dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana pimpinan

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2016

RENCANA KINERJA TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMAK PADANG

MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA. oleh

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian. Tahun 2013

SMK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

KATA PENGANTAR. Surabaya, 12 Oktober 2015 Kepala Balai Diklat Industri Surabaya. Yulius Sarjono Eddy, SE, MM NIP

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 37/M-IND/PER/6/2006 TENTANG PENGEMBANGAN JASA KONSULTANSI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMAK PADANG

REVIU I RENCANAA STRATEGIS (RENSTRA)

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN REVITALISASI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

Program Penataan dan Pemerataan Guru Pendidikan Menengah

KATA PENGANTAR. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SMK-SMAK PADANG TAHUN ANGGARAN 2016

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA KUNJUNGAN MISI EKONOMI FEDERASI EKONOMI KANSAI (KANKEIREN) JAKARTA, 08 MARET 2016

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

Penataan, Pemerataan, dan Pemenuhan Guru

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah b

RENCANA KINERJA TAHUN 2013

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

SATUAN 3B MATRIK RENCANA SMK-SMAK Bogor TAHUN ANGGARAN 2016

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

KATA PENGANTAR. Syarif Hidayat

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

2018, No menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Organisasi dan Tata Kerja Akademi Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng; Mengingat

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

2015, No e. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Panduan Pelaksanaan TAHUN 2018

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dengan

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei a.n Kepala Badan, Dr. Ir. Edi Abdurachman, MS, MSc

LEGALISASI SERTIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI. Disampaikan Oleh : SULISTYO

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya

Contents

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENDANAAN SISTEM PELATIHAN KERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

BAB II PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

A. Tujuan dan Manfaat

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN

2016, No Pemasyarakatan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Ilmu Pemas

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 97 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSTRUMEN AKREDITASI MINIMUM PEMBUKAAN PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENCABUTAN IZIN AKADEMI KOMUNITAS

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM PAKET C KEJURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Laporan Kinerja Dinas Pendidikan Sumatera Utara Tahun 2016

VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

Transkripsi:

RINGKASAN EKSEKUTIF Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Industri merupakan salah satu prioritas pembangunan dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035, dimana yang menjadi fokusnya adalah menyiapkan tenaga kerja Industri kompeten yang siap kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan industri dan/ atau perusahaan kawasan industri. Untuk dapat menciptakan tenaga kerja industri yang berbasis kompetensi tersebut, sasaran yang harus dicapai adalah terbangunnya lembaga pendidikan atau akademi komunitas bidang industri berbasis kompetensi, serta terbangunnya infrastruktur kompetensi yang meliputi tersedianya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang industri, tersedianya asesor kompetensi dan asesor lisensi, terbangunnya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), dan Tempat Uji Kompetensi (TUK). Sebagai wujud implementasi dari rencana pembangunannya, Kementerian Perindustrian melalui Sekretariat Jenderal, khususnya Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Industri, menyelenggarakan Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen dengan kegiatan utama Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Industri serta dengan keluaran yang diharapkan adalah Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Spesialisasi dan Kompetensi. Dalam rangka menyelenggarakan pendidikan vokasi industri berbasis spesialisasi dan kompetensi, Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Bogor merupakan salah satu sekolah menengah vokasi industri yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 4 tahun yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Bidang Keahlian Kimia dan Program Keahlian Analisis Kimia di bawah pembinaan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Industri Kementerian Perindustrian dalam mendukung program pengembangan SDM Industri. Dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tersebut sebagai salah satu instansi pemerintah Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Bogor wajib memberikan pertanggungjawaban penyelenggaraan tersebut secara tepat, jelas dan nyata serta secara periodik. Salah satu pertanggungjawaban atas kinerja Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Bogor pada tahun 2016 adalah melalui Laporan Kinerja Tahun 2016. Hal ini sesuai i

dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana pimpinan Kementerian/ Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Daerah, Satuan Kerja atau Unit Kerja didalamnya diminta untuk mebuat laporan akuntabilitas kinerja secara berjenjang serta berkala untuk disampaikan kepada pimpinan yang lebih tinggu. Didalam Rencana Strategis Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK Bogor yang pada intinya mengimplementasikan Kebijakan Pengembangan Sekolah serta mewujudkan Sasaran Jangka Menengah yang diamanatkan Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005 tentang RPJM Nasional Tahun 2015 2019 dalam hal meningkatkan kualitas Sumber Daya manusia (SDM). Renstra memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan pengembangan indikatif sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sekolah, dengan tujuan mengembangkan Sumber Daya manusia Industrial sebagai salah satu pilar untuk mendorong laju pertumbuhan industri nasional. Rencana kerja sekolah disusun secara komprehensif dan menggambarkan upaya sekolah meningkatkan kualitas pendidikan vokasi industri untuk menghasilkan SDM Industri yaitu Pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) sesuai dengan potensi sekolah dan dukungan lingkungan setempat. Oleh karena itu proram kerja sekolah disusun berdasarkan hasil analisis konteks yang mencakup: a. Menganalisis 8 (delapan) SNP sebagai acuan dalam penyusunan KTSP (Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pengelolaan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana Prasarana dan Standar Pembiayaan); b. Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program program; c. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar misalnya komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya. Secara umum gambaran pencapaian kinerja Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Bogor disampaikan dalam uraian yang mencakup analisis kinerja RPJM, analisis kinerja sasaran, analisis kinerja kelembagaan dan analisis kinerja keuangan. Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Bogor telah melaksanakan pelbagai program pengembangan SDM industri. Program-program tersebut meliputi program pengembangan dokumen, program ii

implementasi dan evaluasi kurikulum, program pengembangan KBM, program pengembangan sistem penilaian hasil belajar, program Pemasaran Lulusan, program Penerimaan Siswa Baru (PSB), program pengembangan siswa, program pengembangan kompetensi dan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan, program Pengembangan formasi pegawai, program pengembangan sarana dan prasarana, program penataan lingkungan, program pembayaran tunjangan profesi dan reformasi birokrasi, program pengembangan kerjasama. Permasalahan-permasalahan yang menjadi penghambat pelaksanaan tugas dan ketercapaian target yang telah ditetapkan telah diidentifikasi dan dianalisis untuk ditindaklanjuti dengan rekomendasi kebijakan-kebijakan yang mampu mendorong percepatan pencapaian target kinerja. Sasaran-sasaran strategis Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Bogor sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Bogor tahun 2016 berhasil dicapai Sekolah Menengah Kejuruan- SMAK Bogor dengan nilai capaian sebagian besar indikator kinerja utama diatas 90 persen. Nilai capaian ini sudah menggambarkan beberapa peningkatan dan perbaikan baik dalam hal penetapan indikator dan target maupun pencapaian target kinerja. Pencapaian target-target sasaran strategis sebagaimana yang diuraikan dalam kinerja sasaran Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Bogor Tahun 2016 juga didukung pencapaian kinerja Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Bogor tersedianya tenaga kerja industri terampil yang kompeten sebanyak 222 orang, tersedianya tenaga kerja industri tingkat madya yang kompeten sebanyak 222 orang, penyerapan dan penempatan tenaga kerja industri yang kompeten dan tersertifikasi melalui BKK, tenaga kerja industri yang tersertifikasi oleh VAPRO, tersedianya SKKNI bidang Industri dan tersedianya LSP dan TUK bidang Industri serta tersedianya tenaga asesor kompetensi dan asesor terlisensi Untuk mendukung percepatan pencapaian target kinerja yang diamanatkan, maka dilaksanakan kegiatan sertifikasi kompetensi oleh VAPRO, mengirimkan siswa mengikuti Prakerin di luar negeri yaitu di Belanda dan China, dilaksanakan kerjasama dengan dunia industri untuk penyerapan dan penempatan lulusan, dilaksanakan pengembangan kompetensi tenaga assesor sebanyak 43 orang. Selain itu Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Bogor juga memiliki beberapa prestasi dalam capaian Kinerja antara lain Sekolah Adiwiyata Tingkat iii

