Meningkatkan Perhatian Siswa Kelas V SDN 2 Salakan Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Metode Diskusi

dokumen-dokumen yang mirip
Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas III SDN Ambelang

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU KATA SISWAKELAS 1-B SD NEGERI DELITUA KABUPATENDELI SERDANG

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Penerapan Experiential Learning

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Ombuli Pada Materi Perkembangbiakan Tumbuhan Melalui Metode Inquiri

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV pada Pembelajaran PKn melalui Metode Pemberian Tugas di SD Inpres 1 Kasimbar

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Simulasi di Kelas V SDN Pembina Tataba

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Agustina Simpan

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang

Sarmin Siolan. Mahasiswa Program Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jufri Lanasir, Anthonius Palimbong, dan Hasdin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Posona

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat 14. mencapai hasil belajar yang meksimal.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Perhatian berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap sesuatu objek

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Luok Manipi Pada Pokok Bahasan Gaya Melalui Penerapan Metode Demonstrasi

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres Despot Posona Menemukan Pikiran Pokok Melalui Metode Inkuiri

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Teknik Modeling di Kelas III SD Terpencil Gondalon

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Penggunaan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pkn Siswa Kelas IV SDN Batang Babasal

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Melalui Strategi Pembelajaran Ekspositori Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Perkembangbiakan Tumbuhan Siswa Kelas VI/A SD Negeri 20 Sabang

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

Peningkatan Hasil Belajar Pkn di Kelas V SDN Nosuon Kecamatan Totikum Melalui Pembelajaran Kontekstual

Briandika Doni Arnanda, T.Sulistyono Universitas PGRI Yogyakarta

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Transkripsi:

Meningkatkan Perhatian Siswa Kelas V SDN 2 Salakan Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Metode Diskusi Tirsa Debby Natalia Amu, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya perhatian siswa dalam proses pembelajaran PKn. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa metode diskusi dapat meningkatkan perhatian siswa pada pembelajaran PKn di kelas VB SDN 2 Salakan, dengan jumlah siswa sebanyak 29 siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri atas tiga siklus. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui lembar observasi, penilaian afektif dan psikomotor untuk mengetahui tingkat perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Hasil analisis hasil penilaian akhir siklus I yang merupakan gabungan dari serangkaian penilaian mulai dari lembar observasi, penilaian afektif dan psikomotor menunjukkan hasil baik. Sementara hasil yang diperoleh pada siklus II jauh lebih baik daripada hasil yang diperoleh dari siklus I. Dari hasil analisis diketahui bahwa pada siklus II tingkat perhatian siswa sangat baik. Dengan demikian, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa melalui metode diskusi dapat meningkatkan perhatian siswa kelas V SDN 2 Salakan pada mata pelajaran PKn. Saran peneliti siswa dapat lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran dan guru dapat menemukan ide ide baru dalam proses pembelajaran yang memungkinkan siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Kata Kunci: Perhatian Siswa, Metode Diskusi I. PENDAHULUAN Pembelajaran adalah suatu keharusan di setiap proses pendidikan karena tanpa pembelajaran pendidikan khususnya satuan pendidikan akan kehilangan arah. Pembelajaran menjadi ciri yang melekat kuat pada satuan pendidikan, dan salah satu mata pelajaran yang berperan penting dalam proses pembelajaran adalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. PKn di tingkat Sekolah Dasar bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dalam memahami dan menghayati nilai Pancasila dalam rangka pembentukan sikap dan perilaku sebagai pribadi, 89

