2014 PENGARUH MEDIA JOBSHEET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan belajar (dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat ASEAN sudah jauh tertinggal dari Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi rendahnya prestasi yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik adalah mengenai hasil belajar

I. PENDAHULUAN. pembangunan nasional, karena manusia merupakan subjek sekaligus objek dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kompetensi guru sebagai pendidik. Sesuai dengan Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pendidikan adalah tercapainya prestasi belajar siswa yang baik. siswa, guru, orang tua siswa maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hilman Sugiarto, 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini, dihadapkan pada berbagai sumber masalah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang terintegrasi dengan pembangunan. peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam sebuah negara.

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, mencerdaskan seluruh kehidupan bangsa dijadikan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ghitha Sukma Dewi, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimana kualitas sumber daya manusia

PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan

I. PENDAHULUAN. merupakan sarana yang sangat baik dalam pembinaan sumberdaya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PEDAHULUAN. pendidikan nasional di Indonesia menyatakan bahwa: Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN NURUL FITRI ISTIQOMAH,2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang

2014 PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

I. PENDAHULUAN. baik, menghadapi segala tantangan dan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan

BAB I PENDAHULUAN. diukur menggunakan instrumen yang relevan. Banyak faktor yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, serta mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia, proses pendidikan yang dilakukan di sekolah yaitu kegiatan pendidikan belajar dan mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan adalah salah satu tanggung jawab dan beban semua pihak yang bergerak dalam dunia pendidikan untuk merealisasikan peningkatan mutu pendidikan. Salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan yaitu melalui kualitas pengajaran dari masing-masing mata pelajaran, keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan tergantung dari proses belajar yang dialami oleh peserta didik, selain itu dalam proses belajar dan mengajar dituntut suatu perencanaan yang cukup mantap dari guru. Menurut Suryosubroto (2010:12) menyatakan bahwa: Tujuan Pendidikan Nasional: membangun kualitas manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan selalu dapat meningkatkan kebudayaan dengan-nya sebagai warga negara yang berjiwa Pancasila mempunyai semangat dan kesadaran yang tinggi,berbudi pekerti luhur dan berkepribadian yang kuat,cerdas dan terampil, dan dapat mengembangkan dan menyuburkan sikap demokrasi, dapat memelihara hubungan yang baik antara sesama manusia dan dengan lingkungannya, sehat jasmani, mampu mengembangkan daya estetik, berkesanggupan untuk membangun diri dan masyarakat. Untuk menunjang maksud tersebut, pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Terdapat banyak faktor yang diperhatikan, antara lain guru sebagai pengajar, siswa, metode serta pendekatan yang digunakan dan alat peraga. Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga

2 tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan.(ihsan, 2010: 5). Pendidikan juga merupakan usaha meningkatkan diri dalam segala aspeknya, yang mencakup kegiatan pendidikan yang melibatkan guru (pendidik), pendidikan formal maupun non formal serta informal. Adapun pendidikan di Indonesia ini melalui beberapa jenjang pendidikan, yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menegah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan pendidikan di perguruan tinggi. Pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) memiliki beberapa penjurusan di antaranya yaitu IPA, IPS, dan Bahasa. Pada penjurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMA pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran wajib di mana termasuk kedalam mata pelajaran ekonomi. Seluruh SMA negeri maupun swasta di kota Bandung ini menginginkan peserta didiknya mengusai mata pelajaran akuntansi karena mata pelajaran ini adalah salah satu mata pelajaran yang akan diujikan pada Ujian Kenaikan Kelas (UKK), selain itu juga akuntansi juga diujikan dalam Ujian Nasional (UN) di mana akuntansi akan termasuk kedalam soal-soal mata pelajaran ekonomi, oleh karena itu selain menentukan kenaikan kelas pada siswa, akuntansi juga menetukan kelulusan pada tingkat SMA. Di Kota Bandung terdapat banyak SMA baik negeri maupun swasta yang memiliki permasalahan dengan hasil belajar akuntansi siswanya yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM),dari beberapa SMA yang berada di Bandung SMA BPI 1 Bandung adalah salah satu SMA yang masih memiliki permasalahan terhadap hasil belajar akuntansi siswanya yang masih di bawah KKM, hal ini membuat peniliti tertarik untuk melakukan penelitian di SMA BPI 1 Bandung, berikut fenomena yang dijumpai di SMA BPI 1 Bandung masih ada sejumlah siswa yang belum tuntas pada mata pelajaran akuntansi. Berikut ini adalah data jumlah siswa yang mencapai dan belum mencapai KKM kelas XI IPS di SMA BPI 1 Bandung:

