BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Matematika, menurut Ruseffendi adalah bahasa simbol; ilmu deduktif

BAB I PENDAHULUAN. Matematika, menurut Ruseffendi adalah bahasa simbol; ilmu deduktif

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan yang ada. Diantara

BAB I PENDAHULUAN. lebih maju dan lebih kompetitif baik dalam segi kognitif (pengetahuan), afektif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di MI karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran matematika merupakan suatu proses pemberian pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelajaran matematika dimata siswa kelas I MI Ittihadil Ikhwan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut. diperlukannya sumber daya manusia yang berkualitas yaitu

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN PECAHAN

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk kehidupan sehari- hari. Banyak hal yang ada disekitar kita yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase. operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah bagaimana mengupayakan agar siswa memperoleh hasil belajar yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soedjadi (dalam Heruman 1 ), hakikat Matematika adalah

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke 4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hlm Baharudin dan Esa Nur wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran,

BAB I PENDAHULUAN. yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran. Kesuksesan sebuah pendidikan dapat dilihat dari

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN SISWA DI KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kelangsungan hidup manusia akan berjalan dengan lancar dan optimal.

Ahmad Nurhayatna 35. Kata Kunci :Meningkatkan, Aktivitas, Hasil Belajar, Media Gambar Balok Pecahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di madrasah, kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia itu sendiri (Dwi Siswoyo,dkk, 2007: 16). Oleh karena itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar ( SD ) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan. Menurut Sutawijaya bahwa matematika mengkaji

BAB I PENDAHULUAN. semester ganjil tahun pelajaran pada mata pelajaran matematika,

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bidang ilmu yang diajarkan adalah matematika. Banyak sekali manfaat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk. Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan siswa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Peran guru

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran metamatika telah diperkenalkan sejak siswa menginjak kelas I. dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan siswa dalam berpikir kreatif, logis dan analisis, yang dicirikan. yang benar dalam menyelesaikan soal yang dihadapi.

Oleh: Ramikayani, S.Pd Guru SDN Mantaren 1 Kabupaten Pulang Pisau ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas V SD Inpres Palupi

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika berperan untuk mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir. Karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, arus globalisasi semakin hebat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang telah dipelajari mulai dari jenjang sekolah dasar. Bahkan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pendapat sangatlah kurang. Seseorang tidak akan pernah mendapat

BAB I PENDAHULUAN. dari para ahli yang berbeda-beda. itulah matematika sering disebut ilmu deduktif.

BAB I PENDAHULUAN. matematika sama halnya melatih pola inovatif dalam memecahkan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengajar mata pelajaran matematika di MI adalah kurangnya pengetahuan bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk itu perlu adanya usaha-usaha yang. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika di jenjang Sekolah Dasar (SD) adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adanya jembatan yang dapat menetralisir perbedaan atau pertentangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT)

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat di zaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2 kembang pola fikir siswa pada fase operasional. Di usia perkembangan kognitif, siswa masih terikat dengan objek konkret yang dapat di tangkap oleh p

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu. pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penjumlahan berulang, sehingga kemampuan dasar berhitung perkalian. kemampuan melakukan operasi perkalian dua bilangan 1-9,

BAB I PENDAHULUAN. Matematika mempunyai peran yang sangat besar baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memahami setiap materi pelajaran yang diberikan, (3) selalu bersikap aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA DAKON BILANGAN DI SD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PECAHAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA. Oleh: Drs. Orhan, M.Pd* dan Micke Norhayati**

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ine Riani, 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika, menurut Ruseffendi adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, keunsur yang didefinisikan, keaksioma atau postulat, dan akhirnya kedalil.sedangkan hakikat matematika menurut Soedjadi yaitu memiliki obyek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan memiliki pola pikir yang deduktif. 1 Sedangkan menurut Paling (1982) dalam Mulyono Abdurrahman, ide manusia tentang matematika berbeda-beda, tergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing-masing.ada yang mengatakan bahwa matematika hanya perhitungan yang mencakup tambah, kurang, kali, dan bagi; tetapi ada pula yang melibatkan topik-topik seperti aljabar, geometri, dan trigonometri.banyak pula yang beranggapan bahwa matematika mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan berfikir logis. 2 Cockroft (1982) dalam Mulyono Abdurrahman mengemukakan bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, 1 Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, (Bandung: Rosdakarya, 2008), h. 1 2 Mulyono Abdurrahman, Anak Berkesulitan Belajar : Teori, Diagnosis, dan Remediasinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012),h. 203 1

