PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASIR PENGARIAN KABUPATEN ROKAN HULU RIAU/2016

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu dan Semen Terhadap Karakteristik Tanah Lempung Ekspansif Di Bojonegoro

PENGARUH BEBAN DINAMIS DAN KADAR AIR TANAH TERHADAP STABILITAS LERENG PADA TANAH LEMPUNG BERPASIR

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia konstruksi, tanah menduduki peran yang sangat vital dalam

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI 75% FLY ASH DAN 25% SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

PENGARUH CAMPURAN KAPUR DAN ABU JERAMI GUNA MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG

Pengaruh Penambahan Semen, Abu Sekam Padi dan Abu Ampas Tebu pada Tanah Lempung Ekspansif di Bojonegoro terhadap Nilai CBR, Swelling, dan Durabilitas

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

PENGUJIAN PARAMETER KUAT GESER TANAH MELALUI PROSES STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN CLEAN SET CEMENT (CS-10)

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membangun suatu jalan, tanah dasar merupakan bagian yang sangat

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN PASIR DAN SEMEN UNTUK LAPIS PONDASI JALAN RAYA. Anwar Muda

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo,

ANALISIS PENINGKATAN NILAI CBR PADA CAMPURAN TANAH LEMPUNG DENGAN BATU PECAH

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU SERBUK KAYU

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, pertama melakukan pengambilan sampel tanah di

PENGARUH VARIASI KEPADATAN PADA PERMODELAN FISIK MENGGUNAKAN TANAH PASIR BERLEMPUNG TERHADAP STABILITAS LERENG

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM TERHADAP NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

III. METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa tanah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG

I. PENDAHULUAN. Tanah memiliki peranan yang penting yaitu sebagai pondasi pendukung pada

TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN (DENGAN SLAG BAJA DAN FLY ASH) PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU DAN SERBUK GYPSUM TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

PENGGUNAAN TANAH PUTIH TONGGO (FLORES) DENGAN ABU SEKAM PADI UNTUK STABILISASI TANAH DASAR BERLEMPUNG PADA RUAS JALAN NANGARORO AEGELA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR KAJIAN KUAT TEKAN BEBAS STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN STABILIZING AGENTS SERBUK KACA DAN SEMEN

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

Ach. Lailatul Qomar, As ad Munawir, Yulvi Zaika ABSTRAK Pendahuluan

III. METODE PENELITIAN. Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung Rawa Sragi,

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang. diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Daya Dukung Tanah Lempung dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Uraian Umum

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (ABU AMPAS TEBU) UNTUK MEMPERBAIKI KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG SEBAGAI SUBGRADE JALAN (059G)

ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : GIOVANNI RAMADHANY GINTING

PENGARUH JARAK DAN PANJANG KOLOM DENGAN DIAMETER 5CM PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF MENGGUNAKAN METODE DSM BERPOLA TRIANGULAR

PENAMBAHAN LEMPUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR TANAH PASIR PADANG ABSTRAK

TINJAUAN SIFAT PLASTISITAS TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR ABSTRAKSI

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

BAB I PENDAHULUAN. dari bebatuan yang sudah mengalami pelapukan oleh gaya gaya alam.

PEMANFAATAN KAPUR DAN FLY ASH UNTUK PENINGKATAN NILAI PARAMETER GESER TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASAI LAMA PERAWATAN

POTENSI PENAMBAHAN DOLOMIT DAN BOTTOM ASH TERHADAP PENINGKATAN NILAI CBR TANAH EKSPANSIF

METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah liat dari Yosomulyo, Kecamatan

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Agus Saputra,2014 PENGARUH ABU SEKAM PADI TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LUNAK

Yanuar Eko Widagdo, Yulvi Zaika, Eko Andi Suryo ABSTRAK Kata-kata kunci: Pendahuluan

III. METODOLOGI PENELITIAN. panjang, dengan panjang = 18 cm, Lebar = 9 cm, dan tebal = 4,5 cm.

BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Stabilisasi Tanah 3.2. Analisis Ukuran Butiran 3.3. Batas-batas Atterberg

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DATA HASIL PENGUJIAN Laboratorium. Lampiran A

KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lanau yang diambil dari Desa

PENGARUH PENGGUNAAN ABU CANGKANG KELAPA SAWIT GUNA MENINGKATKAN STABILITAS TANAH LEMPUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau tanpa

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum Dalam pengertian teknik secara umum, Tanah merupakan material yang

Pengaruh Penambahan Bahan Stabilisasi Merk X Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR)

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah tidak terganggu (undistrub soil).

