FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS PERILAKU WAJIB PAJAK DALAM MENGGUNAKAN E-FILING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk membayar pajak. Seperti yang dikatakan oleh Sakti (2015: 2 ) bahwa

C. Saran Sesuai dengan hasil penelitian dan keterbatasan diatas dapat kiranya memberikan saran antara lain :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E- FILLING

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu baik dari segi pembangunan masyarakat, kesejahteraan, keamanan

Persepsi Wajib Pajak Mengenai E-Filing dan Pengaruhnya terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Pajak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji pengaruh persepsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan salah satu komponen penting dan sumber utama pada penerimaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang meningkat di bidang teknologi informasi. Berbagai lapisan. menggunakan teknologi sebagai alat untuk memperoleh, mengolah dan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E FILING

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

Universitas Bung Hatta

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

ABSTRACT. Keywords : E-filing, TAM, Role of Humans, Behaviour of Tax Payers. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PELAPORAN SPT MELALUI E-FILLING ( STUDI EMPIRIS PADA KPP PRATAMA TEGAL )

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

Seminar Nasional IENACO ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan, antara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan langsung dengan tugas negara dan untuk kemakmuran rakyat. Pajak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. TAM (Technology Acceptance Model) merupakan salah satu teori adaptasi dari TRA (Theory of Reasoned

Dhiyas Mastungkara, Juli Ratnawati 1

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar negara yang digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan pajak saat ini berperan dalam kesejahteraan masyarakat di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. internet untuk menunjang pekerjaan mereka (Widyadinata, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemungutan pajak dengan metode self assessment yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi, membuat Direktorat Jendral Pajak (DJP) mengambil suatu kebijakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pada perkembangan dan kemajuan dalam bidang kearsipan. Berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.

Cendekia Akuntansi Vol. 4 No. 2, Mei 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan negara tersbesar ini dapat dilihat dalam RAPBN sebesar Rp

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi yang semakin berkembang pesat dibelahan dunia

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARATA RAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-FILING OLEH: SISCA THERESIA

EFISIENSI PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN WAJIB PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanannya. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. rakyat baik dari segi materill maupun spiritual. Merealisasikan tujuan tersebut

Geo Fanny Marlina Rajagukguk. Ch. Heni Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak dipungut melalui pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

Adisti Putri Utami 1) Universitas Multimedia Nusantara

Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Sikap atas Penggunaan E-filing PPh 21, Perceived Usefulness (PU) dan Perceived Ease of Use

Oleh : SITI NUR FADLO LILAH B

BAB I PENDAHULUAN. bentuk elektronik (e-filing). E-filing adalah suatu cara penyampaian SPT Tahunan

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

ABSTRAK. Kata kunci: Kualitas Pelayanan Fiskus, Ketegasan Sanksi Perpajakan, Meningkatkan Penerimaan Pajak PPh Pasal 21. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

ANALISIS MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara yang bersumber dari pajak sejak tahun selalu

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan bentuk penelitian survai. Menurut Sugiyono (2013: 14)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karena penerimaan pajak digunakan oleh pemerintah sebagai sumber utama

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN E-FILLING: STUDI PADA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada negara, maka negara menetapkan perpajakan sebagai salah satu sarana

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Hamid Panduan Penulisan Skripsi:. Cetak 1. FEIS UIN Press. Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

Shelby Devina Universitas Multimedia Nusantara Waluyo Universitas Multimedia Nusantara

A. Populasi dan Sampel

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN WAJIB PAJAK DALAM MENGGUNAKAN E-FILING

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. informasi fungsional, yaitu sistem-sistem yang diterapkan di fungsi-fungsi

BAB IV PEMBAHASAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara yang dapat

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyatnya. Guna

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam. 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penerimaan pajak di Indonesia dari tahun ke tahun

BAB I PENDAHULUAN. reformasi perpajakan, dimana reformasi perpajakan tersebut dapat berupa

ANALISIS PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk kelangsungan sistem pemerintahan suatu negara. Pembayaran

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

28 Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI OLEH DENI P B SEBAYANG

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan dan pembangunan di negara kita ini, tentu membutuhkan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berguna untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak berasal dari iuran

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna teknologi menerima dan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS PERILAKU WAJIB PAJAK DALAM MENGGUNAKAN E-FILING (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta) NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : SEPTYARA WAHYUNINGTYAS B200120012 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

HALAMAN PENGESAHAN Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS PERILAKU WAJIB PAJAK DALAM MENGGUNAKAN E-FILING (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta) Yang ditulis oleh : SEPTYARA WAHYUNINGTYAS B200120012 Penanadatanganan berpendapat bahwa Naskah Publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima Surakarta, Februari 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS PERILAKU WAJIB PAJAK DALAM MENGGUNAKAN E-FILING (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta) SEPTYARA WAHYUNINGTYAS (B200120012) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: septyaraw@gmail.com ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas perilaku wajib pajak dalam menggunakan e-filing, khususnya Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen yaitu, intensitas perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing, sementara variabel independen yang digunakan adalah Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Kompleksitas, Kesukarelaan, Pengalaman, Keamanan dan Kerahasiaan, dan Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak. Sampel dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang melaporkan SPT menggunakan e-filing di Kota Surakarta. Metode pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling diperoleh 100 sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Model Technology Acceptance (TAM) dengan program SPSS. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tingkat signifikan 0,05 Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Kompleksitas, Kesukarelaan, Pengalaman, Keamanan dan Kerahasiaan, dan Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap Intensitas Perilaku dalam menggunakan e-filing. Kata Kunci : Intensitas Perilaku Dalam Menggunakan E-Filing, Wajib Pajak, SPT, e-filing, Technology Acceptance Model (TAM), Kompleksitas, Kesukarelaan, Pengalaman, Keamanan dan Kerahasiaan, dan Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak.

ABSTRACT This research aims to investigate the factors that influence the behavior intensity taxpayer for using e-filing Taxpayers, particularly Private People in the city of Surakarta. The variables used in this research is the dependent variable that is intensity of Taxpayer behavior in using e-filing, while the independent variable used is the perception of usefulness, simplicity, complexity, volunteerism, experience, security and confidentiality, and readiness information technology tax payers. The sample in this research is the tax payers of private People who report SPT use e-filing in Surakarta. Sample collection method used in this research is convenience sampling retrieved 100 samples. The data used in this research is the primary data using questionnaires. Data analysis in this study uses the Technology Acceptance Model (TAM) and SPSS programs. Data analysis technique used was multiple linear regression. The results of this study indicate that significant at the level of 0.05 Perception, perception of ease of Usability, complexity, Volunteerism, experience, security and confidentiality, and information technology Readiness Taxpayers significant effect against the intensity of Behavior in using e-filing. Keywords: Intensity, Tax Player, e-filing, Technology Acceptance Model (TAM)

A. PENDAHULUAN Pajak merupakan pendapatan negara yang paling besar. Penerimaan pajak berasal dari iuran yang harus dibayar oleh rakyat sebagai konsekuensi berlakunya Undang-Undang. Wajib Pajak tidak mendapat imbalan langsung dari iuran yang dibayarkan. Sehingga Wajib Pajak enggan untuk membayar pajak. Seperti yang dikatakan oleh Sakti (2015: 2 ) bahwa setiap orang enggan untuk membayar pajak, salah satu penyebabnya adalah karena tidak adanya kontrapretasi atau imbalan secara langsung yang diterima ketika seseorang membayar pajak. Padahal pajak bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bentuk peningkatan maupun perbaikan sarana publik. Direktur Jenderal Pajak mengeluarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-88/PJ./2004 tanggal 14 Mei 2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan secara Elektronik. Setelah sukses dengan program e-spt, Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan kembali surat keputusan KEP-05/PJ/2005 yang ditetapkan pada tanggal 12 Januari 2005 tentang Tata Cara Penyampaian SPT secara elektronik (e-filing) Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Kemudian dikeluarkan PER-36/PJ/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan DJP Nomor PER-47/PJ/2008 tentang tata cara Penyampaian Surat Pemberitahuan dan Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan secara Elektronik (e-filing) melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Selanjutnya dikeluarkan PER-03/PJ/2015 tentang penyampaian pemberitahuan elektronik untuk melengkapi peraturan sebelumnya. Aplikasi tersebut mempermudah Wajib Pajak dalam pelaporan SPT. Wajib Pajak yang semula melaporkan SPT langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dalam bentuk kertas atau formulir, sekarang pelaporan SPT dapat dilakukan secara online dimana saja dan kapan saja. E-Filing merupakan layanan pengiriman atau penyampaian SPT secara elektronik baik untuk orang pribadi maupun badan (perusahaan, organisasi) ke DJP melalui sebuah ASP (Application Service Provider atau Penyedia Jasa Aplikasi). E-Filing dilakukan dengan memanfaatkan jalur internet secara online dan real time, sehingga Wajib Pajak tidak perlu lagi melakukan pencetakan semua formulir laporan dan menunggu tanda terima secara manual (Laihad, 2013:45). Selain mempermudah Wajib Pajak dalam melaporkan pajaknya, penerapan e-filing juga dapat mengatasi beberapa masalah yang di hadapi oleh DJP. Masalah tersebut antara lain, Beban administrasi yang besar bagi DJP dalam melakukan penerimaan, pengolahan, dan pengarsipan SPT di

sepanjang tahun. Mukti Agus Budi Santoso selaku Kepala Seksi Pengembangan dan Penyuluhan Drijen Pajak di Kantor Pajak Jakarta dalam situs DJP mengungkapkan bahwa e-filing ini dimuat untuk mengurangi pertemuan langsung antara Wajib Pajak dengan petugas, mengurangi volume antrian, mengurangi berkas fisik dokumen perpajakan, jadi sekarang sudah jauh lebih mudah. (Sesa, Upa, dan Tjahjono; 2015). Namun saat ini, mayoritas Wajib Pajak belum menerapkan e-filing. Hal tersebut dikarena sosialisasi dari DJP yang kurang dan rendahnya pengetahuan Wajib Pajak mengenai teknologi baru (internet) untuk melaporkan pajaknya. Sehingga Wajib Pajak beranggapan bahwa menggunakan e-filing akan lebih susah daripada dengan manual. Padahal dengan menggunakan e-filing akan mempermudah Wajib Pajak dalam melaporkan SPT dan keakuratannya terjamin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor intensitas perilaku wajib pajak dalam menggunakan e-filing. B. LANDASAN TEORI 1. Teori Keperilakuan dalam Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi Intensitas perilaku merupakan ukuran kekuatan untuk menunjukkan bahwa seberapa sering Wajib Pajak melaporkan pajaknya menggunakan e-filing (Desmayanti, Zulaikha; 2012). Setelah menggunakan e-filing, apakah Wajib Pajak akan melanjutkan penggunaan atau berhenti menggunakan karena bosan. 2. Wajib Pajak Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotongan pajak, dan pemungutan pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan praturan perundang- undangan (Mujiyati dan Aris, 2013 : 15). 3. Surat Pemberitahuan (SPT) Surat Pemberitahuan adalah Surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan pehitungan dan pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan Wajib Pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Mujiyati dan Aris ; 2013). 4. Electronic Filling System (e-filing) Menurut Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-47/PJ/2008 Tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Dan Penyampaian Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan Secara Elektronik (e-filing) Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP),

