ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

EFISIENSI USAHA PEMBIBITAN ITIK MODERN DAN TRADISIONAL PADA SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN LEBONG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012

Intisari. Kajian Analisis Usaha Ternak Kambing di Desa Lubangsampang Kec. Butuh Kabupaten Purworejo. Zulfanita

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi opersional ini mencakup pengertian yang digunakan

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan

ANALISIS USAHA TERNAK ITIK PETELUR Studi Kasus Kec. Bandar Khalifah Kab. Serdang Bedagai

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

III. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. langsung terhadap gejala dalam suatu masyarakat baik populasi besar atau kecil.

IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Kerangka pemikiran teoritis meliputi penjelasan-penjelasan mengenai halhal

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

AGRITECH : Vol. XVII No. 2 Desember 2015 : ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi.

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Mula-mula

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CAISIM

BAB IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

III. METODE PENELITIAN

Kelayakan Ekonomi Teknologi Petani Pada Usahatani Bawang Merah Varietas Sumenep (Studi Kasus di Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep)

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. banyak membahas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses

VI. STRUKTUR BIAYA TRANSAKSI. produksi serta rasio biaya transaksi dan penerimaan, rasio biaya transaksi dan

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Padi Organik Dan Bekatul Organik. ditanam dan diolah menurut standar yang telah ditetapkan (IRRI, 2007).

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

KAJIAN TINGKAT INTEGRASI PADI-SAPI PERAH DI NGANTANG KABUPATEN MALANG

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Peternakan adalah kegiatan usaha dalam memanfaatkan kekayaan alam biotik

ANALISIS NILAI TAMBAH LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI SULAWESI SELATAN ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan

ANALISIS RISIKO USAHATANI TOMAT (Solanum lycopersicum) VARIETAS PERMATA (Suatu Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang benar tentang konsep agribisnis itu sendiri. Sering ditemukan bahwa

IV METODE PENELITIAN

RENCANA UMUM PENGADAAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2013

BAB IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI SEKITAR WADUK KEDUNG OMBO KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN

METODE PENELITIAN. Komparatif Usaha Tambak Udang Pada Musim Hujan Dan Kemarau Di Desa

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Bogor (PSP3 IPB) dan PT. Pertani di Propinsi Jawa Timur tahun 2010.

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

III. METODE PENELITIAN

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

PROFITABILITAS USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

ANALISIS BREAK EVENT POINT USAHA TANI JAGUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan manusia. Untuk meningkatkan produktivitas ternak

Transkripsi:

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI (Oriza sativa L) DAN TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Kelompok Mukti Tani Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya) Oleh: Ai Indah Perwati, Dedi Herdiansah S, Mochamad Ramdan 3,,3 Fakultas Pertanian Universitas Galuh ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui : () besarnya biaya dan penerimaan usahatani terpadu tanaman padi dan ternak itik petelur, () besarnya pendapatan usahatani terpadu tanaman padi dan ternak itik petelur, (3) besarnya R/C usahatani terpadu tanaman padi dan ternak itik petelur. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode studi kasus, dengan mengambil kasus pada Kelompok Mukti Tani di Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya. Sampel penelitian untuk responden diambil secara sengaja sebanyak 7 orang menggunakan metode sensus. Hasil penelitian menunjukkan : () Rata-rata biaya total per luas lahan per satu kali tanam yang dikeluarkan petani pada usahatani terpadu tanaman padi dan ternak itik petelur sebesar Rp. 6.864.74,60. Rata-rata penerimaan usahatani terpadu tanaman padi dan ternak itik petelur per luas lahan per satu kali tanam sebesar Rp. 8.57.57,4. () Pendapatan petani pada usahatani terpadu tanaman padi dan ternak itik petelur per luas lahan per satu kali tanam sebesar Rp..9.98,54. (3) Besarnya R/C pada usahatani terpadu tanaman padi dan ternak itik petelur per luas per satu kali tanam sebesar,67. Kata Kunci : Usahatani Terpadu, Pendapatan, R/C. PENDAHULUAN Petani di Kabupaten Tasikmalaya disamping bercocok tanam padi juga melakukan usaha sampingan dengan beternak, ternak yang dipelihara salah satunya adalah ternak itik. Ternak itik merupakan salah satu komoditas yang memiliki potensi dan peran yang cukup stategis dalam penyediaan protein hewani yang mudah didapat dan dengan harga terjangkau. Keberhasilan pengembangan itik khususnya dalam usaha pembibitan itik membutuhkan penanganan yang lebih intensif dan masih perlu campur tangan pemerintah terutama dalam menangani kebutuhan pakan sehingga dapat menekan biaya pakan yang relatif tingg. (Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya, 05). Kelompok Mukti Tani yang beralamat Kampung Cinusa Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik adalah satu-satunya kelompok di Kabupaten Tasikmalaya yang menjalankan pola usahatani terpadu antara padi dan itik Petelur. Usahatani terpadu padi dan itik petelur adalah pola integrasi yang dapat menghasilkan pendapatan harian bagi petani sehingga dapat membantu petani dalam memenuhi kebutuhan hidup setiap harinya. Kelompok Mukti Tani merupakan kelompok yang seluruh anggotanya adalah petani. Bertani merupakan pekerjaan utama bagi anggota kelompok, disamping bercocok tanam padi sebagai usaha pokok juga memelihara ternak itik untuk menambah nilai pendapatan anggota kelompok pada satu kawasan. Hal ini didukung dengan adanya pemanfaatan secara terpadu yaitu tanaman padi dan ternak itik. Dimana tanaman padi dapat menghasilkan dedak halus, bekatul, menir dan sekam yang bisa dimanfaatkan sebagai makanan ternak itik, sedangkan selain daging dan telur, ternak itik juga menghasilkan limbah berupa feses (kompos) dan urin (pupuk cair) yang sangat bermanfaat untuk tanaman padi. Sehingga dengan adanya perpaduan antara keduanya maka semua input dapat dijadikan output kembali untuk meningkatkan pendapatan petani. Usaha yang dilakukan kelompok memberikan nilai tambah dan saling mendukung antara usaha pokok menanam tanaman padi dan beternak itik dan saling memberi manfaat sehingga didapatkan hasil yang lebih baik pada kedua usaha yang dijalankan tersebut. Halaman 69

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume Nomor, Januari 06 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode study kasus, dengan mengambil kasus pada Kelompok Mukti Tani Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya. Penentuan responden dalam penelitian ini adalah semua anggota kelompok dengan menggunakan metode penarikan sampel jenuh atau sensus. Anggota kelompok Mukti Tani yang berada di Kampung Cinusa Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik sebanyak 7 orang.sugiyono (007) sampling jenuh atau sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota digunakan sebagai sampel. Rancangan Analisis Data Rancangan analisis data disesuaikan dengan data yang tersedia dan tujuan yang hendak dicapai. Analisis yang dilakukan adalah biaya, penerimaan, pendapatan danr/c. a. Analisis Biaya total TC = FC + VC dimana : TC = Total Cost (Biaya Total) FC = Fixed Cost (Biaya Tetap Total) VC = Variabel Cost (Biaya Variabel Total) b. Analisis Penerimaan TR = Y.Py dimana : TR = Total Revenue (penerimaan usahatani) Y = Output (produksi yang diperoleh) Py = Price (harga output) c. Analisis Pendapatan I = TR TC Dimana : I = Income (Pendapatan) TR = Total Revenue (Total Penerimaan) TC = Total Cost (Total Pengeluaran) d. Analisis R/C dan Keuntungan Usaha RC ratio= TR TC Dimana : RC ratio = Return Cost Ratio (Rasio penerimaan biaya) TR = Total Revenue (Penerimaan total) TC = Total cost (Biaya total) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Biaya Produksi dan Penerimaan Usahatani Terpadu Tanaman Padi dan Itik Petelur Biaya yang dikeluarkan oleh petani terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Biaya tetap dalam Usahatani Terpadu Tanaman Padi dan Itik Petelur ini meliputi Biaya penyusutan, pengairan serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Adapun biaya variabel yang dibutuhkan selama berusahatani terpadu dalam (satu) kali musim tanam adalah biaya benih, pupuk, obat-obatan/pestisida, dan tenaga kerja. Untuk proses budidaya itik petelur biaya tetapnya hanya biaya penyusutan karena budidaya itik petelur merupakan usaha sampingan dan diusahakan pada lahan pinggir sawah, sedangkan untuk biaya variabel budidaya itik petelur meliputi bibit ternak, pakan konsentrat, pakan lokal (jagung giling dan dedak halus) dan obat-obatan. Rata-rata biaya produksi Usahatani Terpadu Tanaman Padi dan Itik Petelur per per luas tanam satu kali musim tanam (4 bulan) untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel. Tabel.Rata-Rata Biaya Produksi pada Usahatani Terpadu Tanaman Padi dan Itik Petelur per Luas Lahan Per Musim Tanam di Kelompok Mukti Tani Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik Tahun 05. No A Komponen Biaya Usahatani Padi Biaya Tetap a. Biaya Penyusutan b. PBB c. Pengairan Total Biaya Tetap Biaya Variabel a. Sarana Produksi. Benih Jumlah Biaya 84.85,7 74.46,03 05.74,9 64.46,03 85.74,9 Persentase (%) 0,50 0,44 0,63 0,5 Halaman 70

Analisis Usahatani Terpadu Tanaman Padi (Oriza sativa L) dan Ternak Itik Petelur (Studi Kasus di Kelompok Mukti Tani Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya) AI INDAH PERWATI, DEDI HERDIANSAH S, MOCHAMAD RAMDAN B.. Pupuk Organik 3. Urea 4. NPK 5. Obat-obatan b. Tenaga Kerja Total Biaya Variabel Total Biaya Usahatani Padi Budidaya Itik Petelur Biaya Tetap Biaya Penyusutan Total Biaya Tetap Biaya Variabel a. Sarana Produksi. Bibit ternak. Konsentrat 3. Jagung giling 4. Dedak halus 5. Penetasan Telur 6. Obat-obatan b. Tenaga kerja Total Biaya Variabel Total Biaya Budidaya Itik Petelur Total biaya tetap Usahatani terpadu Total Biaya variabel usahatani terpadu 96.48,57 45.885,7 5.85,7 5.000,00 3.40.857,4 3.897.7,43 4.6.47,46 3.98,57 3.98,57 5.565.74,9.674.85,7.56.000,00.9.48,57 3.54,86 6.48,57 50.49,57.578.88,57.70.757,4 388.74,60 6.476.000,00,6 0,7 0,90 0,09 0,8 0,73 33,30 5,86 9,6,99 0,4 0,36,97 Total Biaya 6.864.74,60 00,00 Berdasarkan Tabel Biaya pada sistem usahatani terpadu tanaman padi dan itik petelur di Kelompok Mukti Tani antara lain : a. Biaya Usahatani Padi Rata-rata besarnya biaya tetap pada usahatani padiper luas lahan per satu kali musim tanam sebesar Rp. 64.46,03. Ratarata besarnya biaya variabel pada usahatani padiper luas lahan per satu kali musim tanam sebesar Rp. 3.897.7,43. Rata-rata biaya total usahatani padi per luas lahan per satu kali tanam yang dikeluarkan petani pada usahatani padi sebesar Rp. 4.6.47,46. b. Biaya Budidaya Itik Petelur Rata-rata besarnya biaya tetap budidaya itik petelurper luas lahan per satu kali musim tanam sebesar Rp. 3.98,57. Rata-rata besarnya biaya tetap budidaya itik petelurper luas lahan per satu kali musim tanam sebesar Rp..578.88,57. Rata-rata biaya total per luas lahan per satu kali tanam yang dikeluarkan petani pada budidaya itik petelur sebesar Rp..70.757,4. c. Biaya Usahatani Terpadu Tanaman Padi dan Itik Petelur Rata-rata besarnya biaya tetap petani yang berusahatani terpadu tanaman padi dan itik petelur per luas lahan per satu kali musim tanam sebesarrp. 388.74,60. Sedangkan untuk rata-rata biaya variabel untuk usahatani terpadu tanaman padi dan budidaya itik petelur per luas lahan per satu kali musim tanam sebesar Rp. 6.476.000,00.Rata-rata biaya total usahatani terpadu tanaman padi dan itik petelur per luas lahan per satu kali musim tanam sebesar Rp. 6.864.74,60. Penerimaan diperoleh dari jumlah seluruh produk padi dan produk budidaya itik petelur yang dihasilkan dikalikan dengan harga satuan pada saat penelitian, rata-rata hasil produksi dari usahatani terpadu tanaman padi dan itik petelur per satu kali musim tanam (satu kali proses produksi) dapat dilihat pada Tabel. Halaman 7

