DAFTAR ISI... ABSTRAK... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : IPA Penet, Daerah Layanan, Jaringan Distribusi Utama, Suplesi dan software WaterNet

ABSTRAK. : SPAM Kampus, Sistem Pengaliran Kombinasi, Pompa, Menara Reservoir, WaterNet

Kata Kunci : Sistem penyediaan air minum, Kebutuhan air, Sukawati, WaterNet.

BAB I PENDAHULUAN I-1

4.1. PENGUMPULAN DATA

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DI WILAYAH KECAMATAN KUTA DAN KUTA SELATAN

STUDI EVALUASI DAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA MALANG PADA KECAMATAN KEDUNGKANDANG SKRIPSI

Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA TANDENGAN, KECAMATAN ERIS, KABUPATEN MINAHASA

BAB III. METODE PENELITIAN

ANALISA PEMENUHAN AIR BAKU PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM UNIT AMLAPURA DI KABUPATEN KARANGASEM

INFOMATEK Volume 19 Nomor 2 Desember 2017

Peningkatan Pelayanan Penyediaan Air Minum Kota Blitar

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM KOTA BANGKALAN

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap Di Kecamatan Alas 8.1. DATA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU LAPORAN AKHIR VIII - 1

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI PDAM UNIT OPERASIONAL KECAMATAN MLATI KABUPATEN SLEMAN

Analisis dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih Unit Cabang Timur PDAM Kabupaten Klaten

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR... MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR...

BAB III METODOLOGI PENGERJAAN

STUDI PENGEMBANGAN AIR BAKU WADUK TITAB PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DI WILAYAH KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG

Analisis Sistem Penyediaan Air Bersih di PDAM Tirta Silau Piasa, Kisaran Barat, Asahan, Sumatra Utara

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JARINGAN PIPA UTAMA PDAM KABUPATEN KENDAL

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ARIF SETIAWAN NIM I PROGRAM STUDI DIII TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dalam kuantitas dan kualitas tertentu untuk menopang kehidupannya. Penambahan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. pelayanannya dapat menggunakan Sambungan Rumah (SR), Sambungan Halaman

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SEA KECAMATAN PINELENG KABUPATEN MINAHASA

STUDI PENGEMBANGAN JARINGAN PIPA INDUK AIR BERSIH PDAM WILAYAH SOREANG DENGAN PROGRAM EPANET

PENGARUH PENAMBAHAN DEBIT KEBUTUHAN PADA ZONA PELAYANAN AIR BERSIH DI PDAM TIRTA MEULABOH

Peningkatan Pelayanan Penyediaan Air Minum Kota Blitar

ANALISIS SISTEM JARINGAN PIPA TRANSMISI AIR BAKU KECAMATAN BUNGA RAYA KABUPATEN SIAK Zara Suriza 1), Manyuk Fauzi 2), Siswanto 2)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berhasil dan sesuai dengan tujuan dari penelitian. Tahap persiapan dimulai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bali adalah salah satu propinsi di Indonesia dengan luas wilayah keseluruhan 5.686

BAB I PENDAHULUAN. besar kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Kota Malang merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

STANDAR KEBUTUHAN AIR DAN KOMPONEN UNIT SPAM I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.ENG

EVALUASI DEBIT AIR DAN DIAMETER PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH DI PERUMAHAN KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN NELAYAN INDAH BELAWAN SEPTIAN PRATAMA

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA DUMOGA II KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA PILOLODAA KOTA GORONTALO

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RISPAM) KOTA BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Manusia

PERENCANAAN PENINGKATAN PELAYANAN AIR BERSIH DI KECAMATAN TANJUNGPANADN KEBUPATEN BELITUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

PERENCANAAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI PENYEDIAAN AIR MINUM PEDESAAN DI DESA KUBU KECAMATAN KUBU

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMENUHAN AIR BAKU DI KABUPATEN KENDAL

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KELURAHAN KAYAWU KOTA TOMOHON

TUGAS KELOMPOK PREDIKSI KEBUTUHAN DOMESTIK AIR BERSIH DI SUATU KLASTER PERUMAHAN/SUATU DAERAH BAHAN PRESENTASI DISUSUN OLEH :... NIM :...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM GRESIK WILAYAH KOTA. Choiriyah Hastuningtiyas Handoko Dosen Pembimbing : Ir. Hari Wiko Indarjanto, MEng.

