Jurnal Al-Ikhlas ISSN : Volume 2 Nomor 2, April 2017

dokumen-dokumen yang mirip
PRAKTEK MERAWAT GIGI PADA ANAK

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. dimana sebanyak 129,98 juta jiwa merupakan penduduk dengan jenis kelamin

PENGARUH PROMOSI MENYIKAT GIGI TERHADAP SKOR PLAK DI SEKOLAH DASAR KANDANGAN II, SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KARIES GIGI PADA ANAK SD KELAS V - VI DI KELURAHAN PEGUYANGAN KANGIN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik agar jangan sampai terkena gigi berlubang (Comic, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI BALITA. Nawang Siwi Sayuti 1.

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan gigi dan makanan sehat cenderung dapat menjaga perilaku hidup sehat.

: Makanan Kariogenik, Karies Gigi, prasekolah

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN PEMERIKSAAN DAN STATUS KESEHATAN GIGI ANAK TERHADAP PERILAKU IBU MEMERIKSAKAN KESEHATAN GIGI ANAK DI KOTA BUKITTINGGI

Kata kunci : Pengetahuan, kesehatan gigi dan mulut, indeks def-t/dmf-t.

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012). Status kesehatan gigi dan mulut umumnya dinyatakan dalam prevalensi

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU DALAM MENDIDIK ANAK MENGGOSOK GIGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI SEBELUM DAN SESUDAH PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ANAK PRASEKOLAH DI PAUD PERMATA HATI WONOKERTO ABSTRAK

GAMBARAN TINGGINYA ANGKA KARIES GIGI PADA SD BINAAN PELAYANAN ASUHAN DI WILAYAH KOTA PONTIANAK

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

ABSTRAK. knowledge, role of teacher, shcool dental hygiene

ABSTRAK. Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, pencegahan karies, indeks karies gigi sulung

PENDIDIKAN KESEHATAN SADARI PADA WUS DI MASYARAKAT PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH KECAMATAN KENDAL KABUPATEN NGAWI

ABSTRAK. Efektivitas menyikat gigi, indeks plak, metode horizontal, metode roll

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dengan Karies Molar Satu Permanen pada Murid Umur 6-12 Tahun SDN 26 Lamteumen Timur Kota Banda Aceh

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data WHO (World Health Organization) (2013), terjadi peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

HUBUNGAN STATUS DAN KONSUMSI GIZI SEBAGAI COMSUMTIVE BEHAVIOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP BESARAN INDEKS DMFT

Universitas Sam Ratulangi Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

BAB V HASIL PENELITIAN. Selatan dengan luas wilayah kerja seluas 14,87 Km 2, terdiri dari 3 wilayah

PERAWATAN GIGI SUSU PADA ANAK USIA SEKOLAH DI TAMAN GIZI ANAK SEHAT DESA GUMPANG, KARTASURA SUKOHARJO

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG PENANGANANNYA DI RUMAH SAKIT PAHLAWAN MEDICAL CENTER KANDANGAN, KAB

Kata kunci: Body Mass Index (BMI), Underweight, Overweight, Obesitas, Indeks DMF-T, Karies.

ABSTRAK HUBUNGAN EARLY CHILDHOOD CARIES (ECC) DENGAN STATUS GIZI ANAK UMUR 3-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI III BADUNG

EFEKTIFITAS STRATEGI UPSTREAM TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU HIDUP SEHAT GIGI MELALUI KONSELING PADA SISWA/I KELAS I SDN 12 PONTIANAK KOTA


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DALAM PEMILIHAN JENIS GIGITIRUAN DI PULAU KODINGARENG SKRIPSI PRAPRIMADANI MURSYID J

PENYULUHAN METODE AUDIO VISUAL DAN DEMONSTRASI TERHADAP PENGETAHUAN MENYIKAT GIGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR

INDEKS DEF-T PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK SEKOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DI SDI DARUL MU MININ KOTA BANJARMASIN TAHUN 2017 ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU DENGAN JUMLAH KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PERTIWI II BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai gizi, berdasarkan data terbaru pada tahun , masalah

Faktor Manajemen Pelaksanaan UKGS Dan Peran Orangtua Terhadap Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar

HUBUNGAN UMUR DAN SIKAP MENGENAI GIGI TIRUAN DENGAN LAMA PENGGUNAAN GIGI TIRUAN PADA PASIEN DI KLINIK GIGI ILHAM BANJARMASIN 2016

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor penting dalam perkembangan normal anak. 1 Penyakit gigi dan

(Kajian Pada SD Negeri Minomartani 1 Yogyakarta) Satya Bagus Pradita 1, Alfini Octavia 2. Abstract

Jurnal Kesehatan Gigi Vol.04 N0.2, Desember 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi estetik yang menunjang kecantikan. Menjaga kebersihan gigi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. utama bila dibandingkan dengan penyakit umum lainnya. Penyakit gigi yang paling banyak

Pembimbing I : Widura, dr., MS. Pembimbing II: Fanny, dr., MSi.

KARYA TULIS AKHIR. Oleh : DINDA VIKA YULINA

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG GOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK PRASEKOLAH (Studi Di Desa Diwek Kecamatan Jombang)

BAB I PENDAHULUAN. oleh Pemerintah (UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 93). (Rahmawati dkk., 2011). Anak-anak yang berusia 6-12 tahun diseluruh

Skripsi Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah. Disusun Oleh : Harry Maulana Prakoso J

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Depkes,

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI WILAYAH PUSKESMAS POLONIA KECAMATAN MEDAN POLONIA TAHUN 2014 SKRIPSI

HUBUNGAN PERILAKU ORAL HYGIENE, SOSIAL EKONOMI, BUDAYA MEROKOK, AKSES PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP BESARAN INDEKS DMFT

UPAYA PENCEGAHAN KARIES GIGI MELALUI KEGIATAN SIKAT GIGI BERSAMA PADA SISWA TK AL-FATTAH KECAMATAN MUMBULSARI KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. dan kualitas hidupnya harus berkembang dengan baik terutama anak-anak

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum (Malik, 2008).

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

GASTER, Vol. 7, No. 2 Agustus 2010 ( )

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

PERAN GURU DALAM KEBERHASILAN PROGRAM UKGS

BAB I PENDAHULUAN. mulut pada masyarakat. Berdasarkan laporan United States Surgeon General pada

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B

PREVALENSI KARIES GIGI SULUNG ANAK PRASEKOLAH DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

STATUS KARIES PADA GIGI BERJEJAL DI SD NEGERI 12 TUMINTING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karbohidrat oleh bakteri, gigi, dan saliva.karies yang terjadi pada gigi desidui

GAMBARAN MENYIKAT GIGI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID KELAS V DI MIN 9 KECAMATAN ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH

STATUS KEPARAHAN KARIES GIGI PADA MURID SEKOLAH DASAR DI DAERAH TERTINGGAL DAN DAERAH PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahan pada system pencernaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebersihan gigi dan mulut. Perilaku pencegahan terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

BAB I PENDAHULUAN. pada anak usia sekolah dasar (Soebroto, 2009). mulut adalah penyakit jaringan keras gigi (karies gigi) dan penyakit

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI MURID KELAS VI MADRASAH DINIYAH ISLAMIYAH MUHAMMADIYAH SEI KINDAUNG KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. orangtua sangat menentukan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada. (Notoatmodjo, 2003). Kesehatan gigi dan mulut pada anak apabila

PENDAHULUAN... Dian Nurafifah ...ABSTRAK...

ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN PENCABUTAN GIGI PERMANEN PASIEN DI POLIGIGI PUSKESMAS MEDAN SUNGGALKEC. MEDAN SUNGGAL TAHUN 2015 SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kementerian Kesehatan Tahun 2010 prevalensi karies di Indonesia mencapai 60

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI ANAK SDN KLECO II KELAS V DAN VI KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA

PENELITIAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM KEBERHASILAN PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT. Desi Andriyani *

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi merupakan salah satu permasalahan kesehatan gigi yang paling

PENGARUH MENYIKAT GIGI SEBELUM TIDUR MALAM HARI TERHADAP KARIES PADA ANAK SD NEGERI 15 JATI TANAH TINGGI ABSTRAK

Gambaran kejadian karies gigi berdasarkan body mass index pada anak-anak usia bulan di TK Negeri Pembina Denpasar

PENYEBAB TINGGINYA KARIES GIGI PADA WANITA USIA TAHUN DI DESA GONDOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOSARI KABUPATEN KUDUS

An Nadaa JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT. Volume 3, Nomor 1, Juni 2016 ISSN

INTISARI GAMBARAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI PUSKESMAS BUNTOK

RELATIONSHIP BETWEEN DENTAL CARE AND CARIOGENIC FOODS WITH CHILDREN DENTAL CARIES INCIDENCE IN JURAN ELEMENTRY SCHOOL

Transkripsi:

PENINGKATAN PENGETAHUAN CARA MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI MELALUI UPAYA PENYULUHAN (EDUKASI) KESEHATAN PADA MASYARAKAT DESA JUAI KECAMATAN JUAI KABUPATEN BALANGAN M. Bahrul Ilmi dan Erwin Ernadi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Kalimantan MAB Email :illmy1202@gmail.com ABSTRACT One cause is the high patient dental caries is the pattern of brushing your teeth is still anything wrong, lack of awareness in the patient undergoing treatment and healing process includes went to health services for prevention. The purpose of this service activities is to increase public knowledge about the prevention and treatment of dental caries disease. The method is performed in service activities is a lecture / extension, namely the provision of information (education) about brushing teeth and dental caries. Targets in community service activities are 15-60 years of age because this age group is the age group most vulnerable to suffer from dental caries so that they can explain to their children or relatives. These service activities will be conducted from November 2016 to January 2017. Hopefully with this service activities, more and more people know about the information how to brush their teeth so they can reduce or avoid the disease dental caries. Keywords:Brushing teeth, dental caries, knowledge PENDAHULUAN Prevalensi penduduk yang bermasalah gigi dan mulut menurut kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan Riskesdas tahun 2007, penduduk yang bermasalah pada gigi dan mulut memiliki prevalensi tertinggi di daerah Barito Kuala 39,5%, diikuti dengan Banjarmasin 38,2% dan Balangan sebesar 35,2%. Jika dibandingkan tingkat keparahan gigi (indeks DMF-T), Nampak ada 5 kabupaten dengan tingkat keparahan tertinggi di antaranya Hulu Sungai Utara, Balangan, Hulu Sungai Tengah, Banjar, dan Hulu Sungai Selatan. Balangan adalah kabupaten dengan tingkat keparahan DMF-T tertinggi yang kedua setelah Hulu Sungai Utara, prevalensi DMF-T di Balangan adalah sebesar 8,59% gigi meliputi 6,77% gigi yang dicabut atau indikasi pencabutan, 1,77% karena gigi karies/berlubang, dan 0,09% gigi yang ditumpat. Secara geografis, Wilayah Kecamatan Juai seluas 386,88km2 atau 21% dari luas wilayah Balangan (Nomor 2 terbesar setelah kecamatan 1

