GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI DUSUN NGANTI SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ROBBANIA MUHIBBAH

PENGARUH MINAT DI DUSUN BANTUL. Disusun Oleh: JENJANG

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SADARI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI DALAM PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMA NEGERI 1 NGAGLIK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMALAYA)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Kata kunci: Tingkat pengetahuan, Ketrampilan, SADARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Rizki Aulia Nisa

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : KIKI RIZKI ANANDA

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA UMUR TAHUN YANG BERADA DI KELURAHAN SEI RENGAS I MEDAN MENGENAI SADARI KELVIN YUWANDA

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

ANISA NURUL HANIFAH J

Oleh: Dwi Sri Handayani (G2B004209) PSIK FK UNDIP 2008

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

PENGARUH PENYULUHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI SISWI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA MAHASISWA KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA 2010

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

GAMBARAN MOTIVASI WUS DALAM MENGIKUTI PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DESA KARANGTEJO KECAMATAN JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG ARTIKEL

*Rina Mardiyana, Desi Tri Handayani *STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto ABSTRACT

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Charisma AN, Sibuea S, Angraini DI, Larasati TA Faculty of Medicine Lampung University. Key words: Knowledge, behavior, breast self-examination (BSE).

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER LEHER RAHIM DI RW 7 DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: APRILIA PRAFITA SARI ROITONA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara

KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PUS TERHADAP PROGRAM SADARI PADA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN JATIHANDAP KOTA BANDUNG

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

PERSEPSI WUS TENTANG SADARI DAN KANKER PAYUDARA DI DESA BANJAR TANGGUL PUNGGING MOJOKERTO FADILLATUS SHOLIHAH NIM

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT STUDI LANJUT KE S2 KEBIDANAN PADA MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. menyerang kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan. payudara masih tinggi, terutama pada negara-negara sedang berkembang,

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

PENGARUH PENYULUHAN DAN PEMBERIAN LEAFLET KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN PAP SMEAR IBU-IBU DI DUSUN JOGONALAN TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL 1

PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DAN SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA WANITA USIA SUBUR

HUBUNGAN RIWAYAT MENYUSUI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Listyawati

HUBUNGAN KEBIASAAN CUCI TANGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Venny Risca Ardiyantini

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL PADA LANSIA DI DESA BANJARHARJO KALIBAWANG KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PERILAKU SADARI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENYULUHAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) di DUSUN CANDIREJO, TEGALTIRTO, BERBAH, SLEMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN MINAT METODE IVA DAN PAPSMEAR

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS DENGAN PERILAKU MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI KELURAHAN KOTABARU WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II YOGYAKARTA

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PRAKTIK SADARI PADA SISWI SMA ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Abstrak

PENDIDIKAN KESEHATAN SADARI PADA WUS DI MASYARAKAT PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH KECAMATAN KENDAL KABUPATEN NGAWI

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. pengobatan yang diperlukan (Maryanti, 2009). SADARI (Pemeriksaan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PEER GROUP TERHADAP PERILAKU SADARI PADA REMAJA PUTRI DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang SADARI di Nagari Painan

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG HIV DAN AIDS PADA IBU USIA TAHUN TERHADAP MINAT TES HIV DI KELURAHAN KRICAK KECAMATAN TEGALREJO KOTA YOGYAKARTA

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap terhadap Pelaksanaan SADARI pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Jati

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

Transkripsi:

