PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA KELAS XI SMA ISLAM BRAWIJAYA, SMA TARUNA NUSA HARAPAN, DAN SMA TAMAN SISWA DI KOTA MOJOKERTO

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 SURABAYA DAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 36 SURABAYA

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 03 Nomor 03 Tahun 2015,

Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Sekolah Sman, MAN Dengan SMKN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA DENGAN MAHASISWA PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWI SMK NEGERI 1 SURABAYA KELAS X TAHUN AJARAN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA SMPN 1 SAMBENG DENGAN SISWA MTs 45 ASSA ADAH KANDANGAN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER FUTSAL DI SMAN 2 LAMONGAN DAN SMKN 1 LAMONGAN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA BERDASARKAN POLA TRANSPORTASI KE SEKOLAH YANG BERBEDA (Studi Pada Kelas VIII SMP Negeri 3 Sampang)

Perbandingan Pelaksanaan PPL Tahun 2013 Dengan PPP Tahun 2014 Mahasiswa FIK Unesa

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 44-48

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014,

Perbandingan Motivasi Belajar PJOK SMP Negeri Dan SMP Swasta

IDENTIFIKASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWI SMK WIDYA KARYA TAHUN AJARAN (studi pada siswi SMK Widya Karya, Kabupaten Sidoarjo)

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 03 Nomor 03 Tahun 2015,

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA SMP NEGERI 2 KREMBUNG DAN SMP NEGERI 2 SIDOARJO. Bayu Sri Widodo.

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN JANTUNG DAN PARU-PARU DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TARIK TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PEMBELAJARAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE SEPAK BOLA

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS XI (SEBELAS) SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT KABUPATEN LAMONGAN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA MENENGAH PERTAMA NEGERI DAERAH PESISIR (Studi Pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Tuban dan SMPN 6 Tuban)

Perbandingan Tingkat Kohesivitas Antara Siswa RSBI dan SSN

SKRIPSI. Oleh: TRI SANDI ADI PANGESTU NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

Rino Hariyono S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya,

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014,

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013,

SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMA NEGERI 2 BOJONEGORO (Studi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Bojonegoro)

Perbedaan Persepsi Antara Siswa Sekolah Negeri Dan Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMA NEGERI PLANDAAN JOMBANG. M. Miftahul Laili Ramadhana. Junaidi Budi Prihanto

PERBANDINGAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA SMAN, SMKN, DAN MAN (Studi Pada Siswa SMAN, SMKN, dan MAN Se Kec Sampang Kab Sampang)

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

PENGARUH METODE PENUGASAN TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING LAY UP BOLA BASKET (Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Dawarblandong, Mojokerto)

Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 02 Nomor 03 Tahun 2015,

PERBANDINGAN KECERDASAN EMOSI DAN PERCAYA DIRI ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DAN PENCAK SILAT DI SMA NEGERI 1 BLUTO

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

SURVEI TINGKAT DAYA TAHAN JANTUNG PARU MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Ahmad Toimul Khafid. Sapto Wibowo

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS VI YANG AKAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015,

HUBUNGAN ANTARA KECUKUPAN GERAK FISIK HARIAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN SISWA (Studi pada siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 1 Gresik)

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK ( SISWA KELAS XI PERAWAT 2 SMK 10 NOVEMBER SIDOARJO)

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Dribble Sepak bola

PENERAPAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 BANYUWANGI

Perbandingan Motivasi Belajar, Prestasi Belajar Akademik Dan Non-Akademik Antara Mahasiswa

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Sunan Ampel Porong)

PENGARUH MEDIA SHUTTLECOCK GANTUNG TERHADAP HASIL BELAJAR LOB FOREHAND BULUTANGKIS

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SMPN 4 DEPOK BERDASARKAN PRESTASI BELAJAR

PENGARUH PEMBERIAN PERMAINAN SEBAGAI BENTUK PEMANASAN TERHADAP MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VI, V dan VI SD Negeri 7 Sidokumpul Gresik)

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS X, XI DAN XII SMAN 3 NGANJUK

PENGARUH PEMBERIAN TES FORMATIF TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KRIAN

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017,

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL TS DAN SD DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL

PENERAPAN MEDIA MINI SOCCER BALL TERHADAP PEMBELAJARAN SEPAK SILA PADA SEPAK TAKRAW SISWA KELAS V SD NEGERI KETABANG SURABAYA

