HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA SMPN 6 TELUK TENGAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA KELAS VII SMPN 05 TELUK KUANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK

JURNAL. Oleh MASRIZAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

CORRELATION OF POWER ARM MUSCLES AND SHOULDERS THE RESULTS THROWN THE SPEAR, ON THE ATHLETES MAN PPLP OF RIAU

THE POWER ARM MUSCLES AND SHOULDES WITH THE RESULTS IN THE DISK ON THE STUDENT S CLASS IX OF THE AMERICAN JUNIOR DISTRICT 27 PEKANBAR

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI SMAN 4 TANAH PUTIH KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YESI EMIDA

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 60 METER SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN SINGINGI JURNAL. Oleh JANDRI PALISON

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVICE BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 015 KECAMATAN SENTAJO RAYA

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR LEMBING PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA N 3 PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA KELAS V SDN 013 SUKAMAJU KECAMATAN SINGINGI HILIR JURNAL

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

JURNAL. Oleh JOKO RIANTO

Keywords: Arm shoulder muscle strength, muscle flexibility back, shot put results

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA KELAS X TSM SMK N 5 PEKANBARU

CORRELATION ENDURANCE AND SPEED WITH THE RESULTS IN THE 800M MAN S ATHLETE ATHLETICS PASI RIAU

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMPN 1 LOGAS TANAH DARAT KECAMATAN LOGAS TANAH DARAT JURNAL. Oleh IRAWADI

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA PUTRA SDN 014 BERINGIN MAKMUR KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 40 M DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 KUBU JURNAL. Oleh AKMAL

JURNAL. Oleh YON MARYONO

THE CORRELATION BEETWEEN EXPLOSIVE POWER OF LEGS AND REACTION SPEED WITH RUN OF 100 YARD AT ATHLETIC S ATHLETE PPLP RIAU

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR CAKRAM

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

/ Handphone:

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

AN EFFECT OF RUNNING COORDINATION EXERCISE WITH HIGH KNEE AND FOLLOWED BY SPRINT ON THE RUNNING SPEED 50 M OF THE ATHLETES SPRINT 100 M OF PPLP RIAU

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

CORELATION ARMS MUSCLE POWER AND FLEXIBILITY MUSCLES BACK WITH SHOT PUT OF STUDENT SON CLASS XI SMK TARUNA SELF PEKANBARU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL PUKULAN FOREHAND SMASH BULUTANGKIS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMAN 1 SIMPANG KANAN JURNAL

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRI KELAS IV SDN 018 SUNGAI KERANJI KECAMATAN SINGINGI JURNAL

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL SHOOTING PADA TIM BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI 3 PEKANBARU

SPORT TRAINING EDUCATION STUDIES FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION RIAU UNIVERSITY

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI SMASH PADA TEAM BOLA VOLI PUTRA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010

THE EDUCATION OF HEALTH AND RECREATION TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY RIAU UNIVERSITY

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING DALAM PERMAIAN SEPAKBOLA PADA TIM SMAN 3 SINGINGI HILIR KAB. KUANTAN SINGINGI JURNAL

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

MARPION SAPUTRA NIM

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengam Akurasi Smash Pada Team Bola Voli Putra SMKN 5 Pekanbaru

Hubungan Koordinasi Mata... (Aditya Budi S)

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN TERHADAPKEMAMPUAN CHEST PASS TIM BASKET SMAN 1 KUBU KECAMATAN KUBU JURNAL. Oleh JUNAIDI

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN BAHU DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN HASIL SHOOTING PADA TIM BOLABASKET PUTRI SMA 1 KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 003 PULAU PADANG KECAMATAN SINGINGI JURNAL

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

HEALTH PHYSICAL EDUCATION AND RECREATION DEPARTMENT FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 40 METER SISWA KELAS V SDN 001 LANGGAM KABUPATEN PELALAWAN JURNAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KECEPATAN LARI PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PEKANBARU

THE RELATIONS BETWEEN LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER AND SPEED WITH RESULTS OF STUDENT SON LONG JUMP CLASS XI SMA NEGERI 1 BENAI

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 50 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA SMP PGRI PEKANBARU 2012/2013

HUBUNGAN KESEGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJR PENDIDIKAN JASMANI SISWA KELAS IV SDN 008 TERATAK AIR HITAM KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP KARTIKA 1-7 PADANG

KONTRIBUSI KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA SEPAKBOLA DI SMAN 1 KECAMATAN INUMAN JURNAL. Oleh SUPRIADI

JURNAL. Oleh ONY MARSAH

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

JURNAL. Oleh HERWAN SAPUTRA

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH ATLET BOLAVOLI MINI DI SDN 34 PENEBAL KECAMATAN BENGKALIS JURNAL. Oleh AGUSRIZAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING UNDER RING PADA TIM BOLABASKET PUTRA SMAN 6 PEKNBARU

HUBUNGAN HASIL LARI 40 YARD DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SISWA KELAS VIII SMPN 2 KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL. Oleh DISLAGANA FARCE

PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMAN 2 XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT SISWA PUTRA KELAS XI IPS 1 SMAN 1 KAMPAR JURNAL. Oleh RUSMAWATI

PENGARUH LATIHAN BENCH DIP TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU PADA PEMAIN TERATAI TENNIS CLUB PEKANBARU

THE CORRELATION EXPLOSIVE POWERLEG MUSCLES WITH SPEED OF T KICK 0N COLLEGE STUDENTS SILAT WALET PUTI PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA POWER LENGAN DAN KESEIMBANGAN TUBUH TERHADAP PRESTASI TOLAK PELURU GAYA OBRIEN PADA SISWA KELAS OLAHRAGA SMP NEGERI 3 CIKARANG UTARA

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SMASH

BAB I PENDAHULUAN. olahraga tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan prestasi tertinggi hanya

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU PADA MAHASISWA PUTRA 4 A PRODI PENJASKESREK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN SPEED PLAY TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 TEBO PROPINSI JAMBI

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah

Keywords: explosive leg muscle power, long jump style squat style

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

Weni Wirastuti 1,Saripin 2, Kristi Agust

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

Transkripsi:

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA SMPN 6 TELUK TENGAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL Oleh AL HAFIZ 1405166618 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU 2016

1 EXPLOSIVE POWER ARM AND SHOULDER MUSCLES CORELATION WITH SHOT PUT RESULT STUDENTS OF SMPN 6 TELUK TENGAH DISTRICT OF KUANTAN TENGAH Al Hafiz 1, Drs. Ramadi., S.Pd., M.Kes AIFO 2, Ardiah Juita., S.Pd, M.Pd 3 alhafiz.arfa@gmail.com 1, mr.ramadi59@gmail.com 2, ardiah_juita@yahoo.com 3 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT, Background problem in this research is the result of shot put students are still many who do not reach the target. This is presumably because of the explosive power of arms and shoulders. Therefore, the purpose of this study was to determine whether there is a corelation explosive power of arms and shoulders with shot put results students of SMPN 6 Teluk Tengah District of Kuantan Tengah. This type of research is correlational comparing the measurement results of two different variables in order to determine the degree of correlation between these variables. As the independent variable (X) is explosive power and arm muscles while the dependent variable (Y) is the result of shot put. This empirically Data obtained from the tests using two hand medicine ball put and shot put test. Based on the results of research and data processing using statistical procedures of research, it can be concluded that for the corelation between the variables x and y values obtained r = 0.66 then r xy> rtabel (0.66> 0.361). And obtained the mean of 4.71 thitungsebesar thitung> ttabel (4.71> 1.701) so this shows that the variables X and Y there is a significant corelation, then Ho is rejected and Ha accepted. Keywords : Explosive Power Arm and Shoulder Muscles, Shot Put

2 HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA SMPN 6 TELUK TENGAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH Al Hafizi 1, Drs. Ramadi., S.Pd., M.Kes AIFO 2, Ardiah Juita., S.Pd, M.Pd 3 alhafiz.arsa@gmail.com 1, mr.ramadi59@gamil.com 2, ardiah_juita@yahoo.com 3 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK, Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah hasil tolak peluru siswa masih banyak yang tidak mencapai target. Hal ini diduga karena faktor daya ledak otot lengan dan bahu. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan daya ledak otot lengan dan bahu dengan hasil tolak peluru siswa SMPN 6 Teluk Tengah Kecamatan Kuantan Tengah. Jenis penelitian ini adalah korelasional membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. Sebagai variabel bebas (X) adalah daya ledak otot lengan dan sedangkan variabel terikat (Y) adalah hasil tolak peluru. Data penelitia ini diperoleh dari hasil tes menggunakan two hand medicine ball put dan tes tolak peluru. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan memakai prosedur statistic penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa untuk hubungan antara variabel x dan y diperoleh nilai r = 0,66 maka rxy>rtabel(0,66 > 0,361). Dan diperoleh thitungsebesar 4,71 berarti thitung>ttabel(4,71 > 1,701) jadi ini menunjukkan bahwa variabel X dan variabel Y terdapat hubungan yang signifikan, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kata kunci: Daya Ledak Otot Lengan dan Bahu, Tolak Peluru

