Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Kewirausahaan. Etika Bisnis. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur.

Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan

Entrepreneurship and Inovation Management

MODAL DASAR KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN 4 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan

MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

Membangun Jiwa Wirausaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa menjadi bibit wirausaha (Indra 2010). Pengembangan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah. Setiap mahasiswa mempunyai perhatian khusus terhadap mata kuliah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai

BAB I PENDAHULUAN. Dwi Istikhomah Hidayati, dan Suparno, Hubungan Antara Kematangan Vokasional dengan Motivasi Berwirausaha pada Siswa SMK, hlm. 217.

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada kondisi perekonomian di Indonesia. Belakangan ini

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ranto (2007), dengan judul

Prinsip Prinsip Wirausaha

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

IRRA MAYASARI F

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

(Kompas, 28 November 2005)

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

Modul ke: Kewirausahaan I

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin merupakan hal paling penting dalam diri manusia untuk menjadikan kita individu yang patuh dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya minat siswa dapat melakukan aktivitas yang berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah kota besar terdiri dari beberapa multi etnis baik yang pribumi maupun

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN. (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013)

BAB I PENDAHULUAN WIB.

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

URAIAN MATERI A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN Kelompok 1: Kelas D

BAB I PENDAHULUAN. sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas, menuntut siswa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

B A B I PENDAHULUAN. bank menurut konsep Freire, pihak pendidik secara searah memberikan

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA. Karakteristik Wirausaha. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau

Kewirausahaan I. Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus memelihara dan melestarikan bumi, mengambil manfaatnya serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang

A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang ini, kebutuhan hidup setiap orang semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

Kewirausahaan I. Berisi tentang Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer

JADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

KEWIRAUSAHAAN-I RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer. Program Studi Informatika

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 KONSEP DASAR WIRAUSAHA. Fakultas TEKNIK. Ir. Agung Wahyudi B, MT., MM. Program Studi Teknik Mesin.

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan. 1. Prakarya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

JUJUR, TOLERANSI, GOTONG ROYONG, PEKERJA KERAS (TIDAK MALAS), BUDAYA MALU, SETIA, BERANI, dan lain-lainya

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi, BPFE, Yogyakarta, 2005, hlm Mas ud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz, Kewirausahaan, Metode, Manajemen dan

Wirausaha, Manajer dan Karyawan M. Judi Mukzam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan modernisasi yang sedang berjalan pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja yang tersedia saat ini, sehingga banyak orang yang tidak

Kiat Berbisnis Online untuk Mahasiswa

SOAL ULANGAN UMUM TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN

02FEB. Kewirausahaan I. Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menjadi cerdas, terampil, dan memiliki sikap ketakwaan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya kompetisi antarnegara di dunia sebagai akibat. tumbuhnya era perdagangan bebas menyebabkan semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, namun juga

Saifoe El Unas. Bekerja Melanjutkan studi Lain-lain. PNS Pegawai/staf perusahaan(bumn, swasta) Wirausaha Lain-lain

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Anwar Himawan, 2014 Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan. pendidikan banyak menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Semakin banyaknya angka pengangguran jaman sekarang, memaksa

RITA PATRIASIH, S.Pd., M.Si Prodi Pend Tata Boga PKK FPTK UPI

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN. 02Fakultas FASILKOM. Program Studi SISTEM INFORMASI

BAB I. Pendahuluan. pertumbuhan ekonomi pasca krisis tahun 1998 dimana saat itu banyak perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya

Transkripsi:

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

KEWIRAUSAHAAN Latar belakang mengapa perlu berwirausaha adalah agar mampu menatap masa depan yang lebih baik. Dengan berwirausaha diharapkan seseorang mampu mandiri, membuka lapangan kerja bagi orang lain, dan menjadi bos bagi usahanya. Dengan kata lain, lebih baik membayar gaji daripada menjadi orang gajian. Untuk itu, perlu diciptakan suatu iklim yang dapat mengubah pola pikir, baik mental maupun motivasi orang tua, dosen, dan mahasiswa agar kelak anak-anak mereka dibiasakan untuk menciptakan lapangan pekerjaan daripada mencari pekerjaan. Salah satu caranya adalah mengubah mental, dan motivasi yang sudah ada demikian melekat tertanam di setiap insan Indonesia. Hal yang menjadi kendala bagi seseorang untuk memulai suatu usaha adalah adanya ketakutan akan rugi atau bangkrut. Tidak sedikt orang yang merasa tidak memiliki masa depan yang pasti jika berwirausaha. Bahkan sebagian orang yang sudah memiliki jiwa wirausaha merasa bingung dari mana harus memulai usaha. Secara sederhana, arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri, dan berani memulai usaha tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. 1 Jiwa kewirausahan mendorong minat seseorang untuk mendirikan, dan mengelola usaha secara profesional. Hendaknya minat tersebut diikuti dengan perencanaan, dan perhitungan yang matang. Misalnya, dalam hal ini memilih atau menyeleksi bidang usaha yang akan dijalankan sesuai dengan prospek, dan kemampuan pengusaha. Pemilihan bidang usaha seharusnya disertai dengan berbagai pertimbangan, seperti minat, modal, kemampuan, dan pengalaman. Jika belum memiliki pengalaman, seseorang dapat menimba dari pengalaman orang lain. 1 Kasmir, Kewirausahan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), Hlm. 16.

