BAB V PENUTUP. Setelah melakukan analisis dan meninjau secara konprehensif antara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebab kebanyakan mereka ditemukan di kota-kota besar. Mereka banyak

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA

Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB III DESKRIPSI PENELANTARAN ANAK DALAM RUMAH TANGGA MENURUT UU NO.23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PELAYANAN TERHADAP HAK-HAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

BAB I PENDAHULUAN. dipersiapkan sebagai subjek pelaksana cita-cita perjuangan bangsa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan merupakan usaha sadar agar manusia dapat mengembangkan

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB III KONSEP PENGASUHAN ANAK DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Thomy Sastra Atmaja, 2013

SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

ANAK INDONESIA. Adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. segala kemungkinan yang akan membahayakan mereka dan bangsa di masa

& JIPSWARI. PERIUIIO MEROKOK PENDUDUK INDONESIA: BEBEMPA TEMUAN DARI PROYEKINDONESId FAMILY LIFE SURVEY. IGDUDUKAN HUIruM PEREMPUAN PELAIO NIKAH SIRRJ

tindakan kekerasan, diskriminasi, dan bullying, supaya anak dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Para pendidik dan tenaga kependidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan kodratnya. Karena itu anak adalah tunas, potensi dan generasi muda penerus

BAB I PENDAHULUAN. secara adil dan makmur, maka diperlukan suatu pendidikan. Hal ini. ditegaskan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang diinginkan serta tujuan pembentukan pemerintahan. Negara

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

RANCANGAN QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. dan kontrol dalam kehidupan. Hal inilah yang membedakan manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. filterisasi terhadap dampak negatif yang ditimbulkannya. Adapun langkah

Pencatatan Nama Orang Tua Bagi Anak Yang Tidak Diketahui Asal-usulnya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adanya Undang-undang Guru dan Dosen. Guru bertanggung jawab mengantarkan

BAB I PENDAHULUAN. keshalehan akan sangat bergantung kepada pendidikan masa kecilnya

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, namun juga

TATA CARA PELAKSANAAN DIVERSI PADA TINGKAT PENYIDIKAN DI KEPOLISIAN

BAB I PENDAHULUAN. dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral,

II. TINJAUAN PUSTAKA. dimana keturunan tersebut secara biologis berasal dari sel telur laki-laki yang kemudian

MAKALAH PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama rahmatan lil alamin.ajarannya diperuntukkan bagi umat

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KOTA LAYAK ANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban untuk mewujudkan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

I. PENDAHULUAN. melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Anak merupakan potensi

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

P E N J E L A S A N A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

akan memberikan seseorang keterampilan hidup (life skill) sehingga

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yang tidak dapat dilihat oleh mata lahir. Sabda Nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan pertama (usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. boleh merampas hak hidup dan merdeka tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. anak-anak yang putus sekolah karena kurang biaya sehingga. dan buruh pabrik tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti kejadian, serta erat hubunganya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan

02/07/2014. Norma Sari, S.H.,M.Hum Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia bertujuan membentuk masyarakat yang adil dan

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

Oleh : Didit Susilo Guntono NIM. S BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. muda untuk memperoleh serta meningkatkan pengetahuannya. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya

BAB I PENDAHULUAN. Choirul Mahfud, Pendidikan Multi Kultural, Kita, Pustaka Belajar, Yogyakarta, Cet I, 2006, hlm.34. 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hak asasi bagi setiap orang, oleh karena itu bagi suatu Negara dan

BAB I PENDAHULUAN. orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa. tercantum dalam pasal 1 ayat (2) yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara

I. PENDAHULUAN. mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia menuju masyarakat yang madani dan

KODE ETIK GURU INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak negatif bagi generasi penerus bangsa. terhadap pemenuhan hak-haknya serta adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Landasan Pendidikan Inklusif

BAB I PENDAHULUAN. sosial, sistem hukum yang tidak tebang pilih, pengayoman dan perlindungan keamanan, dan hak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Risma Rosyanti,2013

BAB I PENDAHULUAN. muda agar kelak dapat menghadapi kehidupan seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT

Pengantar. responsibility (CSR).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan. Setelah melakukan analisis dan meninjau secara konprehensif antara hak anak untuk memperoleh pendidikan dalam Undang-Undang Perlindungan Anak No. 23/2002 dengan hak anak dalam Islam, penulis dapat mengambil kesimpulan tesis ini sebagai berikut: 1. Hak-hak anak untuk memperoleh pendidikan dalam Undang-Undang Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002. Anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan. mengingat anak belum mampu melindungi dirinya dari berbagai penyelewengan maka anak perlu mendapatkan perlindungan dari berbagai perbuatan yang dapat merugikan anak. Perlindungan anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hakhak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera. Perlindungan terhadap anak tersebut meliputi agama, kesehatan, pendidikan, sosial, dan perlindungan khusus. Perlindungan anak untuk memperoleh pendidikan 148

