BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Perizinan. Luar Negeri. Penugasan. Pencabutan.

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Pendidikan dan Pelatihan. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Tugas Belajar. Perguruan Tinggi. Luar Lembaga. Pendidikan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.72, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Perkawinan. Perceraian. Rujuk. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.90, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNBP. Keuangan. Pengelolaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Kepegawaian. Administrasi. Tataran. Wewenang.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Tukar Menukar. Tanah. Bangunan. Prosedur.

PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Rumah Negara. Pembinaan. Tata Cara. Pencabutan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.699,2012

2016, No Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 185,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.118, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Kelompok Kerja. Pembentukan. Pembiayaan. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Persyaratan. Pembiayaan. Pengendalian dan Pengawasan.

2011, No.80 2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.117, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Prosedur. Santunan. Tunjangan Cacat. Pencabutan.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamba

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Penempatan. Promosi. Pejabat.

2016, No perkembangan peraturan perundang-undangan sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

2017, No Dinas Luar Negeri di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Penyelenggaraan. Pembinaan Materiil

2016, No untuk Mengikuti Pendidikan Akademi Militer di Luar Negeri; Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (

Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah ditetapkan dalam

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Penyusunan Rancangan. Peraturan. Pencabutan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara.

2018, No Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Tunjangan. Pengamanan Pesandian. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Nomor 293, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5602); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGHASILAN,

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/M-DAG/PER/8/2012 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN WARALABA

2015, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG PENYUSUNAN KESEPAKATAN BERSAMA DAN PERJANJIAN KERJA SAMA DI LINGKUNGAN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara

PERBANDINGAN PENGATURAN TENTANG TENAGA KERJA ASING PERPRES 72 TAHUN 2014 DAN PERPRES NO 20 TAHUN 2018

2016, No Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4012); 3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010

- 3 - BAB II Bagian Kesatu Lingkup Pemanfaatan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2013 TENT ANG PEDOMAN PENANGANAN ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

No.1095, 2014 BNPB. Desa/Kelurahan. Tangguh Bencana. Pedoman Umum.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. KOPERASI. Organisasi. Perangkat.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Ujian Dinas. PNS. Penyelenggaraan.

2016, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN MEMPEROLEH VISA DAN IZIN MASUK

2017, No Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 324, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5793); MEMUTUSK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Peraturan. Teknik. Penyusunan. Ketentuan. Pedoman.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2017 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 97/PMK.05/2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Administrasi. Pejabat. Pegawai. Perjalanan. Luar Negeri. Pedoman.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 258/PMK.011/2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPNAKERTRANS.Tata Cara. Kartu. Tenaga Kerja Luar Negri. Persyaratan.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

2017, No Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penugasan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesi

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 03 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 03 TAHUN 2003

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.970, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Penempatan. Perlindungan. TKI. Sanksi Administrasi.

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. TKI. Pembekalan. Pemberangkatan. Penyelenggaraan.

KEMENHAN. Kesehatan. Pelayanan. Tertentu. Operasional.

PENETAPAN PENGHAPUSAN MATERIIL EKS UNITED STATES MILITARY ASSISTANCE PROGRAM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambaha

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN. Perjalanan Dinas. Mutasi.

Transkripsi:

No.211, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Perizinan. Luar Negeri. Penugasan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENUGASAN DAN PERIZINAN KE LUAR NEGERI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN, Menimbang : a. bahwa untuk tercapainya pelaksanaan penugasan dan perizinan ke luar negeri secara efektif dan efisien diperlukan adanya ketentuan yang mengatur keseragaman dan keterpaduan dalam proses administrasi di lingkungan Departemen Pertahanan (Dephan); b. bahwa Surat Keputusan Menhankam Nomor : Skep/840/ VIII/1996 tanggal 2 Agustus 1996 tentang Petunjuk Administrasi tentang Penugasan Personil Dephankam dan ABRI dalam Mengikuti Kegiatan Seminar dan Sejenisnya di Luar Negeri, dinilai tidak sesuai lagi dengan perkembangan yang ada; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu dibentuk Peraturan Menteri Pertahanan tentang Penugasan dan Perizinan ke Luar Negeri di lingkungan Dephan;

2009, No.211 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3882); 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 3. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439); 4. Instruksi Presiden Nomor 11 Tahun 2005 tentang Perjalanan Dinas ke Luar Negeri; 5. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor:PER/01/M/ VIII/2005 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertahanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pertahanan Nomor : PER/01.a/M/VIII/2005 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertahanan Nomor: Per/01/M/VIII/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertahanan; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG PENUGASAN DAN PERIZINAN KE LUAR NEGERI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PERTAHANAN. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu Pengertian Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri Pertahanan ini, yang dimaksud dengan : 1. Administrasi adalah penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan dalam rangka mendukung kelancaran proses penugasan dan perizinan ke luar negeri.

3 2009, No.211 2. Delegasi adalah seseorang atau sekelompok orang yang ditunjuk dan diutus oleh Dephan dalam suatu penugasan ke luar negeri. 3. Exit Permit adalah surat izin perjalanan ke luar negeri yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri. 4. Fiskal adalah pajak yang harus dibayar bagi seseorang yang akan ke luar negeri. 5. Personel Dephan adalah prajurit TNI dan PNS yang bekerja di lingkungan Dephan. 6. Penugasan ke luar negeri adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pejalan dari tempat pemberangkatan di wilayah RI ke luar negeri atau sebaliknya, untuk kepentingan negara atas perintah pejabat yang berwenang dengan biaya negara/sponsor/penyelenggara kegiatan. 7. Perizinan ke luar negeri adalah rangkaian kegiatan administrasi untuk memperoleh keabsahan pejabat yang berwenang kepada pejalan ke luar negeri atas biaya sendiri. 8. Pejalan adalah seseorang/rombongan anggota delegasi yang mendapat penugasan atau izin untuk melaksanakan perjalanan ke luar negeri dari pejabat yang berwenang. 9. Paspor adalah dokumen negara dalam bentuk buku yang berisi tentang keterangan-keterangan pemegangnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang untuk melakukan perjalanan ke luar negeri. 10. Rombongan adalah sekelompok orang yang mendampingi pejabat Dephan dalam melaksanakan penugasan ke luar negeri. 11. Security Clearance adalah suatu bentuk surat keterangan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang bagi personel Dephan yang akan bertugas/izin ke luar negeri. 12. Travel Insurance adalah asuransi perjalanan berupa jaminan asuransi yang diberikan kepada pemegang polis berupa sejumlah uang tertentu terhadap kerugian yang dijamin oleh polis saat melaksanakan perjalanan ke luar negeri sesuai dengan aturan, ketentuan, pengecualian dan batasanbatasan yang disebutkan pada polis. 13. Uang representasi adalah uang yang diberikan kepada ketua delegasi yang melaksanakan perjalanan dinas dalam rangka kunjungan kerja luar negeri untuk keperluan protokoler dan kelancaran pelaksanaan tugas.

2009, No.211 4 14. Visa adalah izin untuk memasuki negara lain dengan jangka waktu tertentu yang diberikan oleh pejabat negara asing yang akan didatangi dengan cara pejabat yang bersangkutan memberi cap dan tanda tangannya pada paspor pemohon. 15. Kasatker adalah pejabat setingkat eselon I dan II di lingkungan Dephan yang berwenang memberikan izin bagi anggotanya untuk melaksanakan perjalanan ke luar negeri. 16. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, terdiri dari suami, isteri, anak, kedua orang tua suami/isteri. Bagian Kedua Maksud dan Tujuan Pasal 2 Peraturan Menteri Pertahanan ini dimaksudkan untuk mengatur tentang ketentuan dan mekanisme pengurusan administrasi penugasan dan perizinan ke luar negeri bagi personel Dephan termasuk keluarganya, dengan tujuan sebagai pedoman dalam proses administrasi penugasan dan perizinan ke luar negeri. BAB II PENUGASAN KE LUAR NEGERI Bagian Kesatu Umum Pasal 3 Penugasan ke luar negeri dilakukan untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama di bidang pertahanan dengan negara lain yang dilakukan secara bilateral, regional dan internasional maupun penugasan lain. Pasal 4 Penugasan ke luar negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri atas : a. keanggotaan dalam delegasi luar negeri; b. operasi bantuan penanggulangan bencana alam/kemanusiaan; c. misi perdamaian PBB dan organisasi internasional lainnya; d. Atase Pertahanan dan staf; e. Perwira FMS (Foreign Military Sales) dan L.O (Liaison Officer); f. pendidikan, operasi dan latihan di luar negeri;

5 2009, No.211 g. konferensi, seminar, simposium dan kegiatan sejenisnya; h. undangan dari negara lain; i. undangan dari perusahaan-perusahaan swasta; j. pengawasan dan pemeriksaan; k. menjemput/mengantar orang dalam suatu perkara atas perintah yang berwenang dari/ke luar negeri; l. menjemput/mengantar orang sakit dari/ke luar negeri; dan m. kunjungan kerja, pertukaran kunjungan, studi banding dan penugasan lain. Pasal 5 Rombongan yang mendampingi Menteri/pejabat Eselon I/Eselon II dalam rangka kunjungan kerja ke luar negeri terdiri atas : a. pejabat Dephan; b. istri sebagai pendamping sesuai undangan resmi; c. anggota TNI dan PNS; d. anggota mass media; dan e. tim pakar/asistensi. Pasal 6 Dalam keadaan tertentu, delegasi penugasan ke luar negeri dapat dipimpin pejabat setingkat Kolonel/Eselon III atau pejabat yang ditunjuk. Bagian Kedua Persyaratan Peserta Pasal 7 Penentuan personel yang akan ditugaskan ke luar negeri perlu memperhatikan persyaratan sebagai berikut : a. hanya untuk kepentingan dinas yang berkaitan langsung dengan kegiatan bidang pertahanan negara; dan b. memiliki kompetensi di bidang penugasannya. Bagian Ketiga Kelengkapan Administrasi Pasal 8 Personel Dephan yang akan melaksanakan perjalanan dinas luar negeri diwajibkan memenuhi kelengkapan persyaratan administrasi yang berlaku di lingkungan Dephan.

2009, No.211 6 BAB III PERIZINAN KE LUAR NEGERI Pasal 9 Setiap personel Dephan maupun keluarganya yang akan bepergian ke luar negeri untuk keperluan pribadi/keluarga harus melalui prosedur dan memperoleh izin dari pejabat yang berwenang. Pasal 10 Perizinan ke luar negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dapat diberikan untuk kepentingan : a. menjalankan ibadah keagamaan; b. berobat; c. mendampingi suami/istri/anak yang sedang berobat; d. mendampingi suami/istri yang sedang melaksanakan penugasan; e. cuti/libur; dan f. menghadiri undangan dan/atau kunjungan untuk keperluan keluarga. Pasal 11 Personel Dephan beserta keluarga yang akan melaksanakan perizinan ke luar negeri diwajibkan memenuhi kelengkapan administrasi yang berlaku di lingkungan Dephan. Pasal 12 Surat permohonan izin ke luar negeri yang diajukan kepada pejabat yang berwenang harus mencantumkan dengan jelas negara yang dituju, tanggal keberangkatan dan kembali serta pembiayaannya. BAB IV KEWENANGAN Pasal 13 Pejabat yang berwenang memberikan keputusan penugasan ke luar negeri sebagai berikut : a. Menteri atau pejabat yang ditunjuk untuk personel yang akan melakukan kegiatan yang difasilitasi oleh Dephan; dan b. Panglima TNI atau pejabat yang ditunjuk untuk personel Dephan yang akan melakukan kegiatan yang difasilitasi oleh Mabes TNI.