3 PENDAHULUAN Dalam kehidupan kita sehari-hari tanpa disadari kita sudah melakukan olahraga seperti jalan, lari, lompat. Olahraga merupakan kegiatan yang bermanfaat dan dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan juga mempunyai aturan. Secara fisiologi olahraga dapat meningkatkan fungsi organ tubuh system pernapasan, koordinasi syaraf, dan pengaruh sosial serta rohanisuatu kegiatan olahraga. Olahraga (sport) adalah aktivitas jasmani yang dilembagakan yang peraturannya ditetapkan bukan oleh pelakunya atau secara eksternal dan sebelum melakukan aktivitas tersebut ( Bennet dkk, 1983: 3). Namun telah diakui bahwa istilah olahraga biasanya digunakan dengan konsep yang lebih luas yang mencakup atletics, games, senam, dan aktivitas-aktivitas perorangan dan beregu, baik yang kompetitif maupun non-kompetitif. Setiap aktivitas manusia dalam berolahraga selalu melibatkan kondisi fisik atau keadaan tubuh yang prima. Dalam melakukan olahraga manusia memerlukan fisik yang baik,. Kondisi fisik sangat mempengaruhi hasil suatu olahraga, tanpa fisik yang baik, seorang atlet/siswa tidak akan mampu mencapai hasil maksimal.kondisi fisik adalah komponen yang tidak bisa di lepaskan dari suatu olahraga, karena ia termasuk komponen yang sangat penting dalam menentukan hasil suatu olahraga. Kondisi fisik adalah suatu sarana utuh dan komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya selanjutnya kondisi fisik adalah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan yang tidak dapat ditunda atau ditawar-tawar lagi, (Sajoto, 1995:8). Tujuan manusia melakukan olahraga untuk mencapai sasaran atau prestasi tertentu merupakan hal yang paling utama dan yang perlu diperhatikan dalam peningkatan dan pemeliharaan prestasinya. Atletik merupakan cabang olahraga yang tertua di dunia,induk cabang atletik di indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) sedangkan dunia adalah IAAF( International Association of Athletics Federation). Olahraga ini sudah di lakukan sejak zaman dahulu, secara tidak sadar telah dilakukan orang seperti berjalan, berlari, melompat, melempar, menombak saat berburu dalam kehidupan sehari-hari, seiring dengan kemajuan zaman dan perubahan kebudayaan manusia, maka gerakan-gerakan tadi berubah menjadi suatu kegiatan atau aktivitas yang dilombakan dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan jasmani, karena itu lah atletik dijuluki Mother of Sport yang artinya Ibu dari Olahraga. Atletik merupakan suatu cabang olahraga yang sangat penting, karena mengandung gerakan dasar dari hampir semua cabang olahraga.olahraga atletik ini tidak sesulit seperti yang kita bayangkan, atletik adalah olahraga yang mudah dilakukan. Cabang olahraga atletik dibagi menjadi 4 macam yaitu: jalan, lari,

