BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Setelah ditemukan beberapa data yang diinginkan, baik dari hasil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

Terpuji Siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi iyah Proto 01. metode deskriptif yaitu menggambarkan fenomena fenomena yang ada

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB V PENUTUP. tentang Studi Komparasi Pelaksanaan Metode At-Tartil di TPQ Asy- Syafi iyah Candi Sidoarjo dan TPQ Ar-Roisiyah Gedangan Sidoarjo.

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DI MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap dirinya, bangsa dan agama. 1. mandiri dalam menjalani kehidupan yang dialaminya.

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN 2 JUZ DI SDIT ULUL ALBAB PEKALONGAN

PEDOMAN INSTRUMEN PENELITIAN

BAB VI PENUTUP. Qur an dalam meningkatkan kualitas baca Al-Qur an di MTs Negeri 2 Kota. Blitar, maka penulis simpulkan sebagai berikut:

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS APLIKASI METODE KETELADANAN DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK DI MADRASAH DINIYAH AWWALIYAH RAUDLOTUL MUTA ALIMIN SUKOLILAN PATEBON KENDAL

BAB IV HASIL PENELITIAN

Menyanyi lagu Nasional sebelum memulai pembelajaran dikelas XI MIPA 5 Pukul WIB ( Jum at 26 Agustus 2016)

BAB IV ANALISIS METODE PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR AN. (BTQ) PADA SISWA KELAS III MI Al FUTUHIYYAH SUMURKIDANG

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB V PENUTUP. Adapun kesimpulan yang dimaksud dalam kaitannya dengan upaya guru Al-

BAB I PENDAHULUAN. Dharma Kesuma, dkk, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 5.

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KARAKTER PADA PESERTA DIDIK. DI MTs SALAFIYAH WONOYOSO BUARAN PEKALONGAN

HASIL OBSERVASI SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA

dalam kegiatan belajar mengajar dan materi tersebut dapat mudah di rekam dalam ingatan anak perlu adanya pembiasaan. Misalkan dari materi akidah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP WAHID HASYIM PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. dibina adalah makhluk yang memiliki unsur-unsur jasmani dan akal juga. seimbang dalam hal dunia maupun akhirat, ilmu dan iman.

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:

BAB V PEMBAHASAN. cukup, yakni pada rata-rata interval 31,13%. Hal tersebut disebabkan. untuk mengikuti dan melaksanakan kegiatan kegiatan keagamaan

BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang manajemen pembelajaran Tahfidzul Qur an di MI Al Khoiriyyah 1 Semarang yang didukung

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB VI PENUTUP. Kegiatan Keagamaan terhadap Akhlakul Karimah Siswa di MTsN. Aryojeding Rejotangan Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017, dan

BAB IV ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR AN DI PONDOK PESANTREN RAUDLATUL FALAH BERMI GEMBONG PATI

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembiasaan Shalat Berjama ah di MTs Al-Huda Bandung Tulungagung

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK DI MADRASAH DINIYAH AWWALIYAH MIFTAHUSSSALAFIYAH LANJI PATEBON KENDAL

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV ANALISIS PERANAN KEGIATAN WAQI AHAN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MADRSAH DINIYAH

BAB I PENDAHULUAN. tulisan diatas kertas putih tersebut. Seperti pada hadist berikut :

mm] BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON PERATURAN BUPATI CIREBON

Lampiran 1: Pedoman Observasi PEDOMAN OBSERVASI

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BTQ DI TPQ AS SALAM MBAH JOKO RIPO KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB V KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan serta

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB V PEMBAHASAN. Uraian pembahasan dari hasil penelitian merupakan muatan pada bab ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

BAB IV. A. Analisis Tentang Strategi Guru Alqur an Hadits Dalam Mengatasi. Kesulitan Belajar Membaca Alqur an Pada Siswa Kelas VI di MI

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Santri TPQ Al-Asyhar

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan pihak yang bersinggungan langsung dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. 1. Data Perencanaan Budaya Religius

