6.10.(2) Surabaya. Paguyuban Sinoman Arek Suroboyo (PSAS)

dokumen-dokumen yang mirip
PENDIRIAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT BAITUL-RAHIM

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

WALIKOTA Pekanbaru DR. Firdaus, ST, MT secara resmi melantik dan mengukuhkan Pengurus

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA

Deskripsi Kegiatan. Short List 5. Kelembagaan 5.10.(6)

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PENGHARGAAN ADIUPAYA PURITAMA KELOMPOK INDIVIDU/ORGANISASI TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

KONSEP OPERASIONAL UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI INPRES DESA TERTINGGAL

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 9 TAHUN 2007 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

PERATURAN DESA ( PERDES ) NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA

B. Kondisi Demografi. Usia (tahun) Jumlah (orang) No keatas 2.724

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TENAGA KERJA WANITA DI DESA CIBAREGBEG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG KELURAHAN

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 TENTANG

BAB V POTRET BURAM PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT WONOREJO. A. Profil Gerakan Perempuan dan Lingkungan Hidup di Wonorejo

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyiapkan kehidupan bangsa di masa depan. diberati oleh nilai-nilai. Hal ini terutama disebabkan karena pemuda bukanlah

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DESA TANJUNGSARI PERATURAN DESA TANJUNGSARI TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN DESA NITA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

TAHUN : 2005 NOMOR : 06

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

TINJAUAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA DESA POLA IMBAL SWADAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PELAKSANAAN PENGUMPULAN SUMBANGAN (Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1980 Tanggal 28 Agustus 1980) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2017

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BAB VI PENUTUP. Pengaruh modal sosial..., Gigih Guntoro, FISIP UI, Universitas Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. atas kesehatan karena dilindungi oleh konstitusi seperti tercantum dalam

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 3.A TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

KEADAAN UMUM WILAYAH KECAMATAN TEBET. : Kali Ciliwung dan kali Malang. : Kali Ciliwung dan Kali Cikini/Terusan

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 9 SERI D

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2010

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 17 A PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 17 A TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI WARGA TIDAK MAMPU KOTA TEGAL TAHUN ANGGARAN 2010

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH


Komitmen itu diperbaharui

LAYANAN PARIPURNA SEHARGA SEPOTONG PISANG GORENG

Transkripsi:

6.10.(2) Paguyuban Sinoman Arek Suroboyo (PSAS) Surabaya Tipe Kegiatan : Pelayanan Sosial Inisiatif dalam manajemen Perkotaan : Penciptaan pelayanan sosial informal bagi warga kota (terutama yang miskin) Tempat dan Skala Kegiatan : Kotamadya Surabaya dan Sekitarnya Pelaku Utama : Masyarakat, Donatur dan Pengelola Deskripsi Kegiatan Munculnya sinoman atau kumpulan pemuda di tingkat RT/RW pada waktu yang lampau merupakan salah satu cara untuk mengesampingkan berbagai akses perkembangan kota Surabaya tersebut dan dapat menciptakan suatu kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya berkaitan dengan masalah kematian dan penyelengaraan hajatan. Tetapi, seiring perkembangan zaman pula nilai-nilai sosial yang ada pada sinoman tergeser dengan munculnya PKK dan Karang Taruna yang kegiatannya lebih bersifat produktif daripada bersifat sosial kemanusiaan. Ide untuk memunculkan kembali peran sinoman pada masalah kematian dan hajatan disampaikan H. Sunarto Sumoprawiro (Cak Narto) selaku Walikotamadya Surabaya dalam sebuah wadah paguyuban dengan nama Paguyuban Sinoman Arek Suroboyo yang non-profit, independen dan bergerak dibidang Gedung Paguyuban Sinoman Arek Suroboyo (PSAS) dengan beberapa ambulan siap melayani warga kurang mampu. (Lokasi PSAS terletak di Jl. Bung Tomo Kel. Nganel). sosial kemanusiaan, khususnya memberikan bantuan dana kematian kepada warga yang kurang mampu di Tingkat Kotamadya Surabaya. Pelaksanaan Kegiatan Secara kelembagaan Paguyuban ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Walikotamadya DT II Surabaya No. : 188.45/011/402.1.04/1997, yang dikeluarkan pada tanggal 18 Februari 1997. Pengelolaan Paguyuban dibiayai dari dana iuran anggota yang berjumlah lebih dari 5000 orang serta berbagai sumbangan dari para dermawan di Surabaya. Selain itu dilakukan pula kerjasama/kemitraan yang bersifat insidential dengan berbagai instansi yang ada di jajaran Pemda KMS, Swasta, yayasan-yayasan sosial, Rumah 87