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI DUSUN NGANTI SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Rini Puji Astutik NIM. 201010105048 PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA III SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI DUSUN NGANTI SLEMAN Rini Puji Astutik 1, Suharni 2 INTISARI Data yang didapatkan dari Dinkes Kabupaten Sleman tahun 2010 menunjukkan 668 wanita terdiagnosis kanker payudara. Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak menyebabkan kematian pada kaum perempuan. Disamping itu deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan SADARI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang pemeriksaan payudara sendiri di Dusun Nganti Sleman. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan menggunakan proportionate stratified random sampling didapatkan jumlah sampel 40 responden dengan usia 20 sampai <50 tahun. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan SPSS 22. Hasil penelitian dari 40 responden menunjukkan tingkat pengetahuan tentang SADARI dalam kategori tinggi (75%) sebesar 30 responden. Ditinjau dari karakteristik usia, tingkat pengetahuan tinggi (45%) pada usia 30 sampai <40 tahun 18 responden dan tingkat pengetahuan sedang (15%) pada usia 40 sampai <50 tahun 6 responden. Dari tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan tinggi (37,5%) pada tingkat pendidikan perguruan tinggi 15 responden dan tingkat pengetahuan sedang (10%) pada tingkat pendidikaan SMA 4 responden. Sedangkan dari status pekerjaan, tingkat pengetahuan tinggi (30%) dengan pekerjaan wiraswasta/ swasta 12 responden dan tingkat pengetahuan sedang (15%) terdapat pada kelompok ibu rumah tangga 6 responden. Dengan demikian tingkat pengetahuan yang paling tinggi berada pada karakteristik usia dengan tingkat pengetahuan tinggi (45%) pada usia 30 sampai <40 tahun. Pada wanita usia subur diharapkan untuk meningkatkan ketrampilan SADARI dan melakukan praktik SADARI. Kata kunci Kepustakaan Jumlah halaman : Pengetahuan WUS, SADARI : 19 buku (2006-2012), 5 website, 4 KTI, 4 journal : i-xi, 1-71 halaman, 10 tabel, 10 gambar 1 Mahasiswa Prodi Kebidanan Jenjang Diploma III STIKES Aisyiyah Yogyakarta 2 Dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta

THE DESCRIPTION OF CHILD BEARING AGE WOMEN KNOWLEDGE LEVEL ABOUT BREAST SELF CHECKING AT NGANTI SLEMAN Rini Puji Astutik 1, Suharni 2 ABSTRACT The data from Sleman Health Department in 2010 show that 668 women were diagnosed breast cancer. Breast cancer is a cancer which causes highest number of mortality in women. However, early detection of breast cancer could be done through breast self-checking. The purpose of this study was to investigate the knowledge level of child bearing age women about breast self-checking at Nganti Sleman. This study employed the descriptive study with cross sectional approach. The samples were 40 women aged of 20 up to <50 years old and the samples were taken through proportionate stratified random sampling technique. The data were analyzed using SPSS 22. The result of the research shows that 30 respondents were in high category (75%) of knowledge level about breast self-checking. In terms of age characteristic, 18 respondents aged of 30 up to <40 years old had high knowledge level (45%) and 6 respondents aged of 40 up to <50 years old had medium knowledge level (10%). In terms of education, 15 respondents with higher education background had high knowledge level (37.5%), and 4 respondents with senior highschool education background had medium knowledge level (10%). In terms of occupation, 12 respondents with self-employment job had high knowledge level (30%) and 6 respondents who were housewife had medium knowledge level (15%). In conclusion, the highest knowledge level (45%) is on women aged of 30 up to <40 years old. The child bearing age women are expected to improve the breast self-checking skills and do breast self-checking. Keywords Bibliography Number of pages : knowledge child bearing age women, breast self-checking : 19 books (2006-2012), 5 websites, 4 KTI, 4 Journals : i-ix, 1-71 pages, 10 tables, 10 pictures 1 Midwifery student of Aisyiyah Health Science College of Yogyakarta 2 Lecturer of Aisyiyah Health Science College of Yogyakarta

PENDAHULUAN Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker pada wanita, setelah kanker leher rahim, dan merupakan kanker yang paling banyak ditemui di antara wanita (Suryaningsih, 2009). Di dunia, terdapat 32% wanita penderita kanker payudara dari keseluruhan wanita penderita kanker. Di Indonesia kanker payudara berada pada urutan kedua presentase 18,4% dari jenis kanker yang ada setelah kanker mulut rahim. Kanker payudara lebih kurang 60-80% ditemukan pada stadium lanjut yang berakibat fatal. Padahal, kanker payudara adalah satu jenis kanker yang dapat dideteksi dini. Namun, tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat yang rendah menyebabkan tingginya tingkat stadium pasien kanker payudara di Indonesia (Anindita, 2010). Di Yogyakarta tingkat prevalensi tumor dan kanker mencapai 9,6 per 1.000 orang atau di atas prevalensi nasional sebesar 4,3 per 1.000 orang. Data pada Dinkes Kabupaten Sleman tahun 2010 menunjukkan 668 wanita terdiagnosis kanker payudara, sebanyak 514 orang adalah penderita lama dan 154 orang adalah penderita baru, sebanyak 22% terjadi pada usia 20-44 tahun, 38% pada usia 45-54 tahun, dan 22% pada usia 55-58 tahun (Dinkes Sleman, 2010). Deteksi dini dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan langkah awal yang sangat penting untuk mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara, sehingga akan mengurangi tingkat kematian karena kanker tersebut. Keuntungan dari deteksi dini bermanfaat untuk meningkatkan kemungkinan harapan hidup pada wanita penderita kanker payudara (Guntur, 2006). Melalui pemeriksaan payudara sendiri yang dilakukan secara teratur setiap bulannya diharapkan dapat lebih mengenal kondisi payudara serta mengetahui jika terdapat adanya benjolan atau masalah lain sejak dini (misalnya saat masih berukuran kecil). Sehingga dianjurkan rutin melakukan deteksi dini atau SADARI dimulai pada usia 20 tahun karena pada usia tersebut umumnya jaringan payudara pada wanita terbentuk dengan sempurna (Rasjidi, 2009). Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di dusun Nganti Sleman melalui wawancara tentang masalah SADARI didapatkan hasil, 1 orang yang mempunyai riwayat kanker payudara dan sudah dilakukan mastektomi, 1 orang lagi hanya dilakukan pengobatan alternativ pada payudara yang terdapat benjolan atau massa, 3 orang belum mengetahui tentang SADARI dan 2 orang mengetahui tentang SADARI. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di dusun Nganti Sleman. Tujuan Penelitian Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan WUS tentang SADARI di dusun Nganti Sleman. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan atau area populasi tertentu yang bersifat faktual secara obyektif

(Sulistyaningsih, 2011), dalam penelitian ini mendiskripsikan tingkat pengetahuan WUS tentang pemeriksaan payudara sendiri di dusun Nganti Sleman. Penelitian ini menggunakan data yang didapat dari kuesioner yang dibagikan kepada para responden. Metode pengambilan data dengan pendekatan waktu cross sectional yaitu suatu pengambilan data yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan subyek yang sama (Notoatmodjo, 2010). Variabel yang digunakan adalah adalah variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang pemeriksaan payudara sendiri. Populasi pada penelitian ini adalah WUS yang berusia 20 sampai <50 tahun berjumlah 135 orang berdomisili di Nganti Sendangadi Mlati Sleman. Cara pengambilan sampel dari populasi menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan membagi populasi sasaran dalam strata menurut karakteristik tertentu yang dianggap penting oleh peneliti (Sulistyaningsih, 2011). Menurut Arikunto (2006), jika jumlah subjeknya lebih dari 100 atau lebih besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Peneliti disini mengambil sampel 30% dari total populsi 135, sehingga jumlah sampelnya 40 responden. Karena wilayah populasi terdiri dari 3 RT sehingga sampel akan diambil secara proporsional berdasarkan jumlah subjek di masing-masing RT, dari RT 1 49 responden diambil 15 sampel, RT 2 50 responden diambil 15 sampel, RT 3 46 responden diambil 10 sampel yang diambil secara random menggunakan undian kelipatan 3. HASIL Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi Presentase 40 sampai <50 tahun 10 25% 30 sampai <40 tahun 20 50% 20 sampai <30 tahun 10 25% Jumlah 40 100% Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa responden penelitian sebagian besar berusia 30 sampai <40 tahun berjumlah 20 orang (50%). Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase PT 16 40,0% SMA 17 42,5% SMP 5 12,5% SD 2 5,0% Jumlah 40 100% Bardasarkan data tersebut, diketahui bahwa responden penelitian sebagian besar memiliki tingkat pendidikan SMA berjumlah 17 orang (42,5%).

