dokumen-dokumen yang mirip
Katalog BPS :

Katalog BPS :


Katalog BPS :

KATALOG BPS:


Katalog BPS :

Katalog BPS :

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANYUWANGI

Katalog BPS :

Katalog:

KATALOG BPS: KATALOG BPS:

Katalog BPS :

Katalog BPS :

KATALOG BPS:


NO KATALOG :

KATALOG BPS:

Katalog BPS:




Katalog:

KATALOG BPS:

STATISTIK DAERAH KECAMATAN WONGSOREJO TAHUN 2012




STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

Katalog BPS:

Katalog : pareparekota.bps.go.id


STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PEGANDON 2016

KATALOG BPS: STATISTIK DAERAH KECAMATAN KALIBARU TAHUN 2011 BPS KABUPATEN BANYUWANGI


STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO



Katalog : STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA


STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

KATALOG :

Kecamatan Selat Nasik

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA


Katalog BPS :

Katalog:

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015

KATALOG BPS:



STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT 2012

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LENGKONG 2016



tulungagungkab.bps.go.id

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG

Katalog BPS No : STATISTIK DAERAH KECAMATAN LENGKONG BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG


Katalog BPS : STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN WAY JEPARA TAHUN 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016

S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N P A G E R W O J O 2012



STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SINGOJURUH TAHUN 2014


STATISTIK DAERAH KECAMATAN ANDIR 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINAKAL 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SABANGAU 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN RANCASARI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

STATISTIK DAERAH. Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG. Katalog BPS nomor :

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUKAJADI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

pekanbarukota.bps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N S E N D A N G 2012

Katalog BPS :

Katalog BPS

Katalog BPS :

tulungagungkab.bps.go.id


Katalog :

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Katalog : Statistik Daerah Kecamatan Kobalima Timur 2016

S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N K E D U N G W A R U


Transkripsi:

KATALOG BPS: 1101002.3510110 Sumber Gambar: h p://mw2.google.com/mw-panoramio

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SRONO 2015 No. Publikasi : 35100.1440 Katalog BPS : 1101002.3510110 Ukuran Buku Jumlah Halaman Pembuat Naskah Penyunting Gambar Kulit Gambar Penerbit : 18,2 cm x 25,7 cm : v + 18 Halaman : Koordinator Statistik Kecamatan Srono Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi : Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi : Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi : Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi : Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

Kata Sambutan Publikasi Statistik Kecamatan Srono 2015 merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi untuk yang kedua kalinya. Pada publikasi ini disajikan data dan juga informasi beserta penjabaran mengenai perekonomian Kabupaten Banyuwangi untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi Kecamatan Srono Publikasi Statistik Kecamatan Srono 2015 diterbitkan guna melengkapi publikasi yang telah terbit secara rutin setiap tahun. Publikasi Statistik Kecamatan lebih menekankan pada analisis, seperti angka pertumbuhan penduduk dan lainlain. Melalui publikasi ini, diharapkan dapat membantu pengguna dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan di Kecamatan Srono. Diharapkan publikasi ini dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan akan data statistik, baik untuk instansi/dinas pemerintah, swasta, akademis maupun masyarakat luas. Oleh karena itu kami harapakan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi penerbitan yang lebih Sempurna untuk yang akan datang. Banyuwangi, Oktober 2015 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi Ir. Mohammad Amin, M.M NIP. 19661109 199212 1 001

Daftar Isi 1. GEOGRAFI 1 6. KESEHATAN 12 2. PEMERINTAHAN 3 7. PERTANIAN 15 3. PENDUDUK 4 8. INDUSTRI 16 4. TENAGA KERJA 7 9. PERDAGANGAN 17 5. PENDIDIKAN 9 10. KEUANGAN 18

GEOGRAFI 1 ecara geografis Kecamatan S Srono merupakan kecamatan yang terletak disebelah selatan dari wilayah Kabupaten Banyuwangi. Kecamatan Srono merupakan bagian dari 24 Kecamatan yang ada didalam wilayah Kabupaten Banyuwangi. Kecamatan Srono berbatasan dengan beberapa wilayah diantaranya : Utara Selatan Barat : Kecamatan Rogojampi : Kecamatan Cluring : Kabupaten Genteng Timur : Kecamatan Muncar Topografi daratan wilayah ini, menurut data dari Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Banyuwangi, mempunyai kemiringan daratan 0-8 persen, termasuk dalam kategori landau. Kecamatan Srono memiliki ketinggian antara 30-60 m dari permukaan air laut. Desa dengan ratarata ketinggian wilayah tertinggi di Kecamatan Srono adalah desa Parijatah Kulon dan Sumbersari yaitu masing 60 meter diatas permukaan laut, sedangkan pada rata-rata ketinggian terendah adalah Desa Rejoagung dan Bagorejo pada 30 meter dpl. KEC. GENTENG Peta Kecamatan Srono KEC. ROGOJAMPI KEC. CLURING Ketinggian Wilayah Di Kecamatan Srono Sumber Data : Kantor Kecamatan Srono Statistik Daerah Kecamatan Srono Tahun 2015 1

