PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH DI KABUPATEN TOLIKARA PROVINSI PAPUA. Yupiter Weya NIM :

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN CAMAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO. Oleh RICHY SUAWAH. Abstrak BAB I PENDAHULUAN

PENERAPAN FUNGSI PEMBINAAN CAMAT TERHADAP APARATUR DESA DI KECAMATAN GALELA BARAT

MADE WIDHITAMA HARIANTO

PERANAN BPD DALAM PEMBUATAN KEBIJAKAN DI DESA BARATAKU KECAMATAN LOLODA KABUPATEN HALMAHERA BARAT 1. Oleh : Merson 2. Abstrak

PERILAKU HUKUM TUA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN (SUATU STUDI DI DESA KANONANG I KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT KABUPATEN MINAHASA) Oleh DAVID V.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri serta keterampilan yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1990 TENTANG AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WERPEN WENDA NIM : Dosen Pembimbing : 1. Dr. Drs. M. Mamentu, MA 2. Drs. Burhan Niode, MA ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

Muhamad Ramli Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh orang tua, pemerintah, pendidik maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA HAK ASASI MANUSIA

UU 8/1990, AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA. Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 8 TAHUN 1990 (8/1990) Tanggal : 13 OKTOBER 1990 (JAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS )

TINGKAT PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2013

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

PERANAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBINA SIKAP NASIONALISME PADA GUGUS MELATI BANDA ACEH

DAFTAR PUSTAKA. Dieter, Roth.2008.Studi Pemilu Empiris, Sumber, Teori-teori, Instrumen dan Metode. Jakarta: Friedrich-Nauman-Stiftung Die Freiheit.

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menganggap bahwa penanaman nilai-nilai budi pekerti pada anak hanyalah tanggung

NO URUT. 16. Sumber : = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG KELEMBAGAAN MASYARAKAT ADAT LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Zico Oktorachman, 2013

2017, No menetapkan Peraturan Presiden tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang Undang D

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 35/PUU-XII/2014 Sistem Proporsional Terbuka

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA. Modul ke: 03TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 29 TAHUN 2004 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disegala bidang. Mengingat semakin meningkatnya migrasi dari desa ke kota

PARTISIPASI POLITIK WARGA DESA NGRECO KECAMATAN TEGALOMBO DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH (PILKADA) KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA NOMOR : 44 TAHUN 2001 SERI: D NOMOR : Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959 Tentang

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BUPATI KAUR PROPINSI BENGKULU

Manfaat Belajar Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH INTERAKSI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

Nilai-Nilai Pancasila

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

HAK AZASI MANUSIA. Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah saja tetapi merupakan tanggung jawab seluruh Bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGARUH KONDISI EKONOMI KELUARGA DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMA

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA GOTONG ROYONG SEBAGAI BUDAYA INDONESIA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

PERAN CAMAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN SEBERANG ULU 1 KOTA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Konstitusi atau Undang-Undang Dasar (UUD) menempati tingkatan

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERDAYAAN,PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-89 TAHUN 2017

Korelasi Penggunaan Waktu Senggang terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi PPKn pada Siswa SMP Swasta Medan Putri Kecamatan Medan Timur

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN DI KECAMATAN AMURANG BARAT KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Diskusikan secara kelompok, apa akibat apabila Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diubah. Bagaimana sikap kalian terhadap hal ini?

I. PENDAHULUAN. sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Apalagi jika hanya

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Remaja adalah generasi penerus, dimana sosok remaja diharapkan dapat

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 154 TAHUN 2014 TENTANG KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

IMPLEMENTASI PENGENAAN TARIF AKAD NIKAH NASKAH PUBLIKASI. derajat S-I Program Studi Pendidikan. Pancasila dan Kewarganegaraan

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. kelembagaan maupun tujuan pembelajaran. Belajar diartikan sebagai proses. perubahan tingkah laku dari individu dari lingkungannya.

