BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya suatu sekolah tentunya semakin banyak konflik.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompleks. Kondisi tersebut akan membawa dampak luas dan bervariasinya

Motivasi merupakan daya pendorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi pencapaian tujuan. Deng

BAB I PENDAHULUAN. dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa. Didalam

BAB I PENDAHULUAN. memiliki latar belakang, kepentingan, dan bidang tugas yang cukup bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pertama, terdapat kecenderungan semakin tinggi motivasi belajar, aktivitas belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang terjadi di permukaan Bumi ini. Mempelajari fenomena-fenomena

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi. Pada pelaksanaan pekerjaan, hubungan antara pimpinan dengan bawahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam memajukan harkat dan martabat suatu bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu pendidikan ada yang disebut sebagai pendidik dan sebagai. sebagai peserta didik mendapatkan haknya sepenuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

II. KERANGKA TEORETIS. kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi pendidikan formal. Di dalamnya terdapat

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Itu merupakan satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu organisasi pendidikan yang utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman diabad 21 ini memperlihatkan perubahan yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pendidikan merupakan salah satu prioritas utama yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENTINGNYA PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. bersifat membentuk atau merupakan suatu efek.

BAB I PENDAHULUAN. apabila pengelolaan kelas di sekolah telah ditata dengan baik, maka diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. guru menempati titik sentral pendidikan. Peranan guru yang sangat penting adalah

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. seorang guru, dengan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memprihatinkan. Guru dengan lancarnya menerangkan berbagai macam teori,

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian saat ini menunjukkan bahwa perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melaju dengan pesat, untuk

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. nasional, oleh karena itu maka kualitas sumber daya manusia senanntiasa

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran fiqih di MTs atau SMP merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang dewasa ini sedang giat-giatnya

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berubahnya zaman yang menuju kepada kedewasaan individu

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. satu kegiatan yang sangat sulit. Tidak dapat dipungkiri di negara kita ini masih

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hal itu, sekolah-sekolah tidak akan bisa menghindari diri dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat menjalankan fungsinya menuju pencapaian tujuan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan perusahaan untuk mampu bersaing dengan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN. lain: 1) guru masih dominan dalam pembelajaran, 2) guru masih

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi. Dengan adanya gaya kepemimpinan akan terjalin kerjasama serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. ditentukan. Pemimpin dan kepemimpinan masa depan, erat kaitannya dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Dari berbagai jenis faktor produksi, tenaga kerja merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas, untuk itu perlu disiapkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tinggi memberikan kontribusi dalam menyiapkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya teknologi informasi tersebut. Aplikasi teknologi informasi dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Japar Umar, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam melaksanakan berbagai tugas merupakan pencerminan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. Pada Undang-

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. ingin dicapai, dalam mencapai tujuannya setiap perusahaan dipengaruhi oleh

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI MTs. DARUL FALAH PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengetahuan Alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya sebagai salah satu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. besar pengaruh kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi kepuasan kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanggung jawab, kejujuran, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah sebagai satuan pendidikan dikatakan efektif apabila kepala sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terdapat satuan unit kerja yang dapat berdiri sendiri maupun berada dibawah

BAB III METODE PENELITIAN

SELF CONTROL Dr D a r. R a R ha h y a u u G i G ni n nt n asa s si s, M. M Si

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi X (PT X) memiliki visi yaitu menjadi. Salah satu cara untuk mewujudkan visi tersebut adalah menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern

BAB I PENDAHULUAN. mampu mencapai kualifikasi dan kompetensi yang ditetapkan. Namun, salah satu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup pesat baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota

pendidikan. Beberapa hal perlu diperhatikan juga dalam proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Pada aplikasi riilnya, pelaksanaan program akselerasi selalu. pilihan, dengan kemampuan intelegensi di atas rata-rata.

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan, dan upaya lain yang dilakukan oleh manusia.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, seni, dan budaya mendorong perubahan kebutuhan dan kondisi serta menimbulkan berbagai macam tantangan yang semakin kompleks. Kondisi tersebut akan membawa dampak luas dan bervariasinya manajemen pendidikan (Mulyasa, 2003:237). Banyaknya tugas manajemen pendidikan, termasuk kepala sekolah dalam mendorong visi, misi, dan melakukan inovasi di sekolah, kepala sekolah akan dihadapkan pada berbagai tantangan, tentunya konflik juga timbul sebagai akibat dari perubahan sekolah, semakin maju dan berkembangnya suatu sekolah tentunya semakin banyak konflik. Berkaitan dengan konflik yang terjadi disekolah khususnya yang dialami oleh guru dalam melaksanakan aktivitas pembelajarannya kerap kali terjadi, dan guru mengharapkan adanya penyelesaian yang baik dari diri guru sendiri dan yang perlu dari kepala sekolah, namum kepala sekolah seakan membiarkan konflik yang dialami guru baik yang diakibatkan beban tugas pembelajaran maupun tugas tambahan yang bersumber dari kepala sekolah, apabila situasi konflik ini dibiarkan tanpa dikelola dengan semestinya akan berdampak buruk terhadap motivasi kerja guru. Guru yang kurang memiliki gairah dalam melakukan tugasnya, dapat berakibat kurang berhasilnya tujuan yang ingin dicapai. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya motivasi guru dalam 1

2 bekerja. Motivasi dapat dipandang sebagai energi dalam diri seseorang yang ditandai oleh munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Pernyataan ini mengandung pengertian tiga pengertian yaitu bahwa motivasi mengawali perubahan energi dalam diri setiap individu, motivasi relevan dengan persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia, dan motivasi dirangsang karena adanya tujuan. Dalam kaitannya dengan kepemimpinan kepala sekolah yang ingin menggerakkan bawahannya (guru) untuk mengerjakan tugasnya haruslah mampu memotivasi guru tersebut sehingga guru akan memusatkan seluruh tenaga dan perhatiannya untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan. Kepala sekolah harus benar-benar menjalin komunikasi aktif dan setiap saat mengadakan evaluasi terhadap tugas pengajaran yang telah dilakukan oleh guru. Hal ini dapat tercermin dari pola kepemimpinan yang ditunjukkan oleh kepala sekolah kepada bawahannya. Kondisi yang ada di lapangan yang terjadi di SMA Negeri Se Kota Gorontalo Banyak terjadi konflik, terutama Persaingan antar sekolah, Kepala sekolah harus memecahkan masalah yang muncul hingga tidak merugikan pihak sekolah. Pengaruh Manajemen Konflik Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru Di SMA Negeri Se Kota Gorontalo Sangat berkaitan erat karena Apabila kepala sekolah Dapat mengelola Konflik dengan baik, maka Motivasi kerja guru juga akan meningkat. Akan tetapi apabila kepala sekolah tidak

3 dapat Mengelola konflik dengan baik, maka secara otomatis, guru tidak akan bersemangat dalam Menjalankan tugasnya. Penelitian yang mendukung seperti penelitian oleh Rahayu. (2012: 50). Hubungan Manajemen Konflik oleh Kepala Sekolah dan Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. Yang Kesimpulannya menunjukkan bahwa: 1) Tingkat implementasi manajemen konflik oleh kepala sekolah di sekolah dasar negeri se-kecamatan Kepung Kabupaten Kediri berada pada kualifikasi baik; 2) Tingkat kinerja guru sekolah dasar negeri se-kecamatan Kepung Kabupaten Kediri berada pada kualifikasi baik; dan 3) Ada hubungan yang signifikans antara manajemen konflik oleh kepala sekolah dan kinerja guru sekolah dasar negeri se- Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. Sesuai hasil pengamatan dan kondisi riil di lapangan bahwa masih ada guru yang Motivasi kerjanya kurang, masih suka bermalas-malasan dalam menjalankan tugasnya bila kepala sekolah tidak dapat mengelola konflik dengan baik. Akan tetapi apabila kepala sekolah dapat mengelola konflik dengan baik maka guru akan termotivasi untuk menjalankan tugasnya. Bertitik tolak dari uraian diatas dan fenomena yang telah dipaparkan, maka dapat dipahami bahwa manajemen konflik yang sesuai merupakan salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian dalam rangka meningkatkan motivasi kerja guru. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam dengan judul pengaruh manajemen konflik

4 kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru di SMA Negeri sekota Gorontalo. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut : 1.2.1 Bagaimana Motivasi Kerja guru di SMA Negeri Sekota Gorontalo? 1.2.2 Bagaimana Manajemen Konflik Kepala sekolah di SMA Negeri Sekota Gorontalo? 1.2.3 Bagaimana pengaruh Manajemen konflik kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru Di SMA Negeri Sekota Gorontalo? 1.3 Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai antara lain : 1.3.1 Untuk Mengetahui Motivasi Kerja Guru Di SMA Negeri Sekota Gorontalo 1.3.2 Untuk Mengetahui Manajemen Konflik kepala sekolah Di SMA Negeri Sekota Gorontalo 1.3.3 Untuk Mengetahui Pengaruh Manajemen Konflik kepala sekolah terhadap Motivasi kerja guru di SMA Negeri Sekota Gorontalo

5 1.4 Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1.4.1 Guru : Hasil Penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan motivasi kerja guru dalam menjalankan tugasnya. 1.4.2 Kepala sekolah : Hasil penelitian ini dapat membantu memecahkan konflik yang terjadi dalam manajemen sekolah 1.4.3 Peneliti : untuk menambah wawasan bagi peneliti tentang pentingnya manajemen konflik kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru.