BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kondisi yang tekendalikan. 1 Terdapat dua kelompok yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin Pekanbaru Jl. HR.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu mulai tanggal 9

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di kelas X SMK Telkom

BAB III METODE PENELITIAN. karena melihat keadaan dan kondisi siswa di Madrasah Tsanawiyah. dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap sesuatu yang diharapkan. Dalam jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang akan memperoleh pengajaran dengan metode resitasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun

BAB III METODE PENELITIAN

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

tahun ajaran 2013/2014 yang tersebar dalam 6 kelas yaitu kelas VIII. 1,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli.

BAB III METODOELOGI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODE PENELITIAN. kontrol, dimana pengambilannya dilakukan secara random. 1 Rancangan penelitian R O 1 X O 2 R O 3 O 4 TABEL III.

dengan bentuk Nonquivalent Control Group Design karena pada luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 Pada desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen karena peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bentuk penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian quasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan dikontrol secara penuh. Sedangkan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan dengan menggunakan model Pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. kecamatan Rumbai Pekanbaru, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 2 Kuok Kecamatan Kuok

BAB III. Metode Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu ( quasi eksperiment), di mana variabel ini tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang tekendalikan. 1 Terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang memperoleh pengajaran dengan model pembelajaran Quantum Teaching dan kelompok kontrol mendapat pengajaran secara konvensional. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Test-Post-Test Control Group Desain. Maksud desain ini yaitu ada dua kelompok yang dipilih secara random. Kelompok pertama diberi perlakuan (kelas eksperimen) dan kelompok kedua diberikan pembelajaran konvensional (kelas kontrol). Kemudian kedua kelas diuji terlebih dahulu (pretest) untuk melihat apakah kedua kelas sudah memiliki kemampuan yang sama atau belum. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel III.1 berikut. 1 Sugiyono, Metodologi Penelitan Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010,h.113 32

33 Tabel III.1 Pre-Test-Post-Test Control Group Desain Grup Pretes Perlakuan Posttes (R) eksperimen X (R) Kontrol - Sumber: Sugiyono 2 Keterangan: R X O 1 O 2 O 3 O 4 Pengambilan sampel secara acak Perlakuan pada kelas eksperimen Pretest kelas eksperimen Posttest kelas eksperimen Pretest kelas kontrol Posttest kelas kontrol Dalam penelitian ini, pengaruh perlakuan dianalisis dengan uji beda menggunakan statistik uji t. Jika ada perbedaan yang signifikan antara grup eksperimen dan grup kontrol maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan. B. Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan model 2 Ibid. h.112

34 pembelajaran Quantum Teaching, dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis siswa. C. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 19 April sampai 10 Mei 2014 di MTs Darul Hikmah Pekanbaru yang beralamat di Jalan Manyar Sakti KM.12 Simpang Panam, Pekanbaru. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII.A Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Darul Hikmah Pekanbaru tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 122 orang. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 3 Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIA 2, dan VIIA 3 yang berjumlah 56 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling atau sampel acak sederhana. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini, dua kelas diambil secara acak untuk kemudian diuji tingkat kemampuan mereka dengan menggunakan uji t, terlebih dahulu 3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Jakarta : Alfabeta, 2012, h. 118.

35 dilakukan uji pretes terhadap dua kelas tersebut. Setelah memperoleh dua kelas yang memiliki kemampuan yang sama, sampel tersebut juga dilakukan uji homogen dan uji normalitas sebelum melakukan uji t untuk melihat apakah data berdistribusi normal dan apakah ada perbedaan atau tidak dalam berpikir kritis siswa. Berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa nilai t hitung 1,82. Hal ini berarti nilai t hitung lebih kecil dibandingkan nilai t tabel 2,00. Dengan demikian tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa kelas VIIA 2 dan kelas VIIA 3. Kemudian dilakukan penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol peneliti melakukan pengundian menggunakan gulungan kertas yang dimasukkan kedalam potongan pipet sehingga terpilihlah kelas VIIIA 3 sebagai kelas yang diberi perlakuan (kelas eksperimen) dan VIIIA 2 sebagai kelas kontrol. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini melalui 3 teknik, yaitu: 1. Observasi Teknik observasi pada penelitian ini menggunakan lembar pengamatan guru dan siswa. Observasi digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. Lembar pengamatan diisi oleh pengamat setelah akhir pembelajaran pada setiap kali pertemuan. Sebelum

