BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA. 4.1 Hasil Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat

Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. TIRATANA ELECTRIC

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

Lampiran 8 : Daftar Pertanyaan Wawancara. No Pertanyaan Jawaban

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan.

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI PADA PT. TELESINDO SHOP

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PT. NARAWATA MAKMUR. Dalam menjalankan kegiatan audit, pengendalian terhadap sistem informasi yang penting

Pertanyaan Pengendalian Manajemen Keamanan (Security) Ya Tidak Keterangan

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN

BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE

BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT BRAHMANA. yang terdapat pada PT Brahmana.

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. DELL PAN TUNGGAL

BAB 4 HASIL AUDIT SISTEM INFORMASI

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI AKTIVA TETAP PADA PT. TRITEGUH MANUNGGAL SEJATI

Lampiran 1 : Kuesioner Pengendalian Intern Penjualan Kredit Berbasis Komputer. Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. No Kegiatan Metode Waktu. Mencari Informasi dari Buku dan. Internet yang berkaitan dengan

Matriks Audit No. Temuan Audit Resiko Temuan Rekomendasi Tindak Lanjut Risk Level

METRIK DAFTAR TEMUAN AUDIT TEMUAN RESIKO REKOMENDASI TINDAK LANJUT. rentan akan menyebabkan. penting.

MATRIKS AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PEMBELIAN KREDIT PADA. PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING,Tbk

LAPORAN AUDIT ATAS SISTEM INFORMASI DAN PENJUALAN KREDIT PADA PT. TOTALCARE NUTRACEUTICAL. (Periode: Februari 2005-Juni 2005) Tim Evaluasi:

EVALUASI SISTEM INFORMASI TABUNGAN BANK UMUM

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI APLIKASI PENGGAJIAN Penentuan ruang lingkup dan sasaran. melakukan berbagai pengamatan dan pengujian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Perencanaan Audit Sistem Informasi pada PT. Sadhana Ekapraya Amitra

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CABANG CV. PESONA DIGITAL DI MALL TAMAN ANGGREK

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PT INFOMEDIA NUSANTARA. proses pengendalian (audit) pada setiap proses pengolahan data.

12. PERKEMBANGAN / KEMAJUAN

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

Pengantar Komputer. Keamanan Komputer. Salhazan Nasution, S.Kom

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem

Sumber: Direktorat PSDM

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER ATAS SUBSISTEM KAS KECIL PADA PT. SADIKUN NIAGAMAS RAYA CABANG SRENGSENG

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PT. TUNAS RIDEAN TBK. Dalam pengevaluasian hasil informasi tersebut, diperlukan adanya

KUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI FRONT OFFICE PADA HOTEL ISTANA NELAYAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB 2 LANDASAN TEORI. subsistem atau bagian dari MIS (Management Information System) yang. diperoleh dari proses transaksi akuntansi secara rutin.

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. DISTRIVERSA BUANAMAS

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam hal ini, General Ledger merupakan salah satu komponen utama yang

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER

88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA)

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG HABIS PAKAI PADA PT. LOKA MAMPANG INDAH REALTY

BAB IV PEMBAHASAN. jadi pada PT Indo Semar Sakti dibatasi pada hal-hal berikut ini:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA. PT. ANTAM Tbk.

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBAYARAN HONOR INSTRUKTUR PADA BINUS CENTER FULLY OWNED

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. ini senada dengan pendapat Darudiato (2007:1) yang menyatakan bahwa SDM

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

Mengelola Sistem Informasi Manajemen

Materi 2 Keamanan Sistem Informasi 3 SKS Semester 8 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya

LAMPIRAN. Hasil kuesioner yang dilakukan dengan Manager PT. Timur Jaya, Bapak Jimmy Bostan

BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA

Gambar Menu Login User. Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name. Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Atas Struktur Organisasi Perusahaan. fungsi Billing terpisah dengan fungsi Accounting & Administration.

BAB IV PEMBAHASAN. fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan audit kecurangan, dilakukan

Lampiran 3.16 : Rekap Stock barang L11

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. audit dari wawancara dengan manajer yang terkait dan bagian bagian yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem

KEAMANAN SISTEM INFORMASI

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN. menjalankan kegiatan audit. Penggunaan suatu sistem informasi untuk pengolahan data

No Temuan Rekomendasi PIC. (surprised. mendadak (surprised audit) lingkungan kerja. Lampiran 1 : Matriks Resiko Operation Management Control

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Simpulan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MITIGASI RISIKO KEAMANAN SISTEM INFORMASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GARMENT PADA PT MULIA KNITTING FACTORY

