BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan


TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN PERALATAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. dengan kebutuhan, ditinjau dari jenis, jumlah, kapasitas maupun waktu yang

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu


BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BAB IV TINJAUAN ALAT YANG DIGUNAKAN DAN BAHAN BANGUNAN. organisasi yang bagus tetapi juga harus didukung dengan adanya alat, material,

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB IV ALAT DAN BAHAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di proyek Apartemen Jatake Solmarina, maka di adakan persiapan lapangan seperti :

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT - ALAT YANG DIGUNAKAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah :

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibutuhkannya peralatan peralatan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di Rumah susun KS Tubun, maka di

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi


BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

Transkripsi:

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT 4.1.1 Material Yang Digunakan Dalam menangani dan menyiapkan material maka perlu metode konstruksi, jadwal pekerjaan, pengetahuan tentang sifat-sifat material dan tata cara pembeliannya. Biaya untuk keperluan pembelian material merupakan faktor yang sangat dominan dalam pembiayaan proyek secara keseluruhan. Adanya penundaan-penundaan yang kadang terjadi akan mempengaruhi kemajuan dan biaya proyek. Adanya kenaikan harga material dimasa mendatang harus dihitung secara matang dalam eskalasi harga. Laporan logistik mengenai keperluan material yang diperlukan harus dibuat setiap hari. Bahan-bahan yang digunakan untuk kebutuhan pelaksanaan, baik yang ditempatkan diluar atau didalam gudang wajib ditempatkan sesuai dengan sifat bahanbahan tersebut, sehingga terjamin keamanannya dan terhindar dari kerusakan akibat penyimpanan yang salah. Kontraktor/sub kontraktor diharuskan menyerahkan barangbarang contoh dari bahan yang akan dipakai untuk mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas. Contoh bahan tertentu harus dilampirkan dan dilampiri dengan tanda bukti/sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis dari bahan tersebut. 4.1.2 Air Kerja Air yang dipergunakan untuk semua pekerjaan dalam proyek ini adalah air bersih yang tidak berwarna, tidak mengandung lemak ataupun bahan-bahan kimia, juga IV - 1

tidak mengandung organisme yang dapat memberikan efek merusak beton atau tulangan. Air yang mengandung garam (air laut) sama sekali tidak diperkenankan untuk dipakai. Pada umumnya air yang memenuhi persyaratan air minum dapat dipakai. Apabila dipandang perlu, air yang akan dipergunakan dapat diperiksa dulu dalam laboratorium bahan bangunan. 4.1.3 Baja Tulangan/ Besi Beton Pada Proyek Flexible Packaging BIC Expansion digunakan besi tulangan D13, D16, D19, D22, D25, D32 ulir Fy 400 Mpa. Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur gedung Gambar 4.1 Besi beton 4.1.4 Beton Ready Mix IV- 2

Seluruh pekerjaan struktural dalam Proyek Metro Park Residence menggunakan beton ready mix. Beton ready mix digunakan untuk pegecoran kolom, balok, plat lantai, Shearwall, basement wall, parking area, ramp dan bordes tangga. Adapun keuntungan penggunaan beton ready mix ini adalah : Jaminan keseragaman mutu beton. Efektif dan efisien dalam pelaksanaan. 4.1.5 Floor Hardener Floor hardener merupakan bahan berbentuk bubuk campuran yang ditaburkan keatas beton segar yang akan mengering bersamaan dengan beton dan setelah itu akan membentuk lapisan tipis yang keras, padat, menyatu dengan beton dan memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap gesekan dan tumbukan dari lalu lintas diatasnya. 4.1.6 Intergral Waterproofing Bagian yang diwaterproofing adalah : 1. Semua struktur beton yang dekat dengan air/tanah, sambungan beton lama dengan beton baru yang kedap air dan plat yang berhubungan dengan udara luar/terbuka seperti pada lantai basement, ground watertank, ruang genset, lantai atap, plat outdoor AC, dan lain lain. 2. Kamar mandi, WC, utility, atap, talang beton, dan daerah basah lainnya. 4.1.7 Bahan Campuran Tambahan (additive) IV- 3

Bahan campuran berfungsi untuk mempercepat pengerasan beton, karena kolom, balok dan plat harus cepat mengeras sebelum dibangun perancah untuk lantai berikutnya. Selain itu zat aditif harus memenuhi ketentuan penggunaan bahan campuran tambahan : 1. Pemakaian bahan tambahan kimiawi (Concrete Admixture) perlu ijin tertulis dari konsultan pengawas. 2. Bahan campuran yang digunakan harus sesuai untuk iklim tropis. 4.1.8 Material Baja Material Baja jadi (komponen barang yg telah di pabrikasi ) dikirim dari workshop menuju proyek sesuai jadwal terkoordinasi, agar pembongkaran dapat dilakukan secara benar, terjadwal dengan erection, tempat penyimpanan dan alat bantu berat ( mobil crane ). Material accesories seperti baut, trekstang, angkur disimpan di dalam gudang dan dikelompokan secara baik sesuai dengan jenisnya ( diameter, panjang, dan sebagainya ) untuk menghindari salah ambil dan pasang. 4.2 Peralatan Yang Digunakan 4.2.1 Theodolite Theodolite merupakan alat bantu dalam proyek untuk menentukan as bangunan dan menentukan titik-titik as kolom pada tiap-tiap lantai agar bangunan yang di buat tidak miring.cara kerja alat ini adalah untuk mengecek kondisi dalam arah vertikal. Dapat juga untuk menentukan ketinggian suatu titik. Obyek theodolite dalam hal ini antara lain as-as bangunan, titik penggalian, dan elevasi-elevasi / peil-peil bangunan. Alat ini dipergunakan juga untuk menentukan elevasi tanah dan elevasi tanah galian IV- 4

timbunan. Cara pengoperasiannya adalah dengan mengatur nuvo dan unting-unting di bawah theodolith. Kemudian menetapkan salah satu titik sebagai acuan. Setelah itu, menembak titik-titik lain dengan patokan titik awal yang ditetapkan tadi. Gambar 4.2 Theodolite 4.2.2 Waterpass Waterpass adalah alat yang digunakan untuk menentukan elevasi vertikal dari muka tanah atau dari bangunan terhadap bidang horisontal. Alat ini sangat berguna untuk mengecek ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar. Selain itu juga dapat digunakan untuk pengecekan pemasangan bekisting pada kolom. Gambar 4.3 Waterpass 4.2.3 Mobile Crane (TC) IV- 5

Mobile Crane diperlukan terutama sebagai pengangkut vertikal maupun horizontal bahan-bahan untuk pekerjaan struktur, seperti besi beton, bekisting, beton cor dan material lainnya. Mobile Crane (Truck Crane) adalah crane yang terdapat langsung pada mobile (Truck) sehingga dapat dibawa langsung pada pada lokasi kerja tampa harus menggunakan kendaraan (trailer). Crane ini memiliki kaki (pondasi/tiang) yang dapat dipasangkan ketika beroperasi, ini dimaksukkan agar ketika beroperasi crane menjadi seimbang Gambar 4.4 Mobile Crane 4.2.4 Concrete Mixer Truck Concrete Mixer Truck adalah jenis truk yang dilengkapi dengan drum mixer yang berfungsi sebagai pengangkut beton siap pakai dari batching plant menuju ke proyek yang selalu memutarkan drumnya supaya beton tidak mengeras. Kapasitas dari satu truk mixer adalah 5-7 m 3. IV- 6

Gambar 4.5 Concrete Mixer Truck 4.2.5 Excavator, Backhoe Excavator adalah suatu alat berat yang diperuntukkan memindahkan suatu material, sehingga dapat meringankan pekerjaan yang berat apabila dilakukan dengan tenaga manusia. Dan juga untuk mempercepat waktu pengerjaan sehingga dapat menghemat waktu. 4.2.6 Bucket Gambar 4.6 Excavator Bucket digunakan untuk menampung adukan beton dari truck mixer yang kemudian dengan bantuan Mobile Crane akan diangkut ke lokasi pengecoran. Diproyek ini digunakan bucket dengan kapasitas 0,8 m³. IV- 7

Gambar 4.7 Pouring bucket 4.2.7 Concrete Pump Alat ini digunakan untuk mengecor, dimana lokasi yang akan dicor tersebut jauh atau berada pada ketinggian tertentu. Alat ini dilengkapi dengan pipa-pipa yang dapat disambung sehingga campuran beton dapat menuju ke lokasi yang akan di cor. Cara kerja alat ini yaitu dengan cara memberikan tekanan udara ke pipa yang akan dimasukkan campuran beton, sehingga adukan dapat sampai ke lokasi pengecoran. Pada proyek Flexible Packaging BIC Expansion pengadaan concrete pump truck menjadi tanggung jawab penyedia ready mix. Concrete pump truck biasanya digunakan untuk pengecoran lantai atau slab, alat ini mempunyai kapasitas pengecoran ± 25 m 3 per jam. Keberadaan alat ini pun menjadi salah satu hal yang penting dalam berjalannya suatu proyek mengingat fungsi dari concrete pump truck adalah sebagai pemompa cor, sehingga apabila alat ini mengalami kerusakan akan menyebabkan schedule pekerjaan menjadi lama. IV- 8

Gambar 4.8 Concrete Pump 4.2.8 Concrete Vibrator Concrete Vibrator adalah alat untuk menggetarkan adukan beton yang bertujuan untuk meratakan atau membuat adukan beton mengisi penuh bekisting dan mengurangi rongga udara dalam suatu adukan sehingga beton menjadi lebih padat. Concrete Vibrator merupakan suatu alat penggetar mekanik yang digunakan untuk menggetarkan adukan beton yang belum mengeras dengan harapan dapat menghilangkan rongga-rongga udara yang ada sehingga dapat dihasilkan beton yang padat dan bermutu tinggi. Cara pengoperasiannya adalah dengan memasukkan selang penggetar ke dalam adukan beton yang telah dituang ke dalam bekisting. Gambar 4.9 Concrete Vibrator IV- 9

4.2.9 Bar Cutter Bar Cutter merupakan alat pemotong besi tulangan sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Cara kerja alat ini adalah : baja yang akan dipotong dimasukkan ke dalam gigi bar cutter, kemudian pedal pengendali dipijak, dan dalam hitungan detik baja tulangan akan terpotong. Pemotongan untuk baja diameter besar dilakukan satu persatu. Sedangkan baja tulangan dengan diameter lebih kecil pemotongan dapat dilakukan beberapa buah sekaligus sesuai dengan kapasitas dari alat. Gambar 4.10 Bar Cutter 4.2.10 Bar Bender Bar Bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan baja tulangan dalam berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan. Cara kerja alat ini adalah : baja yang akan dibengkokkan dimasukkan di antara poros tekan dan poros pembengkok dan diatur sudutnya sesuai dengan sudut bengkok yang diinginkan dan panjang pembengkokkannya. Ujung tulangan pada poros pembengkok dipegang dengan kunci pembengkok. Kemudian pedal ditekan sehingga roda pembengkok akan berputar sesuai dengan sudut dan pembengkokkan yang diinginkan. IV- 10

Gambar 4.11 Bar Bender 4.2.11 Air Compressor Air Compressor berguna sebagai alat pembersih bekisting dari kotoran - kotoran yang dapat mengurangi mutu dan daya lekatan tulangan pada beton, seperti: debu, potongan kawat dan serbuk-serbuk kayu. Pembersihan dilakukan sebelum dilakukan pengecoran. Cara kerja alat ini adalah memberikan tekanan udara tinggi untuk mendesak kotoran-kotoran itu keluar. Gambar 4.12 Compressor 4.2.12 Scaffolding Alat ini digunakan untuk penyangga, biasanya digunakan untuk menyangga bekisting pada saat pengecoran plat lantai dan Drop Panel. Dan juga dapat di fungsikan sebagai tangga. Tinggi rendah dari scaffolding dapat diatur sesuai dengan kebutuhannya. Scaffolding atau yang biasa disebut stegger adalah alat yang terbuat dari IV- 11

besi dan berbentuk rangka yang berfungsi untuk menahan atau menyangga bekisting pada saat pengecoran balok, pelat, maupun tangga. Biasanya perancah berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam, meskipun juga dapat menggunakan bahanbahan lain. Tinggi rendah dari scaffolding dapat diatur sesuai dengan kebutuhannya. Fungsi scaffolding : Sebagai struktur sementara untuk menahan beton yang belum mampu memikul beratnya sendiri (Pada pelaksanaan pengecoran). Sebagai struktur sementara untuk membantu pelaksanaan pemasangan bata,plesteran,pengecatan. Satu set scaffolding terdiri dari : 1. Main Frame yang merupakan penyangga utama, berfungsi memikul beban yang diterima dari bekisting. 2. Bracing Diagonal yang digunakan sebagai pengaku dari Main Frame sehingga tidak berubah tempat dan stabil. 3. U Head Jack, adalah bagian yang dipasang pada bagian paling atas dari Main Frame sebagai tempat untuk meletakkan Horry Beam. 4. Base Plat adalah bagian yang dipasang pada bagian paling bawah dari Main Frame sebagai alat untuk menyalurkan beban dari Main Frame ke tanah atau pelat lantai di bawahnya. IV- 12

Gambar 4.13 Bagian bagian scaffolding Peri Girder adalah alat yang terbuat dari kayu yang berfungsi untuk menopang beban dari pelat sebelum disalurkan ke scaffolding dengan panjang 2,45 meter sampai 3 meter. peri girder juga berfungsi sebagai pengaku dari bekisting lantai. Peri girder dipasang menumpu pada U Head Jack di scaffolding dan di atasnya diletakkan bekisting lantai. Gambar 4.14 Peri Girder IV- 13

4.2.13 Bekisting/Form-Work Bekisting dipasang sebelum dilakukan pengecoran. Guna dari bekisiting adalah untuk menampung dan membentuk beton di tempatnya sesuai dengan bentuk yang telah didesain. Bekisting sebelum dipasang bagian ratanya diberi cairan pelumas, supaya pada saat pelepasan bekisting beton tidak menempel pada bekisting. Bekisting yang digunakan pada proyek Flexible Packaging BIC Expansion diantara lain adalah bekisting sistem PERI (climbing form work) untuk shear/core wall dan kolom sementara untuk balok dan pelat lantai menggunakan bekisting konvensional multiplek dan PERI Girder milik subkontraktor bekisting PT. Beton Konstruksi Wicaksana. Gambar 4.15 Bekisting IV- 14