ARTIKEL. Penelitian ini berlatarbelakangkan: (1) Penetapan Mata Kuliah Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah proses menuju kedewasaan

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan Negara. Sejarah telah

KEWARGANEGARAAN PENDAHULUAN, KONTRAK KULIAH DAN TERMINOLOGI KEWARGANEGARAAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Kontak Dosen

BAB I PENDAHULUAN. memberi dorongan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter dalam mengisi kemerdekaan. Namun, memunculkan jiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

Manfaat Belajar Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

Mata Kuliah Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiraukan penderitaan bangsa yang dijajah. Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi membuat dunia transparan seolah olah tidak mengenal batas antar Negara.

Pendidikan Kewarganegaraan (IPB 105) TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga ia dapat membangun dirinya, lingkungannya, bangsa serta negaranya. Dalam

NUR ENDAH APRILIYANI,

3. Korelasi Proses Perkuliahan PKn dengan Peningkatan Wawasan

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

KEWARGANEGARAAN. Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi : Etika Berkewarganegaraan. Rizky Dwi Pradana, M.Si PSIKOLOGI PSIKOLOGI

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

I. PENDAHULUAN. satu usaha pembangunan watak bangsa. Pendidikan ialah suatu usaha dari setiap diri

Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Finy F. Basarah, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ketidak-konsistenan antara pendidikan dan keberhasilan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

ETIKA. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Teknik Industri. DR. Rais Hidayat. Modul ke: Fakultas: Teknik.

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah minimnya nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dan karakter manusia. Hal itu sejalan dengan Undang-Undang tentang. dan negara. Menurut pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

SILABUS MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38/DIKTI/Kep/2002 TENTANG

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai alat pemersatu bangsa demi merebut kemerdekaan (Rawantina,

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia yang tersurat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan faktor penting dalam memajukan bangsa dan negara. Pada pembukaan UUD 1945 alinea ke empat, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah program pendidikan berdasarkan nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. merupakan lembaga pendidikan formal yang bertugas

PENDIDIKAN PANCASILA (2 SKS)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian dari proses kebudayaan dalam arti bahwa

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan. Modul 1

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku mulia. Begitulah kutipan filsuf Yunani, Plato, SM (dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. masih jauh dari harapan nilai keadilan. Ditambah pula

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012. Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan.

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. SMA Negeri 9 Bandar Lampung pada awalnya merupakan SMPP 51. (Sekolah Menengah Perintis Pembangunan), yang mulai melaksanakan

PENGEMBANGAN SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BARAT KECAMATAN BARAT KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat lebih efektif untuk digunakan sebagai solusi dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

BAB I PENDAHULUAN. baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap insan manusia.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar

Transkripsi:

ARTIKEL A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berlatarbelakangkan: (1) Penetapan Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu bagian Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian berdasarkan SKEP Dirjen DIKTI Nomor 43/DIKTI/Kep/2006; (2) Melemahnya nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme di kalangan mahasiswa dewasa ini; (3) Munculnya Model Portofolio dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran yang melibatkan mahasiswa secara aktif (dalam aspek fisik, intelektual, sosial, mental, emosional dan spiritual) dan kooperatif mulai dari menentukan masalah secara demokratis, mengumpulkan data, mengoleksi data, menampilkan data, menentukan solusi permasalahan sehingga dia mampu menilai dan mempengaruhi kebijakan umum dari hasil temuannya; (4) Harapan memaksimalkan Model Portofolio Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Meningkatkan Nilai-nilai Patriotisme dan Nasionalisme Mahasiswa. B. Perumusan Masalah 1. Bagaimana karakteristik bahan ajar Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di PTN/PTS Kota Bandung? 2. Sejauhmana kesesuaian materi Kurikulum/Silabus Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan terhadap peningkatkan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme mahasiswa PTN/PTS Kota Bandung? 3. Bagaimana masalah yang dihadapi mahasiswa dan dosen dalam menginternalisasikan bahan ajar Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan? 1

4. Kebutuhan apa yang diperlukan dalam menyusun bahan ajar dan alat evaluasi Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan model pembelajaran Portofolio, untuk meningkatkan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme mahasiswa PTN/PTS Kota Bandung? 5. Bagaimana model Portofolio pada pembelajaran dan evaluasi Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang dapat meningkatkan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme mahasiswa PTN/PTS Kota Bandung? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui karakteristik bahan ajar Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di PTN/PTS Kotamadya Bandung 2. Untuk mengetahui kesesuaian materi Kurikulum/Silabus Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan terhadap peningkatkan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme mahasiswa PTN/PTS Kota Bandung 3. Untuk menemukan masalah yang dihadapi mahasiswa dan dosen dalam menginternalisasikan bahan ajar Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan 4. Untuk menemukan kebutuhan yang diperlukan dalam menyusun bahan ajar dan alat evaluasi Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan model pembelajaran Portofolio, untuk meningkatkan nilai-nilai Patriotisme dan Nasionalisme mahasiswa PTN/PTS Kota Bandung 2