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ali Masduqi

PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH

Oleh : Made Bayu Yudha Prawira ( ) Dosen Pembimbing: Ir. Hari Wiko Indarjanto, M.Eng

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR. PERENCANAAN PEMENUHAN AIR BAKU DI KECAMATAN GUNEM KABUPATEN REMBANG ( Design Of Raw Water Supply In Gunem District, Rembang )

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MATA AIR YEH HA UNTUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DI DESA SERAYA KABUPATEN KARANGASEM

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI iv. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR NOTASI... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SAMPUL SAMPUL DALAM...

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap instalasi pengolahan air tersebut memiliki zona distribusi pengairannya masing-masing, yaitu:

PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI

SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KOMUNAL DESA KANIGORO KECAMATAN SAPTOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN STABILITAS PIPA PDAM TIRTANADI SUNGGAL PADA KELURAHAN SUNGGAL KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

BAB V PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM

-1- DOKUMEN STANDAR PERENCANAAN TEKNIS TERINCI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PIPA JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KABUPATEN MAROS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE EPANET 2.0

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DESA LOBONG, DESA MUNTOI, DAN DESA INUAI KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

I Gd Md Wahyu Putra Sanjaya, I Gusti Ngurah Kerta Arsana, I Ketut Suputra

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG ABSTRAK

PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DENGAN TINJAUAN UNSTEADY DI KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG (Kasus Tandon Mojolangu)

EVALUASI DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM KOTA MOJOKERTO

Tabel IV.1 Guna Lahan Perumahan Dan Proyeksi Jumlah Penduduk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 5.1 Pengukuran Sumber Mata Air Pendeman 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KELURAHAN SAMBALIUNG KECAMATAN SAMBALIUNG KABUPATEN BERAU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN...1

EVALUASI PENGALIRAN AIR PADA JARINGAN PIPA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) KOTA MENGWI KABUPATEN BADUNG

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK...

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tradisi yang melekat dalam dinamika masyarakat. Air merupakan sumber daya yang

DESAIN SISTEM JARINGAN DAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PEDESAAN (STUDI KASUS DESA WAREMBUNGAN)

KAJIAN ALTERNATIF PENYEDIAAN AIR BAKU UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN DESA PAMOTAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG

Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur

Studi Perencanaan Jaringan Distribusi Air Bersih Desa Sumberdadi Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Sistem Kerja Pompa Torak Menggunakan Tenaga Angin. sebagai penggerak mekanik melalui unit transmisi mekanik.

PREVIEW III (AKHIR) TUGAS AKHIR-RP

BAB I PENDAHULUAN. yang tersusun atas sistem pipa, pompa, reservoir dan perlengkapan lainnya. Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

STUDI EVALUASI DAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA MALANG PADA KECAMATAN KEDUNGKANDANG

BAB VI ANALISIS SUMBER AIR DAN KETERSEDIAAN AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum Setiap manusia akan menimbulkan buangan baik cairan, padatan maupun

Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145, Indonesia

PROFIL KABUPATEN / KOTA

Transkripsi:

DAFTAR ISI ABSTRAK... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i ii iii v vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Maksud dan Tujuan... 5 1.4 Manfaat Penelitian... 5 1.5 Batasan Masalah... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum... 7 2.2 Kebutuhan Air Minum... 7 2.2.1 Prakiraan Kebutuhan (demand) Prasarana Air... Bersih... 8 2.2.2 Pengadaan (supply) Pelayanan Air Bersih... 8 2.2.3 Perkembangan Jumlah Penduduk... 9 2.2.3.1 Metode Aritmatik... 9 2.2.3.2 Metode Geometrik... 10 2.2.3.3 Metode Least Square... 10 2.3 Perhitungan Kebutuhan Air Bersih... 12 2.4 Hidrolika Aliran Pada Sistem Jaringan Pipa... 16 2.4.1 Hukum Kontinuitas... 16 2.4.2 Kekekalan Energi... 18 2.4.3 Kehilangan Tinggi Tekan Pada Aliran Air di... Dalam Pipa... 19 2.4.3.1 Kehilangan Tinggi Tekanan Mayor... (Major Losses)... 19 2.4.3.2 Kehilangan Tinggi Tekanan Minor... (Maior Losses)... 21 2.4.3.3 Perencanaan Unit Distribusi... 23 2.5 Perencanaan Pompa... 25 2.6 Perencanaan Reservoir... 26 2.6.1 Hidran Umum... 28 2.6.2 Kriteria Perencanaan Reservoir... 28 2.6.3 Perhitungan Volume dan Dimensi Reservoir... 29 iii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Daerah Studi... 30 3.1.1 Lokasi Studi... 30 3.1.2 Potensi Penduduk... 30 3.1.3 Kondisi Topografi... 31 3.1.4 Kondisi Geohidrologi... 31 3.1.5 Kondisi Lahan dan Vegetasi... 31 3.1.6 Kondisi Sumber Air... 32 3.2 Pengumpulan Data... 32 3.3 Studi Literatur... 34 3.4 Pengolahan Data... 34 3.5 Kerangka Acuan Penelitan... 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Eksisting Sistem Penyediaan Air Minum di Wilayah Studi... 37 4.2 Proyeksi Penduduk... 38 4.2.1 Metode Aritmatik... 39 4.2.2 Metode Geometrik... 40 4.2.3 Metode Leas Square... 41 4.3 Proyeksi Kebutuhan Air Domestik dan Non Domestik... 45 4.4 Analisa Hidrolika Sistem Jaringan Pipa Disrtibusi... 59 4.4.1 Kehilangan Tinggi Tekan Mayor (Major losses)... 59 4.4.2 Kehilangan Tinggi Tekan Minor (Minor losses)... 68 4.5 Perhitungan Volume dan Dimensi Reservoir... 74 4.6 Input Data Waternet Hasil Running Waternet... 76 4.6.1 Node... 76 4.6.2 Pipa... 78 4.6.3 Reservoir dan Tangki... 78 4.6.4 Hasil Running Waternet... 78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 82 5.2 Saran... 83 DAFTAR PUSTAKA... 84 LAMPIRAN iv

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 (a) Pipa Lurus, (b) Penyempitan Pipa, (c) Pelebaran... Pipa... 17 Gambar 2.2 Aliran Bercabang... 17 Gambar 2.3 Garis Energi dan Garis Tekanan... 18 Gambar 2.4 (a) Pemasangan Pompa Pararel dan, (b) Secara Seri... 26 Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitin... 35 Gambar 3.2 Peta Lokasi Studi Kecamatan Tejakula... 36 Gambar 4.1 Penempatan Pipa, Node dan Reservoir Desa Gambar 4.2 Bondalem... 77 Penempatan Pipa, Node dan Reservoir Desa Tejakula... 77 Gambar 4.3 Jendela Informasi Variabel Desa Bondalem... 78 Gambar 4.4 Jendela Informasi Variabel Desa Tejakula... 79 Gambar 4.5 Jendela Report Constant Desa Bondalem... 79 Gambar 4.5 Jendela Report Constant Desa Tejakula... 80 v

