GEDUNG EKSEBISI ANIMASI DAN KOMIK DI BANDUNG DENGAN PENDEKATAN DESAIN HI TECH ARCHITECTURE

dokumen-dokumen yang mirip
PUSAT KOMIK DAN ILUSTRASI INDONESIA DI YOGYAKARTA

PUSAT SENI RUPA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekolah Desain Animasi dan Game Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Pusat Film Animasi di Yogyakarta Citra Visual Ruang Sebagai Acuan Desain BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I. Latar belakang

JAKARTA ELECTRONIC CENTER Penekanan Desain Konsep Arsitektur Hi Tech

INDUSTRI PERCETAKAN PT MASSCOM GRAPHY DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Jawa Tengah in Figures 2010 (Jawa Tengah dalam Angka 2010)

DIGITAL ART GALLERY DI JAKARTA

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SINEPLEX DAN SINEMATEX DI YOGYAKARTA Dengan pendekatan desain arsitektur post modern

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013

TERMINAL BUS TIPE A KOTA SURAKARTA

TAMAN RIA DI SEMARANG

PELATIHAN PRODUKSI PENYIARAN DAN STASIUN RADIO SWASTA DI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN POST MODERN

BIRO IKLAN DI SEMARANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR CITY HOTEL DI SEMARANG

RUMAH SAKIT HEWAN DI JAKARTA

GALERI FOTOGRAFI DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR HIGH TECH

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG OLAH RAGA DI SEMARANG BARAT

TAMAN BUDAYA SURAKARTA Penekanan Desain Arsitektur Neo-Vernakular

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Fotografi Semarang. Ilham Abi Pradiptha Andreas Feininger, Photographer,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk Lanjut Usia (lansia) semakin meningkat di dunia, termasuk juga di Negara Indonesia.

PUSAT ANIMASI SEBAGAI RUMAH PRODUKSI, PENDIDIKAN, DAN HIBURAN DI SURAKARTA

PENGEMBANGAN PT. KARYA MUKTI ABADI SEBAGAI SENTRA INDUSTRI KAROSERI DUMP TRUK UNTUK WILAYAH JAWA TENGAH DI UNGARAN Penekanan Desain Hi-Tech

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. MUSEUM KEDIRGANTARAAN NASIONAL DI BANDUNG Penekenan Desain : Ekspresi Arsitektur Hightech

BAB I PENDAHULLUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SEKOLAH TINGGI FILM DAN TELEVISI DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN KONSEP ARSITEKTUR PAUL RUDOLPH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

SEKOLAH TINGGI FILM DAN TELEVISI DI JAKARTA Dengan Penekanan Desain Konsep Arsitektur Renzo Piano

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR KOMPLEK STADION SEPAKBOLA DI REMBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG BOOK HOUSE

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

(Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

KOMPLEKS GEDUNG OLAHRAGA DI WONOSOBO

PUSAT PENGEMBANGAN KESENIAN BETAWI DI SITU BABAKAN SRENGSENG SAWAH JAKARTA

SEKOLAH TINGGI SENI MUSIK DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan Umum dengan Konsep Edutainment di Yogyakarta Penekanan Desain Arsitektur Organik. 1.

RELOKASI KAMPUS AKADEMI SENI DAN DESAIN INDONESIA DI SURAKARTA

REDESAIN TAMAN BUDAYA RADEN SALEH DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Morphosis

Tugas Akhir 115 Pusat Kebudayaan Korea Selatan di Jakarta BAB I PENDAHULUAN

MUSEUM WAYANG NUSANTARA DI SURAKARTA

KAFE MUSIK DI SEMARANG

KOMPLEK OLAH RAGA DI TANGGERANG

KOMPLEK GALERI SENI LUKIS di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RELOKASI PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

PUSAT FOTOGRAFI DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pengembangan Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) kini tengah digencarkan oleh pemerintah tepatnya Kementerian

GELANGGANG OLAH RAGA DIKABUPATEN KENDAL

AUDITORIUM UNIVERSITAS JEMBER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SENTRA PROMOSI DAN INFORMASI KERAJINAN KUNINGAN DI JUWANA

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman

RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RUMAH SUSUN PEKERJA PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI TERBOYO SEMARANG

RUMAH PRODUKSI PENGADEGAN STUDIO INDONESIA DI JAKARTA SELATAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR MUSEUM BAHARI DI JAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR HI-TECH

Ichsan Ahmadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GALERI ARSITEKTUR JAKARTA

ENTERTAINMENT CENTRE DI SALATIGA

CONVENTION HALL DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Karya Arata Isozaki

PUSAT KEBUDAYAAN ISLAM DI YOGYAKARTA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SPORT CENTER DI PANTAI MARINA SEMARANG

PERUMAHAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI KECAMATAN JAGAKARSA, JAKARTA SELATAN DENGAN PENEKANAN DESAIN EKO-ARSITEKTUR

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

SEMARANG CONVENTION CENTER

SEKOLAH ISLAM TERPADU AL IRSYAD DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri perfilman di dunia memiliki perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Komik dan animasi di Indonesia seringkali dianggap sepele karena dianggap