Nasional, Secara garis besar Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Bogor telah berhasil melaksanakan tugas, fungsi dan misi yang diemban dalam pencapaian kinerja Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Bogor Tahun 2016. Beberapa sasaran yang ditetapkan dapat dicapai, meskipun belum semuanya menunjukkan hasil sebagaimana yang ditargetkan. Keberhasilan pencapaian sasaran Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Bogor Tahun 2016 ditentukan oleh kinerja faktor internal dan dukungan pihak eksternal, seperti kerjasama dengan dunia industri dan pihak terkait lainnya. Secara keseluruhan hal ini tergambar dalam Laporan Kinerja Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Bogor Tahun 2016. iv

BAB VII P E N U T U P LAKIP tahun 2016 merupakan gambaran keberhasilan dan kegagalan dari perjanjian kinerja yang telah ditetapkan. Secara umum SMK SMTI telah telah berhasil melaksnakan dan mencapai target dari Indikator Kinerja yang ditetapakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Keberhasilan program kerja sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Peran serta dan dukungan semua personal yakni guru dan karyawan sebagai pengemban misi sekolah. 2. Dukungan, pengarahan maupun pengawasan melekat dari instansi terkait yang terlibat dalam upaya pencapaian sasaran tugas pokok dan fungsi sekolah. 3. Monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target yang telah ditetapkan dalam perencanaan kegiatan. 4. Dukungan alumni dalam hal kunjungan industri, PKL dan penempatan lulusan. A. Kesimpulan Dari hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2016 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Secara umum program dapat dilaksanakan dengan baik. 2. Peran serta pegawai dalam mendukung semua program cukup baik. 3. Kerjasama dengan Dunia Usaha/Industri dan masyarakat cukup harmonis terbukti memperlancar pencapaian rencana kinerja. Hal ini dapat dibuktikan dengan : a. Penyerapan lulusan yang tinggi b. Pendistribusian PKL yang lancer c. Magang dan kunjungan industri lancer 4. Animo calon siswa yang relatif masih tinggi yaitu 1082 pendaftar diterima 286 siswa. 5. Diperlukan kinerja yang lebih baik untuk mencapai visi, misi, serta akuntabilitas yang mendekati kesempurnaan. 6. Penyempurnaan kurikulum secara berkesinambungan akan mendekatkan keterampilan lulusan sesuai kebutuhan dunia industri. Capaian Kinerja yang baik tersebut juga telah diakui oleh masyarakat dan badan terkait. Hal ini dapat dilihat dari : 5

1. Meningkatnya animo calon siswa perbandingan pendaftar dengan yang diterima 1082 : 286. 2. Pengembangan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) 3. Pengembangan Tempat Uji Kompetensi (TUK) 4. Pengembangan Teaching Industry dan terintegrasi dengan Kurikulum 5. Meningkatnya jumlah penyerapan lulusan pada Dunia Industri 6. Meningkatnya jumlah perusahaan yang menjadi mitra. 7. Praktik Kerja Industri di luar negeri di Cina dan Belanda. 8. SMM ISO 9001 : 2015 dari SAI Global 9. SNI Award Tahun 2016 dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) 10. Sekolah Adiwiyata Tingkat Jawa Barat yang mempunyai 10 (sepuluh) sekolah binaan 11. Kerjasama dengan Politeknik AKA Bogor dalam bentuk pengakuan beberapa mata pelajaran yang sesuai dengan mata kuliah di Politeknik AKA Bogor yang setara 29 SKS, sehingga lulusan SMK-SMAK Bogor dapat melanjutkan kuliah di Politeknik AKA Bogor dengan durasi yang lebih singkat dengan mahasiswa reguler. B. SARAN-SARAN 1. Untuk mempercepat proses sertifikasi profesi bagi guru diharapkan Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian menfasilitasi penyelenggaraan Diklat Sertifikasi Guru. 2. Diharapkan Kementerian Perindustrian bisa menfasilitasi pengadaan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan proses belajar mengajar yang sesuai dengan kebutuhan industri di SMK SMAK Bogor. 6