III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Jalan Arif Rachman Hakim, Gg. Kya i Haji Ahmad. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

METODE PENELITIAN. langsung, dengan melakukan percobaan dan tahap-tahap untuk mendapatkan hasil

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

Rancang Bangun Sistem Aeroponik Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instrumentasi Pada Miniatur Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam skala besar, proses pemindahan air tidak mungkin dilakukan secara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Konversi Energi Elektrik Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juli 2015 di Laboratorium

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat lain, pengukuran waktu dari satu kejadian ke kejadian yang lainnya,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

IMPLEMENTASI DAN PEMBUATAN SISTEM PENGUKURAN PH DAN DEBIT AIR PADA PENANAMAN TANAMAN HIDROPONIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN ULANG AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium teknik digital) dan

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat di dunia industri saat ini, menuntut sebuah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT. mungkin timbul dapat ditekan dan dihindari. gagasan dan didasari oleh teori serta fungsi dari software visual basic,

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR PADA DISTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN KONTROLER ON-OFF PROPOSAL SKRIPSI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. 3.1 Perancangan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

III. METODE PENELITIAN. Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lampung.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

Dan untuk pemrograman alat membutuhkan pendukung antara lain :

BAB III PERANCANGAN ALAT

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB I PENDAHULUAN. hasil produksi. Tentunya banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

PROTOTIPE PALANG PINTU OTOMATIS UNTUK BUSWAY BERBASIS INFRA RED

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Laboratorium Biofisika dan Laboratorium Teknobiomedik,

DAFTAR ISI.. LEMBAR JUDUL. LEMBAR HAK CIPTA. LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN..

RANCANG BANGUN SIMULASI LAMPU PENERANGAN LORONG KAMAR HOTEL MENGGUNAKAN SENSOR PID (Passive Infrared Detector)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

ALAT PENGERING HELM OTOMATIS BERBASIS LDR (LIGHT DEPENDENT RESISTORS) DENGAN MEMANFAATKAN MESIN HAIR DRYER. Riko Andika**) dan Budi Prijo Sembodo*)

USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : ELEKTRONIKA INDUSTRI ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

BAB III PERANCANGAN ALAT

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Jalan Arif Rachman Hakim, Gg. Kya i Haji Ahmad Thobari No.6, Bandar Lampung. b. Waktu Penelitian Perancangan, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan pada bulan September hingga November 2013, dengan jadwal pelaksanaan tersusun dalam tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian September Oktober November No Nama Kegiatan 1 Persiapan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 a. Studi Literatur b. Perancangan 2 Pembelian Alat 3 Pembuatan 4 Perakitan dan Instalasi 5 Eksperimen

40 6 Analisis Data 7 Pembuatan Laporan B. Alat Dan Bahan 1. Alat Beberapa alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: A. Bor listrik Bor listrik digunakan untuk membuat lubang pada pipa PVC pada hidroponik. B. Solder listrik Solder listrik digunakan untuk menempelkan timah pada papan PCB dan rangkaian elektronik lainnya. C. Bread board Bread board digunakan sebagai tempat percobaan sebelum rangkaian. D. Aktuator Aktuator adalah alat yang digunakan sebagai penggerak dalam rangkaian elektronika,dalam penelitian ini aktuator yang digunakan ialah pompa 2 buah dan fan. E. Gergaji besi Alat ini digunakan untuk memotong besi L dan pipa PVC.

41 F. Gergaji kayu Alat ini digunakan untuk memotong kayu untuk landasan pipa PVC. G. Meteran Alat ini untuk mengukur pada pembuatan hidroponik. H. Lem pipa Alat ini digunakan untuk melekatkan antara sambungan pipa (knee) dan pipa. 2. Bahan Beberapa bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah: A. Arduino Duemilanove 328 B. Pipa PVC C. Resistor D. Kabel E. DHT 11 (temperature and humidity sensor) F. Gelas plastik G. Soil moisture sensor (sensor basah) H. Reservoir I. Besi dudukan reservoir 3. Spesifikasi alat dan bahan Berikut adalah tabel spesifikasi alat dan bahan yang digunakan pada sistem hidroponik, yaitu:

42 Tabel 2. Spesifikasi Pompa Sprinkler Merk SAN-EI model SE-125A (tipe sentrifugal) Kapasitas maksimum : 42L/menit Tinggi dorong : 28 meter Tinggi hisap : 9 meter Pipa : 1 X 1 Tegangan : 220 V Frekuensi : 50 Hz Daya masukan Daya keluaran Kapasitor : 230 W : 125 W : 6µF/450V PPM : 2850 Instalasi Lilitan Kelas : B Suhu Cairan Maksimum : 35ºC Tabel 3. Spesifikasi Pompa Level Merk AQUARIES A-104 Tipe Super Submersible Pump Kapasitas maksimum : 2000L/Jam Tinggi maksimum : 2 Meter Tegangan : 220 VAC Frekuensi : 50 Hz Daya masukan : 40 W Kapasitas air : 30 Liter Tabel 4. Spesifikasi Reservoir Jumlah Kerangka : 2 buah : besi L

