Gambar 6. Desain Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan eksperimental murni, dengan rancanganpost-test control

BAB III METODE PENELITIAN. control group design. Pada jenis penelitian ini, pre-test tidak dilakukan

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Semarang, Laboratorium Sentral Fakultas Kedokteran Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. terkontrol. Menggunakan 25 ekor tikus putih ( Rattus norvegicus) jantan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan post test only

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Histologi, Patologi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan lokasi penelitian ini adalah sebagai berikut : dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Dr.

BAB III METODE PENELITIAN. random pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar jantan.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah eksperimen dengan metode desain paralel.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Forensik, Ilmu Patologi Anatomi dan Farmakologi.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang farmakologi.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan percobaan post-test only control group design. Pengambilan hewan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Ilmu Gizi, Farmakologi, Histologi dan Patologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. pendekatan Post Test Only Control Group Design dan metode Rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Group Design yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kedokteran forensik dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi,

III. METODE PENELITIAN. pendekatan Pre test - Post Test Only Control Group Design. Perlakuan hewan coba dilakukan di animal house Fakultas Kedokteran

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Histologi, Mikrobiologi, dan Farmakologi.

III. METODE PENELITIAN. test-only control group design. Menggunakan 20 ekor tikus putih yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test with

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Forensik, Ilmu Patologi Anatomi, Ilmu Farmakologi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODA PENELITIAN. designs) dengan rancangan randomized post-test control group design, 56 yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan Post

METODE PENELITIAN. menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan menggunakan pola

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Histologi, Patologi Anatomi dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Acak Lengkap dengan pendekatan Post Test Only Control Group Design.

BAB IV METODE PELAKSANAAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan pada hewan uji secara in vivo. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hewan Uji dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober sampai dengan November 2012 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode acak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan randomized pre post test control

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian post test only controlled group design. Universitas Lampung dalam periode Oktober November 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi ilmu kesehatan Telinga Hidung Tenggorok (THT)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan ini merupakan suatu penelitian eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pada subjek penelitian kemudian mempelajari efek perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. design. Posttest untuk menganalisis perubahan jumlah sel piramid pada

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dan menggunakan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. eksperimen Posttest-Only Control Design, yaitu dengan melakukan observasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain posttest

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode posttest only

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah ilmu farmakologi,

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. Patologi Anatomi, Histologi, dan Farmakologi. Laboratorium Patologi Anatomi RSUP dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Acak Lengkap (RAL) dan dengan pendekatan Post Test Only Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kategori. Dan pada penelitian ini digunakan 3 sampel. pengukuran kadar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik eksperimental dengan Post Test

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik yang menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Forensik, Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN. Tempat : Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Transkripsi:

19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dipilih mencit dengan kriteria: - Berat badan 20-30 gram - Jantan - Sehat - Berusia 2-3 bulan Mencit diaklimatisasi selama 7 hari Dari 25 mencit kemudian dijadikan 5 kelompok, yaitu: - K(-): Kontrol Normal - K(+): Kontrol Negatif - P1: Perlakuan satu - P2: Perlakuan dua - P3: Perlakuan tiga Diambil sampel sebanyak 25 mencit K1: DIberikan Akuades K2: Diberikan Plumbum sebanyak 80mg/kgBB tanpa kitosan P1: Diberikan Plumbum sebanyak 80mg/kgBB setelah satu hari diberikan kitosan sebanyak 0,5% P2: Diberikan Plumbum sebanyak 80mg/kgBB setelah satu hari diberikan kitosan sebanyak 0,75% DIterminasi setelah dua hari pemberian plumbum terakhir untuk diambil organ testis Sampel testis difiksasi dengan formalin 10% Organ testis dikirim ke laboratorium patologi anatomi untuk dilihat sediaan histopatologi dengan mikroskop Inteprestasi hasil pengamatan P3: Diberikan Plumbum sebanyak 80mg/kgBB setelah satu hari diberikan kitosan sebanyak 1% Gambar 6. Desain Penelitian

20 Penelitian ini merupakan eksperimental murni, dengan rancangan post-test control group design. Pada jenis penelitian ini, pre-test tidak dilakukan karena kasuskasus telah dirandomisasi baik pada kelompok perlakuan maupun pada kasus kelompok kontrol. Kelompok-kelompok tersebut dianggap homogen sebelum diberikan penelitian. Dengan rancangan ini, peneliti dapat membandingkan hasil perlakuan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Proses dalam pelaksanaan atau desain penelitian ini dapat dilihat pada gambar 5. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan pada September hingga November 2015. Penelitian akan dilaksanakan di laboratorium patologi anatomi dan pet house yang ada di Fakultas Kedoktersan Universitas Lampung. 3.3 Populasi Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah kelompok mencit jantan galur balb/c yang diternakkan di Balai Penelitian dan Pengujian Veteriner, Bogor. 3.4 Sampel Sample yang dipakai pada penelitian ini adalah mencit, karena mencit merupakan hewan yang paling umum digunakan pada penelitian laboratorium sebagai hewan

21 percobaan, yaitu sekitar 40-80%. Mencit memiliki banyak keunggulan sebagai hewan percobaan, yaitu siklus hidup yang relatif pendek, jumlah anak per kelahiran banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi dan mudah dalam penanganannya (Moriwaki, 1994). Mencit (Mus muculus) dan tikus (Ratus norvegicus) merupakan omnivora alami, sehat, dan kuat, profilik, kecil, dan jinak. Selain itu, hewan ini juga mudah didapat dengan harga yang relatif murah dan biaya ransum yang rendah (Peter, 1976). Adapun besar sampel keseluruhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 ekor. Dimana 25 ekor tikus putih tersebut dibagi dalam 5 kelompok uji, yang masing-masing kelompok uji terdiri dari 5 ekor tikus putih. Perhitungan besar sampel dihitung dengan rumus Federer sebagai berikut: (t-1)(n-1) 15 (5-1)(n-1) 15 4n-4 15 4n 19 n 4,75 ~ 5 Kriteria inklusi sampel pada penelitian adalah: 1. Sehat 2. Memliki berat badan 20-30 gram 3. Jenis kelamin jantan 4. Berusia sekitar 2-3 bulan