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tingkat Konsumsi/Pemakaian Air Rumah Tangga Sesuai Kategori Kota... 7 Tabel 2.2 Faktor Pengali (Load Faktor ) Terhadap Kebutuhan Air Bersih... 12 Tabel 2.3 Standar Kebutuhan Air Domestik dan Non Domestik... 14 Tabel 2.4 Koefisien Kekasaran Pipa Hazen-Williams... 20 Tabel 2.5 Koefisien Kehilangan Tinggi Tekan Berdasarkan... Perubahan Bentuk Pipa (K)... 22 Tabel 4.1 Data Jumlah Penduduk Dusun Celagi Batur... 39 Tabel 4.2 Perhitungan Statistik Jumlah Penduduk Dusun Celagi Batur... 41 Tabel 4.3 Perhitungan Metode Aritmatik, Metode Geometrik, Metode Least Square dari Tahun 2011-2015 Dusun Celagi Batur... 42 Tabel 4.4 Perhitungan Standar Deviasi Dusun Celagi Batur... 43 Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Standar Deviasi Masing-masing Dusun... 44 Tabel 4.6 Proyeksi Jumlah Penduduk Masing-masing Dusun (2015-2035)... 44 Tabel 4.7 Proyeksi Kebutuhan Air Rata-rata Dusun Celagi Batur... 46 Tabel 4.8 Proyeksi Kebutuhan Air Rata-rata Dusun Kelod Kangin... 47 Tabel 4.9 Proyeksi Kebutuhan Air Rata-rata Dusun Celagi Bantes... 48 Tabel 4.10 Proyeksi Kebutuhan Air Rata-rata Dusun Kelod Kauh... 49 Tabel 4.11 Proyeksi Kebutuhan Air Rata-rata Dusun Jero Kuta... 50 Tabel 4.12 Proyeksi Kebutuhan Air Rata-rata Dusun Siladarma... 51 Tabel 4.13 Proyeksi Kebutuhan Air Rata-rata Dusun Tegal Sumga... 52 Tabel 4.14 Proyeksi Kebutuhan Air Rata-rata Dusun Kanginan... 53 Tabel 4.15 Proyeksi Kebutuhan Air Rata-rata Dusun Kelodan... 54 Tabel 4.16 Proyeksi Kebutuhan Air Rata-rata Dusun Sukadarma... 55 Tabel Tabel 4.17 Proyeksi Penduduk Untuk Daerah Pelayanan Masing-masing Dusun... 57 4.18 Proyeksi Penduduk Yang Akan Dilayani Untuk Masing-masing Dusun... 57 vi

Tabel 4.19 Proyeksi Total Produksi Kebutuhan Air Bersih (Domestik dan Non Domestik) Pada Hari Maksimum Dusun Celagi Batur dan Kelod Kangin... 58 Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Proyeksi Total Produksi Kebutuhan Air Bersih Pada Hari Maksimum... 59 Tabel 4.21 Elevasi dan Beda Tinggi Setiap Segmen... 60 Tabel 4.22 Analisis Hidraulis Pipa Distribusi Desa Bondalem (Head Mayor Losses)... 63 Tabel 4.23 Elevasi dan Beda Tinggi Setiap Segmen... 64 Tabel 4.24 Analisis Hidraulis Pipa Distribusi Desa Tejakula (Head Mayor Losses)... 67 Tabel 4.25 Analisis Hidraulis Pipa Distribusi Desa Bondalem Tabel (Head Minor Losses)... 69 4.26 Analisis Hidraulis Pipa Distribusi Desa Tejakula (Head Minor Losses)... 71 Tabel 4.27 Perhitungan Sisa Tekanan Desa Bondalem... 72 Tabel 4.28 Perhitungan Sisa Tekanan Desa Tejakula... 73 Tabel 4.29 Energi Relatif Desa Bondalem... 81 Tabel 4.30 Energi Relatif Desa Tejakula... 81 vii