Transkripsi:

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH DI KABUPATEN TOLIKARA PROVINSI PAPUA Yupiter Weya NIM : 090814023 Dosen Pembimbing : 1. Dr. Drs. A. B. Pati, MSi 2. Drs. R. J. D. Sumampouw, MSi ABSTRACT Di setiap negara atau daerah yang sedang melaksanakan pembangunan sudah tentu banyak menghadapi berbagai masalah seperti politik, sosial, ekonomi, keamanan, kesejahteraan dan lain sebagainya. Masalah kebijakan yang nantinya akan diimplementasikan atau dilaksanakan kepada masyarakat tentunya ada proses evaluasi, seperti banyak negara-negara yang sudah maju mulai menyadari akan setiap proses pelaksanaan pembangunan, baik dalam proses perumusan, pelaksanaan maupun dalam proses evaluasi kebijakan. Permasalahan yang muncul adalah Bagaimana partisipasi politik masyarakat terhadap kebijakan Pemerintah di Kabupaten Tolikara Provinsi Papua? Dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat terhadap kebijakan Pemerintah di Kabupaten Tolikara Provinsi Papua?. Pemerintah juga dituntut untuk "memperhatikan masalah-masalah yang timbul ditengahtengah masyarakat, baik itu masalah pelestarian lingkungan maupun masalah hak-hak asasi manusia. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dalam kaitan dengan penelitian ini penulis tertarik membahas tentang Partisipasi Politik Masyarakat Terhadap Kebijakan Pemerintah Di Kabupaten Toilikara Provinsi Papua. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini digambarkan dengan kalimat menurut kategorinya untuk disimpulkan, apabila ada data yang berupa angka- angka hasil perhitungan akan diproses berdasarkan: dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan hasilnya diprosentasekan Dengan demikian, pendidikan politik masyarakat pada dasarnya untuk menciptakan suatu keberadaan bangsa yang beradab, dimana dalam pergaulan hidup antar sesama generasi muda sebagai anggota masyarakat terdapat rasa kasih sayang, hormat menghormati, bantu membantu atau tolong menolong, mengetahui akan hak dan tanggung jawab masing-masing menjunjung tinggi hukum, memulaikan agama, luhur budinya' lni karena di dukung oleh moral yang luhur dan baik, yaitu Moral Pancasila, dimana tingkah laku lahiriah di dalam masyarakat. Key words : Partisipasi Politik, Kebijakan Pemerintah, Peranan Pemerintah 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kebijakan yang nantinya akan diimplementasikan atau dilaksanakan kepada masyarakat tentunya ada proses evaluasi, seperti banyak negara-negara yang sudah maju mulai menyadari akan setiap proses pelaksanaan pembangunan, baik dalam proses perumusan, pelaksanaan maupun dalam proses evaluasi kebijakan. Pemerintah juga dituntut untuk "memperhatikan masalah-masalah yang timbul ditengah-tengah masyarakat, baik itu masalah pelestarian lingkungan maupun masalah hak-hak asasi manusia. Konotasi atau masalah pembangunan (development) tidak lagi semata-mata dilihat sebagai persoalan perbaikan (improvement) khususnya persoalan struktur ekonomi masyarakat, semisal penciptaan kemakrnuran apabila kebijakan-kebijakan tersebut tidak dibarengi dengan proses evaluasi. Bila pendapat diatas dikaitkan dengan pembangunan yang ada di wilayah Kabupaten, maka kebijakan pemerintah di Kabupaten mempunyai peranan yang sangat penting terhadap akselerasi (pelaksanaan atau implementasi) dari pada proses pembangunan. Bahwa kabupaten tolikara memerlukan perencanaan pembangunan jangka panjang sebagai arah dan prioritas pembangunan menjeluruh yang akan di lakukan bertahap untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur sebagaimana dimanatkan Undang- Undang Dasar 1945. Dapat dikatakan demikian karena pemerintah Kabupaten yang salah satu fungsinya adalah sebagai pemotivasi dalam pelaksanaan pembangunan, diharapkan mampu mengembangkan partisipasi masyarakat dalam menunjang keberhasilan dari pada proses pembangunan yang ada di wilayahnya lewat kebijakan-kebijakan yang akan diimplementasikan atau yang akan dilaksanakan. Diperlukan kepedulian aktif atau keterlibatan langsung dari seorang Bupati dalam memberikan seruan-seruan kepada masyarakat atau setidaknya dapat mengingatkan kepada masyarakat bahwa pembangunan itu adalah untuk kepentingan masyarakat juga sehingga mereka akan tergugah ataupun merasa terpanggil dan pada akhirnya mereka akan berpartisipasi secara aktif terhadap setiap program pembangunan yang akan dilaksanakan di Kabupaten. 2

