BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini usaha

BAB I PENDAHULUAN. keahlian dimana program keahlian yang dilaksanakan di SMK disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan. mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. secara kompetitif dalam mengembangkan pembangunan suatu negara. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan. kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan yang bermutu, akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Triatno, (2009:53) menyatakan pendapatnya bahwa tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengembangan diri. Dalam undang-undang RI No. 32 tahun 2013 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu pembekalan dan kualitas bagi setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tersebut maka dilakukan dengan melalui pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal penting dan kunci keberhasilan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk pengembangan diri. Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuaan dan teknologi (IPTEK) berkembang demikian pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB V PENUTUP. dengan metode ceramah dan metode tanya jawab. 2. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar K3 siswa. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. dari luar siswa atau faktor dari lingkungan (Sudjana, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. memasuki lapangan pekerjaan baik melalui jenjang karier, menjadi tenaga kerja di

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran yang menghasilkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu aspek penting bagi bangsa. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas menuntut pendidikan yang mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan menuntut tersedianya sumber daya manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003, menyatakan bahwa: Penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faris Fauzi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. dan peserta didik melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa berarti terampil menyimak (mendengarkan), terampil berbicara,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa untuk menghadapi tantangan hidup dimasa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). SMK memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang yang dilakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. oleh sebab itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. aktif mengembangkan potensi didalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari sistem pendidikan yang ada pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK Negeri 1

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

BAB I PENDAHULUA N. pernah tuntas dimanapun, termasuk di Negara yang sudah maju sekalipun.

BAB I PENDAHULUAN. secara formal di sekolah sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk. pendidikan formal itu adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu lembaga pendidikan yang diisyaratkan untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang- Undang tentang sistem pendidikan nasional No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sekolah kejuruan (SMK). Hal ini sesuai dengan Undang Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting pada tahap pembangunan dewasa ini, diantaranya dengan

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. kurikulum yakni dari CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), KBK (Kurikulum

I. PENDAHULUAN. taraf hidup manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Sistem

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan pengetahuan dan pendidikan agar dapat memberi kemudahan bagi anak didik dalam mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia yaitu dengan melakukan perbaikan perbaikan, perubahan perubahan dan pembaharuan dalam segala aspek yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Pendidikan adalah usaha yang sengaja (terencana, terkontrol dengan sadar dan secara sistematis) diberikan pada anak didik oleh pendidik agar anak didik dapat berkembang terarah kepada tujuan tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Menurut Edward (2013: 60) pendidikan merupakan pemberdayaan sumber daya manusia, yang bermakna memberikan kebebasan kepada seseorang untuk mengembangkan dirinya sendiri sesuai dengan potensi yang dimiliki. SMK merupakan salah satu jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja. Oleh karena itu, SMK memiliki banyak program keahlian dimana program keahlian yang dilaksanakan di SMK disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja yang ada. Kurikulum SMK dibuat agar peserta didik siap untuk langsung bekerja di dunia kerja. Muatan kurikulum yang ada di SMK disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang ada. 1

2 Tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut: (a) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya, (b) menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, (c) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan (d) membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Untuk itu SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi sebagai salah satu Sekolah Menengah Kejuruan diharapkan untuk dapat memenuhi tujuan tersebut melalui kegiatan pembelajaran di sekolah. Di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi terdapat beberapa bidang kejuruan yang ditawarkan, di antaranya adalah program keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB), Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton (TKBB), dan program keahlian Teknik Konstruksi Kayu (TKK) dengan tujuan Mendidik, Mengajar, Melatih dan Membimbing peserta didik agar menjadi manusia yang Cerdas, Inovatif, Terampil, Religius dan Berahlak Mulia. Ada beberapa mata pelajaran produktif yang wajib ditempuh pada program keahlian Teknik Gambar Bangunan, salah satunya adalah mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan.

3 Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan adalah salah satu bidang studi yang diajarkan di SMK Jurusan Bangunan untuk kelas X. Bidang studi ini didesain untuk mengenalkan dan melatih peserta didik tentang berbagai dasar-dasar bangunan gedung. Tujuan dari mempelajari Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan adalah sebagai titik awal dalam ilmu bangunan gedung untuk mendapatkan hasil yang baik. Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan merupakan pemahaman bagian-bagian bangunan gedung, pemahaman dasar-dasar plumbing, pemahaman macam-macam sambungan kayu, dan pemahaman macam-macam pekerjaan batu bata. SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memberi bekal pengetahuan, teknologi, keterampilan, sikap mandiri, disiplin, serta etos kerja yang terampil dan kreatif sehingga kelak menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tingkat menengah yang sesuai dengan bidangnya. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi pada hari Rabu 31 Agustus 2016, bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran pengetahuan dasar teknik bangunan belum memberi hasil yang optimal diakibatkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mata pelajaran pengetahuan dasar teknik bangunan. Hal itu diperburuk dengan sikap siswa yang tidak mau berusaha untuk memecahkan kesulitan tersebut bahkan mereka berusaha menghindar dari kesulitan yang dihadapinya, dan juga pendidik yang masih menggunakan model dan metode pembelajaran yang berpusat pada guru,

4 Teacher Center Learning (TCL), yaitu suatu proses pembelajaran yang berpusat pada guru, guru berperan sepenuhnya dalam pembelajaran, dan juga setiap masalah-masalah yang muncul dalam pembelajran akan diselesaikan oleh guru dan semua solusi akan berasal dari guru. Hal ini dapat dilihat melalui presentasi hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran pengetahuan dasar teknik bangunan yaitu membuat jenis sambungan kayu bibir lurus, sambungan bibir lurus berkait, sambungan bibir miring, dan sambungan bibir miring berkait, sebagai berikut : Tabel 1.1. Daftar Hasil Belajar Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi. Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) 90 100 1 Siswa 4,54 80 89 3 Siswa 13,64 2014/2015 70 79 12 Siswa 54,55 <70 6 Siswa 27,27 Jumlah : 22 100 Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) 90 100 3 Siswa 11,11 80 89 6 Siswa 22,22 2015/2016 70 79 11 Siswa 40,74 <70 7 Siswa 25,93 Jumlah : 27 100 Sumber: Nilai Ujian Harian dari Guru Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi

5 Dengan memperhatikan Tabel 1.1 hasil belajar mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan, maka peneliti menemukan bahwa hasil belajar siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2014/2015 pada semester ganjil dari 22 siswa, yang memperoleh nilai <70 sebanyak 6 siswa, memperoleh nilai 70-79 sebanyak 12 siswa, memperoleh nilai 80-89 sebanyak 3 siswa dan memperoleh nilai 90-100 1 siswa, begitu juga tahun ajaran 2015/2016 dari 27 siswa memperoleh nilai <70 sebanyak 7 siswa, memperoleh nilai 70-79 sebanyak 11 siswa, memperoleh nilai 80-89 sebanyak 6 siswa dan memperoleh nilai 90-100 sebanyak 3 siswa, masih ada peserta didik yang nilainnya masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang berlaku di sekolah SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi tersebut sebesar 70. Berdasarkan hal ini, maka perlu dilakukan peningkatan terhadap hasil belajar peserta didik. Masalah ketuntasan belajar merupakan masalah yang penting, sebab menyangkut masa depan peserta didik, terutama mereka yang mengalami kesulitan belajar. Hasil belajar dipengaruhi beberapa faktor, yaitu : (1) faktor internal ( faktor dalam diri peserta didik), yakni keadaan/ kondisi jasmani dan rohani peserta didik, (2) faktor eksternal (faktor dari luar diri peserta didik), yakni kondisi lingkungan di sekitar diri peserta didik, (3) faktor pendekatan belajar ( approach to learning), yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi- materi pelajaran (Daryanto, 2010). Salah satu dari ketiga faktor yang

6 mempengaruhi hasil belajar yang ditinjau peneliti adalah pemanfaatan media pembelajaran yang memberi kemudahan bagi Peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran, sehingga menghasilkan belajar yang lebih baik. Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah model pembelajaran dan metode mengajar. Namun kenyataannya, masih ada guru yang ahli di bidangnya namun tidak memperhatikan bagaimana metode pembelajaran dan metode mengajar yang baik dalam menyampaikan pengetahuan yang ia miliki. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam metode pembelajaran, dari yang sederhana sampai metode yang kompleks dan rumit karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya. Salah satu metode pembelajaran yang cocok digunakan untuk mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan yaitu metode pembelajaran Simulasi Audio Visual. Menurut Sanjaya,Wina (2009) pelaksanaan metode simulasi, guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan. Dan akan lebih mencapai keaktifan jika dibantu alat alat yang sesuai dengan kebutuhan.. Alat tersebut dapat berbentuk alat alat sederhana, atau alat simulasi bisa juga menggunakan objek yang sebenarnya dan satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah bimbingan guru dalam latihan. Media merupakan alat bantu dalam penyampaian materi pelajaran yang dapat membantu meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Media pembelajaran ada beraneka ragam, mulai dari media audio (suara), media visual (gambar), dan media audio visual (suara dan gambar)

