BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian. I. Pengujian Toleransi Salinitas Padi pada Stadia Perkecambahan di Laboratorium

Pengujian Toleransi Genotipe Padi (Oryza sativa L) terhadap Salinitas pada Stadia Perkecambahan

METODE UJI TOLERANSI PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP SALINITAS PADA STADIA PERKECAMBAHAN RATIH DWI HAYUNINGTYAS A

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Bahan dan Alat Metode Pelaksanaan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode

BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian terdiri dari tiga percobaan. Percobaan pertama yaitu

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk

PENGUJIAN TOLERANSI KEKERINGAN TERHADAP PADI GOGO (Oryza sativa L.) PADA FASE PERKECAMBAHAN ITA MADYASARI A

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Pengaruh Lot Benih dan Kondisi Tingkat Kadar Air Benih serta Lama Penderaan pada PCT terhadap Viabilitas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Rancangan Percobaan

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

METODE UJI TOLERANSI PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP KEKERINGAN PADA STADIA PERKECAMBAHAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2017 di Rumah Paranet

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di lahan di Desa Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung,

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian uji cekaman varietas wijen (Sesasum indicum L.) terhadap cekaman

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Pelaksanaan

METODE UJI TOLERANSI PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP SALINITAS PADA STADIA PERKECAMBAHAN RATIH DWI HAYUNINGTYAS A

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Desember 2016 April 2017 di

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi larutan PEG (Polyethylene

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

III. BAHAN DAN METODE. dengan Januari Pengujian viabilitas dilakukan di Laboratorium Pemuliaan

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari 4 taraf perlakuan. Faktor kedua adalah lama perendaman (L) di dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pertanian Universitas Lampung dari Bulan Agustus 2011 sampai dengan Bulan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE

Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat, dengan ketinggian 725 m di atas permukaan laut.

METODE PENELITIAN. B. Bahan dan Alat Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah :

II. BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

BAHAN DAN METODE. = nilai peubah yang diamati µ = nilai rataan umum

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan

METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman,

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. dengan Januari Pengujian viabilitas dilakukan di Laboratorium Pemuliaan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan

Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

MATERI DAN METODE. Riau Jalan H.R Subrantas Km 15 Simpang Baru Panam. Penelitian ini berlangsung

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

PENGUJIAN TOLERANSI KEKERINGAN PADI GOGO (Oryza sativa L.) PADA STADIA AWAL PERTUMBUHAN. Oleh Ana Satria A

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman. Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan November 2013

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan tahap lanjutan dari penelitian yang dilakukan di lahan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Juni sampai Oktober 2014 di Rumah Kaca. Lapangan Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman

PENGUJIAN TOLERANSI GENOTIPE PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP SALINITAS PADA STADIA PERKECAMBAHAN DONNY ARZIE A

Transkripsi:

BAHAN DAN METODE 10 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor dan Rumah Kaca Instalasi Penelitian Tanaman Padi Muara, Bogor. Periode waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Juni 010 hingga Januari 011. Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan adalah varietas padi toleran salinitas (Pokali dan Lalan), varietas peka salinitas (IR 64 dan Ciherang), 40 genotipe padi yang belum diketahui tingkat toleransinya terhadap salinitas. Bahan lainnya adalah NaCl, media tanam (arang sekam, humus daun bambu, cocopeat, kertas merang ukuran 0 x 30 cm), pupuk urea, KCl, SP18 dan tanah. Alat-alat yang digunakan antara lain wadah styrofoam dengan diameter 1.5 cm dan tinggi 6.5 cm, box plastik mika berukuran.5 cm x 14 cm x 4 cm, bak plastik ukuran 35 cm x 30 cm x 10 cm, oven, timbangan, pinset, cawan, gelas ukur, alat pengecambah benih tipe IPB 73-A/B, dan alat pengepres kertas tipe IPB 75-1. Metode Penelitian Penelitian ini terdiri atas dua percobaan utama, yaitu percobaan toleransi salinitas di laboratorium serta percobaan toleransi salinitas di rumah kaca. Percobaan di laboratorim terdiri atas tiga tahap yaitu : (1) uji pendahuluan untuk mendapatkan lima metode yang berpotensi dalam pengujian toleransi salinitas padi, () pengujian untuk memilih satu metode uji terbaik diantara lima metode berpotensi dari media kertas dan media padat, (3) pengujian toleransi terhadap salinitas 40 genotipe padi pada satu metode uji yang terpilih.