36 pengamat mengisi lembar pengamatan, pengamat terlebih dahulu mengamati proses pembelajaran di dalam kelas. Pengamatan dilalukan dengan mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan model pembelajaran Quantum Teaching. Pengamatan ini bertujuan agar kegiatan yang diharapkan muncul dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching yang dilakukan setiap kali tatap muka. 2. Dokumentasi Dokumentasi ini dilakukan untuk mengumpulkan serta mengetahui sejarah dan perkembangan sekolah, data guru dan siswa, sarana dan prasarana serta masalah-masalah yang berhubungan dengan administrasi sekolah berupa arsip, table-tabel, foto-foto. Data-data ini diperoleh dari TU di sekolah dan pihak-pihak sekolah terkait. 3. Tes Tes ini digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan berpikir kritis siswa setelah menggunakan model pembelajaran quantum teaching yang akan diperoleh melalui lembar tes yang dilakukan pada akhir pertemuan (posttest). Tes ini akan diberikan kepada kedua sampel yaitu kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran quantum teaching dan kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran quantum

37 teaching. Dari hasil tes, kemudian dianalisis apakah terdapat perbedaan atau tidak. Sebelum soal tes diujikan kepada siswa pada masing-masing sampel, terlebih dahulu diujicobakan kepada siswa yang telah mempelajari materi yang akan diteliti, sehingga dapat diketahui apakah instrumen tes tersebut valid dan reliabel. Karena dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid (saheh). 4 Senada dengan pernyataan Arikunto bahwa instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. 5 Selain mengukur validitas dan reliabiltas instrumen, peneliti juga mengukur tingkat kesukaran dan daya pembeda untuk masing-masing soal. F. Pengembangan Instrumen Penelitian ini menggunakan beberapa jenis instrumen. Untuk lebih jelasnya, pengembangan instrumen dapat dikelompokkan pada dua kelompok yaitu instrumen pelaksanaan penelitian dan instrumen pengumpulan data. 1. Instrumen Pelaksanaan Penelitian Adapun Instrumen pelaksanaan penelitian, sebagai berikut : 4 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian (Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula), Alfabeta, Bandung, 2010, h. 97. 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2006, h. 168.

38 a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran suatu komponen yang sangat penting yang harus disusun sebelum melakukan proses pembelajaran. Perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan 6. RPP berisi indikator yang akan dicapai, materi, model, pendekatan serta langkah-langkah dalam pembelajaran. Materi ajar dalam penelitian ini adalah persegi panjang dan persegi. Pemilihan materi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa materi ini sesuai dengan model pembelajaran yang diterapkan peneliti dan materi tersebut dipelajari bertepatan saat melakukan penelitian ini. b. Lembar Kerja Siswa Lembar Kerja Siswa (LKS) berisi tentang materi, contoh soal, latihan, dan tugas. 2. Instrumen Pengumpulan Data Penelitian a. Tes Kemampuan Berpikir Kritis Peneliti melakukan tes kemampuan berpikir kritis untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang diterapkan. Tes kemampuan berpikir kritis ini terdiri dari 7 butir soal yang sesuai 2008) h.29 6 Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. (Cet.4, Jakarta :Kencana.

39 dengan indikator pembelajaran dan indikator berpikir kritis yang telah dipilih setelah telah diuji cobakan. Sebelum soal-soal pretest-posttest diujikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlebih dahulu diuji coba untuk melihat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda. 1) Validitas Tes Validitas intrumen penelitian dapat diketahui dengan mengetahui analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan skor totalnya 7. Untuk menghitung korelasi skor item instrumen dengan skor total dapat kita gunakan korelasi Product Moment dengan rumus 8 : Keterangan : : Koefisien korelasi : Jumlah skor item : Jumlah skor total (seluruh item) : Jumlah responden Setelah setiap butir instrumen dihitung besarnya koefisien korelasi dengan skor totalnya, maka langkah selanjutnya yaitu menghitung uji t dengan rumus: 7 Hartono. Metodologi Penelitian. (Pekanbaru: Zanafa Publishing. 2011). h.67 8 Hartono. Analisis Item Instrumen. (Pekanbaru: Zanafa Publishing. 2010). h.85

