BAB I PENDAHULUAN. moral dan menghargai bila ia meninggalkannya. Tindakan yang diambil olehnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memberatkankalangan yang tidak mampu tetapi, juga memberatkan dari

BAB I PENDAHULUAN. ialah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perencanaan dan kebutuhan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

ETIKA BISNIS PEMBAYARAN KLAIM TAKAFUL DANA PENDIDIKAN (FULNADI) PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KANTOR PEMASARAN PEKANBARU DITINJAU MENURUT EONOMI ISLAM

AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. tidak terduga dimasa depan, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan manusia dan pengetahuan teknologi yang dimiliki. 1

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari agama Islam

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

BAB I PENDAHULUAN. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, itulah cita-cita Negara dan

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa datang hanya dapat direkayasa semata.

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB I PENDAHULUAN. bidang pertanggungan merupakan sebuah institusi modern hasil temuan dari

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

I. PENDAHULUAN. Asuransi pada dasarnya merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang

BAB 1 PENDAHULUAN. terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. berbuat baik sedangkan menurut istilah adalah suatu pekerjaan atau

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha dan berdo a ( ikhtiar). Setiap manusia dalam kehidupannya dituntut

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

(ASURANSI SYARIAH) PADA PT. ASURANSI TAKAFUL DI KANTOR CABANG PERWAKILAN SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi syariah karena produk tersebut tidak mengandung unsur riba yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia perbankan, terutama perbankan syari ah tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. integral dan komprehensif, sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam mengacu

BAB III KLAIM ASURANSI PADA PT ASURANSI TAKAFUL UMUM SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

PERLAKUAN AKUNTANSI TRANSAKSI DANA PESERTA PRODUK TAKAFUL PENDIDIKAN PADA PT ASURANSI TAKAFUL KELUARGA CABANG BANJARMASIN

BAB II GAMBARAN UMUM PT. ASURANSI TAKAFUL KANTOR PEMASARAN PEKANBARU

BAB II Konsep Umum Tentang Asuransi Syari ah

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bidang-bidang tertentu, Salah satunya adalah dalam bidang keuangan, yang

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk berbagi risiko antara. saw, para sahabat. dan tabi in. Asuransi dalam catatan sejarah dunia Barat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. mengenal ekonomi syariah yang dibawa oleh pedagang Eropa sekitar abad ke-17. Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan/tabungan dan

BAB VI PENUTUP. Dari uraian pembahasan diatas, maka peneliti menyimpulkan dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat pesat dan kebutuhan. menjadi dua yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi syari ah di Indonesia boleh dikatakan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV. keuangan dengan bingkai syariah Islam yang berkaitan dengan masalah. keuangan perusahaan. Secara garis besar, fungsi-fungsi perusahaan bisa

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang menjadi. kekurangan dana. Karena itu industri perbankan mempunyai peranan yang

pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah sebagai penuntun memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak terlepas dari peran lembagalembaga

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB V PENUTUP. sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Bahwa Prinsip syariah yang di tuangkan dalam akad Dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. (komprehensif) dan abadi ( universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran dan ketentraman di alam semesta. kepentingan bersama. Sebagai makhluk yang lemah, manusia harus senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1991 diawali dengan pelaksanaan perbankan syariah 1. kebidang kegiatan ekonomi lainnya, salah satunya yaitu asuransi syariah.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan saran pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, baik aqidah, ibadah, akhlak. membeda-bedakan antara muslim dan non muslim.

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menurut muhammad bin Hasan al-syaibani dalam kitabnya al-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank atau perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan di

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan

BAB I PENDAHULUAN. perkembngan perekonomian di Indonesia khususnya untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berdasarkan kepada firman Allah SWT yang. termaktub didalam Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Firdaus, Akad-Akad Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2007), h.43

BAB I PENDAHULUAN. perilaku umat Islam dalam memandang kelembagaan-kelembagaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB II ASURANSI JIWA DALAM HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan. Dalam hal ini perlunya interaksi antara sesama. Di samping. hidup. Dalam ekonomi dikenal dengan istilah bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etika bagi seseorang terwujud dalam kesadaran moral yang memuat keyakinan benar dan tidak sesuatu perasaan yang muncul bahwa ia akan salah melakukan sesuatu yang diyakini nya tidak benar berangkat dari norma-norma moral dan menghargai bila ia meninggalkannya. Tindakan yang diambil olehnya harus ia pertanggung jawabkan pada diri sendiri. Begitu juga dengan sikapnya terhadap orang lain bila pekerjaan tersebut mengganggu atau sebaliknya mendapat pujian. 1 Etika senantiasa memiliki hubungan yang erat dengan kegiatan bisnis apabila dalam zaman modern seperti sekarang, dimana kegiatan dan skala bisnis dunia telah begitu besar. Ibadah ghairu mahdhah merupakan ibadah yang berhubungan dengan mua malah sesama manusia dilandaskan Qur an dan Hadits, termasuk didalam fiqihnya fiqih muamalah yang meliputi tata cara hubungan antara manusia beserta lingkupnya. Didalam fiqih muamalah tersebut terjadi perdebatan para ulama Islam untuk melakukan ijtihad, dan termasuk didalamnya adalah masalah perdebatan asuransi. 2 Pada prakteknya, asuransi akan bermasalah bila mana terjadi klaim. Akan tetapi tidak di pungkiri pula bahwa, masalah terbesar pada asuransi adalah pada 1 Faisal Badroen,Etika Bisnis dalam Islam,, cet. Ke 1, (Jakarta: Kencana Perdana Media Group, 2006)hal.5 2 Kharil Anwar,Asuransi Syariah dalam Perspektif praktis ( life insurance), (Surakarta: Hafis Media,2006) hal.3

2 saat pengajuan klaim yang dilakukan peserta asuransi.ditambah lagi, apabila terjadi musibah secara massal.tentulah bukan perkara mudah untuk mengajukan klaim pada asuransi, karena tidak ada satupun yang tertinggal sebagai bukti penutupan atau pemilik harta. Persepsi dari etika bisnis di dalam aktifitas etika bisnis selalu berbasis kepada program dan strategi jitu untuk mengoptimalisasi keseimbangan dari resiko yang tak terduga. Sebagaimana dalam transanksi bisnis lainya, bisnis asuransi mempunyai eksposur 3 terjadinya sengketa.bila dibandingkan dengan bisnis lainya, bisnis asuransi mempunyai potensi sengketa lebih tinggi.kontrak asuransi yang dituangkan dalam bentuk polis 4, merupakan perjanjian yang sangat spesifik karena banyak menggunakan istilah-istilah atau treminologi yang hanya difahami kalangan industri saja. Masyarakat Indonesia pada umumnya berpendapat bahwa bilamana mereka memberi polis dan membayar premi, maka segala resiko akan ditanggung pihak asuransi. Penelitian ini dilaksanakan di Asuransi takaful kantor pemasaran pekanbaru. Dipilihnya Asuransi takaful kantor pemasaran Pekanbaru merupakan asuransi pertama di Indonesia yang sudah lama berdiri lama dibanding asuransi yang berdasarkan syari ah lainya. Sebagai pelopor asuransi syariah di Nusantara, takaful telah melayani masyarakat dengan jasa asuransi sesuai dengan prinsip syari ah. 3 Eksposur adalah tempat yangtidak dilindungi ; pembukaan Pius A Partanto dan M Dahlan Al Barry, 1994 Kamus Ilmiah Populer, Surabaya, Arkola, hal. 137. 4 Polis Adalah Surat Bukti Asuransi ; surat tanda (Perjanjian) Asuransi. Ibid,hal. 607.

3 Tujuan fulnadi yaitu memudahkan perencanaan dan keuangan oraang tua sehingga orang tua tidak mengalami kesulitan pada saat anaknya masuk sekolah atau pada saat dana sedang dibutuhkan agar pendidikan anak dapat terus dilanjutkan. Memakan harta secara batil, dan tidak menepati janji dalam suatu perjanjian ini menyalahi etika bisnis, pembayaran klaim sangat signifikan untuk mengetahui bagaimana yang telah dilakukan suatu perusahaan didalam mewujudkan etika bisnis yang baik dan sehat. Dari keterangan Ny. Dewi yang telah pernah merasakan manfaat takaful berupa tahapan yang ia terima untuk anaknya pada tingkat SD dan SMP, mengatakan merasa sangat terbantu dengan mengikuti produk fulnadi ini, disaat anak sedang membutuhkan dana untuk kelanjutan pendidikan, fulnadi menjadi solusi untuk kelanjutan pendidikan anaknya, apalagi pada saat sekarang biaya awal kelanjutan untuk pendidkan begitu besar, jika tidak ada persiapan dan perencanaan yang tepat dari orang tua, dapat berpengaruh bagi kelanjutan pendidikan anak. Mengenai proses pengajuan klaim dan jangka waktu pencairan dana/ klaim yang diajukan, sangat mudah dan proses nya cepat 5. Pemahaman yang sederhana ini lah yang sering kali menjadi pemicu munculnya sengketa dalam klaim asuransi. 6 Faktanya adalah bahwa didalam polis berisi ketentuan-ketentuan lain memuat resiko yang dipertanggungkan.masalah tersebut sebenarnya sangat sederhana, tetapi karena tertanggung tidak memahami kontrak dari asuransi yang dimilikinya, maka hal ini menjadi sesuatu yang pelik. 5 Dewi, Peserta Produk Fulnadi, Wawancara, Pekanbaru, 19 Mei 2014 6 Klaim adalah Tuntutan; Menuntut (Hak Atau Ganti Rugi). Pius A Partanto dan M. Dahlan Al barry, Op cit, hal. 340.