7 2009, No.211 Pasal 14 Pejabat yang berwenang menerbitkan Surat Keputusan Perjalanan Dinas ke luar negeri bagi personel Dephan sebagai berikut : a. Menteri untuk Eselon I; dan b. Sekjen Dephan atas nama Menteri untuk Eselon II ke bawah. Pasal 15 Pejabat yang berwenang menerbitkan surat izin bepergian ke luar negeri bagi personel Dephan sebagai berikut : a. Menteri untuk Eselon I; b. Sekjen Dephan atas nama Menteri untuk Eselon II, III dan IV; atau c. Karopeg Setjen Dephan untuk Sekjen Dephan atas nama Menteri untuk personel non Eselon. Pasal 16 Pejabat yang berwenang menerbitkan surat izin bepergian ke luar negeri bagi keluarga personel Dephan sebagai berikut : a. Sekjen Dephan atas nama Menhan untuk keluarga Eselon I, II dan III; atau b. Karopeg Setjen Dephan untuk Sekjen Dephan atas nama Menhan untuk : 1. Keluarga Eselon IV ke bawah; dan 2. Anggota Dharma Wanita Persatuan. BAB V PEMBIAYAAN Pasal 17 (1) Dukungan biaya untuk penugasan personel Dephan ke luar negeri dibebankan kepada masing-masing Satker. (2) Dukungan biaya untuk penugasan personel Dephan ke luar negeri yang mengikuti delegasi dibebankan kepada Unit Organisasi yang mengeluarkan surat keputusan penugasan. (3) Dukungan biaya untuk penugasan personel ke luar negeri atas undangan sponsor/penyelenggara kegiatan didasarkan atas kesepakatan dengan pihak sponsor/penyelenggara kegiatan. (4) Dukungan biaya perijinan ke luar negeri bagi personel Dephan dibebankan kepada yang bersangkutan.

2009, No.211 8 BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 18 Kasatker wajib membatasi perjalanan dinas ke luar negeri pada hal-hal yang benar-benar perlu. Pasal 19 Pejalan wajib melaporkan diri pada kesempatan pertama baik kedatangan maupun kembali kepada Atase Pertahanan Republik Indonesia di negara yang dituju dan mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan keperluannya. Pasal 20 Selesai melaksanakan penugasan/pendidikan luar negeri, ketua delegasi/ rombongan atau perseorangan wajib membuat laporan tertulis kepada pejabat yang memberikan perintah penugasan. Pasal 21 Pejalan yang melakukan pelanggaran dalam melaksanakan perjalanan ke luar negeri dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Tatalaksana dan mekanisme serta prosedur administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan Peraturan Menteri Pertahanan ini akan diatur tersendiri di lingkungan Dephan. Pasal 23 Pada saat Peraturan Menteri Pertahanan ini ditetapkan, maka : a. Surat Keputusan Menteri Pertahanan Keamanan Nomor : SKEP/840/VIII/1996 tanggal 2 Agustus 1996 tentang Petunjuk Administrasi Tentang Penugasan Personil Dephankam dan ABRI Dalam Mengikuti Kegiatan Seminar dan Sejenisnya di Luar Negeri. b. Instruksi Menhankam/Pangab Nomor : INS/12/VI/1978 tanggal 23 Juni 1978 tentang Tata Cara Pemberian Surat Izin bagi anggota ABRI dan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Dephankam beserta keluarganya ke luar negeri. dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

9 2009, No.211 Pasal 24 Tatalaksana dan mekanisme serta prosedur administrasi penugasan dan perizinan ke luar negeri di lingkungan TNI diatur tersendiri oleh Panglima TNI. Pasal 25 Peraturan Menteri Pertahanan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Pertahanan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 Juli 2009 MENTERI PERTAHANAN, JUWONO SUDARSONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 14 Juli 2009 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ANDI MATTALATTA