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kata komik berasal dari bahasa Inggris comic yang merupakan

EXHIBITION HALL DI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PLANETARIUM SEMARANG TA 118 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KANTOR PEMERINTAH KABUPATEN DAN DPRD BEKASI (Penekanan Desain Arsitektur Regionalisme)

SINEMATEK TERPADU DI YOGYAKARTA

GALERI BATIK DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

GEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO

PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG

YOUTH CENTER DI KUDUS Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO DI TEMBALANG

BAB 1 PENDAHULUAN APARTEMEN DI SEMARANG 1

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SEMARANG LP3A TUGAS AKHIR 138

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

VILLA RESORT DI KAWASAN WISATA BANDUNGAN

AUDITORIUM UNIVERSITAS DIPONEGORO DI TEMBALANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

Pusat Seni dan Arsitektur Kontemporerm di Bandung

Gedung Rehabilitasi Narkoba Provinsi Jawa Tengah di Kota Semarang BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG EKSEBISI ANIMASI DAN KOMIK DI BANDUNG DENGAN PENDEKATAN DESAIN HI TECH ARCHITECTURE Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : PRAMA PRIBADI NIM. L2B 096 258 Periode 74 Februari Mei 2001 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2001

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Istilah komik dan animasi kartun merupakan suatu hal yang tidak asing lagi didengar, baik bagi kalangan anak-anak maupun orang dewasa. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari seseorang dapat mendapatkan media komik dan animasi di rental buku maupun VCD yang telah tersebar dipelosok negeri ini. Dalam komik maupun animasi, gambar dapat digunakan sebagai media informasi pendidikan, propaganda ekspresi dan hiburan. Komik maupun animasi juga dapat dikembangkan sebagai produk kesenian yang dapat dijual dan diperkenankan kepada masyarakat. Pemanfaatan media gambar seperti itu mendorong muncul dan berkembanganya berbagai jenis komik dan animasi. Komik dan animasi sesungguhnya adalah bagian dari aspek pendidikan dan penyebarluasan informasi termasuk ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas. Sebagai media komunikasi, melalui komik dan animasi ilmu pengetahuan dapat disampaikan secara cepat dan efektif. Selain itu, komik dan animasi juga merupakan sarana hiburan yang tinggi nuilai ekonominya. Menteri Pendidikan Nasional Yahya Muhaimin mengungkapkan hal ini pada pembukaan Pekan Komik dan Animasi Nasional 2000, di Galeri Nasional Jakarta, sabtu (5/2). Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Direktur Jenderal Kebudayaan I Gusti Ngurah Anom, Yahya justru mempertanyakan seberapa besar kemampuan masyarakat kita memanfaatkan kedua media tersebut.

Seni yang menggunakan gambar sebagai media ekspresi ini telah berkembang pesat di banyak negeri, apalagi setelah teknologi informasi dan komunikasi menjadi semakin canggih. Melalui komik dan animasi, ilmu pengetauan dapat disampaikan secara cepat dan efektif. Persoalannya adalah seberapa besar kemampuan masyarakat memanfaatkan kedua media itu untuk menyampaikan dan memperoleh pengetahuan. Oleh karena itu, sasaran tembak tidak hanya ditujukan kepada komikus dan animator muda Indonesia, tetapi juga bagaimana memberdayakan masyarakat agar mencintai komik dan animasi karya bangsa sendiri. Berkaitan dengan lapangan pekerjaan, para komikus dan animator dapat memanfaatkan peluang yang ada ntuk berkreasi dengan sungguhsungguh, sehingga menghasilkan produk yang memiliki cirri Indonesia dan nilai seni yang tinggi. Pada gilirannya nanti, komik dan animasi akan dengan sendirinya memiliki nilai ekonomis tinggi. Perkembangan film animasi Indonesia mulai ramai dipasaran seiring dengan perkembangan komik. Yan disuguhkan pun sudah ada cerita atau dongeng asli Indonesia, seperti Timun Mas, Bawang Merah Bawang Putih, dan Malin Kundang. Di tengah serbuan komik-komik asing, seperti komik-komik Jepang, Amerika, Eropa yang merajai pasar komik, komik Indonesia ternyata masih eksis. Ini terbukti dengan banyaknya jumlah peserta pameran dalam Pekan Komik dan Animasi (PKAN) yang di gelar di galeri Nasional beberapa tahun belakang. Yaitu dimulai dengan PKAN I pada tahun 1998, PKAN II pada tahun 2000 dan kemudian PKAN III pada tahun 2001. Perkembangan industri komik dan animasi data ini dapat dibilang cukup pesat. Hal ini dikarenakan banyaknya permintaan dan kebutuhan akan

