BAB III METODE PENELITIAN. dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hatihati

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengetahuan baru. Dalam penelitian ini jenis peneliti menggunakan jenis. dianalisis menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. dan menggunakan metode yang benar dalam penelitian tersebut. memecahkan dan mengantisipasi masalah. 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. AMANU, yang berstatus terakreditasi A terletak di Jl. Kol. Sugiono No

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variable-variabel,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan dalam Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan variabel terikat (Y). Menurut Kerlinger (1973) Consuelo dkk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oleh peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. langsung berbagai hal yang berhubungan dengan kompetensi profesional guru

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Dilihat dari judul yang diajukan penulis yakni Hubungan Manajemen

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan secara ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. populasi tersebut dengan menyebarkan kuisioner. 1. lebih terurai lagi melalui gabungan antarkarakteristik tertentu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional. 1 Identifikasi Variabel. variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hatihati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran. 1 Metode penelitian juga dapat dikatakan sebagai strategi umum yang dicapai dalam mengumpulkan data yang digunakan untuk menjawab persoalan yang dihadapi sehingga dapat dicari pemecahan masalah dari masalah-masalah yang dihadapi. 2 A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif.pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang sistematis, jelas, terencana sejak awal hingga akhir penelitian. Pendekatan kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angkaangka, meskipun jga berupa data kualitatif sebagai pendukungnya, seperti katakata atau kalimat yang tersusun dalam angket, kalimat hasil wawancara peneliti dan informan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif korelasional untuk mengetahui hubungan antara variable bebas dengan variable terikat. 1 Mardalis, metode penelitian suatu pendekatan proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal 24. 2 Suharsimi Rikuntoro, prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta: Rineka Cipta. 1993) hal 67. 32

33 B. Identifikasi Variable Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melihat fenomena dan untuk mengukur hubungan benchmarking dengan kinerja lembaga. Variable x dalam penelitian ini yaitu benchmarking dan variable y dalam penelitian ini yaitu kinerja lembaga. C. Variable Penelitian Variable penelitain adalah obyek yang diselidiki. Dalam sebuah penelitian sangatlah penting untuk menentukan obyek penelitian yang untuk selanjutnya diharapkan akan memeperoleh data yang benar dan akurat. Dalam penelitian ini ada variable bebas dan variable terikat. 1. Variable independent (variable bebas) yakni variable yang mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan pada variable dependent (variable tak langsung). Variable independent dalam penelitian ini adalah benchmarking. 2. Variable dependent (variable tak bebas) adalah variable yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari variable dependent. 3 Variable dependent dalam penelitian ini adalah kinerja. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis serta standar untuk memperoleh data yang diperlukan. 4 Dalam proses 3 Masyhuri, M. Zainuddin, Metodologi Peneltian, (Bandung: PT. Reflika Aditama, 2008), hal 123. 4 Nashir, metode penelitian, Garaham Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999) hal 211.

34 pengumpulan data, banyak metode yang dapat peneliti gunakan, diantaranya adalah metode koesioner/angket, metode, metode dokumentasi dan metode observasi. 5 Pada penelitian ini metode pengumpulan datanya menggunakan metode interview/wawancara, observasi, dan koesioner/angket. Dalam proses pengumpulan data, banyak metode yang dapat peneliti gunakan, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Metode skala Kuesioner/angket merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-tanya dengan responden) instrumen ini berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. 6 untuk menjawab angket tersebut ada dua macam yang meliputi: 7 1) Angket terbuka, yakni angket yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan menggunakan jawabannya sendiri. 2) Angket tertutup, yakni angket yang sudah disediakan jawabannya dan responden tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan nalurinya. 5 Nana Syaodih Sukmadinata, metode penelitian pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012) hal 216. 6 Ibid., hal 219 7 Syofian Siregar, statistic parametric untuk penelitian kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013) hal 44.

