ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS RENTABILITAS DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap)

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Kecamatan Langensari Kota Banjar) Abstrak

ANALISIS PENDAPATAN DAN TITIK IMPAS AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis)

ANALISIS AGROINDUSTRI GULA KELAPA (SuatuKasus di Desa Sukamulya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis) Abstrak

KONTRIBUSI PENDAPATAN AGROINDUSTRI GULA KELAPA TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA PERAJIN

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Abstrak

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

ANALISIS TITIK IMPAS AGROINDUSTRI TAHU (Suatu Kasus di Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Desa Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

ABSTRAK. Tabel 1. Luas Tanam, Luas Panen, Hasil dan Produksi Jamur Tiram di Kabupaten Ciamis

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar) Abstrak

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI TAHU (Studi Kasus di Kelurahan Indihiang Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya)

ANALISIS TITIK IMPAS AGROINDUSTRI TAHU (Suatu Kasus di Desa Balokang Kecamatan Banjar Kota Banjar) Abstrak

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG

ANALISIS RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin Tempe di Desa Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis) Abstrak

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS USAHATANI PISANG AMBON (Musa acuminate L). (Studi kasus di Desa Langensari Kecamatan Langensari Kota Banjar)

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango

ANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GABAH (Oriza sativa ) DI GAPOKTAN SAUYUNAN (Suatu Kasus di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS PEMASARAN DODOL SIRSAK

RESPON PETANI TERHADAP KEGIATAN MODEL DESA KONSERVASI (MDK) DI KAWASAN TAMAN BURU MASIGIT KAREUMBI

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

ANALISIS TITIK IMPAS PADA USAHATANI PADI ORGANIK (Suatu Kasus di Desa Sukanagara Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KRIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

ANALISIS USAHATANI KENCUR (Kaempferia galanga L.) (Studi Kasus di Desa Madura Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) Abstrak

ANALISIS RISIKO USAHATANI TOMAT (Solanum lycopersicum) VARIETAS PERMATA (Suatu Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis)

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA NEGARATENGAH KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA

ANALISIS PEMASARAN KEDELAI (Suatu Kasus di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS SALURAN PEMASARAN ANGGREK PADA KELOMPOK MODEL DESA KONSERVASI (MDK) KAWASAN TAMAN BURU MASIGIT KAREUMBI

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

ANALISIS PEMASARAN KAPULAGA (Studi Kasus pada Kelompok Tani Ciamnggu I di Desa Cimanggu Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran) Abstrak

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh 3) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh.

III. METODE PENELITIAN. Kumpulan dan i seluruh elemen (responden) tersebut dinamakan populasi.

Arman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOPRA (Studi Kasus di Desa Sindangsari Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS USAHA PEMBIBITAN MANGLID

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI AGROINDUSTRI GULA KELAPA DI DESA JALATUNDA KECAMATAN MANDIRAJA ABSTRAK

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

Kata Kunci : Biaya Total, Penerimaan, Pendapatan, dan R/C.

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng,

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN

PENINGKATAN PENDAPATAN PERAJIN GULA MELALUI AGROINDUSTRI GULA SEMUT DI KABUPATEN TASIKMALAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

IV. METODE PENELITIAN

I. METODE PENELITIAN. A. Metode Dasar Penelitian

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KUBIS PUTIH (Brassica oleracea) (Studi Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis)

IV. METODE PENELITIAN

MIMBAR AGRIBISNIS Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis (1): 73-88

PENERIMAAN DAN PENDAPATAN USAHA PEMOTONGAN SAPI POTONG DI PERUSAHAAN DAERAH ANEKA WIRAUSAHA KABUPATEN DEMAK. Imelda Oct Utami, Harini TA 1

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

: Saluran, Pemasaran, Buah, Duku, Kabupaten Ciamis

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA AGROINDUSTRI DAN PEMASARAN PRODUK GULA AREN DI KECAMATAN GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT ABSTRAK