PENGARUH KAPUR TERHADAP TINGKAT KEPADATAN DAN KUAT GESER TANAH EKSPANSIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH VARIASI DIAMETER SOIL CEMENT COLUMN SKALA LABORATORIUM UNTUK STABILISASI TANAH LEMPUNG PLASTISITAS TINGGI PADA INDEKS LIKUIDITAS 1 DAN 1.

TUGAS AKHIR. Disusun oleh: MARHARA TUA MARPAUNG

PENGARUH PENAMBAHAN AIR DIATAS KADAR AIR OPTIMUM TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ABU TERBANG

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kadar air menggunakan tanah terganggu (disturbed), dilakukan

STUDI PENURUNAN PONDASI TELAPAK DIPERKUAT KOLOM KAPUR DI ATAS PASIR

air tanah (drainase tanah), mengganti tanah yang buruk.

2.8.5 Penurunan Kualitas Udara Penurunan Kualitas Air Kerusakan Permukaan Tanah Sumber dan Macam Bahan Pencemar

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan konstruksi dengan sifat-sifat yang ada di dalamnya seperti. plastisitas serta kekuatan geser dari tanah tersebut.

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. paralon sebanyak tiga buah untuk mendapatkan data-data primer. Pipa

KAJIAN PENINGKATAN NILAI CBR MATERIAL LAPISAN PONDASI BAWAH AKIBAT PENAMBAHAN PASIR

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh beratnya beban yang harus ditanggung oleh tanah berbutir halus.

BAB III LANDASAN TEORI

Korelasi antara Kuat Tekan Bebas dengan Kuat Tekan Geser langsung pada Tanah Lanau Disubstitusi dengan Pasir

Korelasi antara OMC dengan Batas Plastis pada Proses Pemadatan untuk Tanah Timbun di Aceh

EFEK CAMPURAN SOIL BINDER DAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KARAKTERISTK KUAT GESER TANAH LEMPUNG

TUGAS AKHIR PENGUJIAN CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO) PADA STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN SEMEN PORTLAND TIPE I DAN ABU VULKANIK

Transkripsi:

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH STABILITAS LERENG PADA TANAH LEMPUNG BERPASIR DENGAN PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH Disusun Oleh : TIRTA GIA ANGGIA NIM : 1213037 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASIR PENGARIAN KABUPATEN ROKAN HULU RIAU/2016

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH STABILITAS LERENG PADA TANAH LEMPUNG BERPASIR DENGAN PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH Tirta Gia Anggia ˡ Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Rismalinda, ST, MT² Bambang Edison, S.Pd, MT² Email : Tirta.Samiang.90@Gmail.Com ABSTRAK Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, semakin banyak metode yang digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah lempung berpasir dengan kembang susut tinggi. Salah satu metode yang digunakan adalah dengan penambahan aditif baik yang bersifat alami maupun kimia, tindakan yang pernah dilakukan antara lain metode stabilitas dengan kapur dan sekam padi, tetapi penelitian yang dilakukan saat ini dengan penambahan abu ampas tebu, abu ampas tebu merupakan hasil pembakaran perubahan kimia dari pembakaran ampas tebu murni. Ampas tebu digunakan sebagai bahan bakar untuk memanaskan boiler, karena jika dibiarkan tanpa dibersihkan akan terjadi penumpukan yang akan mengganggu proses pembakaran ampas tebu berikutnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penambahan campuran abu ampas tebu terhadap tanah lempung berpasir, penelitian ini dilakukan dengan membuat model lereng dalam box yang sederhanan. Tanah lempung berpasir dicampurkan dengan abu ampas tebu sebanyak 3%, 6%, 9% dan 12%. Kemudian digetarkan dengan shiver shaker, variasi pemadatan tanah yang bernama proctor sebanyak 4 kali pemadatan masing masing dilakukan sebanyak 3 kali. Dari penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan penggunaan campuran abu ampas tebu sebagai stabilitas lereng mampu meningkatkan daya dukung tanah. Kata Kunci : Stabilitas Lereng, Penambahan Abu Ampas Tebu, Tanah Lempung Berpasir, Dengan Permodelan

Latar Belakang Tanah merupakan salah satu komponen abiotik pada permukaan bumi yang sangat penting bagi makhluk hidup. Tanah menjadi sangat penting karena tanah menyediakan unsur hara, seperti mineral, bahan organic, air dan udara bagi tumbuhan untuk proses fotosintesis. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, semakin banyak metode yang dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah lempung berpasir dengan tingkat kembang susut tinggi. Salah satu metode yang sering digunakan adalah dengan penambahan aditif baik yang bersifat alami maupun kimia tindakan yang pernah dilakukan antara lain metode stabilisasi tanah dengan kapur dan abu sekam padi. Alternatif perbaikan tanah dengan bahan lain terutama material sisa (waste product) seperti abu pembakaran abu ampas tebu juga perlu dicoba. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh penambahan abu sisa pembakaran abu ampas tebu terhadap sifat fisik dan sifat mekanik tanah lempung berpasir. 2. Mengetahui sifak fisik dari tanah ( index properties ) nilai dari volume tanah, nilai batas cair, dan nilai batas susut dari tanah yang di uji dengan menggunakan saringan. 3. Mengetahui beban dinamis dan kadar air berpengaruh terhadap kestabilitas lereng pada tanah lempung berpasir. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi penambahan pengaruh abu ampas tebu terhadap tanah lempung berpasir. 1. Mengetahui sifat fisik penelitian, berat jenis, batas konsistensi, kadar air tanah, pemadatan standar dan analisa saringan. 2. Mengetahui besar sudut kemiringan lereng, dengan kemiringan yang sama tanpa pembebanan. 3. Mengetahui perbandingan kuat daya dukung tanah serta factor keamanan pada stabilitas lereng.

Batasan Penelitian Untuk memperjelas ruang lingkup penelitian maka batasan masalah diberikan antara lain : a) Penelitian dilakukan dilaboratorium mekanika tanah jurusan Teknik Sipil Universitas Pasir Pengaraian yang meliputi uji berat jenis tanah, batas plastis tanah, kepadatan tanah maxsimum dengan kadar air optimum, sudut kemiringan tanah terhadap longsor. b) Penelitian dilakukan dengan sudut kemiringan lereng 90º dengan penambahan abu ampas tebu 3%, 6%, 9%, 12%. c) Tanah yang digunakan tanah lempung berpasir dengan pemberian beban dan kadar air tanah dengan penambahan abu ampas tebu. d) Penelitian menggunakan cara pemodelan, model penempatan dan ukuran kotak uji dan lereng dengan ketinggian model lereng 30 cm dan lebar 50 cm. e) Menambah abu ampas tebu dengan persentase yang telah di tentukan, dengan persentase sebesar 39,85 % batas plastis, 67,57 % indeks plastis. TINJAUAN PUSTAKA Perbedaan Penelitian Terdahulu 1. Penelitian dilakukan laboratorium fakultas tenik universitas pasir pengaraian. 2. Tanah yang digunakan dalam penelitian di dapat dari Jalan Lingkar Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu, sedangkan penelitian terdahulu tanah yang di dapat dari daerah Bojonegoro. 3. Penelitian penambahan abu ampas tebu adalah sebanyak 3%, 6%, 9%, 12%, sedangkan penelitian terdahulu 0%, 4%, 8%, 12% dan 16%. LANDASAN TEORI Stabilitas lereng Lereng adalah suatu bidang dipermukaan tanah yang menghubungkan permukaan tanah yang lebih tinggi dengan permukaan tanah yang lebih rendah. Lereng dapat terbentuk secara alami dan dapat juga dibuat oleh manusia. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kestabilan Lereng

Keruntuhan pada lereng alami atau buatan disebabkan karena adanya perubahan antara lain topografi, seismik, aliran air tanah, kehilangan kekuatan, perubahan tegangan, dan musim /iklim/cuaca. Akibatnya adanya gaya-gaya luar yang bekerja pada material pembentuk lereng menyebabkan material pembentuk lereng mempunyai kecenderungan untuk menggelincir. Kecenderungan menggelincir ini di tahan oleh kekuatan geser material sendiri. Tanah Lempung Tanah lempung merupakan salah satu jenis tanah yang sering dilakukan proses stabilisasi. Hal ini di sebabkan sifat lunak plastis dan kohesif pada tanah lempung berpasir di saat basah, sehingga menyebabkan perubahan volume yang besar karena pengaruh air dan menyebabkan tanah mengembang dan menyusut dalam jangka waktu yang relatif cepat. Abu Ampas Tebu Abu ampas tebu adalah abu yang diperoleh dari ampas tebu yang telah diperas niranya dan telah melalui proses pembakaran pada ketel-ketel uap dimana ampas tebu ini digunakan sebagai bahan bakar pada ketel uap di pabrik PT PG Tulangohula Gorontalo. Ketel uap merupakan sumber pembangkit tenaga untuk menggerakan alat penggilingan tebu. METODOLOGI Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen karena pengujian dilakukan di laboratorium. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian dan bekerja sama dengan penjual es tebu di kabupaten Rokan Hulu. A. ALAT DAN BAHAN 1. Alat 1. Alat Tulis 2. Shive Shaker 3. Tulangan pinggiran kaca mika 2. Bahan 1. Tanah Lempung Berpasir 2. Kaca mika ukuran 50 x 30 x 30 cm 3. Campuran Abu Ampas Tebu 3%, 6%, 9%, dan 12%. PROSEDUR PENELITIAN 1. Persiapan Alat dan Bahan

30 cm A. Kadar 50 cm Air Tanah (ASTM D2216) Gambar 4.1 Model penempatan dan ukuran kotak uji dan lereng Alat yang diperlukan dalam penelitian ini berupa model penempatan dan ukuran kotak uji lereng 1 unit dengan menggunakan kaca mika ukuran 50 x 30 x 30 cm yang berbentuk persegi empat yang berbentuk seperti turunan yang dirancang sesuai dengan gambar 4.1 (Model Penempatan dan Lereng) Ukuran Kotak Uji Material penyusunan model penempatan uji lereng ini berupa sampel tanah lempung berpasir, dan abu ampas tebu sebanyak 3%, 6%, 9%, dan 12%. PEMBAHASAN Percobaan Pendahuluan Percobaan pendahuluan adalah percobaan untuk menentuk pengaruh stabilitas lereng dengan menggunakan abu ampas tebu yang kita gunakan pada percobaan ini dimana nilai dari karakteristik ini berguna menentukan nilai dukung tanah dari tanah lempung berpasir tersebut. Kadar air tanah merupakan perbandingan antara berat air yang dikandung tanah dengan berat tanah dalam keadaan kering yang dinyatakan dalam persen (%). Dari hasil pengujian di dapat persamaan berikut : Dalam hal ini : W1 W2 W = W1 W2 W2 W3 X 100% = Berat cawan + tanah basah dilapangan (gram) = Berat tanah kering setelah di oven (gram) W3 = berat cawan (gram) W4 = berat benda uji (gram) Ws = berat cawan + tanah kering di oven (gram) B. Berat Jenis Tanah (ASTM D 854 58) Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan berat jenis butiran tanah (Gs). Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat berat butir tanah kering dengan berat air dengan volume yang sama pada temperatur 27,5 C. Gs (tº) = W2 W1 w4 w1 (w3 w2)

Dimana : Gs = berat jenis tanah W1 = berat piknometer kosong W2 = berat piknometer + sampel tanah kering W3 = berat piknometer + sampel tanah + air suling W4 = berat piknometer + air suling Perancangan Kotak Uji Stabilitas Lereng Kotak uji stabilitas lereng ini terbuat dari kaca mika ukuran 50 x 30 x 30 cm yang berbentuk persegi empat dengan diberikan tulangan di sisi-sisi nya untuk menahan tekanan yang akan terjadi saat proses uji stabilitas lereng yang berbentuk seperti turunan yang dirancang untuk pembentukan tanah lempung berpasir tersebut. Dan di beri pembebanan menggunakan shive shaker untuk mengetahui turunan yang terjadi pada tanah lempung berpasir dengan penambahan abu ampas tebu. jumlah pemadatan berat volume kering penurunan 3x 11,55 34.58 3x 14,60 34.54 3x 14,58 34.51 3x 12,93 34.49 Gambar 1. Kotak Uji Stabilitas Lereng Dengan Penambahan Abu Ampas Tebu dengan sudut 90 Peningkatan berat volume kering tanah ini menunjukan kedudukan butiran akan lebih rapat atau lebih padat sehingga kemampuan tanah dalam menahan beban hingga mencapai keruntuhan tentunya akan meningkat. Hubungan antara jumlah berat volume kering ( ɣd ) dengan kemampuan tanah beban hancur dapat dilihat pada tabel 1.