ABSTRAK Air bersih merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi kelangsungan hidup manusia. Kecamatan Tejakula yang terletak paling timur Kabupaten Buleleng memiliki sumber air yang sangat terbatas yang menyebabkan kondisi untuk pemenuhan air bersih di daerah ini sangat rendah/minus air. Dalam merencanakan jaringan distribusi air minum di wilayah studi dibantu dengan software WaterNet. Metode yang digunakan adalah dengan menghitung kebutuhan harian maksimum agar dapat menentukan volume reservoir. Data-data penunjang dalam menyelesaikan penelitian ini adalah elevasi penempatan untuk menghitung kehilangan energi Mayor dan Minor, jumlah penduduk selama 5 tahun sebelum tahun perencanaan agar dapat menentukan proyeksi pertumbuhan penduduk selama 20 tahun mendatang. Dari hasil poyeksi kebutuhan air pada daerah pelayanan yang telah direncanakan dengan jumlah kebutuhan untuk pelayanan Reservoir I Desa Bondalem sebesar 266 m³, Reservoir II Desa Tejakula sebesar 700 m³. Berdasarkan hasil simulasi dengan program WaterNet, sistem perpipaan di wilayah studi menggunakan jenis pipa PVC. Perencanaan jaringan pipa distribusi Desa Bondalem dan Desa Tejakula direncanakan menggunakan sistem gravitasi. Sumber air berasal dari Mata Air Sanih yang terletak di Kecamatan Kubutambahan. Kata Kunci : air,pipa,waternet viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah salah satu kebutuhan pokok hidup manusia, bahkan hampir 70% tubuh manusia mengandung air, mengingat bahwa dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia dan digunakan sebagai keperluan makan, minum dan kebutuhan lainnya, maka untuk itu air yang digunakan harus memenuhi baik kuantitas, kualitas maupun kontinuitas. Sumber-sumber air yang ada di Kabupaten Buleleng berupa air permukaan yaitu bendungan, mata air dan danau. Kabupaten Buleleng terdapat beberapa bendungan/daerah irigasi dimana bendungan gerokgak merupakan salah satu yang terbesar dengan potensi air sebanyak 2,50 juta m³/tahun. Sedangkan mata air yang ada sebanyak 144 buah dengan potensi 79,528 juta m³/tahun (Kab.Buleleng dalam Angka 2012). Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Buleleng dari tahun ke tahun yaitu sangat bervariasi hal itu disebabkan oleh jumlah kelahiran dan angka kematian. Hal ini mempengaruhi jumlah serta kepadatan penduduk di Kabupaten Buleleng. Namun selain faktor kelahiran dan kematian, laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Buleleng dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yaitu perpindahan ke luar dan perpindahan ke dalam. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Buleleng perkembangan serta peningkatan perekonomian khususnya sektor pertanian dan peternakan di Kabupaten Buleleng menjadikan Kecamatan Tejakula merupakan daerah yang strategis untuk menunjang sektor lainnya seperti sektor perdagangan. Peningkatan tersebut perlu diimbangi dengan peningkatan berbagai sarana dan prasarana yang memadai salah satunya adalah peningkatan terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih. Menurut Permen Kesehatan Nomor 492 tahun 2010, Air minum yang aman bagi kesehatan dimana memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan ix

radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan paramater tambahan. Parameter wajib sebagaimana dimaksud yaitu persyaratan kualitas air minum yang wajib diikuti dan ditaati oleh seluruh penyelenggara air minum. Dalam penetapan persyaratan tentang kualitas air minum ke masyarakat dimana agar dalam mengkonsumsi air minum tidak menimbulkan gangguan kesehatan, maka perlu menjaga kulitas air minum yang dikonsumsi dengan dilakukan pengawasan kualitas air minum secara eksternal dan secara internal. Pengawasannya melalui inspeksi sanitasi, pengambilan sampel air dan pengujian kualitas air. Pemerintah telah memberikan perhatian yang cukup besar terhadap pengembangan system penyediaan air minum. Sejak akhir 1970 hingga saat ini penyediaan air minum khususnya dengan sistem perpipaan telah dibangun dan dikembangkan menggunakan berbagai pendekatan baik yang bersifat sektoral maupun pendekatan keterpaduan dan kewilayahan (perkotaan dan perdesaan). Berdasarkan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kabupaten Buleleng. Kabupaten Buleleng dengan luas wilayah 136.588 Ha sebenarnya cukup memiliki potensi air baku, namun keberadaannya tidak merata. Potensi air baku cukup bagus berada di sekitar kota singaraja. Sampai saat ini masih terdapat desa yang dikategorikan rawan air karena belum terjangkau sistem perpipaan atau karena prosentase pelayanan air minumnya masih rendah seperti desa-desa yang berada di daerah ketinggian/perbukitan yang masih jauh dari sistem distribusi. Pemanfaatan sumber air yang digunakan untuk penyediaan air bersih PDAM Kota Singaraja yaitu 5 mata air diantaranya dari MA mumbul 150 l/d, MA pangkung dalem 100 l/d, MA padang bulia I 7 l/d, MA padang bulia II 3 l/d, MA bangkiang sidam 2 l/d dan 3 sumur bor dari SB banyualit 10 l/d, SB kerobokan 10 l/d, SB legal sari 5 l/d. jadi total debit yang digunakan PDAM Kota Singaraja untuk mensuplai air minum di wilayah perkotaan dan sekitarnya adalah 287 l/d (PDAM Kabupaten Buleleng). Berdasarkan daerah studi perencanaan jaringan distribusi utama Kecamatan Tejakula merupakan salah satu kecamatan yang berada paling timur Kabupaten x

Buleleng yang terdiri dari 10 (sepuluh) desa dengan kondisi ekisting pemenuhan kebutuhan air bersih dikelola oleh PDAM dan untuk penyediaan air bersih dalam skala kecil sebagian dikelola oleh desa (PAMDES). Penduduk desa/lembaga desa mengelola untuk memenuhi kebutuhan air minum secara swadaya. Untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat di Kecamatan Tejakula dilakukan dengan system perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan dilakukan oleh PDAM dan PAMDES. Pelayanan Pemenuhan kebutuhan air bersih di Kecamatan Tejakula saat ini yang dilayani oleh PDAM bersumber dari Unit Cabang Kubutambahan dan Unit Cabang Sambirenteng, antara lain : 1. Unit Cabang Sambirenteng untuk pelayanan Desa Tembok dan Desa Sambirenteng dengan kapasitas sumber air pada sistem cabang ini sebesar 8 l/dt yang berasal dari beberapa sumber air : a. Desa Sambirenteng : Sumber air berupa sumur bor dalam dengan pengaliran menggunakan pompa, dengan kapasitas 4 l/dt untuk melayani 514 SR dan 2 KU b. Desa Tembok : Sumber air berupa sumur bor dalam dengan pengaliran menggunakan pompa, dengan kapasitas 4 l/dt untuk melayani 301 SR 2. Unit Cabang Kubutambahan untuk pelayanan Desa Bondalem (49 SR), Desa Julah (17 SR dan 2 KU) dan Desa Pacung (262 SR dan 5 KU) dengan sumber air berupa sumur bor dangkal yang terletak di Desa Ponjok Batu dengan kapasitas sumber air sebesar 6 l/dt untuk total pelayanan 328 SR dan 7 KU dengan yang pengalirannya menggunakan pompa. Berdasarkan laporan PDAM Kabupaten Buleleng (PDAM Juli 2015), tingkat cakupan pelayanan air bersih PDAM di Kecamatan Tejakula baru mencapai 14,37%, sedangkan penyediaan air bersih yang dilakukan oleh PAMDES pelayanan sudah mencapai 41,98 % (PUPR - Des. 2015 dan DPU Kab. Buleleng 2015). dari ke10 desa yang ada di Kecamatan Tejakula selain yang di layani PDAM, untuk pelayanan PAMDES yang termasuk perencanaan JDU xi