40 Keterangan : r 2 1 : Nilai t hitung : Koefisien korelasi hasil r hitung : Jumlah responden Jika hasil t hitung ini dikonsultasikan dengan nilai Tabel t roduct Moment dengan df N 2,dengan taraf signifikansi 5% dan taraf signifikan 1%,. Membandingkan dengan berdasarkan ketentuan sebagai berikut 9 : Jika < maka butir tersebut invalid Jika > maka butir tersebut valid Setelah diketahui apakah butir soal itu invalid, maka selanjutnya ditentukan kriteria dari validitas butir soal tersebut dengan ketentuan sebagai berikut: TABEL III.2 KRITERIA VALIDITAS BUTIR SOAL Besarnya r Interpretasi 0,80 < r <1,00 Sangat tinggi 0,60 < r < 0,79 Tinggi 0,40 < r < 0,59 Cukup Tinggi 0,20 < r < 0,39 Rendah 0,00 < r < 0,19 Sangat rendah Sumber: Riduwan (2012: 98) 9 Ibid, h.42

41 Nomor Item Pertany aan Hasil pengujian validitas soal ujicoba disajikan pada tabel III.3: TABEL III.3 HASIL PENGUJIAN VALIDITAS SOALPRETEST Koefisien Korelasi Harga Harga Keputusan Interpret asi 1. 0, 4168 2,246 1,711 Valid Cukup Tinggi 2. 0,6403 4,084 1,711 Valid Tinggi 3. 0, 6927 4,706 1,711 Valid Tinggi 4. 0,0233 0,114 1,711 Tidak valid Sangat Rendah 5. 0, 0133 0,065 1,711 Tidak Valid Sangat Rendah 6. 0, 4025 2,154 1,711 Valid Cukup Tinggi 7. 0, 6104 3,775 1,711 Valid Tinggi 8. 0,5000 2,828 1,711 Valid Cukup Tinggi 9. 0, 4271 2,314 1,711 Valid Cukup Tinggi 10. 0, 2970 1,524 1,711 Tidak Valid Sangat Rendah Dari uji coba instrumen penelitian yaitu 10 butir soal, 7 butir soal dari seluruh soal tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa pada posttest. 2) Reliabilitas Tes Uji reliabilitas berguna untuk mengetahui instrumen yang sudah ada dapat dipercaya (reliabel) sehingg a menghasilkan data yang dapat

42 dipercaya pula. Penelitian ini menggunakan rumus alpha untuk mengetahui apakah butir soal tersebut reliabel dengan rumus 10 : Keterangan : 1 1 : Nilai Reliabilitas : Jumlah Varians Skor Tiap-tiap Item :Varians Total : Jumlah Item Rumus untuk varians total dan varians item antara lain: Keterangan: S i S t k N : Varians skor tiap-tiap soal : Jumlah varians skor tiap-tiap soal : Varians total : Jumlah kuadrat soal X i : Jumlah soal X i dikuadratkan : Jumlah kuadrat X total : Jumlah X total dikuadratkan : Jumlah soal : Jumlah siswa Setelah melakukan perhitungan pada uji soal, didapatkan nilai r 11 yaitu 0,668. Jika hasil r 11 ini dikonsultasikan dengan nilai Tabel r roduct 10 Hartono. Analisis Item Instrumen, Op. Cit. h. 102

43 Moment dengan df N 1 26 1 25 dengan taraf signifikansi 5%, maka diperoleh 0,381. Membandingkan dengan product momen dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Bila > berarti reliabel. 2) Bila < berarti tidak reliabel. Dari keterangan di atas, dapat kita peroleh bahwa > sehingga soal yang telah diujicobakan tersebut reliabel, sehingga dapat digunakan untuk diujikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3) Tingkat Kesukaran Soal Untuk menentukan tingkat kesukaran soal caranya yaitu data diurutkan dari nilai tertinggi sampai terendah, kemudian diambil 50% dari kelompok yang mendapat nilai tinggi dan 50% dari kelompok yang mendapat nilai rendah. Selanjutnya menggunakan rumus 11 : Keterangan: TK S A S B T : Tingkat Kesukaran + ( ) ( ) : Jumlah skor kelompok atas : Jumlah skor kelompok bawah : Jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah 11 Mas ud Zein, Evaluasi Pembelajaran Analisis Soal Essay, Makalah dalam Bentuk Power Point (Tidak Diterbitkan), 2011, h. 39

44 S max S min : Skor maksimum tiap soal : Skor minimum tiap soal Setelah indeks tingkat kesukaran diperoleh, maka harga indeks kesukaran tersebut diinterpretasikan pada kriteria sesuai tabel berikut 12 Tabel III.4 Interpretasi Tingkat Kesukaran Besarnya TK Interpretasi 0,00 < TK 0,30 Sukar 0,30 < TK 0,70 Sedang 0,70 < TK 1,00 Mudah Hasil pengujian tingkat kesukaran soal disajikan secara singkat pada tabel berikut: 12 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h.98.