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume Nomor, Januari 06 Tabel.Rata-rata Produksi, Harga Jual, dan Penerimaan pada Usahatani Terpadu Tanaman Padi dan Itik Petelur Per Luas Lahan Per Satu Kali Musim Tanam di Kelompok Mukti Tani Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik Tahun 05. No Komponen Jumlah Satuan Harga Jual Penerimaan Usahatani Padi Produksi Budidaya Itik Petelur a. Telur b. DOD c. Itik Petelur.86,00 6.753,9 45,9 69.57 Kg Butir Ekor Ekor 5.00,00.900,00 7.000,00 80.000,00 9.443.00,00.83.4,86 37.000,00 5.565.74,9 Total Penerimaan 8.57.57.4 Tabel menunjukkan bahwa penerimaan pada usahatani terpadu tanaman padi dan itik petelur petani antara lain : a. Penerimaan Usahatani Padi Rata-rata Penerimaan usahatani padi per luas lahan per satu kali musim tanam dari produksi padi kering giling adalah.86 kilogram, harga jual padi pada saat penelitian adalah Rp. 5.00,00 per kilogram, maka ratarata penerimaan dari usahatani padi per satu kali musim tanam adalah Rp. 9.443.00,00. b. Penerimaan Budidaya Itik Petelur produksi telur, DOD dan itik petelur. Itik petelur disini dimaksudkan adalah ternak itik yang dibeli untuk bibit yang hanya diproduksikan selama 4 bulan saja dimana usia produksi itik kurang lebih mencapai tahun, untuk ternak itik yang dijual pada saat masih usia produksi tidak mengalami penurunan harga, bahkan cenderung mengalami kenaikan karena masih menuju usia produksi tertinggi. Rata-rata produksi telur per satu kali produksi adalah 6.753,9 butir, harga jual telur pada saat penelitian adalah Rp..900,00 per butir, maka rata-rata penerimaan dari telur per satu kali produksi adalah Rp..83.4,86. Rata-rata produksi DOD per satu kali produksi adalah 45,9 ekor, harga jual DOD pada saat penelitian adalah Rp. 7.000,00 per ekor, maka rata-rata penerimaan dari telur per satu kali produksi adalah Rp. 37.000,00. Rata-Rata penerimaan dari itik petelur adalah 69,57 ekor, harga jual pada saat penelitian adalah Rp. 80.000,00 per ekor sama dengan harga beli, maka rata-rata penerimaan dari itik petelur per satu kali proses produksi adalah Rp. 5.565.74,9,00. Rata-rata penerimaan total budidaya itik petelur per satu kali musim tanam sebesar Rp. 8,73.957,4. c. Penerimaan Usahatani Terpadu Tanaman Padi dan Itik Petelur Penerimaan pada usahatani terpadu tanaman padi dan itik petelur adalah penjumlahan dari penerimaan usahatani padi dengan penerimaan budidaya itik petelur. Dari hasil penjumlahan rata-rata penerimaan usahatani padi dan budidaya itik maka diperoleh total penerimaan sebesar Rp. 8.57.57,4. Pendapatan Usahatani Terpadu Tanaman Padi dan Itik Petelur Pendapatan atau keuntungan adalah selisih antara penerimaan dengan biaya produksi total. Rata-rata penerimaan, biaya total dan pendapatan dari usahatani terpadu tanaman padi dan itik petelur per satu kali musim tanam dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rata-rata Penerimaan, Produksi Total dan Pendapatan pada Usahatani Terpadu Tanaman Padi dan Itik Petelur Per Luas Lahan Per Satu Kali Musim Tanam di Kelompok Mukti Tani Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik Tahun 05. Usahatani Padi Budiaya Itik Jumlah No Komponen 3 Penerimaan Total Biaya Pendapatan 9.433.00,00 4.6.47,46 5.7.78,54 Petelur 8.73.957,4.70.757,4 6.0.00,00 8.57.57,4 6.864.74,60.9.98.54 Halaman 7

Analisis Usahatani Terpadu Tanaman Padi (Oriza sativa L) dan Ternak Itik Petelur (Studi Kasus di Kelompok Mukti Tani Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya) AI INDAH PERWATI, DEDI HERDIANSAH S, MOCHAMAD RAMDAN Berdasarkan Tabel 3, Pendapatan pada usahatani terpadu tanaman padi dan itik petelur di Kelompok Mukti Tani antara lain : a. Pendapatan Usahatani Padi Rata-rata penerimaan pada usahatani padi per luas lahan per satu kali musim tanam sebesar Rp. 9.433.00,00 dan rata-rata total biaya pada usahatani padi per luas lahan per satu kali musim tanam sebesar Rp. 4.6.47,46. Rata-rata pendapatan usahatani padi per luas lahan per satu kali musim tanam sebesar Rp. 5.7.78,54. b. Pendapatan Budidaya Itik Petelur Rata-rata penerimaan pada budidaya itik petelur per luas lahan per satu kali musim tanam sebesar Rp. 8.73.957,4 dan rata-rata total biaya pada budidaya itik petelur per luas lahan per luas lahan per satu kali musim tanam sebesar Rp..70.757,4,00. Ratarata pendapatan budidaya itik petelur per luas lahan per satu kali musim tanam sebesar Rp. 6.0.00,00. c. Pendapatan Usahatani Terpadu Tanaman Padi dan Itik Petelur Rata-rata Pendapatan usahatani padi per satu kali musim tanam sebesar Rp. 5.7.78,54 dan pendapatan budidaya itik petelur per satu kali musim tanam sebesar Rp. 6.0.00,00. Rata-rata pendapatan usahatani terpadu tanaman padi dan itik petelur per satu kali musim tanam sebesar Rp..9.98,54. Analisis R/C R/C (revenue/cost) merupakan perbandingan antara penerimaan yang diperoleh dengan besarnya biaya yang dikeluarkan pada usaha tersebut, R/C usahatani terpadu tanaman padi dan itik petelur di Kelompok Mukti Tani Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Analisis R/C pada Usahatani Terpadu Tanaman Padi dan Itik Petelur Per Luas Lahan Per Satu Kali Musim Tanam di Kelompok Mukti Tani Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik Tahun 05. Usahatani Padi Budiaya Itik Jumlah No Komponen 3 Penerimaan Total Biaya R/C 9.433.00,00 4.6.47,46,7 Petelur 8.73.957,4.70.757,4,47 8.57.57,4 6.864.74,60,67 Berdasarkan Tabel 4, didapat R/C antara lain: a. R/C Usahtani Padi Dari rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan petani pada usahatani padi per luas lahan per satu kali musim tanam sebesar Rp. 4.6.47,46 diperoleh rata-rata penerimaan usahatani padi per luas lahan per satu kali musim tanam sebesar Rp. 9.433.00,00 sehingga R/C dari usahatani padi sebesar,7. b. R/C Budidaya Itik Petelur Dari rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan petani pada budidaya itik petelur per luas lahan per satu kali musim tanam sebesar Rp..70.757,4 diperolehrata-rata penerimaan dari budidaya itik petelur per luas lahan per satu kali musim tanam sebesar Rp. 8.73.957,4 sehingga R/C dari budidaya itik petelur sebesar,47. c. R/C Usahtani Terpadu Tanaman Padi dan Itik Petelur Rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan petani dalam sistem usahatani terpadu tanaman padi dan itik petelur sebesar Rp. 6.864.74,60 diperoleh penerimaan sebesar Rp. 8.57.57,4 sehingga R/C dari usahatani terpadu tanaman padi dan itik petelur per satu kali musim tanam sebesar,67 dengan kriteria keputusan bahwa usahatani terpadu tersebut menguntungkan. Dari perhitungan diatas, sistem usahatani terpadu tanaman padi dan itik petelur pola integrasinya terwujud pada hubungan saling menguntungkan dimana tanaman padi menghasilkan dedak yang dapat digunakan untuk pakan ternak itik petelur dan ternak itik petelur menghasilkan kotoran itik yang dapat digunakan sebagai pupuk organik bagi tanaman padi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Halaman 73

