Keselamatan kerja segi Mekanik dan Elektrik. Kuliah 10

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 12 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Keselamatan Kerja Listrik dan Prosedur Isolasi)

BAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag

Proteksi Bahaya Kebakaran Kebakaran Kuliah 11

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

MITIGASI DAMPAK KEBAKARAN

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI

Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah. Seri Artikel Keselamatan Kelistrikan Tambang Bawah Tanah 1. LOTO (bagian 1)

LAMPIRAN LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja

BAB II LANDASAN TEORI

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

Kumpulan gambar pemeriksaan dan perbaikan dari hal yang mudah terlenakan Bab Perindustrian

JOBSHEET PRAKTIKUM 7 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

MANAGEMENT PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PHBTR

I. BEBERAPA KIAT PENGOPERASIAN MESIN PERONTOK PADI

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

RESUME PENGAWASAN K3 MEKANIK

JOBSHEET PRAKTIKUM 5 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

BAB IV. PENGOPERASIAN dan PENANGANAN ELECTROSTATIC PRECIPITATOR

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

SANITASI DAN KEAMANAN

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

Pada banyak kasus pekerjaan dilakukan pada pipa atau alat yang salah. Contoh:

189. Setiap kuantitas yang lebih besar dari 50 liter harus dihapus dari ruang ketika tidak digunakan dan disimpan di toko yang dirancang dengan baik

Nokia Speakerphone HF-200. Edisi 2

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

Nokia Wireless Plug-in Car Handsfree (HF-33W) Edisi 1

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan

Pemindah Gigi Belakang

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

ANALISIS DAN KRITERIA PENERIMAAN

Bagian 2 Persyaratan dasar

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2002 TENTANG KESELAMATAN PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MODUL 7 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Listrik) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

Pengetahuan Produk Baterai

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang

Buku Petunjuk Nokia Wireless Plug-in Car Handsfree (HF-6W) Edisi 1 ID

Pelatihan Sistem PLTS Maret PELATIHAN SISTEM PLTS PROTEKSI DAN KESELAMATAN KERJA Serpong, Maret Oleh: Fariz M.

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -

Keselamatan Kerja di Laboratorium

1. EMISI GAS BUANG EURO2

Kode Dokumen : Revisi : Tanggal : Diajukan oleh : Dikendalikan oleh : Disetujui oleh :

JE65 PERLINDUNGAN PENTING. Alat Pengambilan Sari / Ekstraktor Jus 2 Kecepatan

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO

L/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK

1.1 ISOLASI Gagal Mengisolasi

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

Definisi dan Tujuan keselamatan kerja

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2002 TENTANG KESELAMATAN PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI

SISTEM PROTEKSI PADA GENERATOR

PROSEDUR PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN. A. Perlengkapan Pemadam Kebakaran 1. Sifat api Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.

LOCK OUT TAG OUT (LOTO)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umumnya, hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. Sedangkan secara

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

saklar pemisah (disconnecting switch)

Prosedur Pengetesan Injektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. landasan kerja dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN PEMISAH ( PMS ) PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN ( PERSERO ) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

Panduan penggunamu. NOKIA HF-300

APLIKASI ERGONOMI UNTUK PENGAMAN ALAT KERJA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 14/Ka-BAPETEN/VI-99 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN PABRIK KAOS LAMPU

1. Proteksi Generator


BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB V PEMBAHASAN. telah melakukan upaya untuk mengendalikan energi melalui salah satu program

Petunjuk Keselamatan Umum Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro Pedoman berikut dibuat untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya di

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

Tujuan K3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman

BAB III DASAR TEORI.

LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB II LANDASAN TEORI

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-500

Sistem Pengoperasian dan Pemeliharaan Pemisah (Disconnecting Switch) Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500 kv Gandul

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA BAB I TENTANG ISTILAH-ISTILAH. Pasal 1

PETUNJUK PENGGUNAAN. Chest freezer EFE EFI EFL

Transkripsi:

Keselamatan kerja segi Mekanik dan Elektrik Kuliah 10

DASAR DASAR KESELAMATAN MEKANIK Dasar hukum mengenai persyaratan keselamatan mekanik yang akan dibahas dalam bab ini terkait dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.04/MEN/1985.Prinsip prinsip keselamatan pesawat tenaga dan produksi Per.04/MEN/1985- : Pesawat tenaga dan produksi harus dibuat, dirancang, dipasang, digunakan dan dipelihara sesuai ketentuan t (Pasal 1). Bahan konstruksi pesawat tenaga dan produksi harus kuat dan memiliki sertifikasi bahan (Pasal 2). Semua bagian bergerak dan berbahaya dari pesawat tenaga dan produksi harus dipasang alat perlindungan yang efektif, kecuali ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak ada orang atau benda yang menyinggungnya (Pasal 4). Dilarang memindahkan, merubah ataupun menggunakan alat pengaman atau alat perlindungan untuk tujuan lainndari suatu pesawat atau mesin yang sedang bekerja, kecuali apabila mesin tersebut dalam keadaan berhenti atau dalam perbaikkan (Pasal 5). Alat alat pengaman / perlindungan harus dipasang kembali setelah proses perbaikkan (Pasal 5).

Pesawat tenaga / produksi yang sedang diperbaiki, tenaga penggerak harus dimatikan atau alat pengontrol harus segera dikunci i serta diberi i suatu tanda larangan untuk menjalankan mesin pada tempat yang mudah dibaca sampai pesawat tersebut selesai diperbaiki (Pasal 6) Ban ban penggerak, rantai rantai dan tali tali yang berat yang dapat menimbulkan bahaya bila terlepas atau putus harus diberi perlindungan (Pasal 8). Semua pesawat tenaga dan produksi harus dipelihara secara berkala dan baik (Pasal 9). Mesin mesin yang digerakkan oleh motor penggerak harus dapt dihentikan tanpa bergantung pada motor penggeraknya (Pasal 10). Pada motor motor penggerak harus diterakan tanda arah putaran dan kecepatan maksimum m yang diijinkan (Pasal 15). Rantai, sabuk dan tali penghubung untuk roda gigi penggerak tidak boleh dilepas atau dipasang dengan tangan sewaktu berjalan atau berputar (Pasal 16). Dilarang mencuci atau membersihkan pesawat tenaga dan produksi dengan cairan yang mudah terbakar atau bahan beracun (Pasal 17). Sebelum menghidupkan mesin harus diperiksa lebih dahulu, untuk menjamin keselamatan (Pasal 18).

Roda gigi terbuka dari suatu pesawat yang berputar cepat harus diberikan perlindungan secara keseluruhan ; sedangkan yang bergerak lambat harus diberikan perlindungan pada titik pertemuan roda gigi (Pasal 24). Operator pesawat tenaga dan produksi harus memenuhi syarat syarat keselamatan dan kesehatan kerja (Pasal 29). Operator dilarang meinggalkan pesawat tenaga dan produksi saat mesin sedang dioperasikan (Pasal 30). Tempa-tempat kerja yang mengandung gas,uap, asap yang mengganggu atau berbahaya harus dilengkapi dengan alat penghisap (Pasal 31). Setiap pesawat tenaga dan produksi sebelum dipakai harus diperiksa dan diuji terlebih dahulu dengan standar uji yang ditentukan selambatnya 5 tahun sekali (Pasal 135). Setiap perencanaan, pembuatan dan pemasangan pesawat tenaga dan produksi harus mendapatkan pengesahan dari direktur atau pejabat setempat (Pasal 138 dan 141).

PELINDUNG MESIN Bahaya dari peralatan mekanik Ujung operasi Ujung penjepit Ujung pemotong Ujung penggunting Benda berputar Benda bergerak maju-mundur mundur Benda bergerak keluar Sisi tajam Serpihan yang beterbangan Bunga api Kabel listrik yang terbuka dan bermuatan

