BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2016

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. Dinas Sosial 1.

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

B U P A T I T A S I K M A L A Y A

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE B DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE A DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE A DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE C DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE B DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 23 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 1 30.F t JHUN 2008

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 43 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 104 TAHUN 2016

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

FUNGSI a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja kesekretariatan ; b. pelaksanaan pelayanan kesekretariatan yang

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 30 TAHUN 2001 TENTANG

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE C DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G

Perda No.31 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Sosial Kab. Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 31 TAHUN 2004

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 76 Tahun : 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) , Fax (0370) Kode Pos TELAAHAN STAF

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL BAB I KETENTUAN UMUM.

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TABALONG NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN TABALONG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 59 Tahun : 2016

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN SINJAI

Pasal 152. Bagian Kedua. Bagian Tata Usaha. Pasal 153

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SRAGEN

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

Transkripsi:

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Sosial; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679); 5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

-2-6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 8. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 93); MEMUTUSKAN : Menetapkan : SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Sinjai. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah, adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 4. Bupati adalah Bupati Sinjai. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sinjai. 6. Dinas adalah Dinas Sosial Kabupaten Sinjai. 7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sinjai. 8. Sekretaris adalah Sekretaris pada Dinas Sosial Kabupaten Sinjai. 9. Bidang adalah Bidang pada Dinas Sosial Kabupaten Sinjai. 10. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Dinas Sosial Kabupaten Sinjai. 11. Seksi adalah Seksi pada Dinas Sosial Kabupaten Sinjai. 12. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD, adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial Kabupaten Sinjai. 13. Jabatan Fungsional adalah kelompok jabatan fungsional pada Dinas Sosial Kabupaten Sinjai.

-3- BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 (1) Susunan Organisasi Dinas, terdiri atas: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris: 1. Sub Bagian Program dan Keuangan; dan 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Pemberdayaan, Perlindungan dan Jaminan Sosial: 1. Seksi Pemberdayaan Sosial, Kelembagaan dan Penanganan Fakir Miskin; 2. Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial; dan 3. Seksi Kepahlawanan, Kesetiakawanan Sosial dan Restorasi Sosial. d. Bidang Rehabilitasi Sosial: 1. Seksi Rehabilitasi Sosial Anak; 2. Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas dan Lanjut Usia; dan 3. Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial, Korban Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya dan Tindak Kekerasan Pekerja Migrant. e. Jabatan Fungsional (2) Bagan susunan organisasi Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB III KEDUDUKAN Pasal 3 Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. BAB IV TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kepala Dinas Pasal 4 (1) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Bupati melaksanakan urusan Pemerintahan bidang sosial yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah. (2) Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. perumusan kebijakan teknis di bidang sosial; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang sosial; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang sosial;

-4- d. pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalakasanaan, keuangan, kepegawaian dan peralatan; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan di bidang sosial; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan (3) Tugas pokok dan fungsi Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) meliputi : a. merumuskan kebijakan teknis di bidang sosial; b. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang sosial; c. membina dan menyelenggarakan pelaksanaan tugas di bidang sosial; d. melaksanakan administrasi umum meliputi ketatalakasanaan, keuangan, kepegawaian dan peralatan; e. melakukan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan di bidang sosial; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan Bagian Kedua Sekretariat Pasal 5 (1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan kegiatan, memberikan pelayanan administrasi teknis dan administrasi penyusunan program, keuangan, umum, kepegawaian dalam lingkungan Dinas. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut: a. pengoordinasian pelaksanaan tugas dalam lingkungan Dinas; b. pengoordinasian penyusunan program dan pelaporan; c. pengoordinasian pengelolaan administrasi keuangan; d. pengoordinasian urusan umum dan kepegawaian; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan (3) Tugas pokok dan fungsi Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) meliputi : a. mengoordinasikan pelaksanaan tugas dalam lingkungan Dinas; b. mengoordinasikan penyusunan program dan pelaporan; c. mengoordinasikan pengelolaan administrasi keuangan; d. mengoordinasikan urusan umum dan kepegawaian; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan

-5- Paragraf 1 Sub Bagian Program dan Keuangan Pasal 6 (1) Sub Bagian Program dan Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam menyusun program dan laporan kinerja serta pengelolaan administrasi keuangan. (2) Tugas pokok Kepala Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Program sebagai pedoman dalam melaksanakan program; b. menyusun standar operasional prosedur dalam pelaksanan kegiatan pada sub bagian program; c. menyusun Rencana Kerja dan Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas; d. menyusun rencana kinerja, dokumen perjanjian kinerja Dinas; e. memfasilitasi penyusunan rencana kinerja, rencana aksi dan laporan kinerja masing- masing jabatan di lingkungan Dinas; f. menyusun laporan kinerja Dinas meliputi laporan bulanan, triwulanan, semesteran dan laporan kinerja tahunan; g. meneliti kelengkapan Surat Permintaan Pembayaran Langsung yang diajukan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan, Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang dan Surat Permintaan Pembayaran Tambah Uang yang diajukan bendahara pengeluaran serta menyiapkan Surat Perintah Membayar; h. menyusun laporan pelaksanaan pengelolaan keuangan berupa laporan bulanan Surat Pertanggung Jawaban, dan Tahunan meliputi Laporan Realisasi Anggaran, neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan Dinas; i. melaksanakan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran keuangan serta laporan pertanggungjawaban keuangan Dinas; j. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pembukuan, perhitungan anggaran, verifikasi serta teknis pelaksanaan administrasi keuangan sesuai peraturan perundang-undangan; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan Paragraf 2 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Pasal 7 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub bagian yang mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam melaksanakan urusan ketatausahaan, pengelolaan administrasi barang, urusan rumah tangga serta mengelola administrasi kepegawaian dan fasilitasi rancangan produk hukum di lingkungan Dinas. (2) Tugas pokok Kepala Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagai pedoman dalam melaksanakan urusan umum dan kepegawaian;

-6- b. menyusun standar operasional prosedur dalam pelaksanaan kegiatan pada sub bagian umum dan kepegawaian; c. melaksanakan kegiatan ketatausahaan di lingkungan Dinas; d. memfasilitasi penyusunan rancangan produk hukum; e. melaksanakan tugas keprotokoleran; f. menyusun rencana kebutuhan dan perlengkapan kantor, distribusi, penggunaan serta pemeliharaannya; g. mengelola administrasi kepegawaian di lingkungan Dinas; h. menyusun perencanaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur di lingkungan Dinas; i. memfasilitasi pembuatan Sasaran Kerja Pegawai dan penilaian kinerja bagi Aparatur Sipil Negara sesuai tugas pokok dan fungsi di lingkup Dinas; j. menyusun dan menginventarisir barang asset daerah yang dikelola oleh Dinas; k. melakukan kegiatan pelayanan administrasi umum dan penyajian informasi; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan Bagian Ketiga Bidang Pemberdayaan, Perlindungan dan Jaminan Sosial Pasal 8 (1) Bidang Pemberdayaan, Perlindungan dan Jaminan Sosial, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pemberdayaan sosial perorangan, keluarga, kelembagaan masyarakat dan pengelolaan sumber dana bantuan sosial, pelestarian nilai keperintisan, kepahlawanan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial serta pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil, perlindungan dan jaminan sosial. (2) Bidang Pemberdayaan, Perlindungan dan Jaminan Sosial dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. pelaksanaan koordinasi, pengawasan dan pengendalian kegiatan pemberdayaan sosial, kelembagaan masyarakat, pengelolaan sumber dana bantuan sosial, perlindungan sosial korban bencana; b. perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan, perlindungan dan jaminan sosial; c. pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan, perlindungan dan jaminan sosial; d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pemberdayaan, perlindungan dan jaminan sosial; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pemberdayaan, perlindungan dan jaminan sosial; f. pelaksanaan administrasi bidang pemberdayaan, perlindungan dan jaminan sosial; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan (3) Tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) meliputi : a. menyusun rencana kegiatan Bidang Pemberdayaan, Perlindungan dan Jaminan Sosial sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

