Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.

BAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D

Laporan Tugas Akhir PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK MONONITROTOLUEN DARI TOLUEN DAN ASAM CAMPURAN DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON / TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Mononitrotoluen dari Toluen dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 55.

PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK ASAM NITRAT DARI ASAM SULFAT DAN NATRIUM NITRAT KAPASITAS TON PER TAHUN

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK ASAM NITRAT DARI ASAM SULFAT DAN NATRIUM NITRAT KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

Prarancangan Pabrik Natrium Difosfat Heptahidrat Dari Natrium Klorida dan Asam Fosfat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

<Pra (Rancangan (pabri^ metil'klorida dari <MetanoCdan asam Florida ton/tafiun PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK ASAM FORMIAT DARI METIL FORMAT DAN AIR KAPASITAS TON/TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

Prarancangan Pabrik Kalsium Klorida dari Kalsium Karbonat dan Asam Klorida Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemanfaatan sumber daya alam yang

Prarancangan Pabrik Sodium Dodekilbenzena Sulfonat dari Dodekilbenzena dan Oleum 20% Kapasitas Produksi ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Monochlorobenzene dari Benzene dan Chlorine Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Sodium DodekilBenzena Sulfonat Dari DodekilBenzena Dan Oleum 20% dengan Kapasitas ton/tahun.

Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

1 Prarancangan Pabrik Sodium Nitrat dari Sodium Klorida dan Asam Nitrat Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Asetat dengan Proses Monsanto Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat-Sodium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Asam Salisilat dan Metanol dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

pembersih sepcrti pembersih Iantai, dan Iain-lain. (Kirk and Othmer, 1977;

Prarancangan Pabrik Isobutil palmitat dari Asam palmitat dan Isobutanol Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Kaprolaktam dari Asam Benzoat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Pra Rancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Campuran Asam Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Gliserol dari Epiklorohidrin dan NaOH Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Bromopropiopenon dari Propiopenon dan Bromida Kapasitas ton/tahun

Prarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate Dari Sodium Carbonate dan Phosphoric Acid Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendirian Pabrik

Dari pertimbangan faktor-faktor diatas, maka dipilih daerah Cilegon, Banten sebagai tempat pendirian pabrik Aseton.

Prarancangan Pabrik Asam Oksalat dari Tetes dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Laktat dari Molases dengan Proses Fermentasi Kapasitas ton/tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Perkloroetilen dari Propana dan Klorin Kapasitas ton/tahun BAB I

Prarancangan Pabrik Disodium Phosphate Heptahydrate Dari Sodium Carbonate dan Phosphoric Acid Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Dodecyllbenzene Sulphonate dengan Proses Sulfonasi Oleum 20% Kapasitas ton/tahun.

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRA RANCANGAN PABRIK ASAM BENZOAT DENGAN PROSES HIDROLISIS BENZO TRIKLORIDA KAPASITAS 60.

Prarancangan Pabrik Trisodium Fosfat dari Asam Fosfat, Sodium Karbonat, dan Sodium Hidroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

1.2. Kapasitas Perancangan Penentuan kapasitas produksi pabrik hexamine, didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN Kapasitas Pabrik Dalam pemilihan kapasitas pabrik acetophenone ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yaitu:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol

Prarancangan Pabrik Xylen dari Etil Benzen Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

Prarancangan pabrik sikloheksana dari benzena Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan Air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK DIKLOROBUTANA DARI TETRAHIDROFURAN KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Agus Dwi Harjanto (D )

TUGAS AKHIR HALAMAN JUDUL PRARANCANGAN PABRIK ASAM NITRAT DARI ASAM SULFAT DAN NATRIUM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ASAM NITRAT DARI NATRIUM NITRAT SULFAT DENGAN PROSES DIFUSI KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. desinfektan, insektisida, fungisida, solven untuk selulosa, ester, resin karet,

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Propilen Oksid Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES

Prarancangan Pabrik Akrolein dari Propilen dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Monoethylamin dari Ethanol dan Amoniak Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

