TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENYUSUI DENGAN PELAKSANAAN TEKNIK MENYUSUI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

ABSTRACT. Bibliography : 13 ( ) Keywords : Knowledge mother, Implementation Techniques truthful Breastfeeding

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH MOTHER OF CONDUCT GIVING FOOD COACH ASI (MP-ASI) IN THE VILLAGE KEMUNING, NGARGOYOSO, KARANGANYAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

Putri, et al, Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI... Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

Fajarina Lathu A INTISARI

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Sri Janatri* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP IBU DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 6-12 BULAN. Ayundha Rizky F.

PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANON SRAGEN

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

KARAKTERISTIK MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RB MULIA KASIH BOYOLALI

FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 6-12 BULAN DI TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA LETEH KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

JoH Volume 4 Nomor 1 Januari 2017

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

Zaiyidah Fathony. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TEKNIK MENYUSUI DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

ST NURRAHMAH, S.ST AKADEMI KEBIDANAN KONAWE. Jl. Letj.DII Panjaitan No.217, Unaaha, Konawe Sulawesi Tenggara. Telp/Fax (0408)

Faktor Maternal yang Berpengaruh dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif 6 Bulan Pertama Kelahiran

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA KARYAWAN DI YAYASAN NGUDI WALUYO UNGARAN ARTIKEL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan ERLIAN AWAL SETIANI R

Abstrak. Pengetahuan, Teknik Marmet, Pijat Oksitosin, Kombinasi Teknik Marmet dan Pijat Oksitosin, Kelancaran Pengeluaran ASI.

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG METODE MEMPERLANCAR PENGELUARAN AIR SUSU IBU (ASI)

Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Program Studi S-1 STIKes Kusuma Husada Surakarta

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA SEI KOPAS KECAMATAN BANDAR PASIR MANDOGE

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Abstrak

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN KEBIASAAN MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

Transkripsi:

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENYUSUI DENGAN PELAKSANAAN TEKNIK MENYUSUI Tita Restu Yuliasri & Evi Setyaningrum Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, Jl. Pemuda Gandekan, Bantul e-mail : tita_dheta@yahoo.com Abstract: The Knowledge Level of Breastfeeding with The Implementation of Breastfeeding Technique. Exclusive breastfeeding may prevent infant deaths by 13%. The provision of breastfeeding complementary foods at the right time and number can prevent infant deaths as much as 6% so that exclusive breastfeeding for six months, followed by breastfeeding until over two years with appropriate complementary foods can prevent infant deaths by 19%. Correct breastfeeding technique is very important. Correct feeding position is the result of attachment and determining the success in breastfeeding. To determine the correlation of the knowledge level of breastfeeding with the implementation of breastfeeding techniques. This study used quantitative and qualitative methods, including surveys by bivariate analysis and a qualitative descriptive by cross sectional approach. The study population was a breastfeeding mother for 0-24 months as many as 699 people. Sampling technique used simple random sampling, with a sample of 88 people. Then the results were analyzed using Kendall Tau correlation. Based on the results of the bivariate analysis, the correlation coefficient are (0,227) and significant value (ρ-value) of 0,029. The test conclusion is Ho is rejected because the value of ρ-value is less than 0,05 (0,029<0,05. There is a relationship between the knowledge level of breastfeeding with the implementation of breastfeeding techniques. Keywords: knowledge level, breastfeeding, breastfeeding techniques Abstrak: Tingkat Pengetahuan Tentang Menyusui Dengan Pelaksanaan Teknik Menyusui. Pemberian ASI eksklusif dapat mencegah kematian bayi sebanyak 13%. Pemberian makanan pendamping ASI pada waktu dan jumlah yang tepat dapat mencegah kematian bayi sebanyak 6% sehingga pemberian ASI eksklusif selama enam bulan dilanjutkan dengan pemberian ASI sampai lebih dua tahun bersama makanan pendamping ASI yang tepat dapat mencegah kematian bayi sebanyak 19%. Teknik menyusui yang benar sangat penting. Posisi menyusui yang benar merupakan hasil perlekatan dan menentukan keberhasilan dalam menyusui. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang menyusui dengan pelaksanaan teknik menyusui. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif, meliputi survei dengan analisis bivariat dan deskriptif kualitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu menyusui selama 0-24 bulan sebanyak 699 orang. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling, dengan sampel sebanyak 88 orang. Kemudian hasilnya dianalisis menggunakan korelasi Kendall Tau. Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan koefisien korelasi sebesar (0,227) dan nilai signifikasi (ρ-value) sebesar 0,029. Kesimpulan uji adalah Ho ditolak karena

