DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii Bab I Latar belakang Ekstradisi, Pengertian dan Perkembangan Ekstradisi 1 1.1 Latar Belakang Timbulnya Ekstradisi 1 1.2 Pengertian dan Perkembangan Ekstradisi 3 1.2.1 Kerangka Dasar Konvensional 6 1.2.2 Kerangka Dasar Obyeksional 7 1.2.3 Kerangka Dasar Prosedural 9 1.3 Kelemahan dari Pengusiran 9 1.4 Kelemahan dari Ekstradisi 11 Bab II Ruang Lingkup Ekstradisi 13 2.1. Ruang Lingkup Ekstradisi 13 2.2 Unsur Ekstradisi 16 2.3 Ekstradisi sebagai Hukum Kebiasaan Internasional 19 2.4 Perjanjian Internasional tentang Ekstradisi 20 2.4.1 Perjanjian Ekstradisi Bilateral dan Multilateral 22 2.4.2 Hubungan antara Perjanjian Ekstradisi Bilateral dan Multilateral 23 Bab III Sumber-sumber Hukum Dalam Arti Formal Dari Ekstradisi 24 3.1 Kaidah Hukum tentang Ekstradisi yang Bersumber Dari Hukum Internasional 24 3.2 Kaidah Hukum tentang Ekstradisi atau yang Berkaitan Dengan Ekstradisi yang Bersumber Dari Hukum Nasional 26 3.3 Hubungan antara Sumber-sumber Hukum Dalam Arti Formal dari Ekstradisi yang Berasal dari Hukum Internasional dan Hukum Nasional 28 3.4 Ekstradisi sebagai Hukum Kebiasaan Internasional 28 Bab IV Asas-asas Hukum Ekstradisi 30 4.1. Asas Kejahatan (Double Criminality) 30 4.2. Asas Kekhususan (Speciality) 31 4.3. Asas Tidak Menyerahkan Pelaku Kejahatan Politik (Non Extadite Political Crime) 31
4.4. Asas Tidak Menyerahkan Warga Negara Sendiri 32 4.5. Asas Non Bis In Idem 32 4.6. Asas Daluarsa (Lapse of time) 33 ii Bab V Kaidah-kaidah Hukum Materiil Substansial Dari Ekstradisi 34 5.1 Kewajiban untuk Melakukan Ekstradisi 34 5.2 Tempat Dilakukannya Kejahatan 35 5.3 Tentang Yurisdiksi 37 5.4 Bantuan Hukum dan Hak-hak Orang yang Diminta 38 5.5 Kejahatan Militer 38 5.6 Kejahatan Fiskal 39 5.7 Kejahatan yang Diancam dengan Hukuman Mati 40 5.8 Tentang Wilayah Masing-masing Pihak 41 5.9 Ruang Lingkup Teritorial Berlakunya Perjanjian Ekstradisi 41 5.10 Tentang Pengampunan 42 Bab VI Kaidah Hukum Formal Prosedural Dari Ekstradisi 44 6.1 Proses Pelaksanaan Ekstradisi Bagi Warga Negara yang Melanggar Hukum 44 6.1.1 Syarat yang Harus Dipenuhi Dalam Mengajukan Permintaan Ekstradisi 46 6.1.2 Pemeriksaan Terhadap Orang yang Dimintakan 47 6.1.3 Ekstradisi Pencabutan dan Perpanjangan Penahanan 48 6.1.4 Keputusan Mengenai Permintaan Ekstradisi 48 6.1.5 Ada lebih dari Satu Negara Peminta 49 6.1.6 Penyerahan Orang yang Dimintakan Ekstradisinya 49 6.2 Perlindungan HAM bagi Warga Negara yang Melanggar Hukum Dalam Proses Ekstradisi 50 6.3 Pelaksanaan Perjanjian Ekstradisi antara Negara-negara yang Berbeda Sistem Hukumnya 51 6.4 Transit atau Melewati Wilayah Negara Ketiga 52 6.4.1 Pengaturan tentang Transit atau melewati Dalam Perjanjian Ekstradisi Multilateral 52 6.4.2 Pengaturan tentang Transit di Dalam Perjanjian Ekstradisi Bilateral 53 6.5 Pengekstradisian Orang yang Diminta Kepada Negara Ketiga 53 6.6 Masalah Biaya 54 6.7 Bahasa yang Digunakan 54
iii Bab VII Kejahatan yang Diancam dengan Hukuman Mati 56 7.1 Hukuman Mati dalam Sejarah dan Perkembangannya 56 7.2 Prokontra terhadap Hukuman Mati 57 7.3 Pengaturan tentang Kejahatan yang Diancam dengan Hukuman Mati di Dalam Perjanjian Ekstradisi 58 7.4 Posisi Negara Peminta dan Negara Diminta Dalam Masalah Ekstradisi Atas Kejahatan yang Diancam dengan Hukuman Mati 59 7.5 Dilema Kejahatan yang Diancam dengan Hukuman Mati Dalam Teori dan Praktek Ekstradisi 63 Bab VIII Kejahatan Politik 66 8.1 Dimensi Historis dari Kejahatan Politik 66 8.2 Mengapa Perilaku Kejahatan Politik Tidak Boleh Diekstradisikan 68 8.3 Apa Sebenarnya yang Dimaksud dengan Kejahatan Politik 69 8.4 Kejahatan Politik dalam Praktek Negara-negara dan Beberapa Masalahnya 72 8.4.1 Praktek Inggris 72 8.4.2 Praktek Amerika Serikat 73 8.4.3 Praktek negara-negara di kawasan Eropa Kontinental 74 8.4.4 Praktek Indonesia 75 8.5 Keputusan Terakhir Ada Pada Negara Diminta 76 Bab IX Kewarganegaraan Orang Yang Diminta 78 9.1 Arti Pentingnya Kewarganegaraan Dalam Perjanjian Ekstradisi 78 9.2 Pengaturan Tentang Kewarganegaraan Dalam Perjanjian-Perjanjian Ekstradisi 78 9.2.1. Pengekstradisian Warganegara sebagai Larangan Mutlak dan Sebagai Kebijaksanaan 79 9.2.2. Negara diminta Menolak untuk Mengekstradisikan Warganegaranya dan Memiliki Yurisdiksi Kriminal Atas Kejahatan Tersebut. 81 9.2.3. Negara diminta Menolak untuk Mengekstradisikan Warganegaranya dan Tidak Memiliki Yurisdiksi Kriminal Atas Kejahatan Tersebut. 81
9.2.4. Negara yang Tidak Terikat pada Suatu Perjanjian Ekstradisi Tetapi Bersedia Melakukan Pengekstradisian Atas Dasar Hubungan Baik Secara Timbal Balik 82 iv 84 9.3 Masalah Dwi Kewarganegaraan Tanpa Kewarganegaraan Dan Pergantian Kewarganegaraan 83 9.3.1 Orang yang Diminta Berdwi-Kewarganegaraan 83 9.3.2 Orang yang Diminta Tanpa Kewarganegaraan 84 9.3.3 Orang yang Diminta Mengganti Kewarganegarannya Bab X Tentang Wilayah Negara Sebagai Tempat Terjadinya Kejahatan 86 10.1 Pengertian Wilayah Sebagai Tempat Terjadinya Kejahatan Di Dalam Perjalanan Ekstradisi 86 10.2 Pengaturan Tentang Wilayah Negara Sebagai Tempat Terjadinya Kejahatan Di Dalam Perjanjian Ekstradisi 87 DAFTAR PUSTAKA 91
v