BAB IV GAMBARAN UMUM DAN KONSEP PERENCANAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) KALIORI SEBAGAI WISATA EDUKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I- 1

TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) KALIORI SEBAGAI WISATA EDUKASI DI KABUPATEN BANYUMAS DENGAN PENEKANAN DESAIN PADA PENGOLAHAN SEKUEN RUANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

BAB V ANALISIS KONSEP PERANCANGAN

TPST Piyungan Bantul Pendahuluan

1.9. Kerangka Pemikiran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Sampah Pengertian Sampah

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Praktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI. Talangagung

Tabel 1.1. Sampah Dipilah. Dipilah kemudian dibuang (%)

KRITERIA, INDIKATOR DAN SKALA NILAI FISIK PROGRAM ADIPURA

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang

BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK. menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan plastik kemudian

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr)

KATA PENGANTAR. bertujuan untuk mewujudkan perbaikan kualitas fungsi lingkungan hidup yang berkelanjutan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Peningkatan Jumlah Volume Sampah di Yogyakarta

Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN MESIN PELEBUR SAMPAH (INCINERATOR) PROPOSAL. Mudah dalam pengoperasian. Tidak perlu lahan besar. Hemat energy.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup,

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah, disisi lain. masyarakat tidak ingin berdekatan dengan sampah.

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

BAB V KONSEP DESAIN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PENGOMPOSAN SAMPAH

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

BAB VI STRATEGI DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar 6.2. Konsep Pengembangan Fungsi Pendidikan

BAB III PEMOGRAMAN FUNGSIONAL OBJEK RANCANG BANGUN. Penentuan area kegiatan. Identifikasi pemakai. STRUKTUR KEGIATAN Organisasi Jumlah orang jadwal

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INDIKATOR KINERJA BPLH KOTA BANDUNG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

EVALUASI METODE PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK UMUR LAYAN DI TPA PUTRI CEMPO

BAB I PENDAHULUAN. masih dioperasikan secara open dumping, yaitu sampah yang datang hanya dibuang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IbM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN KAMPUNG PRO IKLIM (PROKLIM)

BAB I PENDAHULUAN I.1

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA UTARA

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum

ANALISIS KONSENTRASI GAS HIDROGEN SULFIDA (H2S) DI UDARA AMBIEN KAWASAN LOKASI PEMBUANGAN AKHIR (LPA) SAMPAH AIR DINGIN KOTA PADANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas manusia tidak terlepas dari kegiatan yang menghasilkan limbah

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1

BAB III METODE PERANCANGAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

PENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati dan banyak manfaatnya bagi masyarakat. Lingkungan

BUPATI POLEWALI MANDAR

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi, sehingga diperlakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Mandala Wisata Samuantiga 1

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN PROYEK

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang tinggi dengan pertumbuhan cepat di kota bila

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN I ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM ADIPURA