BAB 4 EVALUASI SISTEM APLIKASI PENJUALAN DAN PIUTANG YANG DIREKOMENDASIKAN

PDF created with pdffactory Pro trial version

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT X,

BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI TERHADAP SISTEM APLIKASI PENILAIAN KARYA PADA KELOMPOK KOMPAS GRAMEDIA

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi

Transkripsi:

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 4.1 Hasil Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen 4.1.1 Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen Operasional Pengendalian manajemen operasional merupakan tindakan pencegahan terhadap terhambatnya atau kurang efektif dan efisiennya operasional bisnis yang berjalan pada perusahaan, karena jika suatu operasional perusahaan kurang efektif dan efisien maka hal tersebut dapat berdampak pada citra perusahaan itu sendiri serta juga dapat mengurangi kepercayaan pelanggan. Pada pengendalian manajemen operasional PT Catra Nusantara Bersama masih terdapat beberapa kelemahan, yaitu: 1. Resiko kerusakan media komputer yang tidak terkontrol tinggi. Pengendalian Manajemen Operasional, total nilai terukur -6 (data selengkapnya terlampir), artinya ditemukan bahwa tidak ada staf yang bertanggung jawab untuk mengelola media komputer. Apabila tidak ada staf yang mengelola media komputer maka kemungkinan terjadi kerusakan media komputer yang tidak terkontrol. Resiko ini bersifat tinggi, karena temuan ini memiliki dampak dan kemungkinan terjadi 59

60 dalam taraf yang tinggi. Perusahaan disarankan untuk memiliki staf yang bertanggung jawab untuk mengelola media komputer. 2. Resiko penyalahgunaan data pada media komputer tinggi. Pengendalian Manajemen Operasional, total nilai terukur -6 (data selengkapnya terlampir), artinya ditemukan bahwa tidak ada prosedur pengelolaan media komputer dalam rangka melindungi data dari penyalahgunaan atau kerusakan. Apabila tidak ada prosedur pengelolaan media komputer maka kemungkinan terjadi penyalahgunaan data pada media komputer. Resiko ini bersifat tinggi, karena temuan ini memiliki dampak dan kemungkinan terjadi dalam taraf yang tinggi. Perusahaan disarankan untuk memiliki prosedur pengelolaan pada media komputer. 3. Resiko perusahaan tidak mengetahui bagaimana kinerja para karyawannya sedang. Pengendalian Manajemen Operasional, total nilai terukur -4 (data selengkapnya terlampir), artinya ditemukan bahwa perusahaan tidak melakukan evaluasi periodik terhadap para karyawannya. Apabila tidak dilakukan evaluasi secara periodik maka pihak perusahaan tidak akan mengetahui bagaimana kinerja para karyawannya. Resiko ini bersifat sedang, karena temuan ini memiliki dampak dan

61 kemungkinan terjadi dalam taraf yang sedang. Perusahaan disarankan untuk melakukan evaluasi terhadap karyawan secara periodik oleh pihak manajemen dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja para karyawannya. 4. Resiko karyawan tidak melakukan pekerjaan/tugasnya sesuai dengan aturan yang ditetapkan sedang. Pengendalian Manajemen Operasional, total nilai terukur -4 (data selengkapnya terlampir), artinya ditemukan bahwa perusahaan tidak melakukan pemeriksaan mendadak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dengan jadwal yang tidak teratur. Apabila tidak dilakukan pemeriksaan mendadak maka akan mendorong karyawan untuk tidak melakukan pekerjaan/tugasnya sesuai dengan aturan yang ditetapkan dan bahkan melakukan kecurangan yang dapat merugikan perusahaan. Resiko ini bersifat sedang, karena temuan ini memiliki dampak dan kemungkinan terjadi dalam taraf yang sedang. Perusahaan disarankan untuk selain melakukan audit secara berkala juga perlu melakukan pemeriksaan mendadak untuk mengontrol kinerja karyawan dan memeriksa apakah ada kecurangan yang terjadi. 5. Resiko karyawan melakukan kecurangan yang dapat merugikan perusahaan sedang.

62 Pengendalian Manajemen Operasional, total nilai terukur -4 (data selengkapnya terlampir), artinya ditemukan bahwa perusahaan tidak melakukan perputaran karyawan antar cabang secara rutin. Apabila perusahaan tidak melakukan perputaran karyawan antar cabang secara rutin maka lebih mudah terjadi kecurangan karena karyawan yang bersangkutan telah benar-benar mengetahui seluk-beluk dan celah di bagiannya. Resiko ini bersifat sedang, karena temuan ini memiliki dampak dan kemungkinan terjadi dalam taraf yang sedang. Perusahaan disarankan untuk melakukan perputaran karyawan antar cabang secara rutin untuk mencegah terjadinya penyelewengan ataupun kecurangan. 4.1.2 Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen Keamanan Keamanan sistem informasi merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pengendalian manajemen keamanan untuk menjaga keamanan terhadap perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan manusia di dalam perusahaan. Pada pengendalian manajemen keamanan PT Catra Nusantara Bersama masih terdapat beberapa kelemahan, yaitu: 1. Resiko kebakaran tidak akan dapat ditangani secara cepat oleh perusahaan sedang. Pengendalian Manajemen Keamanan, total nilai terukur -3 (data selengkapnya terlampir), artinya ditemukan bahwa di ruangan

