BAB III PELAKSANAAN GADAI GANDA KENDARAAN BERMOTOR DI KELURAHAN PAGESANGAN KECAMATAN JAMBANGAN KOTA SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PRAKTIK JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB III MEKANISME GADAI TANAH SAWAH DI DESA BAJUR KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. kelurahan dan profil Rukun Warga (RW) 22 dari Kelurahan Wirogunan. Hasil

BAB I LATAR BELAKANG

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG DENGAN SISTEM NGAMBAK DI DUKUH BURAN KELURAHAN BABAT JERAWAT KECAMATAN PAKAL KOTA SURABAYA

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB III PELAKSANAAN UTANG PIUTANG EMAS DI KEBOMAS GRESIK

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB III PEMANFAATAN SISTEM GADAI SAWAH DI DESA SANDINGROWO KECAMATAN SOKO KABUPATEN TUBAN

BAB III TRANSAKSI GADAI SAWAH DI DESA BETON KECAMATAN SIMAN KABUPATEN PONOROGO

BAB III PENERAPAN ANTARA PEMILIK KAPAL DAN NELAYAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

BAB III PRAKTIK ARISAN BERSYARAT DI DUSUN WATUKARAS DESA JENGGRIK KECAMATAN KEDUNGGALAR KABUPATEN NGAWI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB III PRAKTIK SEWA TANAH PERTANIAN DENGAN PEMBAYARAN UANG DAN BARANG DI DESA KLOTOK PLUMPANG TUBAN

BAB III PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN AHLI WARIS ANAK YANG DIASUH OLEH IBU TIRI DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

BAB I PENDAHULUAN. Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN

BAB III TRANSAKSI UTANG PIUTANG DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN. A. Gambaran Umum Desa Brumbun Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB IV GAMBARAN UMUM KONDISI MASYARAKAT DESA GEDANGAN. Arteri Sekunder (jalan provinsi) yang cukup startegis membujur arah Utara-

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK. Kabupaten Lebak yang letaknya berada di kecamatan Cileles provinsi Banten Luas

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN HUTANG DENGAN MEMPEKERJAKAN DEBITUR STUDI KASUS DI DUSUN JERUK KIDUL DESA MABUNG KECAMATAN BARON KABUPATEN NGANJUK

BAB IV PEMAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB III APLIKASI PENERAPAN IJARAH DAN PENGAMBILAN BESARAN DENDA PADA PERSEWAAN MOBIL DI KELURAHAN MLAJAH KECAMATAN BANGKALAN KABUPATEN BANGKALAN

BAB III PRAKTEK SEWA-MENYEWA TANAH SAWAH DIJADIKAN TAMBAK DI DESA MOJOPUROGEDE KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK

KONDISI UMUM WILAYAH

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah Dusun Bunder (Padukuhan III), secara geografis merupakan bagian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

BAB III PELAKSANAAN JAM KERJA KARYAWAN DI TB. SEDERHANA DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG UANG DENGAN PELUNASAN BARANG DI DESA KEDUNGRINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB III PELAKSANAAN PATOKAN HARGA BERAS DALAM ARISAN DARMIN DI DESA BETON KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB III DISKRIPSI TENTANG FAKTOR FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI PERNIKAHAN WANITA HAMIL. A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

BAB III PELAKSANAAN HIBAH OLEH PEWARIS PADA SAAT SAKIT YANG DISETUJUI OLEH SEBAGIAN AHLI WARIS DI DESA PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR SURABAYA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah kelurahan

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Agung Kabupaten OKU Selatan Sumatera Selatan. Posisi Desa Merpang

BAB III PRAKTEK PELUNASAN UTANG SAPI UNTUK PENANAMAN TEMBAKAU BERDASARKAN KETENTUAN KREDITUR DI DS. SEJATI KEC. CAMPLONG KAB.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang

BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Adapun jarak Desa Weru

Transkripsi:

