PERBANDINGAN PENGUKURAN KINERJA AKUNTANSI PERUSAHAAN BERDASARKAN PERBEDAAN TIPOLOGI STRATEGI KOMPETITIF

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi melakukan penyesuaian terhadap kondisi organisasi dengan. lingkungan. Dalam kondisi demikian, kemampuan manajemen untuk

Berlian Jurnal MIX, Volume V, No. 3, Oktober 2015

BAB II LANDASAN TEORI. menerapkan strategi bersaing agar tetap dapat bertahan. Miles dan Snow (dalam

PERBEDAAN REAKSI PASAR DAN KINERJA AKUNTANSI PERUSAHAAN PROSPECTOR DAN DEFENDER: ANALISIS DENGAN PENDEKATAN LIFE CYCLE THEORY

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak perusahaan yang bermunculan sehingga dalam mempertahankan keberadaan dan usahanya,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan strategi keunggulan bersaing. Perusahaan dalam

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUKURAN KINERJA AKUNTANSI PERUSAHAAN PROSPECTOR DAN DEFENDER: BUKTI TAMBAHAN UNTUK PERIODE SETELAH KRISIS

ABSTRACT. Key Words: prospector and defender, common factor analysis, income and sales growth, dividend pay out, life cycle theory, abnormal return

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP IMPLEMENTASI STRATEGI PROSPEKTOR DAN DEFENDER

PENGARUH LABA, ARUS KAS, DAN ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PROSPECTOR DAN DEFENDER

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

: RENGGA SUKMA HARTONO B

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN OLEH: RAHARJO DJUNAEDI

ANALISIS PERBANDINGAN LUAS PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Skripsi. Disusun Oleh : YOGA PRADITYA NIM. F PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUKURAN KINERJA AKUNTANSI PERUSAHAAN PROSPECTOR DAN DEFENDER: ANALISIS DENGAN PENDEKATAN LIFE CYCLE THEORY

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan go public memiliki tujuan untuk menghimpun dana dari

BAB 3 METODA PENELITIAN

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Reaksi Pasar atas Pengukuran Kinerja Akuntansi Perusahaan Prospector dan Defender : Analisis Dengan Pendekatan Life Cycle Theory

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

PENGARUH INSIDER OWNERSHIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Manajer perusahaan memiliki peran utama dan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PERFORMA BISNIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Periode )

ANALISIS KORELASI INVESTMENT OPPORTUNITY SET

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia untuk periode kemudian sampel akan dipilih

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

OLEH: : CORRY M GULTOM NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

PENGARUH EARNING PER SHARE, DIVIDEND PER SHARE,

I. PENDAHULUAN. terjadinya krisis moneter pada tahun 2007, yang berlanjut dengan terjadinya stagflasi

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

ANALISIS PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

SKRIPSI OLEH SILVIA DEWI YAPUTRI

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:

PENGARUH DIVIDEND PER SHARE DAN EARNING TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC TERHADAP RETURN SAHAM PERIODE OLEH: DWI RORO SUKESI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

PENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS

Pengaruh Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) terhadap Biaya Utang (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terintregasi secara global dengan semakin kuatnya tuntutan terhadap. Para pelaku ekonomi harus segera menyesuiakan diri dengan

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

4.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON EQUITY, RETURN ON ASSETS, NET PROFIT MARGIN,

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari laporan keungan tahunan 2010 sampai dengan tahun

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi dan Lembaga Pembiayaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI)

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Non-Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia)

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

ANALISIS EARNING PER SHARE (EPS) DAN CASH FLOW PER SHARE (CFPS) SEBAGAI PREDIKTOR DIVIDENDS PER SHARE (DPS) DENGAN

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas pasar modal. Pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia merupakan

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini mungkin disebabkan karena tingginya kesadaran penduduk di

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB I PENDAHULUAN. (stakeholder) melalui keputusan atau kebijakan investasi, keputusan pendanaan,

BAB I PENDAHULUAN. bagi para pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang kekurangan modal atau memiliki modal yang terbatas,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. asimetri informasi antara pihak manajemen dan pihak eksternal. Untuk mengurangi

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, yang ditandai pula dengan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI TERHADAP INITIAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengambilan data melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PERBANDINGAN PENGUKURAN KINERJA AKUNTANSI PERUSAHAAN BERDASARKAN PERBEDAAN TIPOLOGI STRATEGI KOMPETITIF SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugastugas dan Memenuhi Syaratsyarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh MOHAMAD F0305079 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi dengan judul PERBANDINGAN PENGUKURAN KINERJA AKUNTANSI PERUSAHAAN BERDASARKAN PERBEDAAN TIPOLOGI STRATEGI KOMPETITIF Telah disetujui dan diterima oleh pembimbing untuk diajukan kepada tim penguji skripsi. Surakarta, 24 Juli 2009 Disetujui dan diterima oleh Pembimbing Dra. Muthmainah, M.Si., Ak. NIP 195711241985032003 iv

HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugastugas dan memenuhi syaratsyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi. Tim Penguji Skripsi Surakarta, Agustus 2009 1. Dr. Bandi, M.Si., Ak. Ketua NIP 196411201991031002 2. Dra. Muthmainah, M.Si., Ak. Pembimbing NIP 195711241985032003 3. Dra. Yasmin Umar Assegaf, MM., Ak. NIP 195511261985032001 Anggota (..) v

MOTTO Sungguh bersama kesukaran pasti ada kemudahan. Dan bersama kesukaran pasti ada kemudahan. Karena itu, bila selesai suatu tugas, mulailah tugas yang lain dengan sungguhsungguh. Hanya kepada Tuhanmu hendaknya kau berharap. ( Q.S. Asy Syarh : 5 8 ) Berdamailah dengan keadaanmu, karena apapun keadaanmu sekarang adalah keadaan dimana engkau akan mencapai semua kecemerlanganmu. (Mario Teguh) vi

PERSEMBAHAN I dedicate this research for my family, my friends, and all the people who care if I life or die... vii

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia, segala nikmat, dan kekuatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PERBANDINGAN PENGUKURAN KINERJA AKUNTANSI PERUSAHAAN BERDASARKAN PERBEDAAN TIPOLOGI STRATEGI KOMPETITIF, sebagai tugas akhir guna memenuhi syaratsyarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan banyak pihak. Oleh karenanya, penulis dengan ini mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 2. Drs. Jaka Winarna M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 3. Ibu Dra. Muthmainah, M.Si., Ak. selaku pembimbing skripsi atas semua kritik, saran, dan perhatianya yang sangat membantu penulis untuk mencapai hasil yang terbaik. Makasih sudah mempercayai saya dan menerima permintaan konsultasi saya di selasela jadwal Ibu yang sangat padat menjelang mengikuti program doktoral. 4. Bapakbapak dan ibuibu dosen, serta karyawan FE UNS, terimakasih penulis ucapkan atas ilmu dan pengalaman tak terlupakan selama berada di viii

kampus. Bapak Dr. Bandi, M.Si., Ak. untuk pelajaran statistik singkatnya di saatsaat yang krusial, dan Ibu Dra. Yasmin Umar Assegaf, MM., Ak. yang telah memberikan memberikan pencerahan pada saya di awalawal periode pembuatan skripsi. 5. Keluarga dan kerabatku (Mamah, Ati, Elil, Ima dan keluarga di Sragen) yang selalu memberikan dukungan, kepercayaan, dukungan finansial, dan doadoa yang selalu mengiringi langkahku. Semoga ini bisa menjadi awal dari pengabdianku membalas semua kebaikan kalian. 6. Atininah, yang ditengah sakitnya dulu masih berjuang membelikan bukubuku kuliahku, dan Riza, yang telah memberikan pengalaman menyenangkan di lingkungan sekitar kampus menjelang harihari akhirnya. Semoga kalian bahagia di sisinya. 7. Temen2ku, para cecengoh akuntansi 05, terutama Indro yang udah ngajari banyak banget dan Munawir, temen seperjuanganku. Mochi dan Manchu, kedua temanku yang ajaib dan penuh misteri, Jon Surip temenku berdebat soal halhal yg ga jelas, Hendy, tukang donlot seperjuangan, Dindoel yang nggak pernah bisa aku kalahin dalam berdebat, Aio yang super jaim, Begug pembimbing spiritual komedi, Yoga & Novrian sbg benchmark pembentukan rival dari semester 2 dulu, Bintang yang selalu menerima pendapat nylenehku, juga Fijri si korti cengoh. Anggota cengoh lainnya, seperti Elick yang tetap tidak bisa menyebut namanya sendiri, Feby, Karjo, Sapto, Ahmad, Donny Temon, Professor, Pokil, Bebek, Sogol, Poah, Susilo, dll, yang masing masing punya ciri yang aneh2. ix

8. Mari, Mieke, Putri, dan Angga atas benchmarkingnya. 9. Genknya Adjenk, Rita, dkk untuk bimbingan berkelas cumlaudenya. Anggota wonder women belakang kampus, terutama Nelly yang sering menjawab pertanyaanku, dan Laras, yang mengajariku cara mempertahankan pendapat. Genknya Laura, Keket, dkk yang membuat suasana semakin semarak.. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satupersatu. Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, penulis harapkan demi perbaikan yang berkelanjutan. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan di kemudian hari. Terima kasih. Alhamdulillahirobbil alamin. Surakarta, Juli 2009 Mohamad x

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI. ABSTRACT... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ii iii iv v vi vii viii xi xiv xv xvi BAB I. PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Masalah... B. Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian.. E. Sistematika Laporan... 1 1 6 6 6 7 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 9 xi

A. Landasan Teori... 1. Strategi Kompetitif... 2. Konsep Siklus Hidup.. 3. Prospector dan Defender 4. Kinerja Akuntansi.... 5. Hubungan Antar Konsep B. Kerangka Pemikiran... C. Perumusan Hipotesis... BAB III. METODOLOGI PENELITIAN... A. Ruang Lingkup... B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel... 1. Populasi... 2. Sampel... 3. Teknik Pengambilan Sampel... C. Teknik Pengumpulan Data... D. Indikator, Variabel Penelitian dan Pengukurannya... 1. Indikator... 2. Variabel... E. Teknik Analisis Data... BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN... A. Deskripsi Data... 1. Seleksi Sampel... 2. Statistik Deskriptif... 9 9 11 14 16 17 18 18 22 22 22 22 23 23 25 26 26 28 29 33 33 33 34 xii

B. Pengujian Asumsi Model Analisis... 1. Uji Normalitas... 2. Uji TTest... BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN... A. Kesimpulan... B. Keterbatasan... C. Saran... DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN... 35 35 38 41 41 43 43 45 48 xiii

DAFTAR TABEL TABEL Halaman II.1 Prediksi Perbedaan Pengukuran Kinerja Akuntansi III.1 III.2 III.3 III.4 IV.1 IV.2 IV.3 IV.4 IV.5 Perusahaan Prospector dan Defender... Prosedur Pemilihan Sampel... Communalities... Total Variance Explained... Component Matrix... Populasi Perusahaan yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2007... Statistik Deskriptif... Uji Normalitas Data Sebelum Mengalami Perubahan... Uji Normalitas Data Setelah Ditransform... Hasil Perbandingan Mean Pada Pengukuran Kinerja Akuntansi Perusahaan Prospector dan Defender... 17 25 30 30 31 34 35 36 37 38 xiv

DAFTAR GAMBAR GAMBAR Halaman II.1 Kerangka Pemikiran... 18 xv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Daftar Perusahaan Sampel Hasil Uji Normalitas Hasil Common Factor Analysis Hasil TTest xvi

PERBANDINGAN PENGUKURAN KINERJA AKUNTANSI PERUSAHAAN BERDASARKAN PERBEDAAN TIPOLOGI STRATEGI KOMPETITIF ABSTRAKSI MOHAMAD F0305079 Miles dan Snow (1978) membagi tipologi strategi kompetitif perusahaan menjadi empat, dengan prospector dan defender sebagai tipologi yang ekstrim. Tujuan Penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam pengukuran kinerja akuntansi perusahaan pada dua tipologi strategi kompetitif yang ekstrim, yaitu prospector dan defender. Penelitian dilakukan dengan memisahkan perusahaan bertipologi prospector dan defender dengan life cycle theory, selanjutnya kinerja akuntansi yang diwakili oleh pertumbuhan penjualan dan laba, dividend pay out dan return on investment (ROI) kedua tipologi perusahaan itu dibandingkan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 70 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2004 sampai dengan 2007. Sampel ini dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Pemisahan perusahaan dari kedua tipologi dilakukan dengan menggunakan common factor analysis. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ratarata pertumbuhan laba kedua tipologi perusahaan tidak berbeda secara signifikan. Pertumbuhan penjualan perusahaan bertipologi prospector lebih kecil dibanding dengan ratarata pertumbuhan penjualan perusahaan bertipologi defender. Ratarata dividend pay out ratio dan ROI kedua tipologi perusahaan tidak berbeda secara signifikan. Kata Kunci: Defender, prospector, kinerja akuntansi, strategi kompetitif, Ketersediaan Data: JSX Statistics, Situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) xvii

FIRM'S ACCOUNTING PERFORMANCE MEASUREMENT COMPARISON BASED ON DIFFERENCES OF COMPETITIVE STRATEGY'S TYPOLOGY ABSTRACT MOHAMAD F0305079 Miles and Snow (1978) devide firm s competitive strategy into four types, with prospector and defender as the two extremes. The objective of the study is to obtain empirical evidence of significant difference in firm s accounting performance measurement in two extreme typology of competitive strategy, prospector and defender. This research separate prospector and defender with life cycle theory, and then the accounting performance, which is represented by sales and profit growth, dividend pay out and return on investment (ROI), are being compared. This research used 70 sample which is listing from 2004 to 2007 at Indonesian Stock Exchange. Sample in this research was selected using purposive sampling method. Common factor analysis used to devide the two typologies. The results show that average income are not significantly difference between prospector and defender firms. Sales growth of prospector firms are lower than sales growth of defender firms. Dividend pay out and ROI, however, are not significantly difference between prospector and defender firms. Keyword: Defender, prospector, accounting performance, competitive strategy Data Avaibability: JSX Statistics, Indonesian Stock Exchange s Homepage (www.idx.co.id) xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi banyak perubahan dalam dunia bisnis, khususnya di Indonesia. Berbagai macam peristiwa ekonomi telah terjadi dan mampu mengubah komposisi persaingan antar perusahaan. Untuk itu, perusahaan dituntut untuk dapat bertahan, menjaga daya saing dan kelangsungan usahanya. Manajemen perusahaan dituntut untuk menentukan strategi yang sesuai dengan core competencies dan kondisi eksternal perusahaan. Memilih strategi yang digunakan bukan merupakan hal yang mudah bagi suatu perusahaan karena harus melihat setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan dan dari segi lain seperti jenis produk yang akan ditawarkan, target pasar, kondisi finansial guna menunjang promosi, dan harus dapat mengenal pesaing dengan baik, artinya perasahaan harus dapat mengerti tentang eksistensi pesaing selama ini. Banyak macam strategi yang bisa dipilih untuk menjalankan bisnis guna mencapai kesuksesan sesuai dengan target yang ditetapkan oleh masingmasing perusahaan (Purmiranti dan Sopamena, 2003) Salah satu strategi yang paling penting adalah strategi kompetitif. Miles dan Snow (1978) membagi empat tipologi strategi kompetitif, yaitu prospector, defender, analyzer dan reactor. Begitu pula Olson et al. (2005) yang membaginya menjadi empat macam, yaitu prospectors, analyzers, low cost defenders dan differentiated defenders. Miles dan Snow (1978) mendefinisikan prospector sebagai: 1

organizations which almost continually search for market opportunities, and they regularly experiment with potential responses to emerging environmental trends. Thus, these organizations often are the creators of change and uncertainty to which their competitors must respond. However, because of their strong concern for product and market innovation, these organizations usually are not completely efficient. Sementara defender sebagai: organizations which have narrow productmarket domains. As a result of this narrow focus, these organizations seldom need to make major adjustments in their technology, structure, or methods of operation. Instead, they devote primary attention to improving efficiency of their existing operations. Keduanya mengartikan prospector dan defender sebagai strategi yang ekstrim berbeda. Prospector merupakan strategi yang mengidentifikasi dan mengembangkan produk baru serta memanfaatkan peluang pasar, sedangkan defender adalah strategi yang cenderung mempertahankan pasar yang telah dicapai dan produk yang stabil dengan harga yang murah (low cost leadership) (Saraswati dan Atmini, 2007). Perusahaan defender membatasi jenis produksinya atau melakukan pembatasan pasar. Kinerja perusahaan dinilai berdasarkan keuangan, produksi dan perekayasaan teknis dengan menekan pengeluaran untuk pemasaran dan riset dan pengembangan (R & D). Perusahaan prospector secara kontinyu mengawasi peluang pasar dan melakukan kreasi terhadap perubahan dan ketidakpastian untuk merespon pesaing. Fungsi pemasaran dan R & D menjadi lebih dominan. Kinerja tidak hanya berdasarkan laba dan efisiensi tetapi yang lebih penting adalah menjadi leader dalam inovasi produk (Faisal dan Prabowo, 2006) 2

Ittner et al. (1997) mengungkapkan bahwa perusahaan dengan strategi prospector memiliki karakter inovasi produkproduk baru, variasi dan diversifikasi produk. Untuk menjalankan strategi tersebut, investasi di bidang pengembangan tenaga kerja, pengeluaran riset dan pengembangan, dan pengeluaran modal relatif lebih tinggi dibanding perusahann defender. Ittner et al. (1997) juga mengungkapkan bahwa strategi yang berbeda akan menghasilkan ratarata pertumbuhan laba dan penjualan yang berbeda pula. Ratarata pertumbuhan perusahaan bertipe prospector lebih besar dibanding dengan ratarata pertumbuhan penjualan perusahaan bertipe defender. Demikian pula ratarata pertumbuhan laba perusahaan bertipologi prospector lebih besar dibanding dengan ratarata pertumbuhan laba pada perusahaan bertipe defender. Anthony dan Ramesh (1992) dalam Habbe dan Hartono menemukan bahwa dalam fase pertumbuhan (tipologi perusahaan prospector), terjadi pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi dibandingkan pada fase kematangan dan penurunan (tipologi perusahaan defender), Selain itu, pembayaran dividen relatif lebih kecil, karena pada fase pertumbuhan laba ditanamkan kembali ke perusahaan. Alat ukur finansial yang sering digunakan untuk mengukur tingkat laba adalah Return on Investment (ROI). ROI (Return on Investment) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (tingkat pengembalian), yang akan digunakan untuk menutupi investasi yang dikeluarkan (Yuniawan, 2006). Penelitian Ittner et al. (2003) dan Anderson dan Zeithaml (1984) menemukan bahwa ROI perusahaan bertipologi 3

prospector relatif lebih kecil dibandingkan dengan ROI perusahaan bertipologi defender. Sesuai dengan penjelasan di atas, maka variabel bebas yang hendak dibandingkan dalam penelitian ini adalah pengukuran kinerja akuntansi. Pengukuran kinerja akuntansi dapat diukur dengan berbagai macam indikator, misalnya mengukur dengan rasio EPS, PER, DER, ROI, ROA, maupun ROE. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengukuran kinerja akuntansi yang terdiri dari pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan, pembayaran dividen, dan return on investment (ROI). Variabelvariabel tersebut dipisahkan berdasarkan tipologi strategi kompetitifnya, dalam penelitian ini hanya mengambil tipologi yang berbeda secara ektrim, yaitu prospector dan defender dengan menggunakan metode yang digunakan Habbe dan Hartono (2001), yaitu dengan menggunakan empat macam indikator, yaitu KARPEN, PBV, CETA, dan CEMVE. Dalam penelitian ini, penulis berusaha menjawab pertanyaan yang sama dengan dua penelitian sebelumnya, yaitu penelitian Habbe dan Hartono (2001) dan Saraswati dan Atmini (2007), yaitu apakah terdapat perbedaan yang signifikan pengukuran kinerja akuntansi perusahaan pada dua tipologi strategi kompetitif ekstrim, yaitu prospector dan defender. Perbedaan terletak pada periode waktu yang diteliti, dan juga penambahan variabel lain untuk indikator pengukuran kinerja, yaitu ROI, seperti yang dilakukan Ittner et al. (2003). Periode waktu yang hendak diteliti penulis dimulai dari tahun 2004 hingga 2007. Pemilihan periode tersebut karena antara tahun 2004 hingga 2007, tidak terjadi gejolak ekonomik yang cukup signifikan, sebagaimana terjadi pada tahun 1997 4

1998, ketika terjadi krisis moneter yang melanda dunia, khususnya Asia. Penulis juga sengaja tidak memasukkan tahun 2008 ke dalam penelitiannya, karena dikhawatirkan akan mengubah hasil penelitian secara signifikan, dimana pada tahun tersebut mulai terjadi krisis finansial yang sangat mempengaruhi dunia bisnis. Pada penelitian Habbe dan Hartono (2001), data yang digunakan adalah periode waktu sebelum krisis moneter, yaitu tahun 19921996, sedangkan penelitian Saraswati dan Atmini (2007) mengambil data tepat setelah krisis berakhir, yaitu dimulai pada tahun 1999 hingga 2005. Maka dari itulah penulis mengambil sampel data dari periode waktu yang cukup jauh dari waktu terjadinya krisis, dengan harapan tidak terjadi bias sebagaimana dikhawatirkan atas penelitian Saraswati dan Atmini (2007). Penentuan perusahaan prospector dan defender dalam penelitian ini menggunakan pendekatan konsep siklus hidup (life cycle concept) seperti yang digunakan oleh Habbe dan Hartono (2001) serta Kallapur dan Trombley (1999). Setiap fase dalam life cycle berhubungan dengan strategi, kompetisi dan kinerja organisasi. Oleh karena prospector merupakan tipe strategi yang lebih menekankan produk yang unik dan perluasan pasar, maka lebih dekat dengan strategi differentiation. Strategi defender yang menawarkan produk yang murah lebih berkaitan dengan strategi low cost leadership (Porter, 1985) Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini berjudul: 5

Perbandingan Pengukuran Kinerja Akuntansi Perusahaan Berdasarkan Perbedaan Tipologi Strategi Kompetitif B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini dirumuskan dengan pertanyaan riset sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam pengukuran kinerja akuntansi perusahaan pada dua tipologi strategi kompetitif yang ekstrim, yaitu prospector dan defender? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam pengukuran kinerja akuntansi perusahaan pada dua tipologi strategi kompetitif yang ekstrim, yaitu prospector dan defender. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Dapat memberikan kontribusi terhadap literatur penelitian akuntansi khususnya mengenai karakteristik perusahaan terhadap pengukuran kinerja akuntansi. 2. Bagi perusahaan, dapat memberikan masukan dalam penentuan kebijakan mengenai tipologi strategi kompetitif yang lebih tepat dipilih. 6

3. Bagi investor, kreditor dan pihakpihak yang berkepentingan lainnya, dapat menjadi acuan tambahan dalam menganalisis keinformatifan terkait dengan pengukuran kinerja akuntansi perusahaan. 4. Bagi regulator, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam meningkatkan perannya untuk memenuhi kepentingan pihak pemakai informasi. 5. Bagi kalangan akademisi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan literatur dalam bidang ilmu akuntansi, khususnya keuangan dan pasar modal. E. Sistematika Laporan Sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam 5 bab, yaitu: Bab I Pendahuluan, bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Bab II Tinjauan Pustaka dan Pengembangan Hipotesis, bab ini membahas landasan teori yang diantaranya berupa tinjauan pustaka, kerangka teoritis, dan dilanjutkan dengan penelitian terdahulu yang dikembangkan (hipotesis). Bab III Metodologi Penelitian, bab ini berisi desain penelitian, populasi, sample dan teknik sampling, pengukuran variable, instrumen penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis data. Bab IV Analisis Data dan Pembahasan, bab ini membahas mengenai data yang digunakan, pengolahan data tersebut dengan alat analisis yang diperlukan dan hasil dari analisis data. Bab V Kesimpulan dan Saran, bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data yang telah dilakukan, saransaran yang diajukan dari hasil penelitian, dan rekomendasi bagi penelitian selanjutnya. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Strategi Kompetitif Perusahaan dalam memasuki persaingan yang semakin ketat akan menetapkan strategi bersaing agar tetap dapat bertahan. Salah satu usaha yang dilakukan adalah pemilihan strategi yang diterapkan disesuaikan dengan core competencies yang dimiliki serta kondisi eksternal perusahaan (Habbe dan Hartono, 2001). 8

Strategi kompetitif menurut Miles dan Snow (1978) terdiri atas empat tipologi, yaitu prospector, analyzer, reactors dan defender. Pengertiannya adalah sebagai berikut: a. Prospector adalah tipe organisasi yang hampir setiap saat secara terus menerus mengamati peluang pasar, dan secara reguler melakukan percobaanpercobaan untuk memunculkan kecenderungan dalam lingkungan konsumen. Organisasiorganisasi ini sering rnembuat perubahanperubahan dan ketidakpastian. Namun karena konsentrasinya sangat kuat pada inovasi produk dan pasar, maka biasanya organisasiorganisasi ini kurang efisien. b. Defender adalah tipe organisasi yang mempunyai domain product market yang sempit. Manajer puncak dalam organisasi tipe ini sangat ahli dalam membatasi daerah operasinya karena tidak cenderung mencari peluang baru yang keluar dari domainnya. Sebagai suatu hasil yang berfokus sempit, perusahaanperusahaan ini jarang membutuhkan penyesuaian penting dalam teknologi, struktur, atau metode operasinya. Sebagai gantinya mereka mencurahkan perhatian utamanya kepada peningkatan efisiensi operasi. c. Analyzer adalah tipe organisasi yang beroperasi dalam dua tipe yakni domain product market yang relatif stabil dan tetap melakukan perubahanperubahan. Dalam areanya yang stabil, organisasiorganisasi ini beroperasi secara rutin dan efisien melalui penggunaan strukturstruktur dan prosesproses yang terformulasi. Dalam situasi yang lebih tidak pasti, manajer puncak memperhatikan secara dekat ideide baru pesaingnya dan kemudian secara cepat mengadopsinya. d. Reactors adalah tipe organisasi yang manajer puncaknya seringkali mempersepsikan bahwa telah terjadi perubahan dan ketidakpastian dalam lingkungan organisasionalnya, tetapi tidak dapat meresponnya secara efektif. Karena tipe organisasi ini kurang konsisten mengenai hubungan antara strategi dan struktur, maka jarang rnembuat penyesuaian yang dapat memberi kekuatan untuk melakukan seperti yang dilakukan oleh lingkungannya. 9