63 komputer tidak ada alarm kebakaran, pendeteksi asap, dan springkle. Apabila tidak ada alarm kebakaran, pendeteksi asap, dan springkle, maka apabila terjadi kebakaran tidak akan dapat ditangani secara cepat dan bisa menyebabkan kerugian perusahaan yang lebih besar. Resiko ini bersifat sedang, karena walaupun temuan ini memiliki dampak yang tinggi, namun kemungkinan terjadi berada pada taraf yang rendah. Disarankan agar perusahaan memiliki alarm kebakaran, pendeteksi asap, dan springkle, dan alat-alat penanganan kebakaran diperiksa secara periodik sehingga kebakaran dapat ditangani secara cepat. 2. Resiko kehilangan seluruh data di komputer maupun pada arsip fisik dokumen sedang. Pengendalian Manajemen Keamanan, total nilai terukur -3 (data selengkapnya terlampir), artinya ditemukan bahwa ruang komputer dengan tempat penyimpanan dokumen tidak dipisah. Apabila tidak ada pemisahan antara tempat penyimpanan komputer dengan ruang komputer, maka sewaktu terjadi bencana seperti kebakaran dan kebanjiran, seluruh data baik yang terdapat di komputer maupun dalam bentuk dokumen fisik bisa rusak atau hilang. Resiko ini bersifat sedang, karena temuan ini memiliki dampak yang tinggi, dan kemungkinan terjadi dalam taraf yang rendah. Disarankan agar ada

64 pemisahan antara tempat penyimpanan dokumen dengan ruangan komputer. 3. Resiko peralatan hardware yang mengalami kerusakan sewaktu terjadi kebanjiran sedang. Pengendalian Manajemen Keamanan, total nilai terukur -3 (data selengkapnya terlampir), artinya ditemukan bahwa peralatan hardware yang sementara tidak digunakan tidak ditutup dengan bahan yang tahan air. Apabila peralatan hardware yang sementara tidak digunakan tidak ditutup dengan bahan yang tahan air maka sewaktu terjadi kebanjiran, peralatan hardware akan mengalami kerusakan. Resiko ini bersifat sedang, karena temuan ini memiliki dampak dan kemungkinan terjadi dalam taraf yang sedang. Disarankan agar peralatan hardware yang sementara tidak digunakan ditutup dengan bahan yang tahan air sebagai tindakan pencegahan. 4. Resiko kehilangan data yang belum sempat disimpan jika terjadi pemadaman listrik tinggi. Pengendalian Manajemen Keamanan, total nilai terukur -6 (data selengkapnya terlampir), artinya ditemukan bahwa setiap komputer yang digunakan tidak dilengkapi dengan fasilitas berupa stabilizer ataupun UPS. Tidak adanya stabilizer ataupun UPS akan

65 menyebabkan kerusakan pada komputer karena pengaruh tegangan listrik yang tidak stabil. Selain itu, juga memberikan resiko kehilangan data yang belum sempat disimpan jika terjadi pemadaman listrik. Resiko ini bersifat tinggi, karena temuan ini memiliki dampak yang tinggi dan kemungkinan terjadi dalam taraf yang sedang. Disarankan agar setiap komputer yang digunakan dilengkapi dengan fasilitas berupa stabilizer ataupun UPS. 5. Resiko terjadinya penyusupan dan pencurian terhadap aset milik perusahaan sedang. Pengendalian Manajemen Keamanan, total nilai terukur -3 (data selengkapnya terlampir), artinya ditemukan bahwa tidak adanya penempatan penjaga dan penggunaan alarm untuk mengantisipasi adanya penyusup. Kemungkinan resiko terjadinya penyusupan dan pencurian terhadap aset milik perusahaan menjadi lebih besar. Resiko ini bersifat tinggi, karena temuan ini memiliki dampak yang tinggi dan kemungkinan terjadi dalam taraf yang rendah. Disarankan agar ditempatkan minimal 2 orang penjaga yang bertugas untuk menjaga keamanan perusahaan.