4 lompat, dan lempar, ke empat bagian tersebut memiliki nomor cabang masingmasing. Di dalam atletik ada beberapa nomor yang masuk kurikulum di sekolah menengah pertama (SMP) salah satunya adalah cabang nomor tolak peluru. Tolak peluru adalah suatu gerakan menolak peluru sejauh mungkin ke arah sektor yang telah ditentukan. Pada dasarnya tolak peluru ini adalah olahraga menolak besi yang telah ditentukan ukurannya. Jadi pengertian tolak peluru adalah suatu gerakan yang menyalurkan tenaga pada suatu benda yang menghasilkan kecepatan pada benda tersebut dan memiliki daya dorong kemuka yang kuat ( Widya, 2004:152). Tolak peluru merupakan salah satu nomor lempar selain lempar cakram, lempar lembing, dan lontar martil. Tolak peluru merupakan nomor yang sering diperlombakan di event Nasional dan juga Internasional. Bagi atlet tolak peluru daya tahan juga diperlukan tapi tidak sebaik daya tahan pelari. Dalam olahraga ada dua bentuk system daya tahan yaitu aerobic dan anaerobic, olahraga tolak peluru ini memakai system anaerobic, dimana system ini menurut PASI (1993: 72) daya tahan anaerobic adalah berarti tanpa oxygen dan mengacu kepada energi yang memungkinkan otot-otot untuk bekerja dengan menggunakan energi yang telah tersimpan di dalam. Daya tahan anaerobic bagi si atlet atau siswa harus bagus agar dapat memperoleh hasil maksimal karena daya tahan termasuk salah satu komponen kondisi fisik yang berpengaruh pada prestasi tolak peluru. Menurut PASI ( 1979: 05 ) sifat-sifat fisis dari seorang perlempar adalah dengan memilki fisik dengan bentuk otot-otot yang besar,kekuatan (strenght ) dan gerak explosive power. Karena apabila si atlet atau pemain telah mempunyai dan memilik itu semua, maka dapat dipastikan dia akan menjadi atlet tolak peluru yang handal dan profesional. Pada prinsipnya jika kita melakukan tolak peluru, kesegaran jasmani kita harus baik dan seluruh komponennya kita pergunakan. Menurut Moeloek (1984:3) dalam arsil (1999:15)unsur-unsur kesegaran jasmani dan komponen yang harus di latih adalah: 1. Daya tahan, 2. Kekuatan otot (muscle strenght), 3. Daya otot (muscle explosive power), 4. Kelentukan (flexibility), 5. Kecepatan (speed), 6. Kelincahan (agility), 7. Keseimbangan (balance), 8. Koordinasi (coordination), 9. Ketepatan (accuracy). Untuk mencapai itu semua,si atlet harus rajin berlatih agar menjadi atlet yang berprestasi seperti yang diharapkan. Terlepas dari itu, seorang penolak juga harus memiliki tekhnik yang baik dan benar. Karena tekhnik juga termasuk latihan yang sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi, tanpa tekhnik yang bagus penolak akan sulit mencapai prestasi maksimal. Untuk itu tahapan menolak ada beberapa penjelasan pertama tahap awal menolak dengan mengambil posisi awal dengan membelakangkan arah tolakan, pastikan peluru menempel di samping telinga dan berat badan berada pada kaki kanan, kemudian tahap luncuran kaki kanan segera luruskan dan kaki kiri menendang ke belakang kuat-kuat ke arah balok batas tolakan, lalu putar kaki kanan dan lutut ke depan bersamaan, berat badan di bagi atas kedua kaki. Bahu kiri membuka kedepan dan bahu kanan naik dan berputar kekanan dan lakukan

5 tolakan sejauh mungkin ( PASI, 1979 : 66 ). Jika tekhnik ini dilakukan secara baik, maka tidak jarang prestasi seorang atlet akan mencpai tolakan maksimal. Pelaksanaan pembelajaran materi atletik nomor tolak peluru di SMPN 6 Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah diharapkan siswa dan siswi mampu melakukan dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik dan bagus pula tentunya. Dari hasil pengamatan sementara penulis melihata hasil tolakan yang diperoleh masih kurang maksimal, karena mungkin keterampilan dasar yang masih kurang. Penulis beranggapan penyebab salah satunya adalah explosive power yang kurang mendukung, juga dapat di pengaruhi oleh kondisi fisik yang lain seperti: kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan, dan reaksi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada permasalahan ini dengan judul Hubungaln Explosive Power Otot Lengan dan Bahu Dengan Hasil Tolak Peluru Pada Siswa Putra SMPN 6 Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah. Dalam tolak peluru ini power dapat diaplikasikan ketika akan melakukan tolakan terhadap peluru, gerakan kekuatan dengan kecepatan sangatlah menetukan bagaimana jauh tidaknya suatu tolakan. Olahraga tolak peluru ini mempunyai peran yang aktif yaitu dengan pelaksanaan explosive powerotot lengan dimana ini memiliki kemampuan yang tinggi untuk peningkatan hasil tolakan disamping kondisi fisik lainnya.explosive power merupakan salah satu dari komponenkomponen dari kondisi fisik, explosive power termasuk yang terpenting dalam mencapai hasil maksimal dalam tolak peluru. Explosive power adalah kemampuan otot untuk mengarahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat ( Harsono, 1998: 200). Jadi explosive power adalah salah satu komponen kondisi fisik yang mempengaruhi kemampuan otot untuk mengeluarkan kekuatan maksimal dalam waktu cepat. Selain itu daya ledak ini juga dapat di artikan kemampuan seseorang mengeluarkan tenaga dengan cepat. Menurut Corbin ( 1980 ) dalam Arsil ( 2000:71 ), daya ledak adalah kemampuan untuk menampilkan/mengeluarkan kekuatan secara eksplosif atau dengan cepat. Daya ledak adalah salah satu aspek dari kebugaran jasmani.menurut Herre ( 1982 ) dalam Arsil ( 2000: 71), daya ledak yaitu kemampuan olahragawan untuk mengatasi tahanan dengan suatu kecepatan kontraksi tinggi. Kontraksi tinggi diartikan sebagai kemampuan otot yang kuat dan cepat dalam berkontraksi. Daya ledak sangat berkaitan dengan daya (power) maka selanjutnya akan dikemukan beberapa pengertian dari daya.menurut Bompa ( 2004: 24 ) poweradalah kemampuan yang menentukan untuk memperoleh hasil yang baik.power terdapat dalam melakukan kegiatan berulang-ulang dan sangat cepat, secara umum cabang-cabang olahraga memerlukan power. Untuk mencapai power yang maksimal, perlu latihan khusus dan ada pembimbing.