1 GEOGRAFI Pembagian Wilayah Sumber Data : Kantor Kecamatan Srono Nama Dan Panjang Sungai Di Kecamatan Srono Kecamatan Srono memiliki luas wilayah sebesar 73,72 km 2. Dengan luas wilayah 14 km 2 Desa Wonosobo menjadi desa yang memiliki wilayah terluas di Kecamatan Srono, ada 3 desa dengan wilayah terkecil ialah Desa Sukonatar, desa Bagorejo, dan desa Parijatah Wetan dengan luas masingmasing 8 km 2. Kecamatan Srono dialiri oleh 10 buah sungai. Sungai Bomo merupakan sungai terpanjang yang mengalir melewati wilayah Kecamatan Srono dengan panjang 10, 8 km dan sungai terpendek yang mengalir melewati kecamatan Srono adalah Sungai Awat dengan panjang 2,7 km. Sungai-sungai ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana irigasi bagi pertanian. Sumber Data : Kantor Kecamatan Srono 2 Statistik Daerah Kecamatan Srono Tahun 2015

PEMERINTAHAN 2 ecamatan dipimpin seorang Camat K yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota/Bupati melalui Sekre-taris Kota Administrasi / Kabupaten Ad-ministrasi. Sedangkan desa dipimpin seorang Kepala Desa yang dipilih lang-sung oleh penduduk desa Secara administratif Kecamatan Srono terbagi menjadi 10 desa. Selama periode 2011-2013, jumlah desa tidak ada perubahan. Ditingkat pemerintahan desa masih terdapat pembagian wilayah lagi yaitu dusun, rukun warga (RW) dan rukun tetangga (RT). Kecamatan Srono terdiri dari 42 dusun, 144 rukun warga dan 554 rukun tetangga. Desa Wonosobo merupakan desa dengan jumlah dusun terbanyak, yaitu 7 dusun, sedangkan desa Bagorejo merupakan desa dengan jumlah pembagian dusun terkecil yaitu 2 dusun. Jumlah RW terkecil berada di Desa Rejoagung sebanyak 9 RW. Desa dengan jumlah RT terkecil, adalah desa Kepundungan sebanyak 35 RT, sedangkan jumlah RT terbanyak adalah Kebaman yaitu 101 RT. Statistik Permerintahan Di Kecamatan Srono Sumber Data: Kantor Camat Srono Banyaknya Dusun, RW dan RT Tahun 2014 Sumber Data: Kantor Camat Srono Statistik Daerah Kecamatan Srono Tahun 2015 3

3 PENDUDUK Indikator Kependudukan Di Kecamatan Srono Perbandingan Jumlah Penduduk Laki-laki Dan Perempuan B erdasarkan konsep BPS yang dimaksud dengan Penduduk Indonesia mencakup Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) yang tinggal dalam wilayah geografis Indonesia, baik bertempat tinggal tetap maupun yang bertempat tinggal tidak tetap (seperti tuna wisma, pengungsi, awak kapal berbendera Indonesia, masyarakat terpencil/terasing, dan penghuni perahu/rumah apung). Anggota korps diplomatik beserta keluarganya, meskipun menetap di wilayah geografis Indonesia, tidak dicakup sebagai penduduk. Proyeksi hasil Sensus Penduduk tahun 2010 memperkirakan jumlah penduduk Kecamatan Srono pada tahun 2014 sekitar 888.612 jiwa dengan penduduk laki-laki sejumlah 44.182 iwa dan penduduk perempuan 44.430 jiwa. Dalam tiga tahun terakhir terjadi kenaikan pertumbuhan penduduk di Kecamatan Srono, ini dapat dilihat dari laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami pertambahan penduduk sebanyak 259 jiwa. 4 Statistik Daerah Kecamatan Srono Tahun 2015

