SISTEM INFORMASI PEMETAAN DAERAH TERJANGKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) WILAYAH KOTA PEKANBARU (STUDI KASUS : DINAS KESEHATAN KOTA PEKANBARU)

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PADA PUSAT PENGELOLAAN EKOREGION SUMATERA DENGAN KONSEP OBJECT ORIENTED

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGELOLAAN DATA DI LINGKUNGAN OBJEK WISATA SITU BAGENDIT

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Suatu organisasi harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN DATA CENTER UNTUK PEMETAAN PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI KABUPATEN PONOROGO

Geographic Information System Penyebaran DBD Berbasis Web di Wilayah Kota Solo

RANCANG BANGUN MEDIA PELAYANAN UMUM DESK INFO BERBASIS WEB (STUDI KASUS: PENGADILAN TINGGI AGAMA PEKANBARU)

BAB. I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. umum dari kalimat tersebut jelas bahwa seluruh bangsa Indonesia berhak untuk

SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

SISTEM PERINGATAN DINI PERLENGKAPAN PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PEKANBARU

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA) BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN MADING ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. yang akan yang akan membuka peluang lebih besar dalam menembus pasar.

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REGISTRASI ULANG PENERIMAAN SISWA BARU BERBASIS WEB

ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA

SISTEM INFORMASI PEMETAAN KUALITAS PENDIDIKAN DI KOTA PEKANBARU BERBASIS WEB

PENGEMBANGAN APLIKASI PENCATATAN PERSEDIAAN OBAT MENGGUNAKAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK DI APOTEK NUR GESIFA

PEMETAAN PENYAKIT DBD BERDASARKAN WILAYAH DI PUSKESMAS PEGANDAN SEMARANG TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kota yang memiliki Bayaknya Sekolah tinggi, salah satunya yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bupati dalam melaksanakan kewenangan otonomi. Dengan itu DKK. Sukoharjo menetapkan visi Masyarakat Sukoharjo Sehat Mandiri dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi saat ini fungsinya sudah merambah ke

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Salah satunya Negara Indonesia yang jumlah kasus Demam

BAB I PENDAHULUAN. berdarah tercatat dari Januari September 2011 sebanyak 813 orang menderita

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh AGUS SAMSUDRAJAT J

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SARANA PRASARANA SEKOLAH (Studi Kasus : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PIUTANG PADA TOKO KERAMIK PANASIA

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : ANALISIS RANCANGAN ANTARMUKA APLIKASI SISTEM MANAJEMEN PROPERTI PADA PT. XYZ

Sistem Informasi Geografis Perumahan Di Kota Manado Berbasis Web

BAB I PENDAHULUAN. analisis terhadap sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi.

BAB 1 PENDAHULUAN. bertugas membantu Presiden di sektor kehutanan. Salah satu eselon II di

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGOLAHAN SURAT PERNYATAAN MASIH MENGAJAR DI LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF GARUT

INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB

APLIKASI DATABASE MASJID BERBASIS WEB GIS MENGGUNAKAN ALGORITMA BRUTE FORCE

BAB I PENDAHULUAN. satu caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan

PEMBUATAN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PENJUALAN TIKET UNTUK UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH OBJEKWISATA ALAM DENGAN DAYA TARIK DANAU DI KABUPATEN GARUT

E-COMMERCE BARANG ELEKTRONIK MENGGUNAKAN METODE WATERFALL (STUDY KASUS: TOKO MITRA ELEKTRONIK LAMPUNG)

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI SUKAGALIH V

BAB I PENDAHULUAN. 1

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN PENANGGULANGAN BENCANA ALAM GARUT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS BERBASIS CLIENT-SERVER STUDI KASUS KLINIK CIPANAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang seluruh kegiatan yang ada didalamnya, informasi yang

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ASET SERTIFIKAT TANAH BERBASIS WEB DI PT PLN PERSERO DISTRIBUSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERANGKAT LUNAK PEMESANAN KAMAR BERBASIS DEKSTOP ( STUDI KASUS HOTEL LEBAK GUNUNG PERMAI ) Teguh Nurhadi Suharsono, M.T. 1, Hermansyah Arisandi 2.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak ini membutuhkan laporan yang tepat dan akurat. PENGOLAHAN DATA NIKAH, CERAI DAN RUJUK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMASARAN PERUMAHAN PERMATA BENING BERBASIS WEB

MONITORING PENGIRIMAN DATA CURAH HUJAN POS BERBASIS WEB PADA BMKG JAWA TENGAH


BAB I PENDAHULUAN. Surat dinas adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG BARAT BAGIAN KEPEGAWAIAN