Kebanyakan kecelakaan terjadi pada tiga bagian dari mesin dibawah ini i Ujung operasi ujung dimana pekerjaan dilakukan, yakni dimana bahan logam, kayu, plastik, dan kain dipotong, ditekuk, dibentuk, dikencangkan, dibor, dlsb. Sistem transmisi daya komponen dari sistem mekanik yang menyalurkan energi mekanik dari motor atau sumber energi ke bagian dari mesin yang melakukan pekerjaan, yakni komponen seperti roda gila, ban berjalan, katrol, batang penyambung, kopling, roda sisir, as, rantai, jari-jari, engkol, roda gigi, dll. Benda bergerak lainnya bagian dari mesin yang bergerak ketika mesin beroperasi, seperti berputar, maju-mundur, dan melintang

Contoh dari Mekanisme Berputar, Maju-Mundur, dan bergerak Lurus Batang berputar pada ujung mesin ulir Mesin pemindah dengan sistem ulir

Gerakan maju mundur yang menyebabkan ujung jepitan pada benda statis Gerakan lurus dari sabuk

Persyaratan Pelindung Mesin Mencegah kontak antara pekerja dengan bagian dari mesin yang berbahaya Tidak menciptakan bahaya baru bagi operator atau bagian perawatan Tidak mempengaruhi operasi mesin tersebut Memberi tempat untuk pelumasan yang aman dan inspeksi Aman dan cukup kuat untuk menahan beban pada operasi normal

Pelindung Mesin Jenis Penghalang

Pelindung Mesin Jenis Penghalang

Pelindung Pisau

Pelindung Pisau

Penutup Transparan

Penutup Transparan

Alat Pengunci Aliran Listrik

Sistem Kendali Pengaman Kendali dua tangan = Jenis perlindungan ini membutuhkan penggunaan kedua tangan secara bersamaan untuk mengaktifkan mesin. Keuntungan dari sistem ini i adalah : menghindarkan tangan operator dari daerah bahaya, dapat diadaptasikan dengan berbagai operasi Keterbatasan dari sistem ste ini adalah a : hanya melindungi si operator saja, membutuhkan siklus terputus atau jeda pada operasi, dan harus didesain untuk mencegah manipulasi dari operator.

Kendali dua tangan

Penting Mesin-mesin yang tidak dilindungi telah menyebabkan bk ribuan cacat dan kematian setiap tahunnya. Namun demikian, kecelakaan-kecelakaan ini dapat dicegah. Ada berbagai jenis perlindungan dan alat yang bisa dipasang untuk memberi perlindungan pada operator mesin dan staf perawatan. Tiap jenis sistem perlindungan mempunyai keuntungan dan kelemahan, uang harus dievaluasi dengan baik sebelum salah satu sistem dipilih dan dipasang.

Penerangan di tempat kerja Penerangan yang baik di tempat kerja amatlah penting karena : Pekerja akan dapat melihat lingkungan kerjanya dan jalan keluar jika terjadi keadaan darurat Dapat mencegah kecelakaan Mengurangi kelelahan mata dan bahaya kesehatan yang lain Penerangan untuk keadaan darurat, yang sumber dayanya dapat berasal dari generator atau batere, diperlukan di semua lokasi kerja yang berada di dalam gedung dan jam kerja malam hari. Penerangan darurat ini harus di-tes setidaknya sekali dalam sebulan.

Penerangan Yang Baik Untuk Berbagai Pekerjaan

Keselamatan kerja segi Elektrik

DASAR DASAR KESELAMATAN LISTRIK Dasar hukum mengenai persyaratan keselamatan listrik tertuang pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.04/MEN/1988. Prinsip prinsip keselamatan pemasangan listrik : a) Harus sesuai dengan gambar rencana yang telah disyahkan. b) Mengindahkan syarat syarat yang ditetapkan. c) Harus menggunakan tenaga terlatih. d) Bertanggung-jawab dan menjaga keselamatan dan kesehatan tenaga kerjanya. e) Orang yang diserahi tanggung-jawab g atas pelaksanaan pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus ahli dibidang listrik, memahami peraturan listrik dan memiliki sertifikat dari instansi yang berwenang.

Ketentuan lain mengenai persyaratan keselamatan listrik ik adalah : Instalasi listrik yang telah selesai dipasang harus diperiksa dan diuji sebelum dialiri listrik oleh pegawai pengawas spesialis lstrik. Instalasi listrik yang telah dialiri listrik, instalatur masih terikat tanggungjawab satu tahun atas kecelakaan termasuk kebakaran akibat kesalahan pemasangan instalasi. Harus ada pemeriksaan yang rutin terhadap isolator. Isolator yang retak, terutama untuk tegangan menengah dan / atau tegangan tinggi yang dapat mangakibatkan gangguan pada pengusahaan atau dapat menimbulkan kecelakaan. Seluruh instalasi listrik, tidak hanya bagian yang mudah terkena gangguan saja, tetapi juga pengaman, pelindung dan lengkapannya harus terpelihara dengan baik. Jangan membiarkan instalasi yang aus, penuaan atau mengalami kerusakan. Segera dilakukan penggantian. Isolator sakler minyak, transformator dan sebagainya pada waktunya harus dibebaskan dari air, debu dan arang dan zat asam, antara lain dengan cara penyaringan.

Perlengkapan seperti relai lebih cepat terganggu kerusakkannya. Oleh sebab itu harus sering dilakukan pengujian terhadapnya. Dalam melakukan pemeliharaan, dilarang menggunakan perkakas kerja dan bahan yang magnetic dekat dengan medan magnet perlengkapan listrik. Pelindung dan pengaman, yang selama pemeliharaan dibuka / dilepas, harus dipasang kembali pada tempatnya. Dilarang menyimpan bahan yang mudah terbakar di daerah yang dapat membahayakan instalasi listrik. Diruang dengan bahaya ledakkan tidak diijinkan mengadakan perbaikkan dan perluasan instalasi pada keadaan ketegangan ; dan dalam keadaan aman, perlengkapan listrik harus terpelihara dengan baik.

Hal lain yang perlu diperhatikan dipusat pembangkit listrik untuk keselamatan pekerja adalah :- Ruang control yang terpisah dan terisolasi dari suara berisik. Generator harus ditempatkan tk ditempat t yang kering. Generator diamankan terhadap arus lebih dengan menggunakan pemutus tenaga dan pengaman lebur. Tersedianya alat-alat pengaman terhadap : arus lebih ; tegangan nol ; arus balik ; dan bahaya snggung. Terawatnya tangki harian bahan bakar dan tidak melakukan k penumpukkan bahan bakar didalam gedung pembangkit listrik, tetapi menempatkannya diluar gedung sejarak sekitar 3 meter. Tidak tercecernya bahan bakar disekitar pembangkit listrik. Tersedianya penerangan yang cukup.

Memberi sekat pada lantai disekitar alat-alat (mesin yang dipasang misalnya alas karet dan sebagainya). Menghubungkan bagian bagian logam alat alat yang dipakai dengan tanah. Ruangan tempat peralatan listrik dipasang, harus diberi pagar, tirai pemisah atau dinding untuk mencegah masuknya orang yang tidak berkepentingan atau mencegah gangguan orang terhadap peralatan listrik dan harus dipasang tanda peringatan pada tempat masuk ruang tersebut. Pagar pagar logam yang digunakan untuk melindungi pusat pembangkit listrik sedikitnya 2 meter tingginya dari tanah atau pagar pagar dengan konstruksi jenis lain misalnya bahan yang bukan logam, asal cukup terjamin agar orang yang tidak berwenang tidak mudah masuk. Lantai, dinding, langit langit dan bagian konstruksi lain dari ruangan dan bagian bagiannya harus dibuat dari bahan yang dapat terbakar atau bila hal lain demikian menimbulkan keberatan, maka sisi dalamnya dilapisi bahan yang tidak dapat terbakar. Penggunaan daun pintu, kosen dan daun jendela dari kayu diperbolehkan tanpa lapisan yang tidak dapat terbakar bila bukaan pintu dan jendela tersebut mengarah keluar bangunan.