47 BAB III PELAKSANAAN GADAI GANDA KENDARAAN BERMOTOR DI KELURAHAN PAGESANGAN KECAMATAN JAMBANGAN KOTA SURABAYA A. Deskripsi Umum Objek Penelitian 1. Gambaran Umum Kelurahan Pagesangan Penelitian ini dilakukan di daereh kelurahan Pagesangan kecamatan Jambangan kota Surabaya. Kelurahan Pagesangan terletak di sebelah selatan dari arah pusat Kota Surabaya, tepatnya di Kecamatan Jambangan yakni kecamatan terakhir di Kota Surabaya yang harus dilewati sebelum masuk ke Kabupaten Sidoarjo. Dengan akses Infrastruktur Jalan menuju kelurahan pagesangan yang lumayan bagus dan rata. Kelurahan Pagesangan bisa ditempuh dari berbagai arah baik yang dari arah Kota Surabaya maupun dari Arah kabupaten Sidoarjo karena letaknya yang memang langsung berbatasan dengan kabupaten Sidoarjo. Jarak dari kecamatan dengan kelurahan Pagesangan 1 km dengan waktu tempuh 5 menit, dan jarak dari ibu kota kabupaten berjarak 5 km dengan waktu tempuh 45 menit, jarak dengan ibu kota provinsi Jawa timur dengan kelurahan Pagesangan ini jaraknya juga masih dekat yaitu berjarak 6 km dengan waktu tempuh 1 jam. Akses masuk menuju kelurahan Pagesangan jika dari kecamatan Jambangan, lebih tepatnya dari kecamatan Jambangan kita jalan lurus saja kearah selatan. Di sepanjang 47

48 jalan menuju kelurahan Pagesangan juga suasananya ramai karena melewati pemukiman yang padat penduduk. Jarak antar daerah tersebut dapat dilihat pada table 1 di bawah ini: Tabel 1 Jarak Antar Daerah No Uraian Keterangan 1 Jarak ke Kecamatan 1 km 2 Jarak ke kota 5 km 3 Jarak ke provinsi 6 Km Sumber: data monografi kelurahan Pagesangan 2. Kondisi Geografis kelurahan Pagesangan Secara geografis kelurahan Pagesangan memiliki iklim yang sama dengan daerah tropis lainnya. Dimana kelurahan ini meiliki curah hujan 1500/2500 dan memiliki suhu rata-rata 37 derajat Celsius. Kelurahan ini termasuk sebagai wilayah dataran rendah karenatinggi kelurahan ini dari permukaan laut (mdl) 5. Kelurahan Pagesangan termasuk sebagai kelurahan yang cukup maju. Baik itu dari segi perkonomian dan pendidikan. Walaupun kelurahan ini berada di ujung perbatasan selatan perbatasan kota Surabaya dengan kabupaten Sidoarjo,. Adapun batas batas kelurahan pagesangan yaitu:

49 Tabel 2 Batas Wilayah No Uraian Kelurahan Kecamatan 1 sebelah Utara Kebonsari Jambangan 2 Sebelah selatan Sepenjang Tani Sepanjang 3 Sebelah Timur Gayungan Gayungan 4 Sebelah Barat sungai kalimas - Sumber: data monografi kelurahan Pagesangan tahun 2013 Kelurahan Pagesangan mempunyai wilayah yang cukup luas yakni 200 hektar. Dengan rincian 93 hektar untuk Pemukiman, 2 hektar untuk pemakaman 101 hektar untuk prasarana lainnya yang terdiri dari puskesmas, lapangan, kantor kelurahan, masjid, mushollah, paud, TK, SD, dan Lain-lain. Dan terbagi menjadi 4 RW ( Rukun Warga). Di bawah ini adalah tabel 3 yang menerangkan luas wilayah kelurahan Pagesangan meneurut penggunaanya sebagai berikut: Tabel 3 Luas Wilayah Menurut Peggunaan No Uraian Luas 1 Pemukiman 93 hektar 2 Persawahan 2 hektar 3 Pemakaman 2 hektar 4 sarana umum lainnya 101 hektar Sumber : data monografi kelurahan Pagesangan tahun 2013