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

MAKALAH PROGRAM PPM. Pemilahan Sampah sebagai Upaya Pengelolaan Sampah Yang Baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN KONSEP PERENCANAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) KALIORI SEBAGAI WISATA EDUKASI Pada bab ini berisi deskripsi dan gambaran umum dari TPA Kaliori sebagai wisata edukasi yang kemudian akan disimpulkan dan dianalisis untuk menghasilkan pemahaman TPA Kaliori sebagai wisata edukasi yang direncanakan. Kesimpulan dari gambaran umum akan menghasilkan kriteria-kriteria desain yang menjadi dasar perumusan konsep perencanaan. A. DESKRIPSI DAN GAMBARAN UMUM TPA KALIORI SEBAGAI WISATA EDUKASI DI KABUPATEN BANYUMAS YANG DIRENCANAKAN TPA Kaliori merupakan fasilitas penampungan dan pengolahan sampah yang ada di Kabupaten Banyumas. TPA ini melayani pengumpulan sampah dari Banyumas bagian barat dan selatan. Jumlah sampah yang ada di kabupaten Banyumas setiap tahunnya meningkat sehingga menambah volume sampah pada TPA. TPA Gunung Tugel, TPA utama yang menampung sampah kota di Kabupaten banyumas sudah melebihi kapasitas baik secara volume pelayanan maupun umur pelayanan. Selain itu TPA Gunung Tugel masih menggunakan sistem open dumping yang menurut UU-18/2008 tentang Pengelolaan Sampah tidak boleh dioperasikan. Sehingga pemerintah kabupaten Banyumas berencanan memindahkan TPA utama ke TPA Kaliori yang selesai dibangun pada tahun 2012. TPA Kaliori ini merupakan TPA dengan sistem yang lebih baik yaitu menggunakan sistem sanitary landfill. Sistem ini merupakan sistem pengurugan sampah secara sistematis dan sangat memperhatikan pencemaran. Pada TPA Kaliori, gas metan dan air lindi yang menjadi pencemar mendapatkan perlakuan khusus. Selain itu, sterdapat pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos. Adanya fasilitas pengolahan sampah di TPA Kaliori membuat Bupati Banyumas periode 2013 2018 berwacana untuk menjadikan TPA Kaliori ini sebagai tempat wisata edukasi tentang sampah commit dan pengolahan to user sampah. Diharapkan masyarakat dapat mendapatkan edukasi tentang persampahan. Untuk mewujudkan hal itu, IV - 1

maka diperlukan perencanaan lebih lanjut agar TPA Kaliori ini dapat menjadi wisata edukasi yang sesuai dengan peran dan fungsinya. Wisata edukasi memiliki komponen atraksi dan kegiatan yang menyediakan tempat untuk belajar. Aktivitas pengolahan sampah yang ada di Kabupaten Banyumas merupakan sebuah proses yang berurutan dan dilakukan tahap demi tahap. Diperlukan penataan menurut kegiatan-kegiatan tersebut sehingga informasi dapat terserap dengan baik. Oleh sebab itu, desain ditekankan pada pengolahan sekuen ruang berdasarkan kegiatan-kegiatan yang berlangsung. Berikut ini adalah gambaran umum TPA Kaliori sebagai wisata edukasi yang akan dirancang: 1. VISI DAN MISI a. Visi Visi merupakan gambaran keadaan yang ingin dicapai. Adapun visi dari TPA Kaliori sebagai wisata edukasi adalah Menjadi fasilitas utama pengolahan sampah kota di Kabupaten Banyumas yang bertujuan untuk meminimalisir permasalahan sampah kota serta menjadi fasilitas wisata dan edukasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat mengenai pentingnya pengolahan sampah secara edukatif, komunikatif, dan rekreatif. b. Misi Misi merupakan interpretasi atau perwujudan dari sebuah visi. Berdasarka visi di atas, makan misi dari TPA Kaliori sebagai wisata edukasi adalah sebagai berikut: 1) Menyediakan fasilitas pengolahan sampah yang efektif dan tepat guna 2) Mendemonstrasikan proses pengolahan sampah kota dan sampah rumah tangga kepada masyarakat 3) Menjadi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang layak dan menarik untuk menjadi destinasi wisata pendidikan 4) Memberikan edukasi secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat tentang sampah dan pengolahannya 5) Memproduksi dan mempromosikan produk dari pengolahan sampah kepada masyarakat IV - 2