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Frekuensi Persentase PNS 4 10,0% Wiraswasta/ swasta 12 30,0% Buruh/ Tani 4 10,0% Mahasiswa 5 12,5% IRT 15 37,5% Jumlah 40 100% Bardasarkan data tersebut, diketahui bahwa responden penelitian sebagian besar terdapat pada kelompok pekerjaan Ibu Rumah Tangga (IRT) berjumlah 15 orang (37,5%). Deskripsi Tingkat Pengetahuan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Tabel 4. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan WUS Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Kategori Frekuensi Persentase Tinggi 30 75% Sedang 10 25% Rendah 0 0% Jumlah 40 100% Dari hasil tersebut di atas, diketahui pengetahuan WUS tentang pemeriksaaan payudara sendiri termasuk dalam kategori tinggi 30 orang dengan presentase (75%). Tingkat Pengetahuan berdasarkan Usia Tabel 5. Hasil Analisis Tingkat Pengetahuan WUS Berdasarkan Usia Tingkat Pengetahuan Kelompok umur Tinggi Sedang Rendah F % F % F % 40 sampai <50 tahun 30 sampai <40tahun 20 sampai <30 tahun 4 18 8 10% 45% 20% 6 2 2 15% 5% 5% Dari hasil tersebut diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden berdasarkan usia sebagian besar berpengetahuan tinggi (45%) pada kelompok usia 30 sampai <40 tahun berjumlah 18 orang. Tingkat pengetahuan sedang terbanyak pada kelompok usia 40 sampai <50 tahun 6 orang dengan tingkat pengetahuan sedang (15%). Untuk pengetahuan rendah tidak ada. 0 0 0 0% 0% 0%

Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 6. Hasil Analisis Tingkat Pengetahuan WUS Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pengetahuan Tingkat Pendidikan Tinggi Sedang Rendah F % F % F % Perguruan Tinggi 15 37,5% 1 2,5% 0 0% SMA 13 32,5% 4 10% 0 0% SMP 2 5% 3 7,5% 0 0% SD 0 0% 2 5% 0 0% Dari hasil tersebut diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden berdasarkan tingkat pendidikan sebagian besar berpengetahuan tinggi (37,5%) terdapat pada kelompok tingkat pendidikan perguruang tinggi berjumlah 15 orang. Tingkaat pengetahuan sedang terbanyak pada tingkat pendidikan SMA 4 orang dengan tingkat pengetahuan sedang (10%). Untuk tingkat pengetahuan rendah tidak ada. Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Pekerjaan Tabel 7. Hasil Analisis Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Pekerjaan Tingkat Pengetahuan Pekerjaan Tinggi Sedang Rendah F % F % F % PNS 4 10% 0 0% 0 0% Wiraswasta/ Swasta 12 30% 0 0% 0 0% Buruh/ Tani 1 2,5% 3 7,5% 0 0% Mahasiswa 4 10% 1 2,5% 0 0% IRT 9 22,5% 6 15% 0 0% Dari hasil tersebut diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden berdasarkan pekerjaan sebagian besar berpengetahuan tinggi (30%) terdapat pada kelompok pekerjaan wiraswasta/ swasta berjumlah 12 orang. Tingkat pengetahuan sedang terbanyak pada kelompok IRT 6 orang dengan tingkat pengetahuan sedang (15%). Untuk tingkat pengetahuan rendah tidak ada. PEMBAHASAN Karakteristik responden dilihat dari usia Berdasarkan hasil penelitian ini karakteristik responden sebagian besar berusia 30 sampai <40 tahun yaitu 20 responden (50%). Sedangkan untuk usia 20 sampai <30 tahun 10 responden (25%), usia 40 sampai <50 tahun 10 responden (25%). Dalam penelitian ini responen sebagian besar berusia 30 sampai <40 tahun dengan rasa keingintahuan mereka yang tinggi akan hal-hal yang masih asing terlebih lagi akan sesuatu yang berkenaan langsung dengan mereka yaitu tentang kanker payudara dan SADARI. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar wanita berusia antara 20 sampai <50 tahun di Dusun Nganti Sleman menunjukkan sifat berfikir yang sudah matang yang diperlukan untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasi-situasi yang baru, misalnya mengingat hal-hal yang dulu pernah dipelajari, dan berfikir kreatif. Hal ini dibuktikan melalui penelitian Suryani (2014) pada responden penelitian yang berusia 20-40 tahun dengan karakteristik responden menurut umur sebagian besar berusia 33-40 tahun dengan jumlah 30 responden (83%). Semakin cukup umur, tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih baik, matang dalam berfikir dan bekerja. Hal ini sesuai dengan pendapat Hawari dalam penelitian Hanifah (2010), semakin bertambahnya usia, maka akan semakin banyak informasi yang diperoleh wanita usia subur dan semakin memahami apa kegunaan dilakukannya SADARI untuk kesehatan dalam upaya pencegahan dini atas terjadinya kanker payudara. Karakteristik responden dilihat dari tingkat pendidikan Karakteristik responden yang dilihat dari tingkat pendidikan pada penelitian ini sebagian besar dengan pendidikan SMA 17 responden (42,5%). Sedangkan untuk perguruan tinggi 16 responden (40%), SMP 5 responden (12,5%), dan SD 2 responden (5%). Dalam penelitian ini responden mayoritas berpendidikan SMA hal ini sesuai dengan peraturan pemerintah untuk turut mensukseskan wajib belajar 9 tahun. Hal ini dibuktikan melalui penelitian Supriyati (2010) bahwa dalam penelitiannya sebagian besar responden berpendidikan SMA (35,9%). Pendidikan akan membuat seseorang ingin tahu, mencari pengalaman dan memahami suatu informasi dengan baik sehingga informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan yang baik (Azwar, 2007). Hal ini seperti yang diungkapkan Utari (2012) bahwa pendidikan bagi individu merupakan pengaruh yang dinamis dalam perkembangan jiwa, jasmani, perasaan, dan susila. Tingkat pendidikan yang berbeda akan memberikan jenis pengalaman serta nilai hidup yang berbeda-beda pula. Pendidikan wanita usia subur terkait tentang pentingnya SADARI memiliki kontribusi yang penting terkait dengan pemahaman dalam deteksi dini kanker payudara. Karakteristik responden dilihat dari pekerjaan Karakteristik responden yang dilihat dari tingkat pekerjaan pada penelitian ini sebagian besar sebagai ibu rumah tangga (IRT) 15 responden (37,5%). Sedangkan wiraswasta/ swasta 12 responden (30%), mahasiswa 5 responden (12,5%), PNS 4 responden (10%), buruh/ tani 4 responden (10%). Hal ini sesuai dengan populasi di lapangan bahwa sebagian besar penduduk adalah sebagai ibu rumah tangga. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Suryani (2014) dengan responden penelitian wanita usia 20-40 tahun dengan karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) dengan jumlah 14 responden (39%). Hal ini sesuai dengan pendapat Mubarak (2007) yang menyatakan bahwa lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Orang yang jenis pekerjaannya cenderung mudah mendapatkan informasi tingkat pengetahuannya akan lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang mempunyai pekerjaan yang sulit mendapatkan informasi. Tingkat Pengetahuan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan WUS tentang pemeriksaan payudara sendiri di dusun Nganti termasuk dalam kategori berpengetahuan tinggi sebanyak 30 responden (75%), sedangkan yang berpengetahuan sedang 10 responden (25%), untuk yang tingkat pengetahuan rendah tidak ada. Jika seseorang mempunyai pengetahuan tinggi tentang SADARI maka akan lebih cenderung untuk melakukan pendeteksian dini pada payudara agar mempermudah penanganan yang cepat dan tepat apabila terdeteksi adanya kanker payudara. Hal ini dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni (2012) dengan hasil penelitian menunjukkan responden yaitu Wanita Usia Subur sebanyak 28