dalam tugas akhir ini ada 5 Desa yaitu pada tahun 2012 pengadaan pipa dan accessories di Desa Penuktukan, pada tahun 2014 pengadaan pipa dan accessories di Desa Sambirenteng oleh DAK (Dana Alokasi Khusus Kab.) dan pembangunan SPAM rawan air di Desa Pacung oleh PKPAM (Peningkatan Kinerja Pengembangan Air Minum), pada tahun 2015 yaitu peningkatan sarana dan prasarana air bersih di Desa Tejakula oleh DAK (Dana Alokasi Khusus Kab.), dan pada tahun 2008 yaitu pembangunan embung di Desa Tembok (DPU Prov. Bali 2008) dan penggunaan sumur bor dalam yang dibangun oleh BWS Bali - Penida Berdasarkan kondisi tersebut masih kurang memadai untuk pemenuhan kebutuhan air minum, Sehingga perlu adanya tambahan supply sumber air baku yang diharapkan dapat mencukupi kebutuhan seluruh Kecamatan Tejakula. Untuk melayani pemenuhan kebutuhan tersebut direncanakan dengan memanfaatkan Sumber air baku dari Mata Air Sanih yang berlokasi di Desa Sanih dengan debit MA sebesar 400,19 lt/dt (Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Bali - Penida, Septemebr 2013 ). Dari uraian tersebut diatas, dengan tetap memperhatikan keterkaitan dan kesinambungan program pengembangan sumber daya air di wilayah Kabupaten Buleleng khususnya Kec.Tejakula, maka dirasa sangat perlu untuk dilakukan perencanaan jaringan distribusi utama untuk penyediaan air bersih yang memadai dan memiliki jangkauan yang lebih luas. Disamping itu perlunya upaya pemanfaatan sumber air yang ada secara optimal melalui pembangunan prasarana dan sarana penyediaan air bersih bagi masyarakat pedesaan, agar terpenuhi standar kebutuhan air bersih perhari dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Maka sejalan dengan permasalahan tersebut diatas perlu diadakan penelitian Perencanaan jaringan distribusi utama untuk mengtahui dimensi reservoir untuk melihat sejauhmana kebutuhan air untuk pemenuhan kebutuhan xii

air bersih dan mencari solusi sehingga masalah di Kecamatan Tejakula dapat tertangani. 1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan permasalahan dari pembuatan studi ini adalah: 1. Berapa proyeksi kebutuhan air minum sampai 20 tahun ke depan (2015-2035)? 2. Bagaimana skema SPAM di tingkat jaringan distribusi utama? 1.3. Maksud dan Tujuan Dalam penelitian ini bermaksud untuk menganilasa potensi sumber air untuk pemenuhan kebutuhan air baku di Kecamatan Tejakula. Tujuan dari pembuatan penelitian ini adalah dengan adanya perencanaan teknis untuk sistem penyediaan air baku dengan memanfaatkan potensi Mata Air sehingga diharapkan dapat memenuhi tujuan seperti dibawah ini : 1. Untuk mengetahui ketersediaan air baku dan tingkat kebutuhan air minum sampai akhir tahun rencana. 2. Untuk Mengetahui sistem pelayanan air minum ke masing-masing Dusun. 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari pembuatan penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti : a. Implementasi ilmu yang didapat untut melakukan kajian, serta untuk memahami permasalahan yang ada kaitannya dengan penelitian ini. b. Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan studi pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana. xiii

2. Bagi Instansi Terkait : a. Khususnya bisa mengurangi permasalahan ketersediaan air di wilayah Kabupaten Buleleng khususnya untuk Kecamatan Tejakula. b. Dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi serta kajian dalam pemenuhan kebutuhan air bersih. 1.5. Batasan Masalah Dengan melihat beberapa hal maka dapat dipaparkan batasan dari pembuatan studi ini antara lain: 1. Dibatasi pada daerah kajian air yaitu batas wilayah studi dan wilayah pelayanan ke10 Desa di Kecamatan Tejakula. 2. Lokasi hidran dan reservoir ditentukan dari survey dan investigasi yang sesuai dengan penentuan rencana. 3. Tidak meninjau Rencana Anggaran Biaya (RAB). 4. Kualitas sumber air dianggap layak minum sesuai hasil survey kualitas air sebelumnya dengan standard baku yang dilandasi oleh Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 yang menggolongkan air menurut peruntukannya, yaitu seusia dengan golongan B. xiv