MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA MATA PELAJARAN IPA

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SDN 21 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2 GOMBONG KEBUMEN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGKLASIFIKASI PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELLEKTUAL (SAVI)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 5.1, hlm

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA TEMA DIRI SENDIRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MEDIA KARTU KATA

PENINGKATAN PENERAPAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT

PENGGUNAAN METODE SAS DENGAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS I

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP JASA DAN PERANAN TOKOH-TOKOH KEMERDEKAAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG TRANSPARAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PATEMON TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNOLOGI PENGUKURAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

Rahman, Otang Kurniaman, Gustimal Witri

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN BOROWETAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN PETARANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 KEDAWUNG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

Joyful Learning Journal

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

Transkripsi:

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA MATA PELAJARAN IPA Dhony Rusmianto 1), Kartono 2), M. Shaifuddin 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36 A, Surakarta 57616 e-mail : dr24silva@rocketmail.com Abstract: This study aims to improve students' skills through experimental methods concludes on teaching science. This type of research is a classroom action research. The subject is receiving the action Elementary School fifth grade students Berbah 2 totaling 34 students. Method of data collection is done through observation, documentation and testing. The results showed an increase in students' skills in science teaching concludes. It can be seen as follows, namely an increase in the skills of the prior action and concludes after the action in the first cycle increases were 66.6%, 81.8% second cycle, and 9.9% in the third cycle. This study concludes that the application of the experimental method can improve students' skills in science teaching conclude that impact on learning outcomes. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menyimpulkan siswa melalui metode eksperimen pada mata pelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas V SD Negeri Berbah 2 yang berjumlah 34 siswa. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menyimpulkan siswa dalam pembelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut, yaitu terjadi peningkatan keterampilan menyimpulkan dari sebelum tindakan dan setelah tindakan pada siklus I peningkatannya mencapai 66,6%, siklus II 81,8%, dan pada siklus III 9,9%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan keterampilan menyimpulkan siswa dalam pembelajaran IPA sehingga berdampak pada hasil belajar. Kata kunci: keterampilan menyimpulkan, metode eksperimen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) utamanya di SD merupakan langkah awal dalam mengenalkan konsep dari suatu gejala atau keadaan alam yang merupakan intisari pendidikan IPA. Belajar IPA bukan hanya sekedar untuk menghafalkan konsep dan prinsip Sains, akan tetapi juga dengan pembelajaran IPA siswa diharapkan dapat memiliki sikap serta mampu memahami perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Subiyanto (1988: 24) yang mengemukakan bahwa fungsi bidang studi IPA antara lain adalah 1) mengembangkan keterampilan-keterampilan yang berhubungan dengan keterampilan proses; 2) mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menimbulkan rasa cinta dan kagum terhadap Penciptanya; 3) mengembangkan sikap dan nilai; 4) mengembangkan minat murid terhadap IPA; dan 5) mengembangkan konsep-konsep IPA sederhana yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan melalui pembelajaran IPA diharapkan siswa dapat mengembangkan kreatifitasnya di bidang IPA sebagai bentuk tanggap atas perubahan perubahan yang terjadi di sekitarnya sehingga nantinya akan berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Untuk mendorong kemampuan siswa di bidang IPA maka diperlukan berbagai upaya yang harus dilakukan oleh pendidik (guru). Seorang guru hendaknya memandang pembelajaran IPA tidak hanya menekankan pada hasil tetapi juga menekankan pada proses untuk memahami konsep, sehingga dengan itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pema-haman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Depdiknas, 24.P.3). Menurut Von Glasersfeld (Suparno, 1997) mengemukakan pendapat bahwa salah satu faktor yang menentukan prestasi dan hasil belajar IPA adalah faktor kemampuan guru menerapkan dan mengembangkannya dalam kegiatan belajar mengajar Sains. Penulis melihat keadaan pembelajaran IPA di SD Negeri Berbah 2, khususnya di kelas V sebagian besar siswa terlihat kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa hanya mendapatkan materi dari penjelasan guru saja, tanpa adanya aktivitas langsung dari siswa. Sehingga anak sulit menarik kesimpulan dari materi yang diberikan guru. 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