responden (50%) memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai pemeriksaan payudara sendiri dan ada hubungan antara tingkat pengetahuan WUS tentang kanker payudara dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri. Pengetahuan wanita usia subur tentang SADARI sangatlah penting, karena kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi. Sehingga merupakan hal penting bagi wanita usia subur untuk mengetahui tentang SADARI sedini mungkin. Semakin sering wanita uisa subur melakukan SADARI akan semakin mudah menemukan apabila terdapat kelainan pada payudara. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmojo (2010) yang menyatakan bahwa pengetahuan (knowladge) merupakan hasil pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh investasi perhatian dan persepsi terhadap objek. Tingkat Pengetahuan WUS Tentang SADARI Berdasarkan Usia Dari hasil penelitian pengetahuan responden berdasarkan usia adalah sebagian besar responden yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi yaitu (45%) pada kelompok usia 31 sampai <40 tahun sebanyak 18 responden, sedangkan yang berpengetahuan sedang terbanyak berada pada responden yang berusia 40 sampai <50 tahun sebanyak 6 responden dengan tingkat pengetahuan sedang sebesar (15%). Hasil ini berbeda dengan teori Hawari dalam penelitian Hanifah (2010) yang menyebutkan semakin bertambah usia, maka akan semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh wanita usia subur, semakin banyak informasi yang diperoleh wanita usia subur dan semakin memahami apa kegunaan dilakukannya SADARI untuk kesehatan dalam upaya pencegahan dini atas terjadinya kanker payudara. Hal tersebut bisa saja terjadi karena untuk meningkatkan pengetahuan seseorang, selain umur ternyata juga dipengaruhi beberapa faktor yang lainnya juga seperti tingkat pendidikan dan pekerjaan (Mubarak, 2007). Hal ini dibuktikan melalui penelitian Hanifah (2010) tentang pengetahuan responden yang diteliti pada wanita usia 20-50 tahun berdasarkan umur sebagian besar berpengetahuan tinggi yaitu pada responden berusia 31-40 tahun yang berpengetahuan tinggi yaitu 20 responden (95,2%) dari 21 responden (100%). Penelitian ini sesuai dengan teori Singgih dalam penelitian Hanifah (2010), yang mengemukakan bahwa daya ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh usia. Bertambahnya usia seseorang dapat berpengaruh pada bertambahnya pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada usia-usia tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang. Hal ini sesuai dengan pendapat (Mubarak, 2007), bahwa dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek psikis dan psikologis (mental). Tingkat Pengetahuan WUS Tentang SADARI berdasarkan Pendidikan Dari hasil penelitiaan pengetahuan responden berdasarkan pendidikan adalah sebagian besar responden dengan tingkat pengetahuan tinggi (37,5%) terdapat pada kelompok yang memiliki pendidikan perguruan tinggi (PT) sebanyak 15 responden, sementara yang berpengetahuan sedang terbanyak pada pendidikan SMA 4 responden dengan tingkat pengetahuan sedang sebesar (10%). Hal ini sesuai dengan pendapat Mubarak (2007) yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain terhadap suatu hal agar dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya termasuk tentang pentingnya deteksi dini