Halong). Kecamatan Juai terletak pada lingkup koordinat 2001 37 sampai dengan 2035 58 Lintang Selatan dan 114050 24 sampai dengan 115050 24 Bujur Timur. Kecamatan Juai terdiri dari 21 desa. Daerah yang paling luas adalah desa Lalayau mencapai 8,45% atau 32,70 km2, dan desa yang mempunyai luas terkecil yaitu desa Panimbaan luasnya hanya 2,64% atau 10,21km2. Untuk desa Juai sendiri termasuk urutan ke 4 dari luas wilayah terbesar di kecamatan Juai yaitu 25,21 km 2 (6,52%). KHALAYAK SASARAN Sasaran dalam kegiatan pengabdian ini adalah masyarakat desa Juai, dimana daerah tersebut adalah wilayah pinggiran sungai yang merupakan salah satu factor risiko terjadinya karies gigi. Tingkat pendidikan masyarakat desa Juai yang masih rendah mengakibatkan pengetahuan tentang karies gigi juga masih rendah. Pengetahuan menjadi sangat penting dalam menentukan sikap dan perilaku masyarakat dalam melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan karies gigi. METODE Peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai karies gigi dilakukan dengan cara pemberian informasi (edukasi) berupa penyuluhan kesehatan mengenai karies gigi seperti penyebab, tanda dan gejala karies gigi, serta upaya pencegahan dan pengobatannya. Langkah-langkah dalam pelaksanaananya antara lain: 1. Tahap persiapan a. Penyusunan pre planning. b. Langkah pertama adalah membuat kontrak waktu dan tempat penyuluhan dengan masyarakat. c. Persiapan media berupa leaflet dan materi penyuluhan yang memberikan informasi mengenai karies gigi. d. Persiapan alat peraga dan souvenir untuk demonstrasi cara menggosok gigi. 2. Tahap pelaksanaan a. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan masyarakat dengan koordinasi pemerintah setempat. Masyarakat yang diundang adalah kelompok usia dewasa karena usia ini lebih rentan 2

untuk terkena penyakit Karies Gigi. b. Kegiatan penyuluhan diawali dengan sambutan tokoh masyarakat setempat. c. Penyuluhan diawali dengan pemberian menggunakan materi informasi, yang sudah disiapkan dilanjutkan dengan tanya jawab atau diskusi dengan masyarakat. d. Demonstrasi lapangan dengan memperagakan tatacara menggosok gigi yang benar. HASIL DAN PEMBAHASAN Susunan dari pelaksanaan pengabdian antara lain: Jenis Kegiatan : Penyuluhan Tempat : Rumah salah satu masyarakat di desa Juai Waktu : Pukul 13.45, Sabtu tanggal 17 Desember 2016 Peserta Juai : Masyarakat desa Tabel Uraian Kegiatan Penyuluhan Waktu (17 Desember 2016) Pkl. 13.30-13.45 Pkl. 13.45-14.00 Jenis Kegiatan Persiapan Pembukaan Penanggung Jawab Tim Pelaksana Tokoh Masyarakat (H. M. Thamrin) Pkl. 14.00-14.15 Pkl. 14.15-14.45 Pemberian Materi KEJADIAN KARIES GIGI Pemberian Materi CARA MENGGOS OK GIGI Diskusi Tanya jawab Pemateri (M. Bahrul Ilmi, SKM,. M.Kes) Pemateri (Erwin Ernadi, SKM., M.Kes) Pkl. 14.45- Tim Pelaksana 15.15 Pkl. 15.15 Penutup Tim Pelaksana Berdasarkan hasil penyuluhan, diskusi dan tanya jawab yang dilakukan kepada masyarakat yang berhadir saat kegiatan, didapatkan hasil pembahasan antara lain: 1. Kesehatan gigi masyarakat desa Juai sangatlah penting mengenai karies gigi, apalagi tidak dirawat tentunya meyebabkan rasa sakit, gangguan pengunyahan dan mengganggu kesehatan tubuh lainnya. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi karies gigi : a. Gizi. Dalam hal kekurangan gizi, gigi-gigi mudah diserang karies. Jadi gizi merupakan salah satu faktor yang penting dalam etiologi karies (Abraham, M. Rudolph, 2006). Masyarakat desa Juai yang masih banyak belum mengerti 3