PENDUDUK 3 Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara jumlah penduduk pria dan jumlah penduduk wanita pada suatu daerah dan pada waktu tertentu, yang biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk pria per 100 wanita. Rasio je-nis kelamin Kecamatan Srono yaitu 99, besarnya rasio yang berada dibawah 100 menunjukkan jumlah penduduk perempuan di kecamatan ini lebih banyak dari penduduk laki-laki. Jika dilihat pada maasingmasing desa, terdapat 4 desa yang memiliki rasio 100, yang menunjukkan jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari penduduk perempuan didesa tersebut. Angka kepadatan penduduk menunjukan rata-rata jumlah penduduk tiap 1 kilometer persegi. Semakin besar angka kepadatan penduduk menunjukan bahwa semakin padat penduduk yang mendiami wilayah tersebut. Adapun kepadataan penduduk di Kecamatan Srono ialah 1.202 jiwa/km 2, artinya bahwa secara rata-rata tiap 1 kilometer persegi wilayah di Kecamatan Srono didiami oleh 1.202 penduduk. Rasio Jenis Kelamin Kepadatan Penduduk Statistik Daerah Kecamatan Srono Tahun 2015 5

3 PENDUDUK Distribusi Penduduk menurut Wilayah Piramida Penduduk Kecamatan Srono Jika dilihat pada masing-masing desa, Desa Bagorejo memiliki kepadatan penduduk tertinggi, yaitu 2.046 jiwa/km 2,sedangkan terendah ialah Desa Parijatah Kulon yaitu 838 jiwa/km 2. Seperti halnya luas wilayah dari masing-masing desa yang bervariasi, distribusi penduduk pada desa-desa di Kecamatan Srono juga bervariasi. Hal ini dapat dilihat pada pie chart disamping yang menunjukkan sebagian penduduk Kecamatan Srono bermukim di Desa Wonosobo yaitu berjumlah 15 persen dari total Penduduk Kecamatan Srono. Sedangkan total penduduk Desa Sukonatar hanya 6 persen dari total Penduduk Kecamatan Srono. Kecamatan Srono masuk kategori penduduk usia muda. Dimana dari keseluruhan penduduk Kecamatan Srono yang berjumlah 88.612 jiwa, prosentase usia antara 0-14 tahun sebesar 22,97 persen, usia 15-64 tahun sebesar 66,58 persen dan usia 65+ tahun sebesar 8,45 persen. 6 Statistik Daerah Kecamatan Srono Tahun 2015

TENAGA KERJA 4 J umlah penduduk yang bekerja di kecamatan Srono pada tahun 2014 adalah 44.242 jiwa, atau dengan kata lain penduduk Kecamatan Srono yang bekerja pada tahun 2014 adalah 49,93 persen dari seluruh jumlah penduduk kecamatan Srono. Posisi kecamatan Srono yang dialiri beberapa sungai yang membuat tanah disana baik untuk kegiatan pertanian. Hal ini dimanfaatkan oleh sebagian besar penduduk dengan menjadikan ber-cocok tanam sebagai kegiatan pekerjaan utama, terbukti dengan prosentase penduduk yang bekerja disektor ini mencapai 40,44 persen. Setelah pertanian, Konstruksi Bangunan menempati urutan kedua dalam menyerap tenaga kerja yaitu sebesar 15,56 persen. Sedangkan sector Informasi dan komunikasi hanya menyerap 0,29 persen dari jumlah tenaga kerja yang ada. Dari berbagai subsektor disek-tor pertanian, pertanian tanaman padi dan palawija menyerap tenaga kerja paling besar yaitu sebesar 88,59 persen seluruh tenaga kerja disektor pertanian. Tenaga Kerja Menurut Sektor Pekerjaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Statistik Daerah Kecamatan Srono Tahun 2015 7