6 Powerberkaitan dengan dayaledak, karena daya ledak adalah gabungan antara kecepatan dan kekuatan (power). Poweratau daya ledak disebut juga sebagai kekuatan explosive power menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan explosive serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepatnya (Ismaryati, 2008 : 59 ).Menurut Friedrich dan Boosey dalam Arsil (2000:72), sama-sama mengemukakan bahwa power adalah hasil dari kombinasi kekuatan dengan kecepatan.jadi daya ledak adalah perpaduan antara kekuatan dan kecepatan untuk mengeluarkan kekuatan otot yang maksimal dalam waktu cepat. Daya otot sangat penting sekali dalam pelaksanaan tolak peluru ini, tanpa daya otot tolakan tidak akan sempurna dimana daya otot( muscular power ) adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikeluarkan dalam waktu yang sependek-pendeknya ( Sajoto, 1995 :08). Jika daya otot seseorang kurang sempurna,maka hasil tolaknya juga tidak akan sempurna, karena terpengaruh oleh daya otot yang kurang mendukung.jika seseorang memiliki dasar power yang bagus, maka saat dia menolak peluru, dia akan merasa mudah untuk melakukan tolakan. Seorang atlet memiliki dasar power yang baik, akan memudahkan atau melancarkan pelaksanaan gerak yang bagus pada saat melakukan suatu tolakan. Di samping membutuhkan kondisi fisik dalam tolak peluru, explosive power otot lengan sangat berperan sekali dalam mencapai hasil tolakan sejauh mungkin karena kemampuan ini juga berkombinasi dalam melaksanakan olahraga tolak peluru ini. Dimana dikatakan oleh ( Bompa, 2004:06 ) bahwa kekuatan otot didefenisikan sebagai kemampuan persyarafan otot untuk mengatasi suatu perlawanan atau hambatan dari luar dan dalam dan juga menurut ( PB.PASI, 1993: 70 ) kekuatan otot adalah kemampuan badan dalam menggunakan daya.kekuatan otot juga dapat disebut kemampuan seseorang mengeluarkan tenaga dalam menggunakan daya. Dalam atletik, tolak peluru merupakan nomor perorangan atau individu. Tolak peluru merupakan suatu rangkaian gerakan yang mendorong beban kedepan sejauh mungkin untuk memperoleh hasil maksimal. Menurut Munasifa ( 2008 : 45 ) tolak peluru terdiri dari dua kata yaitu tolak dan peluru. Kata tolak berarti sorongan atau dorongan. Sedangkan kata peluru berarti bola besi yang harus dilemparkan dengan tangan, jadi tolak peluru adalah olahraga yang menggunakan alat berupa bola besi dengan cara mendorong atau ditolak sejauh-jauhnya. Olahraga ini dapat dilakukan oleh putra maupun putri. Menurut Widya ( 2004: 152 ) tolakan adalah suatu gerakan menyalurkan tenaga pada suatu benda yang menghasilkan kecepatan pada benda tersebut dan memiliki daya dorong ke muka yang kuat, perbedaan dengan pelempar terletak pada saat melepaskan bendanya.pada saat menolak, pergelangan tidak bergerak dan tenaga diperoleh dari gerakan meluruskan sikut. Tolak peluru merupakan salah satu nomor terpisah yang selalu diperlombakan pada event-event atletik yang resmi baik itu dalam daerah,