p e n u r u n a n 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Grafik 1. hubungan jumlah pemadatan dan berat volume kering Hubungan Variasi Kepadatan Tanah Terhadap Beban Maksimum yang Dapat ditahan ( Beban Hancur ) Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa semakin banyak jumlah lintasan penggilasan yang telah diberikan pada tanah maka semakin tinggi kemampuan tanah menahan beban hancur. Hal ini dapat dilihat dari grafik 5.2 dan nilai hasil dari tanah menahan beban hancur berikut ini dapat dilihat hasil dari nilai hubungan sudut kohesi serta nilai ɣd dapat dilihat pada tabel. 2 dibawah ini: 0 2 4 pemadatan jumlah pemadata berat volume kering Tabel 2. nilai kohesi dan sudut geser jumlah pemadatan nilai kohesif nilai ɣd 3x 0.024 11,55 3x 0.024 14,60 3x 0.024 14,58 3x 0.024 12,93 AnalisisAngka Keamanan Berdasarkan Metode Fellenius Analisis angka keamanan pada penelitian ini dilakukan untuk membandingkan hasil penelitian ( nilai berat volume kering ( ɣd ), nilai kohesi ( c ), nilai sudut geser ( Φ ), dan pola bidang longsor) dengan hasil perhitungan angka keamanan., analisis angka keamanan dilakukan dengan menggunakan metode fenelius. Dari analisis perhitungan angka keamanan untuk setiap model lereng dengan tingkat kepadatan berbeda sebagai berikut: Adapun rumus untuk keamanan model lereng dengan metode fellenius adalah sebagai berikut : Langkah langkah perhitungan metode fellenius dengan sudut 90⁰ dengan penambahan abu ampas tebu 3% pada nilai berat kering 58,78

c = 0,024 kg/cm² ɣsat = 58,78 9.81 Φ = 10 ɣ = 48,97 gr/cm³ H = 17 cos β = 90⁰ Tanβ = 90⁰ tan Φ = 10⁰ C + ɣ TAN Φ ɣ sat H COS β TAN β + ɣ sat TAN β 0,024 + (31,75 ) 58,78 x 17 x 0,44 2 x 1,99 + 11,727 = 0,000623 + 2,70 = 2,708 KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap sampel tanah lempung berpasir yang distabilisasi menggunakan abu ampas tebu, maka diperoleh beberapa kesimpulan : 1. Penggunaan campuran abu ampas tebu sebagai stabilitas lereng mampu meningkatkan kekuatan daya dukung tanah. 2. Perbandingan antara metode fellenius tingkat keamanan 2,899 gr/cm 3 dan metode baji dengan tingkat keamananya 1,22 gr/cm 3 tingkat kestabilan nya lebih stabil metode fenellius. 3. Dengan penambahan abu ampas tebu sebanyak 12% di dapat peningkatan kestabilan tanah lebih tinggi dari pada 3%, 6%, 9%. Saran Untuk penelitian selanjutnya mengenai stabilitas lereng pada tanah lempung berpasir dengan penambahan abu ampas tebu terhadap daya dukung tanah, disarankan beberapa hal dibawah ini untuk dipertimbangkan : 1. Untuk mengetahui efektif atau tidaknya campuran abu ampas tebu diteliti lebih lanjut untuk tanah dari daerah lain dengan menggunakan campuran yang sama sehingga akan diketahui nilai nyata terjadi perubahan akibat pengaruh penambahan abu ampas tebu. 2. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sifat campuran abu ampas tebu dengan perilaku dan perlakuan yang berbeda. 3. Sebaiknya dilakukan pembersih alat/mesin sebelum melakukan pengujian-pengujian dilaboratorium dikarenakan hal ini

dapat mempengaruhi hasilyang didapat. DAFTAR PUSTAKA Yanwar Eko Prasetyo, Yulvi Zaika,Suroso Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT.Haryono 167, Malang 65145, Indonesia E-mail: m.engyeko@gmail.com Atina Reski1, Roesyanto21 Departemen Teknik Sipil,Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpusyakaan No. 1 Kampus USU Medan Email: atinayahoo.com Nafisah Umri Ukroi 1), Noegroho Djarwanti 2), Niken Silmi Surjandari 3) (1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret 2), 3) Dosen Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126, Telp 0271-634524. Email : ukroi26@gmail.com N.Ari Budiman Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udaya, Denpasar 2013 Email : nasribudiman @yahoo.com Andi Tri Utomo1), Niken Silmi Surjandari2),Noegroho Djarwanti3)1)Mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas sebelas Maret. Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp. 0271-634524 Email : anditriutomo Craig, R.F. (1994). Mekanika Tanah. Jakarta : PT. Erlangga. Das, B. M. (1994). Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid I. Murthy, V.N.S. (1977). Soil Mechanics andfoundationengineering.da hnpat Rai & Sons, New Delhi.