4 TENAGA KERJA Prosentase Tenaga Kerja Menurut Desa Komposisi Tenaga Kerja Per Desa Jika dilihat dari distribusi jumlah tenaga kerja yang sebagian besar berada di Desa Kebaman dan desa Wonosobo masing-masing sejumlah 7.264 dan 6.239 tenaga kerja atau 17 persen dan 14 persen dari seluruh tenaga kerja di Kecamatan ini. Sedangkan jumlah tenaga kerja di Desa Sukonatar hanya sejumlah 2.391 orang atau 5 persen, merupakan jumlah terendah dari seluruh tenaga kerja yang ada di Kecamatan Srono. Prosentase tenaga kerja dari jumlah penduduk disetiap desa tidaklah sama. Desa Kebaman memiliki tenaga kerja sebanyak 7.264 orang atau sebesar 9,90 persen dari seluruh penduduk dari desa tersebut. Desa kedua yang memiliki prosentase tenaga kerja yang tinggi terhadap jumlah penduduknya adalah Desa Wonosobo yaitu sebesar 14,10 persen atau sebanyak 6.239. Sedangkan desa dengan prosentase tenaga kerja yang lebih rendah adalah Desa Kepundungan dan Desa Sukonatar dengan prosentase masing-masing sebesar 6,32 persen, dan 5,40 persen dari jumlah penduduk dari masingmasing desa tersebut. 8 Statistik Daerah Kecamatan Srono Tahun 2015

PENDIDIKAN 5 D alam upaya menunjang pendidikan, Kecamatan Srono memiliki sekolah-sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) baik dengan status negeri maupun swasta. Jumlah sekolah untuk SD sederajat (SD negeri / swasta dan SD ibtidaiyah negeri / swasta), SMP sederajat (SMP negeri / swasta dan SMP tsanawiyah negeri / swasta) dan SMA sederajat (SMA negeri / swasta, dan SMK) pada tahun 2014 sebanyak 62 unit, 17 unit dan 13 unit, dengan jumlah murid sebanyak 8.785 siswa (SD), 3.296 siswa (SMP), 3.236 siswa (SMA). Sedang jumlah guru yang mengajar adalah 542 orang (SD), 320 orang (SMP) dan 314 orang (SMA). Perbandingan antara jumlah murid pada suatu jenjang sekolah dengan jumlah sekolah yang bersangkutan dapat menunjukkan rata-rata daya tampung per sekolah yang mana pada masing-masing jenjang pendidikan cukup bervariasi. Dapat dilihat rasio murid terhadap jumlah sekolah untuk jenjang SD, SMP dan SMA masing-masing sebesar 142, 194, dan 249 orang per sekolah. Beban kerja guru dalam mengajar pun berbeda untuk tiap tingkatan, semakin tinggi nilai rasio semakin berkurang tingkat pengawasan- Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Di Kecamatan Srono 2014 Sumber : Dinas Pendidikan Rasio-Rasio Pendidikan Di Kecamatan Srono 2014 Sumber : Dinas Pendidikan Statistik Daerah Kecamatan Srono Tahun 2015 9

5 PENDIDIKAN APK SD, SMP, dan SMA Kecamatan Srono Tahun 2014 (%) Sumber : Dinas Pendidikan dan perhatian guru terhadap murid, sehingga mutu pengajaran cenderung semakin rendah. Rasio murid-guru untuk tiap tingkatan di Kecamatan Srono cukup rendah yaitu 16, 10 dan 10 murid per guru. Kesadaran akan pentingnya pendidikan sudah mulai disadari oleh masyarakat pada umumnya, ini dapat dilihat dari besarnya angka partisipasi sekolah, angka ini juga dapat menunjukkan besarnya peluang untuk mengakses pendidikan secara umum. Untuk mengetahui besarnya partisipasi dapat diketahui dari Angka Partisipasi Kasar (APK) yang merupakan rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah ditingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Untuk tahun 2014 angka partisipasi sekolah untuk tingkat SD, SMP dan SMA masing-masing adalah 240 persen, 150 persen dan 153 persen. Jenjang SD dan SMP memiliki besar APK diatas 100 persen yang menunjukkan bahwa ada penduduk yang sekolah walaupun usianya belum mencukupi dan atau melebihi usia yang seharusnya sekolah dikedua jenjang tersebut. 10 Statistik Daerah Kecamatan Srono Tahun 2015

PENDIDIKAN 5 Rendahnya APK dapat disebabkan adanya siswa pada kelompok usia tersebut yang tidak melanjutkan pendidikannya, atau dikarenakan adanya siswa pada kelompok usia tersebut mengenyam pendidikan pada jenjang tersebut di luar Kecamatan Srono. Pada tahun 2014 ini terjadi kenaikan angka partisipasi sekolah disemua jenjang pendidikan di Kecamatan Srono. Naiknya angka ini menunjukkan partisipasi pendidikan yang semakin meningkat. Kenaikan yang cukup besar terjadi pada jenjang pendidikan SMA yang mencapai 5 persen. Naiknya angka ini dapat disebabkan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan yang lebih tinggi. APK SD, SMP, dan SMA Kecamatan Srono Tahun 2013-2014 Sumber : Dinas Pendidikan Statistik Daerah Kecamatan Srono Tahun 2015 11