media komik dan animasi seperti halnya dalam industri periklanan, acara TV serial, serta cergam-cergam cerita bagi anak yang lebih bertema edukasi. Sedangkan rumah-rumah produksi sebagai fasilitator tersebut memiliki jumlah yang terbatas dan banyak terpancar menjadi home industri bertaraf kecil dan terpisah. Sedangkan dunia komik dan animasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, dan berkaitan dalam memenuhi sistem kinerja yang efektif dan efisien dari produksi komik dan animasi di Indonesia tersebut. Fenomena hubungan antara komik dan animasi ini dapat dilihat pada produk animasi dan komik yang diproduksi oleh Red Rocket Animation yaitu Dongeng Untuk Aku dan Kau yang diproduksi dalam bentuk komik dan animasi, sehingga dapat diartikan bahwa dunia kmik dan animasi tidaklah dapat dipisahkan. Dengan dibentuknya suatu wadah animasi dan komik ini diharapkan akan memudahkan aktivitas produktifitas dan menambah efisiensi kinerja antara produk komik dan animasi yang melibatkan para animator dan komikus yang diwadahi dalam satu rumah produksi. Saat ini di Bandung belum terdapat tempat khusus yang mewadahi kegiatan produksi komik dan animasi serta tempat untuk melakukan eksebisi khususnya dalam bidang komik dan animasi secara baik. Sesuai dngan namanya maka bangunan ini akan berfungsi sebagai studio komik dan animasi serta menjadi tempat eksebisi yang dapat menampung kegiatan pameran maupun sbagai tempat pelepasan komik dan animasi baru yang akan beredar dipasaran sesuai dengan fenomena yang ada. Oleh kerana itu dalam perencanaan dan perancangan Rumah Produksi namimasi dan komik ini diharapkan dapat menciptakan pengembangan industri dan kegiatan animasi dan komik secara berkala serta lebih dapat mengkomunikasikan komik dan animasi sebagai media yang tidak hanya

menghibur tetapi memiliki unsure yang lebih dalam bagi anak-anak bangsa diseluruh Indonesia. B. TUJUAN DAN SASARAN 1. Tujuan Mengungkapkan data-data tentang Gedung Eksebisi Animasi dan Komik dan Kota Bandung untuk kemudian dianalisa untuk mendapatkan acuan yang dapat digunakan sebagai pendekatan dalam membuat suatu landasan program perencanaan dan perancangan arsitekur. 2. Sasaran Mendapatkan rumusan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur untuk Gedung Eksebisi Animasi dan Komik di Bandung. C. MANFAAT 1) Manfaat Subyektif Penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektu ini adalah untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 2) Manfaat Obyektif Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan dalam perencanaan dan perancangan Gedung Eksebisi Animasi dan Komik bagi penyusun.

D. LINGKP PEMBAHASAN Pembahasan dititik beratkan pada disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal terkaita yang berada di luar disiplin ilmu arsitektur akan dibahas secara umum dan singkat sesuai logika. E. METODA PEMBAHASAN Metode yang akan digunakan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini adalah deskriptif dokumentatif dan komparatif, yaitu mengungkapkan data dari hasil studi yang kemudian dianalisa serta disimpulkan sehingga menghasilkan suatu rumusan baru yang akan digunakan sebagai panduan dalam perencanaan dan perancangan Gedung Eksebisi Animasi dan Komik di Bandung. Pengempulan data secara garis besar dilakukan dengan : 1) Studi literature Mengumpulkan berbagai hal tentang Gedung Eksebisi Animasi dan Komik dan hal-hal yang terkait dengannya dari berbagai literature untuk komparasi. 2) Studi observasi Mendapatkan data-data tentang Gedung Eksebisi Animasi dan Komik atau fasilitas yang mempunyai karakter serupa sebagai studi banding, serta data-data tentang kota Bandung untuk mendapatkan potensi, kendala dan karakter yang akan menjadi pertimbangan dalam Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistemtaika pembahasan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Gedung Eksebisi Animasi dan Komik Bandung ini dijabarkan

secara berurutan dari ruang lingkup makro ke ruang ruang lingkup mikro, sebagai berikut di bawah ini : BAB I PENDAHULUAN Membahas tentang latar belakang, tujuan, sasaran, manfaat, ruang lingkup, metode dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN UMUM Membahas Gedung Eksebisi Animasi dan Komik dalam pengertian, tinjauan perencanaan dan perancangan, serta studi komparasi tentang Gedung Eksebisi Animasi dan Komik di dalam maupun di luar negeri. Juga membahas tentang pendekatan desain dalam perancangan Gedung Eksebisi Animasi dan Komik Bandung. BAB III TINJAUAN UMUM KOTA BANDUNG DAN STUDI BANDING ANIMASI DAN KOMIK Membahas tentang tinjauan potensi dan karakter seni kota Bandung, dan Gedung Eksebisi Animasi dan Komik di Bandung. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Mengungkapkan kesimpulan, batasan dan anggapan yang digunakan sebagai penyesuaian dalam menentukan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Gedung Eksebisi Animasi dan Komik Bandung. BAB V PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Mengungkapkan analisa terhadap studi literature dan studi komparatif tentang perencanaan dan perancangan Gedung

BAB VI Eksebisi Animasi dan Komik, termasuk pendekatan penentuan lokasi dan tapak, serta pendekatan filosofis dalam perancangan. KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Membahas tentang konsep dasar, konsep perencanaan, konsep perancangan arsitektur, dan penentuan tapak untuk Gedung Eksebisi Animasi dan Komik Bandung.