2. Konsep Siklus Hidup Konsep siklus hidup (lifecycle theory) menjelaskan bahwa ada empat fase dalam siklus hidup suatu perusahaan, yaitu dimulai dari fase perkenalan (introduction/pioneering), pertumbuhan (growth/expansion), kematangan (mature/harvest), dan fase penurunan (decline). Beberapa literatur juga menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan dan capital expenditure, yang merupakan indikator utama untuk strategi perusahaan, serta strategi cost yang efektif adalah fungsi dari tahap siklus hidup organisasi (Saraswati dan Atmini, 2007). Tiap fase evolusi akan berpengaruh terhadap strategi, kompetisi, dan kinerja perusahaan. Oleh karena itu pembahasan strategi organisasional tidak dapat dipisahkan dengan Konsep siklus hidup (Habbe dan Hartono, 2001). Pashley dan Philppatos (1990) menjelaskan konsep siklus hidup perusahaan yang dikaitkan dengan penjualan, pembayaran dividen dan capital expenditure. Perusahaan yang berada pada fase perkenalan, market share dan market powernya sangat tinggi, sedangkan volume penjualan rendah dan kemungkinan rugi dikarenakan biaya permulaan (start up costs) yang tinggi dengan adanya bisnis baru. Dana perusahaan lebih banyak tergantung pada dana pinjaman, sehingga likuiditas perusahaan rendah dan tidak ada pembayaran dividen. Pada fase perkenalan sampai kepada fase pertumbuhan, diferensiasi produk merupakan key success factor. Untuk itu, pemilikan teknologi dan pengetahuan serta dukungan dana merupakan aspek penting dalam pencapaian key success factor tersebut. Pengembangan pada fase ini membutuhkan dana yang sangat banyak untuk penyempurnaan permodalan, pencapaian kemampuan produksi, pemasaran, dan distribusi (Grant, 1995 dalam Habbe dan Hartono, 2001). Pembelanjaan Modal (Capital Expenditure) dalam penelitian ini adalah pengeluaran yang digunakan untuk mendapatkan atau menyempurnakan aktiva modal, seperti bangunan dan peralatan. Atau pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan yang diharapkan menghasilkan manfaat selama periode waktu yang lebih dari satu tahun. 10

Dalam hal kinerja, Porter (1980) mengemukan bahwa perusahaan yang berada pada fase pertumbuhan mempunyai margin dan profit serta pertumbuhan penjualan yang relatif lebih tinggi dibanding pada fase kematangan dan fase penurunan. Namun return atas investasi (ROI) pada fase ini relatif lebih kecil dibanding perusahaan yang berada pada fase kematangan (Anderson dan Zeithaml, 1984). Hal ini disebabkan pada fase perkenalan dan pertumbuhan, perusahaan masih dalam taraf membangun (build) yang terus masih melakukan investasi, sedangkan pada fase kematangan dan penurunan, perusahaan sudah berada pada taraf panen (harvest). Dari sisi sistem pengendalian manajemen, Shank dan Govindarajan (1993) secara implisit mengemukakan bahwa perusahaan yang berada pada fase perkenalan dan pertumbuhan (build) menerapkan sistem pengendalian yang tidak ketat, tetapi bila sudah mencapai pada fase kematangan (harvest) dan penurunan, maka akan menerapkan sistem pengendalian yang ketat. Lebih lanjut dikatakan bahwa pada fase perkenalan dan pertumbuhan, penggunaan standar kos sebagai penilaian kinerja dan penggunaan konsep penganggaran untuk manufacturing cost control relatif lebih rendah. Pada fase expansion (growth), perusahaan akan mengalami kenaikan dalam penjualan, laba dan likuiditas. Perusahaan mulai membayar dividen. Equity relatif terhadap debt financing meningkat karena laba dikembalikan lagi ke perusahaan dan sebagian hutang terbayar. Market power dan market share turun dengan adanya kompetisi. Oleh karena pada fase perkenalan dan pertumbuhan, peluang pasar yang tinggi, memperkenalkan produk dan biaya awal perusahaan juga tinggi, kedua fase ini bisa dikatakan menerapkan strategi prospector. Perusahaan dengan fase mature mempunyai karakteristik pasar mature product dan kompetisi. Penjualan memuncak dan likuiditas tinggi sehingga pembayaran dividen juga tinggi. Dalam fase decline, penjualan turun secara signifikan perusahaan mengalami kerugian dan mungkin tidak ada pembayaran dividen. Transformasi dari fase pertumbuhan ke fase kematangan dan penurunan berdampak pada competitive advantage, yaitu berkurangnya kesempatan untuk melanggengkan competitive advantage dan bergesernya kesempatan tersebut dari differentiation based factor ke cost based 11

factor. Dengan demikian, strategi yang tepat dalam fase kematangan dan penurunan adalah cost leadership atau strategi defender (Habbe dan Hartono, 2001). 3. Prospector dan Defender Prospector dan defender adalah dua jenis tipe organisasi yang berada pada dua titik ekstrim. Karakter dan strateginya sangat bertolak belakang. Perusahaan prospector dalam melakukan persaingan lebih mengutamakan aspek produk sebagai senjata atau competitive advantage, sehingga perusahaan prospector memiliki karakter inovasi produkproduk baru, variasi dan diversifikasi produk. Untuk menopang strategi tersebut, investasi dibidang pengembangan tenaga kerja, penganggaran di bidang riset dan pengembangan (R&D) dan capital expenditure relatif lebih tinggi dibandingkan perusahaan defender (Ittner et al., 1997). Karakter lainnya dalam strategi prospector adalah pengejaran pertumbuhan penjualan dan peningkatan pangsa pasar. Karakter ini sangat logis karena dengan adanya produkproduk baru serta variasi produk tersebut akan membuka peluang pasar baru yang berkonsekuensi pada peningkatan penjualan dan peningkatan pangsa pasar. Miles dan Snow (1978) mengemukakan bahwa ada dua karakteristik pertumbuhan perusahaan bertipologi prospector, yaitu: a. Pertumbuhan sebagai hasil dari lokasi pasar baru dan pengembangan produk. b. Pertumbuhan dalam arti rate of growth yang tinggi. Bila pemilihan strategi dihubungkan dengan Konsep siklus hidup, maka perusahaan bertipologi prospector yang berkarakter inovator memiliki intensitas tinggi pada fase pertumbuhan. Sedangkan perusahaan bertipologi defender yang menekankan pada aspek efisiensi berada pada fase kematangan, sebab pada fase ini sangat beralasan untuk diterapkannya kebijaksanaan pengontrolan biaya secara ketat. Pada fase pertumbuhan, Anthony dan Ramesh (1992) menemukan pertumbuhan penjualan yang tinggi dibanding pada fase kematangan dan fase penurunan. Pada fase itu pula ditemukan dividend payout yang relatif kecil dibanding pada fase kematangan. Hal ini dapat 12

dijelaskan bahwa perusahaan prospector memberikan dividen kepada pemegang saham relatif lebih kecil karena mangantisipasi reinvestasi dan pengembangan produk. Sebaliknya pada perusahaan yang menerapkan strategi defender menekankan pada efisiensi dan kos rendah, lebih rendah dari pesaingnya. Penekanan pada efisiensi terlihat pada pengontrolan biaya secara ketat, misalnya biayabiaya riset dan pengembangan, pelayanan, dan biaya promosi diminimalisir (Habbe dan Hartono, 2001). Dalam hal produk, perusahaan defender berusaha menyediakan produk yang stabil di pasaran. Pengembangan produk biasanya disesuaikan product line yang sudah ada, dan pengembangan pemasaran disesuaikan dengan area yang tidak jauh dengan area yang sudah ada (Miles dan Snow 1978). Perusahaan ini tidak secara cepat beradaptasi dengan perubahan lingkungan ekstemal, oleh karena itu perusahaan ini tidak menerapkan strategi firsttomarket sebagaimana perusahaan bertipologi prospector (Ittner et al., 1997). 4. Kinerja Akuntansi Kinerja akuntansi dalam penelitian ini diwakili oleh variabel pertumbuhan laba, perumbuhan penjualan, dividend payout, dan return on assets (ROI). a. Pertumbuhan Laba Pertumbuhan laba adalah tingkat persentase perubahan laba sebelum pajak yang diperoleh selama periode tertentu. b. Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan Penjualan adalah tingkat prosentase penjualan bersih yang diperoleh selama periode tertentu. c. Dividend Payout Ratio Dividend Payout Ratio adalah persentase tertentu dari laba perusahaan yang dibayarkan sebagai dividen kas kepada pemegang saham. 13

d. Return on Investment (ROI) ROI adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (tingkat pengembalian). Dari uraian literatur tersebut di atas dapat disimpulkan implikasi strategi prospector dan defender terhadap pengukuran kinerja akuntasi seperti di tabel II.1 berikut ini: Tabel II.1 Prediksi Perbedaan Pengukuran Kinerja Akuntansi Perusahaan Prospector dan Defender Income Sales Growth Dividend ROI Growth Payout Prospector Relatif Relatif Tinggi Relatif Relatif Tinggi Rendah Rendah Relatif Defender Relatif Rendah Relatif Relatif Rendah Tinggi Tinggi 5. Hubungan Antar Konsep Miles dan Snow (1978) memetakan empat tipologi strategi organisasional. Untuk menentukan tipologi tersebut digunakan variabel jumlah karyawan dibagi total penjualan (KARPEN), price to book value (PBV), capital expenditure dibagi dengan market value (CEMVE), dan capital expenditure dibagi dengan total asset (CETA) (Habbe dan Jogiyanto, 2001). Namun dalam penelitian ini hanya dua tipologi yang dianalisa untuk mencari perbedaan yang bertolak belakang yaitu prospector dan defender. 14

B. Kerangka Pemikiran Prospector KARPEN PBV CETA CEMVE Kinerja Akuntansi: Pertumbuhan laba Pertumbuhan penjualan Dividend payout ROI Defender C. Perumusan Hipotesis Perumusan hipotesis berikut ini didasarkan pada simpulan prediksi di tabel 1 di atas dengan kembali menguraikan secara singkat landasan teori yang digunakan. Semua hipotesis yang dirumuskan adalah hipotesis alternatif. Intensitas perusahaan bertipologi prospector yang tinggi pada fase pertumbuhan dalam siklus hidup produk berdampak terhadap kemampuan menciptakan margin dan pertumbuhan laba yang relatif lebih tinggi. Sementara perusahaan yang bertipologi defender yang intensitasnya lebih besar pada fase kematangan memperoleh margin dan pertumbuhan laba yang relatif lebih kecil. Pendapat ini cukup beralasan karena pada fase pertumbuhan, produkproduk baru yang dikeluarkan oleh perusahaan belum mendapat saingan dalam jangka pendek, aspek produk differentiation masih lebih dominan dan produknya masih dapat dijual dengan harga yang relatif lebih tinggi. Sedangkan perusahaan defender yang domainnya adalah cost advantage, harus mampu bersaing melalui persaingan harga yang ketat. 15

Anthony dan Ramesh (1992) menemukan pertumbuhan unexpected earnings lebih besar pada fase pertumbuhan daripada fase kematangan dan fase penurunan. Perbedaan pengukuran kinerja pertumbuhan laba sebagai implikasi strategi organisasional akan diuji dengan perumusan hipotesis sebagai berikut: H 1 : Ratarata pertumbuhan laba perusahaan bertipologi prospector lebih besar dibanding dengan ratarata pertumbuhan laba perusahaan bertipologi defender. Perusahaan prospector mempunyai karakter pengejaran pertumbuhan penjualan dan peningkatan pangsa pasar melalui inovasiinovasi produk baru yang berbeda dengan para pesaingnya (Miles dan Snow 1978). Penciptaan pasar yang luas dilakukan dengan penciptaan selera baru terhadap konsumen melalui produkproduk yang berbeda. Karakter penciptaan produk baru bagi perusahaan bertipologi prospector menjadikan perusahaan ini lebih sering berada pada fase pertumbuhan dalam konsep siklus hidup. Sementara perusahaan bertipologi defender yang menekankan efisiensi lebih cenderung berada pada fase kematangan, sebab pada fase inilah dapat diterapkan pengontrolan biaya secara ketat. Selain itu pada fase ini pula telah terjadi persaingan yang ketat. Secara empiris Anthony dan Ramesh (1992) menemukan pertumbuhan penjualan yang tinggi pada fase pertumbuhan dibanding pada fase kematangan dan fase stagnasi. Merujuk pada telaah literatur di atas, maka perbedaan pengukuran kinerja pertumbuhan penjualan sebagai implikasi dari strategi prospector dan defender akan diuji dengan rumusan hipotesis sebagai berikut: H 2 : Ratarata pertumbuhan penjualan perusahaan bertipologi prospector lebih besar dibanding dengan ratarata pertumbuhan penjualan perusahaan bertipologi defender. Perusahaan bertipologi prospector membagikan dividen kepada investor atau pemegang saham relatif lebih kecil dibanding perusahaan bertipologi defender. Hal ini dikarenakan perusahaan prospector mengantisipasi reinvestasi dalam capital expenditure, riset pengembangan produk baru, dan pengembangan tenaga kerja (Ittner et al., 1997). 16

