Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

dokumen-dokumen yang mirip
Di antaranya pemahaman tersebut adalah:


Daftar Riwayat Hidup. : Sofian Efendi, S.Ag Tempat Tgl Lahir : Tenggarong, 06 Agustus 1976

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Amar Ma'ruf Nahi Munkar dalam Masyarakat Muslim

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Mengapa Kita Harus Berdakwah? [ Indonesia Indonesian

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

DAKWAH AMAR MA RUF NAHYI MUNKAR DAN JIHAD. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

Bukti Cinta Kepada Nabi

"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

Pendidikan Agama Islam

Oleh: Rokhmat S.Labib, M.E.I.

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

UMAT ISLAM PERLU BERKORBAN, JIKA TIDAK INGIN MENJADI KORBAN

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

E٤٢ J٣٣ W F : :

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Tidak Menghadiri Kebatilan

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

3 Wasiat Agung Rasulullah

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (Ali Imran: 19)

!!" #$ % &' &()*+&, -./ +0 &'!1 2 &3/" 4./" 56 * % &' &()*+&, " "# $ %! #78*5 9: ;<*% =7" >1?@*5 0 ;A " 4! : B C*5 0 D % *=75E& 2 >1?@* "/ 4!

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Rukun wakalah ada tiga: pertama, dua pihak yang berakad yaitu pihak yang mewakilkan (al-mu wakkil ) dan pihak yang mewakili ( alwakîl

***** Tanggung Jawab Ummat : Dakwah dan Tabligh Keseluruh Alam

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan


Surat Untuk Kaum Muslimin

Barang Haram Halangi Terkabulnya Do'a

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

: : :

Renungan Pergantian Tahun

Bismillahirrahmanirrahim

CINTAKU HANYA KARENA-NYA...

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

Khutbah Jum'at. Memaafkan Sesama Sebelum Ramadhan Tiba. Bersama Dakwah 1

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

: :

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

Menerapkan Syariat Islam Secara Kafah

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Indahnya Mengikuti Sunnah

Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu

Tauhid Yang Pertama dan Utama

KARAKTER PEMIMPIN DALAM ISLAM. HM. Khoir Hari Moekti

Malu Kepada Allah. Khutbah Pertama:

Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji.

Al-Ilmu, ILMU MENDAHULUI AMAL Pentingnya menggali ilmu sebagai awal pelaksanaan amalan Ibadah Dirangkum oleh : Yulia Dwi Indriani

: : :

Liberalisme Hakikatnya Mengajak Orang Tak Beragama

LAMPIRAN TERJEMAH. No Bab Surah/Hadis Terjemah. 1 I QS. al-baqarah: 132 Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan

Melahirkan Pendakwah Yang Berwibawa. Muhammad Haniff Hassan

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (kematian). (Al-Hijr : 99)

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits:

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA.

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

HADITS KEduapuluh tujuh Arti Hadits / :

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

lagi. Allah tidak akan mengampuni pelakunya dan Allah pasti akan

Hukum Menunaikan Haji dan Umrah Dengan Pembayaran Melalui Kartu Kredit

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

[107] Sikap Mukmin terhadap Rasulullah SAW, Istri-istri Beliau, dan Sesama Muslim Saturday, 28 September :25

FIQH THAHARAH. (Bersuci) Oleh : Agus Gustiwang Saputra. Bersuci (menurut Bahasa) adalah : Bersih (Suci) dan terlepas dari kotoran

Sifat Surga dan Penghuninya

Amar Ma ruf Nahi Mungkar

" Katakanlah : Itu dari (kesalahan) kalian sendiri" [Ali Imran : 165]

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

*** Tunaikanlah Amanah

Definisi sombong. PENGERTIAN SOMBONG Definisi sombong sebagaimana disinyalir oleh Rasulullah J dalam sebuah hadits:

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

HADITS KEsembilan Arti Hadits / :

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Pendidikan Agama Islam

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada (Al-Hajj: 46).

Transkripsi:

Kewajiban berdakwah Dalil Kewajiban Dakwah Sahabat, pada dasarnya setiap Muslim dan Muslimah diwajibkan untuk mendakwahkan Islam kepada orang lain, baik Muslim maupun Non Muslim. Ketentuan semacam ini didasarkan pada firman Allah swt : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung (TQS. Al-Imran : 104), Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik (TQS. Al-Imran : 110) Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmahdan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (TQS. An-Nahl : 125). Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri? (TQS.Fushishilat : 33). Dari Abdullah bin Umar ra dituturkan, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat. *HR. Bukhari+

Siapa saja yang melihat kemungkaran hendaknya ia mengubah dengan tangannya. Jika dengan tangan tidak mampu, hendaklah ia ubah dengan lisannya; dan jika dengan lisan tidak mampu maka ubahlah dengan hatinya; dan ini adalah selemah-lemah iman. *HR. Muslim+ Sesungguhnya Allah tidak akan mengadzab orang-orang secara keseluruhan akibat perbuatan mungkar yang dilakukan oleh seseorang, kecuali mereka melihat kemungkaran itu di depannya, dan mereka sanggup menolaknya, akan tetapi mereka tidak menolaknya. Apabila mereka melakukannya, niscaya Allah akan mengadzab orang yang melakukan kemungkaran tadi dan semua orang secara menyeluruh. *HR. Imam Ahmad+ Demi Dzat Yang jiwaku ada di dalam genggaman tangannya, sungguh kalian melakukan amar makruf nahi anil mungkar, atau Allah pasti akan menimpakan siksa; kemudian kalian berdoa memohon kepada Allah, dan doa itu tidak dikabulkan untuk kalian. *HR. Turmudziy, Abu Isa berkata, hadits ini hasan] Riwayat-riwayat di atas merupakan dalil yang sharih mengenai kewajiban dakwah atas setiap Mukmin dan Muslim. Bahkan, Allah swt mengancam siapa saja yang meninggalkan dakwah Islam, atau berdiam diri terhadap kemaksiyatan dengan tidak terkabulnya doa. Bahkan, jika di dalam suatu masyarakat, tidak lagi ada orang yang mencegah kemungkaran, niscaya Allah akan mengadzab semua orang yang ada di masyarakat tersebut, baik ia ikut berbuat maksiyat maupun tidak. Kenyataan ini menunjukkan dengan sangat jelas, bahwa hukum dakwah adalah wajib, bukan sunnah. Sebab, tuntutan untuk mengerjakan yang terkandung di dalam nash-nash yang berbicara tentang dakwah datang dalam bentuk pasti. Indikasi yang menunjukkan bahwa tuntutan dakwah bersifat pasti adalah, adanya siksa bagi siapa saja yang meninggalkan dakwah. Ini menunjukkan, bahwa hukum dakwah adalah wajib.

Urgensi Dakwah Pada dasarnya, urgensitas dakwah bagi kehidupan manusia telah digambarkan oleh Rasulullah saw di dalam sebuah haditsnya : Perumpamaan orang-orang yang mencegah berbuat maksiat dan yang melanggarnya adalah seperti kaum yang menumpang kapal. Sebagian dari mereka berada di bagian atas dan yang lain berada di bagian bawah. Jika orang-orang yang berada di bawah membutuhkan air, mereka harus melewati orangorang yang berada di atasnya. Lalu mereka berkata: Andai saja kami lubangi (kapal) pada bagian kami, tentu kami tidak akan menyakiti orang-orang yang berada di atas kami. Tetapi jika yang demikian itu dibiarkan oleh orang-orang yang berada di atas (padahal mereka tidak menghendaki), akan binasalah seluruhnya. Dan jika dikehendaki dari tangan mereka keselamatan, maka akan selamatlah semuanya. (HR. Bukhari) Di dalam hadits ini, Rasulullah saw mengibaratkan aktivitas dakwah dengan tindakan yang ditujukan untuk mencegah perbuatan melubangi kapal. Jika orang yang berada di bawah kapal hendak mengambil air, tentunya ia harus naik ke atas kapal, baru mengambil air. Namun jika ia hendak mengambil air dengan cara melubangi kapal, tentunya ini akan membahayakan dirinya dan semua orang yang ada di dalam kapal tersebut. Oleh karena itu, tindakan orang yang hendak melubangi kapal wajib dihentikan. Sebab, jika orang itu dibiarkan saja melubangi kapal, niscaya kapal akan karam, dan binasalah orang yang melubangi kapal itu dan semua orang yang ada di atas kapal. Dari sini kita bisa menyimpulkan, bahwa dakwah adalah aktivitas yang sangat urgen untuk menyelamatkan kehidupan umat manusia dari kehancuran dan kenistaan. Lebih dari itu, dakwah tidak hanya menyelamatkan orang-orang yang melakukan maksiyat saja, akan tetapi juga akan menghindarkan seluruh ummat manusia dari dampak buruk akibat kemaksiyatan dan kedzaliman.

Sebaliknya, jika di tengah-tengah masyarakat sudah tidak ada lagi orang yang mau berdakwah, niscaya kemaksiyatan akan merajalela, para pendzalim akan merajalela, dan Allah swt akan meratakan adzab kepada siapa saja yang ada di masyarakat tersebut. Lebih dari itu, Allah tidak akan menerima doa seseorang hingga di tengah-tengah masyarakat itu dilaksanakan dakwah Islam dan amar ma ruf nahi anil mungkar. Tidak hanya itu saja, jika di tengah-tengah masyarakat sudah tidak ada lagi dakwah, niscaya akan muncul kerusakan (fasad) yang akan menjadi sebab datangnya adzab dari Allah swt. Atas dasar itu, dakwah tidak boleh ditinggalkan dan diabaikan. Meninggalkan dan mengabaikan aktivitas dakwah, sama artinya dengan meninggalkan kewajiban; dan pelakunya akan dikenai siksa kelak di hari akhir. Ditinjau dari sisi pelaksana dakwah, dakwah dapat dibagi menjadi tiga jenis. Pertama, dakwah yang dilakukan oleh negara; kedua, dakwah yang dilakukan oleh individu, dan ketiga, dakwah yang dilakukan oleh kelompok (partai). Dakwah Oleh Negara Dakwah yang dilakukan oleh negara berkisar pada tugas menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia dengan jihad dan dakwah, serta tugas melindungi aqidah umat. Oleh karena itu, dakwah yang dilakukan oleh negara tidak cukup hanya dengan menjalankan diplomasi dan dakwah propaganda belaka, akan tetapi ia juga wajib menyiapkan kekuatan fisik yang ditujukan untuk menghancurkan halangan-halangan fisik yang menghambat masuknya dakwah Islam ke sebuah negara. Selain itu, negara juga bertugas menegakkan peradilan di tengah-tengah masyarakat, dan menghukum siapa saja yang melakukan tindak maksiyat dan dosa. Negara juga berkewajiban melakukan tindakan-tindakan preventif yang ditujukan untuk menangkal dan mencegah terjadinya tindak maksiyat dan dosa. Dakwah Oleh Partai, Jama ah, atau Harakah Adapun dalam konteks dakwah berjama ah; sebuah partai, jama ah, hizb, atau harakah bertugas untuk melakukan; (1) dakwah menyeru kepada Islam, dan (2) amar ma ruf dan nahi anil mungkar. Tugas jama ah dakwah harus dibatasi pada aktivitas-aktivitas semacam ini. Partai berbeda dengan individu dan negara. Oleh karena itu, tugas-tugas dakwah yang hanya dibebankan kepada negara tidak boleh dilaksanakan oleh partai, jama ah, dan harakah. Demikian juga aktivitas dakwah yang hanya dibebankan

kepada individu, maka jama ah atau partai tidak boleh mengambil alih tugas dakwah tersebut. Ketentuan semacam ini didasarkan pada firman Allah swt, Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS Ali Imran (3) : 104) al-dlahak berkata, Mereka itu adalah khusus para shahabat dan khusus para al-ruwah, yakni Mujahidin dan para Ulama. Abu Ja far al-baqir berkata, Rasulullah saw membaca wal takum minkum ummatun yad uuna ila al-khair, kemudian berkata, alkhair adalah mengikuti al-quran dan Sunnahku. *HR. Ibnu Mardawaih+. (Menurut Ibnu Katsir) Maksud ayat ini adalah hendaknya ada firqah (kelompok) dari umat ini (umat Islam) yang melaksanakan kewajiban tersebut (yad una ila al-khair wa ya muruuna bi al-ma ruf wa yanhauna an al-mungkar), meskipun kewajiban tersebut berlaku untuk setiap individu umat ini; seperti yang telah ditetapkan di dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah, Siapa saja diantara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia ubah dengan tangannya; jika tidak mampu hendaklah ia ubah dengan lisannya, dan jika tidak mampu, maka ubahlah dengan hatinya, dan ini adalah selemahlemah iman. *HR. Muslim+ *Imam Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, surat Ali Imron:104] Walhasil, Allah swt telah memerintahkan kepada umat Islam agar membentuk kelompok yang tugasnya dakwah kepada Islam, dan amar ma ruf nahi anil mungkar. Dakwah Oleh Individu Pada dasarnya, setiap individu Muslim diperintahkan untuk melaksanakan dakwah Islam sesuai dengan kadar kemampuannya. Sebab, setiap individu Muslim adalah mukallaf yang dibebani dengan sejumlah hukum syariat. Diantara hukum syariat yang dibebankan Allah adalah dakwah. Oleh karena itu seorang Muslim wajib mengemban dakwah Islam sesuai dengan batas-batas yang telah ditetapkan oleh syariat.

Banyak nash-nash syariat yang menyebutkan kewajiban dakwah bagi setiap individu Mukmin. Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah saw bersabda: Dari Abdullah bin Umar ra dituturkan, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat. *HR. Bukhari+ Siapa saja yang melihat kemungkaran hendaknya ia mengubah dengan tangannya. Jika dengan tangan tidak mampu, hendaklah ia ubah dengan lisannya; dan jika dengan lisan tidak mampu maka ubahlah dengan hatinya; dan ini adalah selemah-lemah iman. *HR. Muslim+ Tidak hanya itu saja, seorang Mukmin juga diperintahkan untuk berjihad fi sabilillah, baik dengan harta dan jiwa mereka. Bahkan, ia diperintahkan untuk mendahulukan jihad fi sabilillah di atas aktivitas yang lain. Allah swt berfirman: Katakanlah: Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. *At-Taubah:24] Al-Quran juga membandingkan perbuatan-perbuatan baik di dalam Islam dengan aktivitas jihad fi sabilillah. Allah swt berfirman:

Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidil Haram, kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang zalim. *At-Taubah:19