Pengaruh Pemberian Permainan Tradisional Terhadap Kerjasama Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH MODIFIKASI PEMBELAJARAN BOLAVOLI TERHADAP HASIL BELAJAR PASING BAWAH (Studi Pada Siswa Kelas X Elektro SMKN III Jombang)

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Penerapan Modifikasi Permainan Softball Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

PROFIL KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS XI PROGRAM IPA DAN PROGRAM IPS DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 GRESIK

PERAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKOHARJO III PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Keywords: Enquiring minds, learning result, and automotive motor

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALUI PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN RUSADI PARYANTO NIM : F

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Antara Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Futsal

Perbedaan Bersepeda Dan Berjalan Kaki Ke Sekolah Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa

Pengaruh Media Pembelajaran Video Compact Disc (VCD) Terhadap Hasil Belajar Service Atas Bolavoli

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

THE DIFFERENCE OF CARDIORESPIRATORY ENDURANCE LEVEL BETWEEN STRIKERS AND DEFENDERS OF FOOTBALL EXTRACURRICULAR AT SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

PERBANDINGAN TINGKAT VO2 MAX SISWA YANG MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DENGAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKETDI SMA NEGERI 1 DRIYOREJO

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 56-60

KESEGARAN KARDIORESPIRASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2015/2016. E-Journal

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014

KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL BANGUN RUANG PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK

Aggi Riyan Pamungkas

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR PENJAS (Studi pada Kelas VIII SMP Negeri 1 Rengel Tuban)

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER HOKI RUANGAN DI SMA/SMK SE KABUPATEN SIDOARJO

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA JURUSAN IPA DAN JURUSAN IPS (Studi pada Siswa Kelas X SMAN 12 Surabaya)

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Transkripsi:

Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Antara Siswa Kelas XI PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA KELAS XI SMA ISLAM BRAWIJAYA, SMA TARUNA NUSA HARAPAN, DAN SMA TAMAN SISWA DI KOTA MOJOKERTO Dika Budi Rachmanto Mahasiswa S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya, Lewunk@ymail.com Faridha Nurhayati Dosen S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya Abstrak Penjasorkes merupakan mata pelajaran wajib yang masuk dalam kurikulum sekolah, mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Salah satu tujuan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (penjasorkes) adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani mengandung pengertian tentang kemampuan jasmani seseorang dalam melakukan tugas kejasmanian sehari hari secara optimal dan masih dapat melakukan kegiatan jasmani lainya tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tingkat kebugaran jasmani antara siswa kelas XI Brawiajaya, SMA Taruna Nusa Harapan, dan SMA Taman Siswa di Kota Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif non eksperimen dengan menggunakan model pendekatan komparatif atau disebut deskriptif komparatif. Siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 siswa dari masing-masing sekolah. Teknik pengambilan sampel dengan cara cluster random sampling, yaitu 1 kelas dari masing masing sekolah. Tingkat kebugaran jasmani siswa diukur dengan menggunakan tes MFT atau Multistage Fitness Test. Adapun hasil penelitian ini, rata rata tingkat kebugaran jasmani siswa kelas XI sebesar 30,760. Rata rata tingkat kebugaran jasmani siswa kelas XI SMA Taruna Nusa Harapan sebesar 29,077. Rata rata tingkat kebugaran jasmani siswa kelas XI SMA Taman Siswa sebesar 27,630. Selanjutnya data dianalisis menggunakan Analisis Of Varians (ANOVA), jika nilai Sig > alpha (0.05), maka Ho diterima karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Dari penghitungan SPSS didapat, nilai sig. 0,242 > alpha (0.05) hal ini dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas XI antara, SMA Taruna Nusa Harapan, dan SMA Taman Siswa di Kota Kata Kunci : Kebugaran Jasmani, Multistage Fitness Test (MFT), Siswa. Abstract Physical Education is a compulsory subject in school curriculum, in elementary, junior high and senior school. One of the objection of physical education, sports, and health is providing the opportunity for students to improve their physical fitness. Physical fitness is a physical ability to perform daily physical activities optimally and still be able to perform other physical activities without any significant fatigue. The Purpose of this study was to compare the level of physical fitness among eleventh grade students in Islamic high School, Taruna Nusa Harapan High School, and Taman Siswa High School in This research uses a quantitative non-experimental using comparative approach called comparative descriptive. The sample in this study are 30 students from each school. Samples taken by cluster random sampling method, one class from each school. To determine the level of physical fitness of students using MFT test or Multistage Fitness Test. The result of this study, the average level of physical fitness of eleventh grade students in Islamic High School is 30,760. The average level of physical fitness of nine grader students in Taruna Nusa Harapan is 29,077. The average level of physical fitness of nine grader students 27,630. Furthermore, the data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA), if the Sig> alpha (0.05), then H 0 is accepted since there is no significant difference. Obtained from SPSS, Sig. 0.242 > alpha (0.05), it can be said that there was no significant difference in the level of physical fitness among nine grader students of Islamic High School, Taruna Nusa Harapan High School, and Taman Siswa High school in Keywords : Physical Fitness, Multistage Fitness Test (MFT), Students. http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 135

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 135-140 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk mempersiapkan para siswa dalam menghadapi kehidupannya di masa mendatang. Proses pendidikan memang masalah universal yang dialami oleh setiap bangsa atau suku bangsa. Oleh karena itu, akan terpengaruh oleh berbagai fasilitas, budaya, situasi serta kondisi bangsa atau suku bangsa tersebut. Dalam UUSP (Undang-Undang Sistem Pendidikan) No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1dikemukakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tujuan pendidikan salah satunya diaplikasikan pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes). Penjasorkes memegang peranan yang sangat vital dalam perkembangan jasmani siswa. Sejak bayi, kanak-kanak hingga dewasa, perkembangan gerak sangat mempengaruhi perkembangan secara keseluruhan baik fisik, intelektual, sosial, dan emosional (Nurhasan, 2005:1). Dalam dunia pendidikan, khususnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) semua siswa wajib melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah pada setiap harinya. Dalam mengembangkan dan memperoleh berbagai ilmu pengetahuan untuk menciptakan hasil belajar yang baik. Namun untuk mendapatkan hasil yang baik tidaklah mudah dan tidak cukup dengan belajar saja, akan tetapi siswa harus mampu menciptakan prestasi akademik maupun nonakademik di sekolah untuk mencapai hasil yang diinginkan termasuk melihat masalah kesehatan tubuh yang seringkali bisa menghambat dalam proses pembelajaran dan dapat mempengaruhi aktivitas siswa di sekolah. Sekarang ini kegiatan siswa tidak hanya untuk belajar di sekolah melainkan ada banyak kegiatan sekolah yang dilakukan oleh siswa di luar jam sekolah, seperti mengikuti kegiatan esktrakurikuler sekolah, mengikuti kegiatan tambahan belajar di lembaga bimbingan belajar sampai mengikuti klub olahraga. Seluruh kegiatan tersebut memiliki tujuan untuk memberikan bekal tambahan bagi siswa agar bisa menempuh rangkaian pendidikan tersebut secara tuntas dan baik serta tambahan ilmu jika nanti sudah terjun di tengah masyarakat luas. Dengan beberapa aktivitas tersebut, seorang siswa harus memiliki kondisi tubuh yang sangat bugar dapat dilihat dari tingkat kebugaran jasmani siswa yang bersangkutan, kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu penelitian yang sudah dilakukan selama ini di kota Mojokerto, yaitu menggunakan siswa SMA Negeri sebagai objek penelitian. Pada penelitian sebelumnya, Erwan (2008) meneliti tingkat kebugaran jasmani siswa pada SMA Negeri se-kota Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis mengambil siswa SMA Swasta sebagai objek penelitian agar berbeda dengan penelitian sebelumnya. Di kota Mojokerto terdapat 8 SMA Swasta yaitu SMA Taman Siswa, SMA Katholik, SMA PGRI 1, SMA PGRI 2,, SMA Taruna Nusa Harapan, SMA Muhamadiyah, dan SMA Mayjen Sungkono. Dari 8 SMA tersebut terdapat 3 SMA yang mempunyai sarana dan prasarana (sarpras) yang memadai dan kegiatan sekolah untuk mendukung dalam proses pelaksanaan pembelajaran penjarsorkes yaitu di, SMA Taruna Nusa Harapan, dan SMA Taman Siswa. Masing masing sekolah ini memiliki kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler ini merupakan program sekolah untuk menunjang kamampuaan belajar-mengajar di sekolah khususnya dalam pembelajaran penjasorkes. Pembelajaran penjasorkes bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Unsur penunjang dari kegiatan pembelajaran penjasorkes di ketiga sekolah tersebut tidak jauh berbeda dalam segi sarpras dan waktu jam belajar aktif, namun dari segi materi terdapat perbedaan dari masing-masing sekolah tersebut. ini mempunyai sarpras yang cukup memadai dan mempunyai program belajar mengajar pada setiap harinya yang dilakukan pada jam 06.45 14.00. Sedangkan dalam segi materi lebih menekankan pada unsur-unsur keagamaan khususnya unsur aqidah islam, SMA Taruna Nusa Harapan memiliki sarpras yang memadai, halaman yang luas dan suasana lingkungan yang bersih membuat siswa nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran penjasorkes. Di sekolah ini mempunyai progam belajar mengajar pada setiap harinya yang dilakukan pada jam 06.45-14.00. Sedangkan dalam segi materi sesuai dengan kurikulum pendidikan di Indonesia karena di bawah naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud). Demikian pula dengan SMA Taman Siswa. SMA ini memiliki sarpras yang cukup memadai dan mempunyai progam belajar mengajar pada jam 06.45-14.00. Sedangkan pada segi materi sesuai dengan kurikulum pendidikan di Indonesia. 136 ISSN : 2338-798X

Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Antara Siswa Kelas XI Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti berkeinginan untuk mengetahui perbedaan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas XI antara, SMA Taruna Nusa Harapan, dan SMA Taman Siswa di Kota Tingkat Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh masih memiliki cadangan tenaga untuk mengatasi beban kerja tambahan (Nurhasan, dkk. 2005). Tingkat kebugaran jasmani diperoleh atau diketahui melalui tes MFT (Multistage Fitness Test). Sekolah Menengah Atas Swasta di kota Mojokerto merupakan institusi yang diselenggarakan oleh non-pemerintah/swasta dan mempunyai kegiatan inti yang sama yaitu pelaksanaan belajar mengajar yang dilaksanakan pada hari Senin sampai dengan Sabtu dan dimulai pukul 06.45 sampai pukul 14.00, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan ekstrakurikuler yang dimulai pukul 15.00 sampai pukul 17.30. METODE Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian perbandingan (comparative research) yaitu dengan membandingkan siswa kelas XI, SMA Taruna Nusa Harapan, dan SMA Taman Siswa berdasarkan tingkat kebugaran jasmaninya (Maksum, 2009:62). Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah kelas XI yang terdiri 4 kelas setiap kelas berjumlah 30 siswa, SMA Taruna Nusa Harapan yang terdiri 3 kelas berjumlah 30 siswa, dan SMA Taman Siswa terdiri 4 kelas setiap kelas berjumlah 30 siswa. Jadi, besar populasi seluruh sekolah sebesar 330 siswa. Dalam penentuan sampel pada penelitian ini, penelitian ini menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Peneliti bukan memilih individu melainkan kelompok. Berdasarkan teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan Cluster Random Sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara mengundi/ mengacak menggunakan keseluruhan siswa pada kelas yang dijadikan kelas sampel, dimana pemilihan kelas dilakukan secara acak, dan diambil 3 kelas XI dari masing masing sekolah yaitu 1 kelas diambil dari SMA Taruna Nusa Harapan, 1 kelas diambil dari, dan 1 kelas lagi diambil dari SMA Taman Siswa.. Pada penelitian ini menggunakan tes MFT yang bertujuan untuk mengukur kemampuan dan kesanggupan kerja fisik dan untuk menjaga kesegaran daya tahan yang sebagian besar ditentukan oleh seberapa besar efisiensi fungsi dari kerja jantung dan paru-paru (Nurhasan, dkk :2005). HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Analisa hasil penelitian akan dikaitkan dengan rumusan masalah sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab I, maka dapat diuraikan dengan deskripsi data dan hasil pengujian hipotesis. Deskripsi data yang akan disajikan berupa data nilai yang diperoleh dari hasil tes Multistage Fitness Test (MFT) antara siswa kelas XI, SMA Taruna Nusa Harapan, dan SMA Taman Siswa di kota Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, berikut hasil tes kebugaran jasmani antara siswa kelas XI, SMA Taruna Nusa Harapan, dan SMA Taman Siswa di Kota Mojokerto dengan menggunakan tes MFT : Tabel 1. Deskripsi Data Kebugaran Jasmani antara Siswa Kelas XI, SMA Taruna Nusa Harapan, dan SMA Taman Siswa di Kota N Kelompok N Min Ma Mean SD o x 1 30 20 44 30.76 7.445 2 SMA Taruna 30 20 46 29.08 7.728 Nusa Haapan 3 SMA Taman Siswa 30 21 43 27.63 6.180 Berdasarkan tabel 1, maka dapat diketahui bahwa hasil tes MFT siswa Kelas XI yang berjumlah 30 siswa memiliki nilai minimum sebesar 20, nilai maksimum sebesar 44, dengan nilai rata-rata sebesar 30.76, dan nilai standar deviasi sebesar 7.445. Lalu untuk hasil tes MFT siswa XI SMA Taruna Nusa Harapan yang berjumlah 30 siswa memiliki nilai minimum sebesar 20, nilai maksimum 46, dengan nilai rata-rata sebesar 29.08, dan nilai standard deviasi 7.728. Sedangkan hasil tes MFT siswa kelas XI SMA Taman Siswa yang berjumlah 30 siswa memiliki nilai minimum sebesar 21, nilai maksimum sebesar 43, dengan nilai rata-rata sebesar 27.63, dan nilai standar deviasi sebesar 6.180. Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dapat diketahui jumlah persentase dari kategori kebugaran jasmani antara Siswa Kelas XI http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 137

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 135-140, SMA Taruna Nusa Harapan, dan SMA Taman Siswa yaitu: kurang sekali, kurang, sedang, baik, baik sekali. Sedangkan berdasarkan kategori tingkat kebugaran jasmani siswa dapat dideskripsikan sebagai berikut: Tabel 2. Kategori Tingkat Kebugaran Jasmani antara Siswa kelas XI, SMA Taruna Nusa Harapan, dan SMA Taman Siswa di Kota Kategori Kebugara n Jasmani SMA TNH SMA Taman Siswa N N N Kurang sekali 25 83.33 25 83.33 28 93.33 Kurang 4 13.33 4 13.33 2 6.66 Sedang 1 3.33 1 3.33 0 0 Baik 0 0 0 0 0 0 Baik sekali 0 0 0 0 0 0 Dari penghitungan pada tabel 2. di atas, hasil kebugaran jasmani siswa kelas XI dapat disimpulkan bahwa siswa yang masuk dalam kategori kurang sekali sebanyak 25 siswa atau sebesar (83,33), siswa yang masuk dalam kategori kurang sebanyak 4 siswa atau sebesar (13,33), siswa yang masuk dalam kategori sedang sebanyak 1 siswa atau sebesar (3,33), siswa yang masuk dalam kategori baik sebanyak 0 siswa atau sebesar (0,00), dan siswa yang masuk dalam kategori baik sekali sebanyak 0 siswa atau sebesar (0,00). Untuk hasil kebugaran jasmani siswa kelas XI SMA Taruna Nusa Harapan dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang masuk dalam kategori kurang sekali sebanyak 25 siswa atau sebesar (83,33), siswa yang masuk dalam kategori kurang sebanyak 4 siswa atau sebesar (13,33), siswa yang masuk dalam kategori sedang sebanyak 1 siswa atau sebesar (33,33), siswa yang masuk dalam kategori baik sebanyak 0 siswa atau sebesar (0,00), dan siswa yang masuk dalam kategori baik sekali sebanyak 0 siswa atau sebesar (0,00). Sedangkan untuk hasil kebugaran jasmani siswa kelas XI SMA Taman Siswa dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang masuk dalam kategori kurang sekali sebanyak 28 siswa atau sebesar (93,33), siswa yang masuk dalam kategori kurang sebanyak 2 siswa atau sebesar (6,66), siswa yang masuk dalam kategori sedang sebanyak 0 siswa atau sebesar (0,00), siswa yang masuk dalam kategori baik sebanyak 0 siswa atau sebesar (0,00), dan siswa yang masuk dalam kategori baik sekali sebanyak 0 siswa atau sebesar (0,00). B. Analisa Data Tabel 3. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kebugaran Jasmani SMA Taruna Nusa Harapan SMA Taman Siswa Kolmogrovsmirnov Z Sig. Keterangan 0,770 0,594 Normal 1,246 0,090 Normal 1.049 0.221 Normal Dari tabel 3. di atas dapat dijelaskan nilai signifikansi dari tingkat kebugaran jasmani siswa kelas XI (0,594 > 0,05) berarti bahwa data memenuhi asumsi normal. Lalu untuk nilai signifikansi dari tingkat kebugaran jasmani siswa kelas XI SMA Taruna Nusa Harapan (0,090 > 0,05) berarti bahwa data memenuhi asumsi normal. Sedangkan untuk nilai signifikansi dari tingkat kebugaran jasmani siswa kelas XI SMA Taman Siswa (0,221 > 0,05) berarti bahwa data memenuhi asumsi normal. C. Analisis Perbandingan ( ANOVA) dan Pengujian Hipotesis Pada bagian ini akan dikemukakan analisis perbandingan dan pengujian hipotesis berdasarkan dari hasil pengumpulan data yang diperoleh dari hasil tes MFT di, SMA Taruna Nusa Harapan, dan SMA Taman siswa Analisis perbandingan dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbandingan tingkat kebugaran jasmani yang signifikan di, SMA Taruna Nusa Harapan, dan SMA Taman Siswa Dalam penelitian ini digunakan analisis data menggunakan metode Analisis Of Varians ( ANOVA). 138 ISSN : 2338-798X

Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Antara Siswa Kelas XI Perbandingan Kebugaran Jasmani, SMA Taruna Nusa Harapan, dan SMA Taman Siswa Mojokerto Tabel 4. Hasil Analisis ANOVA Sig Alpha 0,242 > 0.05 Keterangan Tidak Signifikan Dari tabel 4. Dijelaskan nilai sig 0,242> 0,05 dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbandingan yang signifikan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas XI antara, SMA Taruna Nusa Harapan, dan SMA Taman Siswa di Kota Selanjutnya, peneliti mengadakan analisis lanjutan yang bertujuan untuk mengetahui apakah perbandingan yang tidak signifikan ini terjadi di ketiga sekolah tersebut atau hanya terjadi perbandingan yang signifikan di beberapa sekolah saja. Analisis yang digunakan adalah analisis dengan metode analisis LSD. Dalam analisis ganda ini akan ada 3 perbandingan yaitu: dengan SMA Taruna Nusa Harapan, dengan SMA Taman Siswa, dan SMA Taruna Nusa Harapan dengan SMA Taman Siswa. Tabel 5. Hasil Analisis LSD Perbandingan Antar Sekolah Perbandingan Sig. Dengan Alpha Keterangan dengan SMA Taruna Nusa Harapan dengan SMA Taman Siswa SMA Taruna Nusa Harapan dengan SMA Taman Siswa 0.364 > 0.05 Perbedaan tidak signifikan 0.094 > 0.05 Perbedaan tidak signifikan 0.435 > 0.05 Perbedaan tidak signifikan Dari tabel 5. di atas mengandung pengertian bahwa: 1. Tingkat kebugaran jasmani antara siswa kelas XI dengan siswa kelas XI SMA Taruna Nusa Harapan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. 2. Tingkat kebugaran jasmani antara siswa kelas XI dengan siswa kelas XI Taman Siswa tidak memiliki perbedaan yang signifikan. 3. Tingkat kebugaran jasmani antara siswa kelas XI SMA Taruna Nusa Harapan dengan siswa kelas XI SMA Taman siswa memiliki perbedaan yang tidak signifikan. D. Pembahasan Pembahasan ini akan membahas penguraian penelitian tentang perbandingan tingkat kebugaran jasmani antara Siswa Kelas XI, SMA Taruna Nusa Harapan, dan SMA Taman Siswa di Kota Mojokerto yang didasarkan pada analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan program komputer Statistical Program for Solution Science (SPSS) for Windows Evaluations 20.0, dimana dimaksudkan untuk menjelaskan adakah perbedaan kebugaran jasmani antara siswa Kelas XI, SMA Taruna Nusa Harapan dengan SMA Taman Siswa di Kota Dari hasil penelitian tentang perbandingan kebugaran jasmani, dapat diketahui bahwa tingkat kebugaran jasmani antara siswa kelas XI, SMA Taruna Nusa Harapan, dan SMA Taman Siswa memperoleh nilai signifikan ( 0.242 > 0.05 ) berarti tidak memiliki perbedaan yang tidak signifikan. Maka, tidak terdapat perbedaan kebugaran jasmani yang signifikan antara siswa kelas XI, SMA Taruna Nusa Harapan, dan SMA Taman Siswa di Kota Hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain adalah kesamaan durasi jam pembelajaran penjasorkes yaitu 2 jam pelajaran atau 2 x 45 menit. Selain itu, waktu proses pembelajaran penjasorkes di ketiga sekolah tersebut juga relatif sama, namun dari segi materi terdapat perbedaan dari masing-masing sekolah tersebut. Untuk kegiatan ekstrakurikuler di ketiga sekolah tersebut juga relatif sama. Sedangkan untuk sarana dan prasarana olahraga, ketiga sekolah tersebut juga mempunyai kesamaan karakteristik. Jadi, dari ketiga sekolah tersebut mempunyai kesamaan karakteristik yang relatif sama, mulai dari jumlah jam mata pelajaran penjasorkes, jam pelajaran sekolah, sarpras, dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Hanya saja yang membedakan adalah materi pembelajaran di ketiga sekolah tersebut. http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 139