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG

ANALISIS USAHATANI PISANG AYAM DI DESA AWE GEUTAH PAYA KECAMATAN PEUSANGAN SIBLAH KRUENG KABUPATEN BIREUEN

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN AGROINDUSTRI OPAK SINGKONG DI DESA JOLONTORO KECAMATAN SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA DARI TANAMAN KELAPA DI DESA REBO KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

III. METODE PENELITIAN. Usaha perkebunan rakyat adalah usaha tanaman perkebunan yang

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS PEMASARAN CABE MERAH (Capsicum annuum L.) VARIETAS HOT BEAUTY (Suatu Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis)

Transkripsi:

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) Oleh: Waris 1, Dedi Herdiansah S 2, Tito Hardiyanto 3 1,2,3 Fakultas Pertanian Universitas Galuh ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan pada agroindustri gula kelapa dalam satu kali proses produksi. (2) Besarnya R/C pada agroindustri gula kelapa dalam satu kali proses produksi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap dengan menggunakan metode survai, dan teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling). Responden yang diambil sebagai sampel sebanyak 31 orang yaitu 15 persen dari seluruh perajin gula kelapa dengan jumlah anggota populasi sebanyak 208 orang. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan analisis dilakukan dalam satu kali proses produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari rata-rata bahan baku nira kelapa sebanyak 38,03 liter menghasilkan gula kelapa sebanyak 9,645161 kilogram dalam satu kali proses produksi, dan diketahui bahwa : (1) Besarnya biaya produksi rata-rata Rp. 78.177,21, besarnya penerimaan rata-rata Rp. 96.451,61, sehingga besarnya pendapatan rata-rata Rp. 18.274,40. (2) Besarnya nilai R/C pada agroindustri gula kelapa sebesar 1,23 yang artinya setiap Rp. 1,00 biaya yang dikeluarkan perajin, diperoleh penerimaan sebesar Rp. 1,23 dan pendapatan sebesar Rp. 0,23. Hal ini menunjukkan bahwa agroindustri gula kelapa dalam satu kali proses produksi di Desa Bantar menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Kata kunci : biaya, pendapatan, R/C, agroindustri, gula kelapa PENDAHULUAN Pembangunan industri kecil termasuk industri rumah tangga di daerah perdesaan, yang bersifat informal dan tradisional diarahkan untuk memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, menumbuhkan kemampuan dan kemandirian berusaha serta meningkatkan pendapatan pengusaha kecil dan perajin. Adanya industri rumah tangga diharapkan mampu memberikan tambahan pendapatan (Palungkun, 2003). Selanjutnya Palungkun (2003) menyatakan, tanaman kelapa (Cocos nucifera) merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang dapat diolah lebih lanjut oleh rumah tangga petani. Kelapa ini sangat berperan bagi kehidupan, baik dari aspek ekonomi maupun aspek sosial budaya. Usaha diversifikasi tanaman kelapa semakin berkembang, tetapi sedikit sekali petani yang melakukan usaha diversifikasi hasil olahan kelapa untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi resiko usahatani, penyebabnya adalah tingkat keterampilan dan pengetahuan petani dalam hal pengolahan hasil masih rendah. Salah satu usaha diversifikasi hasil tanaman kelapa adalah pembuatan gula kelapa, berdasarkan data dan informasi dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Cilacap tahun 2013, agroindustri gula kelapa mencapai 9.255 unit usaha dengan nilai produksi mencapai Rp. 18.028.957.500. Kecamatan Wanareja merupakan salah satu sentra produksi gula kelapa di Kabupaten Cilacap dengan jumlah unit usaha sebanyak 1.092 unit dan menempati posisi ketiga setelah Kecamatan Jeruklegi dan Patimuan. Selanjutnya Desa Bantar merupakan desa potensial di Kecamatan Wanareja untuk pengembangan agroindustri gula kelapa dilihat dari banyaknya jumlah perajin yang mencapai 208 unit, kapasitas produksi mencapai 33.280 ton, tenaga kerja sebanyak 416 orang dan nilai produksi mencapai Rp. 282.880.000. Agroindustri gula kelapa di Kabupaten Cilacap umumnya dan di Desa Bantar pada khususnya, diusahakan oleh rumah tangga petani dalam bentuk industri rumah tangga (home industry), dengan ciri pengusahaan yang turun temurun dari dahulu sampai sekarang dan tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan industri tersebut umumnya berasal dari keluarga sendiri yang tidak diperhitungkan. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Besarnya biaya, Halaman 55