6) Berinovasi dalam teknologi pengolahan sampah 2. SKALA PELAYANAN DAN KAPASITAS Mewadahi pelayanan penampungan dan pengolahan sampah dari wilayah Kabupaten Banyumas. Proses pengolahan dilakukan secara berutrutan dan berkelanjutan setiap harinya. TPA Kaliori ini memiliki tiga zona penimbunan sampah dengan kapasitas masing-masing. Berikut tabel kapasitas masingmasing zona: Zona Luas (m 2 ) Ketinggian Volume Sampah sampah (m) (m 3 ) I 8.330,91 23 196.210,93 II 7.698,39 16 123.174.24 II 22.476,68 22 494.486,9 Tabel IV.1. tabel kapasitas masing-masing zona pada TPA Kaliori sumber: DCKTR Kabupaten Banyumas, 2015 Berdasarkan data dari TPA Kaliori, jumlah sampah yang terangkut ke TPA setiap harinya berkisar 70 m 3 78 m 3. Dalam satu tahun, sampah yang ditampung berkisar 1100 m 3 dengan kenaikan volume 0,02% pada tahun 2013 ke 2014. 1300 1100 900 1114,44 1136 700 500 600 700 615 635 689,34 300 100 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah sampah (meter kubik) Grafik IV.1. Grafik jumlah sampah di Kabupaten Banyumas sumber: DCKKTR Kabupaten Banyumas, 2015 Berdasarkan data di atas, commit prediksi to Zona user I akan mencapai batas maksimalnya dalam rentang waktu lebih dari 20 tahun. IV - 3

Kapasitas pengolahan sampah adalah 3 ton sampah/hari. dengan persentase sampah terolah 70%. 3. FREKUENSI KEGIATAN Frekuensi kegiatan di TPA Kaliori ini berlangsung mulai pukul 07.30 16.00 setiap harinya untuk kegiatan operasional TPA, sedangkan untuk kegiatan wisata edukasi seperti kunjungan, penelitian, seminar maupun wokshop dimulai pukul 09.00 15.00 setiap harinya. 4. STATUS KELEMBAGAAN TPA Kaliori ini dikelola oleh pemerintah Kabupaten Banyumas dibawah Dinas Cipta Karya Kebersihan, dan Tata Ruang Kota (DCKKTR) dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 5. STUKTUR ORGANISASI Berikut ini adalah bagan struktur organisasi pengelola TPA Kaliori sebagai wisata edukasi: Pemkab Banyumas Kepala TPA Sekretaris Bendahara Kepala Bidang Operasional TPA Kepada Bidang Wisata dan Edukasi Kepala Bidang Humas, Promosi dan Pemasaran Kepala Bidang Keamanan dan Perawatan Unit Operasional Lapangan Unit Program Pendidikan dan Pengembangan Program Unit Promosi dan Pemasaran Unit Keamanan Unit Penelitian penjaga kios Unit Perawatan dan Rumah Tangga Skema IV.1. Skema struktur organisasi pengelola pada TPA Kaliori sumber: analisis penulis, 2015 IV - 4

Deskripsi tugas dan tanggung jawab: a. Kepala TPA Kepala TPA memiliki taggung jawab atas seluruh kegiatan yang berjalan di TPA Kaliori ini baik kegiatan operasional TPA maupun kegiatan wisata edukasi. Kepala TPA bertugas melakukan pengelolaan, pengawasan, dan pengendalian kegiatan, melakukan pembinaan pengelolaan, serta pengendalian, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas pada TPA Kaliori. b. Sekretaris Berperan sebagai penghubung kepala TPA dengan bidang dan unit-unit di bawanya. Bertanggung jawab atas kegiatan kesekretariatan seperti surat menyurat dan perijinan. c. Bendahara Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan yang ada di TPA Kaliori d. Kepala Bidang Operasional TPA Bertanggung jawab atas berjalannya operasional pengelolaan sampah di TPA. Memiliki tugas mengatur, mengawasi, dan mengendalikan jalannya operasional pengolahan sampah di TPA serta menyelesaikan masalahmasalah yang timbul selama proses pengolahan sampah. Kabid operasional TPA mengebawahi staf dari dua unit yaitu Unit Operasional Tenkis (alat-alat) dan Unit Operasional Pengolahan Sampah. e. Unit Operasional Lapangan Bertugas menjalankan kegiatan pengolahan sampah di setiap unit kegiatan pengolahan sampah mulai dari penyortiran hingga display produk akhir serta bertugas mengoperasikan dan merawat alat-alat pengolahan sampah. f. Kepada Bidang Wisata dan Edukasi Bertanggung jawab atas berjalannya kegiatan wisata dan edukasi di TPA Kaliori Memiliki tugas mengatur, mengawasi, dan mengendalikan jalannya kegiatan wisata dan edukasi. Kabid Wisata dan edukasi mengebawahi dua unit yaitu Unit Program Pendidikan dan Pengembangan Program, serta Unit Penelitian. g. Staff Unit Program Pendidikan dan Pengembangan Program IV - 5