nilai ρ-value lebih kecil dari 0,05 (0,029<0,05). Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menyusui dengan pelaksanaan teknik menyusui Kata kunci: tingkat pengetahuan, ASI, teknik menyusui Pengetahuan tentang menyusui merupakan salah satu faktor yang mempengarui keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Hal ini penting untuk diketahui bagi semua ibu yang memiliki bayi, mengingat ASI merupakan makanan terbaik yang sangat dibutuhkan oleh bayi dalam proses pertumbuhan (Notoatmodjo, 2003). Pemberian ASI secara eksklusif dapat mencegah kematian bayi sebanyak 13%. Pemberian makanan pendamping ASI pada saat dan jumlah yang tepat dapat mencegah kematian bayi sebanyak 6% sehingga pemberian ASI eksklusif selama enam bulan dilanjutkan dengan pemberian ASI sampai dua tahun bersama makanan pendamping ASI yang tepat dapat mencegah kematian bayi sebanyak 19% (Suradi, 2008). Terbentuknya suatu perilaku baru, terutama pada orang dewasa didahului oleh stimulus berupa materi sehingga menimbulkan respon batin berupa sikap yang akhirnya menimbulkan respon yang lebih jauh yaitu berupa tindakan. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan (Notoatmodjo, 2007). Teknik menyusui yang benar sangat penting. Posisi menyusui yang benar merupakan hasil perlekatan dan menentukan keberhasilan dalam menyusui (Roesli, 2008). Untuk bisa menyusui dengan baik diperlukan pengetahuan yang baik pula. Pengetahuan ibu dapat diperoleh dari beberapa sumber baik formal seperti pendidikan yang didapat di sekolah maupun non formal seperti penyuluhan dan pelatihan. Dampak dari teknik menyusui yang tidak benar yaitu akan menimbulkan masalah seperti puting susu lecet, payudara bengkak, mastitis serta abses payudara (Baskoro, 2008). Menurut catatan Dinas Kesehatan Yogyakarta 2009, di Yogyakarta, jumlah bayi : 35.736 orang, jumlah bayi yang diberikan ASI Eksklusif : 12.608 orang (35,28%). Dari lima Kabupaten yang berada di Yogyakarta cakupan ASI eksklusif terendah adalah Kabupaten Bantul yaitu 3.077 orang (25,25%) dari jumlah bayi 12.205 orang. Terendah kedua yaitu Kota Yogyakarta yaitu 1.024 orang (26,41%) dari jumlah bayi 3.878 orang Hasil studi pendahuluan di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul, didapatkan pengetahuan ibu tentang menyusui dan pelaksanaan teknik menyusui masih kurang. Dari 10 ibu menyusui didapatkan bahwa delapan ibu yang menyusui (80%) kurang mengetahui tentang menyusui dan pelaksanaan teknik menyusui, ibu hanya mengetahui pengertian tentang menyusui namun kurang mengerti tentang posisi menyusui secara benar.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tentang hubungan tingkat pengetahuan tentang menyusui dengan pelaksanaan teknik menyusui di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul tahun 2012. METODE Penelitian ini dilakukan di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul pada bulan Juli 2012. Penelitian merupakan observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi adalah ibu menyusui yang ada selama dilakukan penelitian berjumlah 699 orang dengan jumlah responden sebanyak 88 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Pengumpulan data untuk memperoleh data tingkat pengetahuan ibu tentang menyusui menggunakan kuesioner. Sedangkan untuk teknik menyusui menggunakan pengamatan. Analisa data yang digunakan menggunakan analisa univariat dan bivariat. Untuk menjawab hipotesis dan tujuan penelitian akan dilakukan dengan uji Kendall Tau. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL a. Karakteristik Responden Menurut Umur Ibu Menyusui selama 0-24 bulan di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur Ibu Menyusui selama 0-24 bulan di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Umur Responden Frekuensi Persentase (%) < 20 2 2,27 21-25 16 18,18 26-30 29 32,95 31-35 25 28,41 > 36 16 18,18 Berdasarkan tabel 1. dapat diketahui bahwa paling banyak responden berumur 26-30 tahun, yaitu sebanyak 29 responden (32,95%). b. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Ibu Menyusui selama 0-24 bulan di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan Ibu Menyusui selama 0-24 bulan di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SD 15 17,05 SMP 24 27,27

SMA/SMK 37 42,05 Perguruan Tinggi 12 13,64 Berdasarkan tabel 2. dapat diketahui bahwa paling banyak responden berpendidikan SMA/ SMK sebanyak 37 responden (42,05%). c. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan Ibu Menyusui selama 0-24 bulan di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan Ibu Menyusui selama 0-24 bulan di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) Tidak bekerja 51 57,95 Tani/ buruh 8 9,09 Karyawan swasta 11 12,50 Wiraswasta 13 14,77 PNS 5 5,68 Berdasarkan tabel 3. dapat diketahui bahwa paling banyak responden tidak bekerja sebanyak 51 responden (57,97%). d. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui selama 0-24 Bulan Di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Tabel 4. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui selama 0-24 bulan Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Kurang 7 7,95 Cukup 50 56,82 Baik 31 35,23 Berdasarkan tabel 4. dapat diketahui bahwa paling banyak responden memiliki pengetahuan cukup tentang menyusui yaitu sebanyak 50 responden (56,82%). e. Teknik Menyusui Ibu Menyusui selama 0-24 Bulan Di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul. Tabel 5. Distribusi frekuensi teknik menyusui ibu Teknik Menyusui Frekuensi Persentase (%) Salah 43 48,86 Benar 45 51,14

Berdasarkan tabel 5. dapat diketahui bahwa paling banyak ibu dengan pelaksanaan teknik menyusui benar sebanyak 45 responden (51,14%). f. Hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan menyusui pada ibu menyusui selama 0-24 bulan dapat dilihat pada tabel 6. pengujian secara statistik menggunakan analisis Kendall tau atau dengan hasil sebagai berikut: Tabel 6. Tabel Silang Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pelaksanaan Menyusui Pada Ibu Menyusui selama 0-24 Bulan Teknik Menyusui Benar Salah Total f % f % f % Tingkat Baik 19 42,22 12 27,91 45 51,14 pengetahuan Cukup 26 57,78 24 55,81 40 45,45 Kurang 0 0,00 7 16,28 3 3,41 Total 45 100,00 43 100,00 88 100,00 τ: 0,227 ρ-value : 0,029 Berdasarkan tabel 6. diketahui bahwa responden yang mempunyai tingkat pengetahuan baik dengan pelaksanaan secara benar sebanyak 19 responden (42,22%), tingkat pengetahuan baik dengan pelaksanaan secara salah sebanyak 12 responden (27,91%). Berdasarkan hasil analisis hubungan tingkat pengetahuan dengan pelaksanaan menyusui diketahui bahwa didapatkan nilai koefisien korelasi Kendall Tau (τ) sebesar 0,227 dan nilai signifikasi (ρ-value) didapatkan sebesar 0,029. Kesimpulan uji adalah Ho ditolak karena nilai ρ- value lebih kecil dari 0,05 (0,029<0,05), sehingga disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan pelaksanaan menyusui pada ibu menyusui selama 0-24 bulan di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul tahun 2012. Berdasarkan nilai τ yang bernilai positif, maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik pengetahuan ibu tentang menyusui selama 0-24 bulan maka semakin baik pelaksanaan teknik menyusui selama 0-24 bulan. PEMBAHASAN 1. Pengetahuan ibu tentang menyusui Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup 50 (56,82%). Hal ini menggambarkan bahwa ibu menyusui selama 0-24 bulan di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Tahun 2012 menunjukkan bahwa mereka memahami dan mengerti tentang menyusui, manfaaat menyusui, teknik menyusui, faktorfaktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui, masalah yang timbul waktu menyusui.

Dari tabel 6. dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan baik dengan pelaksanaan secara benar sebanyak 19 responden (42,22%) namun tingkat pengetahuan baik dengan pelaksanaan secara salah sebanyak 12 responden (27,91%) disebabkan karena faktor lingkungan. Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Azwar (2009), bahwa sikap selalu dikaitkan dengan perilaku yang berada dalam batas kewajaran dan kenormalan yang merupakan respons atau reaksi terhadap stimulus lingkungan sosial. Kerakteristik individu meliputi berbagai variabel seperti motif, nilai-nilai, sifat kepribadian, dan sikap yang saling berinteraksi satu sama lain dan kemudian berinteraksi pula dengan faktor-faktor lingkungan dalam menentukan perilaku. Faktor lingkungan memiliki pengaruh besar dalam menentukan perilaku pelaksanaan menyusui, bahkan kadang-kadang kekuatannya lebih besar daripada karakteristik individu. Pada gilirannya, lingkungan secara timbal balik akan mempengaruhi sikap dan perilaku. Interaksi antara situasi lingkungan dengan sikap dan dengan berbagai faktor di dalam maupun di luar diri individu akan membentuk suatu proses kompleks yang akhirnya menentukan bentuk perilaku seseorang. Menurut Nursalam (2003), dalam Wawan dan Dewi (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan salah satunya adalah lingkungan karena lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada di sekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. Berdasarkan tabel 1. dan tabel 2. dapat diketahui bahwa mayoritas responden berumur 26-30 tahun sebanyak 29 (32,95%) dan berpendidikan SMA/ SMK sebanyak 37 (42,05%). Hal ini menunjukkan bahwa pada usia tersebut merupakan usia reproduksi dan dengan pendidikan SMA/ SMK memungkinkan mudah dalam menyerap informasi yang diperoleh. Pekerjaan juga menjadi salah satu faktor tingginya tingkat pengetahuan ibu tentang menyusui, seorang ibu rumah tangga memiliki banyak waktu luang untuk mendapat informasi tentang menyusui yang bisa didapatkan dari lingkungan seperti penyuluhan maupun media massa. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Notoatmodjo (2007) yang mengatakan bahwa pengetahuan itu sendiri banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah berpengetahuan rendah pula. Hal ini mengingat bahwa, peningkatan pengetahuan tidak harus diperoleh dari pendidikan formal, namun bisa pula diperoleh dari pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang suatu obyek mengandung dua aspek yaitu positif dan negatif. Kedua aspek ilmiah tersebut pada akhirnya akan menunjukkan sikap seseorang tentang suatu obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dan obyek yang diketahuinya, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut. Selain diperoleh dari penyuluhan, pengetahuan responden juga dapat berasal dari berbagai media massa misalnya media cetak dan elektronik. Seperti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2003) bahwa seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan memiliki

pengetahuan yang luas dan pada usia reproduksi seseorang mudah menerima informasi. Sumber informasi ini sudah terakses secara luas sampai ke pelosok desa, sehingga dengan mudah ibu menyusui dapat memperoleh informasi tentang teknik menyusui. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Indrayani (2007), yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara tingkat pengetahuan ibu dengan cara atau teknik menyusui secara benar. 2. Teknik menyusui secara benar Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik menyusui secara benar pada ibu menyusui selama 0-24 bulan di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul tahun 2012 sebanyak 45 responden (51,1%). Hal ini menggambarkan bahwa responden sudah mampu menyusui bayinya walaupun tidak semua responden dapat melakukan teknik menyusui secara benar. Temuan di atas sejalan dengan Baskoro (2008) yang mengatakan bahwa seorang ibu dikodratkan untuk dapat memberikan air susunya kepada bayi yang telah dilahirkannya, dimana kodrat ini merupakan suatu tugas yang mulia bagi ibu itu sendiri demi kesehatan bayi di kemudian hari. Banyak ibu mengeluh tidak nyaman sewaktu menyusui, hal ini disebabkan karena teknik menyusui yang salah sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi ibu menyusui. Pada penelitian ini diketahui bahwa responden yang memiliki teknik menyusui dalam kategori cukup besar berumur 26-30 tahun, berpendidikan SMA, bekerja sebagai ibu rumah tangga. Hal tersebut menjadi salah satu pendukung terwujudnya teknik menyusui yang benar. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Ulfa (2007), yaitu posisi ibu saat menyusui rata-rata baik, itu berarti ibu sudah mengetahui dan memahami bagaimana posisi ibu yang benar saat menyusui. Dengan adanya hasil penelitian ini, ibu harus memperhatikan posisi menyusui secara benar agar dapat mencapai keberhasilan menyusui. 3. Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang menyusui dengan pelaksanaan teknik menyusui selama 0-24 bulan di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang menyusui dengan pelaksanaan teknik menyusui selama 0-24 bulan. Hal ini didukung oleh hasil uji statistik yang menggunakan korelasi Kendall Tau. Nilai korelasi Kendall Tau yaitu sebesar (0,227) dengan ρ-value 0,029. Hal ini menunjukkan τ > 0, dan ρ-value < 0,05. Pada penelitian ini 45 responen sudah dapat melakukan teknik menyusui secara benar namun belum semuanya. Kekurangan dalam pelaksanaan teknik menyusui terdapat pada tindakan tidak cuci tangan pada saat akan menyusui 9 (20%), tidak membersihkan puting susu 11 (24,4%), tidak mengoleskan ASI pada puting susu dan areola mamae sebelum menyusui 18 (40%), cara

melepas puting susu saat sudah selesai menyusui 2 (4,4%), dan tidak menyendawakan bayi setelah menyusui 5 (11,1%). Tingkat pengetahuan ibu tentang menyusui merupakan hal yang sangat mempengaruhi dalam teknik menyusui secara benar. Dengan pengetahuan tersebut akan timbul niat, sikap, perilaku sesuai dengan apa yang pernah diajarkan dan akan langgeng. Hasil penelitian di atas sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003) yang mengatakan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi dapat menstimulasi pengetahuan termasuk pengetahuan tentang teknik menyusui tetapi dalam menerima informasi tersebut responden mempunyai persepsi yang berbeda-beda sehingga akan mempengaruhi tingkat pengetahuan responden yang hanya sekedar tahu, paham, atau mempunyai persepsi yang salah. Hal ini terlihat dari sebagian besar responden yang berpendidikan SMA walaupun pendidikan seorang responden sudah tinggi, masih tergantung pada kemampuan masing-masing individu dalam perhatian, pemahaman dan penerimaan terhadap informasi yang diterima sehingga disini antara tingkat pengetahuan ibu menyusui dengan pelaksanaan teknik menyusui mempunyai hubungan karena terlihat dari latar belakang responden yang berbeda-beda dan kemampuan yang berbeda-beda maka akan berdampak pada perilaku yang berbeda-beda dari setiap individu. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Triyani (2007) yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang teknik menyusui dengan tingkat kemandirian menyusui pada ibu postpartum di Puskesmas Mergangsan Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta Semakin tinggi pengetahuan responden maka tingkat kemandirian menyusui semakin tinggi pula. SIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu menyusui selama 0-24 bulan dari 88 responden terdapat 50 responden (56,85%) yang memiliki pengetahuan cukup tentang menyusui. Pelaksanaan teknik menyusui pada ibu menyusui selama 0-24 bulan dalam kategori benar yaitu terdapat 45 responden (51,14%). Dan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang menyusui dengan pelaksanaan teknik menyusui di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Tahun 2012 yang ditunjukkan dari hasil korelasi Kendall Tau yaitu sebesar 0,227 dengan signifikan ρ-value 0,029. DAFTAR RUJUKAN Azwar, S. 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baskoro, Anton. 2008. ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta: Banyu Media. Danuatmaja. 2003. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan Ketiga. Jakarta: Rineka Cipta. Poerwadarminto, 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Roesli,U. 2008. Manfaat ASI dan Menyusui. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Roesli,U. 2000. Mengenal ASI Ekslusif. Jakarta: Trubus Agriwidya. Suradi, Rulina. 2008. Manajemen Laktasi. Jakarta: Perkumpulan Perinatologi Indonesia. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sastroasmoro. 2007. Membina tumbuh kembang bayi dan balita. Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta. Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Edisi ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Soetjiningsih. 1997. Air Susu Ibu (ASI). Jakarta. EGC. Sigit IP. Suradi R. Masoara S. Boediharjo SD. Marnoto W. Bahan bacaan manajemen laktasi. Jakarta: Perkumpulan Perinatologi Indonesia. 2004. TIM. (2004). Perkumpulan Perinatologi Indonesia. Diunduh tanggal 26 November 2011 dari http://www.selasi.net/. TIM. (2009). Pelatihan Konseling menyusui, Modul 40 jam who dan unicef. Diunduh tanggal 22 Februari 2012 dari http://www.sentra-laktasi-indonesia.com. Triyani. 2007. Hubungan tingkat pengetahuan tentang teknik menyusui dengan tingkat kemandirian menyusui pada ibu post partum di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta, Karya Tulis Ilmiah. STIKES Respati, Yogyakarta. (Tidak dipublikasikan). Ulfa,M. 2007. Tingkat pengetahuan tentang cara menyusui yang benar pada ibu nifas di RB Ny Sulastri. Karya Tulis Ilmiah. AKBID Pamenang, Kediri. (Tidak dipublikasikan). Wawan, A & Dewi, M. 2010. Teori & Pengukuran, Sikap, Dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.