Sakit, universitas dan sebagainya, dalam melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang menjadi programnya. Seperti telah dijelaskan di atas, bantuan sosial yang dilakukan oleh Sinoman Arek Suroboyo bermacam-macam yaitu bantuan kematian, bantuan pelayanan kesehatan dan bantuan pembagian sembako. Bantuan kematian dari PSAS, meliputi bantuan trasportasi dengan bentuk bantuan ambulans, bantuan uang sebesar Rp. 100.000,- untuk selamatan sederhana bagi keluarga yang ditinggalkan, bahkan sampai bantuan untuk mencarikan dana/tanah makam. Walikotamadya Kepala Daerah TK II Surabaya sedang diperiksa kesehatannnya oleh Petugas kesehatan di klinik PSAS Loket pelayanan di klinik kesehatan PSAS di design seperti klinik pengobatan umumnya dengan petugas jaga Selain bekerjasama dengan pihak RS. DR. Sutomo, dll. PSAS juga menggalang kerjasama dengan mahasiswa untuk membagikan sembako ke masyarakat Cara memperoleh bantuan tersebut yaitu hanya dengan menyertakan surat keterangan yang dikeluarkan oleh RT, RW atau kelurahan tempat tinggal pemohon dan fotocopy KTP/Kartu Susunan Keluarga pemohon bantuan yang kemudian diserahkan ke 88

Sekretariat Paguyuban Sinoman Arek Suroboyo. Setelah syarat-syarat tersebut dipenuhi, maka segera ditindaklanjuti untuk memberikan dana bantuan berupa uang dan mobil ambulans untuk mengangkut jenazah ke pemakaman. Untuk warga yang tergolong mampu PSAS memberikan bantuan mobil ambulan dengan dipungut bayaran sebesar Rp. 40.000,-. Biaya ini relatif murah dibandingkan dengan menyewa ambulans di tempat lain. Kegiatan lain yang dikembangkan Paguyuban Sinoman Arek Suroboyo, yaitu membuka Poliklinik pengobatan. Hal tersebut merupakan pengembangan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat (social service) di bidang kesehatan. Poliklinik ini melayani anggota paguyuban maupun masyarakat umum yang membutuhkan pelayanan kesehatan dari Paguyuban Sinoman Arek Suroboyo. Pelayanan ini termasuk penyediaan tenaga medis/dokter umum dan dokter gigi (dokter-dokter muda yang sedang menunggu penempatan), serta pengadaan obat-obatan. Selain memberikan bantuan kematian dan pelayanan masyarakat, Paguyuban Sinoman Arek Suroboyo juga berusaha mengentas kemiskinan, baik dengan melakukan pembagian sembako maupun pemberian dana belajar atau bea siswa kepada anak-anak pandai yang kurang mampu untuk tetap bisa sekolah. Keanggotaan Keanggotaan PSAS meliputi semua warga penduduk Kota Surabaya, semua warga yang pernah tinggal di Kota Surabaya dan semua warga yang mempunyai pekerjaan tetap di Surabaya. Melihat syarat keanggotaan yang demikian, maka tidak menutup kemungkinan anggotanya bukan saja orang/penduduk asli Surabaya saja, tetapi warga/penduduk dari daerah sekitar Surabaya yang mempunyai pekerjaan tetap di Surabaya, seperti para Pegawai Negeri Sipil, ABRI, pengusaha, mahasiswa luar daerah dan sebagainya. Pengelola Paguyuban Sinoman Arek Suroboyo Pelaksana harian atau pelaksana lapangan Paguyuban Sinoman Arek Suroboyo terdiri dari Ketua Operasional/Ketua Pelaksana, Wakil Ketua Operasional, dibantu 2 orang karyawan administrasi yang mengurusi keluar masuknya dana dan persyaratan administrasi yang harus dipenuhi penerima bantuan, 3 orang dokter umum, 3 orang dokter gigi, 3 orang sopir ambulans dan 2 orang satpam serta 1 orang pesuruh. Perekrutan karyawan dilakukan secara informal, dalam arti lebih banyak merekrut tenaga-tenaga yang dibutuhkan yang berasal dari keluarga pegawai negeri sipil atau masyarakat umum yang kurang mampu tetapi mempunyai ketrampilan di bidangnya (karyawan, sopir, pesuruh dan satpam). Sedangkan dokter-dokter umum merekrut lulusan Fakultas Kedokteran Unair Surabaya yang menunggu penempatan setelah melalui masa PTT (pegawai tidak tetap), untuk tenaga dokter gigi sifatnya tidak tetap hanya bertugas pada sore hari. Para karyawan ini digaji rata-rata Rp. 150.000,- sampai Rp. 250.000,- per bulan dengan lama jam kerja (khusus untuk bagian Poliklinik) pagi mulai jam 08.00-12.00 WIB dan sore mulai jam 16.00-20.00 WIB, sedangkan untuk bantuan kematian seperti ambulans tidak menutup kemungkinan dibutuhkan di luar jam kerja. Manfaat dan Keuntungan kegiatan serta faktor-faktor pelaksanaannya Adanya kegiatan PSAS ini memberikan keuntungan : a. Menumbuhkan jiwa sosial dan kepedulian warga terhadap kondisi masyarakat di daerah Surabaya, melalui aksi nyata pemberian bantuan dana spontan untuk meringankan beban musibah yang dialami. 89