50 3. Sarana dan Prasarana Kelurahan Pagesangan adalah termasuk daerah yang tidak terlalu jauh dari pusat kota, dan mengenai sarana dan prasarana cukup memadai, di antaranya pendidikan, kesehatan dan peribadatan belum tersedia secara lengkap. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting adanya, karena itu prasarana yang menyangkut tentang pendidikan seharusnya memang diupayakan adanya untuk menunjang kelangsungan pendidikan generasi selanjutnya. Di kelurahan ini hanya terdapat 7 gedung Paud 5 gedung TK 2 gedung SD/ MI dan 1 gedung SMP. Selain itu kelurahan ini juga memiliki 1 gedung pondok pesantren. Hal ini menunjukkan bahwa di kelurahan Pagesangan cukup memadai dalam hal lembaga pendidikan, baik negeri maupun swasta. Karena pendidikan anak sangat diperlukan apalagi dalam pendidikan sekolah dasar. Di kelurahan Pagesangan terdapat 1 Puskesmas. Hal ini dikarenakan jarak kelurahan Pagesangan dikelilingi oleh wilayah yang memiliki rumah sakit. Sehingga untuk prasarana kesehatan masyarakat kelurahan Pagesangan tidak akan kesulitan. Jika ada salah satu masyarakat yang memerlukan pengobatan yang lebih dalam agar cepat sembuh atau masyarakat yang membutuhkan pengobatan darurat maka mereka langsung saja dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dapat perawatan, khususnya dari spesialis.

51 Sedangkan prasarana yang berkaitan dengan peribadatan masyarakat kelurahan Pagesangan meliputi: 3 masjid dan 15 mushollah dan 1 gereja. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di kelurahan tersebut mayoritas beragama Islam. Di kelurahan Pagesangan ini hanya terdapat beberapa anggota masyarakat yang beragama lain. Meskipun masyarakat kelurahan Pagesangan memiliki ragam kepercayaan, namun mereka tetap rukun dalam hal beribadah dan dalam kehidupan sosial lainnya. Kebutuhan rohani juga sangat penting dalam menunjang spirit kerja dan ketika dihadapkan pada persoalan atau permasalahan tertentu. Untuk itu sarana peribadatan sangat penting dalam beribadah dengan tenang. 4. Kondisi Pendidikan Masyarakat Kelurahan Pagesangan Dari segi pendidikan sebagian besar masyarakat kelurahan Pagesangan mengenyam pendidikan tingkat SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA dan Perguruan Tinggi. Hal ini dikarenakan pendidikn sangat di butuhkan dalam menempuh kerasnya kehidupan di masyarakat kota. Semakin tinggi pendidikan masyarakat maka semakin bisa dia memandang kehidupannya ke depan. Sarana dan prasarana yang menyangkut pendidikan juga perlu di kedepankan sehingga membentuk pemuda yang cerdas dan cakap. Selain itu sarana dan prasarana juga menunjang keberhasilan dari prosesi belajar anak. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti. Ada beberapa fasilitas pendidikan

52 yang ada di kelurahan Pagesangan ini. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4 Daftar Prasarana Pendidikan di Kelurahan Pagesangan No Uraian Gedung Keterangan 1 PAUD 7 unit 2 TK 5 unit 3 Sekolah Dasar/ Madrasah 2 unit Ibtidaiyah 4 SLTP 1 unit 5 SMA - 6 Pondok Pesantren 1 unit 7 TPQ/ TPA 10 unit Sumber :data monografi kelurahan Pagesangan tahun 2013 5. Jumlah penduduk Kelurahan Pagesangan memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak. Adapun jumlah penduduk kelurahan Pagesangan yaitu sebagai berikut: Tabel 5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah 1 Laki-laki 2.092 orang 2 Perempuan 1.800 orang Sumber: Data Monografi kelurahan Pagesangan tahun 2013 Dari data di atas menunjukkan bahwa jumlah masyarakat di kelurahan Pagesangan kecamatan Jambangan kota Surabaya mayoritas