45 TABEL III.5 HASIL PENGUJIAN TINGKAT KESUKARAN SOAL Nomor Butir Soal Angka Indek Kesukaran Item (TK) Interpretasi 1 0,36 Sedang 2 0,62 Sedang 3 0,64 Sedang 4 0,16 Sukar 5 0,17 Sukar 6 0,53 Sedang 7 0,48 Sedang 8 0,52 Sedang 9 0,37 Sedang 10 0,18 Sukar 4) Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda yaitu 13 : 1 2 Keterangan: DP : Daya Pembeda SA : Jumlah skor atas SB : Jumlah skor bawah 13 Mas ud Zein, Loc. cit.

46 T : Jumlah siswa pada kelompok atas dan bawah S max : Skor maksimum S min : Skor minimum Setelah indeks daya pembeda diketahui, maka harga tersebut diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda sesuai dengan tabel berikut 14 : Tabel III.6 PROPORSI DAYA PEMBEDA SOAL Daya Pembeda Interpretasi DP 0 Sangat Jelek 0,00 < DP 0,20 Jelek 0,20 < DP 0,40 Cukup 0,40 <DP 0,70 Baik 0,70 < DP 1,00 Sangat Baik Daya pembeda untuk uji soal pretest disajikan pada tabel III.8. 14 Suharsimi Arikunto,Op.Cit.,h. 210.

47 Nomor Butir Soal TABEL III.7 HASIL PENGUJIAN DAYA PEMBEDA SOAL Besarnya DP Interpretasi 1 0,12 Jelek 2 0,25 Cukup 3 0,58 Baik 4 0,05 Jelek 5 0, 07 Sangat Jelek 6 0,10 Jelek 7 0,31 Cukup 8 0,19 Jelek 9 0,08 Jelek 10 0,06 Sangat Jelek Dari tabel III.7 disimpulkan bahwa, terdapat dua soal mempunyai daya pebeda sangat jelek, lima soal mempunyai daya pembeda jelek, dua soal mempunyai daya pembeda cukup baik dan satu soal mempunyai daya pembeda baik. G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Tahap Awal Sebelum sampel diberi perlakuan, maka perlu dianalisis dahulu melalui uji normalitas dan uji homogenitas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel berasal dari kondisi awal yang sama. Data yang digunakan dalam analisis tahap awal berasal dari nilai tes awal (pretest).

48 a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelompok sampel berdistribusi normal atau tidak. Jika sampel berdistribusi normal maka populasi juga berdistribusi normal, sehingga kesimpulan berdasarkan teori berlaku. Dalam penelitian ini, untuk menguji normalitas data menggunakan rumus chi kuadrat yaitu: 15 ( h) h Keterangan: fo Frekuensi observasi fh Frekuensi harapan Menentukan dengan dk k 1 dan taraf sifnifikan 0,05. Kaidah Keputusan : Jika, >, berarti data Distribusi Tidak Normal Jika,, berarti data Distribusi Normal Setelah dilakukan perhitungan data awal, untuk kelas eksperimen diperoleh nilai 10, 249 dan 18, 307. Ternyata 10,249 18,307 atau. Dapat disimpulkan data awal kelas eksperimen berdistribusi normal. 15 Riduwan, Dasar-Dasar Statistik, Alfabeta, Bandung, 2003, h. 193.

49 Untuk kelas kontrol diperoleh nilai 14,446 dan 18,307. Ternyata 14,446 18,307 atau. Dapat disimpulkan data awal kelas kontrol berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas merupakan sebuah uji yang harus dilakukan untuk melihat kedua kelas yang diteliti homogen atau tidak. Pengujian homogenitas pada penelitian ini meggunakan uji F dengan rumus: 16 Kemudian hasilnya dibandingkan dengan F tabel. Apabila perhitungan diperoleh, maka sampel dikatakan mempunyai varians yang sama atau homogen. Menentukan dengan dk pembilang n 1 dan dk penyebut n 1 dengan taraf sifnifikan 0,05. Kaidah Keputusan : Jika, >, berarti Tidak Homogen Jika,, berarti Homogen Setelah dilakukan perhitungan didapat varians terbesar 275,89 varians terkecil,, diperoleh nilai 1,43 dan nilai 16 Ibid, h. 120

