PEMBELAJARAN FISIKA MATERI GERAK LURUS MELALUI MODEL POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) DISERTAI DIAGRAM VEE DI KELAS X SMA NEGERI PAKUSARI

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI PETA KONSEP DI MAN 2 JEMBER (Pada Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus)

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP ARTIKEL.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL. Oleh. Rr. Laksmi Wulandari NIM

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 TANGGUL ARTIKEL

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 4 JEMBER.

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

WHELLY YULIANA K

IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA DI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA FOTO KEJADIAN FISIKA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 2 JEMBER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK YANG DIBERI PERLAKUAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMP. Imroatus Sholehah, Trapsilo Prihandono, Yushardi

Abstrak. Kata kunci : LKS berbasis analisis wacana fisika, metode eksperimen, aktivitas belajar siswa, hasil belajar fisika.

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

MODEL PEMBELAJARAN CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) DENGAN ORIENTASI MELALUI OBSERVASI GEJALA FISIS DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Eli Dwi Susanti, 2) Indrawati, 2) Yushardi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP ARTIKEL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP ARTIKEL

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP MISKONSEPSI FISIKA SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMK FARMASI JEMBER ARTIKEL

MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY (GD) DISERTAI MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) DI SMP

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICTION, OBSERVATION, AND EXPLANATION) DISERTAI TEKNIK CONCEPT MAPPING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA NEGERI 1 JENGGAWAH

Ari Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE- EXPLAIN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

Unnes Physics Education Journal

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI TEKNIK SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

IMPLEMENTASI MODEL GI-GI (GROUP INVESTIGATION-GUIDED INQUIRY) PADA PEMBELAJARAN GERAK MELINGKAR DI SMA.

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009): PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (KAJIAN: DI SMAN 1 TAPEN BONDOWOSO)

Jurusan Kimia, Jalan Mannuruki IX, Makassar 90224

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DENGAN BANTUAN LKS ADAPTIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMK

HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE

EFEKTIVITAS PENERAPAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Dewa Ayu Desinta Ratna Dewi, 1) Singgih Bektiarso, 1) Subiki 1) Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY

Desain Sampul dan Tata Letak: Ridwan Efendi. Penerbit: Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA UPI

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI LKS BERBASIS MULTIREPRESENTASI PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA SMA. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

IMPLEMENTASI MODEL GI-GI (GROUP INVESTIGATION-GUIDED INQUIRY) DALAM PEMBELAJARAN HUKUM NEWTON DI SMA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

RIDA BAKTI PRATIWI K

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

Bagus Dwi Jaya, Sutarto. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN CAROSUSEL FEEDBACK TERHADAP KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GAMPING JURNAL SKRIPSI

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

PENERAPAN MODEL INQUIRY DENGAN TEKNIK MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI MTs ARTIKEL. Oleh: Zuhriyati NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA PERMAINAN KARTU SOAL DISERTAI JAWABAN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK)

Transkripsi:

PEMBELAJARAN FISIKA MATERI GERAK LURUS MELALUI MODEL POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) DISERTAI DIAGRAM VEE DI KELAS X SMA NEGERI PAKUSARI 1) Erlinda Septy Kusuma Wardani, 1) Yushardi, 1) Rayendra Wahyu Bachtiar 1) Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember E-mail: erlinda.septy@gmail.com Abstract This article reported the result of an experimental research about the effect of POE (Predict-Observe-Explain) with Vee diagram on the straight motion learning at tenth grade SMA Negeri Pakusari in 2016/2017 academic year. The objectives of this research were to describe the learning activities during POE learning model with Vee diagram and to know the effect of POE learning model with Vee diagram to the cognitive learning outcomes in straight motion learning. The design of this research was post test only control group design. The data of the learning activities was collected by using observation and portfolio. Based on the data, the average of the learning activities was 71,37% which means active. The data of the cognitive learning outcomes in straight motion was collected by using post test. Then, the data collected was analyzed by using independent sample t-test (SPSS 20). The difference of the achievement between experiment class and control class is done by obtained significant value of 0.012. It means the result of this research proved that the use of POE learning model with Vee diagram significantly affected the cognitive learning outcomes at tenth grade SMA Negeri Pakusari. Keywords: POE (Predict-Observe-Explain) learning model, Vee diagram, cognitive learning outcomes, learning activities PENDAHULUAN Pembelajaran fisika di SMA/MA dewasa ini memiliki tujuan untuk memupuk sikap ilmiah, mengembangkan keterampilan bekerja ilmiah, dan kemampuan berpikir analisis menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun kuntitatif. Hal itu berguna sebagai bekal pengetahuan, pemahaman, dan sejumlah keterampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal itu dapat dicapai melalui pengembangan secara optimal aktivitasaktivitas belajar siswa. Dengan demikian, siswa akan mampu mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan sikap ilmiah dan keterampilan bekerja ilmiah. Keadaan di lapangan terkait pembelajaran fisika yang diperoleh dari hasil wawancara terbatas dengan guru mata pelajaran fisika di SMA Negeri Pakusari bahwa kegiatan pembelajaran fisika telah menerapkan metode ceramah, diskusi, penugasan, demonstrasi, dan eksperimen. Kegiatan eksperimen untuk kelas X di SMA Negeri Pakusari dilakukan pada materi pengukuran, hukum Newton, dan kalor. Menurut guru mata pelajaran fisika di SMA Negeri Pakusari, proses pembelajaran pada materi gerak lurus masih didominasi metode ceramah dan diskusi sehingga lebih ditekankan pada penguasaan teori berupa hafalan konsep dan matematis saja. Selain itu, siswa belum dilatih untuk mengembangkan keterampilan bekerja ilmiah pada materi gerak lurus seperti melakukan eksperimen dan membuat prediksi maupun hipotesis. Akibatnya, beberapa kendala dialami siswa pada saat kegiatan eksperimen pada materi 124