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 2 Nomor 1, September 2015 penerimaan, dan pendapatan pada agroindustri gula kelapa dalam satu kali proses produksi di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. (2) Besarnya R/C pada agroindustri gula kelapa dalam satu kali proses produksi di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survai, dengan mengambil kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. Menurut Gulo (2010), metode survai adalah pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu, dengan menggunakan instrumen untuk meminta tanggapan dari responden yang terdiri atas wawancara dan kuesioner. Operasionalisasi Variabel Variabel-variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi: 1. Satu kali proses produksi, yaitu dimulai dari pengambilan nira sampai dengan pengemasan gula kelapa yang berlangsung selama satu hari. 2. Biaya Produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi gula kelapa, dinilai dalam satuan rupiah per proses produksi, yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. 1) Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh produksi yang dihasilkan dan sifatnya tidak habis dalam satu kali proses produksi (Soekartawi, 2002). Biaya tetap terdiri dari : a. Pajak bumi dan bangunan dihitung dalam satuan meter persegi, dan dinilai dalam satuan rupiah per proses produksi (Rp/proses produksi). b. Penyusutan alat, dihitung dalam satuan rupiah per proses produksi (Rp/proses produksi). Untuk mengetahui besarnya penyusutan alat dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (Straight line method) dengan rumus sebagai berikut (Suratiyah, 2006) : Nilai Beli Nilai Sisa Penyusutanalat Umur Ekonomis Nilai sisa merupakan nilai pada waktu alat itu sudah tidak dapat dipergunakan lagi atau dianggap nol. c. Bunga modal biaya tetap, dihitung dalam satuan persen (%) berdasarkan bunga pinjaman yang berlaku pada saat penelitian dan dinilai dalam satuan rupiah per proses produksi (Rp/proses produksi). 2). Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang dihasilkan dan sifatnya habis dalam satu kali proses produksi (Soekartawi, 2002). Biaya variabel terdiri dari : a) Nira kelapa, dihitung dalam satuan liter dan dinilai dalam satuan rupiah dalam satu kali proses produksi (Rp/proses produksi). b) Kayu bakar, dihitung dalam satuan meter kubik dan dinilai dalam satuan rupiah dalam satu kali proses produksi (Rp/ proses produksi). c) Biaya kemasan plastik dihitung dalam satuan lembar dan dinilai dalam satuan rupiah dalam satu kali proses produksi (Rp/proses produksi). d) Kapur sirih dihitung dalam satuan kilogram dan dinilai dalam satuan rupiah dalam satu kali proses e) Kelapa parut dihitung dalam satuan kilogram dan dinilai dalam satuan rupiah dalam satu kali proses f) Natrium Bisulfat dihitung dalam satuan kilogram dan dinilai dalam satuan rupiah dalam satu kali proses g) Upah tenaga kerja, yaitu tenaga kerja yang dicurahkan baik tenaga kerja dalam keluarga maupun tenaga kerja luar keluarga yang dihitung dalam satuan Hari Orang Kerja (HOK) dengan standar upah yang berlaku di daerah penelitian, dinilai dalam satuan rupiah dalam satu kali proses h) Bunga modal biaya variabel dihitung dalam satuan persen (%) berdasarkan bunga pinjaman yang berlaku pada saat penelitian, dan dinilai dalam satuan rupiah dalam satu kali proses Halaman 56

Analisis Biaya, Pendapatan dan R/C Pada Agroindustri Gula Kelapa (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) WARIS, DEDI HERDIANSAH S, TITO HARDIYANTO 3. Penerimaan, yaitu jumlah hasil produksi dikalikan dengan harga jual produk, dan dinilai dalam satuan rupiah per proses produksi (Rp/proses produksi), dimana : - Hasil produksi dihitung dalam satuan kilogram (Kg) - Harga jual dihitung dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/Kg) 4. Pendapatan, adalah penerimaan dikurangi dengan biaya produksi yang dinilai dalam satuan rupiah per proses produksi (Rp/proses produksi). 5. R/C adalah perbandingan antara penerimaan total dengan biaya total. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a) Semua hasil produksi habis terjual b) Harga input dan output adalah harga yang berlaku pada saat penelitian c) Teknologi yang digunakan sama Teknik Pengumpulan Data Data yang berhubungan dengan penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan perajin sebagai responden dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan, sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi-instansi atau lembaga-lembaga serta dari pustaka yang terkait dengan penelitian. Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling), sehingga setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Menurut Arikunto (2002), apabila subjek (populasi) kurang dari 100 lebih baik diambil semua dan apabila jumlah subjek besar (lebih dari 100) dapat diambil 10 sampai 30 persen. Responden yang diambil sebagai sampel sebanyak 31 orang yaitu 15 persen dari seluruh perajin gula kelapa dengan jumlah anggota populasi sebanyak 208 orang. Rancangan Analisis Data 1. Untuk mengetahui besarnya biaya digunakan rumus menurut Soekartawi (2002) yaitu : TC = TFC + TVC Dimana : TC = Total Cost (Biaya Total) TFC = Total Fixed Cost (Biaya Tetap Total) TVC = Total Variable Cost (Biaya Variabel Total) 2. Untuk mengetahui besarnya penerimaan digunakan rumus menurut Soekartawi (2002) yaitu : TR = Y. Hy Dimana : TR = Total Revenue (Penerimaan Total) Y = Quantity (Volume Penjualan) Hy = Price (Harga Jual) 3. Untuk mengetahui besarnya pendapatan digunakan rumus menurut Soekartawi (2002) yaitu : Pd = TR TC Dimana : Pd = Pendapatan TR = Total Revenue (Penerimaan Total) TC = Total Cost (Biaya Total) 4. Untuk mengetahui R/C digunakan rumus menurut Suratiyah (2006) sebagai berikut : R/C = Penerimaan Total Biaya Total bila nilai : R/C > 1, maka usahatani tersebut menguntungkan R/C = 1, maka usahatani tersebut tidak untung tidak rugi (impas) R/C < 1, maka usahatani tersebut rugi Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap pada Bulan Mei sampai dengan Bulan Oktober 2014. HASIL DAN PEMBAHASAN Identitas Responden 1) Umur Responden Umur adalah faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan dalam melajukan suatu kegiatan usaha dan juga akan berpengaruh terhadap fisik dalam bekerja dan cara berfikir. Umur responden perajin gula kelapa di Desa Bantar berkisar antara 23-55 tahun. Dengan demikian seluruh responden berada pada kisaran umur produktif. Halaman 57

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 2 Nomor 1, September 2015 2) Tingkat Pendidikan Tingkat pedidikan peranannya cukup tinggi terhadap seseorang dalam melakukan kegiatan usaha, karena tingkat pendidikan dapat mempengaruhi seseorang dalam menerima dan melaksanakan hal-hal yang baru. Pada umumnya tingkat pendidikan formal yang dicapai oleh perajin usaha agroindustri gula kelapa di Desa Bantar sebagian besar tamatan SD yaitu sebanyak 21 orang dan tamat SMP sebanyak 10 orang. Hal ini menunjukan bahwa perajin mempunyai tingkat pendidikan formal yang rendah, oleh karena itu untuk meningkatkan pengetahuan dalam usaha maka perajin perlu mengikuti pendidikan informal atau nonformal. 3) Pengalaman Berusaha Responden Pengalaman berusaha merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan dalam agroindustri gula kelapa, semakin lama pengalaman usaha maka akan semakin tinggi keterampilan yang dimiliki dalam melakukan proses produksi. Pengalaman responden dalam mengusahakan gula kelapa berkisar antara 4 tahun sampai 24 tahun. 4) Tanggungan Keluarga Responden Perajin gula kelapa di Desa Bantar tidak semuanya mempunyai tanggungan keluarga, jumlah tanggungan keluarga yang dimiliki responden berkisar antara 0 sampai 5 orang. Analisis Usaha Agroindustri Gula Kelapa 1) Analisis Biaya Agroindustri Gula Kelapa Biaya yang digunakan dalam agroindustri gula kelapa dibagi dua jenis biaya, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap (biaya variabel). Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi, yang terdiri dari penyusutan alat, pajak bumi dan bangunan, serta bunga modal tetap. Sedangkan biaya tidak tetap (biaya variabel) adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi, yang terdiri dari biaya penyediaan bahan baku (sarana produksi), tenaga kerja dan bunga modal tidak tetap. Rata-rata biaya total pada agroindustri gula kelapa di Desa Bantar untuk satu kali proses produksi adalah sebesar Rp. 78.177,21 yang terdiri dari rata-rata biaya variabel total sebesar Rp. 77.402,56 dan rata-rata biaya tetap total sebesar Rp. 774,65. Biaya terbesar adalah biaya tenaga kerja yakni sebesar Rp. 45.000 atau 57,56 persen. 2) Analisis penerimaan, pendapatan dan R/C agroindustri gula kelapa Rata-rata produksi gula kelapa adalah 9,645161 kilogram dan rata-rata harga gula kelapa pada saat penelitian Rp. 10.000 maka ratarata penerimaan agroindustri gula kelapa dalam satu kali proses produksi di Desa Bantar sebesar Rp. 96.451,61. Untuk mengetahui besarnya rata-rata pendapatan dari agroindustri gula kelapa di Desa Bantar diperoleh dengan mengurangi besarnya penerimaan dengan total biaya produksi, sedangkan rata-rata R/C diperoleh dengan membandingkan besarnya penerimaan dengan total biaya produksi. Rata-rata biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp. 78.177,21 dan rata-rata penerimaan sebesar Rp. 96.451,61, sehingga rata-rata pendapatan yang diperoleh perajin gula kelapa di Desa Bantar sebesar Rp. 18.274,40 dalam satu kali proses produksi, dan rata-rata R/C sebesar 1,23 dalam satu kali proses produksi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : (1) Penggunaan biaya total (biaya produksi) pada agroindustri gula kelapa dalam satu kali proses produksi sebesar Rp. 78.177,21 yang terdiri dari Rp. 774,65 digunakan untuk biaya tetap dan Rp 77.402,56 digunakan untuk biaya variabel. Produksi gula kelapa sebanyak 9,645161 kilogram dan harga gula kelapa sebesar Rp. 10.000 maka penerimaan dari agroindustri gula kelapa dalam satu kali proses produksi sebesar Rp. 96.451,61. Pendapatan dari agroindustri gula kelapa dalam satu kali proses produksi sebesar Rp. 18.274,40 yang merupakan pengurangan dari penerimaan sebesar Rp. 96.451,61 dikurangi biaya total sebesar Rp. 78.177,21. (2) Nilai R/C pada agroindustri gula kelapa sebesar 1,23 yang artinya setiap Rp. 1,00 biaya yang dikeluarkan perajin, diperoleh penerimaan sebesar Rp. 1,23 dan pendapatan sebesar Rp. 0,23. Hal ini menunjukkan bahwa agroindustri gula kelapa dalam satu kali proses produksi di Desa Bantar menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Halaman 58

Analisis Biaya, Pendapatan dan R/C Pada Agroindustri Gula Kelapa (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) WARIS, DEDI HERDIANSAH S, TITO HARDIYANTO Saran Dilihat dari besarnya pendapatan dan nilai R/C pada agroindustri gula kelapa dalam satu kali proses produksinya, maka agroindustri gula kelapa ini diharapkan menjadi salah satu alternatip pilihan sebagai sumber pendapatan. Disarankan agar perajin agroindustri gula kelapa mempertahankan usahanya dan konsisten untuk terus mengembangkan usaha dengan meningkatkan produksi dan meningkatkan mutu produksi sehingga pendapatan terus meningkat. DAFTAR PUSTAKA Anjayani dan Haryanto. 2009. Geografi SMA XI. Penerbit Cempaka Putih. Jakarta. Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. CV Dewi Mas. Jakarta. Astuti, P. 2005. Pengaruh Nilai Marjin Pemasaran Terhadap Pendapatan Pengrajin Gula Kelapa di Desa Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Semarang. Diakses 4 November 2014. Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Wanareja, 2014. Data Curah Hujan Bulanan di Kecamatan Wanareja. Cilacap. Charles, H., Datar, S. dan Foster, G. 2008. Biaya Akuntansi Penekanan Managerial. Edisi XI. Jilid I. Penerbit PT. Indeks. Jakarta. Desa Bantar. 2014. Monografi Desa Bantar. Desa Bantar Kecamatan Wanareja. Kabupaten Cilacap. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Cilacap. 2014. Data Industri Gula Kelapa di Kabupaten Cilacap Tahun 2013. Cilacap. Djumalli dan Illah. 2005. Pengantar Teknologi Pertanian. Penebar Swadaya. Jakarta. Gulo, W. 2010. Metodologi Penelitian. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. Issoesetiyo dan Sudarto. 2004. Gula Kelapa Industri Hulu Sampai Hilir. Kanisius. Yogyakarta. Khairul Anam. 2014. Analisis Biaya dan Pendapatan Agroindustri Gula Kelapa Serta Kontribusinya Terhadap Pendapatan Perajin (Suatu Kasus di Desa Cintaratu, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis). Universitas Galuh. Ciamis. Mangunwidjaja dan Sailah, 2009. Pengantar Teknologi Pertanian. Penebar Swadaya. Jakarta. Mantra, I. 2004. Pengantar Studi Demografi. Nur Cahaya. Jakarta. Palungkun, R. 2003. Aneka Produk Olahan Kelapa. Penebar Swadaya. Jakarta. Pasaribu, A.M. 2012. Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis. Lily Publisher. Yogyakarta. Rahim, A. dan Diah, R.D.H. 2008. Pengantar, Teori dan Kasus Ekonomika Pertanian. Cetakan Kedua. Penebar Swadaya. Jakarta. Rodjak. A. 2006. Manajemen Usahatani. Pustaka Giratuna. Bandung. Saragih, B. 2001. Membangun Sistem Agribisnis. Suara dari Bogor. Yayasan USESE, Pustaka Wirausaha Muda. Edisi kedua. Bogor. Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. Soekartawi. 2006. Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil. Universitas Indonesia. Jakarta. Suhardiman. 2000. Bertanam Kelapa Hibrida. Penebar Swadaya. Jakarta. Suprapto. 2008. Karakteristik, Penerapan dan Pengembangan Agroindustri Hasil Pertanian di Indonesia. Universitas Mercu Buana. Jakarta. Suratiyah, K. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Tjasyono, B. 2004. Klimatologi. Institut Teknologi Bandung. Bandung. Wirosuharjo. 2004. Dasar-Dasar Demografi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Halaman 59

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 2 Nomor 1, September 2015 Halaman 60