Perusahaan yang masih berada pada fase pertumbuhan akan memberikan dividen yang lebih kecil kepada pemegang saham dan akan membesar bila telah mencapai fase kematangan. Anthony dan Ramesh (1992) menggunakan dividend payout ratio sebagai prediktor dalam membagi siklus kehidupan perusahaan. Mereka menemukan secara signifikan rasio dividen yang lebih kecil pada fase pertumbuhan dibanding pada fase kematangan dan penurunan. DeAngelo et al. (2006) menguji pembayaran dividen yang dikaitkan dengan siklus hidup, dan menemukan bukti adanya hubungan yang kuat antara pembayaran dividen dengan tahapan siklus hidup. Berdasarkan uraian tersebut, maka disusun hipotesis sebagai berikut: H 3 : Ratarata dividend payout perusahaan bertipologi prospector lebih kecil dibanding dengan ratarata dividend payout perusahaan bertipologi defender. Return On Investment (ROI) merupakan alat ukur finansial yang lazim digunakan untuk mengukur tingkat laba perusahaan, atau dengan kata lain ROI merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. ROI umumnya digunakan investor sebagai pedoman dalam membuat kepututsan investasi. Anderson dan Zeithaml (1984) dan Ittner et al. (1997) menemukan perbedaannya secara signifikan, yaitu bahwa ROI pada perusahaan bertipologi prospector relatif lebih kecil daripada perusahaan bertipologi defender. Berdasarkan uraian tersebut, maka disusun hipotesis sebagai berikut: H 4 : Ratarata ROI perusahaan bertipologi prospector lebih kecil dibanding dengan ratarata ROI perusahaan bertipologi defender. 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing), yang biasanya digunakan dalam menjelaskan suatu hubungan tertentu (Sekaran, 2000). Dalam penelitian ini hipotesis yang diuji adalah apakah terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh kinerja akuntansi yang diwakili dengan variabel pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan, dividend payout, dan return on investment perusahaanperusahaan yang dipisahkan dalam dua golongan berdasarkan tipologinya, yaitu prospector dan defender. B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto, 1993). Sekaran (2000) mendefinisikannya sebagai kumpulan atau kelompok orang, peristiwa atau sesuatu yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang merupakan satusatunya bursa efek di Indonesia. Oleh karena itu, diharapkan sampel yang diambil bisa merepresentasikan perusahaanperusahaan yang ada di Indonesia, karena menurut peraturan yang dikeluarkan oleh BAPEPAMLK, setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan mengeluarkan laporan tahunan. Perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 ada 393 perusahaan (Institute for Economic and Financial Research, 2008). 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang terdiri dari elemen elemen yang diharapkan memiliki karakteristik yang sama dengan populasi (Sekaran, 2000). Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi, 18

jumlahnya lebih sedikit dari jumlah populasi (Djarwanto dan Pangestu 1998, p. 107). Sampel dalam penelitian ini adalah hasil seleksi dari populasi, yaitu semua perusahaan yang mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia, dengan teknik penyeleksian seperti dijelaskan di poin berikutnya. 3. Teknik Pengambilan Sampel Pemilihan sampel penelitian berdasarkan metode purpossive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang memenuhi syaratsyarat berikut: a. Sampel merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berturutturut selama tahun 2002 sampai dengan 2007. b. Sampel adalah perusahaan manufaktur menurut klasifikasi Indonesian Capital Market Directory 2007. Perusahaan manufaktur dipilih dengan alasan terdapat unsur perhitungan capital expenditure yang dipakai sebagai salah satu kriteria pemilihan sampel prospector dan defender. Selain itu, jumlah perusahaan manufaktur yang cukup banyak dianggap bisa mewakili dari keseluruhan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. c. Sampel adalah perusahaan yang telah menerbitkan laporan keuangan auditan berturutturut selama tahun 1998 sampai 2004. d. Mempunyai laporan tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan melaporkannya dalam mata uang rupiah (Rp). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya bias karena perbedaan tanggal laporan keuangan dan perbedaan mata uang. e. Data sampel perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang dibutuhkan dalam penelitian ini harus tersedia lengkap selama periode tahun 2002 sampai dengan 2007. f. Perusahaan manufaktur yang digunakan sebagai sampel merupakan perusahaan manufaktur yang tidak melakukan aktivitas luar biasa, misalnya 19

aktivitas merger dan akuisisi. Alasan penggunaan syarat ini adalah untuk menghindari terdapatnya bias dalam hasil penelitian ini, karena dikhawatirkan aktivitas tersebut menjadi faktor penentu lain yang lebih kuat. Prosedur pemilihan sampel selengkapnya adalah seperti tampak dalam tabel III.1 berikut: Tabel III.1 Prosedur Pemilihan Sampel Keterangan Jumlah Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 393 Perusahaan bukan manufaktur (242) Tanggal tutup buku bukan 31 Desember (1) Laporan keuangan tidak dinyatakan dalam rupiah (6) Perusahaan mulai terdaftar di BEI sesudah tahun 2002 (13) Data tidak lengkap atau tidak tersedia (10) Terdapat faktor penentu lain (17) Tidak termasuk kriteria perusahaan prospector dan defender (34) Perusahaan yang terpilih sebagai sampel 70 (masingmasing 35 perusahaan prospector dan 35 perusahaan defender) C. Teknik Pengumpulan Data Data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah data sekunder (archival). Data sekunder merupakan data yang bukan diusahakan sendiri atau data yang diperoleh dan disusun dari pihak lain dan atau publikasi. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data akuntansi yang diambil dari laporan keuangan perusahaan sampel selama tahun 2002 sampai dengan 2007, yaitu penjualan bersih, capital expenditure, total aktiva, jumlah karyawan dan laba sebelum pajak. 2. Dividend payout dan earnings per share, yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2002 sampai dengan 2008. 20

Tahun pengamatan yang diambil adalah dari tahun 2004 sampai tahun 2007. Pengamatan dimulai tahun 2004 karena tahun tersebut dapat dianggap sebagai awal periode setelah krisis. Data tahun 2001 dan 2002 diperlukan untuk mendapatkan angka pertumbuhan. D. Indikator, Variabel Penelitian dan Pengukurannya Sekaran (2000) menyatakan bahwa variabel merupakan sesuatu yang mempunyai nilai yang dapat berbeda atau berubah. Nilai ini dapat berbeda dalam waktu yang lain untuk objek atau orang yang sama atau dapat juga berbeda pada waktu yang sama untuk orang atau objek yang berbeda. Penelitian ini menggunakan variabel moderasi untuk memisahkan perusahaan yang diteliti menjadi dua macam tipologi, yaitu prospector dan defender. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan dua variabel utama, yaitu variabel independen dan dependen. Definisi dan pengukuran masingmasing variabel adalah sebagai berikut: 1. Indikator Indikator adalah alat ukur berupa statistik yang dapat menunjukkan perbandingan, kecenderungan atau perkembangan. Ada 4 indikator yang digunakan dalam penelitian ini untuk memisahkan perusahaan berdasar tipologi strategi kompetitifnya. a. KARPEN Merupakan hasil bagi antara total karyawan tahun yang bersangkutan dengan total penjualan pada akhir tahun yang sama. KARPEN = KAR/PENJ b. Price to Book Value (PBV) Merupakan hasil bagi antara harga pasar per lembar saham pada akhir tahun tahun yang bersangkutan dengan nilai buku per lembar saham pada akhir tahun yang sama. PBV = MV/BV 21

c. CEMVE Dihitung dengan cara mengurangkan capital expenditure (CE) tahun yang bersangkutan dengan CE tahun sebelumnya, kemudian hasilnya dibagi dengan nilai pasar ekuitas akhir tahun sebelumnya. CEMVE = (CE t Ce t1 )/MVE t1 d. CETA Dihitung dengan cara mengurangkan capital expenditure (CE) tahun yang bersangkutan dengan CE tahun sebelumnya, kemudian hasilnya dibagi dengan nilai total assets akhir tahun sebelumnya. CETA = (CE t Ce t1 )/TA t1 Setelah diperoleh hasil perhitungan dari KARPEN, PBV, CETA, dan CEMVE maka melakukan common factor analysis atau analisa faktor untuk menentukan tipologi perusahaan prospector dan defender. 2. Variabel Variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah variabel bebas. Variabel bebas menurut Sekaran (2000) merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik pengaruh itu secara positif maupun negatif. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel pengukuran kinerja akuntansi yang diprediksi terimplikasi oleh strategi organisasional, yaitu pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan, dividend payout, dan return on investment. Keempat variabel tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: dibed = (IBED IBED t1 )/MVE t1 dsg = (SG t SG t1 )/SG t1 DP = DPS/EPS ROI = EAT/TA x 100% Keterangan: dibed = Pertumbuhan Laba 22

IBED t = Laba sebelum pajak, tidak termasuk extraordinary items, dan discontinued operations pada tahun t. IBED t1 = Laba sebelum pajak, tidak termasuk extraodinary items, dan discontinued operations pada tahun t1 MVE t1 = Nilai Pasar Ekuitas pada akhir tahun t1 dsg = Pertumbuhan Penjualan SG t = Total Penjualan Bersih pada tahun t SG t1 = Total Penjualan Bersih pada tahun t1 DP = Dividend Payout Ratio DPS = Dividen per lembar Saham EPS = Laba per lembar Saham EAT = Pendapatan setelah pajak TA = Total Aktiva E. Teknik Analisis Data Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji beda dua sampel independen (two independent samples). Sebelum dilakukan analisis data, dilakukan uji normalitas data menggunakan KolmogorovSmirnov Goodness of Fit Test. Untuk mendapatkan dua sampel independen tersebut dilakukan uji common factor analysis terhadap empat indikator atau proksi strategi kompetitif. Common factor analysis adalah model faktor dimana faktorfaktor didasarkan pada suatu pengurangan matrik korelasi. Menurut Hair et al. (1995) dalam Habbe dan Hartono (2001), communality adalah jumlah varian variabelvariabel asli yang terbagi kepada semua variabel yang termasuk dalam analisis. 23

Tabel III.2 Communalities Initial Extraction KARPEN 1.000.563 PBV 1.000.556 CETA 1.000.887 CEMVE 1.000.887 Tabel III.3 Total Variance Explained Initial Eigenvalues Component Total % of Variance Cumulative % 1 1.775 44.365 44.365 2 1.118 27.950 72.315 3.882 22.047 94.362 4.226 5.638 100.000 Di dalam tabel III.2 diatas ini terlihat bahwa jumlah nilai communalities tersebut adalah sebesar 2.893. untuk mencapai nilai tersebut dibutuhkan hanya dua faktor saja yang mempunyai nilai eigenvalues di atas satu (tabel III.3), yaitu faktor satu (1,775) dan faktor dua (1,118) dengan jumlah 2.893. Hal ini sesuai dengan the rule of thumb bahwa jumlah faktor yang digunakan sebagai variabel representasi adalah sebanyak faktor yang memiliki nilai eigenvalues sama dengan atau lebih dari satu (Habbe dan Hartono, 2001). Maka dari itu, dua faktor dibutuhkan untuk menjelaskan hubungan timbal balik di antara indikator. Faktor satu berkaitan dengan capital expenditure perusahaan. Loading atas CETA dan CEMVE secara berturutturut adalah 0,937 dan 0,942 (lihat tabel 6C). Faktor kedua berkaitan 24

dengan KARPEN dan PBV. Loading masingmasing indikator adalah 0,745 dan 0,744 sebagaimana diperlihatkan dalam tabel III.4 berikut. Tabel III.4 Component Matrix Component 1 2 KARPEN.087.745 PBV.051.744 CETA.937.096 CEMVE.942.014 Penentuan perusahaan bertipologi prospector atau defender didasarkan pada penjumlahan indeks kedua faktor tersebut. Penjumlahan indeks ini kemudian diperingkat. Sepertiga peringkat pertama diidentifikasi sebagai perusahaan bertipologi defender dan sepertiga terakhir diidentifikasi sebagai perusahaan bertipologi prospector. Dengan prosedur ini diidentifikasi masingmasing 35 perusahaan bertipologi defender dan prospector dari 104 perusahaan. F. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pairedsamples ttest. Pengujian ini dipergunakan untuk membandingkan dua jenis data yang telah dikelompokkan dan dihitung ratarata (mean)nya. Penjelasan teknis pengujian hipotesis lebih lanjut akan dibahas di bab IV. 25

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengukuran kinerja akuntansi perusahaan berdasarkan tipologi strategi kompetitifnya. Pengukuran kinerja akuntansi diwakili empat indikator, yaitu KARPEN, PBV, CETA, dan CEMVE. Tipologi strategi kompetitif yang dibandingkan adalah tipologi strategi kompetitif prospector dan defender. Pada bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, pengujian hipotesis, pembahasan, serta perbandingan dengan penelitian sebelumnya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS release 17.0 A. Deskripsi Data deskriptif. Deskripsi mengenai data dalam penelitian ini meliputi seleksi sampel dan analisis statistik 1. Seleksi Sampel 26