Ruangan dan bagian bagiannya harus bebas dari bahan, debu, uap atau gas yang mudah terbakar. Ventilasi ruangan dan bagian bagiannya harus cukup untuk memelihara agar temperature tidak meningkat dan menghindarkan pengotoran udara selama bekerja. Udara ruangan dan bagian bagian didalamnya selalu l dalam keadaan kering. Mesin dalam ruangan harus dipasang pada pondasi dengan penguatan dan ikatan yang kuat dudukkanya, sehingga tidak terjadi getaran yang merambat pada dinding bangunan. Sumber listrik darurat harus tersedia dari generator tersendiri. Semua penerangan harus dipasang sedemikian mudah dicapai / dikendalikan. Lantai harus rata dan dapat dilalui dengan aman. Bila licin, maka harus dipasang anti slip. Jalur jalan sedapat mungkin sekitar 2,5 meter. Tiap kamar harus memiliki jalan keluar yang bebas rintangan. Daundaun pintu yang membuka keluar harus dilengkapi dengan kunci / gerendel yang mudah dibuka setiap keadaan.

Alat pemadam api yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya, harus selalu tersedia dan diletakkan ditempat yang mudah terlihat dan mudah dicapai. Semua bagaian logam yang tidak bertegangan harus ditanahkan. Pada ruangan tempat menyimpan akumulator, tidak boleh menyimpan botol botol dan tangki air aki dalam keadaan terbuka. Dianjurkan lantai tempat nmenyimpan aki tahan asam atau dicat tahan asam. Untuk tegangan lebih dari 600 volt antara fasa dengan fasa harus ada pelindung / pemisah bagian bagian yang bertegangan dengan penyekatan yang sesuai.

Tanggung Jawab Perusahaan Mengadakan peralatan listrik yang tepat untuk pekerjaan yang ada, menginspeksi dan merawat peralatan tersebut secara periodik Memberikan peralatan pelindung yang yang tepat, seperti sarung tangan, pelindung wajah, dan peralatan pelindung lainnya yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan, juga untuk mengganti dan merawat peralatan tersebut Membuat prosedur tertulis untuk perawatan rutin untuk perlatan elektronik, terutama yang menggunakan voltase besar Memberi pelatihan kepada pekerja mengenai bahaya listrik yang ada, praktek kerja yang aman (seperti prosedur mengunci atau memberi label sambungan listrik dan grounding), dan mengenai cara penggunaan peralatan pelindung;

Efek Listrik pada Kesehatan tergantung dari jumlah arus listrik (ampere) yang terkontak Jumlah Arus Listrik Efek Pada Tubuh 1 mili-ampere (ma) Terasa ditangan 2 ma Bengkak ditangan 3,5 ma Rasa sakit karena kejut (mungkin dapat Mengakibatkan jth jatuh atau kecelakaan lk lain) li) 5 ma Tremor pada tangan 7mA Kontraksi otot yang tidak terkendali di lengan 10-20 ma Tidak dapat melepaskan kontak dengan peralatan atau kabel berlistrik karena otot terkunci 30 ma Tidak bisa bernapas 5-250 ma Detak jantung yang tidak normal, biasanya dapat menyebabkan kematian 1300 ma Daya pada pesawat televisi biasa

PERHATIAN Listrik dapat menyebabkan kematian dan berbagai cedera serius, dan untuk menyebabkan gangguan kesehatan yang serius hanya disperlukan sedikit saja kontak dengan listrik. Bahaya-bahaya tertentu yang berhubungan dengan desain dan penggunaan peralatan di tempat kerja dapat dihindari dengan inspeksi dan evaluasi yang baik. Perusahaan bertanggung g jawab untuk memberikan peralatan listrik yang sesuai dengan kondisi operasi pabriknya, peralatan pelindung bagi pekerja, cara kerja yang aman, dan pelatihan.

DASAR DASAR PROSEDUR ISOLASI Dasar Hukum Peraturan Isolasi tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor Per. 04/MEN/1985 Pasal 6.Isolasi merupakan bagian dari pengendalian bahaya ditempat kerja. Isolasi yang dimaksud adalah mengisolasi sumber energi yang berbahaya sedemikian sehingga dapat memberikan perlindungan dalam pekerjaan yang menuntut suatu bagian tubuh berada dalam posisi di mana gerakan yang tidak sengaja atau lepasnya energi berbahaya yang tersimpan dapat menimbulkan cedera / sakit atau kerugian lain yang tidak diinginkan.

5 kelompok energi yang berbahaya yang berpotensi menimbulkan cedera atau penyakit terhadap personil bila tidak dikendalikan dengan benar. a) Elektrikal Energi listrik dapat berbentuk sirkit hidup (live circuit) atau arus residu (residual current). Energi listrik dikelompokkan menjadi : Tegangan Tinggi (lebih dari 650 volt). Tegangan Rendah (tidak lebih dari 650 volt). Tegangan Sangat Rendah (tidak lebih dari 32 volt). Energi listrik dianggap berbahaya bila arus listrik dapat menimbulkan cedera dengan cara melewati tubuh. b) Panas Energi panas dapat berbentuk temperatur panas atau dingin. Energi panas ini dapat berbahaya bila melampaui kemampuan tubuh untuk menahan temperatur itu.

c) Bahan Kimia Energi bahan kimia dianggap berbahaya bila berisi bahan bahan yang dapat menimbulkan cedera atau penyakit melalui kontak dengan cara dihirup, diserap atau dicerna.bahan kimia biasanya dikelompokkan menjadi :- Korosif Mudah terbakar Beracun Oksidasi Ledakkan d) Radiasi Radiasi atau sumber radioaktif dianggap berbahaya bila secara spontan mengeluarkan energi dalam jumlah cukup banyak untuk menimbulkan perubahan terhadap struktur molekul tubuh merusak organ organ. Radiasi dapat diklasifikasikan menjadi : Ioniasasi i Non-Ionisasi

e) Mekanikal Energi mekanis dianggpap berbahaya bila energinya cukup besar untuk menimbulkan cedera fisik pada orang. Energi mekanis dapat dikelompokkan menjadi : Gravitasi (karena posisi) Tersimpan (pegas) Hidrolik Pneumatik

Contoh prosedur isolasi umum (disadur dari Prosedur Isolasi PT Kaltim Prima Coal) : 1. Langkah Satu : Mengenali Sumber Energi Yang Berbahaya Kenali semua sumber energi dan konfirmasikan bahwa titik isolasi utama telah diketahui. Ketahuilah suatu instalasi atau alat yang berhubungan dan dapat menciptakan bahaya. Tetapkan jenis isolasi yang akan ditetapkan (individu / kelompok). 2. Langkah Dua : Memberitahu pihak pihak yang relevan Beritahu semua personil yang akan terkena imbas isolasi untuk mencegah timbulnya masalah. Bila perlu, beritahu pihak operasional bahwa instalasi atau alat yang berhubungan harus diisolasi agar pekerjaan dapat dilakukan dengan aman. 3. Langkah Tiga : Mengisolasi Sumber Sumber Energi Berbahaya Isolasi sumber sumber energi berbahaya pada instalasi atau alat pada titik titik isolasi utama dan menggunakan instruksi yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat. Gunakan scissor lock / pad lock atau master series lock. (Jangan menggunakan alat Bantu untuk isolasi tombol tekan, alat sirkuit control, emergency stop, pull wire switch compressor.

4. Langkah Empat : Memastikan Potensial Energi Nol Semua isolasi sumber energi berbahaya harus dites untuk memastikan bahwa energi energi itu telah dikendalikan (potensial energi Nol). Periksa juga semua energi tersimpan dan pastikan telah diamankan, seperti : chocking, pengeluaran tekanan, pemasangan barikade, dsb. 5. Langkah Lima : Memasang Personal Lock Out Pasang personal lock out sesuai dengan sumber energi utama yang berhubungan dimana ia bekerja. 6. Langkah Enam : Memulai Pekerjaan 7 Langkah Tujuh : Menyelesaikan Pekerjaan 7.Langkah Tujuh : Menyelesaikan Pekerjaan. Pastikan semua pekerjaan telah diselesaikan. Semua personal lock out dilepas. Beritahu semua pihak yang relevan atau terpengaruh mengenai maksud menghubungkan kembali sumber energi. Pastikan aslat dites dan mampu beroperasi kembali. Komunikasikan pada semua orang bahwa alat sudah dioperasikan.