7 nasional, maupun internasional. Meskipun cabang olahraga ini termasuk event atau nomor lempar, akan tetapi istilah yang digunakan bukan lempar peluru tetapi tolak peluru. Hal ini sesuai dengan peraturan tentang cara melepaskan peluru adalah dengan cara mendorong atau menolak dan bukan melempar. Tujuan dari olahraga tolak peluru ini adalah menolak sejauh-jauhnya untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ini merupakan ancang-ancang dan dilanjutkan dengan gerakan menolak yang dapat diurai menjadi beberapa tahapan diantaranya yaitu ada persiapan dan tolakan. Dapat kita ketahui secara kasat mata, bahwa seorang atlet tolak peluru memilki postur tubuh yang kuat dan besar dengan susunan otot-otot yang besar pula dan mempunyai bagian badan yang penuh kekuatan. Ada dua macam gaya yang ada pada tolak peluru yang sering digunakan oleh para atlet-atlet lokal dan dunia, yaitu gaya lama yang sering dikenal dengan gaya Orthodox dan gaya baru yang disebut dengan gaya O brien, kalau memang ada gaya lain, hal itu merupakan variasi dari kedua gaya tersebut ( Munasifa, 2008 ). Tapi gaya o brien inilah yang sering digunakan pada kejuaraan nasional maupun dunia. METODE PENELITIAN Adapun jenis penelitian ini merupakan rancangan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui keberartian hubungan Explosive Power otot Lengan dan Bahu dengan hasil tolak peluru gaya ortodox pada siswa putera SMPN 6 Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah. Korelasional adalah suatu penelitian yang dirancang untuk meningkatkan hubungan variable-variable yang berbeda daslam suatu populasi dan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi antara variable bebas dan variable terikat ( Arikunto, 2006 : 131 ). Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada SMPN 6 Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi sedangkan waktu penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan MeI tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa putera SMPN 6 Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah yang berjumlah 30 orang. Mengingat populasi sedikit, maka keseluruhan populasi akan dijadikan sampel (Total sampling ). Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah siswa putera SMPN 6 Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah sebanyak 30 orang. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasi tes two hand medicine ball put dan tes tolak peluru. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Data yang melalui tes dan pengukuran terhadap 30 orang subjek penelitian, yakni pada siswa SMP Negeri 6 Taluk Kuantan tahun akademis 2015/2016. Variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yaitu Explosive power otot lengan

8 dan bahu yang dilambangkan dengan X sebagai variabel bebas, sedangkan hasil tolak peluru dilambangkan dengan Y sebagai variabel terikat. Berikut ini uraian data dari masing-masing variabel bebas dan terikat yaitu sebagai berikut: 1. Hasil TesExplosive Power otot lengan dan bahu(x) Setelah dilakukan tes explosive power ototlengan dan bahu menggunakan Medicine ball put dengan melakukan tiga kali percobaan maka diperoleh hasil sebagai berikut, skor tertinggi 5,98 meter, skor terendah 3,62 meter, rata-rata 3,98 meter, standar deviasi 4,65 meter, analisis hasil Medicine Ball dapat dibuatkan distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Test Hasil Explosive Power otot lengan dan bahu NO KI Frekuensi Absolute Frekuensi 1 3,62 4,09 8 26,66% 2 4,10 4,57 7 23,33% 3 4,58 5,05 9 30% 4 5,06 5,53 4 13,33% 5 5,54 6,01 2 6,66% Jumlah 30 100% Berdasarkan data distribusi frekuensi Data hasil Explosive Power Otot Lengan dan Bahu diatas sebanyak 8 orang sampel memiliki Explosive Powerotot lengan dan bahu dengan rentangan nilai 3,62 4,09. Lalu sebanyak 7 orang sampel memiliki Explosive Powerotot lengan dan bahu dengan rentangan 4,10 4,57. Lalu 9 orang sampel memiliki Explosive Powerotot lengan dan bahu dengan rentangan 4,58 5,05, lalu ada 4 orang sampel memilki Explosive Powerotot lengan dan bahu dengan rentangan 5,06 5,53. dan yang terakhir ada 2 orang sampel memiliki explosive power rentangan 5,04 6,01 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut ini:

Frekuensi Absolute 9 10 8 8 7 9 6 4 2 4 2 0 3,62-4,09 4,10-4,57 4,58-5,05 5,06-5,53 5,54-6,01 Kelas Interval Gambar 2. Histogram Data hasil Tes Explosive Power otot lengan dan bahu 2. Hasil Tes Tolak Peluru (Y) Setelah dilakukan tes tolak peluru dengan melakukan tiga kali percobaan, maka diperoleh hasil sebagai berikut: skor tertinggi 7,96 meter, skor terendah 5,20 meter, dan rata-rata 5,95 meter, standar deviasi 6,37 meter, analisis hasil tolak peluru dapat dibuatkan distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 2. Distribusi Frekuensi hasil tolak peluru gaya O brien NO KI Frekuensi Absolute Frekuensi 1 5,21 5,76 10 33,33% 2 5,77 6,32 6 20% 3 6,33 6,88 6 20% 4 6,89 7,44 4 13,33% 5 7,45 8,00 4 13,33% Jumlah 30 100% Berdasarkan data distribusi frekuensi data hasil tolak peluru di atas, sebanyak 10 orang sampel memiliki hasil tolak peluru dengan rentangan 5,21 5,76. Lalu sebanyak 6 orang sampel memiliki hasil tolak peluru dengan rentangan 5,77 6,32. Lalu sebanyak 6 orang sampel memiliki hasil tolak peluru dengan rentangan 6,33 6,88. Sebanyak 4 orang memiliki hasil tolak peluru dengan rentangan 6,89 7,44. Dan terakhir ada 4 orang sampel di rentangan 7,45 8,00 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut ini:

frekuensi Absolute 10 12 10 8 6 4 2 0 10 6 6 4 4 5,21-5,76 5,77-6,32 6,33-6,88 6,89-7,44 7,45-8,00 kelas interval Gambar 2. Histogram Data Hasil Tes Tolak Peluru B. Uji Persyaratan Analisis Sebelum data di analisis terlebih dahulu melakukan uji normalitas dengan Uji Liliefors. Nilai Liliefors observasi maksimum dilambangkan Lomax, dimana nilai Lomax< Ltabelmaka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal(ritonga, 2007:63). 1. Hasil Uji Normalitas Tabel 3. Uji Normalitas data Explosive Power otot lengan dan bahu Variabel X Lomax Ltabel Keterangan Hasil pengukuran Explosive powerotot lengan dan bahu 0,1541 0,161 Normal Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa data Explosive Power otot lengan dan bahu (X) diperoleh Lo= 0,1541 dan dari tabel pada α= 0,05 diperoleh berdistribusi normal sebab Lomax< Ltabelatau 0,1541 < 0,161 pada α=0,05 dengan kata lain pada tingkat kepercayaan 95% disimpulkan bahwa data normal. Tabel 4. Uji Normalitas data hasil Tolak peluru Variabel Y Lomax Ltabel Keterangan Hasil pengukuran Tolak peluru 0,0484 0,161 Normal

11 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa data hasil tolak peluru (Y) diperoleh Lo = 0,0484 dan dari tabel pada α = 0,05 diperoleh berdistribusi normal sebab Lomax< Ltabelatau 0,0484 < 0,161 pada α = 0,05 dengan kata lain pada tingkat kepercayaan 95% disimpulkan bahwa data normal. C. Pengujian Hipotesis Selanjutnya untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak data diolah melakukan pengujian koefisien korelasi dengan rumus distribusi uji-t dari kedua variabel tersebut maka harga-harga yang dibutuhkan untuk perhitungan sebagai berikut: x = 137,72 y = 189,58 x.y = 883,40 = 650,72 = 1218,96 n = 30 Untuk perhitungan koefisien korelasi diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 5. Perhitungan Koefisien Korelasi Rhitung rtabel Keterangan 0,66 0,361 Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y Untuk menguji apakah data korelasi product moment signifikan maka, melakukan uji signifikan koefisien korelasi distribusi t: Tabel 6. Korelasi Product Moment Uji t thitung ttabel Keterangan t= 4,71 1,701 Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y Perhitungan derajat bebas ( db/v ) = n-2 pada α = 0,05 ( Ritonga, 2007:105) (db/v ) = 30-2 = 28. Daftar distribusi t pada α = 0,05 diperoleh to 95 (28) = 1,701. Karenathitung= 4,71>ttabel = 1,701, maka terdapat hubungan yang signifikan. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa untuk hubungan variabel X terhadap Y diperoleh rxy= 0,66, maka rxy lebih besar darirtabel( 0,66 > 0,361) dan nilai thitunglebih besar dari nilai ttabel(4,71 > 1,701) maka Ha diterima dan Ho ditolak.