6 KESEHATAN Fasilitas Kesehatan Kecamatan Srono 2014 Banyaknya Tenaga Kesehatan Kacamatan Srono 2014 K esehatan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Oleh karena itu ketersediaan sarana dan prasarana penunjang kesehatan sangatlah penting. Di Kecamatan Srono, terdapat rumah sakit, puskesmas, posyandu, dan lainnya telah tersedia. Pada tahun 2014 Jumlah fasilitas kesehatan yang terdapat di Kecamatan Srono adalah RS Umum / Bersalin sebanyak 1 unit, Puskesmas sebanyak 3 unit yang dibantu dengan Puskesmas Pembantu (Pustu) sejumlah 7 unit, Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) sejumlah 2 unit dan Posyandu sejumlah 118 unit yang tersebar di 10 desa di kecamatan Srono. Tenaga kesehatan yang bertempat tinggal di Kecamatan srono baik tenaga medis maupun tenaga non medis. Tenaga medis yang terdapat di Kecamatan Srono yaitu Dokter sebanyak 8 orang, Bidan 27 orang, Perawat 47 orang, Dukun Bayi 45 orang dan Tukang Pijat 98 orang. 12 Statistik Daerah Kecamatan Srono Tahun 2015

KESEHATAN 6 Perbandingan jumlah tenaga kesehatan dibanding jumlah jiwa di Kecamatan Srono, satu tenaga kesehatan menangani sekitar 394 orang. Apabila dirinci menurut tingkatannya, maka satu tenaga dokter menangani 11.077 penduduk Kecamatan Srono. Dari tingginya angka perbandingan tersebut, dapat dilihat bahwa jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Srono masih belum mencukupi. Jika dilihat jumlah tenaga kesehatan yang ada dimasing-masing desa, Desa Sumbersari merupakan wilayah dengan jumlah tenaga kesehatan terbanyak yaitu sejumlah 48 orang tenaga kesehatan. Sedangkan desa dengan jumlah tenaga kesehatan terkecil adalah desa Wonosobo sejumlah 14 orang tenaga kesehatan. Tenaga Kesehatan Menurut Desa Statistik Daerah Kecamatan Srono Tahun 2015 13

6 KESEHATAN Peserta KB Aktif dan Alat Kontrasepsi yang Digunakan Tahun 2014 Sumber / Source : Kantor Camat Srono Prosentase Peserta KB Aktif Menurut Alat Kontrasepsi Tahun 2014 Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Kecamatan Srono pada tahun 2014 sejumlah 18.306 pasangan, angka ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 18.934 pasangan. Diantaranya, terdapat 70,80 persen PUS yang menjadi peserta KB aktif atau sekitar 12.961 pasangan. Alat kontrasepsi terbanyak digunakan oleh pasangan peserta KB aktif adalah jenis suntik, mencapai 6.233 pasangan atau 48 persen, alat kontrasepsi jenis suntik ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pencapaian peserta KB aktif terbesar berada di desa Kebaman diikuti desa Wonosobo masing-masing sebesar 17 persen dan 16 persen dan desa yang pencapaian peserta KB aktif terkcil adalah desa Kepundungan yaitu sebesar 5 persen. Sumber / Source : Kantor Camat Srono 14 Statistik Daerah Kecamatan Srono Tahun 2015

PERTANIAN 7 uburnya lahan di Kecamatan S Srono dimanfaatkan sebagian besar penduduknya sebagai sumber mata pencaharian utama sebagai petani yang menyerap tenaga kerja lebih dari 50 persen dari penduduk bekerjanya. Dalam tiga tahun terakhir, luas panen tanaman pangan cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2014, luas panen tanaman pangan sebesar 9.983 hektar naiknya luas panen ini hampir dialami oleh semua komoditi. Dari lima jenis komoditi tanaman pangan yang diusahakan di Kecamatan Srono, komoditas tanaman pangan dengan luas panen terbesar selama tahun 2014 adalah padi sawah, yaitu sebesar 8.592 Ha atau merupakan 86,07 persen dari seluruh luas panen. Sedangkan luas panen terkecil ialah kacang tanah yang hanya 0,11 persen dari seluruh luas panen. Sama halnya dengan luas panen yang naik, hasil produksi seluruh tanaman pangan tahun 2014 mencapai 73.246 ton, mengalami kenaikan sebesar 5.964 ton dari tahun sebelumnya. Statistik Tanaman Pangan Kecamatan Srono Tahun 2012-2014 Sumber : Mantri Pertanian Kec. Srono Kontribusi Produksi Tanaman Pangan Kecamatan Srono Tahun 2014 Sumber : Mantri Pertanian Kec. Srono Statistik Daerah Kecamatan Srono Tahun 2015 15