Pertimbangan lainnya adalah seberapa lama jangka waktu perolehan keuntungan yang diharapkan. Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru, dan berbeda. 2 Suatu usaha haruslah dilakukan dengan etika atau norma-norma yang berlaku di masyarakat bisnis. Etika atau norma-norma ini digunakan agar para pengusaha tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan, dan usaha yang dijalankan memperoleh simpati dari berbagai pihak. Pada akhirnya, etika tersebut ikut membentuk pengusaha yang bersih, dan dapat memajukan serta membesarkan usaha yang dijalankan dalam waktu yang relatif lebih lama. Etika atau norma yang harus ada dalam benak, dan jiwa setiap pengusaha dapat membentuk karakteristik wirausaha, yaitu sebagai berikut: 1. Kejujuran Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur baik dalam berbicara maupun bertindak. Jujur itu perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran, usaha tidak akan maju, dan tidak dipercaya konsumen atau mitra kerjanya. 2. Bertanggung jawab Pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang usahanya. Kewajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat, dan pemerintah. 2 Kasmir, Kewirausahan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), Hlm. 17.

3. Menepati janji Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman barang atau penggantian. Sekali seorang pengusaha ingkar janji, hilanglah kepercayaan pihak lain terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat, dan disepakati sebelumnya. 4. Disiplin Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usahanya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya. 5. Taat hukum Pengusaha harus selalu patuh, dan menaati hukum yang berlaku, baik yang berkaitan dengan masyarakat maupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hukum, dan peraturan yang telah dibuatkan dapat berakibat fatal di kemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban moral bagi pengusaha apabila tidak diselesaikan segera. 6. Komitmen, dan menghormati Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan, dan menghargai komitmen dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjujung tinggi komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau disepakati akan dihargai oleh berbagai pihak. 7. Mengejar prestasi Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin. Tujuannya agar perusahaan dapat terus bertahan dari waktu ke waktu. Prestasi yang berhasil dicapai perlu terus ditingkatkan. Di samping

itu, pengusaha juga harus tahan mental, dan tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi, dan situasi yang dihadapinya. 8. Orientasi ke masa depan Seorang wirausaha melakukan perencanaan, dan berpikir ke depan. Mereka mencari, dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh di masa depan. Geoffrey Crowther menambahkan bahwa pada diri wirausaha terdapat sikap optimis, dan kepercayan terhadap masa depan. 3 9. Disiplin Disiplin merupakan sikap untuk selalu mematuhi perturan atau tata tertib. Mustahil menjadi manusia jujur, dan bertanggung jawab apabila tidak bisa memiliki kepribadian. Rasa tanggung jawab dapat ditumbuhkan di dalam diri melalui latihan disiplin terhadap diri sendiri. Dengan melatih kedisiplinan akan memperoleh ketabahan, keuletan, dan keteraturan tingkah laku, sikap, dan perbuatan. 10. Percaya diri Para wirausaha adalah orang yang percaya bahwa mereka mampu mencapai hasil yang mereka inginkan. Sikap percaya diri ini bukanlah kesombongan, karena mereka bertindak dilandasi oleh kesadaran terhadap kelebihan, dan kekurangan yang mereka miliki. Menurut John Fereira, seorang konsultan dari Deloitte & Touche Consulting mengatakan bahwa seorang yang memiliki kepercayaan diri akan mampu membuat perubahan di lingkungannya. 4 3 Tim Kewirausahan SMK, Modul Kewirausahaan A Untuk Para Siswa SMK Tingkat I (Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega, 2005), Hlm. 12. 4 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ-Emotional Spiritual Quotient Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam (Jakarta: Arga, 2001), Hlm. 79.

11. Kreatif, dan inovatif Kreativitas adalah menghadirkan gagasan baru, sedangkan inovasi adalah penerapan secara praktis atas gagasan yang kreatif, menurut Carol Kinsey Goman. 5 Edward de Bono mengemukakan bahwa ada empat tahapan dalam proses menjadi makin kreatif, yaitu latar belakang atau akumulasi pengetahuan, proses inkubasi, melalui ide, dan evaluasi, serta implementasi/penerapannya. 6 12. Berpikir positif (positive thinking) Seorang wirausaha harus selalu berpikiran positif terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya. Berpikir, dan bertindak positif merupakan inti dari wirausaha. Jika seorang wirausaha berpikir negatif, maka ia akan banyak mendapat masalah dari pikiran negatifnya itu. Kalau sudah begitu, bagaimana usahanya akan maju. Dengan demikian berpikir positif itu sangat penting bagi seorang wirausaha. Berwirausaha tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan harapan, dan keinginan pengusaha. Tidak sedikit pengusaha yang mengalami kerugian, dan akhirnya bangkrut. Namun, banyak juga wirausahawan yang berhasil untuk beberapa generasi. Bahkan, banyak pengusaha yang semula hidup sederhana menjadi sukses dengan ketekunannya. Keberhasilan atas usaha yang dijalankan memang harapan setiap wirausaha. Dalam berwirausaha, seorang wirausahawan tidak pernah lepas dari masalah. Masalah adalah segala situasi, dan kondisi, dimana apa yang terjadi tidak sesuai 5 Tim Kewirausahan SMK, Modul Kewirausahaan A Untuk Para Siswa SMK Tingkat I (Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega, 2005), Hlm. 20. 6 Tim Kewirausahan SMK, Modul Kewirausahaan A Untuk Para Siswa SMK Tingkat I (Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega, 2005), Hlm. 51.