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas maka rumusan masalah yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana partisipasi politik masyarakat terhadap kebijakan Pemerintah di Kabupaten Tolikara Provinsi Papua? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat terhadap kebijakan Pemerintah di Kabupaten Tolikara Provinsi Papua? C. Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana partisipasi politik masyarakat terhadap kebijakan Pemerintah di Kabupaten Tolikara Provinsi Papua. 2. Manfaat Penelitian Secara ilmiah, penelitian ini dapat memberikan sumbangan atau masukan dalam khasanah bidang pengetahuan, khususnya dibidang ilmu politik yang berhubungan dengan partisipasi politik dan kebijakan pemerintah. Secara praktis, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang cukup berarti untuk pembangunan politik di Kabupaten Tolikara Provinsi Papua. Manfaat lainnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar penelitian bagi siapa saja yang akan melanjutkan penelitian dalam bidang partisipasi politik masyarakat dan kebijakan Pemerintah D. Kajian Pustaka 1. Konsep Partisipasi Politik Meriam Budiardjo memberikan pengertian tentang partisipasi politik adalah kegiatan seseorang untuk ikut secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih pimpinan negara dan secara langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah (Publik Policy), kegiatan ini mencakup seperti memberikan suara dalam pemilihan umum, menghadiri rapat umum, menjadi anggota suatu partai atau kelompok kepentingan mengadakan hubungan (contacting) dengan pejabat pemerintah atau anggota parlemen dan sebagainya. 3

Selanjutnya Samuel P. Huntington dan Joan M. Nelson, mengemukakan pula bahwa partisipasi politik adalah kegiatan warga Negara yang bertindak sebagai pribadipribadi yang dimaksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah. 2. Konsep Kebijakan Pemerintah Kuypers menyebutkan bahwa kebijakan merupakan susunan dari tujuan-tujuan yang dipilih dari para aktor-aktor untuk diri sendiri atau suatu kelompok. kebijakan sebagai tindakan secara sadar dan sistimatis dengan mempergunakan sarana-sarana yang cocok dengan tujuan politik yang jelas sebagai sarana yang dijalankan langkah demi langkah. Menurut Stoner James, kebijakan merupakan garis pedoman untuk pengambilan keputusan. Kebijakan menetapkan batas-batas di sekitar keputusan, termasuk keputusan yang dapat dibuat dan menolak keputusan-keputusan yang tidak dapat dibuat. Dengan demikian perkataan atau konsep kebijakan dan pemerintah dapat dipadukan menjadi satu yakni kebijakan pemerintah adalah suatu usaha atau suatu tindakan secara sadar, sistimatis, terorganisir, terencana yang dilakukan oleh pemerintah dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan bersama dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kebijakan pemerintah yang dimaksud disini adalah kebijakan yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat, seperti kebijakan dalam bidang pertanian, kebijakan dibidang ekonomi, kebijakan dibidang ketenaga kerjaan dan kebijakan dibidang pendidikan merupakan contoh dari kebijakan pemerintah. 3. Konsep Peranan Pemerintah Menurut Poerwadarminta W. J. S., secara etimologis kata peranan berasal dari kata peran yang artinya: Pemain Sandiwara, tukang lawak. Kata "Peran"' ini diberi akhiran "an" maka menjadi "peranan" yang artinya sesuatu yang memegang pimpinan terutarna atau karena hal atau peristiwa. Jack C. Plano mengemukakan bahwa peranan atau "Role" yaitu seperangkat perilaku yang diharapkan dari seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam, suatu kelompok sosial 4