anggota msyarakat,dan warga negara yang bertanggung jawab serta memberi bekal kemampuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan selanjutnya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sarana dan prasarana penunjang, seperti kurikulum, guru pengajar maupun metode pengajaran. Titik sentral yang harus dicapai setiap kegiatan belajar mengajar adalah tercapainya tujuan pengajaran. Guru sebagai pemegang mandat melaksanakan pembelajaran seharusnya mampu mengotimalkan pembelajaran. Salah satu tugas guru adalah memberikan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap mata pelajaran yang diampu atau dibinanya karena tanpa perhatian tidak mungkin siswa dapat mencapai prestasi yang optimal. Langkah pertama sebelum meningkatkan hasil belajar adalah meningkatkan perhatian siswa. Menurut J.S. Badudu dan Sutan Mohammad Zain (KBBI, 1996: 504) perhatian adalah minat (apa yang disukai) dan perhatian merupakan kepedulian atau kesiapan untuk memperhatikan. Menurut Purwadarminta (KBBI, 2002: 351) perhatian merupakan minat atau hal (perbuatan). Menurut Abu Ahmadi (2003: 145) perhatian merupakan keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu objek, baik di dalam maupun di luar dirinya. Mc. Cown (Rumini, 1998: 125) menyatakan bahwa perhatian adalah proses untuk melakukan tindakan terhadap informasi yang akan ditransformasikan dengan berbagai cara. Menurut Sumadi Suryabrata (2004: 14) terdapat dua pengertian perhatian. Pertama, perhatian merupakan pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek. Kedua, perhatian merupakan banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan. Slameto (2010: 105) menyatakan bahwa perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. Djamarah (2011: 38) menyebutkan bahwa aktivitas pembelajaran meliputi: (1) Mendengarkan, (2) memandang, (3) meraba, membau, dan mencicipi/mengecap, (4) menulis atau mencatat, (5) membaca, (6) mengamati tabel - tabel, diagram - diagram, dan bagan bagan, (7) mengingat, (8) berpikir, (9) latihan atau praktek. Perhatian siswa kelas V SDN 2 Salakan pada mata pelajaran PKn sampai saat ini belum maksimal. Dengan kata lain siswa belum menunjukkan perhatian 90

yang tinggi ketika mengikuti pelajaran PKn. Hal ini dibuktikan dalam pembelajaran PKn di kelas V SDN 2 Salakan. Ada beberapa indikator yang menunjukkan cara konkrit kurangnya perhatian siswa terhadap mata pelajaran IPS, seperti; (1) ketika guru PKn menerangkan materi, banyak siswa yang mengantuk; (2) banyak siswa yang keluar masuk kelas; (3) banyak siswa yang tidak mampu menjawab pertanyaan guru ketika guru mengajukan pertanyaan dalam proses pembelajaran; (4) siswa juga kurang bertanya ketika guru memberikan kesempatan untuk mengklarifikasi pembelajaran; (5) banyak siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR); (6) banyak siswa yang tidak mencatat hal penting yang ditulis guru di papan tulis. Masalah di atas disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu di antaranya adalah cara guru melaksanakan pembelajaran terlalu monoton yakni terlalu terpaku pada satu metode. Metode yang paling sering digunakan adalah metode ceramah. Sesekali guru juga menggunakan metode yang lain yakni metode tanya jawab dan penugasan. Perhatian siswa yang kurang tentu tidak dapat dibiarkan terus berlangsung karena jika tidak segera diatasi, maka dapat menimbulkan efek ganda yakni selain perhatian semakin kurang juga hasil belajar tidak akan maksimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan memvariasikan metode pembelajaran. Banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan salah satunya yaitu metode diskusi. Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok pernyataan atau problem dimana para peserta diskusi dengan jujur berusaha untuk mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama. Metode diskusi adalah salah satu penyajian materi yang mendorong siswa untuk berdialog dan bertukar pendapat, dengan tujuan agar siswa dapat terdorong untuk berpartisipasi secara optimal, tanpa ada aturan aturan yang terlalu keras, namun tetap harus mengikuti etika yang disepakati bersama. Dalam pembelajaran dengan metode diskusi ini makin lebih memberi peluang pada siswa untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran walaupun guru masih menjadi kendali utama. Dengan metode ini peserta didik diharapkan sepenuhnya dapat mengeluarkan pendapat, berdialog, 91

bertukar pendapat sehingga dapat memecahkan masalah yang ada. Dan dengan demikian peserta didik dapat mengerti dengan baik tentang materi yang disajikan. II. METODELOGI PENELITIAN 2.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan (Mukhlis, 2000: 3). Menurut Mukhlis (2000: 5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/ meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis, 2000: 5). 2.2. Desain Penelitian Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (Depdiknas, 2005: 6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi) yang dapat dilihat pada gambar 2.1. 92

Keterangan: 0 0 : Orientasi 4 1 : Perencanaan Siklus I 3 a 1 2 : Tindakan Siklus I 3 : Observasi Siklus I 2 4 : Refleksi Siklus I 5 : Perencanaan Siklus II 7 8 b 6 5 6 : Tindakan Siklus II 7 : Observasi Siklus II 8 : Refleksi Siklus II a : Siklus II b : Siklus II Gambar 2.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc Taggart 2.3 Tempat dan Waktu Penelitian 2.3.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Salakan Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan. 2.3.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 20 Maret 2014. 2.4 Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas V B SDN 2 Salakan Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan berjumlah 29 siswa terdiri dari 12 laki-laki dan 17 perempuan. 2.5 Devinisi Operasional Variabel 93

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu metode diskusi sebagai variabel bebas dan perhatian siswa sebagai variabel terikat. Untuk mengarahkan peneliti dalam pengambilan data maka perlu adanya batasan operasional dalam penelitian, yakni: 2.5.1. Perhatian Siswa Perhatian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang tertuju pada suatu objek atau sekumpulan objek. 2.5.2. Metode Diskusi Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok pernyataan atau problem dimana para peserta diskusi dengan jujur berusaha untuk mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama. 2.6 Jenis dan Sumber Data Jenis data pada penelitian ini adalah data deskriptif kualitatif. Data deskriptif kualitatif, yaitu suatu data penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi prestasi siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. 2.7 Tekhnik Pengumpulan Data Penelitian ini tidak terlepas dari teknik pengumpulan data yang akan digunakan, karena penelitian ini merupakan suatu usaha yang sengaja direncanakan. Dan untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya maka perlu teknik pengumpulan data melalui observasi. 2.8 Instrumen Penelitian Intrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, dan disebut juga tekhnik penelitian. Jenis jenis instrument yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah lembar observasi yaitu lembar observasi guru, lembar observasi siswa berupa penilaian afektif dan penilaian psikomotor. 94

2.9 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data. Adapun tahap tahap kegiatan analisis data kualitatif menurut Miles dan Hilberman (Iskandar, 2009 : 75) adalah : 1) mereduksi data, 2) menyajikan data, dan 3) verifikasi data / penyimpulan. 1) Mereduksi data data adalah proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh, mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian. 2) Penyajian data dilakukan dengan menyusun data secara sederhana ke dalam tabel dan diberi nama kualitatif. Sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. 3) Verifikasi / Penyimpulan adalah proses penampilan intisari, dari sajian yang telah terorganisir tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat atau informasi yang singkat dan jelas. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 28 januari 2014 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Kegiatan tindakan ini meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup yang mengacu pada RPP. a. Lembar Observasi Guru Observasi terhadap aktivitas guru dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dan dilakukan oleh seorang observer untuk mengamati kegiatan peneliti. Metode pengamatan aktivitas / kegiatan guru adalah mengisi format observasi yang disediakan peneliti. Adapun hasil lembar observasi guru pada siklus I. 95

Tahap Indikator yang diamati Skala 1 2 3 4 Memberikan motivasi awal pembelajaran Awal Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyampaikan materi pokok diselingi tanya jawab Membagi kelompok dan materi yang dibahas. Mengatur giliran pembicara agar tidak semua siswa serentak berbicara mengeluarkan pendapat Menjaga suasana kelas dan mengatur setiap pembicara agar seluruh kelas dapat mendengarkan apa yang dikemukakan Inti Mengatur giliran berbicara agar tidak ada siswa yang menonjolkan diri Mengatur agar sifat da nisi pembicaraan tidak menyimpang dari pokok / problem Mencatat hal hal yang harus segera dikoreksi Mengatur agar diskusi berlangsung antara siswa dengan siswa Menjadi pengatur pembicaraan yang baik. Menyimpulkan materi pelajaran Akhir Memberikan evaluasi Jumlah skor yang diperoleh 44 Skor maksimal 52 b. Penilaian Sikap (Afektif) NILAI = x 100 % = 84,62 % Penilaian sikap dilakukan pada saat siswa dalam proses belajar mengajar. Salah satu contoh penilaian sikap dapat dilihat pada tabel berikut: Aspek yang Diamati Skala 1 2 3 4 A. Mendengarkan B. Memandang C. Meraba, membau dan mencicipi/mengecap D. Mengamati tabel tabel, diagram diagram dan bagan bagan E. Berpikir Jumlah skor yang diperoleh 17 Skor Maksimal 20 MOH. INDAR 17 Nilai = ---- x 100% = 85 % 20 96

berikut: Hasil rekapitulasi penilaian sikap pada siklus I dapat dilihat pada tabel Kriteria Hasil Penilaian Jumlah Siswa Persentase Sangat Baik 7 24,14 % Baik 12 41,38 % Cukup 10 34,48 % Kurang 0 0 % Jumlah 29 100 % Siswa yang sikapnya dinilai masih belum maksimal akan diberikan bimbingan dan nasehat agar dalam proses pembelajaran menunjukkan sikap yang lebih baik lagi. c. Hasil Penilaian Psikomotor Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran tindakan siklus I dengan menerapkan metode diskusi, kegiatan selanjutnya adalah melakukan penilaian psikomotor atau kegiatan siswa selama diskusi untuk mengetahui perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu contoh penilaian psikomotor dapat dilihat pada tabel berikut: Aspek yang Diamati Skala 1 2 3 4 A. Meraba, membau dan mencicipi/ mengecap B. Menulis atau mencatat C. Membaca D. Membuat ringkasan dan menggarisbawahi E. Latihan atau praktek Jumlah skor yang diperoleh 17 Skor Maksimal 20 DIVA ARISTHA D. 17 Nilai = ---- x 100% = 85 % 20 Hasil rekapitulasi penilaian psikomotor pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Kriteria Hasil Penilaian Jumlah Siswa Persentase Sangat Baik 7 24,13 % Baik 13 44,84 % Cukup 7 24,13 % Kurang 2 6,90 % Jumlah 29 100 % 97

Hasil dari tabel di atas membuktikan bahwa metode diskusi pada mata pelajaran PKn dapat meningkatkan perhatian siswa dengan metode diskusi yang dibimbing oleh guru, walaupun masih ada siswa yang masih kurang aktif dalam diskusi. Siswa yang belum aktif dalam diskusi dan belum menunjukkan perhatiannya terhadap pembelajaran akan diberi bimbingan dan lebih ditekankan agar aktif dalam diskusi dan memperhatikan jalannya diskusi dan materi yang dibahas. 3.2. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Februari 2014 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Tahapan kegiatan pembelajaran mengacu pada RPP. a. Lembar Observasi Guru Tahap Hasil penilaian lembar observasi guru dapat dilihat pada tabel berikut: Indikator yang diamati Skala 1 2 3 4 Memberikan motivasi awal pembelajaran Awal Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyampaikan materi pokok diselingi tanya jawab Membagi kelompok dan materi yang dibahas. Mengatur giliran pembicara agar tidak semua siswa serentak berbicara mengeluarkan pendapat Menjaga suasana kelas dan mengatur setiap pembicara agar seluruh kelas dapat mendengarkan apa yang dikemukakan Inti Mengatur giliran berbicara agar tidak ada siswa yang menonjolkan diri Mengatur agar sifat da nisi pembicaraan tidak menyimpang dari pokok / problem Mencatat hal hal yang harus segera dikoreksi Mengatur agar diskusi berlangsung antara siswa dengan siswa Menjadi pengatur pembicaraan yang baik. Menyimpulkan materi pelajaran Akhir Memberikan evaluasi Jumlah skor yang diperoleh 52 Skor maksimal 52 NILAI = x 100 % = 100 98

Berdasarkan data observasi setelah dianalisis, maka diperoleh persentase nilai rata rata (NR) mencapai 100 % atau berada dalam kategori sangat baik. Hal ini berarti bahwa proses belajar mengajar sudah sangat baik. Proses belajar mengajar dikatakan efektif apabila setiap elemen berfungsi dengan baik, siswa didik merasa senang mengikuti pelajaran, puas dengan hasil pembelajaran, membawa kesan setelah pembelajaran. b. Penilaian Sikap (Afektif) Penilaian sikap dilakukan pada saat siswa dalam proses belajar mengajar. Salah satu contoh penilaian sikap dapat dilihat pada tabel berikut: Aspek yang Diamati Skala 1 2 3 4 A. Mendengarkan B. Memandang C. Meraba, membau dan mencicipi/mengecap D. Mengamati tabel tabel, diagram diagram dan bagan bagan E. Berpikir Jumlah skor yang diperoleh 18 Skor Maksimal 20 NAWANSYAH 18 Nilai = ---- x 100% = 90 % 20 berikut: Hasil rekapitulasi penilaian afektif pada siklus II dapat dilihat pada tabel Kriteria Hasil Penilaian Jumlah Siswa Persentase Sangat Baik 24 82,76 % Baik 5 17,24 % Cukup 0 0,0 % Kurang 0 0,0 % Jumlah 29 100 % Hasil penilaian afektif pada siklus II menunjukkan bahwa rata rata siswa menunjukkan sikap pada kriteria sangat baik yaitu terdapat 24 orang dari 29 siswa yang memiliki sikap sangat baik atau 82, 76 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perhatian siswa dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran PKn dengan menggunakan metode diskusi rata rata sangat baik. 99