Wardani, Pembelajaran Fisika Materi... 125 lainnya, yaitu kesulitan menggunakan alat-alat labolatorium, kesulitan memahami prosedur percobaan, kesulitan membuat grafik, kesulitan menafsirkan data dalam bentuk tabel maupun grafik, kesulitan menyimpulkan hasil percobaan, dan kesulitan dalam menghubungkan antara konsep materi dan hasil percobaan. Hal itu menunjukkan aktivitas dalam bekerja ilmiah siswa pada materi gerak lurus masih kurang karena pembelajaran lebih mengutamakan hafalan teori bukan pengembangan aktivitas belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran fisika di SMA belum sepenuhnya sesuai dengan tujuan pembelajaran fisika serta hakikat fisika sebagai proses dan produk. Permasalahan tersebut disebabkan oleh kegiatan pembelajaran yang kurang melibatkan siswa untuk berpartisipasi secara aktif khususnya pada kegiatan yang menunjukkan proses ilmiah seperti demonstrasi dan percobaan. Kurangnya partisipasi aktif siswa menyebabkan siswa tidak mendapatkan pengalaman langsung dalam belajar sehingga siswa kesulitan memahami materi fisika sekaligus kurang melatih siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan melalui metode ilmiah. Salah satu alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah menciptakan kegiatan pembelajaran aktif melalui model pembelajaran POE (Predict Observe Explain). Model POE adalah model pembelajaran yang dimulai dengan menghadapkan siswa pada permasalahan, selanjutnya siswa membuat prediksi (predict), kemudian melakukan kegiatan observasi untuk membuktikan prediksi (observe), dan menjelaskan kesesuaian antara prediksi dan hasil observasi kemudian memberikan penjelasan mengapa hal tersebut terjadi (explain) (Suparno, 2013:112). Ketiga tahapan pada model POE tersebut merupakan tiga langkah utama dalam metode ilmiah sehingga model ini tidak hanya menekankan pada produk saja tetapi juga proses ilmiah. Dengan demikian, siswa mendapat kesempatan untuk mempelajari cara menemukan fakta, konsep, dan prinsip melalui pengalamannya secara langsung. Berdasarkan salah satu kelemahan model POE menunjukkan siswa yang belum terbiasa dengan pembelajaran POE akan mengalami kesulitan dalam menjelaskan alasan dalam membuat prediksi dan alasan hasil percobaan yang tidak sesuai dengan hasil prediksi (Warsono dan Hariyanto, 2014:95). Untuk mengatasi kesulitan tersebut, model pembelajaran POE dipadukan dengan diagram Vee. Hal ini disebabkan, diagram Vee mampu menghubungkan unsur konseptual dan unsur metodologi yang membantu siswa dalam memahami hubungan konsep materi dengan hasil percobaan sehingga siswa dapat menjelaskan kesesuaian antara prediksi dan hasil percobaan dengan tepat sesuai konsep materi. Melalui sisi konseptual diagram Vee juga dapat membantu siswa menyusun prediksi berserta alasannya dengan tepat. Selain itu, jika sisi metodologi menunjukkan bahwa prediksi sesuai dengan hasil percobaan, siswa dapat melihat sisi konseptual untuk memberikan penjelasan berdasarkan konsep materi sebagai penguat hasil pada sisi metodologi. Namun, jika sisi metodologi menunjukkan prediksi tidak sesuai dengan hasil percobaan, siswa dapat melihat sisi konseptual untuk memberikan penjelasan dan memperbaiki kesalahannya sesuai konsep materi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penelitian yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah mendiskripsikan aktivitas belajar fisika siswa selama pembelajaran menggunakan model POE (Predict-Observe-Explain) disertai diagram Vee pada pembelajaran fisika materi gerak lurus di kelas X SMA Negeri Pakusari dan mengkaji pengaruh model pembelajaran POE (Predict- Observe-Explain) disertai diagram Vee terhadap hasil belajar kognitif siswa pada