e-filing adalah suatu cara penyampaian SPT Tahunan dan penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Jadi, Wajib Pajak dapat melaporkan SPT dimana saja tanpa harus datang ke Kantor Pelayanan Pajak dan dapat dilakukan kapan saja. 5. Prosedur penyampaian SPT melalui e-filing Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-39/PJ/2011 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang Menggunakan Formulir 1770S atau 1770SS secara e-filing melalui Website Direktorat Jenderal Pajak, tata cara penyampaian SPT secara e-filing adalah sebagai berikut: 1.Wajib Pajak menyampaikan Surat Permohonan memperoleh e-finkepada Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar 2.Direktorat Jenderal Pajak via Kantor Pelayanan Pajak memberikan e-fin 3.Wajib Pajak mendaftar ke Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) dan meminta Digital Certificate ke Direktorat Jenderal Pajak melalui ASP 4.Direktorat Jenderal Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak memberikan Digital Certificate melalui Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) 5.Wajib Pajak melakukan e-filing ke Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) yang diteruskan ke Kantor Pelayanan Pajak 6.Direktorat Jenderal Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak memberikan bukti penerimaan e-spt yang mengandung informasi wajib pajak 7.Wajib Pajak menyampaikan print out dari Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) 6. Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) adalah model yang disusun oleh Davis (1989) dalam Desmayanti, Zulaikha (2012) yaitu suatu model untuk memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna teknologi menerima dan menggunakan teknologi tersebut dalam pekerjaan individual pengguna. Pengguna yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi dan teknologi informasi yang dimaksud adalah e-filing. 7. Kompleksitas Wiyono (2008) dalam Sugihati (2011) mendefinisikan kompleksitas (complexity) sebagai tingkatan persepsi terhadap

teknologi komputer yang dipersepsikan sebagai suatu hal yang relatif sulit dipahami dan digunakan. Jadi, semakin rumit suatu sistem, maka pengguna akan merasa sulit dalam menggunakan sistem tersebut dan bahkan enggan untuk menggunakannya. 8. Kesukarelaan Menurut Lie dan Sadjiarto (2013) Kesukarelaan adalah keputusan bahwa seseorang menggunakan e-filing bukanlah suatu paksaan melainkan karena kemauannya sendiri. Tingkat kesukarelaan (voluntariness) didefinisikan sebagai keputusan untuk mengadopsi bukanlah suatu paksaan, melainkan keinginan yang timbul dari diri-sendiri,venkantesh dan Davis (2000) dalam Sugihanti (2011). Jadi Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing atas dasar rasa suka, rasa ingin menggunakan sistem tersebut, bukan karena terpaksa. 9. Keamanan dan Kerahasiaan Kerahasiaan (Bahasa Inggris: secrecy) adalah praktik pertukaran informasi antara sekelompok orang, bisa hanya sebanyak satu orang, dan menyembunyikannya terhadap orang lain yang bukan anggota kelompok tersebut (Wibisono dan Toly, 2014). 10. Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak Menurut Rizky, Handayani, Prasetya (2015) menyatakan bahwa Kesiapan teknologi pada dasarnya dipengaruhi oleh individu itu sendiri, apakah dari dalam diri individu siap menerima teknologi khususnya dalam hal ini e-filing. Jadi dapat disimpulkan, jika Wajib Pajak dapat menerima adanya teknologi baru, maka Wajib Pajak pasti akan menggunakan e-filing dalam melaporkan pajaknya. C. HIPOTESIS H1 : Persepsi Kegunaan berpengaruh terhadap Intensitas Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing H2 : Persepsi kemudahan berpengaruh terhadap Intensitas Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing H3 : Kompleksitas berpengaruh terhadap Intensitas Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing H4 : Kesukarelaan berpengaruh terhadap Intensitas Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing H5 : Pengalaman berpengaruh terhadap Intensitas Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing H6 : Keamanan dan Kerahasiaan berpengaruh terhadap Intensitas perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing H7 : Kesiapan teknologi Informasi berpengaruh terhadap Intensitas

Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing Kerangka Pemikiran Teoritis Berdasarkan penelitian terdahulu di atas menunjukkan bahwa penentuan variabel sebagai Faktor-faktor yang memepengaruhi intensitas perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing yang nampak bebeda-beda. maka dapat dibuat kerangka konseptual dan rangkaian hipotesis sebagai berikut : Variabel Independen Variabel Dependen Persepsi Kegunaan Kemudahan Kompleksitas Kesukarelaan Persepsi pengalaman Intensitas Perilaku Dalam Menggunakan e-filing Keamanan dan kerhasiaan Kesiapan Teknologi Wajib Pajak METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta yang telah menggunakan e-filing. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode

Convinience Sampling. Convinnience Sampling merupakan pengambilan sampel secara nyaman, sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan mudah. Jumlah minimal sampel ditentukan dengan menggunakan rumus solvin. Rumus perhitungan besaran sampel : n = N/1+N (e) 2 Keterangan : N : Jumlah sampel yang dicari N : Jumlah Populasi e 2 : Nilai batasan ketelitian yang diinginkan ataumargin of error max yaitu tingkat kesalahan pengambilan sampel maksimum yang masih ditoleransi (ditentukan 10%). C. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey melalui angket (kuesioner) guna mendapatkan data primer. Jadi, peneliti akan memberikan kuesioner kepada responden, yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta yang menggunakan e-filing. D. Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional 1) Pengukuran Variabel Pengukuran Variabel yang digunakan untuk mengukur pendapat responden adalah dengan skala likert yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut : Angka 1 = Sangat Tidak Setuju (STS), Angka 2 = Tidak Setuju (TS), Angka 3 = Netral (N), Angka 4 = Setuju (S), Angka 5 = Sangat Setuju. 2) Definisi Operasional a. Intensitas Perilaku Dalam Menggunakan e-filing Intensitas perilaku merupakan ukuran kekuatan untuk menunjukkan bahwa seberapa sering Wajib Pajak melaporkan pajaknya melalui e-filing. Dalam hal ini sampel yang dipilih adalah Wajib Pajak orang pribadi yang sudah menggunakan e-filing. b. Persepsi Kegunaan Persepsi kegunaan secara langsung dapat mempengaruhi niat untuk mencoba dan menggunakan sistem e-filing. Jika WP merasakan manfaatnya, ia akan berniat menggunakan sistem e-filing, sebaliknya jika WP tidak merasakan manfaat sistem e-filing, ia tidak akan berniat untuk menggunakannya (Susanto, 2011). c. Persepsi Kemudahan Kemudahan Menggunakan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan

bebas dari usaha (Hartono, 2007:114 dalam Salim, 2014). Jadi, seseorang tidak akan merasa terbebani oleh adanya teknologi tersebut, karena kemudahan dalam penggunaannya. d. Kompleksitas Kompleksitas (Complexity) adalah ukuran kemampuan dimana pengguna sistem mempersepsikan apakah sistem ini mudah untuk digunakan atau susah untuk digunakani. Wiyono (2008) dalam Sugihanti (2011) mendefinisikan kompleksitas (complexity) sebagai tingkatan persepsi terhadap teknologi komputer yang dipersepsikan sebagai suatu hal yang relatif sulit dipahami dan digunakan. e. Kesukarelaan Menurut Putra, Firdaus, dan Misra, 2013 pada sistem e-filing, kesukarelaan merupakan bentuk persepsi pengguna untuk menggunkan e-filing tanpa paksaan (undang-undang terkait). Tingkat kesukarelaan seseorang dalam menggunakan sesuatu terlebih teknologi informasi merupakan hal yang tidak diwajibkan. f. Pengalaman Pengalaman dalam suatu Teknologi Informasi (TI) dapat didefinisikan sebagai bentuk pengetahuan pengguna (user) yang diperolehnya ketika pengguna pernah menggunakan teknologi informasi tersebut sebelumnya. g. Keamanan dan Kerahasiaan Kerahasiaan (Bahasa Inggris: secrecy) adalah praktik pertukaran informasi antara sekelompok orang, bisa hanya sebanyak satu orang, dan menyembunyikannya terhadap orang lain yang bukan anggota kelompok tersebut (Wibisono dan Toly, 2014). h. Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak Menurut Risky, Handayani, Prasetya (2015) menyatakan bahwa Kesiapan teknologi pada dasarnya dipengaruhi oleh individu itu sendiri, apakah dari dalam diri individu siap menerima teknologi khususnya dalam hal ini e-filing. E. Metode Analisis Data 1. Uji Validitas dan ReliabilitaS a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Jika r hitung > r tabel berarti item valid. Sebaliknya, jika r hitung < r tabel berarti item tidak valid (Ghozali, 2011; 47). Hasil r hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df=n-2 dengan

sig 5% (Sujarweni 2015 : 192). b. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuisioner (Sujarweni 2015 : 192). 2. Regresi Linear Berganda Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, dan untuk menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Variabel dependen diasumsikan random/stokastik, yang berarti mempunyai distribusi probabilistik. Variabel independen diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang) (Sugihati, 2011). Y = α + β 1 PKG + β 2 PKM + β 3 KPS + β 4 KRL + β 5 PGL + β 6 PKK + β 7 KTI + Keterangan: Y : Intensitas Perilaku Dalam Menggunakan e-filing PKG : Persepsi Kegunaan PKM : Persepsi Kemudahan KPS : Kompleksitas KRL : Kesukarelaan PGL : Pengalaman PKK : Keamanan dan Kerahasiaan KTI : Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak β : Koefisien Regresi : error 3. Uji Ketepatan Model a. Uji Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R-square berkisar antara 0 < R² < 1 dan kecocokan model dikatakan baik apabila nilai R² mendekati 1. Nilai R 2 mendekati 0 berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel independen amat terbatas. Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen atau terikat. (Ghozali, 2011:98). U

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Jika probabilitas nilai signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Kompleksitas, Kesukarelaan, Pengalaman, Keamanan dan Kerahasiaan, Kesiapan Teknologi Informasi berpengaruh secara signifikan terhadap Intensitas Perilaku Dalam Menggunakan e-filing. 2. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini mempunyai keterbatasan baik dalam pengambilan sampel maupun dalam pengukuran variabel. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain : 1. Pengukuran hanya dilakukan di wilayah Surakarta saja, sehingga hasil penelitian hanya mencerminkan mengenai kondisi diwilayah Surakarta dan tidak digeneralisasikan untuk mewakili seluruh Indonesia. 2. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan metode survey melalui kuesioner sehingga memiliki kelemahan yaitu pengukuran seluruh variabel mengandalkan pengukuran subyektif atau berdasarkan pada persepsi responden saja. Pengukuran subyektif rentan terhadap munculnya bias atau kesalahan pengukuran. 3. Berdasarkan data yang diperoleh dari KPP Pratama Surakarta mengenai Realisasi Wajib Pajak dalam menyampaiakan SPT tahun 2014, bahwa jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang menyampaikan SPT adalah sebanyak 33.597, yang 10.937 Wajib Pajak menggunakan formulir 1770S dan 22.660 Wajib Pajak menggunakan formulir 1770SS. Sedangkan yang menggunakan e-filing sebanyak 11.065 Wajib Pajak. Jadi dari total Wajib Pajak Orang Pribadi yang menyampaikan SPT, hanya 33% Wajib Pajak yang menggunakan e-filing. A. Saran Pada penelitian ini terdapat keterbatasan-keterbatasan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan agar menambah jumlah sampel dan memperluas lokasi pengambilan sampel yang tidak hanya di wilayah

Surakarta saja. 2. Bagi Peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel bebas lain, sehingga diharapkan dapat memberikan hasil penelitian yang lebih baik, lengkap, dan bermanfaat. 3. Berdasarkan data yang diperoleh mengenai Wajib Pajak Orang Pribadi yaitu hanya 33% Wajib Pajak yang menggunakan e-filing, maka seyogyanya bagi Direktorat Jenderal Pajak (Fiskus), diharapkan agar dapat meningkatkan sosialisasi mengenai penggunaan e-filing bagi masyarakat. 4. Aturan perpajakan mengenai Tata Cara Pelaporan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan perlu diperbaiki, dibuat semudah mungkin dan tidak rumit, sehingga wajib pajak mau menggunakan e-filing untuk melakukan pelaporan SPT Tahunan wajib pajak. Daftar Pustaka Desmayanti, Eny dan Zulaikha. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Fasilitas E-Filling Oleh Wajib Pajak Sebagai Sarana Penyampaian Spt Masa Secara Online Dan Realtime. Diponegoro Jurnal Of Accounting. Volume 1, Nomor, Tahun 2012, Halaman 1-12. Direktorat Jenderal Pajak. 2004. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP- 88/PJ/2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan secara Elektronik, Jakarta. http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=7113 Direktorat Jenderal Pajak. (2005). Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-05/PJ./2005 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik (e-filling) melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi. http://www.kanwiljogja.pajak.go.id/ppajak.php?id=9334 Direktorat Jenderal Pajak. 2008. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 47/PJ/2008 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Dan Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan Secara Elektronik (E-Filing) Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (Asp). http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=13534 Direktorat Jenderal Pajak. 2013. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 39/PJ/2011 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang Menggunakan Formulir 1770S atau 1770SS secara e-filing melalui Website Direktorat Jenderal Pajak. http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=14894

Direktorat Jenderal Pajak. 2013. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 36/PJ/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan DJP Nomor PER-47/PJ/2008 tentang tata cara Penyampaian Surat Pemberitahuan dan Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan secara Elektronik (e-filing) melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=15382 Direktorat Jenderal Pajak. 2015. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per - 03/Pj/2015 Tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan Elektronik Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa. http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=15693 Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Undip. Lie, Ivana dan Arja Sadjiarto. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan e-filing. TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013. Universitas Kristen Petra. Laihad, Risal C.Y. 2012. Pengaruh Perilaku Wajib Pajak Terhadap Penggunaan e- Filling Wajib Pajak di Kota Manado. Jurnal EMBA. ISSN 2303-1174. Vol.1 No.3 September 2013. Mujiyati dan Aris, M. Abdul. 2013. Perpajakan Kontemporer. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Putra, Altahida Irhash, dkk. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Badan Perusahaan Manufaktur Di Kota Padang). SNA V 2013. Manado. Risky, Dianita, dkk. 2015. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas perilaku dalam penggunaan sistem e-filling (Studi Kasus Atas Penyampaian Surat Pemberitahuan Pada Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB), Vol. 6, No. 1, tahun 2015. Sakti, Nufransa Wira. 2015. Panduan Praktis Mengurus Pajak Secara Online. Jakarta : Visimedia. Salim, Emil. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Fasilitas Efilling Oleh Wajib Pajak Sebagai Sarana Penyampaian Spt Masa Secara Online Dan Realtime (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Badan Di Kpp Madya Jakarta Pusat). Universitas Bung Hatta. Sumatera Barat.

Sesa, Eugenia Saremba, dkk. 2015. Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Penerapan e-filing Terhadap Kepatuhan Dalam Menyampaikan Spt Tahunan Di Kota Surabaya. Jurnal Gempa Aktualita, Vol.4 No.1, Juni 2015. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: ALFABETA. Sujarweni, V. Wiratna. 2015. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Susanto, Nugroho Agung. 2011. Analisis Perilaku Wajib Pajak Terhadap Penerapan Sistem E-Filing Direktorat Jenderal Pajak. Universitas Indonesia. Jakarta. Tesis. Sugihanti, Winna Titis. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Badan Kota Semarang). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. http://eprits.ac.id/28634/1/skripsi01.pdf. Wibisono, Lisa Tamara dan Agus Arianto. T. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wajib Pajak Dalam Penggunaan e-filing di Surabaya. TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014. Universitas Kristen Perta. Widodo, Arie. 1770 SS Tahun 2014. 5 Februari 2015. http://ortax.org/ortax/?mod=issue&page=show&id=64&q=penerapan e-filling&hlm=1 Wowor, Ricky Alfianto, dkk. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling. Jurnal EMBA 1341 Vol.2 No.3 September 2014, Hal. 1341-1