BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. mengintegrasikan nilai-nilai patriotisme Sultan Mahmud Badaruddin II yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berbasis multikultural dalam pengembangan karakter bangsa yang dilakukan oleh

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai patriotisme. Lunturnya nilai-nilai patriotisme pada sebagian masyarakat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan, karena pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

BAB V PEMBAHASAN. pendidikan. Guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan Kurikulum, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi KTSP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mental spiritual yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II IHWAL NILAI NASIONALISME DAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK SERTA SILABUS. Pada bab II akan dijelaskan tentang hal-hal dibawah ini.

BAB V. Merujuk pada hasil temuan dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dirumuskan kesimpulan sebagai berikut :

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketamansiswaan merupakan kekhususan pendidikan di lingkungan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan bahwa secara garis besar guru SMP Se-Kecamatan Wonosari

BAB IV PEMBAHASAN TEMUAN HASIL PENELITIAN. kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam dalam menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat mutu pendidikan adalah hal yang penting, pembelajaran pun harus

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. SMA Negeri 9 Bandar Lampung pada awalnya merupakan SMPP 51. (Sekolah Menengah Perintis Pembangunan), yang mulai melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. perangkat media pembelajaran, dan lain-lain. Melalui usaha ini diharapkan proses

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dalam mengajar. Ketersediaan bahan ajar pada setiap satuan pendidikan diatur

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang dirumuskan dari gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi

BAB V PENUTUP. SMP Negeri 2 Tulungagung, maka melalui penelitian ini dapat. 1. a. Pelaksanaan KTSP mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari di setiap

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Nilai-nilai akhlak yang ditemukan dalam mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar

A. Kegunaan Mempelajari Moral Kelompok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kualitas pendidikan bagi pembangunan bangsa di masa datang. Dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan ketrampilan dalam mengatasi masalah-masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi pada dirinya

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SILABUS MATA KULIAH PENDIDIKAN KARAKTER FIS UNY

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TOKOH SUTAN SJAHRIR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

BAB I PENDAHULUAN. dalam (Undang-Undang Dasar 1945 Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru merupakan orang yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan fokus permasalahan dan tujuan penelitian serta interpretasi

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah dapat

2015 PEMBELAJARAN TARI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN EMPATI SISWA KELAS VII A DI SMPN 14 BANDUNG

I. PENDAHULUAN. Upaya pemerintah dalam menanamkan kembali nilai-nilai karakter (luhur) dilatar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

Salah satu faktor yang memengaruhi memudarnya sikap nasionalisme adalah kurangnya pemahaman siswa tentang sejarah nasional Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK KELAS II SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan kemunduran yang terkandung dalam berbagai peristiwa di

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Kualitas proses belajar berimplikasi tidak langsung pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraannya, pendidikan di

BAB VI SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bertolak dari rumusan masalah penelitian, hasil analisis data, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bukan menjadi hal baru jika tingkat pendidikan penduduk sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Rotari, 2016

A. Standar Kompetensi 1. Memahami kebebasan berorganisasi.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Aktivitas matematika seperti problem solving dan looking for

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. belajar siswa pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Pada

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pembelajaran sejarah dengan mengintegrasikan nilai-nilai patriotisme Sultan Mahmud Badaruddin II yang dilakukan oleh peneliti, maka pada bagian ini penulis akan menarik beberapa kesimpulan, implikasi, dan saran dengan tidak terlepas dari fokus masalah yang telah dirumuskan. A. Kesimpulan 1. Perencanaan pembelajaran sejarah yang mengintegrasikan nilai-nilai patriotisme Sultan Mahmud Badaruddin II di SMA muhammadiyah 1 Palembang maka dapat disimpulkan bahwa sebagai tahap awal kegiatan persiapan pembelajaran yang meliputi standar kompetensi dan kompetensi dasar, alat evaluasi, bahan ajar, metode pembelajaran, media/alat peraga pembelajaran, fasilitas, perangkat informasi yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan proses pembelajaran. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, umumnya guru melakukan persiapan yaitu dengan cara menyusun silabus, menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), membaca buku/materi yang akan diajarkan, serta membuat LKS (Lembar Kerja Siswa). Pada penyusunan silabus, umumnya guru-guru sejarah di SMA Muhammadiyah 1 Palembang hanya menyalin dari hasil kerja MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Kota Palembang. Selain menyusun silabus, guru sejarah juga menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan 138