BAB I PENDAHULUAN ! #$ %&

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya TPQ Baitul Fikri Krian Sidoarjo

BAB V PENUTUP. Islam melalui metode mind map di SD Al Falah Surabaya dan SD Al Falah

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

INSTRUMEN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS. 2002), hlm.22

BAB V PEMBAHASAN. dengan judul skripsi ini dan untuk menjawab fokus masalah, maka dalam bab ini

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT

Transkripsi:

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Data Khusus Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan data tentang Implementasi Pembiasaan Kegiatan TPQ Dalam Pembentukan Akhlak Al-Karimah Siswa Di MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang. a. Pembiasaan kegiatan TPQ Pembiasaan kegiatan TPQ dilaksanakan setiap hari yaitu hari sabtu sampai kamis, setelah jam kedua pada proses pembelajaran yaitu tepat jam 07.55-08.35 kegiatan TPQ dimulai yang berlangsung selama 40 menit pada masing-masing kelas yang sudah ditentukan sesuai jilid. 71 Untuk perubahan kelas dilakukan 1 kali dalam satu semester untuk menyamakan jilid kembali sehingga mempermudah pengajar dalam menyamakan bacaan. Awal diterapkannya kegiatan TPQ, dari hasil wawancara dengan Ustadz Edi, beliau mengatakan: sejak awal berdirinya MI Al-Khoiriyyah sudah menerapkan kegiatan mengaji, tetapi untuk model TPQ baru diterapkan pada tahun 90-an. 72 71 Observasi pada tanggal 17 Januari 2016. 72 Wawancara Ustadz Edi Suroso, (selaku koordinator TPQ) di MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang pada tanggal 19 Januari 2016. 55

56 Selanjutnya peneliti juga menanyakan tentang mengapa menerapkan kegiatan TPQ, kemudian beliau mengatakan: rutinitas kegiatan mengaji bagus untuk diterapkan dengan output yang baik bagi siswa terutama untuk menunjang akhlak siswa yang lambat laun akan tertanam dalam jiwa untuk selalu melaksanakan kegiatan baik itu, diterapkan dengan model TPQ, maka anak-anak dalam belajar al-qur an outputnya lebih terkontrol atau terarah hasilnya karena adanya pantauan dari pihak yang bekerjasama beda dengan model ngaji biasa yang kurang tertata dengan baik. 73 Dari pemaparan tersebut, maka penerapan pembiasaan kegiatan TPQ dalam belajar Al-Qur an sangat cocok diterapkan pada usia dini, untuk melatih anak terbiasa membaca Al-Qur an dengan tartil dan apabila kegiatan baik itu sering dilaksanakan maka tertanam pada diri anak untuk selalu melakukannya tanpa berpikir terlebih dahulu. Pembiasaan yang mengarah pada kebaikan adalah awal untuk pembentukan akhlakul karimah pada anak. Untuk metode yang diterapkan di MI Al-Khoiriyyah menggunakan metode qiroati, sebagaimana yang dikatakan ustadz Edi, adalah: Menggunakan metode qiroati, atau secara bahasa umum metode qiroati untuk tk atau sederajat dengan 6 jilid, alasannya: metode yang digunakan dalam mengaji semuanya baik, MI Al-Khoiriyyah 1 semarang menggunakan qiroati karena mulai dari sistem pengajaran 73 Wawancara dengan ustadz Edi Suroso, (selaku koordinator dari kegiatan TPQ), di MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang, 19 Januari 2016.

57 sampai outputnya selalu dipantau dan diawasi oleh pembuatan metode yaitu bernama Raudhatul Mujawwidin bertempat di kebon arum sehingga hasil belajar yang terpantau, dari pemakai selalu berhati-hati. 74 Selain adanya pengawasan sistem pengajaran dari awal sampai akhir pengajaran, MI Al-Khoiriyyah 1 semarang juga sebagai madrasah yang menjadi salah satu yang diajak kerjasama dalam uji coba dari awal qiroati disusun. Dan untuk evaluasi pada setiap siswa setelah diampu oleh guru dalam kenaikan jilid akan di uji terlebih dahulu oleh penguji karena guru tidak berhak menaikkan jilid tugas guru untuk membimbing dan memantau perkembangan mengaji pada anak. Penguji mengetes apakah siswa ini layak atau tidak untuk masuk ke jilid berikutnya, apabila belum dikembalikan ke guru untuk diperbaiki. 75 Dibawah ini adalah laporan per-semester pada semester 1 TPQ di MI Al- Khoiriyyah 1 Semarang. 74 Wawancara dengan ustadz Edi Suroso, (selaku koordinator dari kegiatan TPQ), di MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang, 19 Januari 2016. Januari 2016 75 Wawancara dengan ustadzah Inni Hikmatin,S.Ag. pada tanggal 17

67 LAPORAN BULAN DESEMBER 2015 TPQ MI AL-KHOIRIYYAH 1 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS Kategori 1 A 1 B 1 C 2 A 2 B 3 A 3 B 3 C 4 A 4 B 4 C 5 A 5 B 5 C 6 A 6 B 6 C Jumlah Jilid 1 2 3 6 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 Jilid 2 6 6 6 4 5 3 1 5 0 0 0 2 0 0 0 0 0 38 Jilid 3 4 7 6 5 9 6 2 8 2 2 3 0 2 1 0 1 0 58 Jilid 4 0 2 2 5 3 5 6 4 8 9 9 2 3 3 2 2 1 66 Jilid 5 1 1 0 2 2 2 2 1 3 2 1 1 1 1 0 0 1 21 Jilid 6 0 0 0 1 0 3 10 2 4 3 1 6 8 6 4 6 6 60 Al-Qur an 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 EBTAQ 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 16 15 41 GTQ 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 2 3 6 5 1 1 0 21 Jumlah 13 19 20 17 21 19 21 22 17 17 16 14 20 16 16 24 23 317 Tabel 4.1 Laporan Bulanan TPQ MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016

68 b. Pembentukan akhlak al-karimah siswa di MI Al-Khoiriyyah 1 semarang Dengan adanya kegiatan TPQ di MI Al-Khoiriyyah 1 semarang diharapkan akan semakin mendukung pembentukan akhlak siswanya karena kalau berbicara tentang pembentukan akhlak itu sama dengan berbicara tentang tujuan pendidikan. Sebagaimana visi dari MI Al- Khoiriyyah 1 semarang yaitu Membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, mandiri, tanggung jawab dan berkualitas dan pengetahuan dan toleransi (IPTEK). Hal ini terlihat dari hasil observasi bahwa akhlak siswa cenderung ke hal-hal yang positif, adapun aspek dalam pembentukan akhlak al-karimah siswa, diantaranya: 1. Akhlak kepada Allah a. Berdoa sebelum pelajaran dimulai dan pelajaran selesai Pada setiap proses kegiatan TPQ yang dilakukan di MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang didahului dengan membaca do a bersama-sama, ini merupakan kegiatan wajib untuk membiasakan siswa berdo a sebelum melakukan kegiatan sehari-hari, selain itu pada akhir pembelajaran juga di biasakan siswa berdo a bersama agar terbiasa mengucapkan syukur ketika menyelesaikan suatu pekerjaan.

69 b. Membiasakan membaca al-qur an Setiap guru mempunyai tanggungjawab mengajar al-qur an kepada siswa. langkah semacam ini memberikan pengaruh yang cukup besar dalam menanamkan akhlak al-karimah kepada siswa. proses pengajaran al-qur an pada siswa di MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang bertujuan untuk menanamkan makna-makna hakiki al- Qur an ke dalam jiwa serta hati mereka dan pola pikir mereka bisa diarahkan pada pola yang terdapat dalam al-qur an. Materi dalam kegiatan membaca al-qur an adalah materi yang tersusun dalam qiro ati. Dalam mempelajari al-qur an, siswa di MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang tidak hanya mendapatkan pelajaran membaca akan tetapi juga dengan mempelajari tajwid dan ghoribnya, yang dimaksudkan agar siswa mampu membaca al-qur an dengan baik dan benar. Membimbing siswa untuk membaca al- Qur an bersama agar siswa terbiasa membaca. 2. Akhlak kepada manusia/ sesama a. Akhlak di Sekolah Membiasakan siswa di MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang untuk menerapkan 4S yaitu senyum,

70 salam, sopan, dan santun kepada sesama teman, guru, dan semua pihak yang terkait dengan kehidupan siswa terutama di sekolah, dengan membiasakan melaksanakan hal-hal yang positif tersebut untuk kebaikan, beramal sholeh, bertingkah laku sopan akan membawa siswa kepada keyakinan yang teguh dan taat menunaikan kewajiban agamanya. b. Akhlak di Rumah Siswa di MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang tidak hanya melakukan perilaku terpuji dengan membaca al-qur an di sekolah saja tetapi juga di lakukan di rumah secara rutin. c. Akhlak di Lingkungan Dalam pembelajaran membaca al-qur an atau kegiatan TPQ yang diterapkan di MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang yang telah dipelajari dan diamalkan di lingkungan masyarakat. Dalam pengamalannya siswa berperilaku terpuji, secara langsung pendidikan melalui aspek akhlak dengan berprilaku terpuji akan membimbing ke arah perbaikan perilaku. 2. Akhlak kepada diri sendiri Pembiasaan pada diri sendiri meliputi disiplin, mandiri, sopan santun, memakai seragam sesuai yang ditentukan, dan berpakaian sopan serta menutup aurat.

71 Di MI Al-khoiriyyah 1 semarang terbukti keunggulannya dalam belajar al-qur an dengan model TPQ yang selalu mendapatkan piala-piala kejuaraan pada perlombaan mengaji. 76 3. Analisis Data Sebagaimana yang telah tertera dalam Bab I bahwa tujuan penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana penerapan pembiasaan kegiatan TPQ, serta kendala-kendala yang dihadapi dalam menerapkan kegiatan TPQ di MI Al- Khoiriyyah 1 Semarang khususnya dalam pembentukan akhlak al-karimah pada siswa. Untuk itu dalam Bab IV ini penulis menganalisis kedua hal tersebut sesuai dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini, yakni dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. 1. Implementasi pembiasaan kegiatan TPQ dalam pembentukan akhlak al-karimah siswa di MI Al- Khoiriyyah 1 semarang a. Pembiasaan kegiatan TPQ dalam pembentukan akhlak al-karimah Dalam proses belajar mengajar al-qur an di MI Al-khoiriyyah 1 Semarang ini menggunakan model TPQ dengan pendekatan pembiasaan. Sebagaimana 76 Observasi pada tanggal 17 Januari 2016.

72 pada kitab Tarbiyatul Aulad fil Islam, oleh Abdullah Nashih Ulwan, Metode pendidikan pada anak terutama dalam memperbaiki anak yang paling berperan penting adalah dengan metode pengajaran dan pembiasaan. Pengajaran adalah aspek teoritis dalam perbaikan dan pendidikan, sedangkan pembiasaan adalah aspek praktis dalam pembentukan dan persiapan. Usia anak-anak lebih mudah untuk menerima pengajaran dan pembiasaan daripada usia atau tahapan lainnya. Maka, orang tua dan para guru harus memfokuskan pengajaran tentang kebaikan pada anak dan pembiasaannya sejak ia mulai dapat berpikir dan memahami hakikat kehidupan. 77 Pembiasaan kegiatan TPQ dilaksanakan setiap hari yaitu hari sabtu sampai kamis, setelah jam kedua pada proses pembelajaran yaitu tepat jam 07.55-08.35 kegiatan TPQ dimulai yang berlangsung selama 40 menit pada masing-masing kelas yang sudah ditentukan sesuai jilid. Sebagaimana yang dikatakan Ali Rohmad bahwa ditinjau dari segi sumber hukum Islam yaitu al-qur an dan as-sunnah, memuat tuntutan terhadap muslimin untuk mempelajari dan mengajarkan al-qur an dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada jalan lain yang bisa memenuhi 77 Emiel Ahmad, Pendidikan Anak dalam Islam, (Jakarta: Khatulistiwa Press, 2013), hlm. 391.

73 tuntutan ini, kecuali dengan melaksanakan pendidikan dan pengajaran al-qur an. 78 Maka disini siswa dibiasakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mampu untuk membawa siswa pada kebiasaan-kebiasaan yang positif dalam kehidupan mereka sehari-hari. Selain itu juga sebagai cara untuk menghafal al-qur an, TPQ juga sebagai embrio dari mata pelajaran tahfidz yaitu menghafal juz ke-30 atau juz Ammah. Adapun kegiatan yang dibiasakan yaitu, cara belajar membaca al-qur an dengan menggunakan model TPQ dengan metode qiroati yang diterapkan di MI Alkhoiriyyah 1 Semarang. Dan setiap siswa dimoving atau di pindah kelas yang diatur sesuai jilidnya, untuk penentuan jilid dan kenaikan jilid siswa telah diuji terlebih dahulu oleh penguji khusus. Lebih jelasnya mengenai data kelas TPQ pada siswa di MI Al-khoiriyyah 1 Semarang tahun pelajaran 2015/2016 dapat dilihat pada lampiran VIII. b. Proses kegiatan TPQ Proses kegiatan TPQ dilaksanakan setiap hari yaitu hari sabtu sampai kamis, setelah jam kedua pada proses pembelajaran yaitu tepat jam 07.55-08.35 kegiatan TPQ 78 Ali Rohmad, Kapita Selekta Pendidikan, hlm. 350.

74 dimulai yang berlangsung selama 40 menit pada masingmasing kelas yang sudah ditentukan sesuai jilid. Sebagaimana yang dikatakan Armai Arief bahwa dalam pembiasaan harus memenuhi beberapa syarat tertentu, antara lain: Pembiasaan hendaklah dilakukan secara berulang-ulang (continue), teratur, dan terprogram, sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang utuh, permanen, continue, dan otomatis, oleh karena itu faktor pengawasan sangat menentukan dalam pencapaian keberhasilan dari proses ini. 79 Dengan demikian kepala sekolah, koordinator TPQ, para guru dan karyawan di madrasah senantiasa berusaha semaksimal mungkin melaksanakan kewajiban pendidikan kepada siswanya, salah satunya berupa pembelajaran al- Qur an dengan pembiasaan dan latihan terus-menerus. Pendidikan dengan pembiasaan dan latihan tersebut merupakan upaya untuk menginternalisasikan nilai-nilai akhlak al-karimah pada siswa. Pelaksanaan belajar membaca al-qur an di MI Al- Khoiriyyah 1 Semarang dengan menggunakan metode qiroati sebagaimana yang dikatakan Zakiah Daradjat bahwa metode dalam Pengajaran al-qur an pada tingkatan pertama berisi pengenalan huruf hijaiyah dan kalimah hlm. 114-115. 79 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,

75 (kata). Selanjutnya diteruskan dengan memperkenalkan tanda-tanda baca. 80 Buku pelajaran Al-Qur an yang sudah banyak disusun seperti metode qiro ati, oleh para pembaharu pendidikan al-qur'an di Indonesia yang disusun secara praktis dan efektif Adapun proses pengajaran dengan menggunakan metode qiro ati adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan awal Dari hasil observasi di kelas v, peneliti dapat mendeskripsikan proses kegiatan awal TPQ di MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang, kegiatan awal guru mengkondisikan siswa dari pergantian kelas yang telah ditentukan kelasnya sesuai dengan jilid, setelah siswa telah terkondisi dengan baik guru mengucapkan salam dan berdoa bersama untuk memulai pembelajaran membaca al-qur an. 2) Kegiatan Inti Pada inti pembelajaran ini dilakukan secara klasikal terlebih dahulu dari materi belajar membaca al-qur an yang diikuti dengan bimbingan dari guru dengan menggunakan ketukan khas untuk mengawali dan mengakhiri bacaan dalam al-qur an. Setelah itu 80 Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, hlm. 72.

76 dilakukan secara privat, setiap siswa maju kedepan belajar membaca al-qur an di meja guru. Untuk kemampuan siswa dalam membaca al- Qur an yang masih belum baik maka siswa tidak dinaikkan ke halaman selanjutnya dan harus mengulang. Setiap siswa mendapatkan buku pantauan sebagai hasil kemampuannya dalam belajar membaca al-qur an, dan setiap guru juga mendapatkan lembar pantauan dari koordinasi TPQ dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan dari siswa dalam belajar membaca al-qur an. Lebih jelasnya mengenai lembar pantauan dan perkembangan harian TPQ MI Al- Khoiriyyah 1 Semarang tahun pelajaran 2015/2016 dapat dilihat pada lampiran IX. 3) Penutup Sebelum istirahat, Guru memanfaatkan untuk melakukan kreativitas mengajak semua siswa membuat origami dengan maksud dari hasil lipatan menggambarkan karakter dari siswa tersebut. Setelah itu, mengakhiri kegiatan TPQ dengan doa dan salam. Dan setiap siswa kembali ke kelasnya masingmasing. 81 81 Observasi di kelas v c, pada tanggal 17 Januari 2016.

77 Kegiatan TPQ yang dilakukan di MI Al- Khoiriyyah 1 Semarang yang di mulai dari kegiatan awal sampai penutup dilakukan dengan biasa dan konsisten inilah yang pada akhirnya sebagai proses pembudayaan Islami pada siswa, dan pembudayaan Islami ini dikatakan berhasil dalam menginternalisasikan nilai-nilai akhlak mulia dengan melihat beberapa indikator di bawah ini : a) Siswa mampu melakukan perilaku baik itu tidak hanya di sekolah namun juga di lakukan di rumah. b) Siswa mampu membaca al-qur an dengan baik dan benar karena dilakukan secara berulangulang dan terbiasa. c) Pengaruh hasil pembelajaran di madrasah yang menggunakan pendekatan pembiasaan membawa dampak atau pengaruh yang besar pula ketika anak di rumah, misalnya anak dapat berperilaku sopan santun, disiplin, mandiri, mudah diarahkan jika di rumah. 82 Sebagaimana yang dikatakan Abuddin Nata bahwa dalam Pembentukan akhlak mulia, faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam pembentukan 82 Wawancara dengan siswa-siswi di MI Al-khoiriyyah 1 Semarang pada tanggal 17 Januari 2016.

78 akhlak yaitu dengan cara sebagai berikut: Memberikan contoh-contoh konkret, mempraktikkan dan membiasakan mengikuti perintah Tuhan tersebut dalam hubungan-nya dengan berbuat baik kepada sesama manusia. 83 Dari indikator diatas dapat di lihat bahwa pembiasaan yang diterapkan pada anak berhasil dalam menginternalisasi-kan akhlak mulia pada siswa, namun itu semua tidak luput dari sebuah hambatan dalam proses penerapannya. 2. Problematika yang dihadapi dalam menerapkan pembiasaan kegiatan TPQ dalam pembentukan akhlak alkarimah siswa di MI Al-khoiriyyah 1 semarang Pembiasaan merupakan metode yang digunakan di MI Al-khoiriyyah 1 Semarang sebagai metode yang mengarahkan dan membimbing dalam pengembangan potensi siswa. Pembiasaan kegiatan TPQ ini dilakukan secara terus-menerus secara konsisten dalam waktu yang cukup lama, sehingga perbuatan dan keterampilan itu benar-benar dikuasai dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang sulit untuk ditinggalkan. 83 Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam: Isu-Isu Kontemporer Tentang Pendidikan Islam, hlm.212.

79 Dalam implementasi metode pembiasaan kegiatan TPQ dalam pembentukan akhlak al-karimah ini terdapat hambatan atau kendala yang dijumpai. a. SDM (Sumber Daya Manusia) dalam mengampu pembelajaran al-qur an ada standar kualifikasi harus bersyahadah namun dalam praktik di lapangan ada sebagian guru yang belum bersyahadah. Sehingga ini menjadi sebuah ketimpangan dalam memberikan pengajaran kepada siswa. b. Kemampuan siswa dalam mengaji untuk kenaikan jilid mengalami waktu yang lama, karena siswa sulit untuk menangkap pelajaran yang diberikan guru. 84 c. Kurangnya kreativitas guru dalam mengajar. Dalam pembelajaran yang monoton membuat siswa kadang merasa bosan dalam belajar. Dari beberapa problematika tersebut maka pihak madrasah dan guru mengambil beberapa langkah yang memberikan solusi. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah: a. Adanya KKG (kelompok kerja guru) apabila ada permasalahan maka dipecahkan secara bersama atau musyawarah, yang dilaksanakan setiap hari sabtu di uptd dan kalau tidak ada di uptd diadakan di sini 84 Wawancara dengan ustadz Edi Suroso (selaku koodinator TPQ) di MI Al-khoiriyyah 1 semarang pada tanggal 19 Januari 2016.

80 (tempat Al-khoiriyyah), dimana antar pengajar saling sharing, Berupa: 1) penyamaan bacaan, 2) sharing tentang masalah yang dihadapi pada kelas masingmasing. 85 b. Bagi siswa yang sulit atau lama dalam kenaikan jilid dalam pembelajaran al-qur an maka diadakan penanganan secara khusus pada anak-anak seperti itu, ditempatkan di kelas khusus sehingga bisa dimaksimalkan. 86 Dari beberapa hambatan dan solusi yang diterapkan di MI Al-khoiriyyah 1 Semarang, mencapai keberhasilan dibidang keagamaan berupa prestasi, dalam mengikuti perlombaan-perlombaan mengaji di tingkat kota dan dilihat dari prestasi yang didapat maka MI Al-khoiriyyah 1 Semarang berindikasi bagus. 4. Keterbatasan Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data di lapangan terdapat beberapa kelemahan maupun kekurangan. Walaupun penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin untuk membuat hasil dari pada penelitian ini menjadi baik dan Januari 2016. 85 Wawancara dengan ustadzah Inni Hikmatin,S.Ag. pada tanggal 17 86 Wawancara dengan ustadz Edi Suroso (selaku koordinator TPQ) di MI Al-khoiriyyah 1 semarang pada tanggal 19 Januari 2016.

81 sempurna sebagaimana teori dan data yang ada. Adapun keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini antara lain: Pertama. Penelitian ini hanya membahas tentang penerapan pembiasaan kegiatan TPQ yang terfokus pada proses kegiatan TPQ dalam pembentukan akhlak al-karimah siswa di MI Al-Khoiriyyah 1 Semarang. Kedua. Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis melakukan serangkaian metode wawancara, observasi dan dokumentasi untuk mendapatkan hasil data atau informasi yang lebih baik lagi dan valid tentang objek yang diteliti. Namun dalam pengumpulan data ini, masih terdapat beberapa kelemahan seperti jawaban informan yang kurang tepat dan sesuai, pertanyaan yang kurang lengkap sehingga kurang dapat dipahami oleh informan dan data kurang lengkap. Ketiga. Penulis mempunyai keterbatasan dalam melakukan penelaahan penelitian, yakni: pengetahuan dan literatur yang kurang, serta terbatasnya waktu dan tenaga dalam pelaksanaanya. Hal ini merupakan kendala bagi peneliti dalam penyusunan penelitian, namun demikian hasil penelitian tetaplah valid karena telah mengacu pada berbagai teori/aturan yang ada.