BAB I PENDAHULUAN. Dalam kontes pendidikan seni untuk sekolah dasar tidak menuntut siswa

dokumen-dokumen yang mirip
M PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku

BAB I PENDAHULUAN. selalu berubah. Perubahan dalam arti perbaikan mutu pendidikan pada semua

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi dan informasi memiliki pengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bealakang Norma Egi Rusmana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan seni budaya Indonesia merupakan warisan berharga bagi

BAB I PENDAHULUAN. belajar kepada siswa melalui proses pembelajaran yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

prinsip-prinsip kegiatan belajar-mengajar

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Shop Pembelajaran Guru bagi Guru SMAN Banjarangkan, 2007), hlm. 3

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rachmayanti Gustiani, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Cahaya Melalui Pembelajaran Science-Edutainment Berbantuan Media Animasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, pendidikan dapat mempengaruhi manusia dalam semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada.

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lemahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran Seni Tari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni tari seyogyanya mengarah pada pencapaian tiga domain

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan, baik dari segi penyajian, maupun kesempatan waktu dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. penerus yang akan melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. Bangsa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu potensi yang dimiliki manusia adalah potensi kreatif. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Di dalam Undang-Undang Sistem

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

I. PENDAHULUAN. menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk. penting pada penentuan kemajuan suatu bangsa. Sesuai dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses panjang dan berkelanjutan untuk

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Juwita Mega Ningsih, 2015 Meningkatkan Kreativitas Menari Anak D engan Menggunakan Properti Tari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa. Pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa

BAB I PENDAHULUAN. mampu memecahkan masalah di sekitar lingkungannya. menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tugas dari Tuhan Yang Maha Esa untuk beribadah. Manusia sebagai makhluk

I. PENDAHULUAN. mempersiapkan kesuksesan masa depan masyarakat semuanya yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. jenjang SD sampai SMP. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam usaha pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk

BAB I PENDAHULUAN. adalah lembaga formal yang kita kenal dengan sekolah. guru sesuai dengan disiplin ilmu yang dikuasainya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mivtha Citraningrum, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan peserta didik melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan pada umumnya adalah suatu upaya untuk

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kontes pendidikan seni untuk sekolah dasar tidak menuntut siswa menjadi seniman atau pekerja seni. Tuntutan secara mendalam bahwa pembelajaran seni dapat membantu menumbuh kembangkan anak didik menjadi lebih aktif dan kreatif melalui seni. Hal ini sejalan dengan Undang-undang sistem pendidikan nasional No 20 tahun 2003 disebutkan bahwa tujuan pendidikan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pada standar isi kurikulum KTSP di Sekolah Dasar mata pelajaran seni budaya dijabarkan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, pada setiap standar kompetensi mata pelajaran seni budaya mencakup kegiatan berapresiasi karya seni dan berekspresi melalui karya seni. Sebagaimana telah diketahui bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) mata pelajaran Seni Budaya mencangkup kegiatan berapresiasi karya seni dan berkreasi/ berekspresi melalui karya seni rupa, musik, tari teater ( Tim Pustaka Yustisia, 2007 : 96). Bertolak dari cangkupan pelajaran seni budaya, pembelajaran seni tari merupakan salah satu pelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan apresiasi siswa melalui karya seni tari. Untuk 1

2 mencapai tujuan pembelajaran seni tari perlu dikembangkan proses pembelajaran yang mengarah pada pencapaian tujuan dan keberhasilan suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi, kreativitas siswa untuk belajar, dan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran. Dalam mencapai tujuan proses pembelajaran guru perlu memperhatikan beberapa komponen yang terkait didalamnya yaitu tujuan pembelajaran, isi/materi, metode, media dan evaluasi (Sanjaya, 2008 : 204). Dengan kata lain salah satu komponen tersebut ditinggalkan, maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar. Salah satu komponen dalam proses pembelajaran adalah media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran pada orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat ini. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi (Arsyad, 2007 :15). Terkait dengan penggunaan media pembelajaran sebagai suatu komponen yang dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Penulis menemukan fenomena yang terjadi di Sekolah Dasar pada pembelajaran seni tari, masih kurang memanfaatkan media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang harus digunakan dalam proses pembelajaran. Hal serupa diungkapkan juga oleh Komalasari (2004: 6) dalam penelitiannya, bahwa Pembelajaran tari di sekolah-