2 dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berfikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan (6) memberikan kepuasan tehadap usaha memecahkan masalah yang menantang. 3 Pembelajaran Matematika di SD/MI merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan. Anak usia SD/MI pada umumnya mengalami perkembangan dalam tingkat berpikiryang sedang pada tahapan pra konkrit ke konkrit dan menuju tahapan abstrak. Sedangkan Matematika adalah ilmu deduktif, aksiomatik, formal, hirarkis, abstrak, bahasa simbol yang padat arti.oleh karena itu diperlukan adanya kemampuan khusus dari seorang guru untuk menjembatani antara dunia anak yang belum berpikir deduktif untuk dapat mengerti dunia Matematika yang bersifat deduktif. Pengajaran Matematika di SD/MI berfungsi mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.di SD/MI diutamakan agar siswa mengenal, memahami serta mahir menggunakan bilangan dalam kaitannya dengan praktek kehidupan sehari-hari.pembelajaran Matematika di SD/MI dapat bermanfaat untuk membentuk pola pikir orang yang mempelajarinya menjadi pola pikir matematis yang sistematis, logis, kritis, dengan penuh kecermatan. Selain itu, Matematika juga berguna untuk bekal siswa hidup dalam lingkungannya, untuk 3 Ibid., h. 204

3 mengembangkan pola pikirnya dan untuk mempelajari ilmu-ilmu yang akan dipelajari kelak pada tingkat lanjutan di atasnya. Jika kita perhatikan dan pelajari dengan sungguh-sungguh materi matematika tidaklah sulit seperti yang dibayangkan.tetapi pada kenyataannya, saat ini para siswa kurang mampu menguasai dan memahami matematika dengan baik sehingga mereka kurang mampu menyelesaikan masalah atau soal-soal matematika yang mereka kerjakan, hal itu disebabkan karena mereka kurang memahami rumus-rumus matematika yang ada sehingga terjadi banyak kesalahan dalam penerapan. Alat peraga matematika yang merupakan bagian dari media pembelajaran nampaknya di diperlukan bagi anak didik untuk memulai belajar dengan bagian yang konkret untuk memahami konsep yang abstrak. Pemanfaatan berbagai alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar akan membuka peluang yang lebih besar bagi terciptanya kondisi belajar mengajar yang efektif, karena siswa mendapatkan perilaku yang lebih variatif dengan persyaratan bahwa program multimedia dan media sumber belajar erat kaitannya dengan bahan ajar belajar. Hal ini sesuai dengan Al-Qur an surat Ar-Rahman ayat 33. ❸ 3 ⓿ ❻ ❻ ⓿ ⓿

4 Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa dialam ini, baik itu dari bangsa jin atau dari bangsa manusia itu sendiri tidak dapat mencapai sesuatu yang mereka inginkan kecuali dengan kekuatan atau perantara (alat) karena itu diperlukan media untuk menguasai sesuatu, termasuk pada materi pelajaran matematika. Dalam surat Al A laq ayat 4-5 juga disebutkan yang berbunyi sebagai berikut: ❽ 3 Dari Surat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT telah mengajar manusia dengan perantaraan kalam (pena) sebagai alat peraga untuk memahamkan apa yang difirmankan oleh Allah SWT, karena itu jelas sekali disini Allah ingin mengajarkan kepada kita bagaimana pembelajaran itu dapat berlangsung, diantaranya dengan menggunakan media sebagai sarana pembelajaran. Tolak ukur keberhasilan dalam mempelajari matematika adalah tingkat pemahaman terhadap konsep dan hasil belajar itu sendiri. Dengan demikian pemahaman terhadap konsep matematika memiliki arti yang sangat penting dalam pendidikan. Namun kenyataannya yang dialami siswa MI Baladan Amina Kota Banjarbaru adalah rendahnya hasil belajar matematika khususnya pada materi perkalian dan pembagian pecahan yang diperoleh dari rekapitulasi hasil belajar siswa kelas V semester II Tahun Pelajaran 2013/2014.Dari 34 siswa tercatat sebanyak 3 siswa terlampaui kriteria ketuntasan minimal (KKM), 5 siswa