I. Percobaan Toleransi Salinitas di Laboratorium 11 1. Uji Pendahuluan Pengujian ini bertujuan untuk mencari komposisi media dan konsentrasi garam NaCl yang dapat membedakan pertumbuhan varietas padi yang toleran dan peka hingga mendapatkan beberapa metode yang berpotensi dalam pengujian toleransi salinitas. Konsentrasi NaCl yang diberikan terdiri dari 9 tingkat konsentrasi yaitu 0, 3 000, 4 000, 5 000, 6 000, 7 000, 8 000, 9 000 dan 10 000 ppm untuk seluruh media. Media padat yang digunakan yaitu arang sekam, cocopeat, humus daun bambu, arang sekam + cocopeat, arang sekam + humus daun bambu dan cocopeat + humus daun bambu. Ulangan dilakukan sebanyak 3 kali, sehingga pada media padat terdiri dari 16 satuan percobaan. Pengujian pada media padat dan media kertas merang dilakukan secara terpisah. Media kertas merang terdiri dari 9 tingkat konsentrasi dan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan, sehingga terdiri dari 7 satuan percobaan. Data hasil pengujian dianalisis menggunakan uji t serta selisih antara varietas toleran dan varietas peka. Hasil analisis digunakan untuk mendapatkan lima metode terbaik dan berpotensi membedakan varietas toleran dan peka masing-masing pada media padat dan kertas. Analisis antara media kertas merang dan padat dilakukan secara terpisah. Peubah yang digunakan adalah tinggi tajuk. Model matematika uji t yang digunakan sebagai berikut : t hitung = ( X Sp 1 X 1 ) 1 1 n n dengan S p = ( n 1 1) S1 ( n 1) S n n 1 Keterangan : X 1, X : nilai tengah contoh 1 dan S 1, S : ragam contoh 1 dan n 1, n : jumlah contoh 1 dan : simpangan baku gabungan S p

1 Nilai berbeda nyata apabila t hit > t Tabel dan tidak berbeda nyata apabila t hit < t Tabel. Nilai t Tabel diperoleh dari nilai sebaran t pada taraf 5 % dan derajat bebas (n 1 + n - ). Perhitungan menggunakan perangkat lunak Minitab 14.. Pemilihan Satu Metode Uji Terbaik diantara Lima Metode Berpotensi dari Media Kertas dan Media Padat Hasil uji pendahuluan diperoleh lima metode uji (media dan konsentrasi NaCl) yang berpotensi dapat membedakan antara varietas toleran dan peka pada media padat serta lima metode uji (tingkat konsentrasi) pada media kertas merang. Lima metode terpilih pada media padat diuji statistik secara terpisah dengan lima metode terpilih pada media kertas. Lima metode berpotensi pada media padat dan media kertas yang telah terpilih dari uji pendahuluan diantaranya : 1) Media arang sekam + cocopeat dengan konsentrasi NaCl sebesar 5 000 ppm dan 4 000 ppm, ) Arang sekam dengan konsentrasi 9 000 ppm NaCl, 3) Cocopeat dengan konsentrasi NaCl sebesar 3 000 ppm, dan 4 000 ppm, 4) Kertas merang dengan konsentrasi NaCl sebesar 4 000 ppm, 5 000 ppm, 6 000 ppm, 7 000 ppm dan 8 000 ppm. Percobaan dilakukan dengan menggunakan model rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) faktorial dua faktor, pada media padat faktor pertama adalah metode uji (media dan konsentrasi NaCl) dan faktor kedua adalah varietas. Pada media kertas faktor pertama adalah konsentrasi NaCl dan faktor kedua adalah varietas. Ulangan pada percobaan ini dilakukan sebanyak 3 kali. Benih padi ditanam pada media dengan perlakuan konsentrasi garam yang diberikan hingga berumur minggu. Data yang berpengaruh nyata pada analisis ragam akan dilanjutkan dengan uji duncan multiple range test (DMRT) pada taraf 5 %. Satu metode uji yang terbaik dari seluruh percobaan media kertas dan padat akan digunakan pada percobaan (3) yaitu pengujian penyaringan 40 genotipe yang belum diketahui toleransinya.

