BUPATI BENER MERIAH RANCANGAN QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA

2017, No Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lem

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PRAKTIK PERAWAT

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009

2016, No Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS,

2 Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28H ayat (1), dan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetuju

BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 22

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIDANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERANTASAN DAN ELIMINASI PENYAKIT TUBERKULOSIS DI KABUPATEN SIAK

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN DI PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) RUMAH SAKIT UMUM NEGARA KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN HUKUM PADA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

BAB III TINJAUAN TEORITIS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KUDUS T E N T A N G PEMBEBASAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS DAN KELAS III DI RUMAH SAKIT BAGI PENDUDUK KABUPATEN KUDUS

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 142 TAHUN 2016 TENTANG

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 7 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR 03 TAHUN 2014

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PEMBIAYAAN UPAYA KESEHATAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PRAMUWISATA DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

USULAN TENTANG PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2015

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR: 03 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN REJE PEMERINTAH KAMPUNG SECARA SERENTAK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT MISKIN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN SIMEULUE

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEPERAWATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 15 TAHUN 2011

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF. BAB I KETENTUAN UMUM

=========================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1991 TENTANG PENGANGKATAN DOKTER SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP SELAMA MASA BAKTI

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG

2 1. Pelayanan Kesehatan Tradional Empiris adalah penerapan kesehatan tradisional yang manfaat dan keamanannya terbukti secara empiris. 2. Pelayanan K

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 17 TAHUN 2002 SERI E NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 93 Tahun 2016 Seri E Nomor 45 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 132 TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIDANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Transkripsi:

BUPATI BENER MERIAH RANCANGAN QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BENER MERIAH, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan masyarakat Bener Meriah yang sehat, perlu didukung dengan pembangunan di bidang kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan; b. bahwa pembangunan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu diatur dalam suatu sistem pelayanan kesehatan terpadu yang berlaku di Kabupaten Bener Meriah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Qanun tentang Pelayanan Kesehatan Kabupaten Bener Meriah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4134); 3. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2003 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848); 4. Undang Undang Nomor 41 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bener Meriah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4351); 5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4458); 7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 8. Undang.

8. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); 9. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 50635); 10. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Kabupaten dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan tempat Praktik Dokter Gigi. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN BENER MERIAH dan BUPATI BENER MERIAH MEMUTUSKAN : Menetapkan : QANUN TENTANG PELAYANAN KESEHATAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Qanun ini yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Kabupaten Bener Meriah. 2. Bupati adalah Bupati Bener Meriah. 3. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah sebagai perangkat daerah yang melaksanakan urusan bidang kesehatan. 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah. 5. Rumah

6. Rumah Sakit Umum Daerah adalah Rumah Sakit Umum Daerah Munyang Kute Redelong. 7. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Munyang Kute Redelong. 8. Sumber Daya kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif mengabdikan diri di sektor kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun yang tidak memiliki pendidikan formal kesehatan. 9. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan vokasi atau pendidikan akademis baik dengan pendidikan profesi maupun tanpa pendidikan profesi di bidang kesehatan. 10. Pelayanan Kesehatan adalah Pelayanan Kesehatan yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. BAB II ASAS DAN TUJUAN Asas Pasal 2 Pelayanan Kesehatan berasaskan nilai ilmiah, manfaat, informatif, transfaran, keadilan, kemanusiaan, kesetaraan gender dan pemberdayaan serta kemandirian masyarakat, kemitraan, nilainilai budaya lokal, dan perlindungan. Bagian Kedua Tujuan Pasal 3 Tujuan sistem kesehatan adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua komponen, baik pemerintah maupun masyarakat termasuk swasta secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. BAB III HAK DAN KEWAJIBAN Hak Pasal 4 (1) Hak-hak petugas: 1. Mendapatkan perlindungan hukum. 2. Bekerja menurut standar hukum. 3. Menolak permintaan dari pasien dan atau keluarganya untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan standar profesi. 4. Mendapat informasi selengkapnya dari pasien dan atau keluarganya untuk kepentingan pengobatannya. 5. Mendapatkan perlakuan yang adil dan jujur. 6. Mendapatkan imbalan jasa atas profesi yang diberikan sesuai dengan peraturan yang berlaku. (2) Hak.

(2) Hak-hak pasien: 1. Pasien berhak memperoleh informasi tata tertib dan peraturan yang berlaku di Puskemas. 2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur. 3. Pasien berhak memperoleh pelayanan-pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi kedokteran atau kedokteran gigi tanpa diskriminasi. 4. Pasien berhak mendapatkan kenyamanan dan kecepatan dalam pelayanan. 5. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi: a. Penyakit yang diderita; b. Tindakan medis yang akan dilakukan; c. Kemungkinan penyakit sebagai tindakan tersebut dan tindakan untuk mengatasinya; d. Alternative terapi yang lainnya; e. Prognosa (perjalanan penyakit); f. Perkiraan biaya pengobatan. 6. Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh petugas; 7. Pasien berhak menolak tindakan yang akan dilakukan terhadap dirinya; 8. Pasien berhak atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya. Bagian Kedua Kewajiban Pasal 5 (1) Kewajiban-kewajiban Petugas : a. Mematuhi Undang-Undang dan kode etik sesuai dengan status kepegawaianya; b. Memberikan pelayanan yang maksimal sesuai dengan profesi mencakup kebutuhan bio - psiko - sosial religius;; c. Memberikan informasi selengkap-lengkapnya kepada pasien tentang penyakit yang diderita; d. Melindungi Hak-Hak Pasien; e. Memegang teguh rahasia jabatan. (2) Kewajiban-kewajiban Pasien : a. Membawa kartu identitas, untuk kunjungan pertama kali; b. Membawa kartu berobat; c. Membawa kartu jaminan kesehatan; d. Mengikuti alur pelayanan Fasilitas Kesehatan; e. Mentaati aturan pelayanan dan mematuhi nasehat serta petunjuk pengobatan; f. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang masalah kesehatannya kepada tenaga kesehatan di Fasilitas Kesehatan; g. Bagi pasien umum berkewajiban membayar distribusi pasien sesuai dengan Qanun yang berlaku. Bab IV.