126 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 6 No. 2, Juni 2017, hal 124-129 pembelajaran fisika materi gerak lurus di kelas X SMA Negeri Pakusari. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri Pakusari pada kelas X MIPA mulai tanggal 14 September 2016 hingga 7 Oktober 2016. Sampel penelitian ditentukan setelah dilakukan uji homogenitas menggunakan uji One-Way ANOVA pada program SPSS 20 dengan data dari nilai rapot sisipan kelas X MIPA semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa data dari populasi yang diambil adalah homogen. Langkah selanjutnya penentuan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Hasilnya kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model POE (Predict- Observe-Explain) disertai diagram Vee dan kelas X MIPA 5 sebagai kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah. Desain penelitian menggunakan posttest only control group design. Metode pengumpulan data aktivitas belajar siswa menggunakan observasi dan portofolio. Pengumpulan data ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Teknik analisis data untuk aktivitas belajar siswa menggunakan analisis deskriptif. Deskripsi aktivitas belajar siswa diketahui dari persentase keaktifan siswa dengan persamaan: P a = A 100%...(1) N Keterangan: Pa : Persentase aktivitas belajar siswa A : Total skor yang diperoleh siswa N : Total skor maksimum Hasil persentase aktivitas belajar siswa yang didapatkan dengan menggunakan persamaan (1) kemudian dicocokkan dengan kriteria aktivitas belajar siswa yang disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Aktivitas Belajar Siswa Persentase Aktivitas Belajar Siswa (%) 91 100 Sangat aktif 71 90 Aktif 41 70 Cukup aktif 21 40 Kurang aktif 0 20 Sangat kurang aktif Masyhud (2014: 298) Metode pengumpulan data hasil belajar kognitif menggunakan tes. Tes dilakukan setelah menuntaskan pokok bahasan gerak lurus. Teknik analisis data kemampuan kognitif siswa menggunakan uji Independent Samples t-test pada program SPSS 20. HASIL DAN PEMBAHASAN Data aktivitas belajar siswa diperoleh dari hasil observasi dan portofolio pada kelas X MIPA 1. Ada empat indikator aktivitas belajar siswa yang dinilai melalui observasi adalah oral activities (bertanya, berpendapat, dan berdiskusi) dan motor activities (melakukan percobaan). Selain itu, ada empat indikator aktivitas belajar siswa yang dinilai melalui portofolio adalah drawing activities (menggambar grafik) dan mental activities (memprediksi, menafsirkan data, dan menyimpulkan). Data aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Ringkasan Skor Aktivitas Belajar Siswa Tiap Indikator Indikator Ratarata % Bertanya 33,67 Kurang Aktif Berpendapat 46,80 Cukup Aktif Berdiskusi 94,61 Sangat Aktif Melakukan percobaan 95,96 Sangat Aktif Memprediksi 74,75 Aktif Menggambar grafik 57,33 Cukup Aktif Menafsirkan 81,32 Aktif

Wardani, Pembelajaran Fisika Materi... 127 Indikator data Menyimpulkan Ratarata % Aktif Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa persentase rata-rata aktivitas belajar siswa tertinggi hingga terendah pada masing-masing indikator adalah sebagai berikut: melakukan percobaan, berdiskusi, menafsirkan data, menyimpulkan, memprediksi, menggambar grafik, berpendapat, dan bertanya. Indikator melakukan percobaan memperoleh ratarata persentase aktivitas belajar siswa tertinggi dikarenakan dalam pelaksanaan percobaan menggunakan berbagai alat dan memerlukan pembagian tugas antarsiswa dalam kelompok sehingga seluruh siswa dalam kelompok ikut terlibat dalam kegiatan percobaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Rahayu et al. (2015); Farikha et al. (2015) bahwa model POE mampu mengembangkan aktivitas belajar siswa meliputi melakukan prediksi, melakukan pengamatan atau percobaan untuk membuktikan prediksi, melakukan diskusi untuk menemukan sendiri pemahaman terhadap materi yang diajarkan dengan menganalisis secara kritis hasil pengamatan dan prediksi yang telah dibuat sehingga menimbulkan siswa termotivasi untuk belajar. Rata-rata persentase aktivitas belajar terendah adalah pada aktivitas bertanya, hal ini karena siswa tidak terbiasa untuk bertanya, sehingga butuh motivasi atau instruksi kepada siswa agar siswa lebih berani bertanya. Penggunaan diagram Vee dalam pembelajaran mengoptimalkan siswa untuk melakukan aktivitas memprediksi dan menyimpulkan. Hal ini disebabkan, sisi konseptual diagram Vee membantu siswa membuat prediksi suatu peristiwa dengan mengaitkan dengan konsep teorinya dan melalui pertanyaan kunci pada diagram Vee dapat menjadi panduan siswa untuk membuat kesimpulan dengan tepat sesuai dengan apa yang ingin dipelajari (tujuan percobaan). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sofianto et al. (2016); Yilmaz dan Kaҫar (2016) yang menyatakan diagram Vee efektif melatih penguasaan konsep sehingga memberi kemudahan kepada siswa dalam memahami, memecahkan, dan menyimpulkan fenomena. Data rata-rata aktivitas belajar siswa tiap sub bahasan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Ringkasan Skor Aktivitas Belajar Siswa Tiap Sub Bahasan Sub Bahasan Persentase (%) 1. Gerak lurus 74,55 Aktif beraturan 2. Gerak lurus berubah beraturan 67,42 Cukup Aktif 3. Gerak jatuh bebas 72,15 Aktif Rata-Rata 71,37 Aktif Berdasarkan Tabel 3 diperoleh persentase aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran POE disertai diagram Vee tiap sub pokok bahasan sudah baik. Perolehan rata-rata skor aktivitas belajar siswa tertinggi pada sub bahasan gerak lurus beraturan dengan persentase sebesar 74,55% sedangkan persentase terendah pada sub bahasan gerak lurus berubah beraturan sebesar 67,42%. Hal ini terjadi karena (1) semakin lama bahasannya semakin kompleks atau tidak sesedarhana bahasna sebelumnya; percobaan pada materi gerak lurus beraubah beraturan yang dilakukan lebih rumit dan menggunakan alat yang tidak sesederhana pada sub bahasan lainnya (3) percobaan materi gerak lurus beraturan membutuhkan ketelitian dalam pengukuran yang tinggi agar dihasilkan data yang sesuai teori. Secara keseluruhan persentase rata-rata skor aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran POE disertai diagram Vee adalah sebesar 71,37% dengan kriteria aktif. Data hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari skor post-test pada kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan X

128 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 6 No. 2, Juni 2017, hal 124-129 MIPA 5 sebagai kelas kontrol. Data hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4. Kelas Tabel 4. Ringkasan Skor Hasil Belajar Kognitif Siswa N Rata-rata Hasil Belajar Sig. (1- tailed) E 33 60,36 0,012 0,05 K 33 53,53 Keterangan: E = kelas eksperimen K = kelas kontrol N = jumlah siswa Berdasarkan Tabel 4 dapat diuraikan bahwa rata-rata skor hasil belajar kelas eksperimen sebesar 60,36 lebih besar daripada skor hasil belajar kelas kontrol yaitu sebesar 53,53. Perbedaan ini kemudian dianalisis lebih lanjut untuk memberi keputusan menggunakan uji statistik. Seperti yang disajikan pada Tabel 4, diperoleh nilai Sig. (1-tailed) sebesar 0,012 < 0,05 yang berarti rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran POE (Predict-Observe- Explain) disertai diagram Vee berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar kognitif siswa pada pembelajaran fisika materi gerak lurus di kelas X SMA Negeri Pakusari. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Abbas dan Febriana (2015); Farikha et al. (2015) yang menyatakan pembelajaran POE berpengaruh signifikan terhadap kemampuan kognitif siswa. Penyebab ketercapaian hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol karena pembelajaran dengan model POE dan diagram Vee melatih siswa dalam mengevaluasi peristiwa seperti membuat prediksi suatu peristiwa beserta alasannya dengan mengaitkan teori (sisi konseptual) dengan peristiwa yang akan diprediksi dan melatih aktivitas menafsirkan data dari hasil percobaan pada tahap explain sehingga mampu mengembangkan penguasan kemampuan kognif C-5. Selain α itu, melatih siswa untuk menghubungkan bagian-bagian seperti sisi konseptual, prediksi, dan hasil percobaan sehingga dapat membantu siswa menganalisis dan mengaitkan bagian-bagian tersebut dan menyimpulkannya menjadi satu bagian utuh sehingga mampu mengembangkan penguasaan kognitif C-4. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Yulianto et al. (2014); Nurmalasari et al. (2016) yaitu pembelajaran POE mampu mengembangkan dan melatih kemampuan kognitif siswa untuk menganalisis dan memecahkan permasalahan. Namun, berdasarkan hasil penelitian ketercapaian kemampuan kognitif siswa untuk indikator C-3 menunjukkan kelas kontrol lebih baik dari pada kelas eksperimen. Hal itu dikarenakan model POE disertai diagram Vee kurang melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan mengaplikasikan rumus pada tipe soal menghitung dan kurangnya kegiatan latiahan soal dibandingkan dengan kelas kontrol. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diperoleh kesimpulan: (1) aktivitas belajar siswa selama pembelajaran menggunakan model POE (Predict- Observe-Explain) disertai diagram Vee pada pembelajaran fisika materi gerak lurus di kelas X SMA Negeri Pakusari termasuk dalam kategori aktif; (2) model POE (Predict-Observe-Explain) disertai diagram Vee berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar kognitif siswa pada pembelajaran fisika materi gerak lurus di kelas X SMA Negeri Pakusari. Adapun saran yang pada penelitian ini diantaranya model POE (Predict- Observe-Explain) disertai diagram Vee dapat dijadikan alternatif bagi guru untuk diterapkan dalam pembelajaran fisika di kelas, kegiatan prediksi dan observasi untuk menguji prediksi hendaknya benarbenar disesuaikan agar siswa tidak kebingungan ketika menjelaskan

Wardani, Pembelajaran Fisika Materi... 129 kesesuaian prediksi dan hasil observasinya, dan hendaknya penggunaan alur diagram Vee dijelaskan terlebih dahulu agar siswa dapat memahami prosedur pengisiannya dan dapat memahami hubungan kedua sisi diagram Vee secara maksimal. DAFTAR PUSTAKA Abbas, T., dan Febriana, A.2015.Perbadingan Hasil Belajar Fisika Siswa antara Model Pembelajaran POE (Predict, Observe, Explain) dengan TTW (Think, Talk, Write). Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 1(1):13-16. http://omega.uhamka.ac.id/index.php/ omega/article/view/11 Farikha, L.Q., Redjeki, T., Utomo, S.B.2015. Penerapan Model Pembelajaran Predict Observe Explain (POE) disertai Eksperimen pada Materi Pokok Hidrolisis Garam untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI MIA 3 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal Pendidikan Kimia, 4(4):95-102. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.ph p/kimia/article/view/6611 Masyhud, M.S. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Jember: LPMPK. Nurmalasari, A.L., Jayadinata, A.K., Maulana. 2016. Pengaruh Strategi Predict Observe Explain berbantuan Permainan Tradisional terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Gaya. Jurnal Pena Ilmiah, 1(1):181-190. http://ejournal.upi.edu/index.php/p enailmiah/article/view/2952 Rahayu, P., Widiyatmoko, A., Hartono. 2015. Penerapan Strategi POE (Predict-Observe-Explain) dengan Metode Learning Journals dalam Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains. Unnes Science Education Journal, 4(3): 1014-1021. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.ph p/usej/article/view/8853 Sofianto, E.W.N., Wartono,Kusairi, S. 2016. Pengaruh Balikan Formatif Terintergrasi Strategi Pembelajaran Diagram Vee dan Kemampuan Awal Terhadap Penguasaan Konsep Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 12(2):183-188. http://www.rrp.infim.ro/2016_68_2/a 39.pdf Suparno, P. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Warsono dan Hariyanto. 2014. Pembelajaran Aktif Teori dan Assesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Yilmaz, G., Kaҫar, A. 2016. On the Teaching olygons to Primary School 7 th Grade Students Using Vee Diagramas and Mind Maps. Journal of Education 3(1):13-24. http://buje.baskent.edu.tr/index.php/b uje/article/view/121 Yulianto, E., Sopyan, A., Yulianto, A. 2014. Penerapan Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kognitif Fisika SMP. Unnes Physics Education Journal, 3(3): 1-6. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.ph p/upej/article/view/4323

130 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 6 No. 2, Juni 2017, hal 124-129