c. Hasil Penilaian Psikomotor Setelah selesai pelaksanaan kegiatan pembelajaran tindakan siklus II dengan menerapkan metode diskusi, kegiatan selanjutnya adalah melakukan penilaian psikomotor atau kegiatan siswa selama diskusi untuk mengetahui perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu contoh penilaian psikomotor dapat dilihat pada tabel berikut: Aspek yang Diamati Skala 1 2 3 4 A. Meraba, membau dan mencicipi/ mengecap B. Menulis atau mencatat C. Membaca D. Membuat ringkasan dan menggarisbawahi E. Latihan atau praktek Jumlah skor yang diperoleh 18 Skor Maksimal 20 SUCI AULIA 18 Nilai = ---- x 100% = 90 % 20 tabel berikut: Hasil rekapitulasi penilaian psikomotor pada siklus II dapat dilihat pada Kriteria Hasil Penilaian Jumlah Siswa Persentase Sangat Baik 26 89,66 % Baik 3 10,34 % Cukup 0 0 % Kurang 0 0 % Jumlah 29 100 % Dari rata rata hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa siswa menunjukkan perhatian yang sangat baik dan semua aspek penilaian terlaksana dengan sangat baik. Penerapan metode diskusi dalam pembelajaran PKn dapat memberikan pemahaman yang sangat baik tentang materi yang dipelajari dengan cara berdiskusi. Metode diskusi dapat meningkatkan pula kemampuan psikomotor siswa dalam proses belajar mengajar, sebab dengan metode diskusi dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan dan membahas solusi dari suatu permasalahan pada saat berdiskusi. 100

Pembahasan Berdasarkan uraian di atas, sangat nampak bahwa penelitian tindakan kelas ini secara keseluruhan semua kriteria aktivitas guru dan siswa dari siklus I ke Siklus II mengalami peningkatan dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Dari hasil tersebut, dapat diperoleh gambaran bahwa metode diskusi dalam pembelajaran PKn adalah salah satu alternatif untuk meningkatkan perhatian siswa. Siswa dapat mengeluarkan pendapatnya dan bertukar pikiran dengan teman temannya dan juga mencari solusi untuk masalah yang dihadapi dalam diskusi. Siswa yang awalnya kurang perhatian dalam proses pembelajaran berubah menjadi perhatian. Hal ini berarti bahwa metode diskusi dapat mengatasi masalah atau kesulitan belajar yang sering dialami siswa yaitu kurang perhatian. Membagi mereka dalam beberapa kelompok adalah daya tarik sendiri buat mereka untuk dapat berdiskusi dengan teman temannya, saling memotivasi dan bertukar pendapat sehingga mampu memberikan hasil terbaik sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hasil analisis siklus I yang merupakan gabungan dari serangkaian penilaian yaitu penilaian afektif dan psikomotor untuk mengetahui tingkat perhatian siswa, diperoleh hasil rata rata baik. Sedangkan hasil yang diperoleh pada siklus II jauh lebih baik daripada hasil yang diperoleh pada siklus I. dari hasil analisis penilaian pada siklus II, diperoleh hasil bahwa siswa memiliki tingkat perhatian yang sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian tujuan pembelajaran dan hasil penelitian telah memenuhi indikator kinerja yang ditentukan. Karena itu, walaupun dalam perencanaan penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus namun karena hasil dari siklus II sudah memenuhi kriteria yang ditentukan maka siklus III tidak dilaksanakan lagi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas ini mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II. Dari semua aspek penilaian baik itu aktivitas guru dan aktivitas siswa semuanya mengalami peningkatan. Peningkatan yang terjadi pada serangkaian hasil penilaian dapat disebabkan oleh: 101

a. Penerapan metode diskusi dapat merangsang berkembangnya kemampuan afektif siswa. Hal ini dikarenakan metode diskusi melibatkan siswa untuk berinteraksi dalam diskusi. b. Kemampuan siswa dalam berdiskusi adalah kemampuan afektif dan psikomotor. Melalui diskusi siswa dapat belajar untuk mencari solusi atas suatu masalah, bertukar pendapat dengan teman temannya. c. Penerapan metode diskusi juga sangat menarik perhatian siswa dalam belajar. Karena mereka boleh bertukar pendapat dengan temannya, bertanya atau bahkan menjawab. Dengan demikian, semua memusatkan perhatian pada materi yang sedang dibahas agar mereka dapat bertanya atau bahkan menjawab pertanyaan. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: Melalui metode diskusi dapat meningkatkan perhatian siswa kelas V SDN 2 Salakan pada mata pelajaran PKn. Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan hasil penilaian diperoleh rata rata siswa memiliki tingkat perhatian dalam kategori sangat baik. Saran peneliti siswa dapat lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran dan guru dapat menemukan ide ide baru dalam proses pembelajaran yang memungkinkan siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan. 102

DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas, 2005. Ilmu Pengetahuan Alam (Media Pembelajaran). Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta. Iskandar. 2009. Metodologi Pnelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Gaung. Mukhlis, Abdul. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Gramedia Rumini, Sri dkk. 1998. Psikologi Umum. Yogyakarta: FIP IKIP. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 103