4 Dalam asuransi konvesional dikenal denganpemindahan resiko, yang bertujuan untuk memindahkan resiko individu ke perusahaan asuransi.dalam mekanisme pertanggungan di industri asuransi, hubungan peserta dan perusahaan dinamakan hubungan tertanggung dan penanggung. Dalam mekanisme tersebut benar-benar terjadi pemindahan dana, sehingga kepemilikan dana tersebut pindah, jika suatu saat terjadi musibah atau resiko, maka menanggung adalah perusahaan asuransi, karena resiko telah berpindah sebagai konsekuensi dari pembayaran premi. 7 Sementara mekanisme asuransi pertanggungan pada asuransi syari ah, proses hubungan peserta dan perusahaan adalahsaling menanggung. Apabila terjadi musibah terhadap peserta, maka peserta asuransi syaria ah akan saling menanggung. Dengan demikian, tidak terjadi transfer resiko dari peserta ke perusahaan, karena dalam prakteknya kontribusi (premi) yang dibayarkan oleh peserta tidak terjadi pemindahan dana, sehingga status kepemilikan dana tersebut tetap melekat pada peserta shahibul mal. 8 Berkembangnya ekonomi syari ah sekarang ini, tidak hanya bergerak dalam dunia perbankan saja, sekaligus juga didunia perniagaan.salah satunya adalah asuransi syari ah. Asuransi syari ah merupakan asuransi yang didasarkan pada prinsip-prinsip syari ah.sebenarnya konsep asuransi Islam bukan hal yang baru, karena sudah ada sejak zaman Rasulullah yang disebut dengan aqila. Hal ini sudah menjadi kebiasaan suku arab sejak zaman dahulu bahwa jika ada salah satu anggota suku yang terbunuh oleh anggota suku lain, pewaris korban 7 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syari ah (life and general): Konsep dan Sistem Operasional, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004)hal. 304. 8 Ibid, hal.303

5 akan dibayar sejumlah uang darah ( diyat) sebagai kompensasi oleh saudra yang terdekat dari pembunuh. Saudara terdekat pembunuh tersebut yang disebut dengan aqilah, harus membayar uang darah atas nama pembunuhan. Lembaga asuransi memang telah lama dikenal oleh masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Meskipun perkembangannya tak sehebat perkembangan perbankan atau lembaga lainya. Sebenarnya masyarakat mulai mengenal asuransi itu sebagai lembaga yang mengelola dana tertemtu dengan maksud dan tujuan tertentu pula. Secara umum, asuransi konvesional yang sudah berumur lama masih belum mampu menarik minat masyrakat untuk mau berasuransi.buktinya, samapai sekarang angka yang berhasil ditarik dari masyarakat melalui pembukuan polis hanya sekitar 40 Triliun. Padahal sektor perbankan sudah berhasil menyedot dana pihak ketiga sampai ratusan triliunan rupiah, sedangkan dari asuransi syari ah sendiri dalam lima tahun terakhir ini, pertumbuhannya cukup memuaskan, trendkepercayaan masyarakat pada asuransi syari ah cendrung naik. Melihat data Departemen Keuangan yang menyebutkan aset asuransi syari ah terus melambung dari Rp.24,05 Miliar pada tahun 1998 menjadi Rp.117,09 pada 2004. Takaful sebagai asuransi syari ah yang bertumpu pada konsep tolong menolong dalam kebaikan dan takwa ( wa ta awanu alal birri wa taqwa), serta perlindungan ( at-ta min), menjadi semua peserta sebagai keluarga besar yang saling menanggung satu sama lain. Sistem initelah diatur dengan meniadakan tiga unsur yang bertentangan denga ajaran Islam, yaitu maghrib, ( maisir, gharar,

6 riba). Ketiga unsur tersebut masih terkandung dan tersirat dalam konsep asuransi konvesional. Fatwa DSN No.21 tahun 2001 yang berisi tentang pedoman umum asuransi syari ah dimana pasal ketujuh dalam fatwa tersebut terdapat mengenai klaim asuransi syari ah.baik dari segi akad maupun dari segi batas waktu pembayaran. Penelitian ini dilaksanakan di asuransi takaful.dipilih nya asuransi takaful dikarenakan PT. Asuransi takaful merupakan asuransi syari ah pertama yang sudah lama berdiri dibanding dengan asuransi syari ah lainya. Sebagai pelopor asuransi syari ah di nusantara, takaful Indonesiatelah melayani masyarakat dengan jasa asuransi yang sesuai dengan prinsipsyari ah, selama lebih satu dasawarsa, melalui perusahaan operasional, yaitu PT.Asuransi Takaful keluarga(asuransi jiwa syari ah) dan PT. Asuransi Takaful umum (asuransi umum syari ah). Biaya pendidikan yang semakin mahal, memang merupakan kenyataan yang harus dihadapi semua orang tua.biaya pendidikan semakin lama memang semakin mahal. Seiring dengan kenaikan barang-barang kebutuhan pokok yang pasti akan dikuti oleh kenaikan harga semua barang dan jasa disinilah letak pentingnya asuransi. Dalam konsep asuransi syari ah, mekanismenya tidak mengenal dana hangus. Peserta yang baru masuk sekalipun karena satu dan lain hal yang ingin mengundurkan diri, maka dana atau premi yang sebelumnya sudah dibayarkan bisa diambil kembali. Begitu pula dengan asuransi umum syari ah. Bila habis masaa kontrak dan tidak terjadi klaim, maka pihak perusahaan mengembalikan

7 sebagian dari premi tersebut dengan pola bagi hasil.adapun angka pembagiannya, misalkan 70:30 atau 60:40, sesuai dengan kesepakatan kontrak dimuka. Pada prinsipnya, tolak ukur kualitas dan profesionalisme jasa yang ditawarkan di dunia asuransi adalah dalam hal penyelesain klaim pada tertanggung.dikarenakan produk dalam asuransi adalah suatu janji masa datang, maka orang dapat merasakan pelayanan itu memuaskan atau tidak tergantung pada saat terjadinya suatu musibah atau kerugian (klaim). Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengkaji secara mendalam tentang ETIKA BISNIS PEMBAYARAN KLAIM TAKAFUL DANA PENDIDIKAN (FULNADI) PADA PT.ASURANSI TAKAFUL KANTOR PEMASARAN PEKANBARU MENURUT EKONOMIU ISLAM. B. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka penulis membatasi permasalahan penelitian ini pada: Etika Bisnis Pembayaran Klaim Takaful Dana Pendidikan (fulnadi) pada PT.Asuransi Takaful Kantor Pemasaran Pekanbaru Ditinjau Menurut Ekonomi Islam. C. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Bagaimana Etika Bisnis Pembayaran Klaim Fulnadi pada PT. Asuransi Takaful Kantor Pemasaran Pekanbaru?

8 2. Bagaimana Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Pembayaran Klaim Fulnadi pada PT.Asuransi Takaful Kantor Pemasaran Pekanbaru? D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui Etika Bisnis Pembayaran Klaim Fulnadi Pada PT.Asuransi Takaful Kantor Pemasaran Pekanbaru. b. Untuk mengetahui tinjauan Ekonomi Islam Tentang Etika Bisnis Pembayaran Klaim Fulnadi pada PT.Asuransi Takaful Kantor Pemasaran Pekanbaru. 2. Manfaat Penelitian a. Penelitian ini diharapkan menambah khazanah keilmuan,yaitusebagai acuan bagi peneliti selanjutnya dan diharapkan dapat memberi sumbangan teori-teori seputar permasalahan cara perhitungan pembayaran klaim pada produk non saving khususnya Takaful dana pendidikan (fulnadi) diasuransi syari ah. b. Penulis berharap penelitian ini menajdi masukan bagi PT.Asuransi Takaful Kantor Pemasaran Pekanbaru. c. Bagi PT.Asuransi Takful ini dapat dijadikan sebagai bahan dokumentasi juga diharapkan dapat member sumbangan pemikiran secara tertulis demi pengembangan produk Takaful Dana Pendidkan (fulnadi) dimasa mendatang. d. Sebagai karya tulis dala memenuhi syarat memperoleh gelar serjana Ekonmi syari ah pada Fakultas Syari ah dan Ilmu HukumUIN SUSKA RIAU.

9 E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan.adapun lokasi penelitian ini bertempat di Jln.Tuanku Tambusai Kec.SukajadiPekanbaru. Alasan memilih tempat ini karenaasuransi bila dibandingkan dengan bisnis lainya, bisnis asuransi mempunyai potensi sengketa lebih tinggi, merupakan perjanjian yang sangat spesifik karena banyak menggunakan istilah-istilah atau terminologi yang hanya difahami oleh kalangan industri saja. 2. Subjek dan Objek Penelitian a. Adapun yang jadi subjek mendalam penelitian ini adalah para peserta asuransi Takaful Dana Pendidikan di Kantor Pemasaran Pekanbaru. b. Sedangkan yang menjadi objek dari penelitian ini adalah Etika Bisnis Pembayaran Klaim Takaful Dana Pendidikan ( fulnadi) pada PT.Asuransi Takaful Kantor Pemasaran Pekanbaru Ditinjau Menurut Ekonomi Islam. 3. Populasi dan sampel Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pimpinan dari PT.Asuransi Takaful Kantor Pemasaran Pekanbaru dan 3 orang karyawan, serta peserta asuransi Takaful dana pendidikan (fulnadi) 453 orang (Priode 2010-2012), karena besarnya jumlah populasi maka diambil sampel sebanyak 5%, atau 22 orang yang dapat mewakili semua populasi.metode yang digunakan adalah random sampling.

10 4. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Data primer adalah data yang diperoleh dari tempat lokasi penelitian yaitu wawancara pada PT.Asuransi Takaful Kantor Pemasaran Pekanbaru. Kepada peserta asuransi dan angket yang disebarkan kepada peserta asuransi yang berkenaan dalam pembayaran klaim. b. Data skunder yaitu data yang diperoleh dari literatur dan dokumen yang berhubungan dengan pembahasan ini. 5. Metode Pengambilan Data Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan, maka penulis menggunakan beberapa metode yaitu: a. Observasi Penulisan melakukan pengamatan langsung dari lapangan untuk mendapatkan gambaran secara nyata baik terhadap subjek maupun objek penelitian. b. Wawancara Satu cara mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden yang berkenaan dengan masalah yang diteliti secara terpimpin. c. Angket Dengan cara penulisan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian ini, kemudian disebarkan kepada peserta asuransi sebagai responden untuk diisi.

11 d. Dokumentasi Dalam penulisan ini penulis menggunakan analisa data secara deskriptif kualitatif, yakni setelah semua data telah berhasil penulis kumpulkan, maka penulis menjelaskan secara rincidan sistimatis sehingga dapat tergambar secara utuh dan dapat difahami secara jelas kesimpulan akhirnya. 6. Analisa data Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisa kualitatif dan deskriftif. 7. Metode penulisan Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode : 1. Deduktif yaitu menggunkan kaidah umum yang ada kaitannya dengan tulisan ini kemudian di analisa dan diambil kesimpulan secara umum. 2. Induktif yaitu menggunakan kaidah khusus yang ada kaitannya dengan tulisan ini kemudian di analisa dan diambil kesimpulan secara umum. F. Sistematika penulisan BAB I : PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang, Batasan masalah, Rumusan masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan. BAB II : TINJAUAN LOKASI PENELITIAN Terdiri dari sejarah berdirinya PT.Asuransi Takaful Kantor Pemasaran Pekanbaru, Visi dan Misi, dan produk Takaful. BAB III : TELAAH PUSTAKA

12 Konsep dasar etika bisnis, macam-macam etika bisnis dalam Islam, etika bisnis pembayaran klaim pada produk takaful dana pendidikan. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Terdiri dari etika bisnis pembayaran klaim takaful dana pendidikan di kantor pemasaran Pekanbaru, tinjaun ekono Islam tentang etika bisnis pembayaran klaim. BAB V : KESIMPULAN Terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.