8 INDUSTRI Jumlah Industri Kecamatan Srono Kontribusi Industri Kecamatan Srono K eberadaan perusahaan industri pengolahan mempengaruhi kehidupan perekonomian masyarakat Kecamatan Srono. Ini dikarenakan industri dapat menyerap tenaga kerja dan sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat Dari hasil pendataan potensi desa pada tahun 2014 tercatat data perusahaan industri kecil/rumah tangga sebanyak 295 lokasi dengan usaha terbanyak di Desa Sumbersari yaitu sebanyak 56 lokasi. Desa lain yang terdapat industri paling sedikit adalah Desa Wonosobo dan Parijatah Kulon. Jenis usaha terbanyak adalah industri pembuatan tahu sejumlah 62 usaha atau 21 persen dari seluruh industri yang ada. Industri yang paling jarang ditemui di Kecamtan ini yaitu industri pembuatan Gula kelapa hanya terdapat 2 lokasi. 16 Statistik Daerah Kecamatan Srono Tahun 2015

PERDAGANGAN 9 alah satu pusat perekonomian bagi S suatu daerah adalah pasar. Sehingga keberadaannya sangatlah penting tidak hanya sebagai pendorong roda perekonomian tapi juga untuk memenuhi kebuutuhan bahan pokok bagi masyarakat sekitar. Kecamatan Srono memiliki 21 pasar tradisional, baik dengan bangunan permanen, maupun tanpa bangunan. Selain itu, terdapat Toko Bangunan sejumlah 35 unit, Toko Pertanian 31 unit, Toko Obat 6 unit, Toko Swalayan 12 unit, Toko Mobil 2 unit, dan Toko Sepeda Motor sejumlah 9 unit yang sangat membantu masyarakat yang berdomisili jauh dari pasar guna memenuhi kebutuhan sehari hari. Jika melihat ketersediaan akan sarana perdagangan per desa, maka desa dengan sarana terbanyak adalah Desa Kebaman dengan jumlah sarana perdagangan dan akomodasi 27 unit, atau 23 persen dan Sedangkan jumlah sarana terkecil berada di Desa Sukomaju yaitu 5 unit, atau hanya 4 persen. Sarana Perdagangan Kecamatan Srono Distribusi Sarana Perdagangan Kecamatan Srono Statistik Daerah Kecamatan Srono Tahun 2015 17

10 KEUANGAN Lembaga Keuangan Kecamatan Srono Sumber : Kantor Camat Srono Target Dan Realisasi Pajak Bumi Dan Bangunan 2014 una memperlancar perputaran eko G -nomi masyarakat, khususnya bagi pelaku usaha ekonomi dangan skala mikro, kecil ataupun menengah, maka diperlukan adanya suatu lembaga yang dapat menjadi sarana penunjang keuangan yang dapat memberikan bantuan kredit bagi pelaku usaha, baik berupa lembaga perbankan, maupun lembaga koperasi. Pada tahun 2014, di Kecamatan Srono telah terdapat lembaga perbankan, yang merupakan milik Bank umum sejumlah 9 unit yang berlokasi di 8 Desa, BKD sejumlah 6 unit. Selain itu juga terdapat koperasi sejumlah 28 unit Adanya koperasi ini dapat membantu dalam permodalan masyarakat dengan administrasinya yang lebih mudah dibandingkan dengan lembaga perbankan dan tentu saja dengan bunga pinjaman yang relatif lebih rendah. Sumber : Kantor Camat Srono Untuk Target dan Realisasi pajak Bumi dan Bangunan Di Kecamatan ini mencapai 99,48 persen dari target yang ditentukan yaitu 2.677.032.280 dan desa yang belum mencapai target adalah desa Kebaman. 18 Statistik Daerah Kecamatan Srono Tahun 2015

Sumber Gambar: h ps://smpn2srono.files.wordpress.com BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANYUWANGI Jl. KH. Agus Salim No 87 Banyuwangi 68425 Telp.(0333)421774 Faks.(0333)413904; Website: banyuwangikab.bps.go.id; Email : bps3510@bps.go.id