139 Pembelajaran). Berdasarkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang disusun oleh guru sejarah di SMA Muhammadiyah 1 Palembang dapat dilaporkan bahwa guru sejarah telah menyusun dan membuat RPP sendiri sesuai dengan sistematika yang dicontohkan pada Kurikulum 2013 dan pelatihan-pelatihan yang telah diadakan oleh pemerintah. Pada tahap perencanaan yang dituliskan di rencana pelaksanaan pembelajaran, penerapannya sering tidak mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat, seperti metode-metode pembelajaran yang ditulis di RPP. Guru terkadang hanya memakai metode ceramah dan metode kolaborasi (ceramah dan diskusi) sedangkan yang tertulis di RPP bahwa guru memakai metode discovery, problem solving, dll. 2. Tahapan implementasi guru mengintegrasikan nilai-nilai patriotisme Sultan Mahmud Badaruddin II dalam pembelajaran sejarah adalah keberanian, rela berkorban, mandiri, pantang menyerah, kerja sama, dan tanggung jawab. Guru mengekplorasi peristiwa-peristiwa sejarah Sultan Mahmud Badaruddin II saat mempertahankan daerah kekuasaan dari kolonial menjadi nilai-nilai patriotisme. Pada proses pembelajaran, guru menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab serta menggunakan media infokus dan buku-buku yang relevan, hal ini diterapkan untuk menghidupkan suasana di dalam kelas. Dengan menerapkan pembelajaran sejarah dengan mengkaitkan peristiwa-peristiwa sejarah Sultan Mahmud Badaruddin II, terlihat antusias dari siswa selama mengikuti pembelajaran di dalam kelas seperti bertanya, menjawab, dan menambahkan jawaban.

140 3. Pada implementasi yang telah dilakukan, peneliti menemukan beberapa kendala yang menghambat pembelajaran sejarah yang mengintegrasikan nilai-nilai patriotisme Sultan Mahmud Badaruddin II, yaitu keterbatasan buku bacaan, interpretasi siswa keliru dalam pemahaman materi karena keseharian siswa selalu menggunakan bahasa daerah Palembang. Guru selaku pendidik terkadang tidak professional, jika guru sedang mempunyai masalah diluar sekolah seperti masalah keluarga terkadang emosinya terbawa pada saat pembelajaran berlangsung di sekolah. Contohnya seperti cepat marah, penyampaian materi yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan ingin cepat meninggalkan kelas. Dengan demikian guru akan mengalami hambatan antara memenuhi kebutuhan kurikulum dengan usaha pengembangan materi yang mengintegrasikan nilai-nilai patriotisme. 4. Hasil-hasil pembelajaran telah menunjukan adanya peningkatan pemahaman sejarah lokal tentang perjuangan Sultan Mahmud Badaruddin II yang sebelumnya siswa hanya mengenal nama tersebut sebagai nama bandara kota Palembang, sehingga siswa menumbuhkan perasaan memiliki terhadap sejarah lokal yang ada di kota Palembang, dan menumbuhkan minat baca, serta ikut serta merawat peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di kota Palembang. Pembelajaran nilai-nilai patriotisme Sultan Mahmud Badaruddin II menjadi salah satu faktor yang membuat siswa menunjukan sifat semangat kebangsaan pada saat pembelajaran di kelas dan pada saat pembelajaran di luar kelas. Pada saat pembelajaran di kelas, bentuk semangat patriotisme siswa ditunjukkan pada saat diskusi berlangsung,

141 seperti aktif bertanya, menjawab pertanyaan, mengikuti pembelajaran hingga akhir, tidak membuat kekacauan pada saat pembelajaran berlangsung, dan datang tidak terlambat. Di luar pembelajaran, bentuk semangat patriotisme siswa ditunjukkan dengan mengikuti upacara bendera, menjaga kebersihan sebelum pelajaran dimulai, rajin masuk sekolah, tolong menolong, terlibat dalam ekstrakulikuler yang membangun semangat patriotisme, dan terlibat dalam organisasi sosial masyarakat. B. Implikasi Integrasi pembelajaran nilai patriotisme dalam pembelajaran sejarah di SMA Muhammadiyah 1 Palembang sudah berjalan dengan baik. Guru sudah memiliki ketegasan bahwa pendidikan sejarah yang mengintegrasikan nilai patriotisme sangat diperlukan untuk mencegah ketidakpedulian siswa terhadap permasalahan negara. Oleh karenanya, pembelajaran yang mengintegrasikan nilai patriotisme harus selalu diintegrasikan ke dalam setiap materi pembelajaran sejarah, tidak hanya pada satu pokok materi saja. Pembelajaran penanaman nilai yang diharapkan sangat tergantung dari guru sebagai pengajar. Pada tahapan perencanaan pembelajaran sejarah mengintegrasikan nilai-nilai patriotisme Sultan Mahmud Badaruddin II, penerapannya tidak sesuai dengan perangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Guru menyesuaikan kondisi kelas dan siswanya dengan metode serta model apa yang ingin diterapkan saat pembelajaran tanpa menyesuaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat.