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan emiten tahun 2001 sampai dengan tahun 2007 yang dipublikasikan oleh situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2008, maupun situs resmi masingmasing perusahaan. Ada 393 perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007, seperti tercantum dalam ICMD 2008 (lihat Tabel IV.1). Tabel IV.1 Populasi Perusahaan yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2007 No Tipe Industri Jumlah 1 Manufaktur 151 2 Keuangan 72 3 Jasa 62 4 Lainnya 108 Total 393 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebagaimana telah disebutkan cara penyeleksian datanya pada bab sebelumnya. Setelah dilakukan penyeleksian, diperoleh sampel akhir sebanyak 70 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk digunakan dalam penelitian ini. Namanama perusahaan sampel dapat dilihat pada (lampiran 1). 2. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui nilai minimum, nilai maksimum, nilai ratarata (mean), dan standar deviasi variabelvariabel yang akan diuji. Deskripsi statistik selengkapnya disajikan dalam Tabel IV.2 berikut ini. 27

Tabel IV.2 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DIBED Prospector 35.2005.4901.031646.1206407 DIBED Defender 35 4.2763.7610.150897.8516181 DSG Prospector 35.1779 1.0485.124820.2010952 DSG Defender 35.0624 1.0803.210929.2027953 DP Prospector 35 5.2625 58.2425 8.707000 15.7307766 DP Defender 35 4.3325 78.8450 14.035786 21.5745758 ROI Prospector 35 14.1425 12.5725.613286 5.5083024 ROI Defender 35 85.6625 37.8950 2.551000 18.4553168 Valid N (listwise) 35 Sumber: Hasil olah data dengan SPSS 17.0 B. Pengujian Asumsi Model Analisis Pengujian asumsi model analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas. Model analisis yang dimaksud adalah pengujian ttest. 1. Uji Normalitas Pengujian normalitas menggunakan metode Kolmogorov Smirnov. Dengan pengujian ini dapat diketahui sampel yang diamati terdistribusi normal atau tidak. Kriteria pengujian yang digunakan adalah pengujian dua arah (2 tailed test) yaitu dengan membandingkan nilai p yang diperoleh dengan nilai signifikansi yang sudah ditentukan. Jika data tersebut mempunyai level of significance sama atau diatas 5% (α 0,05) maka data tersebut terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika data kurang dari 5% (α< 0,05) maka data tersebut tidak terdistribusi dengan normal. Data hasil pengujian normalitas KolmogorovSmirnov test ini dapat diamati pada Tabel IV.3 berikut: Tabel IV.3 28

Uji Normalitas Data Sebelum Mengalami Perubahan Variabel KolmogorovSmirnov KolmogorovSmirnov Z Sig Keterangan DIBED Prospector 1.026.243 normal DIBED Defender 2.500.000 tidak normal DSG Prospector 1.082.193 normal DSG Defender 1.088.187 normal DP Prospector 2.172.000 tidak normal DP Defender 1.856.002 tidak normal ROI Prospector.822.508 normal ROI Defender 1.488.024 tidak normal. Dari hasil pengujian normalitas tersebut, dapat diamati bahwa nilai DIBED defender, DP prospector, DP defender, dan ROI defender berdistribusi tidak normal. Oleh karena itu, Penulis mencoba untuk mentransform data mentah yang ada menggunakan model transformasi ln (logaritma natural) dengan harapan memperoleh hasil yang lebih baik dan selain itu untuk mengatasi data spread yang dominan negatif. Hasil dari pengujian ini dapat dilihat dalam Tabel IV.4. Tabel IV.4 Uji Normalitas Data Setelah Ditransform Variabel KolmogorovSmirnov KolmogorovSmirnov Z Sig Keterangan DIBED Prospector 1.026.243 normal DIBED Defender.337.999 normal DSG Prospector 1.082.193 normal DSG Defender 1.088.187 normal DP Prospector.429.993 normal DP Defender.604.858 normal 29

ROI Prospector.822.508 normal ROI Defender.853.461 normal Hasil dari data yang sudah ditransform ternyata dapat mengatasi masalah normalitas pada DIBED defender, DP prospector, DP defender, dan ROI defender. Walaupun hasilnya sudah normal, penulis juga mencoba berbagai alternatif lain untuk menormalkan data DIBED defender, DP prospector, DP defender, dan ROI defender. Menggunakan logaritma 10 juga didapat hasil yang sama dengan menggunakan logaritma natural pada nilai Z dan signifikansinya (dapat dilihat pada lampiran 2). Selain itu penulis juga mencoba menambahkan angka tertentu agar nilai nol dapat dihilangkan, akan tetapi hasil DP Prospector dan DP Defender tetap tidak normal. Hal ini dapat dimaklumi karena variabel yang diteliti adalah dividend payout, dimana perusahaan yang tidak memberikan dividen dinotasikan dengan angka 0 (nol). Dalam sampel penelitian ini, jumlah perusahaan yang tidak memberikan dividen cukup banyak. Selain itu besaran nilai dividen yang dibayarkan tergantung manajemen perusahaan yang bersangkutan, tidak terdapat formula yang seragam untuk menentukan nilainya. Secara statistik, uji parametrik dapat pula dilakukan dengan menggunakan asumsi bahwa jika sampel yang digunakan n 30 maka distribusi sampling dapat dianggap mendekati distribusi normal (Djarwanto 1993, p. 130). Gujarati (2003) juga menyatakan bahwa jika sampel yang digunakan cukup besar (n>30) maka distribusi sampling diasumsikan mendekati normal. Dengan dasar ini, maka dalam penelitian ini diasumsikan berdistribusi normal karena jumlah sampelnya 30. 2. Uji TTest Hasil pengujian ttest atas keempat variabel bebas disajikan dalam tabel IV.5 sebagai berikut: Tabel IV.5 Hasil Perbandingan Mean Pada Pengukuran Kinerja Akuntansi Perusahaan Prospector dan Defender Variabel Strategi Mean tvalue Sig. 30

DIBED DSG DP ROI Prospector Defender Prospector Defender Prospector Defender Prospector Defender 0,31646 3,36110 1,706 0,125 0,124820 0,210929 2,091 0,044 3,074100 3,385500 0,938 0,401 0,613286 1,609600 1,771 0,091 Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa ratarata DIBED (pertumbuhan laba) yang dihipotesiskan H 1 pada perusahaan bertipologi prospector (0,31646) lebih besar daripada perusahaan bertipologi defender (3,36110), namun nilai perbedaan itu tidak signifikan secara statistik, dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 5%. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Anthony dan Ramesh (1992) serta Habbe dan Hartono (2001), tetapi tidak sesuai dengan hasil penelitian Saraswati dan Atmini (2007). Hasil penelitian ini, karena tidak berbeda secara signifikan, maka hipotesis pertama (H 1 ) ditolak. Sedangkan untuk pengujian ratarata penjualan (DSG) yang dihipotesiskan H 2 pada perusahaan bertipologi prospector yaitu sebesar 0,1214820 lebih kecil daripada perusahaan yang bertipologi defender yaitu sebesar 0,210929, dan nilai perbedaan di antara keduanya signifikan secara statistik, dimana nilai signifikansinya kurang dari 5%. Hasil ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Anthony dan Ramesh (1992), Habbe dan Hartono (2001), dan Saraswati dan Atmini (2007). Hasil penelitian ini, walaupun ditemukan perbedaan secara signifikan, akan tetapi tidak searah dengan perumusan hipotesis kedua (H 2 ) yang merumuskan ratarata penjualan (DSG) pada perusahaan bertipologi prospector lebih besar daripada perusahaan yang bertipologi defender. Karena itu hipotesis kedua (H 2 ) ditolak. Untuk pengujian ratarata Dividend Payout (DP) yang dihipotesiskan dalam H 3 pada perusahaan yang bertipologi prospector yaitu sebesar 3,074100 lebih kecil daripada perusahaan yang bertipologi defender yaitu sebesar 3,3855000. Akan tetapi nilai perbedaan itu tidak signifikan secara statistik, dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 5%. Hasil ini konsisten dengan hasil 31

penelitian Anthony dan Ramesh (1992) namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Habbe dan Hartono (2001). Hasil penelitian Saraswati dan Atmini (2007) menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian ini, karena tidak berbeda secara signifikan, maka hipotesis ketiga (H 3 ) ditolak. Hasil pengujuan ratarata ROI yang dihipotesiskan H 4 pada perusahaan yang bertipologi prospector yaitu sebesar 0,613286 lebih kecil daripada perusahaan yang bertipologi defender yaitu sebesar 1,609600. Akan tetapi nilai perbedaan itu tidak signifikan secara statistik, dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 5%. Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Ittner et al. (2003) yang menemukan perbedaannya secara signifikan. Hasil penelitian ini, karena tidak berbeda secara signifikan, maka hipotesis keempat (H 4 ) ditolak. BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini menguji signifikansi perbedaan pengukuran kinerja akuntansi perusahaan berdasarkan strategi kompetitifnya, yang diwakili dua golongan saja, yaitu prospector dan 32

defender. Kinerja akuntansi diwakili oleh empat variabel, yaitu pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan, dividend pay out, dan return on investment. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ratarata pertumbuhan laba perusahaan bertipologi prospector lebih besar dibanding dengan ratarata pertumbuhan laba perusahaan bertipologi defender. Namun, perbedaan tersebut tidak signifikan. Bukti ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Saraswati dan Atmini (2007). Sebaliknya hasil ini mendukung hasil penelitian Anthony dan Remesh (1992), Habbe dan Hartono (2001) yang mengambil data sebelum periode krisis moneter. Temuan ini dapat dijelaskan, bahwa periode waktu penelitian ini, yang dimulai dari tahun 2004 hingga 2007, telah tercapai kestabilan ekonomi sebagaimana terjadi pada periode sebelum krisis, yang diwakili oleh penelitian Anthony dan Remesh (1992) dan Habbe dan Hartono (2001). Sebaliknya penelitian Saraswati dan Atmini (2007) mengambil data pada tahun 19992003, dimana saat itu sangat dimungkinkan belum tercapai kestabilan ekonomi karena 2 tahun sebelumnya dihantam krisis moneter. Akan tetapi pertumbuhan penjualan perusahaan bertipologi prospector ternyata lebih kecil dibanding dengan ratarata pertumbuhan penjualan perusahaan bertipologi defender. Hasil ini bertolak belakang dengan penelitian Porter (1980), Anthony dan Remesh (1992), Habbe dan Hartono (2001), yang secara signifikan menyatakan bahwa bahwa ratarata pertumbuhan penjualan perusahaan bertipologi prospector lebih besar dibanding dengan ratarata pertumbuhan penjualan perusahaan bertipologi defender. Saraswati dan Atmini (2007), mendapat hasil yang sama dengan ketiga penelitian terdahulu di atas, tetapi tidak signifikan. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dalam periode penelitian ini, masyarakat tersegmentasi pada kepercayaan produk yang telah memiliki nama besar. Kejenuhan pasar juga diduga berpengaruh terhadap hasil ini. Jika digambarkan dalam grafik menurut waktu, maka penelitianpenelitian terdahulu bergerak ke arah yang sama dengan penelitian ini. Ratarata dividend pay out ratio kedua tipologi perusahaan tidak berbeda secara signifikan. Bukti ini sejalan dengan temuan Habbe dan Hartono (2001), akan tetapi tidak sejalan dengan hasil penelitian Saraswati dan Atmini (2007) yang menyatakan bahwa perusahaan yang berkesempatan untuk tumbuh mempunyai free of cash flow yang lebih kecil dan membayar 33

dividen lebih rendah. Hal yang dapat dijelaskan atas tidak signifikannya variabel dividend pay out ini adalah kemungkinan perusahaan prospector maupun defender lebih menganut signaling theory daripada contracting theory, sehingga membayar dividen yang relatif sama. Kemungkinan yang lain adalah baik perusahaan prospector maupun defender mengalami kesulitan free of cash flow untuk membayar dividen yang berbeda (Habbe dan Hartono, 2001) ROI perusahaan bertipologi prospector lebih kecil dari ROI perusahaan bertipologi defender, akan tetapi tidak berbeda secara signifikan. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Ittner et al. (2003), dan Anderson dan Zeithaml (1984) yang menyatakan perbedaannya secara signifikan. Hal ini dapat dijelaskan karena kondisi pasar di Indonesia yang dipergunakan dalam penelitian ini sangat berbeda dengan kondisi pasar di Amerika Serikat yang dipakai dalam dua penelitian sebelumnya. Di Amerika Serikat telah tercapai kestabilan dan kepastian dalam pasarnya, yang tidak ditemui dalam pasar Indonesia. B. Keterbatasan Penelitian ini mempunyai keterbatasan yang dapat dijadikan perhatian oleh peneliti yang akan datang, yaitu masih belum dapat menemukan dua variabel penting sebagaimana yang dipergunakan oleh Ittner et al. (1997), yaitu biaya penelitian dan pengembangan, dan jumlah produk baru yang diluncurkan selama tiga tahun terakhir. Keterbatasan ini dapat membuat kelemahan dalam mengidentifikasi perusahaan bertipologi prospector dan defender. C. Saran Mempertimbangkan keterbatasan penelitian, maka penelitian yang akan datang dapat melakukan perbaikan yaitu dengan menyertakan biaya penelitian dan pengembangan, dan jumlah produk baru yang diluncurkan selama tiga tahun terakhir dalam mengidentifikasi berusahaan bertipologi prospector dan defender. Mengingat tidak tersedianya data tersebut dalam bursa efek dalam negeri, maka sebaiknya peneliti selanjutnya mencari data dari bursa efek luar negeri yang menyediakan data tentang kedua variabel ini. 34

DAFTAR PUSTAKA Anthony, Joseph H. dan K. Ramesh. 1992. Association Between Accounting Performance Measures and Stock Prices. Journal of Accounting and Economics Vol.15: 203227. Anderson, Carl R. dan Carl P. Zeithaml. 1984. Stage of the Product Life Cycle, Business Strategy, and Business Performance. The Academy of Management Journal, Vol.27: 524 DeAngelo, Harry; Linda DeAngelo; dan Rene M. Stulz. 2006. Dividend Policy and the Earned/Contributed Capital Mix: A Test of the LifeCycle Theory. Journal of Financial Economics, Vol.81: 227254. Djarwanto, P. S. 1993. Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE. Djarwanto, P. S. dan Singgih Pangestu. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 35

Fahlevi, Ali Riza; Fuad; Dwiarso Utomo; Ira Septriana; Yusserrie Zainuddin; dan Raman Noordin. 2007. Dampak Volatilitas Lingkungan Terhadap Hubungan Antara Strategi Unit Bisnis, Evaluasi Kinerja Berbasis Informasi Akuntansi dan Kesenjangan Anggaran. Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar. Faisal dan Tri Jatmiko Wahyu Prabowo. 2006. Pengaruh Intensitas Persaingan Pasar, Strategi dan Ketidakpastian Lingkungan yang Dirasakan Terhadap Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Unit Bisnis. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 2003. Buku Pedoman Penyusunan Skripsi. FE UNS Surakarta. Filson, Darren. 2000. Product And Process Innovations in The Life Cycle of an Industry. Journal of Economic Behavior & Organization, Vol.49: 97112. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Edisi 3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar. 2003. Basic Econometrics 4 th Edition. Singapore: Mac GrawHill. Habbe, Abdul Hamid dan Jogiyanto Hartono. 2001. Studi terhadap Pengukuran Kinerja Akuntansi Perusahaan Prospector dan Defender dan Hubungannya dengan Harga Saham: Analisis dengan Pendekatan Life Cycle Theory. Jurnal Akuntansi dan Riset Indonesia, Vol.4: 111132. Hakim, Rahman. 2006. Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Metode EVA, ROA, dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Jakarta. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Yogyakarta. Ittner, Christopher D.; David F. Larcker; dan Taylor Randall. 2003. Performance Implications of Strategic Performance Measurement in Financial Services Films. Accounting, Organization and Society, Vol 28: 715741. Ittner, Christopher D.; David F. Larcker; dan Madhav V. Rajan. 1997. The Choice of Performance Measure In Annual Bonus Contract. The Accounting Review, Vol.72: 231255. Juanda, Ahmad. 2007. Pengaruh Risiko Litigasi dan Tipe Strategi Terhadap Hubungan Antara Konflik Kepentingan dan Konservatisma Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar. Kallapur, Sanjay dan Mark Trombley. 1999. The Association Between Investment Opportunity Set Proxies and Realized Growth. Journal of Business Finance and Accounting, Vol.26: 505519. Miles, R. E. dan C. Snow, 1978, Organizational Strategy, Structure, and Process. The Academy of Management Review, Vol.3: 546562 36

Olson, Eric M.; Stanley F. Slater; dan G. Tomas M. Hult. 2005. The Importance of Structure and Process to Strategy Implementation. Indiana: Kelley School of Business, Indiana University Pashley, Mary M. dan George C. Philippatos. 1990. Voluntari Divestitures and Corporate Lifecycle: Some Empirical Evidence. Applied Economics vol. 22: 11811196. Porter, Michael. 1985. Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries Competitors. New York: Free Press Priyono, Bambang Suko. 2003. Analisis Pengaruh Kesesuaian Hubungan Strategi, Struktur dan Sistem Karir Pada Kinerja Perusahaan Manufaktur. Semarang: STIE Stikubank. Purmiranti, Conie D. dan Lidya A. Sopamena. 2003. Analisis Pengaruh Kinerja Akuntansi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Prospektor dan Defender. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Petra Surabaya. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Saraswati, Erwin dan Sari Atmini. 2007. Reaksi Pasar Terhadap Pengukuran Kinerja Akuntansi Perusahaan Prospector dan Defender: Bukti Tambahan Untuk Periode Setelah Krisis. Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar. Sekaran, Uma. 2000. Research Methods For Business: A SkillBuilding Approach Third Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc. Shank, J.K. dan V. Govindarajan. 1993. Strategic Cost Management: The New Tool For Competitive Advantage. New York: The Free Press. Stathakopoulos, Vlasis. 1998. Enhacing The Performance of Marketing Managers. European Journal of Marketing, Vol.32: 536558. Yuniawan, Fandi. 2006. Analisis Pengaruh Penilaian Kinerja Dengan ROI, ROE, OCF, dan EVA Terhadap Rate Of Return Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Yogyakarta. 37

Lampiran 1: Daftar Perusahaan Sampel Perusahaan Prospektor NO NAMA PERUSAHAAN KODE 1 Titan Kimia Nusantara Tbk (formerly Fatrapolindo Nusa Industri) FPNI 2 Argo Pantes Tbk ARGO 3 Karwell Indonesia Tbk KARW 4 Primarindo Asia Infrastructure Tbk BIMA 5 Kedaung Indah Can Tbk KICI 6 SMART Tbk SMAR 7 Inter Delta Tbk INTD 8 Indal Aluminium Industry Tbk INAI 9 Prima Alloy Steel Tbk PRAS 10 Nipress Tbk NIPS 11 Berlina Tbk BRNA 12 Intanwijaya Internasional Tbk (formerly Intanwijaya Chemical Industry) INCI 13 Trias Sentosa Tbk TRST 14 Asiaplast Industries Tbk APLI 15 Lautan Luas Tbk LTLS 16 Perdana Bangun Pusaka Tbk KONI 17 Panasia Indosyntec Tbk HDTX 18 Mustika Ratu Tbk MRAT 19 Pyridam Farma Tbk PYFA 20 Suparma Tbk SPMA 21 Ever Shine Textile Industry Tbk ESTI 22 Sunson Textile Manufacture Tbk SSTM 23 Kageo Igar Jaya (formerly Igarjaya) Tbk IGAR 24 Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI 25 Indo Kordsa (formerly Branta Mulia) Tbk BRAM 26 Sumi Indo Kabel Tbk (formerly Iki Indah Kabel Indonesia) IKBI 27 Lion Metal Works Tbk LION 28 Siantar TOP Tbk STTP 29 Delta Djakarta Tbk DLTA 30 Roda Vivatex Tbk RDTX 31 Intraco Penta Tbk INTA 32 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk (formerly Sorini Corporation) SOBI 33 Tira Austenite Tbk TIRA 34 Hanson International Tbk (formerly Hanson Industri Utama) MYRX 35 Resource Alam Indonesia (formerly Kurnia Kapuas Utama Glue Industries) Tbk KKGI 38

Perusahaan Defender No NAMA PERUSAHAAN KODE 1 Surabaya Agung Industry Pulp Tbk SAIP 2 Budi Acid Jaya Tbk BUDI 3 Mandom Indonesia Tbk TCID 4 Tembaga Mulia Semanan Tbk TBMS 5 Indofarma (Persero) Tbk INAF 6 Indospring Tbk INDS 7 Sugi Samapersada Tbk SUGI 8 Voksel Electric Tbk VOKS 9 Fajar Surya Wisesa Tbk FASW 10 Aqua Golden Mississippi Tbk AQUA 11 Fast Food Indonesia Tbk FAST 12 Ades Waters Indonesia Tbk ADES 13 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 14 Davomas Abadi Tbk DAVO 15 Eratex Djaja Tbk ERTX 16 Astra International Tbk ASII 17 Holcim Indonesia Tbk SMCB 18 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP 19 Merck Tbk MERK 20 Sierad Produce Tbk SIPD 21 Colorpak Indonesia Tbk CLPI 22 Hexindo Adiperkasa Tbk HEXA 23 Daya Sakti Unggul Corporation Tbk DSUC 24 Sekar Laut Tbk SKLT 25 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI 26 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 27 Leyand International (formerly Lapindo International) Tbk LAPD 28 Indomobil Sukses Internasional Tbk IMAS 29 Jakarta Kyoei Steel Works Tbk JKSW 30 Sumalindo Lestari Jaya Tbk SULI 31 HM Sampoerna Tbk HMSP 32 Delta Dunia Petroindo Tbk (formerly Daeyu Orchid Indonesia) DOID 33 Unilever Indonesia Tbk UNVR 34 Schering Plough Indonesia Tbk SCPI 35 Pioneerindo Gourmet International (formerly Putra Sejahtera Pioneerindo (CFC)) Tbk PTSP 39

KARPEN PBV CETA CEMVE factor 1 faktor 2 NO CODE Rata2 Rata2 Rata2 Rata2 1 FPNI 0.0019 4.8275 0.1467 0.4386 0.5853 4.8256 2 ARGO 0.0045 1.0400 0.0161 0.0250 0.0411 1.0355 3 KARW 0.0113 1.3100 0.0922 0.3600 0.4522 1.2987 4 BIMA 0.0297 0.4725 0.0390 0.0201 0.0591 0.4428 5 KICI 0.0178 0.2975 0.0649 0.6325 0.6974 0.3153 6 SMAR 0.0025 0.7150 0.1380 0.2106 0.3485 0.7125 7 INTD 0.0038 0.2400 0.0088 0.1040 0.1128 0.2362 8 INAI 0.0026 0.5300 0.0180 0.4596 0.4775 0.5326 9 PRAS 0.0015 0.5950 0.0421 0.4963 0.5385 0.5965 10 NIPS 0.0036 0.3275 0.0116 0.1663 0.1778 0.3311 11 BRNA 0.0037 0.5000 0.0246 0.1579 0.1333 0.5037 12 INCI 0.0015 0.3850 0.0039 0.0462 0.0501 0.3865 13 TRST 0.0008 0.4900 0.0046 0.0365 0.0411 0.4908 14 APLI 0.0019 0.4275 0.0202 0.0494 0.0696 0.4294 15 LTLS 0.0010 0.6475 0.0114 0.0662 0.0776 0.6485 16 KONI 0.0042 0.6675 0.0003 0.0429 0.0432 0.6717 17 HDTX 0.0024 0.7550 0.1201 0.2290 0.1090 0.7574 18 MRAT 0.0111 0.5325 0.0374 0.0685 0.1059 0.5436 19 PYFA 0.0097 0.4900 0.0453 0.1078 0.1531 0.4997 20 SPMA 0.0007 0.4875 0.0397 0.1318 0.1715 0.4882 21 ESTI 0.0054 0.4875 0.0495 0.1587 0.2082 0.4929 22 SSTM 0.0077 0.9675 0.0217 0.2025 0.2243 0.9752 23 IGAR 0.0022 0.6350 0.0450 0.0741 0.1191 0.6372 24 AKPI 0.0007 0.5475 0.0551 0.1593 0.2144 0.5482 25 BRAM 0.0011 0.7525 0.0259 0.0074 0.0185 0.7536 26 IKBI 0.0003 0.6050 0.0440 0.1804 0.2244 0.6053 27 LION 0.0050 0.7250 0.0315 0.0851 0.1167 0.7300 28 STTP 0.0131 0.8725 0.0109 0.0031 0.0139 0.8856 29 DLTA 0.0013 0.8700 0.0025 0.0454 0.0479 0.8713 30 RDTX 0.0092 0.8175 0.0578 0.0647 0.1226 0.8267 31 INTA 0.0013 0.6025 0.0283 0.3450 0.3734 0.6038 32 SOBI 0.0005 0.6600 0.0978 0.2419 0.3398 0.6605 33 TIRA 0.0050 1.2675 0.0046 0.2534 0.2580 1.2725 34 MYRX 0.0048 1.3350 0.0572 0.2634 0.3207 1.3398 35 KKGI 0.0057 0.8800 0.0242 0.1692 0.1934 0.8857 36 SAIP 0.0032 0.2100 0.0704 1.8937 1.9641 0.2068 37 BUDI 0.0039 0.9625 0.1510 0.7018 0.8528 0.9664 38 TCID 0.0044 1.8225 0.0263 0.0367 0.0630 1.8269 39 TBMS 0.0003 0.6500 0.0903 1.3566 1.4469 0.6503 40

40 INAF 0.0018 1.6700 0.2151 0.3262 0.5413 1.6718 41 INDS 0.0026 1.1000 0.0983 1.1675 1.2657 1.1026 42 SUGI 0.0016 2.4600 0.0199 0.0373 0.0572 2.4616 43 VOKS 0.0006 0.8750 0.2005 1.5589 1.7595 0.8756 44 FASW 0.0012 2.5875 0.0438 0.0535 0.0974 2.5887 45 AQUA 0.0009 2.6075 0.0556 0.0359 0.0915 2.6084 46 FAST 0.0081 2.6175 0.0696 0.0465 0.1162 2.6256 47 ADES 0.0165 2.9575 0.1726 0.2856 0.1129 2.9740 48 INDF 0.0023 2.4325 0.2061 0.2686 0.4747 2.4348 49 DAVO 0.0002 2.2025 0.2128 0.5948 0.8077 2.2027 50 ERTX 0.0068 1.6550 0.0988 1.2859 1.3847 1.6618 51 ASII 0.0010 2.8775 0.0965 0.0783 0.1748 2.8785 52 SMCB 0.0009 3.1050 0.0078 0.0064 0.0142 3.1059 53 INTP 0.0012 3.1550 0.0467 0.0379 0.0846 3.1562 54 MERK 0.0013 3.5800 0.0266 0.0062 0.0327 3.5813 55 SIPD 0.0027 4.1400 0.0196 0.2530 0.2334 4.1427 56 CLPI 0.0004 3.9700 0.0996 0.0420 0.1416 3.9704 57 HEXA 0.0005 3.8200 0.1349 0.2774 0.4122 3.8205 58 DSUC 0.0061 4.9600 0.0274 0.1958 0.2232 4.9661 59 SKLT 0.0046 4.1125 0.1355 0.6071 0.7426 4.1171 60 MLBI 0.0008 4.9775 0.0064 0.0076 0.0140 4.9783 61 TSPC 0.0017 4.9750 0.0185 0.0101 0.0286 4.9767 62 LAPD 0.0051 5.1525 0.0199 0.0064 0.0263 5.1576 63 IMAS 0.0010 5.3500 0.0158 0.0973 0.1131 5.3510 64 JKSW 0.0018 0.0525 0.1455 5.6275 5.7730 0.0507 65 SULI 0.0045 6.1175 0.1050 0.3589 0.4638 6.1220 66 HMSP 0.0015 7.4425 0.0560 0.0197 0.0757 7.4440 67 DOID 0.0048 3.7550 4.8176 7.6678 12.4854 3.7598 68 UNVR 0.0003 16.6375 0.0249 0.0029 0.0278 16.6378 69 SCPI 0.0022 22.2075 0.1253 0.2202 0.3455 22.2097 70 PTSP 0.0093 270.6650 0.0466 0.0590 0.1056 270.6743 41

Lampiran DIBED Untuk Perusahaan Prospektor Ratarata Dibed NO CODE 2004 2005 2006 2007 1 FPNI 0.2972 0.2038 0.2351 0.2333 0.1248 2 ARGO 0.8039 0.2975 0.4736 0.1275 0.0401 3 KARW 0.1301 0.0292 0.5876 1.3641 0.2193 4 BIMA 0.0668 0.2356 0.2524 0.0782 0.1582 5 KICI 0.3100 0.3306 0.2916 0.8881 0.1543 6 SMAR 0.1328 0.3282 0.1441 0.0841 0.1059 7 INTD 0.3203 0.5320 0.4325 0.2417 0.0052 8 INAI 1.2236 0.1585 1.0393 0.1438 0.4901 9 PRAS 0.1478 0.1119 0.1367 0.1498 0.0122 10 NIPS 0.4054 0.3618 0.2805 0.1251 0.0279 11 BRNA 0.1232 0.2625 0.1428 0.4200 0.0345 12 INCI 0.1099 0.0006 0.3300 0.1875 0.0083 13 TRST 0.1189 0.0273 0.0079 0.0104 0.0372 14 APLI 0.2207 0.0763 0.1584 0.1271 0.0283 15 LTLS 0.2791 0.0095 0.0542 0.1909 0.1016 16 KONI 0.0862 0.0642 0.0037 0.0089 0.0068 17 HDTX 0.2324 0.1590 0.1005 0.0025 0.0734 18 MRAT 0.0283 0.0526 0.0201 0.0100 0.0014 19 PYFA 0.0178 0.0050 0.0365 0.0074 0.0104 20 SPMA 0.5362 0.5339 0.1497 0.0033 0.0377 21 ESTI 0.0895 0.0418 0.3592 0.4040 0.0440 22 SSTM 0.6607 0.0037 0.1456 0.0507 0.1424 23 IGAR 0.0655 0.1821 0.0903 0.1371 0.0174 24 AKPI 0.1371 0.0083 0.0480 0.0047 0.0232 25 BRAM 0.0232 0.3132 0.3780 0.0318 0.0141 26 IKBI 0.2816 0.1375 0.2210 0.1796 0.2049 42

27 LION 0.3667 0.0693 0.0159 0.0611 0.0936 28 STTP 0.0215 0.1095 0.0303 0.0082 0.0231 29 DLTA 0.0187 0.0934 0.0318 0.0161 0.0241 30 RDTX 0.0316 0.0365 0.0689 0.0057 0.0328 31 INTA 0.0181 0.1889 0.1480 0.0145 0.0184 32 SOBI 0.0888 0.0151 0.0733 0.3381 0.0846 33 TIRA 0.0928 0.0998 0.0063 0.0424 0.0139 34 MYRX 0.2794 0.2683 0.5575 0.2558 0.2005 35 KKGI 0.0399 0.1357 0.4448 0.0051 0.1364 DIBED Untuk Perusahaan Defender 43

No CODE Ratarata 2004 2005 2006 2007 Dibed 1 SAIP 22.6965 4.0352 3.8723 2.3159 4.2763 2 BUDI 0.1095 0.0958 0.3752 0.1617 0.1308 3 TCID 0.0810 0.0356 0.0130 0.0142 0.0359 4 TBMS 0.4035 0.2362 0.7473 0.5530 0.1114 5 INAF 0.3695 0.0181 0.0674 0.0580 0.0902 6 INDS 0.9646 0.4541 0.6783 0.8979 0.2664 7 SUGI 0.0025 0.0641 0.1251 0.1085 0.0430 8 VOKS 4.4872 3.2324 1.4284 0.0681 0.0604 9 FASW 0.0427 0.0001 0.0553 0.0102 0.0057 10 AQUA 0.0638 0.0667 0.0140 0.0111 0.0014 11 FAST 0.0006 0.0165 0.0711 0.0593 0.0366 12 ADES 1.7079 0.0902 0.0463 0.1376 0.4504 13 INDF 0.0237 0.0565 0.0926 0.0662 0.0197 14 DAVO 0.0712 0.0197 0.2641 0.0134 0.0823 15 ERTX 1.4214 1.1918 0.7804 1.9205 0.3683 16 ASII 0.0480 0.0051 0.0740 0.0930 0.0180 17 SMCB 0.2279 0.0782 0.1180 0.0106 0.0106 18 INTP 0.1021 0.0789 0.0165 0.0262 0.0034 19 MERK 0.0287 0.0029 0.0730 0.0052 0.0275 20 SIPD 0.5271 0.8975 0.2231 0.0492 0.1361 21 CLPI 0.0168 0.0166 0.0006 0.0100 0.0110 22 HEXA 0.4457 0.0185 0.1038 0.0218 0.0956 23 DSUC 0.3853 0.1925 0.4104 0.5439 0.0148 24 SKLT 2.0354 3.9931 2.8825 0.0136 0.2346 25 MLBI 0.0044 0.0003 0.0166 0.0173 0.0010 26 TSPC 0.0005 0.0090 0.0154 0.0078 0.0040 27 LAPD 0.0032 0.0429 0.0325 0.0012 0.0021 28 IMAS 0.0598 0.0531 0.1675 0.1938 0.0049 29 JKSW 3.6367 2.4580 44

10.8277 0.0017 2.6392 30 SULI 3.0304 0.0189 0.0222 0.0101 0.7610 31 HMSP 0.0427 0.0228 0.0415 0.0000 0.0268 32 DOID 0.0511 0.0087 0.0023 0.0160 0.0184 33 UNVR 0.0104 0.0017 0.0123 0.0071 0.0070 34 SCPI 0.1209 0.0169 0.0402 0.2157 0.0094 35 PTSP 0.0128 0.0531 0.0934 0.0355 0.0020 Lampiran 45

DSG Untuk Perusahaan Prospektor Ratarata DSG NO CODE 2004 2005 2006 2007 1 FPNI 0.1784 0.2235 0.1135 0.0931 0.1521 2 ARGO 0.0451 0.0507 0.0045 0.1261 0.0064 3 KARW 0.1111 0.2344 0.6207 0.2450 0.0075 4 BIMA 0.3414 0.4834 2.5932 0.7762 1.0485 5 KICI 0.0433 0.0594 0.1938 0.1469 0.0595 6 SMAR 0.2828 0.0894 0.0111 0.7161 0.2748 7 INTD 0.0897 0.0219 0.0035 0.0073 0.0306 8 INAI 0.4992 0.0063 0.1776 0.0781 0.1513 9 PRAS 0.3839 0.2711 0.0836 0.1180 0.1552 10 NIPS 0.3805 0.3010 0.1888 0.5597 0.3575 11 BRNA 0.2473 0.0467 0.0950 0.2260 0.1538 12 INCI 0.0773 0.0092 0.2574 0.0430 0.0366 13 TRST 0.1383 0.1966 0.1169 0.2398 0.1729 14 APLI 0.4296 0.0958 0.3904 0.1953 0.0826 15 LTLS 0.3553 0.2703 0.1139 0.1240 0.2159 16 KONI 0.0253 0.0479 0.0517 0.0843 0.0157 17 HDTX 0.0976 0.2112 0.0911 0.1655 0.0098 18 MRAT 0.0614 0.1467 0.0879 0.1137 0.0291 19 PYFA 0.2463 0.1669 0.5474 0.4126 0.3433 20 SPMA 0.1623 0.0600 0.1884 0.1844 0.1488 21 ESTI 0.2945 0.0175 0.0022 0.0617 0.0841 22 SSTM 0.0416 0.0355 0.0534 0.1719 0.0489 23 IGAR 0.0262 0.1706 0.0630 0.1400 0.0685 24 AKPI 0.1209 0.1079 0.1075 0.1559 0.1231 25 BRAM 0.1921 0.1985 0.1441 0.0241 0.0677 26 IKBI 0.6764 0.4588 0.3444 0.1692 0.3276 27 LION 0.2627 0.1595 0.1120 0.2533 0.1969 28 STTP 0.0164 0.0994 0.1348 0.0813 0.0341 29 DLTA 0.1680 0.2242 0.0832 0.1086 0.1044 30 RDTX 0.0000 0.1133 0.1117 0.0095 0.0539 31 INTA 0.4872 0.1208 0.1723 0.1379 46

0.2289 32 SOBI 0.1723 0.2353 0.1342 0.2924 0.2086 33 TIRA 0.4724 0.4593 0.1660 0.1050 0.0645 34 MYRX 0.2254 0.0864 0.0123 0.2645 0.0087 35 KKGI 0.0271 0.3603 0.5196 0.1413 0.1779 DSG Untuk Perusahaan Defender 47

NO CODE Ratarata 2004 2005 2006 2007 DSG 1 SAIP 0.1754 0.4073 0.0622 0.5346 0.2072 2 BUDI 0.4659 0.1023 0.0471 0.2585 0.2185 3 TCID 0.2565 0.1301 0.0518 0.0701 0.1271 4 TBMS 0.7868 0.5737 0.3639 0.0129 0.4279 5 INAF 0.3840 0.0080 0.5009 0.2401 0.2793 6 INDS 0.4104 0.4178 0.0956 0.4437 0.2941 7 SUGI 0.1205 0.2745 0.1324 0.4751 0.0131 8 VOKS 0.3874 0.3563 0.1447 0.4775 0.3415 9 FASW 0.1815 0.0557 0.1239 0.5686 0.2324 10 AQUA 0.2376 0.1725 0.0771 0.1594 0.1617 11 FAST 0.1184 0.1562 0.2412 0.2454 0.1903 12 ADES 0.2568 0.1449 0.0606 0.0259 0.0496 13 INDF 0.0026 0.0472 0.1693 0.2697 0.1222 14 DAVO 0.2073 0.0859 0.4779 0.6903 0.3654 15 ERTX 0.0897 0.2394 0.0999 0.0880 0.1293 16 ASII 0.4256 0.3741 0.0976 0.2598 0.2405 17 SMCB 0.0572 0.2741 0.0081 0.2545 0.1444 18 INTP 0.1101 0.2116 0.1311 0.1578 0.1527 19 MERK 0.2599 0.0348 0.2621 0.1223 0.1698 20 SIPD 0.2014 0.0529 0.2203 0.4690 0.1258 21 CLPI 1.0977 0.8102 0.3753 0.3099 0.6483 22 HEXA 0.5041 0.4296 0.0194 0.3078 0.3055 23 DSUC 0.0303 0.0688 0.1824 0.0288 0.0624 24 SKLT 0.0908 0.2144 0.1593 0.2224 0.1263 25 MLBI 0.2631 0.1993 0.0450 0.0983 0.1514 26 TSPC 0.1165 0.0533 0.0926 0.1447 0.1018 27 LAPD 1.3419 0.1013 0.0290 0.2668 0.2507 28 IMAS 0.5642 0.0691 0.3578 0.7476 0.2558 29 JKSW 0.1753 0.2617 0.1422 0.0432 0.0679 30 SULI 0.1217 0.0718 0.1509 0.5254 0.1420 31 HMSP 0.2025 0.3974 0.1981 0.0082 0.2016 32 DOID 2.8384 0.6496 0.1799 0.6535 1.0803 33 UNVR 0.1060 0.1121 0.1344 0.1067 0.1148 34 SCPI 0.0462 0.1850 0.0676 0.3765 0.1119 35 PTSP 0.0443 0.1261 0.0192 48

0.0495 0.0442 Lampiran 49

DP Untuk Perusahaan Prospektor NO CODE Ratarata DP 2004 2005 2006 2007 1 FPNI 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 2 ARGO 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 3 KARW 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 4 BIMA 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 5 KICI 21.05 0.00 0.00 0.00 5.2625 6 SMAR 0.00 0.00 46.00 5.00 12.7500 7 INTD 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 8 INAI 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 9 PRAS 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 10 NIPS 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 11 BRNA 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 12 INCI 38.26 31.24 0.00 0.00 17.3750 13 TRST 48.47 51.27 54.12 79.11 58.2425 14 APLI 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 15 LTLS 25.54 25.29 21.03 30.47 25.5825 16 KONI 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 17 HDTX 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 18 MRAT 0.00 0.00 0.00 19.23 4.8075 19 PYFA 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 20 SPMA 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 21 ESTI 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 22 SSTM 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 23 IGAR 20.28 38.11 31.61 0.00 22.5000 24 AKPI 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 25 BRAM 26.52 15.06 29.49 72.42 35.8725 26 IKBI 29.19 27.06 24.14 39.50 29.9725 27 LION 22.08 27.34 25.20 25.70 25.0800 28 STTP 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 29 DLTA 14.48 19.87 0.00 0.00 8.5875 30 RDTX 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 31 INTA 48.38 14.52 0.00 0.00 15.7250 32 SOBI 20.51 0.00 193.54 0.00 53.5125 33 TIRA 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 34 MYRX 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 35 KKGI 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 DP Untuk Perusahaan Defender 50

NO CODE Ratarata DP 2004 2005 2006 2007 1 SAIP 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 2 BUDI 0.00 0.00 0.00 10.53 2.6325 3 TCID 37.82 36.96 45.19 0.00 29.9925 4 TBMS 47.34 0.00 30.01 0.00 4.3325 5 INAF 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 6 INDS 4.93 0.00 0.00 0.00 1.2325 7 SUGI 26.62 0.00 203.57 18.97 62.2900 8 VOKS 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 9 FASW 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 10 AQUA 16.95 16.98 0.00 19.97 13.4750 11 FAST 22.40 21.61 12.95 19.58 19.1350 12 ADES 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 13 INDF 44.96 38.08 49.99 0.00 33.2575 14 DAVO 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 15 ERTX 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 16 ASII 20.22 32.64 31.63 0.00 21.1225 17 SMCB 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 18 INTP 0.00 24.88 18.63 14.99 14.6250 19 MERK 54.79 54.35 51.77 57.57 54.6200 20 SIPD 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 21 CLPI 28.19 14.80 19.97 31.39 23.5875 22 HEXA 39.52 39.52 36.22 35.62 37.7200 23 DSUC 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 24 SKLT 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 25 MLBI 73.25 76.64 75.60 89.89 78.8450 26 TSPC 0.00 0.00 40.98 40.32 20.3250 27 LAPD 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 28 IMAS 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 29 JKSW 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 30 SULI 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 31 HMSP 60.51 36.78 18.00 0.00 28.8225 32 DOID 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 33 UNVR 41.57 63.56 55.40 64.94 56.3675 34 SCPI 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 35 PTSP 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0000 51

Lampiran ROI Untuk Perusahaan Prospektor NO CODE 2004 2005 2006 2007 Ratarata ROI 14.1425 1 FPNI 7.97 17.19 9.74 21.67 2 ARGO 13.26 10.96 0.91 9.60 8.6825 3 KARW 0.09 0.28 23.17 2.03 5.1925 4 BIMA 37.09 14.54 4.76 10.61 9.0650 5 KICI 10.69 6.30 10.57 19.61 1.9875 6 SMAR 2.72 6.62 11.82 12.26 6.9950 7 INTD 0.60 4.57 1.77 1.67 0.1325 8 INAI 0.57 4.36 2.26 0.07 0.3650 9 PRAS 2.74 0.82 0.47 0.51 0.9000 10 NIPS 1.52 1.61 3.47 2.22 1.4450 11 BRNA 3.94 0.83 1.33 2.68 1.5300 12 INCI 6.57 6.47 2.68 2.15 3.1275 13 TRST 1.52 0.78 1.28 0.83 1.1025 14 APLI 2.40 1.49 0.02 1.55 1.3550 15 LTLS 3.64 3.26 1.62 3.36 2.9700 16 KONI 4.19 1.05 1.25 2.35 2.2100 17 HDTX 1.49 8.39 0.03 0.11 1.7600 18 MRAT 4.47 2.93 3.12 3.52 3.5100 19 PYFA 2.03 1.74 2.08 1.83 1.9200 20 SPMA 5.86 0.62 1.69 1.82 0.4325 21 ESTI 2.72 1.56 9.70 2.83 4.2025 22 SSTM 5.26 5.61 1.77 0.23 3.1025 23 IGAR 9.13 5.01 3.43 4.68 5.5625 24 AKPI 0.47 0.77 1.00 1.48 0.9300 25 BRAM 2.48 6.99 1.20 2.52 3.2975 26 IKBI 1.65 4.33 7.52 13.15 6.6625 27 LION 16.05 11.53 11.00 11.71 12.5725 28 STTP 6.08 2.23 3.09 3.01 3.6025 29 DLTA 8.50 10.49 7.58 7.99 8.6400 30 RDTX 3.59 5.79 6.48 5.97 5.4575 31 INTA 0.70 2.07 0.85 1.10 1.1800 32 SOBI 6.58 5.96 4.33 11.18 7.0125 33 TIRA 6.26 1.64 2.58 1.06 2.8850 34 MYRX 0.39 1.92 13.76 26.14 10.3575 35 KKGI 0.20 1.72 13.62 14.06 0.3700 52

ROI Untuk Perusahaan Defender NO CODE Ratarata 2004 2005 2006 2007 ROI 1 SAIP 17.24 28.34 0.83 7.66 9.2725 2 BUDI 0.27 0.23 2.22 3.11 1.4575 3 TCID 17.46 17.02 14.89 15.34 16.1775 4 TBMS 0.55 2.06 2.56 0.17 0.0300 5 INAF 1.38 1.85 2.22 1.10 1.6375 6 INDS 5.41 1.27 0.44 1.65 1.1475 7 SUGI 2.33 17.09 0.68 6.59 1.8725 8 VOKS 9.07 6.48 7.54 6.67 2.9050 9 FASW 0.18 0.20 2.97 3.24 1.6475 10 AQUA 13.66 8.79 6.14 7.39 8.9950 11 FAST 11.11 10.93 14.25 16.29 13.1450 12 ADES 144.04 56.77 55.22 86.62 85.6625 13 INDF 2.41 0.84 4.06 3.32 2.6575 14 DAVO 6.27 5.16 7.25 5.39 6.0175 15 ERTX 8.44 5.50 1.97 0.86 4.1925 16 ASII 13.81 8.92 6.41 10.26 9.8500 17 SMCB 7.09 4.56 2.49 2.35 1.7025 18 INTP 1.19 7.02 6.18 9.81 6.0500 19 MERK 28.55 26.46 30.61 27.03 28.1625 20 SIPD 12.31 10.58 3.68 1.64 4.3925 21 CLPI 12.34 7.30 5.75 5.82 7.8025 22 HEXA 14.37 9.14 3.27 3.58 7.5900 23 DSUC 1.43 12.81 7.47 22.86 11.1425 24 SKLT 37.93 96.94 2.86 3.14 16.2525 25 MLBI 15.45 15.12 12.05 13.57 14.0475 26 TSPC 15.15 12.65 10.99 10.04 12.2075 27 LAPD 2.55 7.43 2.25 0.26 0.5925 28 IMAS 1.66 0.83 0.03 0.03 0.1925 29 JKSW 13.40 3.67 2.11 12.06 4.9200 30 SULI 14.05 1.03 3.49 1.46 3.2625 31 HMSP 17.23 19.97 27.89 23.11 22.0500 32 DOID 0.11 0.37 0.27 0.46 0.3025 33 UNVR 40.08 37.49 37.22 36.79 37.8950 34 SCPI 0.57 1.17 2.52 2.00 0.5650 35 PTSP 24.69 6.10 2.44 0.22 5.2025 Lampiran 2 : Hasil Uji Normalitas 53

Hasil KS Test Sebelum ditransform OneSample KolmogorovSmirnov Test DIBED Prospektor DIBED Defender DSG Prospektor N 35 35 35 Normal Parameters a,,b Mean.031646.150897.124820 Std. Deviation.1206407.8516181.2010952 Most Extreme Differences Absolute.174.423.183 Positive.174.282.183 Negative.162.423.151 KolmogorovSmirnov Z 1.026 2.500 1.082 Asymp. Sig. (2tailed).243.000.193 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. OneSample KolmogorovSmirnov Test DSG Defender DP Prospektor DP Defender N 35 35 3 Normal Parameters a,,b Mean.210929 8.707000 14.03578 Std. Deviation.2027953 15.7307766 21.574575 Most Extreme Differences Absolute.184.367.31 Positive.184.367.31 Negative.152.261.21 KolmogorovSmirnov Z 1.088 2.172 1.85 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Asymp. Sig. (2tailed).187.000.00 OneSample KolmogorovSmirnov Test ROI Prospektor ROI Defender 54

N 35 35 Normal Parameters a,,b Mean.613286 2.551000 Std. Deviation 5.5083024 18.4553168 Most Extreme Differences Absolute.139.251 Positive.094.143 Negative.139.251 KolmogorovSmirnov Z.822 1.488 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Asymp. Sig. (2tailed).508.024 Hasil KS Test Setelah ditransform menggunakan logaritma natural OneSample KolmogorovSmirnov Test LNDIBDEF LNDPPROS N 24 12 Normal Parameters a,,b Mean 3.3611 3.0399 Std. Deviation 1.45612.72273 Most Extreme Differences Absolute.069.124 Positive.069.078 Negative.057.124 KolmogorovSmirnov Z.337.429 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Asymp. Sig. (2tailed) 0.999.993 OneSample KolmogorovSmirnov Test LNDPDEFE LNROIDEF 55

N 15 22 Normal Parameters a,,b Mean 3.2569 1.6096 Std. Deviation.82761 1.61868 Most Extreme Differences Absolute.156.182 Positive.090.105 Negative.156.182 KolmogorovSmirnov Z.604.853 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Asymp. Sig. (2tailed).858.461 Hasil KS Test Setelah ditransform menggunakan logaritma 10 (Tambahan) OneSample KolmogorovSmirnov Test logdibdef logdppros logdpdefe logroidef N 24 12 15 2 Normal Parameters a,,b Mean 1.4597 1.3202 1.4145.699 Std. Deviation.63239.31388.35943.7029 Most Extreme Differences Absolute.069.124.156.18 Positive.069.078.090.10 Negative.057.124.156.18 KolmogorovSmirnov Z.337.429.604.85 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Asymp. Sig. (2tailed) 0.999.993.858.46 Lampiran 3: Hasil Common Factor Analysis Descriptive Statistics 56

Mean Std. Deviation Analysis N KARPEN.0035.00427 104 PBV 4.3680 26.53618 104 CETA.1080.47242 104 CEMVE.3157.98890 104 Correlation Matrix a KARPEN PBV CETA CEMVE Correlation KARPEN 1.000.119.005.070 PBV.119 1.000.004.027 CETA.005.004 1.000.771 CEMVE.070.027.771 1.000 Sig. (1tailed) KARPEN.115.480.239 PBV.115.483.393 CETA.480.483.000 CEMVE.239.393.000 a. Determinant =.395 Inverse of Correlation Matrix KARPEN PBV CETA CEMVE KARPEN 1.027.118.145.181 PBV.118 1.015.024.038 CETA.145.024 2.485 1.926 CEMVE.181.038 1.926 2.498 KMO and Bartlett's Test KaiserMeyerOlkin Measure of Sampling Adequacy..492 Bartlett's Test of Sphericity Approx. ChiSquare 93.762 57

df 6 Sig..000 Antiimage Matrices KARPEN PBV CETA CEMVE Antiimage Covariance KARPEN.973.113.057.071 PBV.113.985.010.015 CETA.057.010.402.310 CEMVE.071.015.310.400 Antiimage Correlation KARPEN.357 a.115.091.113 PBV.115.513 a.015.024 CETA.091.015.495 a.773 CEMVE.113.024.773.495 a a. Measures of Sampling Adequacy(MSA) Communalities Initial Extraction KARPEN 1.000.563 PBV 1.000.556 CETA 1.000.887 CEMVE 1.000.887 Extraction Method: Principal Component Analysis. Total Variance Explained Compo nent Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % 1 1.775 44.365 44.365 1.775 44.365 44.365 58

2 1.118 27.950 72.315 1.118 27.950 72.315 3.882 22.047 94.362 4.226 5.638 100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis. Component Matrix a Component 1 2 59

KARPEN.087.745 PBV.051.744 CETA.937.096 CEMVE.942.014 Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 2 components extracted. Reproduced Correlations KARPEN PBV CETA CEMVE Reproduced Correlation KARPEN.563 a.559.010.072 PBV.559.556 a.024.038 CETA.010.024.887 a.883 CEMVE.072.038.883.887 a Residual b KARPEN.440.015.001 PBV.440.028.011 CETA.015.028.113 CEMVE.001.011.113 Extraction Method: Principal Component Analysis. a. Reproduced communalities b. Residuals are computed between observed and reproduced correlations. There are 2 (33.0%) nonredundant residuals with absolute values greater than 0.05. 60

Component Score Coefficient Matrix Component 1 2 KARPEN.049.666 PBV.029.665 CETA.528.086 CEMVE.531.012 Extraction Method: Principal Component Analysis. 61