-7- b. melaksanakan koordinasi kegiatan Seksi Pemberdayaan Sosial, Kelembagaan, dan Penanganan Fakir Miskin, Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial, dan Seksi Kepahlawanan, Kesetiakawanan Sosial dan Restorasi Sosial; c. melaksanakan penanggulangan bencana melalui pemberdayaan potensi sumber daya sosial; d. melaksanakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Taruna Siaga Bencana dalam penanggulangan bencana; e. melaksanakan penatausahaan logistik bencana; f. melaksanakan pemberdayaan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial; g. melaksanakan pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil; h. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Pemberdayaan, perlindungan dan Jaminan Sosial; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan Paragraf 1 Seksi Pemberdayaan Sosial, Kelembagaan dan Penanganan Fakir Miskin Pasal 9 (1) Seksi Pemberdayaan Sosial, Kelembagaan dan Penanganan Fakir Miskin dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pemberdayaan, Perlindungan dan Jaminan Sosial dalam melaksanakan pemberdayaan sosial perorangan, keluarga, kelembagaan masyarakat dan pengelolaan sumber dana bantuan sosial, serta pemberdayaan masyarakat miskin. (2) Tugas pokok Kepala Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pemberdayaan Sosial, Kelembagaan dan Penanganan Fakir Miskin; b. menyusun standar operasional prosedur dalam pelaksanaan kegiatan pada Seksi Pemberdayaan Sosial, Kelembagaan dan Penanganan Fakir Miskin; c. melakukan pengembangan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia bagi Karang Taruna, Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat, organisasi sosial, Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat dan Lembaga Konsultasi Kesejateraan Keluarga; d. melakukan pembinaan terhadap organisasi sosial/lembaga swadaya masyarakat berbasis kesejahteraan sosial; e. melakukan seleksi Karang Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat dan organisasi sosial yang berprestasi; f. melakukan bimbingan, pelatihan dan bantuan sosial bagi organisasi sosial; g. melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan undian sosial; h. melakukan kegiatan penanganan fakir miskin; i. melakukan pemutakhiran data base fakir miskin; j. memfasilitasi bimbingan sosial dan bantuan Usaha Ekonomis Produktif dan Kelompok Usaha Bersama fakir miskin; k. melakukan bimbingan sosial dan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni bagi keluarga miskin;

-8- l. melakukan bimbingan, pelatihan dan pendampingan serta membentuk forum dan kelompok kerja pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil; m. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Sosial, Kelembagaan dan Penanganan Fakir Miskin; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan Paragraf 2 Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial Pasal 10 (1) Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pemberdayaan, Perlindungan dan Jaminan Sosial dalam melaksanakan pelayanan perlindungan dan jaminan sosial. (2) Tugas pokok Kepala Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. menyusun rencana kegiatan Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial Korban Bencana; b. menyusun standar operasional prosedur dalam pelaksanaan kegiatan pada Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial; c. menyusun peta rawan bencana dan menetapkan lokasi evakuasi para korban/pengungsi dan relokasi korban bencana; d. melakukan kegiatan mitigasi/deteksi dini di lokasi rawan bencana; e. menyusun perencanaan dan penggalian potensi sumber daya masyarakat untuk perlindungan sosial korban bencana; f. melakukan pengkaderan, pembinaan dan pengembangan keterampilan penanggulangan bencana kepada anggota Taruna Siaga Bencana; g. melakukan pencarian, penyelamatan, evakuasi, perlindungan, dan pendampingan psikososial terhadap korban bencana; h. melakukan Pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban bencana; i. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan organisasi sosial, Lembaga Swadaya Masyarakat dan lembaga sosial lainnya dalam perlindungan sosial korban bencana; j. melakukan pendampingan pelaksanaan program bantuan jaminan sosial; k. melakukan koordinasi dengan unit terkait dalam pelaksanaan program jaminan sosial; l. menyusun laporan hasil pelaksanan tugas Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial Korban Bencana; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan Paragraf 3 Seksi Kepahlawanan, Kesetiakawanan Sosial dan Restorasi Sosial Pasal 11 (1) Seksi Kepahlawanan, Kesetiakawanan Sosial dan Restorasi Sosial dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pemberdayaan, Perlindungan dan Jaminan Sosial dalam melaksanakan pelestarian nilai kepahlawanan, keperintisan,

-9- kejuangan, kesetiakawanan sosial dan restorasi sosial. (2) Tugas pokok Kepala Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. menyusun rencana kegiatan Seksi Kepahlawanan, Kesetiakawanan Sosial dan Restorasi Sosial; b. menyusun standar operasional prosedur dalam pelaksanaan kegiatan pada Seksi Kepahlawanan, Kesetiakawanan Sosial dan Restorasi Sosial; c. menggalang peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pelestarian nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan, kesetiakawanan sosial, dan restorasi sosial; d. melakukan pemutakhiran data pahlawan, perintis kemerdekaan, keluarga perintis, keluarga pahlawan dan veteran; e. melakukan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan sosial bagi keluarga perintis kemerdekaan, keluarga pahlawan dan veteran; f. melakukan penelitian dan mengusulkan calon pahlawan lokal, nasional, perintis kemerdekaan dan janda perintis kemerdekaan; g. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait untuk peningkatan kesejahteraan keluarga pahlawan; h. melakukan Pemeliharaan Taman Makam Pahlawan dan Makam Pahlawan; i. melaksanakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Pahlawan, Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional dan Bulan Bakti Kesetiakawanan Sosial Nasional; j. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Kepahlawanan, Kesetiakawanan Sosial dan Restorasi Sosial; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan Bagian Keempat Bidang Rehabilitasi Sosial Pasal 12 (1) Bidang Rehabilitasi Sosial, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam merumuskan, melaksanakan, mengembangkan dan mensosialisasikan sebagian tugas Dinas, yang meliputi pelayanan dan rehabilitasi sosial. (2) Bidang Rehabilitasi Sosial dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perumusan kebijakan di bidang pelayanan rehabilitasi sosial; b. pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan rehabilitasi sosial; c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pelayanan rehabilitasi sosial; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan rehabilitasi sosial; e. pelaksanaan administrasi Bidang Pelayanan Rehabilitasi Sosial; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan

-10- (3) Tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) meliputi : a. merumuskan rencana kegiatan dibidang tugasnya berdasarkan rencana kegiatan Bidang Rehabilitasi Sosial sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. melaksanakan koordinasi kegiatan Seksi Rehabilitasi Sosial Anak, Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia, dan Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial dan Korban Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya; c. melaksanakan pembinaan, pelayanan dan perlindungan korban tindak kekerasan pekerja migrant dan perdagangan orang dalam melakukan rehabilitasi sosial; d. melaksanakan bimbingan, monitoring, supervisi, konsultasi, dan fasilitasi Bidang Rehabilitasi Sosial; e. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Rehabilitasi Sosial dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan Paragraf 1 Seksi Rehabilitasi Sosial Anak Pasal 13 (1) Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dalam melaksanakan koordinasi, fasilitasi, pembinaan, pengawasan, supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan rehabilitasi sosial anak. (2) Tugas pokok Kepala Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. menyusun rencana kegiatan Seksi Rehabilitasi Sosial Anak; b. menyusun standar operasional prosedur dalam pelaksanaan kegiatan pada Seksi Rehabilitasi Sosial Anak; c. menyusun petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis pelayanan dan pembinaan anak jalanan, anak terlantar, anak dengan kecacatan, anak balita terlantar, anak berhadapan dengan hukum, dan anak korban tindak kekerasan baik dalam panti maupun luar panti; d. melaksanakan kegiatan pelayanan, perlindungan dan pendampingan program anak jalanan, anak terlantar, anak dengan kecacatan, anak balita terlantar, anak berhadapan dengan hukum, dan anak korban tindak kekerasan; e. menggalang peran masyarakat dan dunia usaha dalam pelayanan kesejahteraan sosial anak; f. melakukan monitoring dan evaluasi perkembangan anak dalam dan di luar lembaga sosial; g. melaksanakan kegiatan perlindungan bagi anak yang bermasalah sosial; h. memberikan bimbingan dan motivasi kepada keluarga maupun bagi anak yang mengalami masalah psikologis; i. mengadakan kerjasama dengan instansi terkait, organisasi sosial/lembaga Swadaya Masyarakat tentang pelayanan dan perlindungan anak jalanan, anak terlantar, anak dengan kecacatan, anak balita terlantar, anak berhadapan dengan hukum, dan anak korban tindak kekerasan;

-11- j. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Rehabilitasi Sosial Anak; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi. Paragraf 2 Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas dan Lanjut Usia Pasal 14 (1) Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas dan Lanjut Usia dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dalam melaksanakan koordinasi, fasilitasi, pembinaan, pengawasan, supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas dan Lanjut Usia. (2) Tugas pokok Kepala Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. menyusun rencana kegiatan Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia; b. menyusun standar operasional prosedur dalam pelaksanaan kegiatan pada Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas dan Lanjut Usia; c. melakukan bimbingan dan pelayanan kegiatan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas serta rehabilitasi sosial lanjut usia; d. melakukan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan kerja penyandang disabilitas dan lanjut usia; e. melakukan pembinaan Usaha Ekonomi Produktif dan Kelompok Usaha Bersama bagi penyandang disabilitas dan lanjut usia produktif; f. melakukan koordinasi, konsultasi dan fasilitasi pelayanan Rehabilitasi sosial penyandang disabilitas dan lanjut usia dalam dan luar panti; g. melakukan penyelenggaraan Unit Pelayanan Sosial Keliling bagi penyandang disabilitas dan lanjut usia; h. melakukan pembinaan teknis dan pelayanan melalui Rehabilitasi Berbasis Masyarakat ; i. melakukan fasilitasi alat bantu orthopedi untuk penyandang disabilitas dan lanjut usia; j. melakukan pembentukan, fasilitasi dan pembinaan Lembaga Sosial Lanjut Usia; k. menyusun laporan hasil pelaksanan tugas Seksi Rehabilitasi Penyandang Disabilitas dan Lanjut Usia; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan Paragraf 3 Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial, Korban Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya dan Tindak Kekerasan Pekerja Migrant Pasal 15 (1) Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial, Korban Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya dan Tindak Kekerasan Pekerja Migrant dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dalam melaksanakan pelayanan, pembinaan dan rehabilitasi sosial tuna sosial, korban Narkotika Psikotropika dan Zat

-12- Adiktif lainnya, Tindak Kekerasan Pekerja Migrant dan perdagangan orang. (2) Tugas pokok Kepala Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. menyusun rencana kegiatan Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial, Korban Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya, Tindak Kekerasan Pekerja Migrant dan perdagangan orang; b. menyusun standar operasional prosedur dalam pelaksanaan kegiatan pada Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial, Korban Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya dan Tindak Kekerasan Pekerja Migrant; c. menyusun pedoman umum dan petunjuk teknis pelayanan dan pembinaan rehabilitasi tuna sosial eks narapidana, wanita tuna susila, gelandangan, pengemis, pemulung, kelompok minoritas dan Korban HIV-AIDS, korban penyalahgunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya, Tindak Kekerasan Pekerja Migrant dan perdagangan orang; d. melakukan pembinaan Usaha Ekonomi Produktif dan Kelompok Usaha Bersama bagi tuna sosial, korban Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya, Tindak Kekerasan Pekerja Migrant dan perdagangan orang; e. melakukan bimbingan sosial dan keterampilan kerja bagi tuna sosial, korban Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya, Tindak Kekerasan Pekerja Migrant dan perdagangan orang; f. melakukan koordinasikan dan kegiatan pencegahan terhadap korban Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya dan HIV/AIDS melalui sosialisasi dan penyuluhan; g. memfasilitasi organisasi sosial dan dunia usaha dalam pemberian pelayanan sosial dan pemberdayaan tuna sosial, korban Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya, Tindak Kekerasan Pekerja Migrant dan perdagangan orang; h. melakukan penanganan pemulihan sosial bagi tuna sosial, korban Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya, Tindak Kekerasan Pekerja Migrant dan perdagangan orang; i. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembinaan dan pelayanan rehabilitasi sosial; j. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial, korban Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya, Tindak Kekerasan Pekerja Migrant dan korban perdagangan orang; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan berkaitan BAB V PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 16 Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

-13- BAB VI TATA KERJA Bagian Kesatu Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Pasal 17 (1) Kepala Dinas melaksanakan tugas dan fungsinya berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Pejabat Fungsional dan seluruh personil dalam lingkungan Dinas melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, serta menerapkan prinsip hierarki, koordinasi, kerjasama, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, akuntabilitas, transparansi serta efektifitas dan efesiensi. (3) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian mengembangkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi Pemerintah/Swasta terkait dalam rangka meningkatkan kinerja dan memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas. Bagian Kedua Pemantauan, Pengendalian, Evaluasi, Pelaporan dan Pengawasan Pasal 18 (1) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Pejabat Fungsional dan seluruh personil dalam lingkungan Dinas wajib mematuhi petunjuk dan arahan pimpinan, serta menyampaikan laporan secara berkala dan/atau sesuai kebutuhan secara tepat waktu kepada atasan masing-masing. (2) Setiap laporan yang diterima sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diolah dan digunakan oleh Pimpinan sebagai bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis. (3) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian dalam melaksanakan tugasnya, melakukan pengawasan, pemantauan, pengendalian, dan evaluasi serta melaksanakan rapat koordinasi secara berkala dan/atau sesuai kebutuhan. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19 Pelaksanaan Peraturan Bupati ini berlaku secara efektif sejak pelantikan pejabat struktural berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

-14- BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Pada saat Peraturan Bupati ini berlaku, Peraturan Bupati Sinjai Nomor 35 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Sinjai (Berita Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2011 Nomor 35), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 21 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sinjai. Ditetapkan di Sinjai pada tanggal 30 Desember 2016 BUPATI SINJAI, ttd SABIRIN YAHYA Diundangkan di Sinjai pada tanggal 30 Desember 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SINJAI, ttd TAIYEB A. MAPPASERE BERITA DAERAH KABUPATEN SINJAI TAHUN 2016 NOMOR 62 Salinan Sesuai Dengan Aslinya Kepala Bagian Hukum dan HAM LUKMAN DAHLAN, S. IP., M. Si Pangkat: Pembina

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS SOSIAL LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KEPALA DINAS SEKRETARIAT SUB BAGIAN PROGRAM DAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PEMBERDAYAAN, PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL BIDANG REHABILITASI SOSIAL SEKSI PEMBERDAYAAN SOSIAL, KELEMBAGAAN DAN PENANGANAN FAKIR MISKIN SEKSI REHABILITASI SOSIAL ANAK SEKSI PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL SEKSI REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISIBILITASI DAN LANJUT USIA SEKSI KEPAHLAWANAN, KESETIAKAWANAN SOSIAL DAN RESTORASI SOSIAL SEKSI REHABILITASI SOSIAL TUNA SOSIAL, KORBAN NAPZA DAN TINDAK KEKERASAN PEKERJA MIGRANT UPTD BUPATI SINJAI, ttd SABIRIN YAHYA