13 Model linier yang digunakan untuk pengujiannya adalah : Yijk = μ + Mi + Vj + (VM)ij + Uk + ijk Keterangan : Yijk = Nilai pengamatan pada perlakuan metode uji ke-i, varietas padi ke-j dan kelompok ke-k μ = Nilai rataan umum Mi = Pengaruh perlakuan metode uji ke i (i = 1,, 3, 4 dan 5) Vj = Pengaruh perlakuan varietas ke-j (j = 1,, 3, 4) Uk = Pengaruh kelompok ke-k ( k = 1,, 3) (VM)ij = Pengaruh interaksi perlakuan varietas padi ke-i dan metode uji ke-j ijk = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan varietas padi ke-i, metode uji ke-j, dan kelompok ke-k. Penentuan satu metode uji terbaik dari lima metode berpotensi pada media kertas dan media padat dipilih dengan menggunakan hasil selisih antara varietas toleran dan peka yang digunakan. Berdasarkan percobaan (), satu metode berpotensi terbaik adalah menggunakan media kertas merang dengan konsentrasi 4 000 ppm NaCl. Pemakaian substrat kertas dinilai lebih praktis, tidak membutuhkan ruang pengujian yang luas, mudah dalam aplikasi, dan mudah dalam menilai struktur pertumbuhan secara jelas. 3. Pengujian 40 Genotipe Padi pada Satu Metode Uji yang Terpilih Pengujian ini bertujuan untuk menyeleksi genotipe padi yang toleran dan peka terhadap salinitas dengan menggunakan satu metode uji yang terbaik dari hasil percobaan (). Pengujian dilakukan terhadap genotipe padi yang belum diketahui tingkat toleransinya. Benih padi ditanam pada media kertas merang dengan perlakuan konsentrasi garam yang diberikan hingga berumur minggu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RKLT dengan satu faktor yaitu genotipe padi. Genotipe padi yang digunakan sebanyak 40 genotipe dan setiap satuan percobaan diulang empat kali. Data yang berpengaruh nyata pada analisis ragam akan dilanjutkan dengan uji Duncan DMRT pada taraf 5 %. Data yang didapat dikorelasikan dengan data percobaan toleransi salinitas 40 genotipe padi di rumah kaca.

14 Model linier yang digunakan dalam pengujian ini adalah : Yij = μ + i + j + ij Keterangan : Yij = Nilai pengamatan pada perlakuan genotipe padi ke-i dan kelompok ke-j μ = Nilai tengah umum i = Pengaruh perlakuan genotipe padi ke-i (i = 1,, 3, 4,..., 40) j = Pengaruh kelompok ke-j (j = 1,, 3, 4) ij = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan genotipe padi ke-i dan kelompok ke-j II. Pengujian Toleransi Salinitas 40 Genotipe Padi di Rumah Kaca Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui toleransi salinitas 40 genotipe padi melalui metode standar di rumah kaca serta melihat korelasi dengan pengujian di laboratorium. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RKLT dengan satu faktor yaitu genotipe padi dan diulang sebanyak 3 kali. Varietas Pokali dan Lalan diikutkan dalam penanaman sebagai varietas toleran serta IR 64 dan Ciherang sebagai varietas peka, sehingga seluruhnya terdiri dari 13 satuan percobaan. Benih padi ditanam hingga berumur 8 minggu setelah tanam (MST). Data yang diperoleh pada pengujian antara peubah-peubah yang diamati di rumah kaca dikorelasikan dengan data pengujian di laboratorium. Pengelompokan tingkat toleransi salinitas di rumah kaca didasarkan skor IRRI pada persentase daun mati dan dibagi menjadi kelompok toleran, agak toleran, agak peka dan peka (IRRI dalam Sulaiman, 1980). Pelaksanaan Penelitian I. Pengujian Toleransi Salinitas di Laboratorium 1. Uji Pendahuluan Pengujian pendahuluan pada media padat dilakukan dengan menggunakan varietas Lalan sebagai cek toleran dan IR 64 sebagai cek peka, sedangkan pada media kertas merang varietas cek toleran yang digunakan adalah Lalan dan Pokali serta IR 64 dan Ciherang sebagai cek varietas peka.