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PERKEMBANGAN PROYEK BERBASIS WEB (STUDI KASUS: PT. INTI PRATAMA SEMESTA)

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

BAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PEMERIKSAAN JENTIK PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) STUDI KASUS PUSKESMAS CILEDUG

PEMETAAN PENYAKIT DBD BERDASARKAN WILAYAH DI PUSKESMAS PEGANDAN SEMARANG TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA DI STASIUN BMKG KELAS 1 BANDUNG BERBASIS WEB (Studi Kasus BMKG Bandung)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI PROPINSI SULAWESI SELATAN

PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA UMRAH DI TOUR & TRAVEL X. Yudhi Widya Arthana Rustam

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: DIAH NIA HERASWATI J

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi manajemen layanan kesehatan (SIMLKES) merupakan

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGELOLAAN DATA DI LINGKUNGAN OBJEK WISATA SITU BAGENDIT

BAB I PENDAHULUAN. virus dari golongan Arbovirosis group A dan B. Di Indonesia penyakit akibat

PENERIMAAN SISWA BARU MADRASAH ALIYAH NEGERI KENDAL BERBASIS WEB

PENGEMBANGAN APLIKASI KEPEGAWAIAN KELURAHAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN UNIFIED APPROACH

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PESANTREN PERSIS 99 RANCABANGO

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RAPOR ONLINE BERBASIS WEB PADA SMK NEGERI 2 KABUPATEN TEBO. Universitas Bung Hatta Padang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. pembanding yang memadai sehingga penulisan penelitian ini lebih memadai.

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM REPORTING ONLINE PATROLI DAN LEAK SURVEY JARINGAN PIPA GAS BUMI. Muhammad Syaiful Mutaqin

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI

SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS DEKSTOP PADA MADRASAH ALIYAH AR-RAHMAH SUNGAI TABUK

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Alur Metodologi Penelitian

SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB PADA SMA XAVERIUS 1 BELITANG KABUPATEN OKU TIMUR PROPINSI SUMATER SELATAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan berkelanjutan 2030/Suistainable Development Goals (SDGs)

PENGEMBANGAN APLIKASI PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKANDI KANTOR KELURAHAN PATARUMAN KABUPATEN GARUT

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERORIENTASI OBYEK PADA RAUDHATUL ATHFAL PERWANIDA PAGU KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ke suatu lokasi tujuan, padahal kendaraan harus tetap terawat dengan baik. Produk

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA NILAI SISWA DI SMP NEGERI 2 MENES PANDEGLANG

Transkripsi:

SISTEM INFORMASI PEMETAAN DAERAH TERJANGKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) WILAYAH KOTA PEKANBARU (STUDI KASUS : DINAS KESEHATAN KOTA PEKANBARU) Rice Novita 1, Karluci 2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN SUSKA Riau Email: 1, 2 karluci8@gmail.com ABSTRAK Paper ini menjelaskan tentang proses pemantauan dan pengolahan data DBD di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru yaitu pada data penderita, data epidemologi dan data positif jentik yang selama ini selalu mengalami keterlambatan yang mengakibatkan terjadi keterlambatan dalam pembuatan laporan dan pemantauan dimana saja daerah yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) berdasarkan kriteria yang ditetapkan pada masing masing kelurahan yaitu endemis, sporadis, dan bebas. Ketentuan kriteria yang diberikan adalah jika tiga tahun terakhir terjadi kasus DBD pada kelurahan tersebut maka dinyatakan endemis, jika tidak terjadi kasus DBD secara berturut-turut maka dinyatakan sporadis dan jika tidak ada kasus DBD pada tiga tahun terakhir maka kelurahan tersebut dinyatakan bebas DBD. Metode yang digunkan dalam membangun sistem yaitu menggunakan konsep model Waterfall. Pada tahap analisa dan perancangan sistem informasi yang akan dibangun menggunakan metode Object Oriented Analysis and Design (OOAD) serta bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak menggunakan diagram Unified Modeling Language (UML). Maka dihasilkan sebuah sistem informasi yang bisa memberikan informasi yang bisa membantu Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam memantau daerah daerah yang terjagkit DBD pada setiap kelurahan di Wilayah Kota Pekanbaru. Kata kunci : demam berdarah dengue, model waterfall, OOAD, pemetaan, sistem informasi, UML I. PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hal yang menjadi prioritas utama dalam kehidupan masyarakat, dalam menjalankan aktifitas diperlukan kondisi kesehatan yang sehat demi terlaksananya kegiatan sehari hari. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Seluruh wilayah di Indonesia mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit DBD, baik virus penyebab maupun nyamuk vektor penularnya sudah tersebar luas di seluruh Indonesia. Sehingga tidaklah aneh apabila sering melihat pemberitaaan di media masa tentang adanya berita berjangkitnya penyakit DBD di berbagai wilayah Indonesia. Peningkatan penderita penyakit maupun timbulnya jenis penyakit baru dikenal merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat dan permerintahan khususnya dinas kesehatan. Salah satu kasus penyakit yang cukup sering melanda wilayah Indonesia adalah Demam Berdarah Dengue. Peningkatan penderita penyakit ini sering terjadi dari tahun ke tahun tidak terkecuali Kota Pekanbaru, Riau. 44 Kota Pekanbaru memiliki 20 puskesmas dan 26 rumah sakit yang tersebar di beberapa kecamatan. Kota Pekanbaru juga merupakan daerah dengan penderita penyakit Demam Berdarah Dengue yang jumlah penderitanya cukup tinggi. Pada tahun 2013 jumlah kasus Demam Berdarah Dengue di Pekanbaru 114 kasus, sedangkan data DBD sampai dengan minggu 24 tahun 2014 telah mencapai 45 kasus yang tersebar di berbagai kecamatan, menurut Data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru terdapat beberapa kelurahan yang ditetapkan sebagai kelurahan endemis, sporadis dan bebas. Adapun pada periode tahun 2009-2012 terdapat 41 kelurahan yang dinyatakan endemis, 16 sporadis dan 1 kelurahan berstatus bebas, sedangkan periode tahun 2011 2013 tercatat 39 kelurahan yang endemis, 17 sporadis dan 2 kelurahan berstatus bebas. Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Demam Berdarah Dengue disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti. Data epidemiologi tersebut dilaporkan secara berjenjang dari tingkat kelurahan ke

kota/kabupaten dan dari tingkat kota/kabupaten ke tingkat propinsi. Di tingkat kota, data epidemiologi yang masuk ke Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P3M) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru antara lain laporan tersangka/penderita DBD dari rumah sakit (Form S-O), laporan penyelidikan epidemiologi dari Puskesmas, laporan pemeriksaan jentik berkala (PJB) dari Kader PJB dan laporan pelaksanaan program penanggulangan atau pencegahan DBD (fogging focus/ PSN/penyuluhan). Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap proses pengolahan data, didapati kekurangan yaitu data penderita DBD yang dilaporkan secara manual oleh setiap rumah sakit sering mengalami keterlambatan sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam perekapan dan pembuatan laporannya sehingga proses pemantauan terhadap daerah daerah yang terjangkit DBD menjadi sulit dan lambat, selanjutnya dalam pengolahan data pemeriksaan jentik berkala dilaporkan oleh puskesmas secara manual selalu mengalami keterlambatan sehingga dalam pembuatan laporan juga terlambat. Semua laporan penderita dan epidemologi diarsipkan secara manual dan diarsipkan di rak rak lemari, sehingga menyulitkan dalam mencari laporan penderita, laporan epidemologi, laporan positif jentik dan data yang dibutuhkan dengan cepat Agar proses pemantauan, penelusuran dan pengelompokan atau tabulasi data DBD menjadi lebih efektif, selain itu Kota Pekanbaru juga belum memiliki informasi sebaran daerah daerah yang terjangkit demam berdarah melalui peta guna pemantauan. Karenanya, dibutuhkan sistem informasi yang dapat menyimpan dan mengolah data penderita, epidemiologi dan jentik nyamuk DBD. Dengan adanya sistem informasi ini, diharapkan proses pemantauan dan perekapan laporan data DBD di Bidang P3M Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru menjadi lebih cepat dan mudah, membantu Bidang P3M Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam mendapatkan informasi sebaran kasus DBD secara cepat di Pekanbaru. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka judul yang diambil dalam tugas akhir ini yaitu Sistem Informasi Pemetaan Daerah Terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) Wilayah Kota Pekanbaru (Studi Kasus : Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru). II. METODE PENELITIAN Pada penelitian ada beberapa tahap-tahap yang akan dilakukan yaitu : Mulai Studi Pendahuluan Pengumpulan Data 1. Observasi 2. Wawancara 3. Angket Penelitian Analisis dan Perancangan Analisis Sistem Lama Analisis Sistem Baru Implementasi dan Pengujian Selesai Gambar 1. Metode Penelitian A. Studi Pendahuluan Dalam melakukan Studi Pendahuluan, Peneliti Melakukan penelitian Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan mencari referensi yang berkaitan dengan masalah yang akan di teliti meliputi jurnal, buku-buku dan bahan lainnya yang berkaitan dengan Sistem Informasi Pemetaan DBD. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara kepada Kepala Seksi Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Menular serta staff yang bertugas. Adapun tujuan dari wawancara tersebut adalah untuk mengetahui masalah apa saja yang di alami oleh Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam memantau dan mengolah data DBD. B. Pengumpulan Data Tahapan dalam melakukan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memahami Kegiatan Kegiatan ini peneliti memahami secara lebih rinci kegiatan-kegitan apa saja yang dilakukan pada bagian pemberantasan dan penjegahan penyakit menular. Karena, hal ini nantinya akan dijadikan sumber informasi pada saat analisa. Peneliti langsung melakukan wawancara ke sub bagian yang memberikan informasi penyebaran Demam Berdarah Dengue 45

(DBD) yaitu bagian P3M Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Pada bagian ini penulis mengumpulkan data penderita dan data epidemologi. Data inilah nantinya yang akan diolah pada tahap analisa sistem informasi pemetaan daerah terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) Wilayah Kota Pekanbaru. 2. Pengumpulan Data dari Wawancara, Observasi, dan Literatur a. Wawancara Peneliti bertatap muka langsung dengan sumber informasi untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung. Dalam hal ini, melakukan tanya jawab terhadap pihak instansi dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan. Wawancara dilakukan kepada kepala bagian P3M Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. b. Observasi Melakukan pengamatan langsung ke obyek penelitian untuk lebih mengetahui permasalahan yang diteliti dan kondisi di lapangan. Seperti melakukan pengamatan secara langsung pada bagian P3M Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. c. Studi Literatur Studi literatur dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan data, sumber informasi dan bahan-bahan yang diperoleh dari buku, literature, artikel. III. ANALISIS DAN PERANCANGAN Setelah data dikumpulkan, tahap selanjutnya adalah tahap analisa dan perancangan. Sebagai output dari analisa, akan dibuat rancangan sistem informasi pemetaan daerah terjangkit DBD yang baru. Pada tahap analisa menggunakan metode Object Oriented Analysis (OOA) adalah metode analisis yang memeriksa persyaratan dari sudut pandang kelas dan objek yang ditemukan pada kosakata dari masalah yang utama dan tahap perancangan menggunakan metode Object Oriented Design (OOD) adalah sebuah metode desain yang meliputi proses pemecahan berbasis objek dan sebuah notasi untuk menggambarkan model logikal dan fisikal maupun statis dan dinamis dari sistem yang didesain. Jadi, pada tahap analisa dan perancangan sistem informasi yang akan dibangun menggunakan metode Object Oriented Analysis and Design (OOAD) A. Analisis Sistem lama Pada tahap ini penulis menggunakan pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) dan Unified Modelling Lenguage (UML) sebagai tolls untuk memvisualisasikan sistem yang sedang berjalan. Gambar 2. Use Case Diagram Sistem Lama Analisis prosedur pengolahan data pada Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru adalah sebagai berikut: 1. Rumah Sakit dan puskesmas menyerahkan laporan data penderita dan epidemiologi dalam bentuk berkas ke Bidang P3M Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. 2. Bidang P3M Dinas Kota Pekanbaru mencatat laporan tersebut ke dalam buku besar kemudian mengelolahnya ke dalam Ms Exel dan mengarsipkan laporanlaporan di dalam rak-rak lemari. 3. Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru memberikan tiga tingkatan jumlah dan sebaran kasus DBD yaitu endemis, sporadis dan bebas pada masing masing kelurahan agar dapat menginformasikan dimana saja musim penularan dan daerah mana saja yang sering terjadi kasus Demam Berdarah Dengue. B. Analisis Sistem Baru Sistem Informasi Pemetaan ini merupakan suatu aplikasi yang diharapkan dapat menghasilkan informasi berupa peta, dan informasi penyebaran wabah DBD di berbagai wilayah di kota Pekanbaru. 46

harus login. Halaman utama ini berisi informasi peta daerah yang terjangkit DBD, informasi tentang demam berdarah dengue, artikel kesehatan serta sekilas tentang profil Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Gambar 3. Use Case Diagram Usulan Secara garis besar Sistem Informasi Pemetaan Daerah Terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang akan dibangun memiliki tahap input, process, dan output. Pada tahap awal, dilakukan peng-input-an data wabah DBD dan wilayah kedalam sistem, kemudian data tersebut diproses oleh pemroses yang terdapat didalam sistem. Pemrosesan dilakukan dengan memasukan data yang telah di-input-kan ke dalam basis data DBD, kemudian pemroses mengambil data wabah DBD dari basis data DBD, setelah itu dilakukan request kepada server Google Maps untuk mendapatkan data peta yang diinginkan. Setelah pemroses mendapatkan data peta dari server Google Maps, maka dihasilkan suatu informasi data wilayah dan peta yang saling terkait satu sama lain. IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Implementasi merupakan tahap tentang analisa yang dibuat ke dalam dunia nyata, sehingga akan diketahui apakah implementasi sistem yang dibuat benar-benar dapat menghasilkan tujuan yang diinginkan. A. Hasil Implementasi Sistem Sistem informasi pemetaan daerah tejangkit demam berdarah dengue pada Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru ini dirancang khusus untuk membantu pihak instansi dalam memberikan informasi daerah yang terjangkit DBD yang ditampilkan dalam bentuk peta, informasi mengenai penyakit DBD, serta artikel megnenai kesehatan. Adapun hasil dari implementasi sistem informasi pemetaan daerah terjangkit demam berdarah dengue dapat di lihat pada perancangan dan struktur sistem berikut ini: 1. Proses Halaman Utama Halaman Utama adalah halaman dimana pertama kali program dijalankan, halaman ini adalah tampilan untuk pengguna, tanpa 47 Gambar 4. Halaman Utama Website Gambar 5. Halaman Maps Gambar 6. Halaman Grafik DBD

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari tiap-tiap bab tugas akhir ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan adanya sistem informasi pemetaan daerah terjangkit demam berdarah dengue ini memberikan kemudahan kepada Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam hal pengolahan data Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB). Dapat membantu bidang pengendalian kesehatan melaporkan data DBD dan PJB secara cepat, tepat dan akurat. 2. Dengan sistem ini memberikan kemudahan dalam memantau distribusi epidemologi jentik nyamuk serta kejadian kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan memudahkan pimpinan dalam hal memberikan kebijakan yang tepat. 3. Sistem informasi ini mampu memberikan informasi daerah daerah yang terjangkit DBD sesuai dengan tingkatannya yaitu endemis, sporadis dan bebas melalui peta. B. Saran Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan sistem dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut: 1. Diharapkan pada sistem informasi pemetaan daerah terjangkit DBD ini bisa dikembangkan untuk jenis penyakit lain. Sehingga bisa mengelola semua data data penyakit yang ada pada Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru 2. Sistem informasi pemetaan daerah terjangkit DBD ini diharapkan dapat menjadi solusi di masa yang akan datang sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki instansi saat ini. REFERENSI 1) Anggun Falianingrum, Kurnia Muludi dan Anie Rose Irawati Perancangan WEB-GIS Penyebaran Wabah Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria di Kota Bandar Lampung, Jurnal komputasi, Desember 2012, Vol 1, No. 1 2) Bin Ladjamudin, Al-Bahra. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit: Graha Ilmu, Tangerang, 2005 3) Fathansyah. Basis Data. Informatika. Bandung. 2012 4) Guruh Sabdo Nugroho, Didik Nugroho dan Muhammad Hasbi Geographic Information System Penyebaran DBD Berbasis Web di Wilayah Kota Solo, Jurnal TIKomSiN ISSN : 2338-4018 5) Jogiyanto, HM. Analisis & Disain Sistem Informasi. Penerbi : Andi. Yogyakarta. 2005 6) Mulyanto, Agus. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Penerbit : Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 2009 7) Nugroho, Adi. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Dengan Metodologi Berorientasi Objek. Informatika. Bandung. 2005 8) Nugroho, Bunafit. PHP & Mysql dengan Editor Dreamweaver MX. Penerbit : Galamedia. Yogyakarta. 2009 9) Prahasta, Eddy. Sistem Informasi Geografis Konsep-konsep dasar (perspektif geodesi dan geomatika. Informatika. Bandung. 2009 10) Pressman, Roger S. Rekayasa Perangkat Lunak. Penerbit : Andi. Yogyakarta. 2010 11) Riyanto, Indelarko, Prilnali. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Dekstop dan Web. Yogyakarta. 2009 12) S, Rosa A dan M Salahuddin. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Modula, Bandung. 2011 13) Tohari, Hamim. Analisis Serta Perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan UML. Penerbit : Andi. Yogyakarta. 2014 14) http://elib.unikom.ac.id/2013/, diakses tanggal 5 Maret 2015 48