Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa

HUBUNGAN MOTOR EDUCABILITY, INDEKS MASSA TUBUH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENJASORKES. Myrza Akbari*)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 2 No.1 Pebruari 2016 ISSN

SKRIPSI. Oleh: PURNA ADITYA NPM:

BAB I PENDAHULUAN. Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan (UUD 1945). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP LARI 80 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MARAWOLA. Muhammad Nur

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN NILAI PSIKOMOTOR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN PRESTASI LEMPAR CAKRAM SISWA KELAS XI SMA PGRI PURI KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

HUBUNGAN KECEPATAN LARI DAN KELENTUKAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA SMA MUHAMMADIYAH KEDIRI TAHUN 2016

KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL PUKULAN SMASH PENUH CABANG BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH ANGKATAN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara

III. METODE PENELITIAN. suatu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh YUDHA PURNAMA PUTRA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA KELAS XI IPS MA MA ARIF 03 SIDOMULYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODIFIKASI ALAT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA O BRIEN PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

ARTIKEL SKRIPSI. oleh : ROHMADI NIM :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2013 : 160) Metode penelitian adalah cara

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Tolak Peluru dan Aspek-Aspeknya. bermula diletakkan dipangkal bahu.

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI OLAHRAGA LEMPAR CAKRAM MELALUI PENERAPAN LEMPAR GELANG RAKSASA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MOJOROTO 3 KEDIRI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JANGKIT PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

I. PENDAHULUAN. Peranan dan fungsi guru Penjaskes yang baik akan tewujud apabila memiliki

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN DAN KECEPATAN LARI 30 METER TERHADAP KETANGKASAN LEMPAR LEMBING PADA SISWA KELAS XI SMA YPD DAWAR KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena

Universitas Nusantara PGRI Kediri. Oleh : MATSURAH P

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA PERGAULAN KELOMPOK SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dan sangat berpengaruh bagi

PENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. yang terpendam tanpa dapat kita lihat dan rasakan hasilnya. Menindak lanjuti. mahluk yang butuh berinteraksi dengan lingkungannya.

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW. Jurnal. Oleh HANDOYO

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. fisik sebagai media utama pembelajaran. Bentuk-bentuk aktivitas fisik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan melalui aktivitas-aktivitas jasmani. Aktivitas jasmani dalam

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan,

PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN

STUDI KORELASI ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP PRESTASI RENANG GAYA BEBAS 50 METER BAGI SISWA KELAS XI SMKN 1 SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek. Oleh :

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

S K R I P S I. Disusun Oleh : ERNA PUJI RAHAYU NPM: P

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. Salah satu diantaranya adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah SatuSyarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian pendidikan secara

STUDI KORELASI ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP PRESTASI RENANG GAYA BEBAS 50 METER PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian

SKRIPSI. Disusun : GUNTORO NPM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

PENGARUH METODE PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SDN PELEM II TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Transkripsi:

HUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP JAUHNYA TOLAK PELURU MAHASISWA PENJASKES FKIP UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BANDA ACEH Edi Azwar 1) 1) Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh ABSTRAK Penelitian ini berjudul hubungan motivasi terhadap jauhnya tolak peluru mahasiswa Penjaskes FKIP Universitas Serambi Mekkah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi terhadap jauhnya tolak peluru mahasiswa Penjaskes FKIP Universitas Serambi Mekkah. Penelitian dilakukan dikampusn Universitas Serambi mekkah mulai bulan Pebruari 013 sampai Maret 013. Adapan sampel yang diambil adalah sebanyak 35 orang mahasiswa. Intrumen penelitian berupa angket motivasi dan nilai jauhnya tolak peluru. Data dianalaisis dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Berdasarkan analisis data, koefisien korelasi motivasi dengan tolak peluru mahasiswa FKIP Penjaskesrek Universitas Serambi Mekkah angkatan 01 adalah sebesar 0,59 dan koefisien korelasinya berada dalam kategori sedang, dengan nilai koefisien tersebut maka kesimpulannya adalah terdapat hubungan motivasi terhadap tolak peluru mahasiswa FKIP Penjaskesrek Universitas Serambi Mekkah artiya untuk meningkatkan kemampuan tolak peluru pada aspek psikologis yang dalam hal ini adalah motivasi karena motivasi memberi kontribusi terhadap tolak peluru. Keywords : Motivasi, Tolak Peluru PENDAHULUAN Upaya untuk meningkatkan kinerja dalam bidang olahraga sebagai sarana yang ingin dicapai dalam pembinaan dan pengembangan olahraga di Indonesia akan membutuhkan waktu dan proses pembinaan yang lama. Usaha untuk mencapai kemampuan yang diinginkan secara matang dengan suatu usaha pembinaan dan pembibitan secara dini serta melalui pendidikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkait. Pembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental dan rohani serta ditujukan pada peningkatan kesehatan jasmani dan rohani seluruh masyarakat. Menurut Sajoto (1988) bahwa untuk mencapai suatu prestasi dalam olahraga merupakan usaha benar-benar harus diperhitungkan secara matang dengan suatu usaha pembinaan melalui suatu pembibitan secara dini, serta peningkatan melalui pendekatan ilmiah terhadap ilmu-ilmu yang terkait, karna hal tersebut merupakan ujung tombak prestasi olahraga. Tolak peluru adalah salah satu nomor yang terdapat dalam olahraga lempar pada cabang atletik. Sesuai dengan namanya, maka peluru tidak dilempar tetapi ditolak atau didorong yaitu berupa dorongan dari bahu yang kuat disertai dengan gerak merentangkan lengan, pergelangan tangan dan jari-jari yang terarah dengan tujuan agar didapat jarak tolakan yang maksimal (Jarver, 1999). Pada tolak peluru lutut, perut, pinggang, bahu, siku, pergelangan tangan dan sendi jari-jari tangan, semua harus digunakan untuk menggunakan kekuatan paling besar pada peluru. 150

Atlet sering melewatkan gerakan sendi awal seperti gerakan lutut dan pinggang atau gagal menyelesaikan suatu gerakan secara penuh dengan tidak menggunakan pergelangan tangan dan jari-jari tangan. Kecepatan seseorang pada saat menolak peluru atau kecepatan peluru pada saat lepas, adalah faktor yang terpenting. Lebih besar kecepatan berarti lebih jauh jarak yang dicapai. Tahanan udara atau angin juga dapat mempengaruhi jarak yang ditempuh atau jarak capai peluru oleh mahasiswa (PASI, 1993). Selain faktor jasmaniah, salah satu faktor yang berpengaruh terhadap latihan yaitu faktor spsikis yang dalam hal ini adalah motivasi. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Hal ini sesuai dengan pendapat Uno (006 : 1) bahwa, motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah di tetapkan sebelumnya. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah ada Hubungan antara motivasi terhadap jauhnya tolak peluru mahasiswa Penjaskesrek FKIP Serambi Mekkah angkatan 01? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi terhadap jauhnya tolak peluru mahasiswa Penjaskesrek FKIP Serambi Mekkah angkatan 01? TINJAUAN TEORITIS Menurut Midgley (000. 8) bahwa hakekat tolak peluru adalah merupakan usaha untuk membuat bangsa Indonesia sehat, kuat lahir batin. Pendidikan jasmani adalah bagian dari tuntutan terhadap pertumbuhan jasmani-rohani dengan demikian tidak terbatas pada jam pelajaran. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang disain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh aspek, jasmani, psikomotor, kognitif dan afektif setiap siswa. Pengalaman yang disajikan akan membantu siswa untuk memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman, efisien, dan efektif. Banyak pendapat tentang pengertian pendidikan jasmani, dapat disimpulkan pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas jasmani yang direncanakan secana sistematik diarahkan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, Neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan salah satu bagian yang penting dari proses pendidikan keseluruhan yang pola pencapaian tujuannya menggunakan aktivitas jasmani, sedangkan sasanan tujuannya meliputi aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan adalah mata pelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan keseluruhannya yang dalam proses pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju pada pertumbuhan dengan pengembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang selaras, serasi dan seimbang (GBPP,00: 1). Dalam konteks pendidikan jasmani motif untuk untuk belajar merupakan kecenderungan seseorang untuk melakukan proses pembelajaran menurut kebutuhannya masing-masing, misalnya seseorang belajar untuk mendapatkan prestasi yang lebih tinggi atau hanya untuk 151