15 Varietas padi toleran dan peka yang ditanam pada metode media padat masing-masing berjumlah 5 butir dalam satu wadah. Benih yang digunakan direndam selama ± 5 menit untuk menyeleksi padi yang hampa dan tidak. Media tanam dalam wadah disiram dan diaduk sampai merata dengan larutan garam sesuai dengan konsentrasi yang diberikan. Media padat yang dicampur menggunakan perbandingan 1 : 1. Pemberian larutan NaCl pada metode media padat diberikan sekali pada awal penanaman dan dilakukan penyemprotan dengan air terhadap media bila terlihat mengering. Wadah yang digunakan pada metode media padat di uji pendahuluan menggunakan styrofoam dengan diameter 1.5 cm dan tinggi 6.5 cm. Penanaman pada media kertas menggunakan teknik Uji Kertas Digulung dalam Plastik (UKDdp) dengan posisi berdiri. Teknik ini menggunakan 3 lembar kertas yang telah direndam dengan larutan NaCl dan di press serta dilapisi selembar plastik pada dasarnya agar tidak tembus akar dan menjaga kelembaban. Kertas merang dilipat menjadi dua sejajar penjangnya dan diatas media ditanam 15 butir benih padi, media setengahnya ditutupkan kemudian media digulung. Posisi tanam berdiri dalam alat pengecambah benih. Kelembaban dan suhu di laboratorium berkisar 8 o C dan 80%. Pengamatan dilakukan dengan mengukur tinggi tajuk kecambah dan secara visual dengan mengamati perbedaaan antara varietas toleran dan peka salinitas. Padi yang toleran salinitas akan tumbuh baik sedangkan yang peka akan mengalami kematian atau pertumbuhan plumula terhambat. Perlakuan yang berpotensi memperlihatkan perbedaan antara varietas toleran dan peka akan digunakan pada tahap pengujian ().. Pemilihan Satu Metode Uji Terbaik diantara Lima Metode Berpotensi dari Media Kertas dan Media Padat Pengujian ini menggunakan lima metode dari media padat dan lima metode dari media kertas hasil uji pendahuluan. Varietas yang digunakan pada media padat menggunakan Lalan dan Pokali sebagai cek toleran dan IR 64 sebagai cek varietas peka, sedangkan pada media kertas terdiri dari Pokali dan Lalan sebagai varietas toleran serta IR 64 dan Ciherang sebagai cek varietas peka.

16 Wadah penanaman pada media padat menggunakan plastik mika berukuran.5 cm x 14 cm x 4 cm, media tanam disiram dan diaduk sampai merata dengan larutan garam sesuai dengan perlakuan rekomendasi hasil pengujian pendahuluan. Media padat yang dicampur menggunakan perbandingan 1 : 1. Benih padi yang telah direndam selama ± 5 menit kemudian ditanam pada media terpilih masing-masing sebanyak 10 butir benih toleran dan peka. Penanaman pada media kertas dilakukan dengan cara yang sama seperti uji pendahuluan dan ditanam 10 butir benih tiap varietas. Penanaman dilakukan hingga berumur minggu dan dikecambahkan pada alat pengecambah benih tipe IPB 73-A/B. Berdasarkan hasil pengujian ini, diperoleh satu metode terbaik yaitu kertas merang dengan konsentrasi 4 000 ppm. Metode uji ini selanjutnya digunakan untuk menguji toleransi 40 genotipe padi terhadap salinitas pada stadia perkecambahan. 3. Pengujian 40 genotipe padi pada satu metode uji yang terpilih Pengujian 40 genotipe di laboratorium menggunakan satu metode terpilih yaitu media kertas merang dengan konsentrasi 4 000 ppm. Setiap satu gulungan media kertas ditanam satu jenis genotipe masing-masing sebanyak 15 butir dengan empat kali ulangan. Penanaman dan pengamatan dilakukan hingga umur minggu. Teknik penanaman menggunakan UKDdp dan dikecambahkan pada alat pengecambah benih tipe IPB 73-A/B. II. Pengujian Toleransi Salinitas Padi pada Stadia Bibit di Rumah kaca Percobaan ini mengacu pada percobaan Sulaiman (1980). Percobaan dilakukan dengan menanam bibit padi yang telah berumur dua minggu di persemaian, lalu dipindahkan pada bak plastik dengan ukuran 35 cm x 30 cm x 10 cm yang berisi tanah 5 kg kering angin per bak. Bak plastik diberi 4 liter larutan garam NaCl berkonsentrasi 4 000 ppm, setiap pot ditanam 3 genotipe masingmasing genotipe bibit padi. Pada kadar garam 4 000 ppm berdasarkan penelitian Sulaiman (1980) merupakan kadar yang tepat untuk melihat perbedaan pada percobaan rumah kaca, dimana secara visual dapat dibedakan dengan jelas reaksi