mengenai jenis asupan makanan begizi. b. Geografis. Desa Juai yang sebagian besar masyarakatnya berada di pinggiran sungai, air sungai masih dipergunakan untuk MCK. c. Kebersihan gigi dan mulut yang kurang terawat, mengakibatkan presentasi karies lebih tinggi. 3. Masyarakat desa Juai senang makan-makanan manis, makanan jenis ini mudah terselip di dalam permukaan gigi yang nantinya oleh kuman akan merubah menjadi asam yang menyebabkan karies gigi. FOTO KEGIATAN Diskusi dan Tanya jawab mengenai materi Kejadian karies & Cara Menggosok Gigi Praktek langsung cara menggosok gigi yang benar, pengarahan di bantu oleh Rahmi Safitri (tenaga pembantu & administrasi) Pembukaan kegiatan penyuluhan sekaligus sambutan dari tokoh masyarakat setempat (H. M. Thamrin) KESIMPULAN Masih banyak masyarakat desa Juai yang giginya kurang terawat sehingga menyebabkan rasa sakit, gangguan pengunyahan dan kesehatan tubuh lainnya. Faktor karies gigi yang terlihat seperti kekurangan gizi (asupan makanan), Desa Juai yang sebagian besar masyarakatnya berada di pinggiran sungai, air sungai masih 4

dipergunakan untuk MCK serta senang makan-makanan manis tapi masih kurang kesadaran dalam membersihkan gigi setelah memakannya. Semoga hasil pengabdian ini mampu menambah pengetahuan dan adanya perubahan sikap yang lebih baik, bahan masukan kepada masyarakat dalam peningkatan kesehatan gigi dan mulut khususnya mengenai karies gigi dilihat dari penyebab, tanda, gejala, cara pencegahan dan pengobatan sehingga dapat berperilaku sehat dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut. Pengabdian selanjutnya semoga dapat mengkaji lebih mendalam mengenai kejadian karies di desa Juai sehingga dapat lebih mengoptimalkan masyarakat dalam menjaga serta merawat kesehatan gigi dan mulut. DAFTAR PUSTAKA Abraham M.Rudolph,2006. Mengenaikariesgigi :Jakarta Badan Pusat Statistik Kabupaten Balangan, 2012. Kecamatan Juai Dalam Angka 2012. Katalog BPS 1102001.63.11.010 : Balangan Biddulp, Jhonn. 1999. KesehatanAnakYogyakarta : UGM DepartemenKesehatan RI, 2009. Indonesia Sahat.Jakarta :DepartemenKesehatan. Depkes, 1996.PetunjukPemeliharaanKes ehatan Gigi danmulutkeluarga : Jakarta Ginanjar, R. 2010. Cara Menyikat Gigi yang Benar. (online). (www.pikiranrakyat.comdiakses 16 April 2016). IrchamMachfoedzdanAsmarYettiZein.2 008. MenjagaKesehatan Gigi danmulutanakanakdanibuhamil.yogyakarta :Tramaya Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. MetodologiPenelitianKesehatan. Jakarta :RinekaCipta. Rahardjo, Anton. 2010. KariesDominasiMasalah Gigi. (online). (http://www.jurnalnet.com/konte n.php?nama=beritautama&topi k=7&id=663diaksestanggal 29 Oktober 2016). Srigupta, Aziz Ahmad. 2004. Perawatan Gigi danmulut.jakarta :PrestasiPustaka. Setiadi. 2007. KonsepPenulisanRisetKeperawa tan. Yogyakarta: GrahaIlmu. TimPenyusun.Risetkesehatandasarnasio nal2007.jakarta: BadanPenelitiandanPengembang ankesehatan. Wahab, ASamik, 1999. IlmuKesehatanAnak Nelson. Vol. 1. Jakarta: EGC. 5