53 laki-laki dengan jumlah 2.092 jiwa sedangkan masyarakat yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 1.800 jiwa. Jumlah penduduk keseluruhan adalah berjumlah 3.892 orang dengan jumlah kepala keluarga 1.112 KK. Dari sekian jumlah penduduk, terdapat beragam agama yang dianut oleh masyarakat kelurahan Pagesangan, meskipun mayoritas beragama Islam. Sedangkan jumlah penduduk menurut agama yang dianut, penduduk yang memeluk agama Islam berjumlah 3.750 jiwa dan yang memeluk agama Protestan berjumlah 30 jiwa dan hindu 12 jiwa. Tabel 6 Jumlah Penduduk kelurahan Pagesangan Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2013 Golongan Jenis Kelamin No Umur Laki-laki Perempuan Jumlah 1 0-15 411 314 725 2 16-30 363 324 687 3 31-45 397 365 662 4 46-60 463 361 824 5 61 tahun ke atas 458 436 894 Jumlah 2.092 1.800 3.892 Sumber: Profil kelurahan pagesangan, tahun 2013. Dari tabel penduduk menurut usia di atas, terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki di kelurahan pagesangan lebih banyak dari jumlah penduduk perempuan. Namun jumlah tersebut berada pada umur 61 tahun

54 ke atas baik berjenis kelamin laki-laki ataupun perempuan. Sedangkan jumlah para pemuda baik laki-laki atau perempuan yang berumur 16-30 tahun tidak begitu banyak karena masyarakat di kelurahan pagesangan masih perduli dan sadar akan hidup keluarga berencana dan mayoritas memiliki anak dengan jarak yang cukup sehingga pendidikan anak masih bisa direncanakan. Berikut ini tabel yang menunjukkan jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan seperti berikut: Tabel 7 Jumlah Penduduk kelurahan pagesangan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013 No Jenis Pendidikan Jumlah 1 Buta huruf 500 2 Belum Sekolah 312 3 Tamat SD/ sederajat 651 4 Tamat SLTP/ sederajat 670 5 Tamat SLTA/ sederajat 693 6 Tamat Perguruan Tinggi 30 Jumlah 3.892 Sumber: Profil kelurahan pagesangan, tahun 2013. 6. Kehidupan Keagamaan Kelurahan Pagesangan Masyarakat perkotaan biasanya di kenal sebagai masyarakat yang melupakan keagamaan. Artinya dalam kesehariannya mereka lupa dan mengabaikan akan kewajiban menjalankan ibadah agamanya. Hal itu dikarenakan kesibukan masyarakat kota yang sangat padat.

55 Walaupun masyarakat kelurahan Pagesangan merupakan masyarakat perkotaan. Hal itu tidak membuat masyarakat kelurahan ini melupakan keagamaan. Masyarakat kelurahan ini tergolong sebagai masyarakat yang agamis. Hal ini dapat terlihat dari kegiatan- kegiatan keagamaannya Untuk kegiatan keagamaan dari masyarakat sebagian besar kelurahan Pagesangan di tiap-tiap RW (Rukun Warga) sama yakni adanya jamaah tahlil baik itu laki-laki ataupun perempuan, dari kegiatan ini pula tampak keguyuban warga kelurahan Pagesangan. Sebab dalam satu minggu ada hari dimana warga bisa berkumpul, yang mana dari kegiatan tersebut dapat terjalin kontak dan komunikasi antar warga yang nantinya akan menambah eratnya tali silaturrahmi diantara mereka. Hal ini bisa dilihat dari adanya aktivitas keagamaan, antara lain: Jam iyah Yasin dan Tahlil ibu-ibu setiap hari kamis Malam untuk para bapak. pada jam 19.00 WIB di rumah warga yang beruntung mendapat giliran menjadi tuan rumah. Jam iyah diba iyah untuk Ibu-ibu dan remaja putri rutin setiap kamis malam dan Rabu malam digabung dengan Jam iyah Yasin dan Tahlil. Di setiap RT (Rukun Tetangga) pasti terdapat langgar atau moshola yang dipakai untuk beribadah, ada juga sebagai tempat mengaji untuk anak-anak, maupun dewasa. Di pimpin oleh yang punya langgar atau pengurus dari mushola tersebut. Ada beberapa tempat ibadah di kelurahan Pagesangan ini, antara lain masjid, mushola, dan gereja

56 Dari fasilitas keagamaan yang ada di kelurahan Pagesangan kecamatan Jambangan kota Surabaya ini terdapat 3 buah Masjid yang tersebar di ujung-ujung batas kelurahan ini. Ada juga mushola yang terdiri dari 15 buah yang hampir di semua RT terdapat musholanya. Beberapa fasilitas tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 8 Fasilitas Keagamaan kelurahan Pagesangan No Uraian Jumlah keterangan 1 Masjid 3 buah - 2 Langgar atau musolla 15 buah _ 3 Gereja 1 unit _ 4 Wihara 5 Pura Sumber : data monografi kelurahan Pagesangan tahun 2013 Untuk permasalahan keagamaan, masyarakat Pagesangan terbagi menjadi dua golongan, yaitu: 1. Golongan yang mementingkan keagamaan. Hal ini dapat terlihat setiap kali ada hari-hari besar agama mereka selalu merayakannya. Selain itu bagi masyarakat Pagesangan ketika menikahkan keturunan mereka yang menjadi pertimbangan ialah dari segi agama. 2. Golongan yang tidak mementingkan keagamaan. Hal ini dapat terlihat masih banyaknya masyarakat pagesangan yang melalaikan shalat. Bahkan ketika mendengar suara adzan masih ada anggota masyarakat yang masih melakukan judi.

57 7. Kondisi lingkungan masyarakat Pagesangan Selama dalam penelitian, kami banyak mempelajari kondisi masyarakat kelurahan Pagesangan yang terbagi dalam 4 RW, dengan jumlah KK sebanyak 1.112 KK. Untuk kondisi lingkungan di kelurahan Pagesangan, meskipun ada peraturan yang menuntut masyarakat agar berperilaku bersih, akan tetapi masih terdapat beberapa anggota masyarakat yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya budaya hidup bersih, seperti membuang sampah sembarangan. Khususnya bagi masyarakat pendatang yang disini bertempat tinggal di tempat kos. Namun, ada juga masyarakat yang sadar diri dengan membuang sampah pada tempatnya, sehingga lingkungan disekitar tersebut menjadi terlihat indah dan udara terasa sejuk. Di daerah Pagesangan timur dan terkenal dengan sebutan wisma Pagesangan, yang tempatnya merupakan kawasan perumahan, lingkungannya juga terlihat bersih karena masyarakat sekitar sadar akan pentingnya hidup sehat, selain itu masih ada petugas kebersihan yang setiap hari membersihkan komplek perumahan ini. Begitu juga yang terlihat di sekitar markas atau basecamp kelompok bonek sakit hati, di tempat ini tidak ditemukannya kumpulan sampah yang tidak sedap dipandang mata. Ketakutan masyarakat pagesangan pada kelompok bonek sakit hati ini setiap kali beraktivitas tidak dapat terbukti. Hal ini dikarenakan setiap kali kelompok ini

58 melakukan kegiatan pastilah mereka membersihkan sampah-sampah mereka. 8. Kondisi Sosial Masyarakat Pagesangan Kehidupan sosial masyarakat kelurahan Pagesangan bisa dikatakan harmonis, meskipun mereka tidak seluruhnya sebagai masyarakat yang sederhana dan mempunyai mata pencaharian yang sama. Hal ini bisa dilihat bahwa ada masyarakat yang kurang mampu ditengahtengah mereka, maka masyarakat sekitar bersama-sama membantu warga yang kurang mampu. Seperti yang telah dilakukan oleh masyarakat kelurahan Pagesangan bagian selatan, ada salah satu warga yang sakit atau mendapatkan musibah. Maka warga sekitar bersama-sama membantu seperti iuran rutin setiap keluarga kemudian diberikan kepada warga yang dianggap tidak mampu. Kegiatan semacam ini bisa dikatakan kerukunan dalam bermasyarakat dan mereka tidak mengenal hidup individu, mereka sadar akan adanya hidup harus saling tolong-menolong dan saling melengkapi. Sedangkan karang taruna di kelurahan pagesangan terbilang vakum dikarenakan para remaja di kelurahan Pagesangan mayoritas bekerja sehingga tidak mempunyai cukup waktu untuk berkumpul namun hubungan mereka tidak terhambat karena bila ada waktu mereka bisa berkumpul bersama, selain itu para pemuda juga merasa jenuh dengan mengikuti karang taruna. Semua itu disebabkan tidak adanya kegiatan yang dapat menyalurkan bakat dan minat mereka.. Namun di kelurahan

59 Pagesangan ini ada kumpulan untuk setiap remaja masjid yang disingkat dengan REMAS, yakni setiap remaja juga masih bisa berinteraksi dalam kumpulan ini. Selain kegiatan remaja diatas masih ada kebiasaan dari remaja yang menjadi rutinitas mereka. Banyaknya para remaja yang memilih kebiasaan cangkruk an untuk menjadi rutinitas mereka. Biasanya para remaja ini cangkruk di warung kopi atau di depan rumah salah satu remaja. Selain itu akhir-akhir ini yang juga menjadi kebiasaan para remaja ialah pergi ke warnet. Disana mereka bermain dan internet. 9. Kondisi Perekonomian Kelurahan Pagesangan Dari identifikasi dan pengamatan yang telah dilakukan, masyarakat kelurahan Pagesangan memiliki berbagai macam mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Masyarakat kelurahan Pagesangan mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai buruh Pabrik. Hal dapat di pastikan karena di kelurahan ini terdapat 3 pabrik yang mayoritas pekerjanya berasal dari penduduk kelurahan Pagesangan. Baik laki-laki maupun wanita, tua dan muda semuanya bekerja di pabrik-pabrik ini. Masyarakat kelurahan ini banyak yang bekerja di pabrik ini dikarenakan persyaratan masuk pabrik tidak begitu sulit. Selain itu letak pabrik yang dekat dengan rumah juga menjadi salah satu faktor masyarakat memilih bekerja di pabrik. Bagi masyarakat yang tidak bekerja di pabrik, mereka bekerja sebagai pedagang.

60 Selama ini bagi masyarakat yang bekerja di pabrik mayoritas sebagai buruh yang berstatus harian lepas. Gaji mereka tidak sebanding dengan buruh yang statusnya sebagai pegawai tetap. Pada perkembangan zaman ini tentulah kebutuhan suatu masyarakat sangat tinggi, hal itulah yang juga nampak pada masyarakat pagesangan. Sebagai masyarakat yang tergolong menengah kebawah gaji yang kurang akan sangat berpengaruh pada kebutuhan keluarga mereka. Kebutuhan itu bisa seperti pendidikan maupun iuran-iuran yang setiap bulan diminta oleh ketua RT setempat. Jumlah penduduk menurut pekerjaannya dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 9 Daftar penduduk berdasarkan pekerjaan No Jenis Pekerjaan Jumlah 1 Pegawai Desa 10 2 Guru 32 3 ABRI 25 4 Pensiunan 50 5 Pekerja Industri Pabrik 1.986 6 Pedagang 114 7 Bertani 35 8 Pekerja bangunan 75 9 pelajar/mahasiswa 995 10 Lain-lain 470 Jumlah 3.892 Sumber: Profil kelurahan Pagesangan, tahun 2013

61 B. Gadai ganda di kelurahan Pagesangan Kecamatan Jambangan kota Surabaya 1. Latar belakang terjadinya gadai ganda Sebagai masyarakat yang hidup di daerah perkotaan tentu banyak sekali kebutuhan hidup yang diperlukan. Apalagi daerah tersebut padat penduduk. Banyak sekali rasa memiliki apa yang dimiliki oleh orang di sekitar. Belum lagi kebutuhan keluarga yang setiap hari harus terpenuhi. Hal itulah yang membuat manusia tidak bisa cukup dengan apa yang mereka peroleh. Masyarakat kelurahan Pagesangan kecamatan Jambangan kota Surabaya adalah masyarakat yang padat. Dalam segi ekonomi masyarakat ini tergolong sebagai masyarakat menengah ke bawah. Banyak sekali buruh parik di daerah ini. Apalagi buruh pabrik di kawasan ini mayoritas sebagai buruh harian. Mereka menerima gaji setiap hari yang apabila di rata- rata per bulan kurang dari standart UMK kota Surabaya. Pendapatan yang kurang itulah yang membuat seseorang mencari solusi untuk menutupi kekurangan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Bagi mereka gadai adalah salah satu alternative untuk menutupi kebutuhan hidup mereka. Karena bagi mereka gadai di anggap mudah sekali prosesnya. Akhirnya banyak sekali warga yang memilih menggadaikan barang mereka kepada gadai perorangan ( murtahin). Selain faktor kebutuhan keluarga seperti biaya pendidikan anak, biaya kesehatan, dan biaya kehidupan sehari-hari, ada pula rahn yang

62 menggadaikan motor mereka untuk judi. Bagi ra>hin yang menggunakan uangnya untuk judi, murtahin memberikan batas waktu (tempo) kepada ra>hin selama 1 bulan dan tahun kendaraan bermotor yang digunakan sebagai jaminan minimal tahun 2007. Apabila dalam waktu 1 bulan barang jaminan belum di ambil, maka murtahin akan melimpahkan barang tersebut kepada murtahin II 1 Sebagai seorang murtahin modal utama bagi mereka adalah uang saja. Ketika seorang memiliki uang sekitar 5 juta saja dan mudah bergelut di dunia gadai perorangan sudah cukup. Selain itu bagi murtahin haruslah mengenal calon ra>hin mereka karena unsur kepercayaan dan barang jaminan yang akan di gunakan sebagai acuan. 2 Namun pada perkembangan gadai di masyarakat saat ini muncul gadai ganda. Dimana gadai yang di lakukan ra>hin kepada murtahin I dan dilanjutkan ke murtahin II. Pada dasarnya gadai ganda ini terjadi karena di latar belakangi oleh keterlambatan pembayaran hutang pihak ra>hin kepada murtahin I. Maksud dari murtahin I melimpahkan gadai ini ialah mengantisipasi kerugian apabila ra>hin tidak dapat membayar utangnya kepada murtahin I. seorang murtahin tidak akan melakukan gadai ganda apabila ra>hin dapat membayar utangnya tepat dengan tanggal jatuh tempo pinjaman yang telah disepakati dengan murtahin I. Pada dasarnya gadai bagi seorang murtahin bukanlah sebuah pekerjaan pokok. Para murtahin sejatinya memiliki pekerjaan tetap yang 1 Sulkan (murtahin), warga kelurahan Pagesangan, wwancara 21 Maret 2014. 2 Antok (murtahin), warga kelurahan Pagesangan, wawancara 22 Maret 2014.

63 juga dapat dikatakan cukup penghasilannya setiap bulan. Namun sejalan dengan maraknya gadai yang dilakukan masyarakat kelurahan Pagesangan, gadai ini di gunakan sebagai pekerjaan sampingan yang bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan. Bagi mereka dari pada menabung mending uang mereka gunakan sebagai modal untuk melakukan gadai. Selain mendapatkan untung mereka juga bisa memanfaatkan barang yang digunakan sebagai agunan/ jaminan. 2. Mekanisme praktek gadai ganda Mengenai praktek gadai yang ada di masyarakat saat ini tidak semua sesuai dengan syari at Islam. Masyarakat hanya memikirkan unsur keuntungan saja. Terkadang praktek gadai yang ada pada masyarakat terang menguntungkan sebelah pihak dan merugikan pihak lain. Mereka tidak mengenal rasa kemanusiaan. Pada dasarnya banyak sekali perorangan yang melakukan kegiatan gadai. Mereka tidak memiliki legalitas untuk kegiatan gadai tersebut.unsur kepercayaan saja yang diterapkan pada kegiatan gadai perorangan ini. Mereka hanya meminjami uang pada orang yang mau menyerahkan kendaraan mereka sebagai barang jaminan (barang gadai). Hal itulah yang juga terjadi di masyarakat kelurahan Pagesangan kecamatan jambangan kota Surabaya. Praktik gadai yang berkembang di masyarakat Pagesangan ini sebenarnya sangat melenceng jauh dari syarat dan rukun gadai. Banyak sekali unsur riba yang terjadi pada praktek gadai masyarakat