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume Nomor, Januari 06. Rata-rata biaya total per luas lahan per satu kali musim tanam yang dikeluarkan petani usahatani terpadu tanaman padi dan itik petelur di Kelompok Mukti Tani Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik sebesar Rp. 6.864.74,60. Rata-rata penerimaan usahatani terpadu tanaman padi dan itik petelur per luas lahan per satu kali musim tanam Kelompok Mukti Tani Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik adalah Rp. 8.57.57,4.. Pendapatan petani usahatani terpadu tanaman padi dan itik petelur per satu kali musim tanam di Kelompok Mukti Tani Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik sebesar Rp..9.98,54. 3. R/C dari petani usahatani terpadu tanaman padi dan itik petelur per satu kali musim tanam di Kelompok Mukti Tani Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik sebesar,67. Saran Berdasarkan kesimpulan maka disarankan petani terus mengusahaan usahatani terpadu tanaman padi dan ternak itik petelur pada lahan usahataninya dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :. Mengingat penggunaan pupuk pada kelompok Mukti Tani antara lain pupuk organik sebanyak.355 kilogram per hektar, Urea sebanyak 7,57 kilogram per hektar dan NPK sebanyak 73,89 kilogram per hektar, sedangkan yang sesuai rekomendasi teknis adalah Urea sebanyak 00 kilogram per hektar, SP-36 sebanyak 00 kilogram per hektar dan KCL sebanyak 50 kilogram per hektar. Selain itu untuk mengoptimalkan produksi petani diharapkan menggunakan pupuk kandang yang sesuai dengan rekomendasi teknis sebanyak.500 kilogram per hektar.. Petani disarankan untuk lebih banyak memproduksi DOD (Day Old Duck) dari produksi telur yang memenuhi syarat untuk ditetaskan karena harganya relatif lebih tinggi yaitu Rp. 7.000,00 per ekor dibanding menjual langsung telur dengan harga Rp..900,00 per butir sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. DAFTAR PUSTAKA Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya. 05. Laporan TriwulanI Tahun 05. Tasikmalaya. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 03. Pedoman Pelaksanaan Integrasi Unggas. Kementerian Pertanian. Jakarta. Hamdani. 008. Sistim Pertanian Terpadu untuk Peningkatan Produktivitas Lahan dan Kesejahteraan Petani. Serang Hanafi. 00. Analisa Belanja: Dasar-dasar Perhitungan dalam Keputusan Keuangan. Cetakan Kedua. Penerbit Bina Aksara. Jakarta. Kariyasa. 005. Analisis Permintaan dan Penawaran Daging Sapi di Indonesia Sebelum dan Saat Krisis. Malang. Shinta, Agustina. 00. Ilmu Usaha Tani. UB Press. Malang. Siregar, Surya Amri. 009. Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong di Kecamatan Strabat, Kabupaten Langkat. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan. Sugiyono. 007.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. Halaman 74