35 Kuesioner dalam penelitian ini mencakup kuesioner variable bebas dan variable terikat dengan menggunakan angket tertutup. Yang dalam penelitian ini adalah benchmarking yang nantinya diisi oleh semua guru dan staf, dan kuesioner variable terikat yaitu kinerja yang nantinya diisi oleh semua guru dan staf juga. Jadi metode ini digunakan untuk mengetahui data tentang benchmarking dan kinerja, dan yang penulis gunakan adalah daftar pertanyaan langsung kepada responden yang sudah disediakan jawabannya untuk dijawab yang sesuai dengan mereka. E. Populasi dan Sampel Penelitian Singaribun menyatakan bahwa populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit pengamatan yang ciri-cirinya akan diduga. 8 Menurut sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atass, subyek/obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 9 Berdasarkan data-data diatas yang menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh guru dan staf di MTs Wachid Hasyim Surabaya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilikii oleh populasi tersebut. 10 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan seluruh populasi dijadikan sampel. Dengan jumlah seluruh populasi 35. Dengan demikian, penelitian ini dinamakan penelitian populasi, karena 8 Masri, Singaribun, metode penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES, 1989)hal 152. 9 Sugiyono, statistika Untuk penelitian, (Bandung: alfabeta, 2007) hal 55. 10 Sugiyono, metode penelitian,op.cit.hal 118.

36 jumlah populasi dijadikan sampel penelitian, maka jenis sampelnya adalah sampel total. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pelaksanaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrument penelitian adalah angket. 1. Kinerja lembaga a. Definisi Menurut Anwar Prabu Mangkunegara Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tangggung jawab yang diberikan kepadanya. 11 b. Alat ukur Metode skala dalam penelitian adalah menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan. Ada dua bentuk pertanyaan yang menggunakan skala likert yaitu bentuk pertanyaan positif untuk mengukur sikap positif dan bentuk pertanyaan negative untuk mengukur sikap negative. 11 Prabu Anwar, manejemen sumber daya, Op.Cit.., hal 67

37 Pada penelitian ini menggambarkan skala likert dengan empat jawaban alternativ yang digunakan yaitu: selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah. Pada penelitian terdapat dua kelompok aitem yaitu aitem yang mendukung (favorable) dan aitem yang tidak mendukung (unfavorable) rentang skor dalam skala ini dari 1-4. Pada aitem favorable system penilaiannya adalah selalu = 4, sering = 3, kadang-kadang = 2 dn tidak pernah = 1. Pada aitem unfavorable dilakukan sebaliknya yaitu selalu = 1, sering = 2, kadang-kadang = 3 dan tidak pernah = 4. Berikut blueprint skala aspek-aspek kinerja yang disusun oleh peneliti untuk mengukur kinerja lembaga. Tabel 3.1 Blue Print kinerja lembaga No Aspek Indicator UF UF Jumlah Kuantitas 1. Pemenuhan 1,15 5 1 target kerja yang ditentukan 3 Kualitas 1. Ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan 2. Keterampilan 6,22 10,23,24 8 12 2 dalam mengerjakan tugas 14 3. Profesionalitas 7,9,17 14 yang tinggi

38 3 Ketepatan waktu terhadap pekerjaan 4. Memiliki Komitmen dalam bekerja 1. Kedisiplinan dalam bekerja 2. Target Waktu dalam menyelesaikan tugas 11,21, 25 13,16,19 2,3,20 18 4, 8 Aitem total 19 6 25 c. Reliabilitas dan validitas uji coba Reliabilitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur memiliki keajegan hasil, suatu hasil pengukuran dikatakan baik jika dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relative sama. Teknik yang digunakan dalam menganalisis hasil reliabilitas skala kinerja adalah rumus alpha cronbach dengan bantuan program spss No 16.0. Menurut Azwar tinggi rendahnya reliabilitas secara empiric ditunjukan oleh status angka yang disebut koefisien reliabilitas. Semakin tinggi koefisien korelasi antara hasil ukur akan semakin reliable. Biasanya koefisien reliabilitas berkisar antara 0 sampai 1, jika koefisien mendekati angka 1.00 berarti semakin tinggi