149 tersebut bermakna anak berhak memperoleh pendidikan. Diantara hak-hak anak untuk memperoleh pendidikan dalam UU Perlindungan Anak No. 23/2002 antara lain: a. Hak anak atas hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi secara wajar. b. Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran. c. Hak memperoleh pendidikan luar biasa bagi anak cacat. d. Hak memperoleh pendidikan khusus bagi anak yang memiliki keunggulan. e. Hak untuk menyatakan dan didengar pendapatnya. f. Hak menerima, mencari, dan memberikan informasi. 2. Tinjauan Islam tentang hak anak untuk memperoleh pendidikan dalam UU PA No. 23/2002. Islam merupakan agama yang memuat didalamnya akhlak, system sosial, dan hukum. secara global tujuan hukum Islam/syara dalam penetapan hukum-hukum adalah untuk kemaslahatan manusia seluruhnya. Islam memberikan perlindungan bagi semua, termasuk terhadap anak. Perlindungan tersebut dijamin dalam Al Qur an dan As-Sunnah, adapun tinjauan Islam atas hak-hak anak untuk memperoleh pendidikan dalam UU No. 23/2002 antara lain: a. Hak untuk tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar, Jaminan perlindungan untuk tumbuh dan berkembang tidak semata menjadikan anak bebas untuk tumbuh dan berkembang tanpa

150 pengawasan, Namun hak tersebut menjadi tangung jawab orang tua dan keluarga serta masyarakat dan Negara sebagai pengayom untuk membuat anak tumbuh dan berkembang berdasarkan fitrah anak yaitu ke arah tauhid, sebagaimana dalam Al Qur an Surat Al Hijr:23, Surat Al Maidah ayat 32 dan hadis bahwa setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah dalam Shohih Bukhori Hadis no. 1852 b. Hak anak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran, Islam memandang pendidikan anak menjadi kewajiban orang tua, keluarga,masyarakat, dan Negara sebagai pengayom, tanpa harus menuntut orang tua atas hak pendidikannya, Meskipun dalam kandungan perintah terhadap orang tua untuk mendidik anak terdapat makna anak memiliki hak untuk memperoleh pendidikan yang layak dari orang tuanya. hal tersebut sebagai konsekwensi atas perintah Allah dalam Surat At Tahrim ayat 6. c. Hak pendidikan khusus bagi penyandang cacat, Islam memiliki prinsip non diskriminasi, seperti tidak boleh melihat perbedaan ras dan golongan. Prinsip tersebut juga berlaku untuk tidak menghina kekurangan orang lain. Islam memandang kedudukan orang berilmu memiliki kemuliyaan dibandingkan orang yang tidak berilmu, sebagaimana dalam Al Qur an Surat Al Hujurat:11. Pendidikan bagi orang cacat tidak dapat dianaktirikan, pelayanan pendidikan hendaknya memberikan sarana yang memadai untuk anak cacat sehingga dapat

151 mengembangkan potensinya secara optimal dan dapat mendapatkan pendidikan sebagaimana anak-anak pada umumnya. d. Hak pendidikan khusus bagi anak yang memiliki keunggulan, kedudukan orang yang berilmu memiliki kedudukan yang lebih tinggi maknanya Islam memacu setiap muslim untuk mengoptimalkan potensinya. Sehingga anak yang memiliki keungulan harus dikembangkan potensinya. Sebagaimana dalam Al Qur an al Mujadilah ayat 11. Optimalisasi potensi pada setiap muslim juga menuntut untuk setiap muslim menjadi unggul. Untuk itu pendidik harus melihat individu secara yang berbeda dan membutuhkan penanganan yang berbeda. e. Hak untuk menyatakan dan didengar pendapatnya sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan. Kebebasan menyatakan pendapat merupakan bagian dari syiar Islam sebagaimana dalam Surat Ali Imran:104 namun kebebasan dalam Islam diarahkan pada kebebasan yang bertangung jawab, kebebasan yang terikat dengan norma-norma dalam Al Qur an dan Sunnah. f. Hak menerima, mencari, dan memberikan informasi. Hak menerima, mencari, dan memberikan informasi untuk anak merupakan bagian dari kebebasan anak untuk berpartisipasi yang bertujuan untuk mengembangkan daya intelektual anak. dalam Islam kebebasan untuk menerima dan mencari informasi yang berguna

152 untuk pengembangan fitrah anak. Hal tersebut juga mengingat keutamaan ilmu dan mencari ilmu dalam Islam, sebagaimana dalam Surat Al Alaq ayat 1-5. Kebebasan mencari dan memberikan informasi yang dituntut untuk mampu bertanggung jawab. Ketiga hal di atas memerlukan bimbingan orang tua dan keluarga yang bertangung jawab terhadap pendidikan anaknya sehingga anak tidak terbawa pada hal-hal yang negative. B. Saran-saran. 1. Kepada pemerintah dan pemangku kepentingan: a. Hendaknya pendidikan diberikan secara menyeluruh, tanpa diskriminasi demi terwujudnya generasi bangsa yang unggul. b. Hendaknya pemerintah memperhatikan pandangan umat Islam sebagai mayoritas penduduk Indonesia dalam mengambil kebijakan terutama dalam pendidikan, sehingga penyelengaraan pendidikan dapat lebih sinergis untuk tercapainya tujuan pendidikan yang dicanangkan. 2. Kepada masyarakat dan orang tua: a. Pendidikan anak merupakan hak dari orang tua dan kewajiban orang tua terhadap anak, sehingga orang tua harus lebih bijak dalam mementingkan kepentingan anak, pendidikan jangan dimaknai hanya sebagai pendidikan formal, namun pendidikan informal dan non formal juga harus diperhatikan guna mencapai tujuan pendidikan Islam.

153 3. Kepada peneliti dan aktifis pendidikan: Semua pihak dapat melanjutkan penelitian dalam bidang hak anak untuk memperoleh pendidikan guna menambah khazanah keilmuan dalam bidang Pendidikan Islam