1 Prarancangan Pabrik n-butil Metakrilat dari Asam Metakrilat dan Butanol dengan Proses Esterifikasi Kapasitas ton/tahun Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Etanolamin dengan Proses Non Catalytic Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL METAKRILAT DARI ASAM METAKRILAT DAN BUTANOL DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK NITROGLISERIN DARI ASAM NITRAT DAN GLISERIN KAPASITAS TON PER TAHUN

Prarancangan Pabrik Kloroform dari Sodium hidroksida, Klorin, dan Aseton dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas ton / tahun

PRARANCANGAN PABRIK FERRO SULFAT HEPTAHIDRAT DARI BESI DAN ASAM SULFAT DENGAN KAPASITAS TON PER TAHUN

Prarancangan Pabrik Acrylamide dari Acrylonitrile dan Asam sulfat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Paraldehida merupakan senyawa trimer yang dihasilkan dengan mereaksikan

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Ethyl Chloride dari Ethylene dan Hydrogen Chloride Kapasitas Ton/Tahun

Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Asam Fenil Asetat dari Benzil Sianida dan Asam Sulfat Kapasitas ton/tahun. Pendahuluan

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Amil Asetat Dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

SKRIPSI PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Borat Dengan Proses Asidifikasi Kapasitas Ton per Tahun

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol Dengan Proses Hidrasi Menggunakan Katalis Asam, Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia, salah satu caranya dengan pembangunan industri kimia. Salah satu bentuk industri kimia yaitu industri asam nitrat. Asam nitrat dengan nama lain aqua fortis, hidrogen nitrat, atau nitril oksida merupakan senyawa kimia yang sangat penting di industri kimia. Asam nitrat (aqua fortis) dipakai untuk memisahkan emas dari perak, serta melarutkan logamlogam dasar. Selain itu asam nitrat juga digunakan di laboratorium sebagai reagen. Pada tahap perkembangannnya asam nitrat dengan kemurnian lebih dari 80% sebagai bahan baku dalam pembuatan ammonium nitrat, urea, ammonium nitrate solution, dan ammonium sulfat nitrat. Sedangkan asam nitrat dengan kemurnian 20% juga digunakan untuk membuat pupuk campuran dengan bantuan fosfat sebagai pelarut dalam industri electro plating, dan dinitrotoluena (Perry dan Green, 1999). Di Indonesia masih sedikit industri yang dapat mengekspor produknya. Dengan didirikannya pabrik ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor sekaligus membuka peluang ekspor dunia yang lebih besar selain digunakan untuk kebutuhan dalam negeri, dan berperan serta dalam program pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja baru di bidang industri kimia. 1.2 Kapasitas Pabrik Penentuan kapasitas produksi asam nitrat didasarkan pada data impor dari Badan Pusat Statistik 2010-2015 dan kapasitas pabrik yang sudah ada. Data impor perdagangan asam nitrat dapat dilihat dalam Tabel 1.1 dan kapasitas produk yang sudah ada di dunia dapat dilihat pada Tabel 1.2: 1

2 Tabel 1.1 Data impor perdagangan asam nitrat (BPS, 2016) No Tahun Jumlah impor (ton) 1 2010 10243 2 2011 11260 3 2012 11187 4 2013 12991 5 2014 12568 6 2015 15657 Tabel 1.2 Kapasitas produksi pabrik asam nitrat di dunia (www.icis.com) No Pabrik Kapasitas (ton/tahun) 1 Trade Mark Nitrogen (Tampa, Florida) 35000 2 Bayer Material Science 45000 (Baytown, Texas) 3 ANGUS Chemical 65000 (Sterlington, Louisiana) 4 DuPont (Beaumont, Texas) 95000 Dari tabel di atas dapat diketahui kebutuhan asam nitrat dalam negeri cukup banyak. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, maka ditentukan kapasitas produksi prarancangan pabrik asam nitrat pada tahun 2020 sebesar 35.000 ton/tahun. 1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik Lokasi suatu pabrik dapat mempengaruhi kedudukan pabrik dalam menentukan kelangsungan produksi dari pabrik tersebut. Ada beberapa faktor yang harus diperlukan untuk memenuhi lokasi pabrik, yaitu: 1. Penyediaan bahan baku Lokasi pabrik yang berdekatan dengan bahan baku akan mempermudah akses bahan baku menuju lokasi proses.