E. Metodologi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini digambarkan dengan kalimat menurut kategorinya untuk disimpulkan, apabila ada data yang berupa angka- angka hasil perhitungan akan diproses berdasarkan : dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan hasilnya diprosentasekan. lnstrumen atau alat yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah kuesioner atau daftar pertanyaan yang disusun berdasarkan pada variable penelitian. Sedangkan untuk mengumpulkan data sekunder digunakan formulir. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Pemerintah dan masyarakat yang ada di Kabupaten Tolikara Provinsi Papua. Jumlah sampel dalam penelitian ini masing masing diambil 10 responden sehingga jumlah responden keseluruhan dalam penelitian ini adalah 50 orang responden. PEMBAHASAN Pendidikan politik masyarakat pada dasarnya untuk menciptakan suatu keberadaan bangsa yang beradab, dimana dalam pergaulan hidup antar sesama generasi muda sebagai anggota masyarakat terdapat rasa kasih sayang, hormat menghormati, bantu membantu atau tolong menolong, mengetahui akan hak dan tanggung jawab masingmasing menjunjung tinggi hukum, memulaikan agama, luhur budinya' lni karena di dukung oleh moral yang luhur dan baik, yaitu Moral Pancasila, dimana tingkah laku lahiriah di dalam masyarakat. Bahwa pendidikan politik, mengandung makna mempertajam nalar seseorang dengan bekal pedoman-pedoman kehidupan sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga negara yang hidupnya tak terpisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan dunia internasional. Sasaran luhur yang lain dari pendidikan politik, yakni kesadaran moral yang tumbuh sejak revolusi kemerdekaan yaitu semangat dan nilai-nilai perjuangan hidup bangsa sebagai Pancasila yang menjiwai seluruh masyarakat kita, dengan tujuan menciptakan masyarakat yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan menciptakan suatu masyarakat yang adil dan makmur di kawasan nusantara yang damai sejahtera dalam pergaulan bangsa-bangsa yang bersahabat di muka bumi ini 5

Partisipasi dalam bentuk ide-ide/pemikiranlusul sangat perlu atau lebih banyak masyarakat berikan agar supaya Kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah dapat secara langsung dirasakan menyentuh apa yang diperlukan masyarakat. Dalam mengupayakan pelaksanaan pembangunan fisik misalnya rnaka Pemerintah diharapkan sering memonitoring atau memantau langsung di lapangan untuk melihat keberadaan proyek pembangunan fisik tersebut baik yang dilaksanakan di tingkat kelurahan/desa, Kecamatan, maupun Kabupaten agar Pemerintah selaku aparatur pemerintah daerah yang ada di Kabupaten bisa mengetahui apakah pembangunan tersebut berjalan dengan sebaiknya ataukah tidak. Peran serta masyarakat pada umumnya tentu tidak akan lepas dari setiap pelaksanaan pembangunan karena tanggung jawab pembangunan tidak hanya semata-mata berada di tangan pemerintah saja, akan tetapi menjadi tanggung jawab masyarakat juga, sebab dalam hal ini masyarakat merupakan objek sekaligus subjek daripada pembangunan tersebut. Dengan demikian maka dibutuhkan keterlibatan, keseriusan dan peran aktif dari seorang Pemerintah sebagai administrator pembangunan dan kemasyarakatan (bila pembangunan tersebut lebih diarahkan pada lingkup Kabupaten) dalam menyukseskan program pembangunan tersebut. Pengamatan penulis di Kabupaten Tolikara dalam kaitannya dengan penelitian yang penulis lakukan menyangkut judul yang penulis kaji yaitu tentang peranan Pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan, maka sasaran yang penulis lakukan ini untuk melihat tingkat frekuensi peranan pemerintah dalam proses perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi Kebijakan untuk peningkatan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan, dan Peranan Pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan Berdasarkan hasil interpretasi data, dapat diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan Pemerintah dalam menggerakkan partisipasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif sehubungan dengan penyelenggaraan pembangunan yang diprakarsai langsung oleh pemerintah menunjukkan bahwa yang lebih dominan menjawab pemerintah mampu menggerakkan partisipasi masyarakat. lni disebabkan karena Pemerintah selalu bekerjasama dengan seluruh komponen masyarakat serta sering memotivasi masyarakat bagaimana memelihara hasil pembangunan yang sudah ada. 6