Edi Azwar memelihara kesehatan saja, atau juga untuk proses sosialisasi yaitu untuk dapat berhubungan dengan orang lain. Selanjutnya Heckhauen mengemukakan dalam Sudibyo (1993:63) bahwa: Motivasi merupakan aktualisasi dari motif, sehingga diperoleh batasan motivasi adalah proses aktualisasi sumber penggerak dan pendorong tingkah laku individu memenuhi kebutuhan untuk tujuan tertentu. Motivasi menurut Mcdonald yang dikutip Sardiman (1986:73) menjelaskan sebagai berikut: Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai munculnya rasa atau feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Sedangkan motivasi dalam kamus psikologi adalah sebagai berikut: Motivasi menunjukan kepada seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong timbul dalam diri inividu.tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan atau akhir dari pada gerakan atau perbuatan. Tingkah laku termotivasi ialah tingkah laku berlatar belakang adanya suatu kebutuhan, tujuan tingkah laku tercapai apabila kebutuhan telah terpenuhi. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Program Studi Penjaskes FKIP Universitas Serambi Mekkah angkatan 01 mulai bulan Pebruari 013 sampai Maret 013. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dan Sampel Penelitian Teknik pengambilan sample adalah metode sampel acak sederhana (simpel random sampling). Pada penelitian ini sampelnya sejumlah 35 mahasiswa yang diperoleh dengan metode pengambilan sampel acak sederhana (simpel random sampling). Langkah-langkah memperoleh sampel dengan cara undian adalah memilih sebuah sampel yang besarnya 35 dari sebuah populasi yang terdiri dari 140 mahasiswa di atas. Tulis nama mahasiswa masing-masing pada secarik kertas, dan kertas tersebut kita gulung kemudian masukkan dalam sebuah kotak dan kocok. Tarik satu gulungan kertas, kemudian kita tarik satu gulungan kertas lain, tanpa memasukkan kembali gulungan kertas pertama. Nama-nama pada kedua gulungan kertas tadi merupakan anggota dari sampel yang kita tarik secara undian sebanyak 35 mahasiswa (Nasir, 1988:336) Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan nya lebih baik dalam arti cepat, lengkap, sistematis, sehingga lebih mudah diolah (Sajoto, 1988 : 17). Instrumen dalam penelitian ini adalah: 1. Motivasi berprestasi menggunakan angket berupa kuisioner. Jauhnya lemparan di ukur dengan Tes Tolak Peluru Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan tata cara yang digunakan untuk 15

memperoleh data dalam suatu penelitian. Tata cara tersebut terdiri dari petunjuk pelaksanaan pengukuran yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini. Adapun teknik pengukuran dalam penelitian ini adalah pengukuran lapangan dengan menggunakan item tes yang dikemukakan oleh (Moeslim dalam Harsuki) sebagai berikut : 1. Instrumen motivasi berprestasi dengan menggunakan anket motivasi berprestasi. Pernyataan angket disusun dengan menggunakan skala likers. Untuk memberikan skor dari setiap pernyataan yang dijawab oleh responden untuk pernyataan positif sebagai berikut: 1 SL Selalu (5) SR sering (4) 3 KK Kadang-kadang (3) 4 JR Jarang () 5 TP Tidak pernah (1). Tes Tolak Peluru a. Tujuan : Untuk mengukur tolak peluru, cara yang digunakan yaitu melakukan tolakan tanpa awalan b. Alat dan perlengkapan : - Peluru ukuran berat 5 kg - Lapangan tolak peluru - Peluit - Bendera batas - Roll meter - Blangko-blangko - Alat tulis c. Pelaksanaan tes Sampel diintruksikan untuk menolak peluru, dari mengambil sikap berdiri di dalam lingkaran yang berdiameter,135 meter dan melakukan tolakan dengan berat peluru 5 kg. Banyaknya tolakan yang dilakukan setiap sampel sebanyak tiga kali tolakan. tolakan yang diukur dari batas tolakan sampai jatuhnya peluru bagian dalam, mengukurnya dari titik tengah lingkaran sampai jatuhnya peluru. Dari ketiga tolakan tersebut yang diambil adalah tolakan yang terjauh. Teknik Analisis Data Data dianalisis menggunakan dikemukakan oleh Arikunto (006:18): Korelasi product moment dari pearson yang Keterangan: : Nilai Korelasi yang di cari N : jumlah sampel xy : Jumlah sampel score X dikali Y 153