64 pagesangan. Seorang ra<hin memberikan barangnya kepada murtahin dengan mendapatkan uang yang sesuai dengan kesepakatan. Namun seorang ra<hin tidak bisa menerima uang itu dengan jumlah yang utuh. Ada potongan 10% dari jumlah uang jaminan. Hingga pada saat jatuh tempo pinjaman itu ra<hin harus mengembalikan 100% uang yang di pinjam dari murtahin. 3 Selain itu ada pula gadai yang bersifat ganda (menggadaikan barang gadai kepada pihak ketiga). Gadai ini biasanya dilakukan pada ra<hin yang tidak bisa membayar pinjaman yang sudah jatuh tempo. Murtahin I menyerahkan barang gadai ra>hin kepada murtahin II. Murtahin di daerah ini tidak mau mengalami kerugian, maka murtahin I menggadaikan barang tersebut dengan nominal yang lebih dari pinjaman ra>hin. Karena itu pinjaman yang ke2 pasti akan lebih besar dari pada pinjaman pertama. Hal itulah yang akan membuat ra>hin merugi. Mereka akan terbebani dengan pengembalian pinjaman yang lebih tersebut. 4 Dalam gadai ini murtahin memberi batasan untuk kriteria barang jaminan. Hal itu bertujuan untuk menentukan jumlah pinjaman yang akan diberikan pada ra>hin. Jumlah pinjaman yang akan diberikan itu berkisar mulai 30%- 40% dari harga jual barang. 5 Seperti halnya yang di alami oleh Arifin salah seorang ra>hin yang membutuhkan uang sebesar 2juta rupiah untuk biaya pendidikan 3 Hanafi (rahin), Warga Kelurahan Pagesangan, wawancara, 10 Maret 2014. 4 Andi (murtahin), Warga Kelurahan Pagesangan, wawancara, 12 Maret 2014. 5 Sulkan (murtahin) Warga Kelurahan Pagesangan, wawancara 21 Maret 2014.

65 anaknya. Pada dasarnya banyak sekali tetangga yang menyarankan agar meminjam uang ke bank. Namun dia tidak ingin sesuatu yang ribet atau berbeliti-belit. Akhirnya dia memilih uang kepada Andi dengan jaminan motor Supra X 125 tahun 2010. Tanpa proses yang lama dan berbelitibelit dia menerima uang dari Andi sebesar 2 juta dan di potong di muka sebesar 100ribu dengan jangka waktu maksimal 3 bulan. Setelah waktu berjalan 3 bulan dia tidak dapat melunasi hutang itu. Alhasil Adi langsung saja memindahkan gadai kepada Antok yang terkenal menerima pelimpahan gadai (murtahin II )dari para pegadai (murtahin I). Untuk menghindari rugi Andi menggadaikan kepada Antok sebesar 2,2 juta dan di potong di muka sebesar 200 ribu. Dalam pengembalian pinjaman ini sudah menjadi kebiasaan bahkan bisa jadi memang terdapat unsur kesengajaan penundaan pembayaran oleh ra>hin, karena selain memang ra>hin tidak bisa mengembalikan pinjaman tersebut pada jatuh tempo dan ra>hin beranggapan bisa melunasi pinjaman tersebut beserta tambahannya yang tidak terlalu besar itu. Sehingga hal ini menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan ra>hin dalam menunda pelunasan pinjaman tersebut. Dan faktor itulah yang menyebabkan ada unsur kesengajaan oleh pihak ra>hin.. 6 6 Arifin (ra>hin, )Warga kelurahan Pagesangan Surabaya, wawancara 20 Maret 2014.

66 Ra>hin Pinjam uang 2 juta Menerima 1.900.00 Murtahin I Memberikan pinjaman pada Ra>hin Melimpahkan jaminan Ra>hin Meminjam uang sebesar 2.200.000 Menerima uang sebesar 2 juta Murtahin II Menerima jaminan milik Ra>hin yang diserahkan pada Murtahin I Memberikan uang kepada Murtahin I sebesar 2.000.000 Menerima pembayaran hutang dari Ra>hin sebesar 2.200.000 Tabel urutan gadai ganda di Kelurahan Pagesangan Kecamatan Jambangan Gadai ganda yang terjadi di Pagesangan sering kali membuat ketidaksepahaman antara ra<hin dengan murtahin. Hal ini dikarenakan murtahin I tidak mengkonfirmasi terlebih dahulu pada ra<hin. Murtahin I langsung saja melakukan gadai ganda pada murtahin II tanpa sepengetahuan ra<hin, setelah ra<hin sudah batas jatuh tempo dan sudah

67 diberi kerentanan waktu untuk melunasi dan ternyata si ra>hin memang belum bisa mengembalikan pinjaman tersebut. Dengan demikian ketika ra<hin yang mau melakukan pelunasan pinjaman, ra>hin harus mencari uang tambahan untuk mengambil barangnya pada murtahin II.