3 2. Daerah pemasaran Lokasi pabrik harus berdekatan dengan konsumen untuk mempermudah pendistribusian produk supaya produk cepat dipasarkan. 3. Tenaga kerja Pabrik harus didirikan dan ditempatkan di daerah yang memiliki jumlah tenaga kerja yang banyak dan mudah diperoleh, mulai dari pekerja kasar sampai ke tingkat sarjana. 4. Transportasi Dengan tersedianya transportasi yang memadai akan mempermudah pendistribusian dari produsen ke konsumen, letak pendirian pabrik dekat dengan jalan raya, kereta api, pelabuhan, dan lapangan udara sehingga transportasi bahan baku dan penjualan produk dapat dengan mudah sampai lokasi. 5. Kebutuhan energi Proses sebuah pabrik memerlukan air yang cukup untuk air pendingin, steam generator, dan air proses lainnya serta untuk kebutuhan sehari-hari bagi karyawan. Karena itu lokasi pabrik harus berada di daerah sumber air yang kapasitasnya konstan, misalnya: air laut, sungai, danau dan sumber air. Lokasi pabrik asam nitrat dengan kapasitas 35.000 ton/tahun direncanakan didirikan di Karawang, Jawa Barat, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: 1. Penyediaan bahan baku Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan suatu pabrik sehingga penyediaan bahan baku harus diperhatikan. Lokasi pabrik di daerah Karawang merupakan jarak yang cukup dekat dengan bahan baku yaitu asam sulfat dari PT Indonesian Acid Industry, Bekasi yang memproduksi asam sulfat 82.500 ton/tahun dan natrium nitrat diimpor dari Chili, didatangkan melalui transportasi laut dan darat. 2. Daerah pemasaran Lokasi pabrik harus dekat dengan daerah pemasaran atau dekat dengan konsumen sehingga memudahkan pemasaran produk. Asam nitrat

4 merupakan bahan baku industri pupuk buatan, serat sintesis, plastik dan lain-lain. Dengan berdirinya pabrik asam nitrat di Karawang diharapkan kebutuhan asam nitrat bisa tercukupi, selain itu juga membuka kesempatan berdirinya industri-industri yang menggunakan asam nitrat sebagai bahan baku. 3. Tenaga kerja Penyediaan tenaga kerja yang berkualitas untuk pengoperasian alat-alat industri harus dipertimbangkan. Tenaga kerja yang berkualitas dipenuhi dari alumni perguruan tinggi seluruh Indonesia dan luar negeri bila diperlukan, sedangkan tenaga kualifikasi menengah dapat dipenuhi dari penduduk daerah sekitar sehingga mengurangi pengangguran. 4. Transportasi Daerah Karawang dipandang cukup strategis untuk arus lalu lintas baik menggunakan jalur darat maupun laut, karena letaknya dekat ke area-area industri dan posisinya yang tidak jauh dari pelabuhan Tanjung Priok sehingga akan mempermudah pendistribusian bahan baku ke pabrik dan produk ke konsumen. 5. Utilitas Utilitas utama pabrik ini meliputi kebutuhan listrik dan kebutuhan air yang digunakan untuk proses maupun sanitasi. Kebutuhan listrik dapat dipenuhi dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan generator sebagai cadangan jika PLN mengalami gangguan, sedangkan air diperoleh dari sungai Kalimalang yang mempunyai debit air cukup besar. 6. Kebijakan pemerintah Karawang merupakan kawasan industri yang ditetapkan pemerintah sehingga pendirian pabrik di kawasan tersebut tidak menjadi persoalan dan telah mendapatkan izin dari Pemerintah daerah dan masyarakat sekitar dapat menerima dengan baik.

5 7. Lingkungan Lokasi pabrik dipilih pada daerah khusus kawasan industri, sehingga akan memudahkan dalam perijinan pendirian pabrik, dimana daerah Karawang merupakan salah satu daerah kawasan industri di Indonesia. 1.4 Tinjauan Pustaka 1.4.1 Pemilihan Proses Macam-macam proses pembuatan asam nitrat antara lain (George, 1894): a. Proses oksidasi Pada proses ini udara dikompresi menjadi 100 psi, disaring dan dipanaskan sampai suhu 300 C dengan heat exchanger. Amoniak diuapkan dengan vaporizer selanjutnya dicampur dengan udara yang sudah dikompresi. Di dalam reaktor terjadi proses oksidasi antara amoniak dan udara dengan reaksi sebagai berikut: 4NH 3 + 5O 2 4NO + 6H 2 O......(1.1) 2NO + O 2 2NO 2...(1.2) 3NO 2 + H 2 O 2HNO 3 + NO.....(1.3) Campuran udara dan amoniak dimasukkan kedalam reaktor yang berisi katalis platina 2-10% dari reaktor dihasilkan nitrogen oksida (NO) dan udara, kemudian direaksikan dengan oksigen supaya terbentuk asam nitrat yang konsentrasinya 60-65%. b. Proses retort Proses retort menggunakan bahan baku natrium nitrat dan asam sulfat (98%). Di dalam reaktor terjadi reaksi eksotermis antara natrium nitrat dan asam sulfat. Reaksi yang terjadi: NaNO 3 + H 2 SO 4 HNO 3 + NaHSO 4....(1.4) Suhu operasi antara 150-200 C selama 12 jam. Selama waktu proses asam nitrat mengalami dekomposisi karena adanya panas reaksi sehingga suhu reaktor harus dijaga. Asam nitrat menguap, kemudian dilewatkan kondensor parsial. Hasil gas dan embunan dipisahkan dengan separator.

6 Gas yang tidak terembunkan berkisar antara 10-12% dari asam nitrat keluar reaktor. Gas yang tidak terembunkan diserap oleh air dalam absorber. Hasil cairan absorber dan separator dicampur dalam mixer kemudian dipisahkan menggunakan menara distilasi untuk menghasilkan asam nitrat dengan konsentrasi 96-99%. Hasil samping reaktor berupa campuran NaHSO 4 dan zat yang tidak bereaksi lainnya atau disebut dengan niter cake. Niter cake dapat digunakan pada industri baja dan juga sebagai bahan baku asam klorida bila direaksikan dengan garam natrium klorida (Faith, Keyes, dan Clark, 1961). Dari uraian proses pembuatan asam nitrat di atas, proses yang dipilih adalah proses retort dengan pertimbangan: 1. Asam nitrat yang dihasilkan mempunyai kadar yang tinggi yaitu 96-99%. 2. Hasil samping berupa niter cake masih bisa digunakan untuk proses industri. 3. Kondisi operasi mudah dicapai karena hanya memerlukan suhu dan tekanan rendah. 4. Proses retort reaksinya pada fase padat-cair sehingga digunakan reaktor tangki alir berpengaduk yang mudah dijalankan. 1.4.2 Kegunaan Produk Produk asam nitrat sebagian besar digunakan sebagai berikut (Faith, Keyes, dan Clark, 1961): a. Sebagai bahan baku pembuatan bahan peledak, yaitu trinitrotoluena (TNT) dan dinitrotoluena (DNT). b. Digunakan dalam proses pemurnian logam, contoh: platina, emas, dan perak. c. Garam nitrat digunakan untuk pupuk, kembang api, oksidator roket, korek api, obat-obatan, zat warna, dan pengawet makanan.