43 4. Daftar Harga Alat Dan Bahan Pada tabel 5 berikut adalah daftar harga alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini, yaitu: Tabel 5. Daftar Harga Alat Dan Bahan No Nama Barang Unit Harga Satuan 1 Pipa PVC 4 x 4meter 2 Rp 170.000,- Rp 360.000,- 2 Pipa PVC 1/2 x 4meter 1 Rp 80.000,- Rp 80.000,- 3 Arduino Duemilanove 1 Rp 340.000,- Rp 340.000,- 4 Kabel telepon 4meter 1 Rp 12.000,- Rp 12.000,- 5 DHT 11 (temperature and 1 Rp 75.000,- Rp 75.000,- humidity sensor) 6 Tutup pipa PVC 8 Rp 8.000,- Rp 64.000,- 7 Pompa air aquarium 1 Rp 150.000,- Rp 150.000,- 8 Fan 1 Rp 110.000,- Rp 110.000,- 9 Pompa sentrifugal 1 Rp 300.000,- Rp 300.000,- 10 Reservoir 2 Rp 120.000,- Rp 240.000,- 11 Besi dudukan reservoir 5 Rp 75.000,- Rp 375.000,- TOTAL Rp.2.106000,-

44 C. Diagram Alir (Flow Chart) MULAI STUDI LITERATUR DESAIN HIDROPONIK DAN SISTEM OTOMASI PEMBUATAN HIDROPONIK PEMBUATAN SISTEM ELEKTRONIKA DAN SISTEM OTOMASI TROUBLE SHOOTING PENGUJIAN PENGAMATAN GAGAL BERHASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN

45 SELESAI Gambar 27. Diagram Alir (Flow Chart) Penelitian D. Pelaksanaan Penelitian Best practice pembuatan otomasi untuk cocok tanam hidroponik ini, yaitu: 1. Sifat air, karena air memiliki sifat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang rendah pada sistem hidroponik menggunakan 2 reservoir yang memanfaatkan laju aliran alami dari air. 2. Penentuan batas ketinggian air dengan memanfaatkan sensor basah (soil moisture sensor). Sensor basah ini memanfaatkan perbandingan antara water resistance (resistansi air) dan air resistance (resistansi udara). 3. Penentuan temperatur yang cocok pada tanaman. Pengaturan temperatur sangat penting, karena kenaikan temperatur mempengaruhi respirasi tanaman. Akan tetapi, kenaikan temperatur ini sangat berbahaya terhadap tanaman apabila tidak dikontrol. 4. Penentuan batas waktu habis nutrisi pada air yang digunakan pada sistem hidroponik.

46 E. Prosedur Penelitian Adapun prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pembuatan Desain Pembuatan desain merupakan tahap dasar untuk merencanakan pembuatan benda kerja yang akan dibuat. Adapun desain yang akan dibuat di sini meliputi desain pembuatan loop sistem otomasi dan desain untuk hidroponik meliputi desain reservoir dan tempat media tanam hidroponik itu sendiri. 1) Desain sistem loop otomasi LEVEL SET POINT Data logger KONTROLER RELAY POMPA SISTEM KETINGGIAN AIR HIDROPONIK KETINGGIAN AIR WET SENSOR Gambar 28. Loop Otomasi Hidroponik Untuk Pengaturan Ketinggian Air TEMPERATURE SET POINT Data logger KONTROLER RELAY FAN SISTEM UDARA HIDROPONIK SUHU AMBITIENT UDARA HIDROPONIK TEMPERATURE SENSOR Gambar 29. Loop Otomasi Hidroponik Untuk Pengaturan Suhu

47 HUMIDITY SET POINT Data logger KONTROLER RELAY POMPA SISTEM KELEMBABAN HIDROPONIK PERUBAHAN KELEMBABAN HUMIDITY SENSOR Gambar 30. Loop Otomasi Hidroponik Untuk Pengaturan Kelembaban 2) Desain hidroponik Pada proses ini, hidroponik dirancang menggunakan 2 reservoir sebagai tempat penampung air nutrient (pupuk cair) yang nantinya level airnya diatur oleh pompa. Desain hidroponik tersebut dapat dilihat pada gambar 31 dan 32, sebagai berikut: Gambar 31. Tampak Depan Desain Hidroponik

48 Gambar 32. Tampak Belakang Desain Hidroponik Desain hidroponik ini aliran airnya disusun secara seri. Dimana air mengalir secara berantai dari lubang pertama sampai lubang terakhir pada chamber hidroponik. 3. Pembuatan Benda Kerja Pembuatan benda kerja ini meliputi dua tahap, yaitu: 1) Pembuatan perangkat keras (hardware) Tahap ini meliputi semua proses yang mengacu pada pembuatan perangkat keras yang terdiri dari pembuatan elektronika, mekanis dan hidroponik sendiri. Pembuatan perangkat elektronika meliputi perencanaan rangkaian, percobaan sementara, pembuatan Papan Rangkaian Tercetak (PRT), serta pemasangan komponen yang terhubung pada mikrokontroler. Kemudian untuk pembuatan

49 perangkat mekanis yaitu meliputi pembuatan hidroponik dari desain yang telah dibuat. 2) Pembuatan perangkat lunak (software) Tahap ini mencakup semua hal yang berkaitan dengan perangkat lunak bagi sistem. Perangkat lunak (software) yang digunakan pada Tugas Akhir ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman C dengan target mikrokontroler arduino duemilanove. Bahasa C merupakan perangkat lunak yang menjadi bagian dari sistem yang berupa program yang mengatur kerja dari mikrokontroler arduino duemilanove dan keseluruhan perangkat keras (hardware) yang dihubungkan dengan mikrokontroler arduino duemilanove. Langkahlangkah pembuatan program tersebut adalah sebagai berikut: a) Membuat loop sistem kontrol (flowchart) dari program yang akan dibuat. b) Membuat program menggunakan pemrograman C dengan referensi diagram blok dari sistem kontrol yang akan dibuat. c) Mengkompilasi program yang telah dibuat sampai tidak terjadi kesalahan. d) Pengisian program.

50 4. Pengujian sistem otomasi Pengujian sistem otomasi ini dilakukan ketika semua tahap pembuatan hardware maupun software telah selesai. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesalahan yang terjadi dari pembuatan yang telah dilakukan. Seperti yang telah diketahui pembuatan dari sistem otomasi ini terdapat dua bagian yaitu hardware dan software. Pengujian hardware yang akan dilakukan yaitu menguji rangkaian elektronika dengan memastikan bahwa rangkaian tersebut telah terhubung satu sama lain sehingga pompa, fan bekerja dengan baik. Setelah tahap pengujian hardware selesai, maka selanjutnya dilakukan pengujian software. Pengujian ini diperlukan ketelitian yang tinggi, hal itu dikarenakan pembuatan software ini mengacu pada pembuatan listing program berdasarkan logika yang telah diterjemahkan. Jika dari pengujian yang dilakukan terdapat kesalahan maka perlu dilakukan troubleshooting untuk mengetahui kesalahan dari sistem otomasi tersebut. Kemudian setelah diketahui kesalahannya maka dilakukan perbaikan dari kesalahan tersebut sampai sistem berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur yang diinginkan. Pengujian sistem otomasi ini merupakan indikator tingkat keberhasilan sistem hidroponik yang telah dibuat. Suatu sistem hidroponik dikatakan berhasil jika pompa level air, pompa sprinkler dan fan setelah dikontrol oleh mikrokontroler berjalan dengan baik. Dikatakan berjalan dengan baik memiliki maksud yaitu ke 3 alat yang telah disebutkan tadi bekerja memenuhi set point yang telah ditentukan sebelumnya. Set point adalah

51 batasan-batasan (syarat-syarat) yang harus dipenuhi oleh sistem otomasi sebagai pengganti tugas operator (manusia). Set point (batasan) yang digunakan pada sistem hidroponik adalah: Ketinggian air ditetapkan berdasarkan peletakan sensor basah. Jadi, pada kedua reservoir di dalamnya diletakan sensor basah yang bekerja berdasarkan hubungan antara elektroda-elektroda yang terdapat pada sensor tersebut. Arus listrik yang terdapat pada elektroda-elektroda tersebut dihubungkan oleh air yang menyentuhnya. Arus listrik yang mengalir memberikan sinyal kepada kontroler untuk menghidupkan pompa yang terdapat pada reservoir bawah. Air dipompakan menuju reservoir atas, di sini juga terdapat sensor basah. Jika air pada reservoir atas menyentuh sensor basah tersebut, maka sensor basah tersebut memberikan sinyal kepada kontroler untuk mematikan pompa level. Set point yang digunakan untuk temperatur yaitu >30 O C. Pada sistem hidroponik ini menggunakan temperatur >30 O C. Jika sensor DHT 11 membaca sinyal >30 O C, maka mikrokontroler menghidupkan fan dan pompa sprinkler untuk menurunkan temperatur, dan jika sensor DHT 11 membaca sinyal di bawah 30 O C, maka mikrokontroler mematikan fan dan pompa sprinkler. Untuk pengaturan kadar oksigen (O2) pada sistem ini menggunakan pompa level yang terdapat pada reservoir sebagai

52 pengganti aerator. Hal ini bertujuan agar tanaman harus mempunyai suplai oksigen yang cukup untuk tumbuh kembang tanaman. Set point yang digunakan untuk relative humidity (RH) yaitu <80%. Saat RH di bawah 80% sistem menghidupkan pompa sprinkler untuk menaikan kelembaban udara di sekitar tanaman hidroponik dan saat RH di atas 80% sistem mematikan pompa sprinkler untuk menurunkan kelembaban udara tanaman hidroponik. Set point yang digunakan bisa diatur via software arduino. Tanaman memerlukan temperatur dan kelembaban yang cocok dalam tumbuh kembangnya (keadaan lingkungan). Setiap tanaman memiliki keadaan lingkungan yang berbeda-beda. Ada tanaman yang hidup di iklim tropis, gurun pasir, pegunungan, dll. Untuk itu, agar mempermudah pemakaian sistem hidroponik ini kita gunakan software arduino sebagai pengatur set point.