17 tanaman toleran dan peka, hal ini juga didukung oleh penelitian Makmur (003) bahwa konsentrasi 4 000 ppm ditetapkan sebagai konsentrasi untuk memisahkan galur peka dengan galur tenggang pada cekaman salinitas padi. Pupuk Urea, KCl dan SP18 ditambahkan pada awal penanaman. Tanah yang digunakan dalam percobaan ini berasal dari Balai Penelitian Padi Muara, Bogor. Penanaman dilakukan hingga tanaman berumur delapan minggu dimana perbedaan antara varietas peka dan toleran sudah jelas terlihat secara visual, bahkan tanaman peka sudah mati. Pengamatan I. Pengamatan pada Stadia Perkecambahan di Laboratorium : Pengamatan yang dilakukan pada percobaan pendahuluan adalah tinggi tajuk tanaman. Pengamatan yang dilakukan pada percobaan pengujian toleransi padi pada metode uji selanjutnya adalah : 1. Panjang Akar (PA) Panjang akar diukur mulai dari ujung akar sampai pangkal akar dengan satuan centimeter.. Tinggi Tajuk (TT) Tinggi tajuk diukur dari pangkal tajuk sampai ujung tajuk dengan satuan centimeter. 3. Panjang Kecambah (PK) Panjang kecambah diukur dari ujung akar sampai dengan ujung tajuk. Satuan yang digunakan adalah centimeter. 4. Bobot Kering Akar (BKA) Bobot kering akar dari seluruh kecambah yang telah dioven pada suhu 60 o C selama 3x4 jam dalam satuan gram. 5. Bobot Kering Tajuk (BKT) Bobot kering tajuk dari seluruh kecambah yang telah dioven pada suhu 60 0 C selama 3x4 jam dalam satuan gram. 6. Bobot Kering Kecambah (BKK) Bobot kering kecambah merupakan penjumlahan dari bobot kering tajuk dan bobot kering akar dalam satuan gram.

II. Pengamatan pada stadia bibit di rumah kaca : 18 1. Tinggi Tajuk (TT) Tinggi Tajuk diukur dari ujung daun tertinggi hingga pangkal batang paling bawah dalam satuan centimeter. Diamati seminggu sekali hingga umur 8 minggu.. Panjang Akar (PA) Panjang akar diukur mulai dari ujung akar sampai pangkal akar dalam satuan centimeter. Diamati pada akhir percobaan. 3. Panjang Tanaman (PT) Panjang Tanaman merupakan panjang total tanaman yang diukur dari ujung daun tertinggi hingga ujung akar. 4. Bobot Kering Akar (BKA) Bobot kering akar ditimbang setelah dikeringkan dengan oven 60 o C selama 3x4 jam. Satuan yang digunakan adalah gram. Dilakukan pada akhir pengamatan. 5. Bobot Kering Tajuk (BKT) Bobot kering tajuk tanaman padi yang telah dioven pada suhu 60 0 C selama 3x4 jam. Satuan yang digunakan adalah gram. Dilakukan pada akhir pengamatan. 6. Bobot Kering Tanaman (BKTa) Bobot kering tanaman ditimbang setelah dikeringkan dengan oven 60 o C selama 3x4 jam. Satuan yang digunakan adalah gram. Dilakukan pada akhir pengamatan. 7. Jumlah Daun (JD), diamati seminggu sekali hingga 8 MST. 8. Persentase daun Mati (PDM), merupakan persentase jumlah daun yang mati dari keseluruhan jumlah daun pada tiap tanaman.