39 reliabilitasnya. 12 Menurut sekaran kaidah reliabilitas 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Aitem yang baik adalah aitem yang memiliki daya beda diatas 0,3 sedangkan aitem dengan daya beda kurang dari 0,3 menunjukkan aitem tersebut tidak baik. Berikut ini hasil uji coba validitas dan reliabilitas variable kinerja karyawan sebelum diuji cobakan kepada responden atau sampel yang akan dijasikan subyek penelitian. Terdapat 25 aitem yang diuji cobakan, hasil setelah diuji cobakan dari 25 aitem terdapat aitem valid dan tidak valid. Aitem-aitem yang memenuhi criteria bergerak dari α = 0,258 sampai dengan α = 0,787 dengan aitem yang valid berjumlah 17 aitem yaitu aitem nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 23, 24 dan 25 sedangkan aitem yang tidak valid terdapat 8 aitem yaitu aitem nomor 8, 9, 11, 16, 19, 20, 21 dan 22. Berdasarkan hail uji reliabilitas yaitu dengan hasil 0,840 yang artinya reliable, karena hasil diatas 0,70 dapat dikatakan reliable. Berikut distribusi aitem skala kinerja karyawan setelah diuji coba kepada responden. 12 Azwar, Penyusunan Skala Psikologi. Op.Cit. hal 35

40 Table 3.2 Distribusi aitem kinerja karyawan hasil uji coba No Aspek Indicator UF UF Jumlah Kuantitas 1. Pemenuhan target 1 5 1 kerja yang 2 ditentukan Kualitas 1. Ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan 6,22 2. Keterampilan dalam mengerjakan 10,23,24 12 2 tugas 3. Profesionalitas 7,17 14 10 yang tinggi terhadap pekerjaan 25 4. Memiliki Komitmen dalam bekerja Ketepatan waktu 1. Kedisiplinan dalam bekerja 13,16 3 2. Target Waktu 2, 3 4, dalam 5 menyelesaikan tugas Aitem total 13 4 17 2. Benchmarking a. Definisi Pada hakikatnya benchmarking merupakan suatu instrument yang melakukan perbaikan. Goetsh dan Davis mendefinisikan benchmarking sebagai proses pembandingan dan pengukuran operasi atau proses internal organisasi terhadap mereka yang terbaik dalam kelasnya, baik dari dalam meupun dari luar industri.

41 b. Alat ukur Alat ukur dalam penelitian adalah menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan. Ada dua bentuk pertanyaan yang menggunakan skala likert yaitu bentuk pertanyaan positif untuk mengukur sikap positif dan bentuk pertanyaan negativ untuk mengukur sikap negativ. Pada penelitian ini menggambarkan skala likert dengan empat jawaban alternativ yang digunakan yaitu: selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah. Pada penelitian terdapat dua kelompok aitem yaitu aitem yang mendukung (favorable) dan aitem yang tidak mendukung (unfavorable) rentang skor dalam skala ini dari 1-4. Pada aitem favorable system penilaiannya adalah selalu = 4, sering = 3, kadang-kadang = 2 dn tidak pernah = 1. Pada aitem unfavorable dilakukan sebaliknya yaitu selalu = 1, sering = 2, kadang-kadang = 3 dan tidak pernah = 4. Berikut blueprint skala aspek-aspek benchmarking yang disusun oleh peneliti untuk mengukur pelaksanaan benchmarking.

42 Tabel 3.3 Blue Print pelaksanaan benchmarking No Aspek Indicator F UF Jumlah 1 Tinjauan ulang 1. Identifikasi proses 1,20,23 21,22 dan prodek yang perlu dikembangkan di madrasah 2. Mengidentifikasi 2,3,4,5 madrasah lain yang 11 melakukan praktik terbaik 3. Proses pengambilan data 6, 7 2 Analisis 1. Menganalisis factorfaktor penting yang memberikan kontribusi terhadap pencapaian praktik yang terbaik 10,37 2. Menganalisis 8 9 tingkat kesesuaian 7 best practices dengan karakteristik lembaga 3. Mengidentifikasi resiko yang timbul 11,36 35 dalam melakukan pengadopsian 3 Perencanaan 1. Menyusun rencana 13,31,32 mengenai hal-hal yang dapat dicpai lembaga dari pengadopsian yang telah dilakukan 6 2. Merencanakan 12,33,34 tahapan-tahapan dalam mencapai kegiatan 4 Implementasi 1. Menerapkan kegiatan yang telah direncanakan 14,15 16 2. Monitoring dan 17,24 25,26 14 evaluasi 3. Melakukan tinjauan hasil monitoring dan 18,27 28