3 Tabel 1.1 Jumlah Siswa yang Sudah Mencapai dan Belum Mencapai KKM Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA BPI 1 Bandung No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Siswa yang mencapai KKM (Persentase) 1 XI IPS 7 30 13 orang 43,33% 2 XI IPS 8 27 5 orang 18,52% 3 XI IPS 9 32 10orang 31,25% JUMLAH 89 28 orang 31,46% Sumber : Dokumentasi Sekolah Nilai Ulangan Harian mata pelajaran Ekonomi Akuntansi SMA BPI 1 Bandung, Data diolah Jumlah siswa yang belum mencapai KKM (Persentase) 17 orang 56,67% 22 orang 81,48% 22 orang 68,75% 61 orang 68,54% Dari tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa persentase jumlah siswa yang mencapai nilai KKM di kelas XI IPS 7 mencapai 43,33%, kelas XI IPS 8 18,52%, dan kelas XI IPS 9 sebesar 31,25%.Terlihat bahwa pada persentase masingmasing kelas XI IPS belum bisa mencapai KKM yang ditentukan sekolah yaitu sebesar 75. Idealnya jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 100% sesuai yang diharapkan, sedangkan bila dilihat dari jumlah siswa secara keseluruhan yakni 89 orang yang diindikasikan memahami materi hanya sebesar 31,46%. Oleh karena itu terlihat jelas bahwa siswa banyak yang belum memahami mata pelajaran ini yang ditakutkan akan mempengaruhi kualitas lulusan dari SMA tersebut. Dari data jumlah siswa yang mencapai dan belum mencapai KKM kelas XI IPS di SMA BPI 1 Bandung dapat dilihat jumlah siswa kelas XI IPS yang mencapai KKM sebanyak 31,46%. Ini artinya sebanyak 68,54% dari jumlah siswa kelas XI IPS ini mendapatkan nilai di bawah KKM yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75. Hal ini menimbulkan pertanyaan yang besar mengapa hal tersebut bisa

4 terjadi karena jumlah murid yang mencapai KKM hanya sebesar 31,46%, hal ini mengakibatkan kecilnya tingkat keberhasilan belajar siswa hal ini berdampak pada siswa, guru maupun sekolah itu sendiri, adapun dampak bagi siswa diantaranya adalah kemungkinan untuk tinggal kelas, kemudian bagi guru yaitu bahwa guru tersebut harus bisa membuat suatu cara supaya siswa bisa lebih giat belajar dan bisa meningkatkan hasil belajarnya, dan bagi sekolah sendidri hasil belajar siswa itu akan menentukan kualitas lulusan sekolah tersebut apabila hasil belajar siswanya rendah maka kualitas dari lulusan sekolah tersebut rendah pula. Hasil belajar merupakan ukuran dalam menentukan tingkat keberhasilan suatu proses belajar mengajar di sekolah. Secara umum hasil belajar dapat dijelaskan sebagai tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah di berikan dalam proses belajar mengajar (PBM) dan hasil belajar siswa terlihat dari nilai yang didapat oleh siswa tersebut, oleh karena itu diperlukan berbagai upaya untuk bisa meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan teori belajar Behaviourisme, bahwa dalam pembelajaran, lingkungan berpengaruh terhadap perubahan tingkah laku. Dalam aliran ini tingkah laku dalam belajar akan berubah kalau ada stimulus dan respon. Stimulus dapat berupa prilaku yang diberikan pada siswa, sedangkan respons berupa perubahan tingkah laku yang terjadi pada siswa (Sukardjo, 2009 :33). Berdasarkan teori ini pendidik bisa menggunakan berbagai cara dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui stimulus-stimulus yang diberikan kepada siswanya, selain dari pada itu seorang pendidik juga harus mengetahui berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswanya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa seperti yang dikemukakan oleh Ahmadi dan Supriyono (2013: 138), yaitu : Yang tergolong faktor internal adalah 1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. 2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas: a) Faktor intelektif yang meliputi

5 (1) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat (2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki b) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri. 3) Faktor kematangan fisik maupun psikis Yang tergolong faktor eksternal, ialah : 1) faktor sosial yang terdiri dari a) lingkungan keluarga b) lingkungan sekolah c) lingkungan masyarakat d) lingkungan kelompok 2) faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian 3) faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim 4) faktor lingkungan spiritual atau keamanan Seperti yang dikemukakan di atas faktor dari keberhasilan salah satunya adalah faktor eksternal yang di mana di dalam faktor eksternal ini terdapat faktor lingkungan fisik seperti fasilitas belajar, di dalam fasilitas inilah terdapat yang namanya media pembelajaran,sejalan dengan pendapat Dimyati (2002) bahwa; faktor-faktor hasil belajar dibagi menjadi faktor intern dan faktor ekstern, faktor eksternal salah satunya yaitu sarana dan prasarana pembelajaran yang di dalamnya merupakan berbagai fasilitas pembelajaran seperti gedung sekolah, ruang kelas,buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium dan berbagai media pengajaran lainnya. Pengajaran akuntansi membutuhkan media karena pelajaran akuntansi merupakan pelajaran yang sangat menekankan pada pengasahan keterampilan secara langsung atau dengan kata lain lebih banyak praktek untuk menambah pengalaman dan pengasahan keterampilan, terutama untuk membantu menjelaskan konsep-konsep yang bersifat verbal. Media sebagai alat bantu dalam proses belajar dan mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa guru yang menggunakannya dalam proses belajar dan mengajar menganggap media tersebut hanya terbatas sebagai alat bantu semata yang boleh diabaikan manakala media tersebut tidak ada. Akan tetapi, guru harus

6 memperhatikan media dalam pengaruhnya yang sangat besar bagi tercapainya tujuan pengajaran. Media pembelajaran digunakan dalam berbagai pendekatan belajar yang diterapkan oleh karena itu untuk tercapainya keberhasilan belajar perlu adanya keterpaduan antara kegiatan dari para guru dengan peserta didiknya. Pada dasarnya semua orang tidak menghendaki adanya kebosanan dalam hidupnya. Sesuatu yang membosankan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Misalnya merasakan makanan yang sama terus menerus akan menimbulkan kebosanan. Memakan makanan yang bervariasi (bermacam-macam) akan merangsang untuk dimakan. Demikian juga dalam proses belajar mengajar akuntansi, jika tidak menggunakan variasi, maka membosankan siswa, perhatian siswa akan berkurang, mengantuk dan akibatnya tujuan belajar tidak tercapai. Dalam hal ini guru akuntansi memerlukan adanya variasi dalam mengajar siswa yang berkaitan dengan penggunaan media. Pengajaran Akuntansi melibatkan guru, siswa, buku pengajaran dan alat bantu mengajar. Sebagai guru akuntansi kita harus mempunyai berbagai kemampuan, seperti kemampuan dalam bidang akuntansinya sendiri, kemampuan menggunakan berbagai strategi mengajar serta mengetahui cara-cara belajar siswa, bahan yang akan diajarkan dan alat bantu pengajaran yang dapat menunjang agar pengajaran kita dapat berhasil dengan baik, serta media pembelajaran akuntansi yang tepat. Tegasnya media pengajaran merupakan suatu tindakan interaktif antara guru dengan siswa di sekolah yang diselenggarakan dengan sistem komunikasi melalui berbagai alat atau media yang berkaitan dengan proses belajar mengajar akuntansi, misalnya: agar siswa dapat meningkatkan kemampuan menjurnal, memposting dan kemampuan akuntansi lainnya. Pelajaran akuntansi merupakan pelajaran keterampilan dan pemahaman, oleh karena itu dalam proses belajar mengajar akuntansi membutuhkan media sebagai alat pendukungnya. Dengan kata lain, guru akuntansi harus mampu

7 menyediakan, menyiapkan dan menggunakan media yang cocok pelajaran Akuntansi untuk mata Ada banyak macam jenis media yang bisa mendukung dalam pembelajaran, adapun jenis-jenis media pembelajaran menurut Sutikno (2009: 108), media dibagi ke dalam tiga jenis: 1. Media Audio, adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam 2. Media visual, adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film strip (film rangka), foto, gambar, cetakan. Adapula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun. 3. Media audio visual, merupakan media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan yang kedua. Media audio visual terdiri atas audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (Sound slide), film rangkai suara. Dan audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar-gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette. Dari berbagai jenis media yang ada, pemilihan media bisa dikatakan tepat apabila media tersebut bisa efektif dan efisien penggunaanya dalam pembelajaran, dalam pembelajaran akuntansi dengan kriteria pembelajaran yang menekankan kepada keterampilan siswanya dalam penguasaan materi haruslah dipilih media yang cocok dengan kriteria pelajaran akuntansi tersebut, karena pelajaran akuntansi juga menekankan kepada langkah-langkah yang jelas, maka media Jobsheet merupakan media yang tepat karena media Jobsheet mampu menghadirkan langkah-langkah dan petunjuk yang jelas dalam pengerjaan tugastugas dan latihan dalam pembelajaran akuntansi. Media pembelajaran Jobsheet adalah alat bantu belajar yang dibuat untuk mengefektifkan siswa dalam proses pembelajaran, berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas dan lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan siswa. Jobsheet merupakan media yang tepat digunakan untuk mata pelajaran akuntansi, karena pelajaran akuntansi lebih menekankan siswa kepada

8 keterampilan. Dengan menggunakan media pembelajaran jobsheet, siswa dapat dengan mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diminta tanpa harus membuat lajur-lajur, karena dalam media pembelajaran jobsheet lajur-lajur tersebut sudah tersedia. Hal inipun sejalan dengan pembelajaran akuntansi yang merupakan kegiatan pencatatan keuangan yang mempunyai alur-alur ataupun langkah-langkah yang saling berkaitan satu sama yang lainnya. Media Jobsheet termasuk pada jenis media visual yaitu dalam bentuk cetakan. Keuntungan pemakaian Jobsheet adalah dapat mengurangi penjelasan yang tidak perlu, memungkinkan mengajar satu kelompok yang mengerjakan tugas berbeda, dapat membangkitkan kepercayaan diri pada peserta didik untuk membentuk kebiasaan bekerja, merupakan persiapan yang sangat baik bagi peserta didik untuk terjun kedunia kerja karena sudah terbiasa membaca persiapan, dan dapat meningkatkan hasil belajar. Media Jobsheet merupakan panduan bagi guru maupun siswa dalam melaksanakan kegiatan yang bersifat praktek. Jobsheet bagi siswa dijadikan sebagai acuan bagi siswa dalam melaksanakan praktek. Siswa dapat melihat dan membaca peralatan yang harus disiapkan sebelum melaksankan tugas, selain itu dengan jobsheet siswa juga bisa membaca langkah-langkah pelaksanaan kegiatan tugas. Mengingat peranan media pengajaran sangat menentukan dalam kegiatan belajar mengajar, terutama dalam meningkatkan kemampuan dan minat belajar siswa, media memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan situasi belajar yang lebih baik dan efektif. setiap proses belajar dan mengajar ditandai oleh adanya beberapa unsur seperti tujuan, bahan, metode, media dan evaluasi. Media merupakan unsur yang tidak bisa lepas dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau teknik untuk mengantarkan bahan pelajaran agar sampai pada tujuan. Berdasarkan karakteristik media jobsheet yang merupakan media dengan langkah-langkah kerja dan penjelasan yang sistematis maka materi pelajaran yang dianggap cocok merupakan materi pelajaran akuntansi terutama pada materi

9 pelajaran mengenai kertas kerja. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dan rekomendasi dari guru mata pelajaran Akuntansi di SMA BPI 1 yaitu Ibu Siti Halimah S.Pd yang dilaksanakan pada tanggal 5 Februari 2014. untuk penerapan media pembelajran jobsheet materi yang dianggap tepat adalah materi pembelajarn menganai Kertas kerja (worksheet), materi ini diambil karena menurut beliau dari 6 materi pembelajaran yang ada yaitu penjurnalan, posting ke buku besar, neraca saldo,penyesuaian, kertas kerja,dan laporan keuangan, daya serap dari siswa akan pembelajaran mengenai kertas kerja ini cukup kecil yaitu sekitar 60% saja. Adapun penelitian terdahulu yang pernah menguji tentang media jobsheet adalah Risma Kharina S. (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh media pembelajaran jobsheet terhadap motivasi belajar dan implikasinya terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa media pembelajaran jobsheet berpengaruh positif terhadap motivasi belajar yang berimplikasi terhadap prestasi belajar. Tria Ameyla (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh media pembelajaran jobsheet dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA PASUNDAN 2 Bandung. Dari penelitian tersebut didapat hasil bahwa media pembelajaran jobsheet dan motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Ikasiti Romadhuna (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Perbedaan kemampuan menggambar berbasis Cad siswa SMK dengan menggunakan Jobsheet. Dari penelitian tersebut didapat hasil bahwa terdapat perbedaan kemampuan siswa menggambar berbasis CAD antara pengajaran menggunakan jobsheet dengan pengajaran menggunakan media konvensional. I Gusti Bagus Mahendra Destiyanto (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Penggunaan Jobsheet terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata diklat praktik las dasar di SMK Negeri 2 Klaten. Dari penelitian ini didapat hasil bahwa ada pengaruh pengguanaan jobsheet praktik las dasar terhadap prestasi peserta didik yaitu peningkatan prestasi peserta didik.

10 Adapun perbedaan penelitian ini terhadap penelitian terdahulunya adalah yang pertama dari objek penelitian pada penelitian terdahulu objek peneliatannya siswa SMA Pasundan 2, siswa SMK Negeri Klaten dan Mahasiswa Universitas Malaysia, sedangkan pada penelitian ini objek peneltian diambil dari siswa kelas XI IPS di SMA BPI 1, yang kedua yaitu pengaruh dari variabel penelitian yaitu pada penelitian ini media Jobsheet terhadap hasil belajar sedangkan pada penelitian terdahulu media terhadap motivasi dan prestasi, adapun persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti pengaruh dari perananan media media pembelajaran. Untuk meneliti lebih jauh mengenai media pembelajaran Jobsheet maka penulis merasa tertarik untuk meneliti Pengaruh Penggunaan Media Jobsheet Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Akuntansi di SMA BPI 1 Bandung B. Rumusan Masalah Bertolak pada latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas yang menggunakan media jobsheet dengan kelas yang tidak menggunakan media jobsheet pada siswa Kelas XI IPS di pelajaran akuntansi C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin di capai pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Mendeskripsikan apakah menggunakan media Jobsheet memiliki perbedaan dalam meningkatan hasil belajar siswa Kelas XI IPS pada pelajaran Akuntansi khususnya untuk materi kertas kerja D. Manfaat Penelitian

11 Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teori maupun secara praktis. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya dalam mengembangkan teori prestasi dalam pembelajaran Akuntansi dan media pembelajaran akuntansi 2. Manfaat Praktis a. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh kepala sekolah tempat penelitian ini dilakukan untuk digunakan sebagai pedoman dalam memberikan bimbingan kepada guru Akuntansi dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam pelajaran Akuntansi. b. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para guru Akuntansi kelas XI IPS dalam meningkatkan kemampuan Akuntansi siswa. c. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi para peneliti lain untuk mengembangkan penelitian lanjutan yang lebih luas variabelnya dan mendalam telaahnya.