PENUTUP A. Kesimpulan 1. Partisipasi politik yang secara aktif dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Tolikara Provinsi Papua bukan hanya datang dan tumbuh begitu saja, tetapi ada berbagai macam faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah dengan memberikan budaya politik serta pengaruh pendidikan politik masyarakat. 2. Bentuk pemikiran dan ide-ide sebagai perwujudan partisipasi politik masyarakat Kabupaten Tolikara, dinyatakan dengan cara memberikan masukan kepada pemerintah dalam hal ini pemerintah sebagai pembuat kebijakan, agar nantinya kebijakan yang dibuat Pemerintah untuk pembangunan daerah, dapat menyentuh sampai kepada lapisan terbawah dari masyarakat 3. Adanya saling mempengaruhi antara kebijakan pemerintah dan partisipasi politik masyarakat sehingga keduanya dapat dilakukan secara seimbang, seiring sejalan serta berlangsung secara 4. Respon yang baik dari masyarakat di Kabupaten Tolikara terhadap proses pembuatan Kebijakan Pemerintah sudah berjalan dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan sikap yang secara aktif dalam partisipasi politik mereka B. Saran Demi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan di Kabupaten Tolikara Provinsi Papua, maka sangat diharapkan perhatian pemerintah Kabupaten agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakatnya lewat kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran, terutama pada sektor pendidikan secara umum dan khususnya pendidikan politik, sehingga nantinya tingkat partisipasi politik mereka akan semakin tinggi dan lebih baikf lagi 7

DAFTAR PUSTAKA Anderson James. 1986. Analisa Kebijaksanaan Publik, Terjemahan Nuhadjir,Yogyakarta. Bayu Suryaningrat, 1980. Perumusan Kebijakan dan Koordinasi Pembangunan di lndonesia, Bina Aksara. Becker H. A. 1972. Managemen Pembangunan Untuk Negara Berkembang,LP3ES. Budiarjo Meriam, 1982. Partisipasi dan Partai Politik, Sebuah Bunga Rampai,PT. Gramedia, Jakarta...1982. Dasar-Dasar llmu Politik, PT. Gramedia, Jakarta. Hoogerwerf A., 1 983. llmu Pemerintahan, Erlangga, Jakarta. Huntington, Samuel P dan Joan Nelson, 1981. Partisipasi Politik di NegaraBerkembang. Jakarta, Rineka Cipta. Jack C Plano, 1994, Kamus Analisa Politik, Penerbit PT. Raja Grafindo PersadaJakarta. James Stoner. 1994. Pengantar Kebijakan Publik.-Editor Nashir Budiman, CV.Rajawali. Juwono Sudarsono, 1982. Politik dan Pembangunan Pilihan Masatah, CV.Rajawali, Jakarta. Kansil C. S. T. 1990. Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, Bina Aksara,Jakarta. Kuypers. 1973. Pengantar Analisis Kebiiaksanaan Negara, Rineka Cipta. Laswell dan Kaplan.1999. Prinsip-prinsip Perumusan Kebiiaksanaan Negara.Bina Aksara. Maurice Duverger. 1981. Sosiologi Politik. Yayasan llmu-llmu Sosial. Nana Sudjana. 1975. Teknik Analisis Regresi Dan Koretasi Bagi Para Penetiti,Edisi Ke dua, Tarsito, Bandung. Ndara Taliziduhu, 1987, Metodologi Pemerintahan lndonesia, PT,. Bina Aksara, Jakarta. Poerwadaminta W. J. S. 1986, Kamus Bahasa lndonesia, Balai Pustaka Nasional Subagyo Joko. 1991. Metode Penelitian (Dalam Teori dan Praktek). Jakarta,Ricka Cipta. Suharsimi Arikunto, 1998. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. PT.Bina Aksara, Jakarta. Sumber lain: - Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah. 8