kanker payudara dengan melakukan SADARI. Hal ini dibuktikan melalui penelitian Chandra (2009) bahwa sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan tinggi mengenai SADARI terbanyak pada tingkat pendidikan perguruan tinggi yaitu 9 responden dengan tingkat pengetahuan tinggi sebesar (52,9%). Hal ini dapat dipahami karena tingkat pendidikan dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan sesuatu yang akan menambah wawasan mereka. Tingkat Pengetahuan Tentang SADARI berdasarkan pekerjaan Dari hasil penelitiaan pengetahuan responden berdasarkan pekerjaan adalah sebagian besar responden dengan tingkat pengetahuan tinggi (30%) terdapat pada kelompok yang memiliki pekerjaan wiraswasra/swasta sebanyak 12 responden, dan untuk tingkat pengetahuan sedang terbanyak pada kelompok ibu rumah tangga (IRT) dengan 6 responden dengan tingkat pengetahuan sedang sebesar (15%). Hal ini dibuktikan melalui penelitian Supriyati (2010) dengan hasil perilaku SADARI banyak dilakukan oleh responden yang bekerja sebagai karyawan swasta (58,3%), disusul oleh responden yang tidak bekerja adalah ibu rumah tangga (55%). Hal ini dikarenakan pengetahuan selalu mempengaruhi perilaku seseorang. Lingkungan pekerjaan sangat berpengaruh terhadap pola hidup dan wawasan yang diperoleh. WUS yang bekerja sebagai wiraswasta/ swasta memiliki pengetahuan tinggi dikarenakan lingkungan sosialnya yang mendukung untuk berinteraksi dengan orang lain lebih banyak sebagai upaya untuk bertukar informasi mengenai upaya deteksi dini kanker payudara dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Sedangkan Ibu Rumah Tangga karena kesibukan mengurus rumah terkadang untuk mendapatkan informasi tentang deteksi dini kanker payudara secara luas terbatas. Sehingga akan sedikit waktu untuk memperoleh informasi (Notoatmodjo, 2010). SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan, tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur tentang pemeriksaan payudara sendiri di Dusun Nganti Sleman, sebagian besar yaitu 30 responden (75%) telah memiliki tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dalam kategori tinggi. Tingkat pengetahuan tinggi terbanyak terdapat pada kelompok usia 30 sampai <40 tahun yaitu 18 responden (45%). Pada tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan tinggi terbanyak terdapat pada tingkat pendidikan perguruan tinggi (PT) yaitu 15 responden (37,5%). Pada status pekerjaan, tingkat pengetahuan tinggi terbanyak terdapat pada kelompok dengan pekerjaan Wiraswasta/ swasta yaitu 12 responden (30%). SARAN Bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Mlati khususnya bidan untuk lebih meningkatkan pendekatan kepada wanita usia subur, bidan dapat memberikan pendidikan atau penyuluhan kesehatan untuk memperluas informasi tentang kanker payudara dan pemeriksaan payudara sendiri, serta mengadakan pelatihan kader untuk mensosialisasikan tentang pemeriksaan payudara sendiri. Bagi wanita usia subur diharapkan untuk rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri satu bulan sekali dan apabila terdapat sesuatu yang mencurigakan pada payudara maka untuk segera datang kepelayanan kesehatan, agar mendapatkan penanganan sedini mungkin. Dan menambah informasi baik dari media cetak ataupun elektronik mengenai teori dan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri sebagai deteksi dini kanker payudara. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengembangkan penelitian mengenai deteksi dini kanker payudara, khususnyaa tentang SADARI.

DAFTAR PUSTAKA Anggraeni, F. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan WUS Tentang Kanker Payudara Dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri Di Tejokusuman RW 4 Kelurahan Notoprajan Yogyakarta 2012. KTI tidak diterbitkan. Stikes Aisyiyaah Yogyakarta. Anindhita, Marchira, Prabandari. 2010. Hubungan Antara Radiotrapi dengan Terjadinya Distress, Anxiety, dan Depresi pada Penderita Kanker Payudara. Berita Kedokteran Masyarakat Vol 23, No 1. FK UGM Yogyakarta. Chandra, Y. 2009. Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Petisah Tengah 2009. KTI Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara Medan. Jurnal Ilmiah Vol 4, No 1. Dinas Kesehatan Sleman. 2010. Laporan Kasus Kesakitan Ibu. Yogyakarta: Tidak Diterbitkan. Guntur, F. 2006. Melawan Onkogen Erb B-2: Herceptin. Obat Kanker Payudara. Abocus (internet). Bandung, ITB. Hanifah, M. 2010. Hubungan Usia dan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Wanita Usia 20-50 tahun tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di Rt 05 dan Rt 06 Rw 02 Kelurahan Rempoa. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah. repository.uinjkt.ac.id. Mubarak, dkk. 2007. Promosi Kesehatan : Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Otto, S. 2006. Buku Saku Keperawatan Onkologi. Jakarta: EGC. Rasjidi, I. 2009. Deteksi Dini dan Pencegahan Pada Wanita. Jakarta: Sagung Seto. Sulistyaningsih. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Supriyati, dkk. 2010. Persepsi Wanita Berisiko Kanker Payudara Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di Kota Semarang, Jawa Tengah. Berita Kedokteran Masyarakat Vol 26, No3. FK UGM Yogyakarta. Suryani, dkk. 2014. Pengaruh Pelatiihan Menggunakan Modul Tentang Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan, Minat dan Perilaku Dalam Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada Wanita Usia 20-40 tahun di Propinsi DIY. Prosiding Konferensi Nasional II PPNI Jawa Tengah. Suryaningsih, E. 2009. Kupas Tuntas Kanker Payudara. Yogyakarta: Paradigma Indonesia.