66 4.2 Hasil Evaluasi Terhadap Pengendalian Aplikasi 4.2.1 Evaluasi Terhadap Pengendalian Aplikasi Batasan Pengendalian aplikasi batasan (boundary) merupakan tindakan pencegahan terhadap keamanan data, yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan dan akses user terhadap suatu sistem agar dapat menjaga integritas dan keamanan data yang tersimpan supaya tidak hilang, rusak, dan diakses oleh orang yang tidak berhak. Pada pengendalian aplikasi batasan (boundary) PT Catra Nusantara Bersama masih terdapat beberapa kelemahan, yaitu: 1. Resiko sistem diakses oleh orang yang tidak berkepentingan sedang. Pengendalian Aplikasi Batasan, total nilai terukur -3 (data selengkapnya terlampir), artinya ditemukan bahwa sistem tidak mengharuskan pengguna memperbaharui password secara berkala. Dengan tidak adanya keharusan memperbaharui password ini, maka ada kemungkinan terjadi kebocoran password yang menyebabkan sistem diakses oleh orang yang tidak berkepentingan atas sistem. Resiko ini bersifat sedang, karena walaupun temuan ini memiliki dampak yang tinggi tapi kemungkinan terjadi dalam taraf yang rendah. Disarankan agar pengguna sistem diharuskan memperbaharui password secara berkala.

67 2. Resiko pembobolan sistem oleh orang yang berniat jahat sedang. Pengendalian Aplikasi Batasan, total nilai terukur -3 (data selengkapnya terlampir), artinya ditemukan bahwa sistem tidak ada batasan pengisian password yang salah. Dengan tidak adanya batasan pengisian password, maka ada kemungkinan terjadi percobaan pembobolan sistem oleh orang yang berniat jahat. Resiko ini bersifat sedang, karena walaupun temuan ini memiliki dampak yang tinggi tapi kemungkinan terjadi dalam taraf yang rendah. Disarankan agar sistem memiliki batasan pengisian password yang salah. 4.2.2 Evaluasi Terhadap Pengendalian Aplikasi Input Pengendalian terhadap sistem aplikasi input merupakan salah satu bagian penting yang harus dilakukan oleh perusahaan yang memiliki sistem terkomputerisasi. Karena proses memasukan data merupakan tahap awal untuk menghasilkan laporan yang berisi informasi penting yang dibutuhkan perusahaan. Berdasarkan hasil survei, tidak ditemukan kelemahan pada pengendalian aplikasi input PT Catra Nusantara Bersama. 4.2.3 Evaluasi Terhadap Pengendalian Aplikasi Output Pengendalian terhadap laporan yang dicetak perlu diperhatikan agar informasi yang disajikan bermanfaat khususnya bagi user, dan perusahaan serta

68 departemen yang terkait pada umumnya. Pada pengendalian aplikasi output PT Catra Nusantara Bersama masih terdapat beberapa kelemahan, yaitu: 1. Resiko penyelewengan laporan oleh pihak yang tidak berwenang rendah. Pengendalian Aplikasi Output, total nilai terukur -2 (data selengkapnya terlampir), artinya ditemukan bahwa banyaknya copy laporan tidak dicantumkan pada laporan. Apabila banyaknya copy laporan tidak dicantumkan pada laporan maka pihak yang tidak berwenang bisa saja mendapatkan laporan tersebut dan menyelewengkannya. Resiko ini bersifat rendah, karena temuan ini memiliki dampak yang sedang dan kemungkinan terjadi dalam taraf yang rendah. Disarankan agar mencantumkan banyaknya copy laporan dalam laporan perusahaan. 2. Resiko perusahaan tidak mengetahui program yang digunakan untuk pembuatan laporan ketika hendak mengganti bentuk laporan rendah. Pengendalian Aplikasi Output, total nilai terukur -3 (data selengkapnya terlampir), artinya ditemukan bahwa tidak terdapat nama program yang dicantumkan pada laporan. Bila perusahaan ingin mengganti bentuk laporan, maka tidak diketahui program yang

69 digunakan untuk pembuatan laporan. Resiko ini bersifat rendah, karena temuan ini memiliki dampak yang rendah dan kemungkinan terjadi dalam taraf yang sedang. Disarankan agar mencantumkan nama program pada laporan. 3. Resiko laporan yang masih diperlukan tidak tersimpan pada file perusahaan rendah. Pengendalian Aplikasi Output, total nilai terukur -3 (data selengkapnya terlampir), artinya ditemukan bahwa tidak terdapat masa berlaku laporan. Laporan yang masih diperlukan tidak tersimpan pada file perusahaan karena mungkin telah dibuang oleh perusahaan. Resiko ini bersifat rendah, karena temuan ini memiliki dampak yang sedang dan kemungkinan terjadi dalam taraf yang rendah. Disarankan agar mencantumkan masa berlaku laporan.