7 Audio Visual berasal dari kata audible dan visible, audible yang artinya dapat didengar, visible artinya dapat dilihat. Audio berkaitan dengan indera pendengaran, pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambanglambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/ bahasa lisan) maupun non verbal. Visual adalah hal-hal yang berkaitan dengan penglihatan; berfungsi sebagai penglihatan diterima melalui indera penglihatan; dihasilkan atau terjadi sebagai gambaran dalam ingatan. Audio Visual adalah alat peraga yang bisa ditangkap dengan indra mata dan indra pendengaran yakni mempunyai unsur suara dan gambar. Media Audio Visual disebut juga sebagai media video. Video merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media video terdapat unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan menciptakan pesan belajar dalam bentuk penglihatan. Jadi Metode Simulasi Audio Visual merupakan suatu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip/sama dengan keadaan yang sesungguhnya melalui suatu video yang berisi suara (audio) dan gambar (visual) yang dapat digunakan guru dalam suatu proses pembelajaran. Selama ini metode pembelajaran Simulasi Audio Visual masih jarang digunakan oleh guru di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi, Secara umum cara mengajar cenderung satu

8 arah dari guru. Guru mengisi kegiatan pembelajaran dengan ceramah, memberikan tugas dan mengerjakan soal latihan. Sehingga kemampuan berpikir, keterampilan dan kreativitas siswa kurang diasah dan dikembangkan. Menurut pernyataan Sudjana (1998:28) bahwa hasil belajar adalah penilaian dari hasil usaha/kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh seseorang dalam jangka waktu tertentu. Menurut Purwanto (2009:46) bahwa hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan adalah suatu penilaian atas usaha dan kemampuan yang dicapai oleh siswa dalam memahami dan mengekspresikan ide-ide melalui materi dan dasardasar bidang ilmu pengetahuan dasar teknik bangunan yang dalam hal ini diukur dengan menggunakan format penilaian hasil belajar. Berdasarkan uraian masalah yang telah dikemukakan, merujuk kepada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Metode Simulasi Audio Visual untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi.

9 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu: 1. Hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan belum optimal. 2. Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan guru. 3. Pembelajaran yang berlangsung masih terpusat pada guru (teacher centered learning) sehingga siswa pasif dalam belajar. 4. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 5. Metode Simulasi audio visual belum banyak digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, serta mempertimbangkan keterbatasan waktu dan dana serta luasnya cakupan masalah, maka masalah yang diteliti dibatasi sebagai berikut: 1. Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan dibatasi pada kompetensi dasar membuat sambungan kayu bibir lurus, sambungan bibir lurus berkait, sambungan bibir miring, dan sambungan bibir miring berkait. 2. Aktivitas belajar yang diamati dalam penelitian ini adalah visual activities (memperhatikan pembelajaran), oral activities (mengemukakan pendapat), listening activities (mendengarkan uraian), dan mental activities (membuat kesimpulan).

10 3. Hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan dalam penelitian ini dibatasi pada hasil belajar praktek membuat sambungan kayu bibir lurus, sambungan bibir lurus berkait, sambungan bibir miring, dan sambungan bibir miring berkait. D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah dengan menerapkan metode simulasi audio visual dapat meningkatkan aktivitas siswa pada mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan kompetensi dasar membuat sambungan kayu bibir lurus, sambungan bibir lurus berkait, sambungan bibir miring, dan sambungan bibir miring berkait, pada siswa semester genap kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2016/2017? 2. Apakah dengan menerapkan metode simulasi audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan kompetensi dasar membuat sambungan kayu bibir lurus, sambungan bibir lurus berkait, sambungan bibir miring, dan sambungan bibir miring berkait, pada siswa semester genap kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2016/2017?

11 E. Tujuan Penelitian ini adalah: Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan penelitian 1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa pada mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2016/2017 dengan menerapkan metode simulasi audio visual. 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2016/2017 dengan menerapkan metode simulasi audio visual. F. Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran yang berkenaan dengan peningkatan mutu pendidikan sekolah. 2. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi guru pengetahuan dasar teknik bangunan untuk menggunakan metode simulasi audio visual dalam kegiatan belajar. 3. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk lebih dapat memahami pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan pada kompetensi dasar membuat sambungan kayu bibir lurus, sambungan bibir lurus berkait, sambungan

12 bibir miring, dan sambungan bibir miring berkait sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. 4. Sebagai bahan masukan dan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti sebagai guru dalam mengajar di Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di masa yang akan datang.