3 sekolah mengacu model demontrasi, yakni dengan melalui rekonstruksi urutan motif-motif gerak yang telah tersusun menjadi suatu tarian. Pemberian materi gerak yang telah tersusun menjadi suatu tarian. Pemberian materi pembelajaran seperti ini kurang mengakomodasi peningkatan kepekaan, imajinasi, dan kreativitas peserta didik. Kenyataan menunjukkan dari model pembelajaran seperti di atas menekankan kemampuan ingatan/ hapafalan peserta didik. Sehingga bertentang dengan tujuan pembelajaran seni tari yang meningkatkan motivasi, kreativitas siswa untuk belajar menari. Hal tersebut senada dengan apa yang diungkapkan oleh Masunah dan Narawati (2003 :271) bahwa Pendidikan tari di sekolah formal mengarah pada cara ceramah dan demontrasi. Cara ceramah biasanya dilaksanakan dengan cara guru menyampaikan berbagai informasi kepada siswa secara oral tentang materi yang dipelajari. Cara demontrasi dilaksanakan dengan cara praktik pengajaran tari tradisi yang ada. Pelatih atau guru mencontohkan gerak-gerak tari, kemudian biasanya berada dibelakang guru, meniru dan melatihnya sampai sesuai dengan standar tuntutan estetis tari tertentu, yaitu wiraga, wirama, dan wirasa.. Metode peniruan gerak memang bukan metode yang salah digunakan untuk pembelajaran tari, tetapi esensi dari pembelajaran tari itu sendiri yang harus diperhatikan yaitu karakteristik berbeda, usia dan tingkat kemampuan yang berbeda. Pembelajaran tari pada sekolah dasar diharapkan dapat menumbuhkan rasa senang, gembira melalui gerak. Pemilihan media yang paling tepat yang harus diperhatikan

4 oleh seorang guru untuk mencapai tujuan yang diharapkan yaitu menumbukan minat, motivasi, kreativitas, apresiatif, rasa senang dan gembira dalam pembelajan seni tari. Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan didapatkan bahwa, kegiatan pembelajaran seni tari di Sekolah Dasar Negeri Situraja dan Sindangwangi Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang yang selama ini berlangsung sebagian besar masih menggunakan metode peniruan gerak. Dalam pembelajarannya guru masih jarang memanfaatkan media pembelajaran, terlebih menggunakan media yang berbasis komputer. Kurangnya guru dalam menggunakan media pembelajaran dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kurang menarik perhatian siswa untuk belajar. Hal serupa juga terlihat pada kurang keseriusannya siswa dalam pembelajaran tari terlebih pada materi tari nusantara atau tradisional, pada dasarnya siswa kurang begitu tertarik untuk mempelajarinya. Berbagai penyebab rendahnya motivasi dan kemampuan gerak tari tersebut disinyalir timbul dari sistem pembelajaran yang dilakukan di lembaga pendidikan. Penyebab utama keberhasilan sekaligus ketidakberhasilan suatu proses pembelajaran disebabkan adanya pengaruh media pembelajaran. Hal itu cukup beralasan mengingat pembelajaran dapat dimaknai sebagai arrangement of information. Sebagaimana diungkapkan oleh Heinich (1996:7) yang mendefinisikan Instruction is the arrangement of information and the environment to facilitate learning. Menurutnya, pembelajaran adalah pengaturan informasi dan lingkungan yang bertujuan untuk memfasilitasi terjadinya proses belajar. Heinich (1996 :7) juga menyebutkan bahwa

5 learning involves the selection, arrangement, and delivery information in an appropriate environment and the way learners interact wit that information. Artinya pembelajaran meliputi seleksi, persiapan, dan penyampaian informasi dalam lingkungan yang tepat dan merupakan cara peserta didik berinteraksi dengan informasi tersebut. Penggunaan media dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Media pembelajaran merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas interaksi antara guru dan peserta didik. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat mengkomunikasikan materi pembelajaran kepada peserta didik guna memberikan rangsangan terhadap pikiran, perhatian, minat agar terjadi proses pembelajaran yang efektif. Media pembelajaran menurut Sardiman (2004) berguna untuk : 1) menimbulkan gairah belajar; 2) mempersamakan pengalaman; 3) meningkatkan pengalaman; 4) menimbulkan persepsi yang sama. Melalui empat kategori media yakni media visual; media audio; media audio-visual; dan media dramatisasi. Media pembelajaran yang baik adalah media yang dapat dipersepsi dengan baik oleh peserta didik, sehingga pembelajaran dapat berjalan optimal. Persepsi dimaknai sebagai proses kognitif yang dialami seseorang dalam memahami pesan/informasi dari lingkungan melalui indera penglihatan, pendengaran, perabaan, perasaan, maupun penciuman (Putra : 2008). Persepsi seseorang dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan terhadap sesuatu. Artinya, seseorang akan memberikan reaksi positif apabila hal itu merupakan kebutuhan baginya. Agar pembelajaran Seni Tari dapat meningkatkan