142 Pembinaan nilai patriotisme pada hakikatnya merupakan proses pendidikan yang menitikberatkan pada upaya menumbuhkembangkan karakter dan kepribadian bangsa, agar pembinaan nilai patriotisme tersebut dapat berjalan dengan baik maka harus berorientasi pada identitas, karakter, dan integrasi bangsa yang selaras dengan tujuan pendidikan nasional. Penilaian pendidikan karakter melalui pembelajaran sejarah yang mengintegrasikan nilai patriotisme dilakukan dengan mengamati prilaku siswa. Guru juga menyiapkan lembar penilaian tersendiri sehingga penilaian bisa lebih optimal. Penilaian seharusnya juga dilakukan dengan meminta pendapat dan masukkan dari guru lain. Disamping itu lembar penilaian sebaiknya disiapkan lebih terperinci sehingga penilaian dapat dilakukan dengan lebih cermat dan lebih berkesinambungan lagi. Integrasikan nilai patriotisme selain dapat diterapkan dalam mata pelajaran sejarah, juga dapat diterapkan dalam mata pelajaran lainnya. Nilai-nilai patriotisme tersebut dapat disesuaikan dengan materi yang dipelajari dan juga tergantung cara pemanfaatannya. Dengan adanya integrasikan nilai patriotisme pada setiap mata pelajaran dapat memberikan masukan kepada sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran serta turut serta dalam upaya menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat. C. Saran Berdasarkan hasil temuan lapangan, dalam kesempatan ini penulis memberikan sumbangan saran untuk direkomendasikan. Saran ini disampaikan kepada berbagai pihak terkait yang memiliki kontribusi kuat terhadap

143 pembelajaran sejarah. Dengan demikan ada beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan, sebagai berikut. 1. Kepada guru sejarah di lapangan diharapkan dalam fungsinya sebagai curriculum develover dapat mencari strategi pengembangan pembelajaran sejarah yang mengintegrasikan nilai-nilai dengan pendekatan biografi tokoh lokal, dan karakter bangsa dalam mengimplementasikan pembelajaran sejarah. Guru harus menjadi pribadi yang bertanggung jawab, konsisten dan tegas, contohnya dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat, antara perencanaan pembelajaran dan implementasi di kelas harus sesuai agar hasil dari pembelajaran tersebut tercapai. Pembelajaran sejarah mengharuskan adanya usaha guru dalam meningkatkan professional skills mereka dengan mengembangkan potensi pada diri siswa, antara lain seperti menyajikan pokok-pokok bahasan materi pembelajaran sejarah yang kontekstual dengan kehidupan siswa sehari-hari. 2. Pihak sekolah, dalam hal ini ialah kepala sekolah sebagai pimpinan dalam lembaga pendidikan harus mendorong mengembangkan pendidikan karakter seluas-luasnya. Pada proses pembelajaran sejarah, kepala sekolah harus memberikan kesempatan kepada guru untuk menerapkan pembelajaran sejarah yang mampu mengembangkan nilai-nilai karakter dalam diri siswa. Penerapan pembelajaran sejarah yang mengintegrasikan nilai-nilai patriotisme Sultan Mahmud Badaruddin II dapat dijadikan alternatif dalam mengembangkan nilai-nilai karakter tersebut.

144 3. Kepada pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Palembang, agar merumuskan sebuah kurikulum pembelajaran khusus yang mengembangkan kearifan lokal dengan karakteristik masyarakat kota Palembang. Implementasi dari program tersebut adalah dengan menyusun buku mengenai sejarah perjuangan lokal yang ada di kota Palembang dalam bentuk buku yang sederhana khususnya untuk bacaan pelajar. Buku-buku tersebut kemudian didistribusikan ke perpustakaan-perpustakaan sekolah dengan jumlah yang memadai untuk dibaca oleh para siswa. Melalui program tersebut, diharapkan pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap sejarah lokal serta nilai-nilai yang dimilikinya dapat meningkat. 4. Kepada siswa SMA Muhammadiyah 1 Palembang, sebagai generasi penerus bangsa, penulis sarankan agar terus meningkatkan kerukunan dengan memberdayakan segenap kemampuan dan kreatifitas yang dimilikinya, melalui proses pembelajaran sejarah lokal dengan cara mengikuti kegiatan sekolah. Selain itu diharapkan bagi siswa lebih membiasanya berbahasa Indonesia dengan baik dan benar agar penyampaian dan pemahaman siswa sama dan tidak ada yang dirugikan, serta peduli dengan kondisi masyarakat saat ini melalui aktivitas yang mencerminkan patriotisme serta memiliki rasa bangga sebagai warga negara Indonesia. 5. Kepada peneliti, selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan tersebut direkomendasikan untuk secara spesifik mengkaji dan menelaah permasalahan pembelajaran sejarah lokal oleh guru yang kualifikasinya sebagai guru sejarah, hal ini dimaksudkan untuk memberikan rangsangan

145 kepada guru-guru untuk mencoba menimplementasikan pembelajaran sejarah lokal dengan mengintegrasikan nilai-nilai patriotisme untuk menjawab tantangan pendidikan saat ini dengan melihat kondisi bangsa kita. Hasil temuan penelitian ini perlu dikembangkan lebih lanjut melalui penelitian yang lebih baik dari sisi metodologi maupun teori.