5 KKM tercapai, sedangkan 26 siswa belum tercapai.dimana kriteria ketuntasan minimal (KKM) Madrasah Ibtidaiyah Baladan Amina Kota Banjarbaru untuk mata pelajaran matematika kelas V adalah 60. Artinya sebanyak 76,47% siswa tidak mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman dan hasil belajar siswa pada materi perkalian dan pembagian pecahan masih rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.faktor penyebab rendahnya hasil belajar antara lain pembelajaran hanya terpusat oleh guru, siswa sebagai pendengar pasif, kurangnya variasi dalam proses pembelajaran, dan guru masih belum menggunakan alat peraga sebagai alat bantu dalam mengajar secara optimal. Faktor lain ketidak tercapaian hasil belajar dengan baik disebabkan konsepkonsep dalam matematika itu abstrak, sedangkan pada umumnya siswa berpikir dari hal-hal yang konkret menuju hal-hal yang abstrak, maka salah satu jawaban agar siswa mampu berpikir positif terhadap matematika yaitu dengan menggunakan alat peraga. Selain itu untuk mengupayakan kendala tersebut maka pihak sekolah (guru), berusaha mencari jalan pemecahannya yaitu melalui perbaikan dalam sistem pembelajaran termasuk penerapan metode pengajaran, penyajian materi dengan menggunakan media pembelajaran yang tersedia seperti pemanfaatan alat peraga kertas lipat pada materi perkalian dan pembagian pecahan. Tujuan digunakannya alat peraga adalah memudahkan siswa dalam memahami atau mendalami suatu topik di dalam matematika khususnya pokok bahasan operasi perkalian dan pembagian pecahan. Berdasarkan hal tersebut

6 kertas lipatdipandang sebagai alat peraga yang sangat berarti dan menunjang kelancaran pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam peningkatan pemahaman dan hasil belajar siswa pada materi perkalian dan pembagian pecahan di kelas V. Oleh karena itu peneliti mengajukan penelitian dengan judul Meningkatkan Pemahaman dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian dan Pembagian Pecahan Dengan Menggunakan Alat Peraga di Kelas V MI Baladan Amina Kota Banjarbaru. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pengalaman peneliti selama ini dalam mengajar Matematika di kelas V semester II pada MI Baladan Amina Kota Banjarbaru, ada banyak permasalahan yang muncul di antaranya berkaitan dengan materi pecahan sebagai berikut : 1. Siswa kesulitan dalam memahami materi perkalian dan pembagian pecahan 2. Hasil belajar siswa yang rendah pada materi perkalian dan pembagian pecahan 3. Guru belum menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang bervariatif saat proses pembelajaran 4. Guru belum memaksimalkan penggunaan alat peraga pecahan dalam proses pembelajaran C. Rumusan Masalah

7 Mengacu pada latar belakang masalah yang telah diutarakan sebelumnya, maka masalah, dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah penggunaan alat peraga kertas lipat dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi perkalian dan pembagian pecahan di kelas V MI Baladan Amina Kota Banjarbaru. 2. Apakah penggunaan alat peraga kertas lipat dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perkalian dan pembagian pecahan di kelas V MI Baladan Amina Kota Banjarbaru. 3. Apakah dengan menggunakan alat peraga kertas lipat mampu meningkatkan aktivitas guru dan siswa pada materi perkalian dan pembagian pecahan di kelas V MI Baladan Amina Kota Banjarbaru. D. Cara Memecahkan Masalah Pemecahan masalah yang akan digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yaitu dengan menggunakan alat peraga kertas lipat dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa, khususnya pada materi perkalian dan pembagian pecahan di kelas V MI Baladan Amina Kota Banjarbaru. E. Hipotesis Tindakan 1. Dengan menggunakan alat peraga kertas lipat pada materi perkalian dan pembagian pecahan dapat meningkatkan pemahaman siswa di kelas V MI Baladan Amina Kota Banjarbaru.

8 2. Dengan menggunakan alat peraga kertas lipat pada materi perkalian dan pembagian pecahan dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V MI Baladan Amina Kota Banjarbaru. 3. Dengan menggunakan alat peraga kertas lipat pada materi perkalian dan pembagian pecahan dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa di kelas V MI Baladan Amina Kota Banjarbaru. F. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian tindakan kelas yang di lakukan adalah untuk : 1. Mengetahui peningkatan pemahaman siswa pada materi perkalian dan pembagian pecahan dengan menggunakan alat peraga kertas lipatdi kelas V MI Baladan Amina Kota Banjarbaru 2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi perkalian dan pembagian pecahan dengan menggunakan alat peraga kertas lipatdi kelas V MI Baladan Amina Kota Banjarbaru 3. Mengetahui peningkatan aktivitas guru dan siswa pada materi perkalian dan pembagian pecahan dengan menggunakan alat peraga kertas lipat di kelas V MI Baladan Amina Kota Banjarbaru. G. Manfaat Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang cukup berarti bagi dunia pendidikan, antara lain : 1. Bagi Siswa

9 a. Meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa b. Meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar c. Menumbuhkan minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran matematika 2. Bagi Guru a. Membantu guru memperbaiki pembelajaran b. Meningkatkan kecakapan dalam penggunaan alat peraga c. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dimilki d. Meningkatkan hubungan yang baik dengan siswa e. Sebagai bahan penelitian bagi peneliti selanjutnya 3. Bagi Madrasah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam rangka perbaikan pembelajaran dan mutu pendidikan di madrasah. H. Sistematika Penulisan Secara garis besar sistematika penulisan karya ilmiah ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama merupakan bagian awal yang terdiri dari halaman sampul, halaman judul, pernyataan keaslian tulisan, lembar persetujuan, lembar pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar grafik, dan daftar lampiran.

10 Bagian kedua merupakan bagian utama karya ilmiah ini yang terdiri dari lima bab antara lain : Bab pertama merupakan bab pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, cara pemecahan masalah, hipotesis tindakan, tujuan penelitian, definisi operasional, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab kedua merupakan kajian pustaka mengenai tingkat pemahaman, hasil belajar, pembelajaran dengan alat peraga, penggunaan alat peraga kertas lipat terhadap pemahaman dan hasil belajar pada materi perkalian dan pembagian pecahan, dan uraian materi. Bab ketiga merupakan uraian tentang setting penelitian, siklus PTK, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik dan alat pengumpulan data, indikator kinerja, teknik analisis data, prosedur penelitian, dan jadwal penelitian. Bab keempat merupakan uraian tentang gambaran umum MI Baladan Amina Kota Banjarbaru yang meliputi letak geografis, identitas madrasah, sejarah singkat, visi dan misi, keadaan guru dan tenaga administrasi, keadaan peserta didik serta sarana dan prasarana di MI Baladan Amina Kota Banjarbaru. Selain itu juga berisi diskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai hasil belajar siswa kelas V MI Baladan Amina Kota Banjarbaru dalam pembelajaran matematika pada materi perkalian dan pembagian pecahan sebelum menggunakan alat peraga, peningkatan pemahaman dan hasil belajar siswa kelas V MI Baladan Amina Kota Banjarbaru dalam pembelajaran matematika pada materi perkalian dan pembagian

11 pecahan setelah menggunakan alat peraga serta aktivita guru dan siswa dalam proses pembelajaran setelah menggunakan alat peraga. Bab kelima merupakan bab penutup yang meliputi simpulan dan saransaran. Bagian ketiga merupakan bagian akhir dari karya ilmiah yang meliputi daftar pustaka, lampiran-lampiran dan riwayat hidup penulis.