7 d. Asam nitrat digunakan pula untuk menghilangkan dan membersihkan peralatan laboratorium dari kerak kalsium dan magnesium yang menempel di dalamnya. e. Digunakan dalam proses pembuatan nitrogliserin. 1.4.3 Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku dan Produk A. Bahan baku Natrium nitrat 1. Sifat-sifat fisis (Perry dan Green, 1999) Rumus molekul = NaNO 3 Bentuk = Padatan Berat molekul = 85,01 g/gmol Kemurnian (berat) = 96% NaNO 3 4% H 2 O Titik lebur = 308 C Titik didih = 380 C Densitas = 2,257 g/cm 3 2. Sifat-sifat kimia a. Mudah larut dalam gliserol dan alkohol b. Dapat meledak pada temperatur 100 C Asam sulfat 1. Sifat-sifat fisis (Perry dan Green, 1999) Rumus molekul = H 2 SO 4 Bentuk = Cairan tidak berwarna Berat molekul = 98,078 g/gmol Kemurnian (berat) = 98% H 2 SO 4 2% H 2 O Densitas = 1,84 g/cm 3 Titik lebur = 10,49 C Titik didih = 340 C

8 2. Sifat-sifat kimia a. Asam sulfat pekat adalah zat pengoksidasi yang kuat. Reaksi yang terjadi: Cu + 2H 2 SO 4 CuSO 4 + SO 2 + 2H 2 O...(1.5) b. Asam sulfat pekat dapat digunakan untuk menghilangkan air suatu zat, reaksi yang terjadi: C 12 H 22 O 11 +11H 2 SO 4 12C + 11(H 2 SO 4 H 2 O)..(1.6) c. Asam sulfat dapat bereaksi dengan natrium klorida, dengan reaksi yang terjadi: NaCl + H 2 SO 4 NaSO 4 + 2HCl....(1.7) B. Produk Asam nitrat 1. Sifat-sifat fisis asam nitrat (Perry dan Green, 1999) Rumus molekul = HNO 3 Bentuk = Cair Berat molekul = 63,2 g/gmol Kemurnian (berat) = 100% H 2 SO 4 Densitas = 1,51 g/cm 3 Titik lebur = -42 C Titik didih = 86 C 2. Sifat-sifat kimia a. Asam nitrat merupakan pengionisasi yang kuat, reaksi yang terjadi: NaOH + HNO 3 NaNO 3 + H 2 O...(1.8) CdO + 2HNO 3 Cd(NO 3 ) 2 + H 2 O.(1.9) 3FeO + 10HNO 3 Fe(NO 3 ) 10 + 5H 2 O (1.10) b. Asam nitrat merupakan pengoksidasi yang kuat, reaksi yang terjadi: I 2 + 10HNO 3 2HIO 3 + 4H 2 O + 10NO 2...(1.11) Sn + 4HNO 3 SnO 2 + 2H 2 O + 4NO 2... (1.12)

9 c. Asam nitrat sebagai nitrating agent, reaksi yang terjadi: HNO 3 + 2H 2 SO 4 NO 2 + H 3 O + 2HSO 4.(1.13) d. Asam nitrat tidak stabil terhadap panas dan bisa terurai sebagai berikut: 4HNO 3 4NO 2 + 2H 2 O + O 2... (1.14) 1.4.4 Tinjauan Proses Secara Umum Reaksi pembentukan asam nitrat dari natrium nitrat dengan proses retort merupakan reaksi irreversible dimana gugus H yang dilepaskan kemudian diikat oleh natrium nitrat sehingga diperoleh produk asam nitrat dengan rumus molekul HNO 3 (Kirk dan Othmer, 1998). Asam nitrat secara komersial dapat dibuat dengan proses retort dengan reaksi sebagai berikut (Kirk dan Othmer, 1998): NaNO 3 + H 2 SO 4 HNO 3 + NaHSO 4..(1.15) Natrium nitrat dalam bentuk padat dan asam sulfat dalam bentuk cair, maka reaktor yang digunakan adalah reaktor alir tangki berpengaduk (RATB). Reaksi antara natrium nitrat dengan asam sulfat berlangsung pada suhu 150 C dan tekanan 1 atm. Reaksi yang terjadi eksotermis, sehingga mengeluarkan panas, untuk menjaga suhu reaksi digunakan media pendingin. Produk keluar dari reaktor yang berupa gas diembunkan kemudian dipisahkan dengan menara distilasi untuk menghasilkan kemurnian produk yang lebih tinggi, sedangkan hasil bawah reaktor berupa niter cake.