Hal ini dapat mempengaruhi pada prestasi yang rendah karena siswa kurang begitu paham pada materi IPA yang dipelajari. Keterampilan menyimpulkan sangatlah penting untuk dikuasai siswa karena merupakan indikator sejauh mana dalam siswa mendalami materi yang telah diajarkan oleh guru. Metode konvensional yang diterapkan oleh guru hanya memberikan gambaran berupa kegiatan ceramah menyebabkan siswa kurang memahami konsep sehingga mempersulit siswa dalam menarik suatu generalisasi/ kesimpulan. Hal ini apabila diterapkan dalam pembelajaran IPA maka akan terjadi kesenjangan antara prestasi dengan hasil yang diharapkan. Siswa akan mudah menarik kesimpulan jika anak itu mengalami sendiri kegiatan atau gejala yang ada pada materi IPA. Selain anak akan mudah dalam mendalami konsep, kegiatan IPA juga dapat dijadikan sebagai bukti otentik mengenai gejala-gejala yang terjadi. Untuk itu sangat diperlukan suatu metode yang akan diterapkan demi tercapainya tujuan- tujuan dari pendidikan IPA di SD. Kita sebagai guru profesional dituntut untuk merancang suatu kegiatan pembelajaran yang menarik sehingga tujuan yang direncanakan dalam pembelajaran IPA dapat tercapai. Metode yang diharapkan oleh penulis agar siswa dengan mudah dapat mendalami konsep IPA yaitu pembelajaran dengan metode eksperimen. Metode eksperimen menerapkan prinsip learning by experience dalam belajar (Cece Wijaya: 1991). Siswa dapat mengalami baik langsung maupun tidak langsung suatu gejala/ peristiwa yang dihadapinya untuk pengalaman belajar tertentu. Dengan metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku. Sehingga dari kegiatan eksperimen tersebut siswa mampu menemukan jawaban sendiri yang kemudian dapat dijadikan suatu kesimpulan. Kelebihan-kelebihan dari metode eksperimen menurut pendapat Roestiyah (21: 82) adalah 1) Dengan eksperimen siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya dengan sesuatu yang belum pasti kebenarannya; 2) mereka lebih aktif berpikir dan berbuat; 3) siswa dalam melaksanakan proses eksperimen di samping memperoleh ilmu pengetahuan, juga menemukan pengalaman praktis serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat percobaan; 4) dengan eksperimen siswa dapat membuktikan sendiri kebenaran sesuatu teori, sehingga akan mengubah sikap mereka yang tahayul, ialah peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal. Berdasarkan hal tersebut di atas, penelitian ini menerapkan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA kelas V di SD Negeri Berbah 2 Sleman. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menyimpulkan pada mata pelajaran IPA kelas V di SD Negeri Berbah 2 Sleman. METODE Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Berbah 2 tahun pelajaran 212/ 213 beralamat di Tegaltirto, Berbah, Sleman. Waktu penelitian antara bulan Juli- September 212. Dilaksanakan 6 kali pertemuan dengan waktu 12 x 35 menit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus yang berulang, meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting) (Taggart (1998) dalam Zainal Aqib (26: 127). Data diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan tes. HASIL Berdasarkan data hasil penelitian, tindak belajar mengajar yang dilakukan dengan metode eksperimen dapat meningkatkan keterampilan menyimpulkan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat terjadi karena dalam proses pembelajaran menggunakan metode eksperimen, siswa lebih tertarik dan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu siswa juga berani tampil presentasi di depan kelas serta menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, baik dari guru maupun siswa lain. Selain itu, keterampilan menyimpulkan siswa menunjukkan peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan metode eksperi-