Bertugas mengelola program wisata edukasi, mengembangkan program dan menjadi pemandu program wisata edukasi. h. Staff Unit Penelitian Bertugas mengelola laboratorium penelitian dan melaksanakan penelitian serta melayani pengunjung yang ingin melakuka penelitian. i. Kepala Bidang Keamanan dan Perawatan Bertugas mengawasi dan mengelola kebersihan dan ketertiban fasilitas pada fasilitas TPA. j. Unit Keamanan Bertugas menjaga keamana di TPA Kaliori. k. Unit Perawatan dan Rumah Tangga Bertugas menjaga dan merawat semua faslitias di TPA dan menjaga kebersihannya. l. Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Bertangggung jawab atas segala bentuk kegiatan promosi dan pemasaran program wisata yang ada di TPA Kaliori. m. Unit Pemasaran Mengelola pemasaran produk yang berasal dari TPA Kaliori. Mengawasi kinerja penjaga kios yang menjual produk tersebut. n. Penjaga kios Bertugas melayani pengunjung yang ingin membeli produk dari TPA Kaliori 6. KEGIATAN YANG DIRENCANAKAN Berdasarlan teori yang telah dijabarkan pada bab dua dan didukung oleh preseden serta data empiris penulis, maka kelompok kegiatan yang direncanakan pada TPA Kaliori sebagai wisata edukasi yang direncanakan adalah sebagai berukut: a. Kelompok kegiatan penerimaan Merupakan area umum yang pertama kali kegiatan penerimaan meliputi mendapatkan informasi pelayanan, memarkirkan kendaraan, menunggu dan IV - 6

mendapatkan penyuluhan awal. Kegiatan bersifat publik dan terbuka untuk setiap pengunjung TPA Kaliori. b. Kelompok kegiatan utama Kelompok kegiatan utama terbagi menjadi dua, yaitu: 1) Pengoperasian TPA Kelompok kegiatan meliputi seluruh kegiatan operasional TPA dimulai ketika truk pengangkut sampah datang, dropping sampah, pemisahan sampah, pengolahan sampah, hingga tahap akhir pengolahan sampah. o Sifat Kegiatan: Kegiatan pengoperasian TPA bersifat teknis, terjadi banyak pergerakan aktivitas pengelola. o Tuntutan: wadah harus memiliki keleluasaan bagi pekerjanya 2) Kelompok kegiatan wisata edukasi Kegiatan wisata edukasi meliputi kegiatan indoor dan kegiatan outdoor. Kegiatan indoor berupa: mendengarkan penjelasan instruktor, kemudian berkeliling pada Waste Educentre yang berisi data dan informasi mengenai sampah dan teknologi pengolahannya yang tersaji dalam bagan dan diorama-diorama seperti di museum. Kegiatan indoor ini bertujuan untuk memberikan gambaran awal mengenai pengolahan sampah di TPA. Sedangkan kegiatan outdoor berupa tur berkelilng TPA dan meilhat proses pengolahan sampah secara langsung hingga melihat hasil akhir memrosesan sampah. o Sifat kegiatan: terus bergerak/aktif dan berpindah-pindah dengan pengamatan sebagai aktivitas inti. o Tuntutan: memiliki jalur sirkulasi yang aman dan nyaman, memiliki jarak pandang yang ideal c. Kelompok Kegiatan Komersil Meliputi kegiatan jual beli pada Kaliori Shop yang menyediakan produk hasil pengolahan sampah baik organik yang berupa pupuk kompos maupun sampah anorganik yang berupa kerajinan dan suvenir. Selain itu juga terdapat Organic Cafe yang menyediakan makanan dengan bahan-bahan organik yang ditanam di sekitar TPA. IV - 7

o Sifat kegiatan: bersifat pelayanan dan banyak terjadi interaksi antara pengunjung dan pengelola o Tuntutan: dapat menghadirkan kenyamanan pelayanan d. Kelompok kegiatan pengelolaan Kelompok kegiatan in meliputi seluruh aktivitas pengelola TPA baik pada operasional TPA maupun pada kegiatan wisata edukasi baik dalam hal administrasi, operasional TPA dan operasional wisata edukasi. o Sifat kegiatan: tidak memiliki banyak pergerakan, bersifat stastis o Tuntutan : ruang yang tenang e. Kelompok kegiatan servis Meliputi kegiatan pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana yang ada di TPA Kaliori. o Sifat kegiatan: tersembunyi, tidak untuk diekspos o Tuntutan: ruang yang tidak langsung terlihat (tersembunyi) B. KESIMPULAN GAMBARAN UMUM SEBAGAI KONSEP PERENCANAAN TPA KALIORI SEBAGAI WISATA EDUKASI TPA Kaliori sebagai wisata edukasi merupakan sarana pengolahan sampah di Kabupaten Banyumas dan sarana pembelajaran mengenai sampah dan proses pengolahan sampah. Pengembangan TPA berdasarkan pada RTRW dan wacana bupati Bayumas saat ini. Tujuan dari perancangan TPA Kaliori ini adalah menjadi fasilitas utama pengolahan sampah kota di Kabupaten Banyumas yang bertujuan untuk meminimalisir permasalahan sampah kota serta menjadi fasilitas wisata dan edukasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat mengenai pentingnya pengolahan sampah secara edukatif, komunikatif, dan rekreatif. 1. Kriteria Untuk mewujudkan mekanisme kegiatan dalam TPA Kaliori yang sesuai dengan tujuan, fungsi dan karakteristiknya, maka perlu diperhatikan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut sebagai berikut: IV - 8

a. Kelayakan Operasional Sarana dan prasarana TPA Kaliori sebagai fasilitas pengolahan sampah harus sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah dalam baik dapak undang-undang, peraturan daerah maupun standar lainnya. b. Kenyamanan Sirkulasi Sesuai fungsinya sebagai tempat pengolahan sampah dan wahana wisata edukasi, TPA Kaliori memerlukan sirkulasi yang memenuhi persyaratan sehingga memberikan kenyamanan penggunanya baik untuk kegiatan operasional TPA maupun kegiatan wisata edukasi. Sirkulasi harus diatur sedemikian rupa agar unit-unit kegiatan dapat berjalan dengan baik tanpa ada gangguan atau hambatan dari unit kegiatan yang lainnya. c. Kenyamanan fisik TPA Kaliori harus dapat memberikan kenyamanan fisik pada kegiatan operasional TPA maupun kegiatan wisata edukasi. Hal yang menjadi masalah utama adalah bau sampah yang harus dikendalikan agar pengunjung nyaman ketika berwisata di TPA Kaliori ini. d. Keamanan Keamanan yang dimaksud di sini adalah keamanan saat pengoperasian TPA, melingkupi sirkulasi kendaraan, alat-alat dan instalasi pengolahan sampah serta keamanan saat pengunjung berkeliling melihat proses pengolahan sampah. 2. Konsep Perencanaan a. Konsep Perencanaan TPA Kaliori Sebagai Wisata Edukasi TPA Kaliori berfungsi sebagai sarana utama pengolahan sampah di kabupaten banyumas. pengolahan sampah dirancang berdasarkan kondisi eksisting yang sudah ada kemudian dikembangkan sesuai dengan tujuan. Aspek-aspek pengembangan diantaranya penambahan fasilitas pengolahan sampah seperti tempat penyortiran dan rumah pengomposan. Sebagai wisata edukasi, TPA Kaliori harus dapat menjadi sarana rekreasi yang memiliki komponen-komponen wisata edukasi yaitu: 1) Komponen utama, yang terdiri dari IV - 9

a) Atraksi dan kegiatan yang menyediakan tempat untuk belajar. Atraksi dan kegiatan yang tersedia di TPA Kaliori berupa sarana pengolahan sampah, beserta akses untuk melihatnya. Selain itu ditampilkan juga produk dari pengolahan sampah dimana pengunjung dapat membeli atau membuatnya. b) Sumber daya spesialis yang bertanggung jawab untuk memberikan pembelajaran, yaitu pihak pengelola TPA Kaliori dalam hal ini Staff Unit Program Pendidikan dan Pengembangan Program yang bertugas memandu baik pada kegiatan indoor maupun outdoor. 2) Komponen Pedukung a) Transportasi. Sarana transportasi menuju ke TPA Kaliori tersedia melalui jalur luar kota Ajibarang-Secang kemudian memasuki gerbang perkemahan kendalisada. b) Restoran layanan, pada TPA Kaliori tersedia cafe yang menyediakan makanan dengan bahan-bahan organik yang ditanam di kawasan TPA. c) Perjalanan layanan, pemerintah dapat bekerjasama dengan agen tur untuk medatangkan lebih banyak pengunjung ke TPA Kaliori. Keseluruhan komponen TPA Kaliori sebagai wisata edukasi dipenuhi oleh fasilitas-fasilitas yang direncanakan yang dapat dikelompokkan sebagai berikut: a) Fasilitas Penerimaan b) Fasilitas Kegiatan Utama 1) Fasilitas pengoperasian TPA 2) Fasilitas wisata edukasi c) Fasilitas Komersil d) Fasilitas Pengelolaan e) Fasilitas Servis b. Konsep Perencanaan dengan sekuen ruang Sekuen ruang akan diterapkan pada kegiatan wisata edukasi. Sekuen ini akan disusun berdasarkan kelompok kegiatan yang membentuk suatu alur pada IV - 10

TPA Kaliori khususnya kegiatan pengolahan sampah. Tujuannya agar pengunjung dapat menyerap informasi yang disajikan dengan baik. Berikut ini adalah alur kegiatan pengunjung berdasarkan alur pengolahan sampah di TPA Kaliori dan alur wisata edukasi yang direncanakan: IV - 11

Pengunjung datang Mendapatkan pengarahan Kegiatan Indoor Melihat diorama Melihat proses dropping sampah Truk pengangkut sampah datang Dicatat datanya oleh petugas Dropping sampah di tempat penampungan Meninggalkan lokasi Melihat proses pemisahan Konversi ke biogas Gas metan Penyortiran sampah Anorganik Workshop pembuatan kerajinan (opsional) Kegiatan Indoor Melihat dan membeli produk TPA Kaliori Melihat proses pembuatan kompos air lindi Organik Plastik Kaca Metal Pengolahan Istirahat Melihat pengolahan air lindi Pengolahan air lindi Pupuk kompos Dikumpulkan Sisa ditimbun Melihat kebun organik Melihat hasil akhir kompos dan air lindi Sebagian dikemas dan dialirkan ke sawah petani Hasil Akhir Digunakan di area TPA dan dijual Bahan kerajinan, dibawa pengepul Skema IV.2. Skema alur kegiatan pada TPA Kaliori sumber: analisis penulis, 2015 IV - 12