43 evaluasi 4. Mencari cara 19,29 30,38 pengembangan berkelanjutan Aitem total 27 11 38 c. Reliabilitas dan validitas uji coba Reliabilitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur memiliki keajegan hasil, suatu hasil pengukuran dikatakan baik jika dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relative sama. 13 Teknik yang digunakan dalam menganalisis hasil reliabilitas skala benchmarking adalahh rumus alpha cronbach dengan bantuan program spss. Menurut Azwar tinggi rendahnya reliabilitas secara empiric ditunjukan oleh status angka yang disebut koefisien reliabilitas. Semakin tinggi koefisien korelasi antara hasil ukur akan semakin reliable. 14 Biasanya koefisien reliabilitas berkisar antara 0 sampai 1, jika koefisien mendekati angka 1.00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Menurut sekaran kaidah reliabilitas 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Uji reliabilitas ini menggunakan bantuan program spss. 15 13 Azwar, S. Reliabilitas dan Validitas (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2006) hal 11 14 Azwar, S. Penyusunan Skala Psikologi. (Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2002) hal 32 15 Sekaran.Metode Penelitian Untuk Bisnis. (Toronto: John Willy dan Inc Singapore, 1992) hal 78

44 Aitem yang baik adalah aitem yang memiliki daya beda diatas 0,3 sedangkan aitem dengan daya beda kurang dari 0,3 menunjukkan aitem tersebut tidak baik. Berikut ini hasil uji coba validitas dan reliabilitas variabel benchmarking sebelum diujikan kepada responden atau sampel yang akan dijadikan subyek dalam penelitian. Terdapat 38 aitem yang diuji cobakan, hasil setelah diuji cobakan dari 38 aitem terdapat aitem yang valid dan tidak valid. Aitem-aitem yang memenuhi criteria bergerak dari α = 0,260 sampai dengan α = 0,621 dengan aitem yang valid berjumlah 26 aitem yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 13, 15, 20, 21, 23, 28, 30, 31, 32, 35, 36, 37, dan 38 sedangkan aitem yang tidak valid terdapat 12 aitem yaitu aitem nomor 6, 10, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 22, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 33 dan 34. Berdasarkan hasil uji relaibilitas yaitu dengan hasil 0,868 yang artinya reliable, karena diatas 0,70 dapat dikatakn reliable. Berikut distribusi aitem skala benchmarking setelah diuji coba kepada responden yang akan dijasikan alat ukur penelitian selanjutnya.

45 Table 3.4 Distribusi Aitem Skala Benchmarking hasil Uji Coba No Aspek Indicator F UF Jumlah 1 Tinjauan ulang 1. Identifikasi proses 1,20,23 21 dan prodek yang perlu dikembangkan di madrasah 2. Mengidentifikasi 2,3,4,5 madrasah lain yang 9 melakukan praktik terbaik 3. Proses pengambilan 7 data 2 Analisis 1. Menganalisis factor-faktor 37 penting yang memberikan kontribusi terhadap pencapaian praktik yang terbaik 8 9 2. Menganalisis tingkat kesesuaian 6 best practices dengan karakteristik lembaga 3. Mengidentifikasi resiko yang timbul 11,36 35 dalam melakukan pengadopsian 3 Perencanaan 1. Menyusun rencana 13,31,32 mengenai hal-hal yang dapat dicpai lembaga dari pengadopsian yang telah dilakukan 3 2. Merencanakan tahapan-tahapan dalam mencapai kegiatan 4 Implementasi 1. Menerapkan 15 kegiatan yang telah direncanakan 8 2. Monitoring dan 24 25,26

46 evaluasi 3. Melakukan tinjauan hasil monitoring dan evaluasi 27 28 4. Mencari cara 30,38 pengembangan berkelanjutan Aitem total 17 9 26