Edi Azwar x y : Jumlah Score X : Jumlah Score Y HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hubungan antara Motivasi (X 1 ) dengan Tolak Peluru(Y), dapat diketahui dengan melakukakan analisis korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Tabel Perhitungan Korelasi Motivasi (X 1 ) dengan Tolak Peluru (Y) pada Mahasiswa FKIP Penjaskesrek Universitas Serambi Mekkah Tahun 01. Sampel X 1 Y X 1 Y X 1. Y S1 46,05 47,93 10,30 97,17 06,96 S 56,14 61,58 3151,3 379,18 3456,89 S3 53,5 53,39 835,91 850,45 843,17 S4 64,78 57,49 4196,93 3304,54 374,10 S5 4,43 71,14 596,68 5060,47 1737,67 S6 50,37 43,15 537,0 1861,98 173,53 S7 60,46 31,96 3655,38 101,19 193,06 S8 66,3 6,81 4385,75 3945,0 4159,55 S9 48,93 49,57 394,08 456,89 45,8 S10 50,37 36,73 537,0 1349,41 1850,33 S11 64,78 64,99 4196,93 44,18 410,53 S1 41,7 47,5 1740,79 3,1 1971,4 S13 47,49 61,85 55,11 385,88 937,31 S14 56,14 50,66 3151,3 566,35 843,80 S15 35,96 64,99 19,94 44,18 337,01 S16 53,5 37,96 835,91 1441,18 01,65 S17 43,16 39,74 1863,14 1579,08 1715,4 S18 51,81 6,95 684,48 396,18 361,35 S19 47,49 4,47 55,11 1803,54 016,7 S0 61,90 43,83 3831,74 191,35 713,33 S1 47,49 47,93 55,11 97,17 76,04 S 53,5 55,44 835,91 3073,30 95, S3 69,11 58,85 4775,86 3463,36 4067,01 S4 44,61 50,66 1989,64 566,35 59,67 S5 53,5 38,37 835,91 147,45 4743,46 S6 51,81 33,59 684,48 118,58 3740,59 S7 43,16 45,0 1863,14 04,90 3950,95 S8 44,61 63,76 1989,64 4065,98 844,6 S9 43,16 43,4 1863,14 1885,6 1874,34 S30 33,07 47,93 1093,95 97,17 1585,4 S31 61,90 46,15 3831,74 130,0 856,99 S3 54,69 39,74 991,49 1579,08 173,43 S33 33,07 5,71 1093,95 778,03 1743,8 154

S34 50,37 47,5 537,0 3,1 379,8 S35 41,7 46,56 1740,79 168,17 194,76 1750,00 1750,00 90900,00 90900,00 9397,78 Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh perhitungan sebagai berikut: X 1 1700, Y1700, X 1 88300,00, Y 88300,00 dan X 1.Y88000,99. Setelah didapat semua perhitungan, langkah selanjutnya Menghitung koefisien korelasi dengan langkah berikut. N XY ( X )( Y) r xy N. X ( X ) N. Y ( Y) 35. 9397,78 (1750,00)(1750,00) 35.90900,00 (1750,00) 35. 90900,00 - (1750,00 ) 3099616,84 306500 999700 306500 999700 306500 37116,8446-6800 - 6800 37116,8446 3943840000 37116,8446 6800 0,59 Berdasarkan tabel Korelasi di atas, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar r 0,59. Harga r hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel. Untuk taraf signifikansi α 0,05 dan n 35 yaitu 0,334, maka r hitung 0,59 dan r tabel 0,334. Hal ini dapat disimpulkan bahwa r hitung >r tabel (0,59 > 0,334) berarti ada hubungan variabel Motivasi (X 1 ) dan Tolak Peluru(Y). Pembahasan Berdasarkan data penelitian dan analisis data penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, kemudian penulis menginterpretasikan data-data tersebut. penelitian menunjukkan bahwa rata-rata Motivasi Mahasiswa FKIP Penjaskesrek Universitas Serambi Mekkah Tahun 01 terhadap Tolak Peluru adalah 76,74. Kemudian berdasarkan pengumpulan data tes Tolak Peluru untuk melihat Tolak Peluru Mahasiswa menunjukkan bahwa rata-rata Tolak PeluruMahasiswa FKIP Penjaskesrek Universitas Serambi Mekkah Tahun 01 adalah 5,75. Analisis data untuk menemukan korelasi menunjukkan bahwa korelasi X dengan Y sebesar 0,59 dengan t Hitung 4,184>t tabel 1,69 menunjukkan bahwa terdapat hubungan Motivasi dengan Tolak Peluru. Dengan demikian untuk meningkatkan Tolak Peluru perlu memperhatikan aspek psikologis yang dalam hal ini adalah Motivasi karena Motivasi memberi kontribusi terhadap Tolak Peluru. Mengingat bahwa tolak peluru yang sulit tentunya membutuhkan berbagai faktor psikologis, salahsatunya motivasi, motivasi ini dibutuhkan dalam tolak peluru, motivasi tersebut 155

Edi Azwar akan memberikan kemauan tersendiri bagi atlet tolak peluru, rendahnya tingkat motivasi seorang atlet tolak peluru, akan berdampak buruk terhadap kinerjanya dalam melakukan tolak peluru, oleh sebab itu kualitas tolak peluru seorang atlet juga dipengaruhi oleh tingkat motivasi yang dimiliki oleh seorang atlet tolak peluru. Penelitian menunjukkan bahwa motivasi memberikan kontribusi terhadap tolak peluru. Menindaklanjuti penelitian tersebut diharapkan guru dapat menjadikan motivasi sebagai faktor penting yang dapat mempengaruhi minat mereka terhadap atletik khususnya nomor tolak peluru, karena siswa terkadang merasa jenuh dengan metode pembelajaran yang monoton, maka diharapkan adalah guru penjas dan pihak sekolah melakukan usaha-usaha yang dapat membangkitkan kembali motivasi siswa dalam mempelajari materi tolak peluru yang diselingi dengan permainan yang identik dengan tolak peluru misalnya bermain menggulingkan peluru mengenai sasaran. Dengan memasukkan muatan permainan dalam pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa terhadap tolak peluru. Dari temuan tersebut diharapkan guru penjas harus menerapkan metode baru yang membuat persepsi atletik atau siswa yang selama ini mengganggap bahwa penjaskes adalah mata pelajaran yang sangat melelahkan dan menguras stamina menjadi berubah. Dengan demikian metode yang paling tepat untuk diterapkan adalah metode bermain dan salah satu bentuk permainaan adalah permainan lempar bola sejauh mungkin yang sifatnya menanamkan kepada keceriaan pada saat beraktifitas fisik, seperti mengulingkan peluru ditanah yang didalamnya bermuatan gerakan fisik. PENUTUP Simpulan Berdasarkan analisis data, koefisien korelasi motivasi dengan tolak peluru mahasiswa FKIP Penjaskesrek Universitas Serambi Mekkah tahun 01 adalah sebesar 0,59 dan koefisien korelasinya berada dalam kategori sedang, dengan nilai koefisien tersebut maka kesimpulannya adalah terdapat hubungan motivasi terhadap tolak peluru mahasiswa FKIP Penjaskesrek Universitas Serambi Mekkah tahun 01 artiya untuk meningkatkan kemampuan tolak peluru pada aspek psikologis yang dalam hal ini adalah motivasi karena motivasi memberi kontribusi terhadap tolak peluru. Saran Berdasarkan penelitian dan analisis data, maka telah diperoleh kesimpulan sebagaimana yang terdapat pada kesimpulan di atas, oleh karena itu maka penulis memberikan beberapa saran-saran sebagai berikut: 1. Diharapkan kepada guru penjasorkes dalam meningkatkan kemampuan tolak peluru siswa perlu mengedepankan aspek psikis yang dalam hal ini adalah motivasi.. Diharapkan setelah ada penelitian ini, adanya penelitian lanjutan untuk membuktikan pentingnya aspek fisik dan psikis dalam pembelajaran penjasorkes di sekolah dan madrasah terutama dalam pembelajaran tolak peluru. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. (1991). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Rineka Cipta. Jarver, Jess (1999). Atletik. Bandung: Cv Pioner. 156

Midgiley.(000).Ensiklopedi olahraga.malang:dhahara Pres,Semarang Nasir. (1988). Metode Penelitian. Darussalam: Ghalia Indonesia. Sardiman (1987). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Bandung Press Sajoto. (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik. Semarang : Ikip Semarang. Sudibyo (1993). Pelatihan Olahraga Bagi Pemula, Koala Press, Malang 157