6 motivasi dan kemampuan gerak tari, maka guru harus menyedian media yang memadai. Keterbatasan kemampuan guru seni tari dan ketersedian media pendukung pembelajaran menjadi salah satu faktor yang menghambat pembelajaran tari. Penggunaan media pembelajaran seni tari akan lebih bermakna, mudah dipahami, dan menarik siswa untuk belajar. Untuk itu peneliti tertarik menerapkan media pembelajaran CD Interaktif, sebagai salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat meningkatkan memotivasi siswa untuk mau belajar menari dan meningkatkan kemampuan gerak tari khususnya pada materi yang dianggap kurang menarik untuk siswa dan sulit dipelajari. Media pembelajaran CD Interaktif merupakan media yang informasinya akan mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indera, terutama telinga dan mata, digunakan untuk menyerap informasi itu. Media CD Interaktif juga merupakan media yang memiliki komponen yang lengkap atau multimedia yaitu visual, audio, video, teks, dan grafis, sehingga media tersebut akan sangat menarik dan memudahkan siswa untuk belajar. Hal ini sejalan dengan pendapatnya (Arsyad, 2007 : 172 ) yang mengatakan bahwa multimedia berbasis komputer ini sangat menjanjikan penggunaannya dalam bidang pendidikan Sehingga diharapkan media pembelajaran CD Interaktif tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap pembelajaran seni tari di Sekolah Dasar. Dalam penelitian ini penulis mencoba melihat efektifitas media pembelajaran CD interaktif sebagai upaya peningkatan motivasi dan kemampuan gerak tari pada

7 pembelajaran seni tari. Agar lebih terfokus, maka penelitian ini diberi judul Efektivitas Media Pembelajaran CD Interaktif Untuk Meningkatkan Kemampuan Gerak Tari Pada Pembelajaran Seni Tari. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas dan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai masalah yang diteliti, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana efektivitas media pembelajaran CD Interaktif terhadap peningkatan kemampuan gerak siswa pada pembelajaran seni tari di kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang? C. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka pertanyaan penelitian di jabarkan sebagai berikut : 1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan gerak tari yang mengikuti pembelajaran biasa pada aspek hapalan gerak pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang? 2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan gerak tari yang

8 mengikuti pembelajaran biasa pada aspek teknik gerak pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang? 3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan gerak tari yang mengikuti pembelajaran biasa pada aspek ruang gerak pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang? 4. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran seni tari menggunakan media pembelajaran CD Interaktif? D.Batasan Masalah Mengingat luasnya ruang lingkup masalah di atas, maka peneliti dalam ini menentukan batasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini ialah : adalah sebagai berikut : 1. Efektivitas dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan media pembelajaran CD Interaktif dalam pembelajaran seni tari ini mampu meningkatkan kemampuan gerak dalam pembelajaran seni tari, dengan pembelajaran konvesional tanpa menggunakan media yaitu berupa peniruan gerak tari. 2. Adapun materi dalam pembelajaran tari yaitu tari daerah setempat yaitu tari merak

9 3. Kemampuan gerak tari merupakan salah satu aspek dalam penilaian tari yaitu aspek wiraga. E.Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapat data penelitian dan menganalisisnya sedalam mungkin mengenai efektivitas media pembelajaran CD Interaktif dalam meningkatkan kemampuan gerak pembelajaran seni tari. Adapun tujuan khusus pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :.1. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan gerak tari yang mengikuti pembelajaran biasa pada aspek hapalan gerak pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. 2. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan gerak tari yang mengikuti pembelajaran biasa pada aspek teknik gerak pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. 3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan gerak tari yang mengikuti pembelajaran biasa pada aspek ruang gerak pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang.

10 4. Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran seni tari menggunakan media pembelajaran CD Interaktif. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat : 1. Bagi siswa, meningkatkan kemampuan gerak tari pada pembelajaran seni tari, melalui media pembelajaran CD Interaktif. 2. Guru, untuk membantu memecahkan masalah belajar mengajar yang dialami guru selama ini. Serta berguna dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar dengan menggunakan teknologi sebagai media. 3. Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan program pembelajaran yang efektif bermakna dan menyenangkan. 4. Bagi peneliti selanjutnya sebagai bahan awal, pembanding atau rujukan bagi peneliti yang dilakukan. G. Variabel Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini memiliki tiga variabel yang dibagi atas Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah media pembelajaran CD Interaktif sedangkan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kemampuan gerak tari, yang dibagi kedalam tiga aspek yaitu hapalan gerak, teknik gerak dan ruang gerak.

11