BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN PERLINDUNGAN KESELAMATAN PENUMPANG UMUM KAPAL WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESISIR SELATAN, Menimbang : a. bahwa untuk menjamin keamanan dan keselamatan penumpang kapal wisata di Kabupaten Pesisir Selatan sebagaimana yang diamanatkan Undang Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran dan Undang Undang Nomor 33 Tahun 1964 Tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang; b. bahwa untuk menjamin keselamatan penumpang kapal wisata sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka dipandang perlu menetapkan dan menunjuk satu perusahaan asuransi yang bertanggung jawab terhadap kecelakaan yang dialami penumpang kapal wisata dimaksud; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Kabupaten Pesisir Selatan tentang Jaminan Perlindungan keselamatan penumpang kapal wisata;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25) Jis Undang-Undang Drt Nomor 21 Tahun 1957 Nomor 77) Jo Undang-Undang Nomor 58 Tahun 1958 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1643); 2. Undang Undang Nomor 33 Tahun 1964 Tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2720); 3. Undang Undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3467); 4. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahu 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Permerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Permerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 1965 tentang Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 28); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 Tentang Angkutan Di Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 10. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 37 / PMK.010 / 2008 Tentang Besar Santunan dan Iuran Wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Alat Angkutan Penumpang Umum Di Darat, Sungai/Danau, Ferry/Penyeberangan, Laut dan Udara; 11. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 633); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Daerah Kabupaten Pesisir Selatan. 13. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Usaha; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2015;
15. Peraturan Bupati Pesisir Selatan Nomor 34 Tahun 2015 tentang Tata Kerja, Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika. M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG JAMINAN PERLINDUNGAN KESELAMATAN PENUMPANG UMUM KAPAL WISATA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Pesisir Selatan. 2. Bupati adalah Bupati Pesisir Selatan. 3. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika adalah Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pesisir Selatan. 4. Petugas adalah Aparatur Sipil Negara yang ditugaskan mengawasi dan mendistribusikan tiket kapal penumpang umum wisata kepada orang pribadi/badan usaha alat angkutan penumpang umum kapal wisata. 5. Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk jenis apapun, termasuk untuk penunjang rekreasi / pariwisata dan penangkapan ikan / nelayan yang digerakan dengan tenaga mekanik, tenaga angin atau ditunda, termasuk kendaraan dibawah permukaan air serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah pindah. 6. Angkutan Penyeberangan adalah angkutan yang berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan jaringan jalan atau jaringan kereta api yang dipisahkan oleh perairan untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta muatannya.
7. Angkutan Laut Pelayaran Rakyat adalah angkutan yang dilakukan oleh orang perseorangan warga nagara Indonesia atau badan usaha dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia yang memenuhi persyaratan kelaiklautan kapal serta diawaki oleh awak kapal berkewarganegaraan Indonesia. 8. Jaminan Perlindungan Keselamatan Penumpang Kapal Wisata adalah Iuran wajib dana pertanggungan kecelakaan penumpang kapal wisata yang dibayarkan oleh setiap orang pribadi atau badan usaha yang menggunakan atau memanfaatkan jasa kapal penumpang umum wisata. 9. Jaminan Perlindungan Keselamatan Penumpang Umum Kapal wisata adalah jaminan yang melindungi hak dan kewajiban orang pribadi/badan usaha alat angkutan penumpang umum kapal wisata terhadap resiko yang kemungkinan akan dialami oleh setiap penumpang umum kapal wisata dalam hal terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan adanya korban. 10. Tiket kapal penumpang umum wisata adalah Surat tanda bukti penumpang kapal wisata yang sah yang menjamin dana pertanggungan kecelakaan penumpang umum wisata. Jasa adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang fasilitas atau pemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan usaha. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud Jaminan Perlindungan Keselamatan Penumpang Umum Kapal Wisata adalah untuk melindungi hak dan kewajiban penumpang umum kapal wisata. (2) Tujuan Jaminan Perlindungan Keselamatan Penumpang Umum Kapal Wisata adalah : a. Memberikan santunan kepada korban/ ahli waris yang diakibatkan oleh kecelakaan kapal penumpang wisata; b. Memberikan kepastian hukum atas santunan/premi asuransi serta besaran santunan sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku terhadap korban kecelakaan kapal penumpang wisata;
c. memastikan terpenuhinya hak setiap penumpang kapal wisata serta kewajiban penyelenggara alat angkutan penumpang umum kapal wisata. BAB III NAMA, OBYEK, DAN SUBYEK Pasal 3 (1) Dengan nama Jaminan Perlindungan Keselamatan Penumpang Umum Kapal Wisata yang bertujuan untuk memastikan hak pengguna jasa angkutan penumpang umum kapal wisata dalam hal terjadi kecelakaan kapal penumpang umum wisata yang menyebabkan jatuhnya korban yang diwajib dijaminkan oleh orang pribadi/badan usaha alat angkutan penumpang umum kapal wisata kepada pihak asuransi. (2) Obyek Jaminan Perlindungan Keselamatan Penumpang Umum Kapal Wisata adalah setiap penumpang kapal yang memanfaatkan / mempergunakan jasa usaha angkutan penumpang umum kapal wisata. (3) Subyek Jaminan Perlindungan Keselamatan Penumpang Umum Kapal Wisata adalah orang pribadi atau badan usaha penyelenggara alat angkutan penumpang umum kapal wisata. BAB IV KEWAJIBAN Pasal 4 (1) Setiap orang pribadi yang menggunakan alat angkutan penumpang umum kapal wisata wajib menunjukan tiket sebagai bukti penumpang kapal wisata yang sah dan atau badan usaha yang menjadi penyelenggara alat angkutan penumpang umum kapal wisata wajib melaporkan penjualan tiket dimaksud kepada pihak pemberi Jaminan Perlindungan Keselamatan Penumpang Umum Kapal Wisata /asuransi. (2) Setiap orang pribadi/badan usaha alat angkutan penumpang umum kapal wisata yang menjadi penyedia jasa alat angkutan penumpang umum kapal wisata wajib menjamin perlindungan keselamatan penumpang umum kapal wisatanya.
BAB V TATA CARA DAN PERSYARATAN JAMINAN PERLINDUNGAN KESELAMATAN PENUMPANG UMUM KAPAL WISATA Pasal 5 (1) Petugas melakukan pengawasan terhadap setiap penumpang kapal wisata yang sah yang dibuktikan dengan tiket penumpang umum kapal wisata. (2) Berdasarkan tiket kapal penumpang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) penyelenggara alat angkutan penumpang umum kapal wisata baru dapat mengangkut penumpang yang telah memiliki tiket penumpang umum kapal wisata dimaksud. (3) Pelaksanaan dan pendistribusian tiket penumpang umum kapal wisata dilakukan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pesisir Selatan dilokasi wisata. (4) Untuk mendapatkan pelayanan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3), orang pribadi atau badan usaha dapat mendatangi petugas di loket tiket penumpang umum kapal wisata di lokasi wisata dimaksud. BAB VI JANGKA WAKTU Pasal 7 (1) Tiket kapal berlaku untuk 1 ( satu ) kali penyeberangan kapal penumpang wisata. (2) Pengajuan dana santunan kecelakaan oleh pihak korban/ ahli waris dilakukan paling lama enam (6) bulan semenjak terjadinya kecelakaan tersebut. (3) Pengajuan dana santunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatas harus dilengkapi dengan : a. surat keterangan yang menyatkan telah terjadinya peristiwa kecelakaan yang dikeluarkan Pihak berwenang. b. Surat Keterangan Ahli Waris yang dinyatakan oleh instansi berwenang dengan melampirkan kartu keluarga dan dokumen
kependudukan lainya bagi korban dalam hal korban meninggal dunia. c. Surat Keterangan hasil pemeriksaan medis dari rumah sakit/puskesmas setempat yang menyatakan keadaan/kondisi korban. d. Dana santunan menjadi batal atau tidak dapat diproses lebih lanjut apabila telah melebihi tenggang waktu yang telah ditetapkan sebagaimana disebutkan pada ayat (2) diatas. BAB VII CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA Pasal 8 Tingkat Penggunaan Jasa diukur berdasarkan besar kecilnya resiko yang dialami/ditanggung korban yang diakibatkan kecelakaan penumpang umum kapal wisata. BAB VIII PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN SERTA WILAYAH JAMINAN PERLINDUNGAN KESELAMATAN PENUMPANG KAPAL WISATA Pasal 9 (1) Prinsip dan sasaran penetapan jaminan perlindungan keselamatan penumpang kapal wisata didasarkan pada tujuan untuk menjamin hak setiap penumpang umum kapal wisata yang menjadi korban kecelakaan dimaksud. (2) Wilayah penetapan jaminan perlindungan keselamatan penumpang umum kapal wisata dikawasan wisata di wilayah daerah Kabupaten Pesisir Selatan. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 10 (1) Setiap orang pribadi/badan usaha yang memiliki kapal penumpang umum wisata wajib menjamin perlindungan keselamatan penumpang umum kapal wisatanya kepada pihak asuransi berdasarkan Peraturan
Bupati ini, paling lama 3 (tiga) bulan sejak diundangkannya Peraturan Bupati ini. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Ditetapkan di Painan pada tanggal 27 November 2015 Diundangkan di Painan pada tanggal 30 November 2015 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN, E R I Z O N BERITA DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 NOMOR