men dapat meningkatkan keterampilan menyimpulkan siswa dalam pembelajaran IPA. a. Hasil Siklus I, II, dan III Secara rinci peningkatan keterampilan menyimpulkan siswa pada mata pelajaran IPA dengan materi cahaya dan sifat-sifatnya melalui metode eksperimen pada siklus I, II dan III dapat meningkat. Untuk mengetahui adanya peningkatan keterampilan menyimpulkan tersebut dapat dilihat pada tabel 1, tabel 2, dan tabel 3 di bawah ini: Tabel 1. Hasil Keterampilan menyimpulkan Siswa Siklus I FREKUENSI INTERVAL SIKLUS I 61-68 11 33% 69-76 13 39% 77-84 % 85-92 6 18% 93-1 3 1% JUMLAH 33 1% Tabel 2. Hasil Keterampilan Menyimpulkan Siswa Siklus II INTERVAL FREKUENSI SIKLUS II 61-68 6 18% 69-76 15 45% 77-84 % 85-92 7 22% 93-1 5 15% JUMLAH 33 1% Tabel 3. Hasil Keterampilan Menyimpulkan Siswa Siklus III FREKUENSI INTERVAL SIKLUS II 61-68 3 1% 69-76 14 42% 77-84 % 85-92 6 18% 93-1 1 3% JUMLAH 33 1% b. Hasil Aktivitas Siswa Siklus I, II, dan III Berdasarkan hasil dari observasi, aktivitas siswa mengalami peningkatan yang memuaskan, siswa sangat antusias dalam belajar, persentase aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini : Tabel 4. Aktivitas Siswa Siklus I, II, dan III No 1 2 3 4 Komponen Motivasi & perhatian Peran aktif Kreati -vitas Gangguan Kelas Persentase (%) Siklus I II III Y T Y T Y T 34 66 66 34 66 34 57 43 71 29 85 15 1 5 5 1 25 75 5 5 75 25 Rata- rata 29 71 59,25 4,75 81 19 Keterangan: Y = melakukan, T = tidak melakukan c. Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, dan III Hasil belajar siswa merupakan tolak ukur keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Data tentang hasil belajar siswa pada penelitian ini diperoleh dari tes siklus. Dalam penelitian ini peneliti dan guru kelas mengambil kesepakatan dalam penetapan KKM yaitu 7. Pada penelitian ini hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan dari setiap siklus. Secara terperinci peningkatan hasil belajar siswa diuraikan seperti pada tabel 5 sebagai berikut : Tabel 5. Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, dan III Siklus I Siklus II Siklus III 2 siswa (61%) 25 siswa (76%) 29 siswa (88%) PEMBAHASAN a. Kondisi Awal Keterampilan menyimpulkan siswa diketahui dari dua indikator yaitu ketepatan isi