22 Kriteria eksklusi sampel pada penelitian adalah: 1. Sakit ( Penampakan rambut botak atau rontok, kusam, dan aktifitas tidak aktif) 2. Terdapat penurunan berat badan lebih dari 10% setelah masa aklimatisasi Jadi mencit tiap kelompok berjumlah 5 ekor dan terdapat lima kelompok sehingga jumlah mencit yang digunakan 25 ekor. 3.5 Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut - Mencit (Mus musculus) jantan berusia 2-3 bulan dengan berat 200-300 gram dan sehat - Kitosan - Pb Asetat - Aquades Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut - Spuit 1 cc/ml - Neraca - Box Ukuran Besar - Minor Set - Alat Pembuatan Preparat Histologi - Handscoen

23 3.6 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian yang kami gunakan adalah sebagai berikut : 1) Variabel Independen 1. Kitosan Cair 2. Plumbum Asetat 2) Variabel Dependen Variabel dependen adalah jumlah sel spermatozoa dan sel spermatogenik mencit putih (Mus musculus L.) jantan strain balb/c. 3.7 Definisi Operasional Pada tabel 1 dapat dilihat variabel-variabel yang akan digunakan pada penelitian ini, berikut dengan definisi operasional, alat ukur yang digunakan, cara pengukuran, hasil ukur, dan skala variabel yang digunakan untuk penetuan uji analasis yang akan digunakan.

24 Tabel 1. Definisi Operasional Variabel Kitosan Cair Definisi Operasional Sebagai adsorben plumbum dalam plumbum asetat dengan dosis bertingkat secara intra peritoneal Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Spuit 1 cc/ml Neraca Analitik 1. Dosis 0,5% 2. Dosis 0,75% 3. Dosis 1% Rasio Plumbum Asetat Bahan kimia beracun yang diberikan pada mencit jantan secara intraperitoneal Spuit 1 cc/ml Neraca Analitik Dosis 80 mg/kgbb atau 0,08 mg/gbb Rasio Jumlah spermatogenik sel Jumlah sel spermatogenik pada testis mencit setelah diinduksi plumbum asetat dan diberi kitosan cair. Sediaan mikroskopis diamati dibawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 400x dalam 5 lapangan pandang Mengamati satu tubulus seminiferous tiap lapang pandang hingga mencapai lima lapang pandang setiap sampel perlakuan pada potongan melintang preparat histopatologi testis. Jumlah sel spermatogenik dalam 5 lapang pandang masingmasing kemudian dirata-ratakan untuk tiap sampel (Susianti, 2012).. Gambaran histopatologi testis mencit yang diamati adalah jumlah sel spermatogenik (Susianti, 2012). Ordinal Jumlah spermatozoa sel Jumlah sel spermatozoa pada testis mencit setelah diinduksi plumbum asetat dan diberi kitosan cair. Sediaan mikroskopis diamati dibawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 400x dalam 5 lapangan pandang Mengamati satu tubulus seminiferous tiap lapang pandang hingga mencapai lima lapang pandang setiap sampel perlakuan pada potongan melintang preparat histopatologi testis. Jumlah sel spermatozoa dalam 5 lapang pandang masingmasing kemudian dirata-ratakan untuk tiap sampel (Susianti, 2012).. Gambaran histopatologi testis mencit yang diamati adalah jumlah sel spermatozoa. (Susianti, 2012). Ordinal

25 3.8 Alur Penelitian Mencit diaklimatisasi selama 7 hari Mencit ditimbang sesuai kriteria inklusi Selama 4 hari diberi perlakuan K(-) aquades K(+) P1 Kitosan 0,5% P2 Kitosan 0,75% P3 Kitosan 1% Setelah satu hari Diinduksi plumbum asetat 0,08 mg/gbb secara intraperitoneal setelah satu hari pemberian kitosan Setelah Dua Hari Mencit Putih dinarkosis dengan ketamine+silazine Sampel testis difiksasi formalin 10% Sampel testis dikirim ke Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung untuk pembuatan preparat histopatologi Pengamatan sediaan histopatologi dengan mikroskop Interpretasi hasil pengamatan Gambar 7. Diagram Alur Penelitian

26 3.9 Analisis Data Kelompok penelitian ini terdiri atas lima kelompok yaitu satu kelompok kontrol positif, satu kelompok kontrol negatif, dan tiga kelompok perlakuan. Hasil penelitian diuji secara statistik dengan uji normalitas ( Shapiro-Wilk) dan homogenitas ( Levene). Distribusi data normal dan varian data tidak homogen, sehingga persyaratan untuk dilakukan uji One-Way Anova tidak terpenuhi. Dilanjutkan dengan metode uji Kruskal Wallis. Pada uji Kruskal Wallis didapatkan hasil p<0,05 (hipotesis dianggap bermakna), dilanjutkan dengan melakukan analisis Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan antar kelompok yang lebih rinci. 3.10 Etik Penelitian Penelitian ini telah diajukan kepada komisi etik Fakultas Kedokteran Universitas Lampung untuk memperoleh surat kelayakan etik dengan nomor surat 2621/UN26/8/DT/2015 yang digunakan untuk melakukan penelitian.