b. Bisa merangkul para dermawan dan sosiawan yang ada di Surabaya untuk turut berperan serta secara aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan. c. Timbulnya kesadaran dan kepedulian pada masyarakat yang kurang mampu, dapat mendorong meningkatnya rasa solidarisme serta memperkuat jalinan hubungan antara warga Surabaya. d. Meningkatkan rasa kesetiakawanan sosial baik di antara anggota Paguyuban Sinoman Arek Suroboyo sendiri, maupun warga yang lain. e. Membantu program pengentasan kemiskinan dan mempersempit kesenjangan sosial yang ada. f. Memberikan kesempatan bekerja bagi para dokter-dokter muda yang sedang menunggu penempatan tugas. Masalah yang dihadapi dalam upaya pelaksanaan kegiatan PSAS ini lebih kepada : 1. Penyediaan sarana yang ada masih sangat minim dan SDM yang ada masih sangat terbatas sehingga masih belum dapat menjangkau masyarakat yang tidak mampu yang tersebar diseluruh Kotamadya Surabaya saat ini. 2. Segi sosial : (i) masyarakat belum banyak yang mengetahui arti keberadaan PSAS, sehingga banyak yang tidak memanfaatkan kemudahan-kemudahan dalam mendapatkan bantuan khususnya bagi warga yang tidak mampu, (ii) adanya image bahwa untuk mendapatkan bantuan melalui sebuah lembaga seperti Paguyuban Sinoman Arek Suroboyo, selama ini harus melalui birokrasi yang berbelit-belit dan belum tentu dana bantuan bisa secepatnya disampaikan pada yang berhak menerimanya. Hal-hal yang dapat dipelajari Mekanisme penghimpunan dana untuk pembiayaan kegiatan pelayanan sosial yang mensubstitusi fungsi pelayanan sosial pemerintah yang tidak dapat terselenggara karena keterbatasan dana atau sistem. Dapat juga dipelajari mekanisme dan prosedur yang diperlukan agar pelayanan dapat menjangkau seluruh warga (miskin) kota secara berkelanjutan. Replikasi dapat dilakukan di daerah lain karena tidak terdapatnya persyaratan yang terlalu khusus. Hal yang perlu diperhatikan adalah perlu adanya suatu gerakan (movement) yang efektif untuk menggugah commitment donatur tetap dan adanya konsistensi pengelola untuk menjaga masukan dana dari donatur tidak tetap dan menjalankan pelayanan. Kemungkinan-kemungkinan Replikasi Daerah lain yang akan mereplikasikan kegiatan semacam Paguyuban Sinoman Arek Suroboyo, perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Melakukan koordinasi dengan pemda setempat yang berkaitan dengan dukungan legalitas, moril dan materiil, serta pelaksanaan kegiatan-kegiatannya. b. Memperkuat ikatan primordial warga setempat dengan tujuan agar ide pembentukan paguyuban seperti Paguyuban Sinoman Arek Suroboyo bisa terwujud dengan dukungan berbagai lapisan masyarakat sampai di tingkat yang terbawah (RT, RW, kelurahan). c. Penyesuaian dengan kondisi dan situasi serta adat istiadat/kebiasaan warga setempat mulai awal pembentukan, pengelolaan sampai pelaksanaan kegiatan yang diharapkan bisa mencakup seluruh lapisan warga masyarakat. 90

d. Penggalangan dana dilakukan secara intensif dengan menggunakan cara-cara yang sesuai dengan kebiasaan lokal yang melibatkan banyak dermawan dan sosiawan yang ada di daerah masing-masing. e. Menumbuhkan rasa solidaritas, kerjasama, gotong royong, kesetiakawanan dan peduli terhadap nasib warga yang kurang mampu di antara warga masyarakat lokal. f. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan kesadaran akan fungsi keberadaan paguyuban yang dibentuk serta melakukan sosialisasi dan diseminasi program-program kegiatan paguyuban yang akan dilaksanakan melalui berbagai cara sesuai dengan kebiasaan masyarakat setempat. Nara Sumber : Imam Slamet (Wakil Kepala Operasional PSAS) Alamat : Jl. Raya Bung Tomo No. 15 Surabaya Telp. : (031) 5630432 atau 5674145 Referensi Lain : 91