5. Untuk menemukan model Portofolio pada pembelajaran dan evaluasi Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang dapat meningkatkan nilai-nilai Patriotisme dan Nasionalisme mahasiswa PTN/PTS Kota Bandung D. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tambahan pentingnya Model Portofolio pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, sebagai pembina kepribadian mahasiswa sebagai seorang warga negara yang baik dan cerdas (good and smart citizenship), serta memiliki nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme yang tinggi dalam dirinya. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan : a) memberikan terobosan baru dalam model pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi, yaitu melalui pendekatan Portofolio yang tidak hanya memberikan wawasan keilmuan semata, melainkan juga memberikan keterampilan berpikir analisis kritis, yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme dalam diri mahasiswa sebagai generasi muda bangsa Indonesia. b) dapat dijadikan bahan pertimbangan para Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan untuk menerapkan Model Portofolio pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi, dalam upaya meningkatkan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme dalam diri mahasiswa sebagai generasi muda bangsa Indonesia. 3

c) dapat menemukan model Portofolio pada pembelajaran dan evaluasi Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang dapat meningkatkan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme mahasiswa d) dapat dijadikan acuan para Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegara -an untuk menyiapkan generasi muda yang memiliki pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skills) dan etika kewarganegaraan (civic ethic), serta nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme yang tinggi E. Metode Penelitian Penelitian dirancang untuk mengimplementasikan model pembelajaran portofolio dengan menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang dikembangkan oleh Borg and Gall (1985). Responden dalam penelitian ini adalah 35 orang mahasiswa jurusan Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia (mewakili PTN di Bandung) dan 35 orang mahasiswa STIKES DHARMA HUSADA Bandung (mewakili PTS di Bandung) yang mengambil mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan pada masa perkuliahan Semester Ganjil Tahun Perkuliahan 2008/2009. Data Primer diperoleh dari hasil pre-test dan post-test untuk melihat implementasi pendekatan pembelajaran portofolio terhadap peningkatan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme mahasiswa. Test pengetahuan dimaksudkan untuk mengukur tahap cara berpikir kritis mahasiswa dalam melihat sebuah persoalan yang sedang dibahas dalam perkuliahan. Data Sekunder diperoleh dari hasil observasi terhadap para responden. 4

F. Hasil dan Pembahasan 1. Berdasarkan Surat Keputusan Dirjen DIKTI Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Ramburambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) di Perguruan Tinggi tersebut, Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan sebagai bagian Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) wajib dimasukkan ke dalam Kurikulum inti setiap Program Studi, dengan beban Studi untuk masing-masing Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) tersebut adalah 3 SKS. 2. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi sebagai salah satu Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, diharapkan dapat memegang peran untuk mengembangkan potensi mahasiswa Warga Negara Indonesia, berkepribadian mantap serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. 3. Kurikulum/silabus Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dianggap layak untuk mengemban tugas mengasah kemampuan berpikir kritis dan analisis mahasiswa yang mengarah kepada peningkatan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme dalam diri mahasiswa, karena Pendidikan Kewarganegaraan ditekankan pada pembentukan kepribadian manusia yaitu mahasiswa yang memiliki kesadaran dalam melaksanakan hak dan kewajiban, terutama kesadaran wawasan kebangsaan dan pertahanan keamanan nasional masyarakat Indonesia. 4. Masalah yang dihadapi Dosen dan mahasiswa dalam menginternalisasikan bahan ajar Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang berkaitan dengan nilai-nilai Patriotisme dan Nasionalisme adalah sebagai berikut : -Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri mereka), terdiri atas : 5

a. Dari pihak Dosen : * ketidaktepatan Dosen dalam memilih model pembelajaran, media dan pola evaluasi yang dapat menginternalisasikan nilai-nilai Patriotisme dan Nasionalisme dalam diri mahasiswa * kekurangpedulian Dosen terhadap pentingnya kepemilikan nilai-nilai Patriotisme dan Nasionalisme dalam diri mahasiswa sebagai generasi muda bangsa Indonesia * kekurangmampuan Dosen menciptakan iklim perkuliahan yang mampu menumbuhkembangkan jiwa Patriotisme dan Nasionalisme dalam diri mahasiswa, yang pada akhirnya kelak diharapkan sebagai sarana tepat untuk memudahkan proses internalisasi hal tersebut dalam diri mahasiswa b. Dari pihak mahasiswa : * Minimnya pengetahuan dan kepedulian mahasiswa terhadap sejarah perjuang-ngan para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia; * kurangnya pemahaman mahasiswa tentang konsep nilai-nilai Patriotisme dan Nasionalisme; * kurangnya kesadaran mahasiswa tentang pentingnya kepemilikan nilai-nilai Patriotisme dan Nasionalisme dalam dirinya sebagai generasi muda bangsa Indonesia; * Tumbuhnya sikap hidup individualistik (mementingkan diri sendiri) dalam diri mahasiswa, sehingga mengakibatkan mereka abai terhadap kepentingan orang lain, termasuk juga kepentingan bangsa dan negara; 6

* Kekecewaan dalam diri mahasiswa terhadap berbagai fenomena memprihatinkan yang terjadi di negara kita, seperti masih maraknya praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), sistem peradilan yang masih jauh dari harapan, adanya kebijakan pemerintah yang dinilai kurang memihak kepentingan rakyat dan sebagainya. * Tumbuhnya sikap hidup hedonis (pemuja kenikmatan duniawi) di kalangan mahasiswa, yang mengakibatkan mereka hanya mengejar kesenangan diri tanpa peduli terhadap berbagai permasalahan yang terjadi di sekitar kehidupan mereka -Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri mereka), antara lain : * Pengaruh negatif era globalisasi dan modernisasi, yang cenderung membuat mahasiswa lebih mengagung-agungkan budaya dan produk negara lain; cenderung melupakan budaya nasional dan mengabaikan barang-barang produksi dalam negeri sendiri * Tumbuhnya westernisasi (gaya hidup kebarat-baratan) di kalangan mahasiswa, sebagai akibat pesatnya arus informasi dan globalisasi, serta lemahnya kemampuan filterisasi (penyaringan) dalam diri mahasiswa * Kurangnya event-event yang menampilkan pagelaran seni kebudayaan daerah, yang diharapkan mampu menumbuhkan rasa bangga dalam diri mahasiswa terhadap kekayaan budaya nasional bangsa Indonesia * Kurangnya peneladanan dari orang tua dan Dosen tentang perwujudan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme dalam diri mahasiswa 5. Penyusunan bahan ajar dan alat evaluasi Mata Kuliah Pendidikan Kewarganega- 7

raan dengan model Portofolio yang diharapkan dapat meningkatkan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme mahasiswa perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : * Pembelajaran berpusat pada Mahasiswa (Student Centre) * Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia perlu mengikuti interpretasi maksimal * Tekad untuk membuat Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan menjadi lebih berdaya (powerfull) dalam mendorong partisipasi mahasiswa pada kehidupan sosial yang demokratis. 6. Dari hasil uji coba ditemukan bahwa ada perbedaan peningkatan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme mahasiswa antara sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran Portofolio pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan demikian Model Pembelajaran Portofolio dipandang efektif untuk meningkatkan nilainilai patriotisme dan nasionalisme mahasiswa dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. G. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1) Dari hasil analisis kurikulum didapat bahwa, sebagai bagian dari Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, materi Pendidikan Kewarganegaraan yang terdapat dalam kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan semuanya dapat dikembangkan melalui pembelajaran portofolio untuk meningkatkan nilai-nilai Patriotisme dan Nasionalisme Mahasiswa PTN/PTS di Kota Bandung. 8

2) Dari hasil uji coba ditemukan bahwa ada perbedaan peningkatan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme mahasiswa antara sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran Portofolio pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan demikian Model Pembelajaran Portofolio dipandang efektif untuk meningkatkan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme mahasiswa dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. 3) Sebagai bagian dari Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Perguruan Tinggi, memegang peranan penting untuk mengembangkan potensi mahasiswa sebagai Warga Negara Indonesia yang berkepribadian mantap serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Adapun aktualisasi dari Pendidikan Kewarganegaraan tersebut adalah melahirkan mahasiswa sebagai ilmuan profesional sekaligus Warga Negara Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan, nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme (cinta tanah air) yang tinggi 4) Berdasarkan telaah kurikulum Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan beserta silabus yang digunakan di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri/ Perguruan Tinggi Swasta di Kota Bandung dapatlah kiranya dinyatakan bahwa kurikulum/silabus Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan tersebut dianggap layak untuk mengemban tugas mengasah kemampuan berpikir kritis dan analisis mahasiswa yang mengarah kepada peningkatan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme dalam diri mahasiswa, karena Pendidikan Kewarganegaraan ditekankan pada pembentukan kepribadian manusia yaitu mahasiswa yang memiliki kesadaran dalam melaksanakan hak dan kewajiban, terutama kesadaran wawasan kebangsaan dan pertahanan keamanan nasional masyarakat Indonesia. 9

Saran Berdasarkan kegiatan penelitian yang dilakukan akan diajukan sejumlah saran sebagai berikut : 1) Perlu ditingkatkan kemampuan dan kreativitas Dosen dalam penggunaan Model Portofolio pada Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan sebagai upaya untuk meningkatkan nilainilai patriotisme dan nasionalisme mahasiswa. 2) Perlu dimaksimalkan peran Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan berbasis Portofolio dalam meningkatkan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme mahasiswa 3) Perlu ditingkatkan pemahaman dan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya pe-ran Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan sebagai sarana peningkatan kepemilikan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme dalam dirinya sebagai generasi muda bangsa Indonesia 10