50 1,93. Ternyata 1,43 1,93 atau, maka varians-varians adalah homogen. c. Uji t Uji perbedaan rata-rata untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rerata kelas eksperimen secara signifikan dengan rerata kelas kontrol, pengujian hipotesis menggunakan uji t. Ada dua rumus tes t yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen yaitu separated varians dan polled varians 17. Separated varians Polled varians 2 1 + 2 2 1 2 1 + 1 + 2 1 + 1 Keterangan : 1 Rata-rata kelas eksperimen 2 Rata-rata kelas kontrol s 1 Varians kelas eksperimen s 2 Varians kelas kontrol n 1 Jumlah anggota sampel kelas eksperimen n 2 Jumlah anggota sampel kelas kontrol 17 Sugiyono., Op. Cit. h. 138.

51 Kaidah Keputusan : Jika, t >, berarti tidak ada perbedaan Jika,, berarti ada perbedaan Karena n 1 n 2 dan varians homogen maka dapat digunakan rumus tes t baik untuk separated maupun polled varians. Rumus tes t yang digunakan dalam analisis data ini adalah tes t dengan pooled varians. X 1 X 2 n 1 1 s 1 2 + n 2 1 s 2 2 n 1 + n 2 2 1 n 1 + 1 n 2 Setelah dilakukan pengujian didapat t hitung sebesar, dan diperoleh adalah 2,00, berarti besar t hitung dibandingkan t tabel pada taraf signifikan 5% adalah, < 2,00 atau t hitung < t tabel maka tidak ada perbedaan, berarti H o diterima dan H a ditolak. 2. Analisis Tahap Akhir Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka dilaksanakan tes akhir. Hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian. Data dalam analisis data tahap akhir menggunakan skor nilai tes berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran quantum teaching dan konvensional.

52 Sebelum uji persamaan dua rata-rata, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran quantum teaching dan konvensional berdistribusi normal atau tidak. Adapun langkah-langkah dan rumus yang digunakan sama dengan uji normalitas pada analisis data tahap awal. Jika kedua data yang dianalisis berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji parametrik yaitu uji homogenitas varians. Tetapi jika kedua data yang dianalisis salah satu atau keduanya tidak berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji perbedaan dua rata-rata menggunakan uji statistik non parametrik, menggunakan uji Mann-Whitny U, yaitu: 18 + ( 1) 2 dan + ( 1) 2 Keterangan: Jumlah peringkat 1 Jumlah peringkat 2 Jumlah rangking pada Jumlah rangking pada 18 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2012, hlm. 153.

53 b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran quantum teaching dan pembelajaran konvensional mempunyai tingkat varians yang sama, sehingga dapat menentukan rumus uji t yang akan digunakan. Rumus yang digunakan sama dengan rumus untuk menentukan homogenitas pada analisis data tahap awal. Uji perbedaan rata-rata untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rerata kelas eksperimen secara signifikan dengan rerata kelas kontrol, pengujian hipotesis menggunakan uji t. Ada dua rumus tes t yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen yaitu separated varians dan polled varians 19. Separated varians Polled varians 2 1 + 2 2 1 2 1 + 1 + 2 1 + 1 Keterangan : 1 Rata-rata kelas eksperimen 2 Rata-rata kelas kontrol s 1 Varians kelas eksperimen s 2 Varians kelas kontrol n 1 Jumlah anggota sampel kelas eksperimen n 2 Jumlah anggota sampel kelas kontrol 19 Sugiyono, Ibid, hlm.138

54 Kaidah Keputusan : Jika, t >, berarti ( ) ditolak, H a diterima Jika,, berarti ( ) diterima H a ditolak Karena n 1 n 2 dan varians homogen maka dapat digunakan rumus tes t baik untuk separated maupun polled varians. Rumus tes t yang digunakan dalam analisis data ini adalah tes t dengan pooled varians. X 1 X 2 n 1 1 s 1 2 + n 2 1 s 2 2 n 1 + n 2 2 1 n 1 + 1 n 2 Setelah dilakukan pengujian didapat t hitung sebesar, dan diperoleh adalah 2,00, berarti besar t hitung dibandingkan t tabel pada taraf signifikan 5% adalah, > 2,00 atau t hitung > t tabel maka terdapat perbedaan, berarti ( ) ditolak, H a diterima.