BAB IV WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAH Wewenang Pasal 6 (1) Pemerintah Kabupaten memiliki wewenang melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. (2) Kewenangan sebagaimana dimaksud ayat (1), diatur dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Tanggung Jawab Pasal 7 (1) Melakukan perencanaan, pelaksanaan penganggaran dan evaluasi dari pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat. (2) Ruang lingkup tanggung jawab pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. (3) Ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi tingginya. (4) ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi tingginya. (5) memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan. (6) ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien, dan terjangkau. Pasal 8 (1) Alokasi anggaran urusan pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai alokasi anggaran urusan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Bupati. BAB VI SUMBER DAYA KESEHATAN Tenaga Kesehatan Pasal 9 (1) Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Kesehatan dapat merekrut dan mendidik tenaga kesehatan bagi tenaga yang berasal dari Kampung terpencil dengan perlakuan khusus. (2) Pemerintah..

(2) Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Kesehatan mengatur penempatan tenaga kesehatan untuk pemerataan penyelenggaraan pelayanan kesehatan. (3) Ketentuan mengenai penempatan tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 10 (1) Bagi tenaga kesehatan yang bertugas di Kampung terpencil diberikan fasilitas tambahan berupa alat transportasi dan tempat tinggal serta tunjangan khusus. (2) Penentuan Kampung terpencil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Keputusan Bupati. Pasal 11 (1) Tenaga pertolongan persalinan tradisional dapat membantu tenaga kesehatan terlatih atau kemitraan dalam bentuk bantuan non medis lainnya kepada ibu dan bayi. (2) Tenaga pertolongan tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapatkan pendidikan terlebih dahulu yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan dan diberikan sertifikat. Pasal 12 (1) Fasilitas pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh pihak Pemerintah, pemerintah daerah, dan swasta. (2) Ketentuan perizinan fasilitas pelayanan kesehatan ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Pasal 13 (1) Pemerintah Daerah dapat menentukan jumlah dan jenis fasilitas pelayanan kesehatan serta pemberian izin beroperasi di daerahnya. (2) Penentuan jumlah dan jenis fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan peraturan Bupati. Pasal 14 (1) Anggaran kesehatan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Bener Meriah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat dan pihak ketiga lainnya. (2) Biaya Pelayanan kesehatan bagi penduduk tidak mampu dapat dibiayai melalui sistem asuransi dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan. BAB VII PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAPORAN Pembinaan Pasal 15 (1) Bupati melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah bidang kesehatan melakukan pembinaan terhadap lembaga dan tenaga pelayanan kesehatan. (2) Pembinaan.

(2) Pembinaan lembaga dan tenaga pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui: a. pendidikan dan pelatihan petugas pelayanan; b. fasilitasi teknis pelayanan; c. konsultasi teknis pelayanan; d. pendampingan; dan e. koordinasi pelayanan. Bagian Kedua Pengawasan Pasal 16 (1) Pengawasan terhadap kinerja penyelenggara upaya kesehatan, pengelolaan keuangan dan Badan Penyelenggara Jaminan Pemeliharaan Kesehatan dilakukan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Bupati melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten, usaha swasta dan mandiri. (3) Hasil kegiatan pengawasan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) wajib dilaporkan kepada Bupati. Bagian Ketiga Pelaporan Pasal17 (1) Setiap tenaga kesehatan dan sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan diwajibkan melaporkan pelaksanaan kegiatannya kepada Bupati melalui Dinas Kesehatan. (2) Tata Cara pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebihlanjut dalam Peraturan Bupati. BAB VIII PENGADUAN Pasal 18 (1) Masyarakat termasuk pasien dan keluarga dapat melakukan pengaduan atas setiap pelayanan kesehatan yang tidak memuaskan dari fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah kabupaten dan/atau swasta. (2) Setiap lembaga pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyediakan unit pengaduan masyarakat. (3) Dinas Kesehatan membentuk Unit Pengaduan Masyarakat untuk melakukan verifikasi terhadap laporan yang disampaikan pelapor. (4) Pengaduan yang disampaikan oleh penerima layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib ditanggapi dalam waktu 2 x 24 jam. (5) Tata cara pengaduan, pembentukan unit pengaduan masyarakat dan tata cara verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Bab IX.

BAB IX KETENTUAN SANKSI Pasal 19 (1) Bagi sarana pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan aparatur pemerintah yang melanggar atau tidak memberikan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan yang ditetapkan dikenakan sanksi administrasi. (2) Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa: peringatan lisan, peringatan tertulis, penutupan sementara, pencabutan izin, penutupan kegiatan dan atau sanksi administrasi kepegawaian lainnya. (3) Tata cara dan prosedur penerapan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Bupati. BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 20 Perizinan untuk lembaga pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang telah dikeluarkan sebelum qanun ini dinyatakan tetap berlaku sampai dengan tenggat waktu berakhirnya. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap yang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Qanun ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten BenerMeriah. Ditetapkan di Redelong Pada tanggal Juni 2 0 1 7 M Ramadhan 1438 H Plt. BUPATI BENER MERIAH, Diundangkan di Redelong Pada tanggal Juni 2 0 1 7 M Ramadhan 1438 H SEKRETARIS DAERAH BENER MERIAH, RUSLI M. SALEH ISMARISSISKA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH TAHUN 2017 NOMOR :