12 Setelah data diperoleh, dianalisis secara korelasional,maka selanjutnya adalah menguji Hipotesis penelitian yang diajukan sesuai dengan masalah yang diajukan. Hipotesis nya yaitu, Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan Explosive Power Otot Lengan dan Bahu (X) dengan Hasil Tolak Peluru Gaya O brien(y) pada Siswa SMP Negeri 6 Taluk Kuantan. Berdasarkan analisis data diperoleh koefisien korelasi sebesar r = 0,66 dimana keberartiannya diuji dengan distribusi t dan didapat thitungsebesar 4,71, berarti thitung>ttabel(4,71 > 1,701) dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. D. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil uji hipotesis yang menunjukkan terdapat hubungan Explosive powerotot lengan dan bahu terhadap hasil tolak peluru, hal ini menggambarkan bahwa tolak peluru dipengaruhi oleh salah satu faktor kondisi fisik yaitu explosive power, dimana explosive power sangat dibutuhkan untuk mencapai tolakan yang maksimal.dapat disimpulkan bahwa dengan memiliki explosive power yang baik maka akan dapat memberikan hasil yang maksimal dalam tolak peluru. Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengmbilan data hingga pada pengolahan data yang akhirnya dijadikan tumpuan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai berikut: Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Explosive Power Otot Lengan dan Bahu (X) dengan Hasil Tolak Peluru Gaya O brien(y) pada Siswa SMP Negeri 6 Taluk Kuantan. r = 0,66. Ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan tetapi hasil yang diperoleh tinggi maka diuji dengan distribusi uji-t memperoleh hasil thitung>ttabel( 4,71 > 1,701 ) maka terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. Ha: diterima dan Ho : ditolak berarti teori terbukti sehingga ada hubungan yang signifikan antara Explosive Power Otot Lengan dan Bahu (X) dengan Hasil Tolak Peluru Gaya O brien(y) pada Siswa SMP Negeri 6 Taluk Kuantan. Kesimpulan : Hipotesis diterima pada taraf α = 0,05 dengan kata lain ada hubungan yang signifikan antara Explosive Power Otot Lengan dan Bahu (X) dengan Hasil Tolak Peluru Gaya O brien(y) pada Siswa SMP Negeri 6 Taluk Kuantan. Namun tidak lepas dari semua hasil yang maksimal dalam suatu latihan ataupun pengembangan prestasi dalam bidang olahraga khususnya tolak peluru, faktor-faktor lain baik itu faktor internal maupun eksternal yang juga sangat mendukung hendaklah diperhatikan sehingga antara kebutuhan dengan hasil menjadi seimbang, sehingga tercapailah hasil yang memuaskan dalam suatu

13 cabang olahraga khususnya tolak peluru. Dengan adanya kondisi fisik yang baik dalam tolak peluru juga akan sangat membantu para atlet-atlet yang ingin mencapai prestasi terbaiknya dan juga untuk terus dapat mengembangkan kemampuan atau keahliannya dalam bidang olahraganya. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan memakai prosedurstatistic penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa untuk hubungan antara variabel x dan y diperoleh nilai r = 0,66 maka rxy>rtabel(0,66 > 0,361). Dan diperoleh thitungsebesar 4,71 berarti thitung>ttabel(4,71 > 1,701) jadi ini menunjukkan bahwa variabel X dan variabel Y terdapat hubungan yang signifikan, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan Hipotesis diterima pada taraf signifikan α = 0,05 dengan kata lain terdapat hubungan yang signifikan antara Explosive Power Otot Lengan dan Bahu (X) dengan Hasil Tolak Peluru Gaya O brien(y) pada Siswa SMP Negeri 6 Taluk Kuantan. Rekomendasi Berdasarkan uraian diatas, bahwa explosive power otot lengan dan bahu mempunyai hubungan terhadap hasil tolak peluru, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut: Bagi guru olahraga, pelatih dan pembina olahraga atletik pada umumnya dapat memilih atlet yang memiliki explosive power otot lengan bahu yang kuat dan cepat mengacu pada tolak peluru, karena komponen tersebut sangat berperan besar sekali terhadap hasil tolak peluru. Bagi mahasiswa dan mahasiswi Pendidikan Olahraga Universitas Riau Pekanbaru sebagai calon guru olahraga agar menjadi suatu bahan masukan dalam pembinaan prestasi pada saat mengikuti latihan rutin di sekolah. Agar ketika melakukan praktek tolak peluru dapat mencapai hasil yang memuaskan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006 Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta. Rineka Cipta. Carr, Gerry A. 2003. Atletik untuk sekolah. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Harsono 1998. Latihan Kondisi Fisik. Jakarta: KONI Pusat. Ismaryati, 2008. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: LPP UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS Press. Sajoto, M. 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang. Dahara Prize.

14 Widya, Mochammad Djumidar A. 2004. Belajar Berlatih Gerak-gerak Dasar Atletik Dalam Bermain. Jakarta : PT.Rosda Jaya Putra. U. Jonath/ E. Heat/ R. Krempel, 1998. Atletik Lempar dan Lomba Ganda Latihan Tekhnik-tekhnik. Jakarta: PT. Rosda Jaya Putra. Muhajir. 2006. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Jakarta: Erlangga