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 135-140 PENUTUP Simpulan Dari hasil penelitian secara umum dapat disimpulkan bahwa: 1. Tingkat kebugaran jasmani siswa kelas XI SMA Islam memiliki kategori kurang sekali berjumlah 25 siswa sebesar (83.33), 4 siswa memiliki kategori kurang sebesar (13.33), 1 siswa memiliki kategori sedang sebesar (3.33), dan untuk kategori baik sebesar (0). 2. Tingkat kebugaran jasmani siswa kelas XI SMA Taruna Nusa Harapan memiliki kategori kurang sekali berjumlah 25 siswa sebesar (83.33), 4 siswa memiliki kategori kurang sebesar (13.33), 1 siswa memiliki kategori sedang sebesar (3.33), dan untuk kategori baik sebesar (0). 3. Tingkat kebugaran jasmani siswa kelas XI SMA Taman Siswa memiliki kategori kurang sekali berjumlah 28 siswa sebesar (93.33), 2 siswa memiliki kategori kurang sebesar (6.66), untuk kategori sedang dan baik sebesar (0). 4. Tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas XI antara SMA Islam dengan SMA Taruna Nusa Harapan. 5. Tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas XI antara SMA Islam dengan SMA Taman Siswa. 6. Tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas XI antara SMA Taruna Nusa Harapan dengan SMA Taman Siswa. 7. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara SMA Islam, SMA Taruna Nusa Harapan, dan SMA Taman Siswa di Kota Saran mampu meningkatkan dan mempertahankan tingkat kebugaran jasmani. 3. Bagi siswa a. Hendaknya siswa lebih memperbanyak aktifitas fisik baik seperti berolahraga di luar jam pembelajaran sekolah agar memperoleh tingkat kebugaran jasmani yang lebih optimal dan mendalami pengetahuan tentang bagaimana menjaga tingkat kebugaran jasmani. b. Perlu adanya pemahaman tentang pentingnya menjaga dan meningkatkan kebugaran jasmani. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta : PT. Rineka Cipta. Ateng, Abdulkadir, H. 1992. Asasdan Landasan Pendidikan Jasmani.Jakarta :Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Maksum, Ali. 2007. Statistik Dalam Olahraga. Surabaya :Universitas Negeri Surabaya. Maksum, Ali. 2007. Tes dan Pengukuran Dalam Olahraga.Surabaya :Universitas Negeri Surabaya. Maksum, Ali. 2009. Buku Ajar Mata Kuliah Metodologi Penelitian Dalam Olahraga. Surabaya : FIK Universitas Negeri Surabaya. Nurhasan, dkk. 2005. Petunjuk Praktis Pendidikan Jasmani. Surabaya: Unesa University Press. Sriundi M, I Made. 2008. Pengantar Evaluasi Pengajaran. Suarabaya: IsoriJawaTimur. Berdasarkan simpulan tersebut, maka selanjutnya peneliti mengajukan beberapa saran. Adapun saran tersebut adalah : 1. Bagi Peneliti Apabila penelitian ini dikaji ulang, maka diharapkan untuk menggunakan variabel penelitian yang lebih banyak dan menggunakan instrumen tes kebugaran jasmani yang lainnya. 2. Bagi guru Penjasorkes Lebih kreatif dan inovatif dalam pelaksanaan materi pembelajaran agar para siswa aktif dan tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga 140 ISSN : 2338-798X