dan struktur kalimat. Sebelum dilakukan tindakan keterampilan siswa dalam menyimpulkan suatu materi pelajaran masih rendah. Hal ini disebabkan siswa tidak tertarik dengan proses pembelajaran yang diterapkan guru, siswa hanya diposisikan sebagai pendengar. Pada kondisi ini guru belum memaksimalkan penggunaan alat peraga serta belum menggunakan metode eksperimen. Guru terlalu sering menggunakan metode ceramah saja, hal ini membuat siswa merasa bosan dan sasaran menjadi tidak tercapai sehingga berdampak pula pada hasil belajar siswa yang kurang maksimal. b. Siklus I Tindakan siklus I tercatat siswa yang mendapat nilai 75 yaitu sebanyak 22 siswa (67%). Data tersebut menunjukkan bahwa keterampilan menyimpulkan siswa terhadap proses pembelajaran belum meningkat secara signifikan. Hal ini disebabkan siswa masih belum terbiasa dalam melakukan kegiatan eksperimen, hal ini terjadi karena selama ini siswa selalu ditempatkan sebagai pendengar yang hanya mendengarkan penjelasan dari guru yang akibatnya siswa menjadi kurang termotivasi dalam proses pembelajaran. c. Siklus II Tindakan pada Siklus II mengguna-kan metode eksperimen dengan memberikan kebebasan bagi siswa untuk melakukan kegiatan eksperimen sendiri tanpa bimbingan penuh dari peneliti, peneliti hanya bersifat sebagai fasilitator saja. Hal ini ternyata cukup efektif, terbukti dari siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 27 siswa (82%). d. Siklus III Tindakan pada Siklus III keterampilan menyimpulkan siswa semakin meningkat, hal ini disebabkan karena siswa mulai terta-rik dengan proses pembelajaran. Siswa tidak merasa bosan dengan pembelajaran seperti sebelum diadakan tindakan. Siswa terlihat bersemangat, ceria, dan begitu menikmati proses pembelajaran. Dari lembar observasi juga terlihat semua indikator mengalami peningkatan. Siswa yang mendapatkan nilai 75 sebanyak 3 siswa (91%). Hasil belajar atau prestasi siswa merupakan penilaian, hasil usaha dari suatu kegiatan belajar siswa yang dapat dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, maupun huruf yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai anak pada rentang waktu tertentu. Dengan adanya belajar, maka akan terdapat proses perubahan dalam pemikiran serta tingkah laku. Pada proses pembelajaran ini, penguasaan materi ajar yang dipelajari ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Tindak belajar akan dikatakan berhasil dalam belajar jika memperoleh nilai 7. Hasil belajar siswa setelah dilakukan upaya peningkatan keterampilan menyimpulkan siswa dalam pembelajaran IPA melalui metode eksperimen, hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan yang berarti. Siswa yang memperoleh nilai 7 adalah 29 siswa dari 33 siswa, jika dipersentasekan mencapai 88%. Hasil ini menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar IPA siswa. Data hasil belajar siswa menunjukkan tingkatan penguasaan materi pelajaran sudah cukup tinggi. Kenaikan hasil belajar siswa ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dapat memudahkan siswa dalam memahami materi a- jar sehingga mampu meningkatkan rata-rata hasil belajar siswa. Berdasarkan data penelitian tersebut, tindak belajar mengajar yang dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan keterampilan menyimpulkan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini terjadi karena dalam proses pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen, siswa lebih tertarik dan termotivasi dalam proses pembelajaran. Sehingga dengan demikian akan meningkatkan hasil belajarnya juga. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyani Sumantri dan Johar Permana (1998: 158) yang menyatakan metode eksperiman diberikan untuk memberi kesempatan kepada peserta didik agar dapat mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu proses, menganalisis serta menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan, dan proses. Demikian juga dengan pendapat dari Cece Wijaya (1991: 95) yang menyatakan kelebihan Metode eksperimen dapat menerapkan prinsip learning by experiencing dalam belajar. Melalui eksperimen siswa dapat mengalami baik langsung maupun tidak langsung suatu peristiwa yang dihadapinya untuk

pengalaman belajar tertentu. Melalui pengalaman itu siswa dapat mengidentifikasi gejala secara menyeluruh, yang dipelajarinya tidak hanya terbatas pada unsur pengetahuan saja, tetapi juga menyangkut dengan sikap dan keterampilan-keterampilan tertentu.. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan keterampilan menyimpulkan pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Berbah 2. Berikut ini dipaparkan tentang peningkatan keterampilan menyimpulkan dan hasil belajar siswa yaitu sebagai berikut: 1. Peningkatan keterampilan menyimpulkan siswa dalam pembelajaran IPA melalui metode eksperimen. Keterampilan menyimpulkan siswa dalam pembelajaran IPA mengalami peningkatan dari sebelum dilakukan tindakan sampai setelah dilakukan tindakan 2. Peningkatan hasil belajar IPA siswa melalui metode eksperimen. Hasil belajar IPA siswa telah mengalami peningkatan dari sebelum dilakukan tindakan sampai setelah dilakukan tindakan. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran IPA melalui metode eksperimen berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zainal. (26). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya Depdiknas. (24). Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdiknas Mulyani, Sumantri dan Permana Johar. (1998). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Ditjen Dikti, Depdikbud. Roestiyah. (21). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta Subiyanto. (1988). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdikbud. Suparno, Von Glasersfeld. (1997). Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Filsafat. Wijaya, Cece. (1991). Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya