STUDI ORIENTASI PEMASANGAN PANEL SURYA POLY CRYSTALLINE SILICON DI AREA UNIVERSITAS RIAU DENGAN RANGKAIAN SERI-PARALEL

dokumen-dokumen yang mirip
DAYA KELUARAN PANEL SURYA SILIKON POLI KRISTALIN PADA CUACA NORMAL DAN CUACA BERASAP DENGAN SUSUNAN ARRAY PARALEL

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA

KONVERSI ENERGI CAHAYA MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN DIODA SILIKON 6A10 MIC. Retno Wulandari*, Maksi Ginting, Antonius Surbakti

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

Kata kunci : Arsitektur Bali, Panel surya, rangkaian seri, rangkaian paralel.

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid

STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN SEL SILIKON SEBAGAI PENGUBAH ENERGI MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

Muchammad, Eflita Yohana, Budi Heriyanto. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Phone: , FAX: ,

Available online at Website

Simulasi Sel Surya Model Dioda dengan Hambatan Seri dan Hambatan Shunt Berdasarkan Variasi Intensitas Radiasi, Temperatur, dan Susunan Modul

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

PENGUJIAN SUDUT KEMIRINGAN OPTIMAL PHOTOVOLTAIC DI WILAYAH PURWOKERTO HALAMAN JUDUL

EFISIENSI PANEL SURYA UNTUK CATU DAYA LAMPU JALAN PADA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PALEMBANG

STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN SEL SILIKON SEBAGAI PENGUBAH ENERGI MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK

SISTEM PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR PALUNGAN. Fatmawati, Maksi Ginting, Walfred Tambunan

STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN SEL SILIKON SEBAGAI PENGUBAH ENERGI MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. Minyak, gas serta batu bara telah menjadi bagian tak terpisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

ENERGI SURYA DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA. TUGAS ke 5. Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Managemen Energi dan Teknologi

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK MEMANASKAN AIR MENGGUNAKAN KOLEKTOR PARABOLA MEMAKAI CERMIN SEBAGAI REFLEKTOR

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

ANALISIS PERBANDINGAN OUTPUT DAYA LISTRIK PANEL SURYA SISTEM TRACKING DENGAN SOLAR REFLECTOR

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

PENGUJIAN PANEL SURYA DINAMIK DAN STATIK DENGAN MELAKUKAN PERBANDINGAN DAYA OUTPUT

PEMAKSIMALAN DAYA KELUARAN SEL SURYA MENGGUNAKAN LENSA CEMBUNG

PENGUJIAN OPEN CIRCUIT VOLTAGE (VOC) DAN SHORT CIRCUIT CURRENT (ISC) LISTRIK PADA RANGKAIAN SERI PARALEL SOLAR CELLS PANEL DI POLITEKNIK NEGERI BALI

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Riau Jl. Tuanku Tambusai, Pekanbaru

ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI UNTUK PENYIRAMAN KEBUN SALAK. Subandi 1, Slamet Hani 2

TUGAS AKHIR ANALISIS PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PANEL SURYA BERDASARKAN MATERIAL PENYUSUN DAN INTENSITAS CAHAYA. Diajukan untuk memenuhi persyaratan

ANALISA EFISIENSI MODUL SURYA 50 WATT PEAK PADA RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SEBAGAI ENERGI CADANGAN LAPORAN AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI

TEKNOLOGI PEMANAS AIR MENGGUNAKAN KOLEKTOR TIPE TRAPEZOIDAL BERPENUTUP DUA LAPIS

Sistem Pembangkit Listrik Alternative Menggunakan Panel Surya Untuk Penyiraman Kebun Salak Di Musim Kemarau

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN OUTPUT DAYA LISTRIK PANEL SURYA SISTEM TRACKING DENGAN SOLAR REFLECTOR IDA BAGUS KADE SURYA NEGARA

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PANEL SURYA dan APLIKASINYA

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

KONVERSI ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK DALAM SKALA LABORATORIUM

SKRIPSI PERFORMANSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN CERMIN TERPUSAT PADA BERBAGAI VARIASI SUDUT KEMIRINGAN PANEL SURYA

ANALISIS KINERJA PHOTOVOLTAIC BERKEMAMPUAN 50 WATT DALAM BERBAGAI SUDUT PENEMPATAN

INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SEL SURYA

SEMINAR TUGAS AKHIR. Dosen Pembimbing: Imam Abadi, ST, MT Dr. Ir.Ali Musyafa MSc

PEMANFAATAN SEL SURYA DAN LAMPU LED UNTUK PERUMAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN UNIVERSITAS INDONESIA. Pengaruh tingkat kekristalan..., Arif Rahman, FT UI, 2009

SOAL DAN TUGAS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA. Mata Kuliah Manajemen Energi & Teknologi Dosen : Totok Herwanto

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan semakin

PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik. Pemanfaatan energi listrik terus berkembang tidak hanya berfokus

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA

PENGARUH PENAMBAHAN REFLEKTOR (CERMIN DATAR) TERHADAP KELUARAN DAYA POLYCRYSTALLINE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

FOTOVOLTAIK PASANGAN ELEKTRODA CUO/CU DAN CUO/STAINLESS STEEL MENGGUNAKAN METODE PEMBAKARAN DALAM BENTUK TUNGGAL DAN SERABUT DENGAN ELEKTROLIT NA2SO4

LAMPU TENAGA SINAR MATAHARI. Tugas Projek Fisika Lingkungan. Drs. Agus Danawan, M. Si. M. Gina Nugraha, M. Pd, M. Si

PENENTUAN KADAR AIR UBI KAYU MENGGUNAKAN PLAT KAPASITOR SEJAJAR. Rizki Amelia*, Maksi Ginting, Sugianto

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

Utomo et al., Optimalisasi Daya dan Eneri Listrik pada Panel Surya Polikristal... 45

PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MATAHARI. Asep Najmurrokhman, Een Taryana, Kiki Mayasari, M Fajrin.

1.1 Latar Belakang Penelitian. menjadi bagian yang tak terpisahkan dari arsitektur. Ketergantungan bangunan

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November2014

BAB II TINJAUAN UMUM

PENINGKATAN SUHU MODUL DAN DAYA KELUARAN PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN REFLEKTOR

PENGUKURAN KARAKTERISTIK SEL SURYA

PENGARUH KETINGGIAN PANEL SURYA TERHADAP DAYA LISTRIK UNTUK MENEKAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK

PENINGKATAN DAYA KELUARAN SEL SURYA DENGAN PENINGKATAN TEMPERATUR PERMUKAAN SEL SURYA

DESTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN PEMANAS MATAHARI DENGAN REFLEKTOR CERMIN CEKUNG

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya seperti bidang industri, perkantoran dan rumah tangga. Peralatan

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal abad 21, banyak negara yang sudah menyadari pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai

Politeknik Negeri Sriwijaya

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKUR KARAKTERISTIK I-V SEL SURYA DALAM KEADAAN PENYINARAN DAN TANPA PENYINARAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki intensitas matahari yang tinggi pertahunnya. Potensi tersebut

PENINGKATAN DAYA KELUARAN SEL SURYA DENGAN PENAMBAHAN INTENSITAS BERKAS CAHAYA MATAHARI

PEMBUATAN KOLEKTOR PELAT DATAR SEBAGAI PEMANAS AIR ENERGI SURYA DENGAN JUMLAH PENUTUP SATU LAPIS DAN DUA LAPIS

Rancang Bangun Sistem Kontrol Panel Surya Dua Dimensi Berbasis Arduino

Gambar 1.1 Grafik Produksi Minyak Bumi Indonesia Tahun dan Prediksi Untuk Tahun

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

STUDI DESAIN POWER BANK DENGAN MENGGUNAKAN PANEL SURYA SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

STUDI KOMPARASI MPPT ANTARA SOLAR CONTROLLER MPPT M10-20A DENGAN MPPT TIPE INCREMENTAL CONDUCTANCE SEBAGAI CHARGER CONTROLLER LAPORAN TUGAS AKHIR

EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA TUGAS AKHIR

ENERGY SUPPLY SOLAR CELL PADA SISTEM PENGENDALI PORTAL PARKIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

Heat Energy Harvesting untuk Sumber Listrik DC Skala Kecil

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

Transkripsi:

STUDI ORIENTASI PEMASANGAN PANEL SURYA POLY CRYSTALLINE SILICON DI AREA UNIVERSITAS RIAU DENGAN RANGKAIAN SERI-PARALEL Ridho Ravita Wardy, Krisman, Cahyo Budi Nugroho Mahasiswa Program Studi S1 Fisika Bidang Fisika Gelombang Jurusan Fisika Bidang Fisika Material Poly Tehnik Batam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia roy_wardy@yahoo.com ABSTRACT A research has been conducted on the study of the orientation of the criystalline poly silicon solar panel installation at the University of Riau area using a series - parallel circuit. The research was conducted from June 1 to June 14 214 using solar panels of 4 types of poly silicon criystalline that were arranged in parallel using a series - parallel circuit. From the results of this study, the optimal time and angle of the poly crystalline silicon solar panel was at 9: pm at coordinates.28.661' LU 11.22.4' BT with elevation angle of 129.36. The power generated was 34.297 Watt. The power generated by the solar panels was influenced by the temperature, the higher the temperature was the smaller the power generated. Power output of solar panels was influenced by weather conditions. The power generated by the solar panels in sunny weather was greater than that was on a cloudy day. The average power for 14 days was 21,17862 Watt. Keywords: poly crystalline silicon solar panels, electric power, angle of elevation. ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang studi orientasi pemasangan panel surya poly criystalline silicon di area Universitas Riau dengan menggunakan rangkaian seri-paralel. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Juni 214 sampai tanggal 14 Juni 214 dengan menggunakan 4 buah panel surya jenis poly criystalline silicon yang disusun sejajar dengan menggunakan rangkaian seri-paralel. Dari hasil penelitian ini didapatkan waktu dan sudut optimal panel surya jenis poly crystalline silicon yaitu pada pukul 9: WIB pada titik koordinat.28.661 LU 11.22.4 BT dengan sudut elevasi 129,36. Daya yang dihasilkan sebesar 34,297 Watt. Daya yang dihasilkan oleh panel surya dipengaruhi oleh temperatur, semakin tinggi temperatur semakin kecil daya yang dihasilkan. Daya out put panel surya dipengaruhi oleh keadaan cuaca. Daya yang dihasilkan oleh panel surya ini pada cuaca cerah lebih besar dari pada cuaca mendung. Besarnya daya rata-rata selama 14 hari adalah sebesar 21,17862 Watt. Kata kunci : panel surya poly crystalline silicon, daya listrik, sudut elevasi. JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 214 7

PENDAHULUAN Kebutuhan energi listrik dunia terus meningkat seiring dengan meningkatnya kemajuan peradaban manusia. Pemanfaatan sumber energi listrik seperti batu bara, bahan bakar minyak, gas alam menghadapi kendala yang semakin besar kendala tersebut adalah sumbernya yang semakin berkurang dan yang lebih penting lagi munculnya persoalan polusi lingkungan hidup yang membahayakan bagi kehidupan umat manusia. Pengembangan sumber tenaga alternatif yang terbarukan dan bebas polusi menjadi kebutuhan mendesak bagi seluruh umat manusia. Sumber tenaga terbarukan tersebut seperti tenaga surya, tenaga angin, tenaga air, tenaga gelombang air laut dan lain-lain. Pengembangan pemanfaatan energi terbarukan harus dilakukan baik dalam bentuk riset di laboratorium maupun terapannya berupa teknologi tepat guna yang langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Teknologi pemanfaatan tenaga surya khususnya dalam bentuk fotovoltaik, yakni terjadinya perubahan energi surya langsung menjadi energi listrik. Pirantinya disebut sel surya. Sel surya merupakan sambungan dua bahan semikonduktor atau lebih dengan tipe berbeda (tipe N dan tipe P). Efek fotovoltaik pertama kali ditemukan oleh Edmond Becquerel pada tahun 1839. Kemudian baru tahun 1912 Einstein menjelaskan secara teori mekanisme fenomena tersebut namun masih sebatas eksperimen di laboratorium. Tahun 19 direalisasikan sel surya pertama kalinya, Sel surya tersebut menggunakan bahan kristal silikon dan memiliki efisiensi konversi 4 %. Tahun 197 ketika dunia dihadapkan dengan krisis energi, penelitian mengenai sel surya dilakukan secara intensif, hasilnya adalah pada tahun 1979 telah dibangun pusat listrik tenaga surya hingga mencapai 1 M Watt (Ariswan, 21). Teknologi sel surya memiliki efisiensi berkisar antara 16-18 % tergantung material semikonduktor penyusunnya. Mono Crystalline Si memiliki efisiensi 24 %, Poly Crystalline Si 18 %, Amorphous Silikon 11-12 %, Gallium Arsenide %, Cadmium Telluride 17 %, dan Indium Diselenide 18 % (Antony, 27). Indonesia terletak di sepanjang garis katulistiwa, sehingga sumbersumber energi surya sangat melimpah. Indonesia menerima radiasi energi harian rata-rata persatuan luas persatuan waktu sebesar kira-kira 4,8 kilo watt/m2 (Ariswan, 21). Pemanfaatan energi tersebut belum dilakukan secara optimal baik dalam bidang riset maupun terapannya. Pada penelitian ini, faktor penting dalam pemamfaatan panel surya sebagai sumber energi listrik adalah mengetahui sudut optimum dan waktu optimum panel surya. Sehingga dilakukan penelitian untuk mengetahui berapa besar energi keluaran dengan memvariasikan sudut elevasi sel surya demi mencari sudut elevasi yang menghasilkan arus keluaran yang lebih besar. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah metode ekperimen JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 214 71

yang langsung dilakukan di laboratorium dan di koordinat.28.661 LU, 11.22.4 BT. dengan berbagai bahan dan peralatan. Mekanisme penelitian ini dapat dijelaskan berdasarkan bagan alir sebagai berikut: Persiapan Penelitian Merangkai Panel Surya Rangkaian Seri-Paralel Mengatur orientasi Panel Surya Ukur Besar Sudut Mencatat Volt, Arus, Suhu dan Keadaan Cuaca, serta Jam Analisa Kesimpulan Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Tahap pertama dalam penelitian ini adalah menentukan titik penelitian dimana titik penelitian yang dipilih adalah titik yang paling minimal penutupan alat oleh bayangan. Selanjutnya menentukan model kerangka atau rak dari panel surya, model rak panel surya yang dipilih dari bahan Galpano dengan struktur yang keras dan ringan tetapi kuat untuk menyangga panel surya. Pemasangan penel surya pada rak penel surya dilakukan dilaboratorium dengan rangkaian Seri-paralel. Pengukuran dilakukan pada titik pengukuran yang telah ditentukan dengan pengambilan data setiap jam nya. Penelitian ini akan dilakukan selama 14 hari dengan setiap 1 jam akan diambil data yang dimulai dari jam 8. hingga jam 17. dalam tiap harinya. Penentuan sudut dan waktu optimal pada panel surya pada tiap jam ini dilakukan jam 8. hingga jam 17. WIB, dengan susunan seri-paralel dengan orientasi timur ke barat. Penentuan sudut optimal tiap jam pada panel surya dengan menggunakan pena bayangan dimulai pada jam 8. orientasi timur. Penentuan besar tegangan, arus dan suhu diukur tiap jam menggunakan alat Solar Charger. Dari pengukuran tegangan, arus dan suhu serta dengan mengamati keadaan cuaca pada setiap jam, yakni jam 8. hingga jam 17. WIB. Maka akan didapatkan waktu optimal dari panel surya jenis Poly Crystalline Silicon dengan susunan seri-paralel yang dipasang di titik koordinat.28.661 LU-11.22.4 BT. Dari data pengukuran diperoleh output dari panel surya jenis Poly Crystalline Silicon dengan susunan seriparalel dari jam 8. hingga jam 17. WIB. Dari data pengukuran diperoleh arus dan tegangan yang dihasilkan panel surya yang disusun secara seri-paralel. JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 214 72

Penelitian ini dilakukan selama 14 hari dengan setiap 1 jam akan diambil data yang dimulai dari jam 8: hingga jam 17: dalam tiap harinya, maka akan didapat waktu paling optimal panel surya dan sudut yang paling optimal dengan memperoleh nilai rata-rata sudut optimal dan waktu yang optimal pada panel surya. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran sudut elevasi, suhu dan output dari empat buah panel surya jenis Poly Crystalline Silicon dengan rangkaian seri-paralel dilakukan pada pukul 8. WIB hingga pukul 17. WIB dalam selang waktu satu jam selama 14 (empat belas) hari, yaitu tanggal 1, 2, 3, 4,, 6, 7, 8, 9, 1, 11, 12, 13, 14 bulan Juni tahun 213. Perubahan daya selama 14 hari dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 2. Tabel 1. Tabel rata-rata Daya setiap jam selama 14 hari penelitian. Jam Daya (P= V.I) 8: 33,993 9: 34,297 1: 27,87 11: 19,1678 12: 18,6778 13: 16,69 14: 18,8764 : 19,164 16: 14,74 17: 8,8921 D a y a r a t a - r a t a p e r j a m ( w a t t ) 4 3 2 1 8: 9: 1: 11: 12: 13: 14: : 16: 17: Waktu pengamatan (jam) Gambar 2. Grafik perubahan daya ratarata tiap jam. Besarnya daya keluaran dari panel surya jenis poly crystalline silicon yang disusun dengan rangkaian Seri- Paralel dipengaruhi oleh sudut kemiringan dari panel itu sendiri. Dapat dilihat pada Tabel 2, dan pada Gambar 3. Tabel 2. Tabel pengaruh sudut elevasi terhadap daya keluaran. Jam Sudut Elevasi rata-rata ( ) Daya (P= V.I) 8: 116.64 33,993 9: 129.36 34,297 1: 142. 27,87 11:.29 19,1678 12: 166.29 18,6778 13: 16.7 16,69 14: 29.7 18,8764 : 41.71 19,164 16: 6.14 14,74 17: 68.14 8,8921 JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 214 73

Daya rata-rata perjam (watt) 4 3 2 1 16.7 29.7 41.71 6.14 68.14 116.64 Sudut elevasi ( ) 129.36 142..29 166.29 Gambar 3. Grafik pengaruh sudut elevasi terhadap daya keluaran panel surya. Daya keluaran dari panel surya jenis poly crystalline silicon yang disusun dengan rangkaian Seri-Paralel Juga dipengaruhi oleh tempratur atau suhu dari panel itu sendiri. Dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 4. Tabel 3. Tabel pengaruh Suhu terhadap Daya keluaran. Jam Suhu ( C ) Daya (P= V.I) 8: 29,32 33,993 9: 33,7 34,297 1: 34,91 27,87 11: 36,42 19,1678 12: 34,8 18,6778 13: 38,48 16,69 14: 37,8 18,8764 : 37,69 19,164 16:,9 14,74 17: 33,91 8,8921 Daya rata-rata perjam (watt) 4 3 2 1 29.32 33.7 33.91 34.8 34.91 Suhu ('C).9 36.42 Gambar 4. Grafik pengaruh Suhu terhadap daya keluaran panel surya. 37.69 37.8 38.48 Tegangan keluaran dari panel surya jenis poly crystalline silicon yang disusun dengan rangkaian Seri-Paralel Juga dipengaruhi oleh tempratur atau suhu dari panel itu sendiri. Dapat dilihat pada Tabel 4 dan Gambar. Tabel 4. Tabel pengaruh Suhu terhadap Tegangan keluaran. Jam Suhu ( C ) Tegangan (V) 8: 29,32,6 9: 33,7 3,3 1: 34,91 32,4 11: 36,42 37,38 12: 34,8 36,31 13: 38,48 33,14 14: 37,8,46 : 37,69 34,9 16:,9 28,1 17: 33,91 21,32 JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 214 74

Tegangan rata-rata perjam (volt) 4 3 2 1 29.32 33.7 33.91 34.8 34.91 Suhu ('C).9 36.42 37.69 37.8 38.48 Gambar. Grafik pengaruh Suhu terhadap tegangan panel surya. Arus keluaran dari panel surya jenis poly crystalline silicon yang disusun dengan rangkaian Seri-Paralel Juga dipengaruhi oleh suhu dari panel surya itu sendiri. Dapat dilihat pada Tabel dan Gambar 6. Tabel. Tabel pengaruh Suhu terhadap Arus keluaran. Jam Suhu ( C ) Arus ( I ) 8: 29,32 1,31 9: 33,7 1,16 1: 34,91,89 11: 36,42,6 12: 34,8,4 13: 38,48,2 14: 37,8,4 : 37,69,4 16:,9,3 17: 33,91,44 Arus rata-rata perjam (ampere) 1.4 1.2 1.8.6.4.2 29.32 33.7 33.91 34.8 34.91 Suhu ('C).9 36.42 Gambar 6. Grafik pengaruh Suhu terhadap Arus panel surya. 37.69 37.8 38.48 Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat bahwa daya yang dihasilkan oleh empat buah panel surya jenis Poly Crystalline Silicon dengan rangkaian seri-paralel yang beroperasi pada pukul 8. 17. WIB. Setelah dirataratakan perolehan daya tiap jamnya selama 14 hari maka diperoleh daya out put maksimal pada jam 9. WIB yaitu sebesar 34, 297 watt. Berdasarkan gambar 3 dapat dilihat bahwa daya output panel surya jenis Poly Crystalline Silicon dengan rangkaian seri-paralel yang beroperasi pada pukul 8. 17. WIB. Setelah dirata-ratakan perolehan daya tiap jamnya selama 14 hari maka diperoleh daya out put maksimal pada sudut elevasi 129,36. Produksi daya keluaran dari panel surya jenis Poly Crystalline Silicon mengalami peningkatan pada Gambar 4 dapat dilihat pada suhu 29,32 C - 33,7 C. Meningkatnya produksi daya keluaran panel surya dikarenakan bertambah kuatnya intensitas cahaya matahari yang JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 214 7

diterima panel surya pada saat beroperasi. Penurunan daya keluaran panel surya mulai terjadi pada saat suhu yang diterima panel surya bertambah tinggi hingga mencapai 34,91 C. Penurunan terjadi karena panel surya jenis poly Cristallaine silicon ini memiliki sifat semikonduktor yang apabila suhu yang diterima panel surya melewati batas ambang atau titik jenuh, maka tidak akan mengkompersi energi tersebut menjadi listrik Sehingga arus keluaran dari panel surya jenis Poly Crystalline Silicon menurun. Daya out put rata-rata panel surya jenis Poly Crystalline Silicon selama 14 hari adalah sebesar 21.17862 watt. Tegangan out put panel surya dipengaruhi oleh keadaan cuaca, tegangan pada cuaca cerah lebih besar dari pada cuaca mendung. Semakin besar intensitas cahaya matahari yang di terima panel surya jenis Poly Crystalline Silicon maka semakin besar pula tegangan yang dihasilkan. Tegangan dipengaruhi oleh perubahan suhu pada Gambar terlihat jelas bahwa setiap kenaikan suhu maka tegangan ikut naik, tetapi pada setiap penurunan suhu diikuti oleh penurunan tegangan. Arus panel surya jenis Poly Crystalline Silicon mengalami perubahan yang sangat drastis seiring dengan terjadinya perubahan suhu. Perubahan itu dapat dilihat pada Gambar 4., pada Gambar terlihat jelas bahwa terjadi penurunan Arus secara drastis seiring dengan terjadinya peningkatan pada suhu. Suhu 29,32 C terjadi peningkatan akan tetapi pada suhu 33.7 C terjadi penurunan Arus yang cukup besar. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa Waktu dan sudut panel surya yang paling optimal dari panel surya jenis Poly Crystalline Silicon yang dipasang pada titik koordinat o.28.661 LU- 11 o.22.4 BT yaitu terletak pada pukul 9. WIB dengan sudut elevasi 122-132. Daya optimal yang dihasilkan oleh empat buah panel surya dengan rangkaian seri-paralel yang dilakukan selama empat belas hari adalah sebesar 2,8 watt. Tegangan panel surya sangat di pengaruhi oleh keadaan cuaca. Tegangan cuaca cerah lebih besar dari cuaca mendung. Arus yang di hasilkan panel surya di pengaruhi oleh temperatur. Semakin tinggi temperatur maka arus yang dihasilkan semakin kecil. DAFTAR PUSTAKA Antony, F., Durschner, C., Remmers, K.H. 27. Photovoltaics For Professionals. Solarpraxis AG. Berlin. Ariswan. 21. Prospek penelitian dan aplikasi Fotovoltaik sebagai sumber energi alternatif di Indonesia. Universitas Negeri Yogyakarta. JOM FMIPA Volume 1 No. 2 Oktober 214 76