dengan yang diharapkan. 7 Semakin besar perbedaan tersebut, maka semakin besar pula masalahnya. Masalah itu muncul pada ruang (tempat), dan waktu tertentu. Contoh masalah dalam dunia bisnis, yaitu menurunnya hasil penjualan pada suatu perusahaan. Kalau tidak diteliti, dan dirumuskan solusinya, akan mengakibatkan menurunnya laba. Apabila penurunan laba berlangsung lama, maka perusahaan bisa bangkrut, banyak yang terkena PHK, sehingga dapat menimbulkan masalah baru, yaitu meningkatkan pengangguran yang bisa memicu tindakan kriminalitas ekonomi. Masalah yang timbul harus segera diselesaikan, bila tidak cepat diselesaikan, maka akan banyak masalah baru yang muncul, dan masalah yang dihadapi akan semakin menumpuk. Lalu bagaimana solusi penyelesaiannya? Solusi penyelesaiannya melalui beberapa langkah, yaitu mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, menganalisis sumber masalah, menetapkan pemecahan masalah, dan melakukan cara pemecahan masalah yang telah ditetapkan. Agar lebih efektif, seorang wirausaha harus mampu melihat setiap aspek dari sebuah permasalahan, dan juga memahaminya secara keseluruhan. Seorang wirausaha hendaknya bisa memadukan semua informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi. Dengan demikian, seorang wirausaha dapat memahami permasalahan secara menyeluruh, sehingga ia dapat menentukan langkah berikutnya yang akan diambil. Pengalaman itu hendaknya dilengkapi dengan intuisi. Apa itu intuisi? Intuisi diartikan sebagai daya atau kemampuan mengetahui atau memahami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari atau bisikan hati/gerak hati. Seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya harus pandai dalam menganalisis peluang usaha yang ada. Menganalisis peluang usaha dapat dilakukan 7 Tim Kewirausahan SMK, Modul Kewirausahaan A Untuk Para Siswa SMK Tingkat I (Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega, 2005), Hlm. 67.

dengan beberapa langkah, yaitu menggali peluang usaha, menangkap peluang usaha, mengidentifikasi, dan menetapkan peluang usaha. Sukamdani S. Gitosardjono berpendapat bahwa mewujudkan suatu peluang menjadi kenyataan adalah suatu proses yang memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu selambat-lambatnya satu tahun. 8 Dalam hal pendidikan kewirausahaan (entrepreneurship), Indonesia tertinggal jauh dibandingkan dengan luar negeri, bahkan di beberapa negara, pendidikan tersebut telah dilakukan puluhan tahun yang lalu. Misalnya di negara-negara Eropa, dan Amerika Utara, pendidikan kewirausahaan sudah dimulai sejak tahun 1970-an, sedangkan di Indonesia baru mulai dibicarakan pada era 1980-an, dan digalakkan pada era 1990-an. Seharusnya kita prihatin dengan rendahnya minat wirausaha di kalangan mahasiswa, dan pemuda. Namun, kita tidak perlu menyalahkan siapa pun. Sekarang inilah kesempatan kita untuk mendorong para pelajar, dan mahasiswa untuk mulai mengenali, dan berwirausaha. Pola pikir, dan lingkungan yang selalu berorientasi menjadi karyawan mulai sekarang kita putar balik menjadi berorientasi untuk mencari karyawan. Bukan berarti menjadi pegawai tidak baik, tetapi akan lebih baik lagi jika menjadi pengusaha yang mampu memberikan peluang pekerjaan kepada masyarakat yang membutuhkan. DAFTAR PUSTAKA Agustian, Ary Ginanjar. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ-Emotional Spiritual Quotient Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Jakarta: Arga. Kasmir. 2006. Kewirausahan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Tim Kewirausahaan SMK. 2005. Modul Kewirausahaan A Untuk Para Siswa SMK Tingkat I. Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega. Tim Kewirausahaan SMK. 2005. Modul Kewirausahaan B Untuk Para Siswa SMK Tingkat II. Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega. 8 Tim Kewirausahan SMK, Modul Kewirausahaan B Untuk Para Siswa SMK Tingkat II (Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega, 2005), Hlm. 10.